Rekayasa Material
Modul B Pengujian Impak
oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
Page 2 of 15
Wira Perdana Damanik
13714047
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
Naikkan pendulum
Page 3 of 15
Wira Perdana Damanik
13714047
Selesai
Page 4 of 15
Wira Perdana Damanik
13714047
BAB III
DATA PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA
Page 5 of 15
Wira Perdana Damanik
13714047
Page 6 of 15
Wira Perdana Damanik
13714047
Page 7 of 15
Wira Perdana Damanik
13714047
Page 8 of 15
Wira Perdana Damanik
13714047
Page 9 of 15
Wira Perdana Damanik
13714047
2.69
2.5
2.33 2.34
Impact Enerfy (J/mm2
1.5
1
0.85
0.5
0.31
0.22 0.18 0.15
0 0.05 0.05
-40 -20 26.8 40 80
Temperature 0C
Page 10 of 15
Wira Perdana Damanik
13714047
BAB IV
ANALISIS DATA
Pada praktikum kali ini metode uji impak yang digunakan adalah metode
charpy. Dengan menggunakan 5 buah aluminium dan 5 baja karbon. Berdasarkan
literatur, baja memiliki struktur kristal BCC sedangkan aluminium memiliki
struktur Kristal FCC. Material dengan struktur kristal BCC akan lebih getas
dibanding material dengan struktur kristal FCC dikarenakan bidang slip pada BCC
lebih sedikit yaitu, 8. Sedangkan FCC memiliki bidang slip yang lebih banyak yaitu
12. Oleh karena itu material yang memiliki bidang slip yang lebih besar,(dalam
praktikum ini aluminium) akan lebih ulet dibandingkan dengan baja.
Berdasarakan data yang sudah diperoleh dapat ditentukan harga impak dari
masing-masing spesimen Harga Impak adalah jumlah energi yang dapat diserap
oleh suatu material per satuan luas. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi Harga Impak suatu material, maka semakin baik dan aman untuk
digunakan terutama untuk benda yang akan mengalami beban impak. Selain itu,
semakin tinggi Harga Impak suatu material, maka akan semakin ulet pula sifat
material tersebut.
Jika harga impak antara baja dan aluminium dibandingkan, dapat dilihat
bahwa pada Temperatur di atas 00C material baja memiliki harga impak yang lebih
tinggi disbanding aluminium. Namun pada Temperatur di bawah 00C harga impak
baja justru lebih kecil dibanding aluminium. Dari data tersebut dapat dikatakan
bahwa pada temperatur tinggi, baja akan cenderung bersifat ulet dan pada
temperatur rendah, baja akan cenderung bersifat getas. Selain itu dapat disimpulkan
juga bahwa baja lebih baik dalam menyerap energi pada temperatur tinggi
dibandingkan dengan alumunium. Namun, alumunium lebih baik dalam menyerap
energi pada temperatur yang rendah dibandingkan dengan baja. Untuk penggunaan
Page 11 of 15
Wira Perdana Damanik
13714047
Dari hasil percobaan dapat dilihat juga bentuk-bentuk patahan yang dialami
oleh masing-masing spesimen setelah mengalami pengujian. Jika dilihat pada
gambar di data bab sebelumnya, baja 1 mengalami patah ulet karena spesimen tidak
patah menjadi dua bagian sehingga sudah jelas bahwa spesimen mengalami
deformasi plastis. Hal ini dikarenakan pada Temperatur kamar baja memiliki
kekuatan yang tinggi. Sehingga walaupun memiliki struktur Kristal BCC perlu
energi yang tinggi untuk membuatnya patah ulet. Pada baja 2 dan 3 yang diberi
Tempertaur lebih tinggi juga terlihat ulet. Hal ini terjadi karena apabila baja
dipanaskan maka akan menjadikan atom pada baja 4 dan 5 didapatkan bentuk
patahan getas karena permukaan patahannya cenderung rata meskipun terdapat
sedikit relief.
Dari data yang telah diperoleh, kurva energi terhadap temperatur dan kurva
harga impak terhadap temperatur dapat dibuat. Dari kurva energi terhadap
temperatur dapat diperoleh nilai temperatur transisi spesimen Baja. Temperatur
transisi adalah temperatur yang menunjukkan transisi perubahan jenis perpatahan
suatu bahan bila diuji pada temperatur yang berbedabeda. Berdasarkan grafik yang
telah dibuat, Baja memiliki temperatur transisi pada interval -20 oC sampai 40 oC.
Sedangkan Alumunium tidak memiliki temperatur transisi. Hasil yang diperoleh
sesuai dengan literatur bahwa baja memiliki temperatur transisi sedangkan
aluminium tidak memiliki temperatur transisi
Page 12 of 15
Wira Perdana Damanik
13714047
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum pengujian Impak adalah :
1. Berdasarkan harga impak yang diperoleh material aluminium memiliki
harga impak yang lebih stabil dibanding material Baja
2. Bentuk patahan pada material aluminium pada semua spesimen adalah
patah ulet. Sedangkan pada material Baja, material 1,2 dan 3 mengalami
patah ulet sedangkan baja 4 dan 5 mengalami patah getas
3. Pada material aluminium tidak terdapat Temperatur transisi. Sedangkan
pada Baja temperatur transisinya adalah antara -200C sampai 400C.
6.2 Saran
Saran dari praktikum uji impak adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam sebaiknya melakukan
metode izod juga
2. Karena pelaksanaan praktikum cukup banyak sehingga memakan waktu
yang cukup lama, sebaiknya diawal praktikum dilakukan pembagian tugas
untuk tahapan pengerjaan.
Page 13 of 15
Wira Perdana Damanik
13714047
DAFTAR PUSTAKA
Page 14 of 15
Wira Perdana Damanik
13714047
Page 15 of 15