Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
(3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut
adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam, Ekasari,
Rosidawati, Jubaedi, dan Batubara, 2008). Kelompok lanjut usia adalah kelompok
(2000), menjadi tiga kelompok yaitu : kelompok lansia dini (55-64 tahun),
kelompok lansia (65 tahun ke atas), dan kelompok lansia resiko tinggi, yaitu
dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah
beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari
tubuh terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan jaringan yang rusak menjadi
Menurut Donald and Stanley (2007) & Maryam (2008), ada beberapa teori
yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu teori biologis dan teori psikososial.
a. Teori Biologis
dalam sistem organ utama dan kemampuan tubuh untuk berfungsi secara adekuat
Teori biologis terdiri dari teori radikal bebas, teori cros-link, teori
diri dari peran yang biasanya dan terikat pada aktivitas yang lebih introspektif dan
berfokus pada diri sendiri. Teori aktivitas tidak menyetujui teori disengament dan
perilaku menjadi lebih mudah diperdiksi seiring penuaan. Berdasarkan teori ini
peran sebagai teori yang menjanjikan karena teori ini menunjukkan kompleksitas
Berikut ini, disajikan perubahan fisiologi pada lansia dalam bentuk tabel
Perubahan kognitif yang sering terjadi pada lansia yaitu demensia dan
fungsi sosial dan okupasi. Sindrom ini ditandai adanya disfungsi serebral
tingkat kesadaran tidak jelas atau lebih tepatnya perubahan perhatian dan
terjadi pada lanjut usia adalah mencakup perubahan fisik, perubahan psikososial,
Perawatan lansia adalah satu dari sekian banyak area keperawatan yang
hidup sehat. Cara hidup sehat adalah cara-cara yang dilakukan untuk dapat
lanjut, salah satunya yaitu pemenuhan kebutuhan gizi. Adapun cara-cara tersebut
adalah:
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa diet adalah salah satu faktor yang
kecepatan metabolisme tubuh cenderung turun, oleh karena itu, kebutuhan gizi
bagi para lanjut usia, perlu dipenuhi secara adekuat. Kebutuhan kalori pada lanjut
usia berkurang, hal ini disebabkan karena berkurangnya kalori dasar dari kegiatan
dalam keadaan istirahat, misalnya : untuk jantung, usus, pernafasan, ginjal, dan
kebutuhannya. Petunjuk menu bagi lansia adalah sebagai berikut (Depkes, 1991):
a) Menu bagi lansia hendaknya mengandung zat gizi dari berbagai macam
bahan makanan yang terdiri dari zat tenaga, pembangun dan pengatur.
b) Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi lansia 50% adalah hidrat arang
bersumber pada buah, sayur dan beraneka pati, yang dikonsumsi dengan
jumlah bertahap.
e) Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium, seperti susu non fat,
yoghurt, ikan.
f) Makanan yang mengandung zat besi dalam jumlah besar, seperti kacang
alkohol.
i) Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan bahan
Manusia perlu minum untuk mengganti cairan tubuh yang hilang setelah
melakukan aktivitasnya, dan minimal kita minum air putih 1,5 2 liter per hari.
Air sangat besar artinya bagi tubuh kita, karena air membantu menjalankan
kencing batu, batu ginjal dan lain-lain. Air juga sebagai pelumas bagi fungsi
tulang dan engselnya, jadi bila tubuh kekurangan cairan, maka fungsi, daya tahan
dan kelenturan tulang juga berkurang, terutama tulang kaki, tangan dan lengan.
Padahal tulang adalah penopang utama bagi tubuh untuk melakukan aktivitas.
Manfaat lain dari minum air putih adalah mencegah sembelit. Untuk mengolah
makanan di dalam tubuh usus sangat membutuhkan air. Tentu saja tanpa air yang
Dan air mineral atau air putih lebih baik daripada kopi, teh kental, soft
tidak baik untuk kesehatan dan harus dihindari terutama bagi para lansia yang
sebagainya.
kemampuan akan semakin terlihat setelah umur 40 tahun, sehingga saat lansia
kemampuan akan turun antara 30 50%. Oleh karena itu, bila usia lanjut ingin
berbagai patokan, antara lain beban ringan atau sedang, waktu relatif lama,
Beberapa contoh olahraga yang sesuai dengan batasan diatas yaitu, jalan
kaki, dengan segala bentuk permainan yang ada unsur jalan kaki misalnya golf,
lintas alam, mendaki bukit, senam dengan faktor kesulitan kecil dan olah raga
yang bersifat rekreatif dapat diberikan. Dengan latihan otot manusia lanjut dapat
Diyakini bahwa tidur sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan dan proses
juga pada saat tidur tubuh mereparasi bagian-bagian tubuh yang sudah aus.
Umumnya orang akan merasa segar dan sehat sesudah istirahat. Jadi istirahat dan
5. Menjaga kebersihan
tubuh saja, melainkan juga kebersihan lingkungan, ruangan dan juga pakaian
dimana orang tersebut tinggal. Yang termasuk kebersihan tubuh adalah: mandi
minimal 2 kali sehari, mencuci tangan sebelum makan atau sesudah mengerjakan
sikat gigi setiap kali selesai makan, membersihkan kuku dan lubang-lubang (
air. Di dalam ruangan atau rumah, bersihkan dari debu dan kotoran setiap hari,
tutupi makanan di meja makan. Pakain, sprei, gorden, karpet, seisi rumah,
Namun perlu diingat dan disadari bahwa kondisi fisik perlu medapat
bantuan dari orang lain, tetapi bila lansia tersebut masih mampu diusahakan untuk
pemenuhan kebutuhan sebagian zat gizi pada sebagian besar lansia tidak terpenuhi
secara adekuat. Oleh karena itu jika diperlukan, lansia dianjurkan untuk
suplemen gizi tersebut harus dikonsultasikan dan mendapat izin dari petugas
kesehatan.
pengobatanya lebih mudan dan cepat dan jika ada faktor yang beresiko
petugas kesehatan, mudah-mudahan dapat mencapai umur yang panjang dan tetap
sehat.
Untuk mencapai hidup sehat bukan hanya kesehatan fisik saja yang harus
diperhatikan, tetapi juga mental dan bathin. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk
a. Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan YME dan menyerahkan diri kita
sepenuhnya kepadaNya. Hal ini akan menyebabkan jiwa dan pikiran menjadi
tenang.
b. Hindari stres, hidup yang penuh tekanan akan merusak kesehatan, merusak
tubuh dan wajahpun menjadi nampak semakin tua. Stres juga dapat
c. Tersenyum dan tertawa sangat baik, karena akan memperbaiki mental dan fisik
secara alami. Penampilan kita juga akan tampak lebih menarik dan lebih
disukai orang lain. Tertawa membantu memandang hidup dengan positif dan
ampuh untuk mengendalikan emosi kita yang tinggi dan juga untuk
melemaskan otak kita dari kelelahan. Tertawa dan senyum murah tidak perlu
maka dilakukan rekreasi. Rekreasi tidak harus mahal, dapat disesuaikan denga
kondisi dan kemampuan. Rekreasi dapat dilakukan di pantai dekat rumah, taman
dekat rumah atau halaman rumah jika mempunyai halaman yang luas bersama
keluarga dan anak cucu, duduk bersantai di alam terbuka. Rekreasi dapat
menyegarkan otak, pikiran dan melemaskan otot yang telah lelah karena aktivitas
sehari-hari.
karena hidup sehat bukan hanya sehat jasmani dan rohani tetapi juga harus sehat
sosial. Dengan adanya hubungan yang baik dengan keluarga dan teman-teman
dapat membuat hidup lebih berarti yang selanjutnya akan mendorong seseorang
disayangi.
Penyakit pada lanjut usia (lansia) sering berbeda dengan pada dewasa
yang timbul akibat penyakit dan proses menua, yaitu proses menghilangnya secara
berbeda dari orang dewasa, yang menurut Kane dan Ouslander sering disebut
dan kulit, sulit buang air besar, depresi, kurang gizi, menderita penyakit akibat
Pangan sebagai sumber energi pada makhluk hidup pada umumnya dan
khususnya kebiasaan pola makan yang kurang teratur bisa membuat golongan 17
lansia yang sudah berumur lebih setengah abad tidak bisa menikmati kehidupan
yang penuh aktivitas dan merasa sehat, karena hanya dengan olahraga yang teratur
dan asupan gizi yang baik maka lansia mampu mempertahankan daya tahan
tubuhnya secara optimal. Adalah sebuah persepsi yang salah bahwa kaum lansia
tidak perlu memperhatikan asupan zat gizinya. Dengan alasan mereka sudah tidak
lagi terjadi pertumbuhan dan perkembangan tubuh dalam masa tuanya. Memang
mengganti sel-sel tubuh yang rusak serta menjaga kestabilan daya tahan tubuhnya
(Arcole, 1996).
Kebutuhan gizi bagi para lanjut usia perlu dipenuhi secara edukatif, karena
merupakan pokok kelangsungan proses pergantian sel-sel dalam tubuh, dan guna
kalori pada lansia berkurang karena berkurangnya kalori dasar dari kegiatan fisi.
modifiers untuk proses menua adalah berat badan, keteraturan makan, konsumsi
alkohol yang rendah, tidak merokok dan keteraturan aktivitas fisik. Pengamatan
pada manusia menunjukkan bahwa gizi yang tidak benar, aktivitas fisik
seseorang berhasil mencapai usia lanjut, maka salah satu upaya utama adalah
Perubahan status gizi pada lansia disebabkan perubahan lingkungan maupun faali
dan status kesehatan mereka. Faktor kesehatan yang berperan dalam perubahan
status gizi antara lain adalah naiknya insidensi penyakit degeneratif maupun non
dalam absorpsi dan utilasi zat-zat gizi di tingkat jaringan, dan pada beberapa kasus
dapat disebabkan oleh obat-obat tertentu yang harus diminum para lansia oleh
untuk zat-zat gizi tertentu telah dapat ditentukan melalui pendekatan terapeutik
dan preventif.
kemudian diberi zat gizi yang sedang diteliti, untuk menentukan dosis terkecil
mengandung zat gizi sedang diteliti itu dikurangi secara bertingkat, dan dicari
a. Pendekatan Terapeutik
lengkap kecuali zat gizi yang akan ditentukan kebutuhannya. Setelah beberapa
gejala defisiensi zat gizi yang tidak diberikan tadi. Setelah tercapai kondisi
diketahui dari zat gizi yang sedang diteliti; kwantum-kwantum ini secara
bertingkat semakin besar. Pada suatu dosis tertentu mulai tampak penyembuhan
pada subyek-subyek tertentu. Maka jumlah minimal dari zat gizi yang diperlukan
(MDR); Minimal Daily Requirement. Cara ini dapat dilakukan untuk zat gizi yang
telah dapat dipisahkan secara murni atau telah dapat disintesa; tetapi juga dapat
dipergunakan untuk bahan makanan sumber zat gizi, bila zat gizi tersebut belum
dikenal secara murni. Maka yang dapat ditentukan ialah jumlah bahan makanan
sumber zat gizi tersebut, dan kelak kwantum zat gizi murni di dalam bahan
secara murni.
b. Pendekatan Preventif
sini dipergunakan subjek-subjek percobaan yang ada dalam keadaan sehat, diberi
susunan ddit yang lengkap. Maka subjek percobaan akan menunjukkan kondisi
gizi baik. Kemudian zat gizi yang akan diteliti dikeluarkan dari susunan hidangan
diketahui. Setelah beberapa waktu subyek yang diberi zat gizi dengan dosis
tertentu mulai menampakkan gejala-gejala difisiensi dari zat gizi yang sedang
diteliti tersebut. Di atas dosis itu, subyek-subyek percobaan tetap sehat, sedangkan
MDR ialah dosis terkecil zat gizi yang diperlukan sehari untuk melindungi
pendekatan kuratif MDR ialah dosis terkecil zat gizi yang diperlukan sehari untuk
umumnya MDR yang didapat dengan pendekatan preventif akan mempunyai nilai
lebih besar dari nilai menurut pendekatan kuratif. Jadi nilai MDR ini merupakan
suatu range value, tidak merupakan suatu angka pasti range ini mempunyai
batas-batas MDR yang ditentukan melalui kedua pendekatan di atas, dengan batas
pendekatan kuratif.
menjadi sakit, pada kondisi yang umum dianggap normal. Pada keadaan-keadaan
khusus, dosis MDR ini mungkin tidak akan mencukupi, misalnya pada saat orang
itu bekerja lebih berat dari biasa, atau pada saat ada stress fisik lain yang tidak
agar sanggup menjamin kebutuhan yang meningkat karena keadaan khusus itu.
Jumlah (dosis) MDR zat gizi setelah diberi tambahanini, kemudian dianjurkan
untuk dikomsumsi setiap harinya dan disebut Anjuran Kecukupan Sehari atau
RDA ini disebut Batas Keamanan (Safety Margin), sehingga dapat diberikan
rumus:
RDA = MDR + A
Nilai MDR tidak banyak berbeda bagi berbagai bangsa, tetapi RDA
berbeda-beda bagi masing-masing negara atau bangsa, hal ini karena nilai batas
jenis kelamin, dan kondisi fisik. Nilai RDA ini berlaku bagi rata-rata masyarakat,
jadi bila hendak diterapkan bagi perorangan, harus diadakan lagi adaptasi kondisi
orang tersebut, misalnya yang lebih gemuk mungkin memerlukan zat gizi yang
lebih banyak, dan sebaliknya yang lebih kurus akan memerlukan zat gizi yang
terhadap RDA bagi perorangan. Nilai RDA untuk suatu negara tertentupun harus
ditinjau secara periodik, karena berbagai faktor yang mempengaruhi nilai batas
keamanan itu berubah pula menurut kondisi dan waktu. Sebaiknya nilai RDA
ditinjau dan disesuaikan secara periodik, misalnya setiap 5-10 tahun sekali.
Demikan pula daftar RDA bagi Indonesia ditinjau dan disesuaikan secara berkala,
Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG) untuk energi dan zat-zat gizi lainnya
yang diperbaharui tiap 5 tahun melalui Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
(Darmojo, 2004).
Laki-Laki Perempuan
Asupan Gizi Inggris Indonesia Inggris Indonesia
Jenis Bahan
Laki-Laki Perempuan
Makanan
mencukupi pangan).
(Lathan, 1997).
Kondisi kekurangan gizi pada lansia dapat berbentuk KKP (kurang kalori
protein) kronik, baik ringan sedang maupun berat. Keadaan ini dapat dilihat
rendahnya berat badan seorang lansia dibanding dengan baku yang ada.
Kekurangan zat gizi lain yang banyak muncul adalah defisiensi besi dalam bentuk
anemia gizi, defisiensi B1 dan B12. Kelebihan gizi pada lansia biasanya
berhubungan dengan afluency dan gaya hidup pada usia sekitar 50 tahun. Dengan
kondisi ekonomi yang membaik dan tersedianya berbagai makanan siap saji yang
enak dan kaya energi. Keadaan kelebihan gizi yang dimulai pada awal usia 50
tahun-an ini akan membawa lansia pada keadaan obesitas dan dapat pula disertai
khusus aksi untuk penurunan dan pencegahan masalah pangan dan gizi adalah
sebagai berikut;
(Pusat Studi Kebijakan Pangan dan gizi IPB dan Deptan RI, 2002).
penyakit mematikan, seperti; kanker, jantung, dan diabetes. Hal ini disebabkan
toxin ditemukan secara alami dalam bahan pangan yang bersumber dari tanaman,
peternakan, maupun perikanan. Pangan juga dapat terkontaminasi logam berat dan
(obesitas).
(FAO, 1997).
Pada tabel-tabel berikut ini, disajikan berbagai jenis logam berat, dan
1. Gizi Berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-
kota besar. Kebiasaa n makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan
aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk
2. Gizi Kurang
juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang
dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai
dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun,
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah
bersemangat.
Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan refleksi dari apa
yang kita makan sehari-hari. Status gizi dikatakan baik bila pola makan kita
seimbang. Artinya, banyak dan jenis makanan yang kita asup harus sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Bila yang dimakan melebihi kebutuhan, tubuh akan menjadi
gemuk. Sebaliknya, bila yang dimakan kurang dari yang dibutuhkan, tubuh bakal
kurus dan sakit-sakitan. Kegemukan juga tidak berarti sehat karena dapat memacu
timbulnya berbagai penyakit. Status gizi kurang atau status gizi lebih akan
berdampak kurang baik terhadap kesehatan tubuh. Kedua keadaan yang ekstrem
tersebut dinamakan status gizi salah. Status gizi seseorang dipengaruhi oleh
banyak faktor, antara lain tingkat pendapatan, pengetahuan gizi yang dimiliki,
umum gizi seimbang (PUGS), yang lebih dikenal dengan 13 pesan dasar gizi
seimbang, yaitu;
energi.
kecukupan energi
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan (ASI Eksklusif)
kerusakan pangan dan resikonya untuk kesehatan. Berikut ini beberapa penyebab
b) Enzim yang ada dalam bahan pangan yang bersumber dari mikroba atau
sudah ada dalam bahan pangan, akan mengalami reaksi kimia dan
(World Healt Organization (WHO)/ United Nation Union (UNU) tahun 1985.
Batasan berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan nilai body mass
index BMI. Di Indonesia istilah BMI diterjemahkan dengan Index Mass Tubuh
(IMT). IMT merupakan alat sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa
khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Maka
tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan
olahragawan.
berikut ini:
Katagori IMT
columna vertebra. Untuk itu para ahli sepakat bahwa sebagai gantinya tinggi
badan dapat dipakai panjang rentang tangan (armspan) dalam penentuan indeks
massa tubuh (BMI) dengan BMA (body mass-armspam) cukup tinggi yaitu 0,83
dan 0.81 untuk wanita dan pria dengan nilai p-0,001. Selain itu, triceps skinfold
dan lingakar lengan atas tidak lagi akurat untuk menilai lemak pada lansia karena