Akpri 4
Akpri 4
Disusun Oleh :
Kelompok 4 :
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS EKONOMI NON REGULER
JURUSAN AKUNTANSI
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Paradox dalam rasionalitas .
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR...................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................... 1
1.1 Latar belakang................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................... 3
2.1 ALLAIS PARADOX........................................ 5
2.3 INTRANSITIVITY....................................... 7
DAFTAR PUSTAKA....................................................... 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kelihatannya prinsip ini tampak sangat masuk akal, jika dua mobil
mendapatkan jarak tempuh yang sama, mengapa pilihan anda diantara kedua
mobil tersebut dipengaruhi oleh apakah jarak tempuh tinggi atau rendah?
Pengambil keputusan rasional seharusnya hanya memutuskan diantara alternatif -
alternatif atas dasar alternatif alternatif yang berbeda.
5
Contoh diatas bertentangan dengan prinsip cancellation, yang menyatakan
bahwa pilihan diantara dua alternatif tergantung hanya pada apa yang
membedakan kedua alternatif, tidak berdasar faktor faktor lain yang umum bagi
kedua alternatif tersebut.
Pada warna apa anda akan bertaruh, merah ataukan hitam ? kebanyakan
orang akan memilih warna merah (alternatif A) untuk menghidari ketidakpastian
jumlah campuran antara bola hitam dan kuning. Sedangkan jika anda dihadapkan
pada alternatif seperti Tabel B, maka bagaimanakah taruhan anda? Pada situasi
yang kedua ini kebanyakan orang akan bertaruh pada alternatif B, untuk
menghindari ketidakpastian yang berhubungan dengan rasio dari bola hitam dan
kuning. Dengan kata lain, kebanyakan orang akan memilih alternatif A untuk
kasus yang pertama dan alternatif B untuk kasus yang kedua.
6
Alternatif 30 Bola 60 Bola
Merah Hitam Kuning
Alternatif A (Bola merah atau $100 $0 $100
kuning)
Alternatif B (Bola hitam atau $0 $100 $100
kining)
Tabel B
Pada dua kasus di atas keduanya sudah setara dalam segala hal, kecuali
bahwa bola kuning pada kasus pertama tidak bernilai uang, dan pada kasus kedua
bernilai $ 100. Jadi, karena bola kuning selalu bernilai sama dalam kasus pertama
dan kedua, maka bola kuning tidak mempengaruhi pilihan yang dibuat untuk
kedua kasus tersebut. Hal ini sama seperti jarak yang sama tidak mempengaruhi
pilihan terhadap dua mobil (pada contoh prinsip cancellation), bertentangan
dengan teori utilitas yang diharapkan, bagaimanapun orang sering memilih
perbedaan dalam dua permasalahan.
2.3 INTRANSITIVITY
7
Pelamar IQ Pengalaman (Tahun)
A 120 1
B 110 2
C 100 3
8
Mereka menguji hipotesis ini dalam tiga eksperimen. Dalam setiap
pengujian, mereka pertama kali menyajikan subjek eksperimen dengan beberapa
pasang taruhan. Setiap pasang taruhan memiliki nilai yang diharapkan yang mirip,
tetapi satu taruhan selalu memiliki probabilitas yang tinggi untuk menang dan di
sisi lain selalu memilki hasil yang tinggi untuk sebuah kemenangan. Setelah
ditunjukkan subjek yang mereka lebih suka dalam setiap pasangan, mereka
membuat tawaran untuk setiap perjudian dianggap terpisah. Tawaran itu
ditimbulkan dengan memberitahu subjek bahwa mereka memiliki tiket untuk
bermain dalam perjudian dan menanyakan mereka nama sejumlah dolla
minimum yang akan mereka sediakan untuk menjual tiketnya.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Akuntansi mulai menyentuh aspek keperilakuan yaitu pada individu
manusia itu sendiri menjadi tren positif di kalangan praktisi dan akademik di
bidang akuntansi. Dengan hanya melihat, mendengar, mengetahui informasi,
bahkan memberi pendapat terhadap laporan keuangan ternyata tidak dapat
dipungkiri, juga dipengaruhi oleh faktor sosilologis dan psikologis manusia. Bisa
saja kondisi seorang individu sebelum menyatakan pendapatnya atas laporan
keuangan berubah. Karena menurut penulis sendiri faktor psikologis merupakan
salah satu faktor internal dan mempunyai andil penting ketika opini atau pendapat
dikeluarkan terkait dengan laporan keuangan.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://jibonkrocksite.blogspot.co.id/2014/03/paradoks-di-dalam-rasionalitas.html
(di akses pada 1 November 2017)
11