Anda di halaman 1dari 3

INTERNET MEMBAWA HIKMAH

- Zahrina Atikah -

Siapa sih yang tidak kenal dengan yang namanya internet? Menurut saya mustahil
seseorang tidak mengenal internet. Mengapa? Karena pada era modern saat ini, perkembangan
teknologi sudah semakin maju dan berkembang. Internet menjadi bagian dari hidup semua orang.
Dengan adanya internet, seseorang yang awalnya kesulitan mencari informasi menjadi lebih
dimudahkan. Awalnya tidak tahu akhirnya menjadi tahu. Bahkan, internet juga dapat menjadikan
sebuah hidayah pada seorang. Itu sih menurut saya.
Dari sumber yang pernah saya baca, internet adalah suatu jaringan komputer yang bertugas
menghubungkan jaringan antar jaringan yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi
antar pengguna secara bebas. Begitu pula sebaliknya dengan pengalaman saya pribadi ketika awal
menggunakan internet. Pertama, saya mencoba-coba dulu suatu hal baru. Mempelajarinya mulai
dari hal-hal kecil yaitu saya dapat membuat akun email. Saya ingat waktu itu username yang saya
buat itu alay. Lalu, saya juga pernah bermain game melalui game online. Kemudian, saya juga
dapat menemukan jawaban untuk tugas sekolah yang namanya google. Alhamdulillah.., batin
saya. Bahkan, sampai akhirnya Saya dapat berteman, baik dengan orang Indonesia maupun orang
luar negeri melalui media sosial (Friendster, Facebook, Twitter).
Ketika SD, saya menganggap Friendster merupakan suatu hal baru yang menarik. Saya
dapat interaksi dengan teman-teman melalui wall atau dinding yang dapat dihias selucu-lucunya
bahkan bisa saling kirim mengirim stiker. Beranjak SMP, akun media sosial saya bertambah satu
yaitu facebook dan bisa bermain game online. Saat menjalankan facebook, hal yang paling saya
senangi yaitu bermain game online dan mengupload berbagai macam foto maupun video. Foto dan
video yang diunduh adalah artis, diri sendiri atau momen-momen bersama orang tercinta. Sempat
juga, ketika bermain facebook saya mendapatkan kenalan dari India. Ia bernama Vijeta, asal
mulanya ia selalu memberikan tanda jempol atau like dari album unggahan tersebut. Kita memiliki
kesamaan yaitu menyukai tokoh Disney yaitu Selena Gomez, Demi Lovato, Miley Cycrus dan
Jonas Brother. Setiap sabtu malam minggu, saya bersama Vijeta selalu janjian untuk online. Ketika
online bersama, ia ingin video call bersama saya. Saat itu, detak jantung saya mulai bergetar karena
ada orang bule yang ingin mengobrol dengan si anak kucrut yang sedang kesulitan dalam bahasa
inggris alias saya. Namun kenyataannya, ketika saya mengobrol melalui chat, itu aja saya selalu
membolak-balik kamus berkali-kali, apalagi kalau berbicara secara langsung meskipun Vijeta anak
perempuan. Dalam komunikasi itu terkadang ada hal tidak mengerti dan kebingungan. Jadi saat
itu, saya memutuskan untuk hilang kontak dari Vijeta untuk sementara hampir sekitar tiga bulan
agar tidak jadi video call. Dan kebetulan saat itu saya sedang persiapan ujian nasional. Kalau
dipikir-pikir waktu itu rasanya malu tapi disisi lain saya juga bisa sambil belajar bahasa Inggris.
Si anak kucrut sudah mulai beranjak remaja. Saya memulai masa SMA dengan menambah
akun twitter. Saat itu gencar-gencarnya berita mengenai seseorang yang sedang menggunakan
media sosial akan mengakibatkan penculikan maupun terjadinya pemerkosaan. Bukan hanya
pemberitaan saja tetapi Ibu saya kemana-mana selalu cerewet untuk mengingatkan. Ya walaupun
saya tidak mendengarkannya tetapi kata demi kata saya selalu hafal. Dek, kamu itu nakal ya
dibilangin jangan berteman dengan orang yang tidak dikenal lewat internet, inget bahaya. Jaman
sekarang itu aneh-aneh, ucap sang Ibu anak Kucrut. Nah, saat itu juga saya mulai merasa ikut
takut. Jadi, saya berusaha untuk tidak sering bermain media sosial terlebih dahulu, meski akhirnya
masih sering main.
Semakin marak dan bertambahnya media sosial. Saya pun memperbanyak akun saya
sampai totalnya sepuluh. Diantaranya adalah bbm, path, line, snapchat, instagram, dan whatsapp.
Iyaa tahu, internet memiliki ragam yang sangat banyak karena didalamnya memiliki fungsi sama
yaitu seseorang dapat berinteraksi satu sama lain. Hanya saja kebutuhannya berbeda. Misalnya,
saya menggunakan bbm karena saudara kebanyakan menggunakan bbm. Path dan snapchat
digunakan untuk menginformasikan keberadaan saya dan menginformasikan mengenai tempat-
tempat baru yang perlu dicoba. Whatsapp saya gunakan untuk keperluan dengan dosen sebagai
konsultasi mengenai mata kuliah. Nah, media sosial yang paling berkesan adalah line.
Menurut saya, media sosial yang satu ini merupakan hidayah Saya untuk memperoleh
sebuah nikmat yang luar biasa meskipun awal menjalannya terasa sangat sulit. Dari line, Saya
dapat interaksi dengan banyak orang dan wahaya daya tampung disaat gundah gulana yaitu saya
melakukan untuk melihat-lihat timeline. Disana saya sangat senang untuk menscroll dan
membaca-baca status, komen teman. Tidak hanya itu saja, melainkan account nya Love Islam yang
muncul di timeline yaitu Anak tidak berhijab, Ayah masuk neraka!. Dari account tersebut benak
hati saya merasa sedih karena ini termasuk ulah yang saya lakukan. Dosa? Ya saya aja yang
nanggung tetapi kenapa ayah juga ikut campur dalam hal tersebut. Dari situ, akhirnya saya mulai
untuk belajar menggunakan hijab sedikit demi sedikit alias kalau waktu keluar sama keluarga
menggunakan hijab. Memang awalnya sangat sulit, saya merasa kalau tidak menggunakan hijab
wajah saya cantik dan ketika mengenakan hijab, saya merasakan gerah karena panas. Tetapi kalau
memang demi orang tua saya ya maka saya lakukan. Zaman itu ketika saya belum mengenakan
hijab, pakaian yang saya kenakan sudah tergolong tertutup daripada anak-anak hits lainnya yang
selalu mengikuti trend (pakaian seperti sinlet, celana gemes, celana sobek, dan rok mini), tetapi
saya selalu menggunakan baju yang berlengan panjang dan menggunakan rok yang panjangnya
selutut. Dengan penampilan seperti itu, saya selalu diomelin oleh ibu karena pakaian yang saya
kenakan tergolong roknya pendek. Ya meskipun berkali-kali diomelin Ibu, saya tetap
menggunakan rok tersebut karena menurut saya roknya itu lucu seperti trend ala-ala jepang dan
Disney.
Kemudian, kebosananpun tiba lagi. Anak Bandel tersebut mulai menscroll timeline.
Ketika kamu keluar tanpa menutup aurat, maka setiap orang yang melihat auratmu akan menjadi
dosa untukmu pula. Jadi kamu bertemu berapa orang dalam sehari?, kutipan dari account linenya
dunia jilbab. Wah dari situ saya semakin berpikir keras dan merasa ketakutan. Kenapa kok bisa
gitu? Ini dosa biar saya saja yang nanggung tetapi saya juga yang menanggung dosa orang-orang
sekitar setelah melihat saya. Ini namanya tidak adil dong, berarti sama saja saya menanggung dosa
banyak orang. Kenyataannya saja manusia itu tidak luput dari yang namanya dosa, apalagi saya.
Saya sangat memiliki banyak dosa. Dosa yang saya miliki saja sudah banyak apalagi menanggung
orang-orang tersebut. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengenakan hijab pada kuliah semester
3. Saya sudah memantapkan hati untuk mulai berhijrah ke jalanNya. Walaupun awalnya memang
berat tetapi tidak ada salahnya untuk membenahkan diri sendiri menjadi yang lebih baik kepada
sang Khalik. Setidaknya meskipun saya belum sempurna membenahkan diri tetapi saya ingin
mencoba untuk berhijrah. Hal tersebut menurut saya tidak ada ruginya, melainkan keuntungan
saya.

Anda mungkin juga menyukai