b. Arkus : merupakan lengkuk saraf, terletak pada bagian dorsal sentrum, melindungi
medula spinalis
c. Foramen vertebrale : merupakan saluran rongga kosong, berfungsi sebagai tempat
bagi medula spinalis
d. Zigapofisis : merupakan muka sendi antara 2 vertebra,prezigapofisis mengarah ke
atas, postzigapofisis mengarah ke bawah.
e. Cuaran spina : Berfungsi untuk melekatkan otot
f. Cuaran melintang : Berfungsi untuk melekatkan otot
3. Sangkar rusuk
Sangkar rusuk berfungsi untuk melindungi jantung dan paru.Tulang-tulang yang membentuk
sangkar rusuk ialah:
a. 12 pasang tulang rusuk bersendi dengan vertebra torakalis dan melengkung ke hadapan.
b. 7 pasang tulang rusuk bersendi dengan tulang dada secara berkelanjutan.
c. 3 pasang yang lain dihubungkan secara tidak langsung dengan tulang rawan.
d. 3 pasang tulang rusuk terakhir tergantung bebas dan tidak dihubungkan kepada sternum.
4. Kerangka penyangga
Kerangka penyangga bersendi dengan rangka aksial pada bagian bahu dan punggung.
5. Lengkungan pektoralis
Terdiri daripada 2 tulang yaitu:
a. Tulang selangka
o Berbentuk batang dan melengkung sedikit.
o Bersendi dengan manubrium sterni pada satu ujung dan akromion pada ujung
yang lain.
o Berfungsi untuk mengalirkan daya dari lengan ke badan manusia.
b. Tulang belikat
o Berbentuk sekeping tulang pipih yang berupa segitiga.
o Membentuk tonjolan akromion dan korakoid yang merupakan perpanjangan
spina skapulae.
o Kavitas glenoidalis (bagian tulang belikat) bersendi dengan kepala tulang
lengan atas bagian depan.
6. Lengkungan pelvis
Terdiri dari 2 tulang kiri dan kanan yang simetris. Tulang-tulang pada kedua bagian ini
berikatan antara satu sama lain di simfisis pubis pada bahagian ventral.Lengkungan ini
terbagi atas:
a. Ilium yang bersendi dengan tulang kelangka.
b. Iskium (atau tulang pelana)
c. Pubis (atau tulang ari-ari)
C. Unit 3 : Sistem Kerangka Otot Manusia
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan
otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan
rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
SALURAN PERNAPASAN
1. Nares anterior
Adalah saluran-saluran di dalam lubang hidung, dimana saluran itu bermuara ke vestibulum
(rongga) hidung.
Vestibulum ini dilapisi dengan epitelium bergaris yang bersambung dengan kulit.
Lapisan nares anterior memuat sejumlah kelenjar sebaseus yang ditutupi oleh bulu kasar.
Kelenjar-kelenjar ini bermuara ke dalam rongga hidung.
2. Rongga Hidung
Dilapisi dengan epitelium silinder dan sel spitel berambut yang mengandung sel cangkir atau
sel lendir sehingga permukaan nares basah dan berlendir.
Selaput lendir ini kaya akan pembuluh darah, yang bersambung dengan lapisan farinx dan
dengan semua sinus yang mempunyai lubang masuk dalam rongga hidung.
Sewaktu udara melalui hidung, udara di saring oleh bulu-bulu (vestibulum) dan
karena kontak dengan permukaan lendir yang dilaluinya membuat udara menjadi hangat.
Penguapan air dari permukaan selaput lendir menyebabkan kondisi rongga hidung lembab.
Hidung menghubungkan lubang-lubang sinus udara para nasalis yang masuk kedalam rongga
hidung dan lubang naso-lakrimal yang menyalurkan air mata (bawah rongga nasalis)
3. Farinx (tekak)
: pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan usofagus.
Terletak dibelakang hidung (naso-farinx), dibelakang mulut (oro-farinx) dan di belakang
larinx (farinx-laringeal)
4. Larinx (tenggorokan)
:Terletak didepan bagian terendah farinx, memisahkannya dari kolumna vertbra servikalis
dan masuk ke dalam trakhea di bawahnya.
Terdiri atas kepingan tulang rawan yang diikat bersamaan oleh ligamen dan membran.
Yang terbesar diantaranya tulang rawan tiroid depannya terdapat benjolan
subkutaneus (jakun).
Tulang rawan krikoid terletak dibawah tiroid berbentuk lingkaran lengkap
Tulang rawan lainnya ialah kedua tulang krawan aritenoid (belakang krikoid), tulang rawan
kuneiform dan kornikulata.
Epiglottis berupa katup tulang rawan, membantu menutup larinx sewaktu menelan.
Larinx dilapisi selaput lendir yang sama seperti yang terdapat didalam trakea, kecuali pita
suara dan bagian epiglottis. Pita suara terletak di dalam larinx (T.R. tiroid sampai T.R.
aritenoid).
Gerakan pada T.R. aritenoid otot laringeal pita suara ditegangkan atau dikendorkan
udara melalui glottis suara dihasilkan. Tulang rawan pada larinx mengatur suara dan menutup
lubang atas sewaktu menelan. Trakhea (Batang tenggorok). Trakea adalah tuba yang
memiliki diameter sekitar 20-25 mm dan panjang sekitar 9 cm. Trakea terletak dari laring ke
bronkus utama yang merupakan jalan masuk udara menuju paru-paru.
Tersusun oleh jaringan otot, tulang rawan (agar trakea tetap terbuka), serta selaput
lendir (epitelium bersilia). Silia bergerak atas kearah larinx menyebabkan debu dan butiran
halus lainnya yang masuk dalam pernapasan dapat dikeluarkan. Di dalam rongga dada, trakea
bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok
bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung
bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).
5. Paru-paru
: Jaringan paru elastik, berpori dan seperti spons. Paru-paru terletak di dalam rongga dada.
Berbentuk kerucut dan terdiri ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-
paru kanan terdiri atas tiga lobus (belahan) yang disebabkan oleh fisura yaitu lobus atas,
tengah dan bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua lobus yaitu lobus atas dan
bawah.
Setiap lobus tersusun atas lobula. Pipa kecil bronkhial masuk kedalam setiap lobula
yang berakhir menjadi kantong udara paru-paru (alveolus). Alveolus dalam paru-paru
jumlahnya sangat banyak, lebih kurang 300 juta alveolus. Luas permukaan seluruh alveolus
diperkirakan 100 kali lebih besar daripada permukaan tubuh. Alveolus dikekelingi pembuluh-
pembuluh kapiler darah dan pertukaran gas terjadi.
Pembuluh darah dalam paru-paru.
Arteri pulmonalis membawa darah yang sudah tidak mengandung oksigen dari
ventrikel kanan jantung ke paru-paru saluran bronkhial arteriola kapiler dinding alveoli
difusi pertukaran gas kapiler paru-paru bersatu pembuluh darah lebih besar vena pulmonaris
meninggalkan paru-paru membawa darah berisi oksigen ke atrium jantung kiri aorta
seluruh tubuh.arteri bronkhialis membawa darah yang kaya oksigen dari aorta torasika ke
paru-paru guna memberi makanan dan mengantarkan oksigen kedalam jaringan paru-paru.
Arteri pulmonalis membawa darah yang sudah tidak mengandung oksigen dari
ventrikel kanan jantung ke paru-paru saluran bronkhial arteriola kapiler dinding alveoli
difusi pertukaran gas kapiler paru-paru bersatu pembuluh darah lebih besar vena pulmonaris
meninggalkan paru-paru membawa darah berisi oksigen ke atrium jantung kiri aorta
seluruh tubuh.Arteri bronkhialis membawa darah yang kaya oksigen dari aorta torasika ke
paru-paru guna memberi makanan dan mengantarkan oksigen kedalam jaringan paru-paru.
Karbondioksida hasil buang metabolisme menembus membran alveoler-kapiler dari
kapiler darah ke alveoli, pipa bronkhial dan trakea keluar melalui mulut dan hidung.
Empat proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner (pernapasan external) :
1. Ventilasi pulmorter atau gerak pernapsan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara
luar
2. Arus darah melalui paru-paru
3. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya
dapat mencapai semua bagian tubuh.
4. Difusi gas yang menembus membran pemisah alveoli dan kapiler. CO2 lebih mudah
berdifusi daripada O2.
Pernapasan jaringan atau pernapasan internal.
Darah yang telah menjenuhkan hemoglobin dengan oksigen (oksihemoglobin)
mengintari tubuh kapiler oksigen dilepaskan kedalam jaringan dan sebgai gantinya darah
akan berikatan dengan karbondioksida sebagai hasil buangan oksigen.
Kapasitas Paru-paru
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut
udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang
500 ml Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara
komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.Udara yang dapat dikeluarkan setelah
ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Kecepatan dan pengendalian pernapasan
Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh dua faktor utama :
1. Pengendalian oleh saraf
: Pusat pernapasan ialah pusat otomatik dalam medula oblongata yang mengeluarkan impuls
eferen ke otot pernafasan.
impuls radix saraf servikalis impuls saraf frenikus diafragma bagian yang lebih
rendah pada sumsum belakang saraf interkostalis otot interkostalis kontraksi ritmik. Otot
diafragma (kira-kira lima belas kali setiap hari).
2. Pengendalian saraf kimiawi
: faktor utama dalam pengendalian dan pengaturan frekwensi, kecepatan dan dalamnya
gerakan pernafasan. Pusat pernapasan didalam sumsum sangat peka pada reaksi kadar alkali
darah.
Karbondioksida adalah produk asam dari metabolisme, dan bahan kimia yang asam
ini merangsang pusatpernapasan untuk mengirim keluar impuls saraf yang bekerja atas otot
pernafasan.
3. Emosi, rasa sakit dan takut
4. Impuls aferen
5. Pengendalian secara sadar.
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu terjadinyapertukaran
gas di dalam jaringan atau pernapasan dalam dan yang terjadi didalam paru-paru
pernapasan luar. Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara
darah dan udara. Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran
darah ke sel-sel tubuh.
G. UNIT 7 : Metabolisme dan Klasifikasi Bahan Makanan
Metabolisme
: Perubahan kimiawi yg terjadi dlm tubuh utk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya.Setiap sel
terdiri dari protoplasma yg mempunyai kemampuan utk mengambil oksigen & keperluan
lainnya disamping itu menyisihkan bahan tertentu sbg bahan buangan termasuk karbohidrat.
Kecepatan Metabolisme.
: Basal metabolisme merupakan jumlah keseluruhan aktivitas metabolisme dalam keadaan
istirahat fisik & mental dalam hal ini oksigen diperlukan sedikit karena jaringan bekerja
paling sedikit.kecepatannya diukur pada orang istirahat,sebelum makan,sebelum minum
&malam hari.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KECEPATAN METABOLISME :
1. Ukuran tubuh
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Iklim
5. Jenis pekerjaan.
6. Ketegangan saraf juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi pernafasan & kerja
jantung.
7. Kalori di dalam tubuh digunakan untuk menghindari berat badan,mempertahankan suhu
tubuh dan membiarkan persedian untuk aktifitas fungsional semua sel jaringan,kelenjar &
organ.
PROSES METABOLISME
Metabolisme hidratarang
Sebagai hasil dari pencernaan dan absorpsi gula dan zat tepung yang ada dalam darah berupa
glukosa ,jumlah gula dalam darah normal 100 mg glukosa dalam 1 cm darah. Amilase
mengubah semua zat tepung menjadi maltosa.
ABSORPSI
Didalam jaringan terjadi oksidasi karbohidrat untuk menyediakan
Panas dan energi. Kelebihannya disimpan sebagai lemak, dan penambahan berat badan.
METABOLISME LEMAK
Lemak yg tidak segera diperlukan setelah absorpsi disimpan organ tubuh dalam jaringan
adiposa. Bila lemak telah dimetabolisme dihati maka akan terdapat ampas berupa zat keton
yang hanya terbatas dapat digunakan, kalau banyak dihasilkan dihati maka akan mnjadi
kalori dalam darah, hal ini terjadi waktu kelaparan. Pencernaan lipase lambung menghasilkan
sedikit hidrolisa lemak, lipase pankreas dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin dan
asam lemak. Absorpsi gliserin dan asam lemak oleh lacteal disalurkan ke duktus masuk
kealiran darah kemudian dialirkan kesetiap jaringan tubuh.
Produksi buangan hasil pembakaran lemak dlm jaringan dieksresikan oleh ;
a. Paru paru dlm bentuk air dan karbondioksida.
b. Kulit dlm bentuk keringat.
c. Ginjal slm bentuk air seni.
d. Jalan pencernaan dlm bentuk feses.
METABOLISME PROTEIN.
: Sejumlah besar asam amino dibentuk sebagai hasil pemecahan protein bila kelebihan
protein maka kelebihan asam amino pada metabolism dalam hati untuk mengeluarkan
nitrogen. Hanya karbon, hydrogen dan oksigen dapat digunakan untuk memproduksi panas
dan energy.
Proses pencernaan metabolisme protein meliputi :
a. Dalam lambung, pepsin dan asam lambung (HCL) mengubah protein menjadi pepton, renin
menghasilkan kasein dari kasinogen dan pepsin HCL(asam lambung) mengubah kasein
mnjadi pepton.
b. Dalam usus tripsin memecah protein dan pepton mnjadi polipeptida eripsin polipeptida
mnjadi asam amino.Sel tubuh memisahkan asam amino yang khusus setiap sel unttk
perbaikan dan pertumbuhan.
Pengendalian metabolisme.
Mekanisme pengendalian berfungsi untuk memastikan bahwa setiap sel tidak hanya berfungsi
sebagai unit saja melainkan juga sbg bagian dari sebuah organisasi tubuh.
Dua pengemdalian yg penting :
a. SISTEM PERSARAFAN PUSAT TAK SADAR
apa bila sekelompok otot tidak dipersarafi maka akan terlihat kelumpuhan pada anak anak
otot dan berhenti berfungsi akibatnya pertumbuhan terhambat.
b. ORGAN ENDOKRIN
menghasilkan zat yang bersifat kimiawi yang memelihara kesehatan tubuh dan menimbulkan
aktivitas metabolisme berkurang.sebaiknya sekresi diperbesar metabolisme berjalan dengan
kecepatan tinggi.
CARA MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH
Suhu normal dipertahankan dengan imbangan yang tepat antara panas yang dihasilkan
dan panas yang dihilangkan,hal ini dikendalikan oleh pusat pengatur panas dalam
nipotalamus yang sangat peka trhdp suhu dari darah. Panas dihasilkan oleh aktivitas
metabolic dalam otot, tulang dan hati untuk mempertahankan produksi panas yang normal
diperlukan jumlah bahan bakar yang tepat.
Panas berlebihan bisa disebabkan oleh kombinasi suhu luar kegiatan fisik dan keringat.
Pelepasan panas dirangsang oleh vasodilatasi (pelebaran) pembuluh darah pada kulit akibat
pengeluaran keringat. Suhu turun terjadi karena vasokontriksi berlangsung lama.
KLASIFIKASI BAHAN MAKANAN
Klasifikasi bahan makanan terdiri dari;
PROTEIN
: kelompok makanan yg mengandung nidrogen,berguna utk pertumbuhan,perbaikan dan
pertumbuhan baru.
Jenis protein terdiri dari :
a. Protein kelas A semua protein hewani
a) Miosin dlm daging ikan.
b) Albumin dlm putih telur dari susu dan darah dlm daging.
c) Kasinogen trdpt dlm susu apabila dibekukan dan dlm keju.
d) Globulin sejenia globulin darah.
e) Vitelin zat mirip globulin trdpt dlm kuning telur.
b. Protein kelas B protein nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan :
a) Glutein protein dari gandum dan sejenianya.
b) Ligumen sejenis kacang-kacangan (buncis,kacang polong dan kedele).
2. HIDRAT ARANG (KARBOHIDRAT)
: Kelompok ini menyediakan panas dan energy untuk tubuh, karbon dan oksigen
membentuk karbon dioksida yg menghasilkan energi.
Jenis zat karbohidrat, terdiri atas;
a. Zat tepung :
a) Butir-butir gandum, jagung, terigu, beras dan sagu.
b) Akar umbi-umbian misalnya kentang.
c) Selulosa jenis tepung yang dijumpai daalm batang dan tangkai tanaman misalnya sagu.
d) Glikogen : zat tepung yang berasal dari hewani, terdapat dalam otot dan hati.
b. Zat gula :
a) Sakarosa,gula tebu dan gula umbi-umbian
b) Maltosa,yg terbentuk krn hidrolisa zat tepung.
c) Dekstrosa : glukosa, gula buah-buahan dan madu.
KELOMPOK KARBOHIDRAT, terdiri dari;
a) Monosakarida,sakarida tunggal misalnya fruktosa dan galaktosa.
b) Disakarida,sakarida rangkap dua misalnya sukrosa,maltose dan laktosa.
c) Polisakarida ialah karbohidrat seperti tepung dan selulosa.
d) Glikogen merupakan hasil perubahan larutan sakarida tunggal dlm tubuh yg menjadi zat
tepung hewani dan merupakan bentuk karbohidrat yg dpt disimpan dlm hati dan otot saat
diperlukan dan dlm keadaan tertentu glikogen hati dpt diubah kembali mnjadi monosakarida
biasa.
3. LEMAK
Diambil dari sumber hewani dan nabati, lemak terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen.
Contoh : lemak hewani, susu, mentega, keju dan kuning telur. Guna lemak dalam tubuh sama
dengan karbohidrat menghasilkan panas dan energi. Lemak dan karbohidrat merupakan
makanan yg mnjadi sumber bahan bakar.
4. AIR
Air sngt penting bagi kesehatan, dua pertiga dari berat tubuh terdiri dari air. Air merupakan
bagian yang besar dari jaringan yang berfungsi untuk melarutkan berbagai zat, membantu
perubahan kimiawi dlm zat pencernaan. Sejumlah air dalam tubuh juga diperoleh dari hasil
oksidasi makanan.
Tiap hari air diterima. Dikeluarkan.
Dari air minum Sebagai urin 1.500 ml
Air dlm makanan Melalui kulit 500 ml
Proses oksidasi Melalui pernafasan 400 ml
Dalam feses 200 ml
Keseimbangan air dalam tubuh, harus dipertahankan supaya yang masuk dan keluar dibuat
seimbang pada beberapa penyakit;
a) Diabetes melitus urin lbh banyak keluar sehingga orgnya akan mnjadi haus dan banyak
minum.
b) Edema,kelebihan air yg diterima sedangkan pengurangan berkurang.
c) Dehidrasi,pengeluaran cairan lbh banyak sedangkan pemasukan berkurang.
5. GARAM-GARAM
Garam kalsium,disediakan oleh susu, keju, kuning telur dan sayuran khusus kol dan wortel,
bahan ini diperlukan oleh semua jaringan dibawa oleh darah dan penggunaannya oleh sekresi
paratiroid diperlukan untuk pembentukan tulang gigi dan untuk pembekuan darah.
a. Garam belerang, disediakan oleh semua bahan protein yg penting untuk kesehatan setiap
jaringan.
b. Garam zat besi, terdapat dalam daging, telur, keju, roti dan sayuran hijau, ini diperlukan
untuk pembentukan hemoglobin dan mengikat oksigen mendistribusikannya keseluruh tubuh,
kekurangannya menimbulkan anemi kekurangan zat besi.
c. Garam natrium klorida terdapat dalam sebagian makanan dan garam dapur natrium klorida.
d. Garam kalium, terdapat hampir semua makanan yang mengandung protein,garam ini sangat
banyak dijumpai dlm cairan jaringan instraseluler.
e. Garam fosfor, terdpt dalam susu, kuning telur, telur ikan dan sayuran berwarna hijau,
terdapat disetiap jaringan tubuh penting untuk energy otot dan energi saraf serta membuat
susunan yang tepat bagi jaringan keras seperti tulang dan gigi.
f. Garam yodium, terdapat dalam bahan hasil laut dan tumbuh-tumbuhan dekat laut, yodium
dalam tubuh mengatur keseimbangan metabolisme yang dirangsang oleh sekresi kelenjar
tiroid.
6. VITAMIN
: unsur penting u/ hidup,kesehatan dan pertumbuhan diperlukan u/ metabolisme tubuh.
Vitamin ini diklasifikasikan menurut daya larutnya :
a. Vitamin yg larut dlm lemak
b. Vitamin yg larut dlm air.Umumnya vitamin diserap dlm usus halus.
c. Vitamin yg larut dlm lemak,mencakup vitamin A,D,E dan K.
Secara umum klasifikasi bahan pangan dibedakan menjadi 3.
1. Bahan pangan yang bertekstur lunak, misalnya sayuran dan beberapa jenis buah-
buahan.
2. Bahan pangan yang bertekstur keras, misalnya berbagai jenis umbi-umbian, bahan-
bahan asal batang, beberapa jenis buah-buahan (apel, pir, jambu biji etc).
3. Bahan pangan yang bertekstur ulet, misalnya bahan-bahan yang berasal dari batang
atau akar. Bahan-bahan pangan seperti ini biasanya banyak mengandung serat kasar.
4. Bahan pangan yang bertekstur rapuh, misalnya bahan baku olahan yang sudah
dikeringkan seperti gaplek.
5. Bahan pangan yang bertekstur kenyal, lentur dan elastik, misalnya beberapa jenis
buah-buahan tertentu.
Persarafan ginjal
Ginjal mendapat persarafan dari pleksus renalis (vasomotor). Saraf ini berfungsi
untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan
dengan pembu;uh darah yang masuk ginjal. Di atas ginjal terdapat kelenjar suprarenalis,
kelenjar ini merupakan kelenjar buntu yang menghasilkan dua macam hormon yaitu hormon
adrenalin dan hormon kortison. Adrenal dihasilkan oleh medulla.
Sewaktu filtrat glomerulus memasuki tubulus ginjal, filtrat ini mengalir melalui
bagian-bagian tubulus. Sebelum diekskresikan sebagai urine beberapa zat diabsorpsi kembali
secara selektif dari tbulus dan kembali ke dalam darah, sedangkan yang lain de sekresikandari
darah ke dalam lumen tubulus. Pada akhirnya urine terbentuk dan semua zat dalam urine
akan menggambarkan penjumlahan dari tiga proses dasar ginjal (filtrasi glomerulus,
reabsorpsi tubulus dan sekresi tubulus).
Ciri-ciri urine yang normal : Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi beda-beda sesaui
jumlah cairan yang dimasukan. Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak protain
dimakan, sehingga tersedia cukup cairan yang diperlukan untuk melarutkan ureanya.
Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan, tetapi adakalanya jenjot lendir tipis tanpak
terapung di dalamnya.
Baunya tajam.
Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
Berat jenis berkisat dari 1010 sampai 1025.
Komposisi urine normal : Urine terutama terdiri atas air, urea, dan natrium klorida. Pada
seseorang yang menggunakan diet yang rata-rata berisi 80 sampai 100 gram protein dalam 24
jam, jumlah persen air dan benda padat dalam urine adalah seperti berikut:
Air 96%
Benda padat 4% (terdiri atas urei 2% dan produk metabolik lain 2%)
Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah
dipindah amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram
sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 30 mg setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini
tergantung dari jumlah normal protein yang dimakan dan fungsi hati dalam pembentukan
ureum
Asam urat. Kadar normal asam urat di dalam darah adalah 2 sampai 3 mg setiap 100 cm,
sedangkan 1,5 sampai 2 mg setiap hari diekskresikan ke dalam urine.
Kretin adalah hasil buangan kreatin dalam otot. Produk metabolisme lain mencangkup
benda-benda purin, oksalat, fosfat, sulfat, dan urat.
Elektrolit atau garam, seperti natrium kalsium dan kalium klorida, diekskresikan untuk
mengimbangijumlah yang masuk melalui mulut.
J. UNIT 10 : Sistem Reproduksi Manusia
a. Intrgonadal
1. Pada Pria
a) Alat Kelamin Dalam : Alat kelamin dalam pria terdiri atas : testis, saluran kelamin dan
kelenjar kelamin.
- Testis
Testis disebut juga gonad jantan. Alat ini jumlahnya sepasang, bentuknya bulat telur.
Testis tersimpan di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Kantong ini terletak di luar
rongga perut. Fungsi testis adalah sebagai alat untuk memproduksi sel- sel sperma dan juga
memproduksi hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Didalam testis banyak terdapat
pembuluh- pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.
- Saluran Reproduksi (Kelamin) Pria
Sperma yang dihasilkan oleh testes akan keluar melalui saluran kelamin, yang terdiri
atas :
Epididimis yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan berkelok- kelok di
dalam skrotum. Setiap testis mempunyai satu epididimis. Oleh sebab itu, epididimis manusia
berjumlah sepasang kanan dan kiri. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk
sementara waktu, dan di sinilah sperma menjadi masak dan dapat bergerak menuju saluran
berikutnya, yaitu vas deferens.
Vas Deferens merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Kalau epididimis merupakan
saluran yang berkelok- kelok maka vas deferens merupakan saluran lurus dan mengarah ke
atas. Bagian ujungnya terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi vas deferens ini adalah
untuk jalanya (mengangkut) sperma dari epididimis menuju ke kantong sperma atau vesikula
seminalis.
Saluran Ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantong semen dengan
uretra. Saluran ini mempunyai keistimewaan, yaitu mampu menyemrotkan sperma tinggi
masuk ke uretra dan selanjutnya keluar.
Uretra adalah saluran yang terdapat di dalam penis. Uretra merupakan saluran akhir dari
saluran reproduksi. Uretra terdapat di dalam penis. Saluran ini mempunyai dua fungsi, yaitu :
(1) sebagai alat pengeluaran, yaitu saluran untuk membuang urine keluar tubuh serta (2)
sebagai saluran kelamin, yaitu sebagai saluran semen darikantong mani.
- Kelenjar Kelamin
Disamping testis (gonad) dan slauran kelamin, alat kelamin manusia juga di lengkapi
kelenjar- kelenjar kelamin. Kelenjar ini bertugas memproduksi getah- getah kelamin.
Kelenjar tersebut terdiri atas :
Vesikula Seminalis disebut kantong mani atau kantong semen. Jumlahnya sepasang, tetapi
terikat menjadi satu kantong. Dinding vesikula seminalis dapat menghasilkan getah berwarna
kekuningan yang banyak mengandung zat getah kelamin. Cairan ini yang mencukupi
kebutuhan makanan bagi sel- sel sperma.
Kelenjar Prostat menghasilkan getah yang dialirkan ke saluran sperma.
Kelenjar Bulbouretra (Cowper) menghasilkan getah yang dialirkan ke uretra. Getah yang
dihasilkan berupa lendir.
Sperma yang dihasilkan oleh testis, setelah bercampur dengan getah- getah dari kelenjar
kelamin akan membentuk suatu komponen yang disebut semen. Pada saat terjadi perkawinan
(kopulasi), semen dipancarkan keluar melalui uretra.
b) Alat Kelamin Luar : Alat kelamin luar pria terdiri atas penis dan skrotum.
- Penis
merupakan alat kelamin luar yang penting untuk kopulasi atau persetubuhan.
Kopulasi adalah hubungan kelamin antara pria dan wanita yang bertujuan untuk
memindahkan semen ke saluran kelamin wanita.
Di dalam penis tedapat uretra, yaitu suatu saluran yang dikelilingi oleh jaringan erektil yang
rongganya banyak dan banyak mengandung pembuluh darah. Apabila karena sesuatu hal,
rongga ini berisi penuh oleh darah maka penis akan tegang dan mengembang disebut Ereksi.
Alat reproduksi pria mulai dapat berfungsi semenjak masa puber, yaitu lebih kurang usia 14
tahun sampai tua, selama manusia itu dalam keadaan sehat.
Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta
mengatur suhu yang sesuasi bagi spermatozoa
2. Pada wanita
a) Alat Kelamin Luar
Alat kelamin luar wanita terdiri atas : vulva, labium, saluran urine dan saluran kelamin.
- Vulva,
yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita. Dapat di bagi menjadi 2, yaitu :
- Labium mayor
merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian luas dan membatasi vulva. Di
depan lambium mayor terdapat tonjolan kecil yang disebut klitoris (kelentit). Pada klitoris
terdapat jaringan erektil sehingga dapat berereksi seperti halnya penis pada laki- laki.
- Labium minor
merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva.
Ke dalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (uretra) dan saluran kelamin atau
vagina.
- Vagina
merupakan saluran akhir dari saluran kelamin. Terdapat sebuah lipatan kulit menutupi
sebagian lubang vagina. Lipatan kulit tersebut disebut himen (selaput dara).
b) Alat Kelamin Dalam
Alat kelamin dalam wanita terdiri atas ovarium atau indung telur, saluran kelamin dan
vagina atau liang peranakan.
- Ovarium
umumnya ovarium seorang wanita berjumlah sepasang. Bentuknya seperti telur,
terdapat di dalam rongga badan, di daerah pinggang dan disebelah kiri dan kanan tulang
kemudi. Di dalam ovarium terdapat kelenjar buntu penghasil hormon dan sel tubuh yang
bertugas membentuk sel telur atau ovum. Sel tubuh penghasil sel telur ini disebut folikel.
a. Estrogen yang berfungsi untuk mempertahanakan sifat sekunder pada wanita serta juga
membantu dalam proses pematangan sel ovum.
b. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
- Fimbriae
merupakan serabut/ silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan
dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang
dikeluarkan oleh ovarium.
- Infundibulum
merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/ membesar dan berdekatan
dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
- Tuba fallopi
meruapakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
- Oviduct
merupakan saluran telur berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri. Berfungsi sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga bantuana silia pada
dindingnya.
- Uterus
merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir dengan
bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus
pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus
mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
- Perimetrium
yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
b. Ekstragonadal
1. Payudara
Payudara manusia berbentuk kerucut dan memanjang dari iga kedua atau ketiga sampai iga
keenam atau ketujuh.
Payudara memiliki jaringan kelenjar yang terdiri atas 15-25 lobus, masing- masing bermuara
di duktus ekretorius dan berakhir pada putting susu. Tiap duktus melebar ketika memasuki
basis putting susu untuk membentuk sinus susu yang befungsi sebagai reservoir susu selama
masa menyusui. Tiap lobus terdiri dari 50-75 lobulus yang bermuara ke dalam suatu suatu
duktus ekrestorius.
Putting susu dan aerola mengandung otot polos yang berfungsi untuk menyempitkan aerola
dan menekan putting susu sehingga putting susu tegak dan keras, dengan demikian akan
mempermudah pengosongan sinus susu. Kulit putting susu dan aeropla berpigmen banyak
dan tidak berambut, tetapi kadang-kadang pada aerola mengandung folikel rambut.
3. Kulit
Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dan
responsive secara seksual, misalnya kulit di bagian bokong dan lipat paha dalam. Protein di
kulit mengandung pheromone (sejenis metabolit steroid dari keratinosit epidermal lemak.
Yang berfungsi sebagai parfum daya tarik seksual. Pheromone juga ditenukan juga di
dalam urine, plasma keringat dan kelenjar air liurOrgan Reproduksi Wanita
Salah satu hal yang penting untuk diketahui dalam kesehatan reproduksi adalah
memahami anatomi dan organ reproduksi. Organ reproduksi adalah bagian-bagian tubuh
yang berfungsi dalam proses melanjutkan keturunan. Berikut adalah penjelasan mengenai
Organ reproduksi wanita, menurut R. Wahyudi (2002: 13-17):
a) Tuba Fallopii (saluran telur), yaitu saluran yang terdapat di kiri dan kanan rahim yang
berfungsi untuk dilalui oleh ovum dari indung telur menuju rahim.
b) Ovarium (indung telur), yaitu organ di kiri dan kanan rahim yang berfungsi memproduksi
sel telur (ovum). Setiap satu bulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran akan
mengeluarkan sel telur. Apabila tidak terjadi pembuahan, maka sel telur akan ikut keluar
pada saat menstruasi. Ovarium mengandung 400.000 sel telur, namun hanya akan
mengeluarkan 400 sel telur sepanjang kehidupannya.
c) Uterus (rahim), yaitu tempat janin dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan
berat normalnya 30-50 gram. Pada saat dalam keadaan tidak hamil, besar rahim hanya
sebesar telur ayam kampung.
d) Cervix (leher rahim), yaitu bagian bawah rahim. Pada saat persalinan tiba, maka leher rahim
membuka sehingga bayi dapat keluar.
e) Vagina (lubang senggama), yaitu saluran berbentuk silinder yang sangat elastis dan berlipat-
lipat. Fungsinya adalah sebagai tempat penis pada saat bersenggama, tempat keluarnya bayi
dan menstruasi.
f) Mulut vagina, yaitu awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian
luar tubuh.
g) Klitoris (klentit), yaitu sebuah benjolan daging kecil yang paling peka dari seluruh alat
kelamin perempuan. Klitoris banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.
h) Bibir vagina, terdiri dari labia mayora dan labia minora. Labia mayora adalah bagian yang
terluar dari mulut vagina yang ditumbuhi oleh bulu, labia minora terletak dibelakang labia
mayora yang banyak menganding pembuluh darah dan syaraf.
i) Vulva, adalah organ seksual perempuan yang paling luar atau sering juga disebut sebagai
bukit kemaluan (mons veneris), tempat tumbuhnya rambut kemaluan.
j) Tulang kemaluan, adalah tulang yang terletak didepan kantung kencing.
k) Rambut kemaluan, terletak pada daerah bukit kemaluan dan labia mayora. Rambut
kemaluan ini berfungsi untuk menyering kotoran agar tidak langsung masuk ke dalam vagina.
l) Kandung kencing, adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air
seni)
m) Uretra (saluran kencing), adalah saluran untuk mengeluarkan air seni.
n) Mulut uretra, adalah akhir dari uretra.
o) Selaput dara (hymen), adalah selaput tipis yang terletak pada 1/3 luar vagina. Selaput dara
tidak mengandung pembuluh darah. Robeknya selaput dara biasanya karena hubungan seks
(masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam vagina), tetapi selaput dara juga bisa robek akibat
dari olah raga berat misal berkuda atau bersepeda
K. Unit 11 : Sistem Syaraf Pusat
1. Otak : Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di rongga tengkorak dan dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang
disebut meninges. Selaput paling luar disebut duramater, paling dalam adalah piamater dan
yang tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal
yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau goncangan. Peradangan yang terjadi pada
selaput ini dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa karena infeksi virus. Otak manusia
terbagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan sumsum
lanjutan.
Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu epidermis dan dermis. Epidermis tersusun dari
stratum germinativum, stratum granulosum, dan stratum corneum.
Stratum germinativum merupakan lapisan basal yang selselnya aktif membelah untuk
membentuk sel-sel kulit baru ke arah luar. Lapisan ini memproduksi pigmen melanin. Pigmen
inilah yang menentukan warna kulit seseorang. Melanin mampu melindungi jaringan kulit
agar terhindar dari bahaya sinar ultraviolet.
Stratum granulosum berasal dari desakan sel-sel yang terbentuk di lapisan Malpighi.
Pada lapisan ini terjadi akumulasi keratin. Keratin menyebabkan sel-sel pada lapisan ini
kehilangan nukleus dan akhirnya mati.
Stratum corneum merupakan lapisan yang terdapat di permukaan kulit. Lapisan ini
dikenal sebagai lapisan tanduk yang tersusun dari sel-sel mati yang siap mengelupas. Selsel
ini bersifat keras dan tahan terhadap air. Di tempat tertentu lapisan ini mengalami penebalan
seperti penebalan di telapak tangan dan tapak kaki.
Jaringan dermis lebih tebal daripada epidermis. Dermis tersusun oleh jaringan ikat
dan kolagen. Di dalam lapisan ini terdapat bagian-bagian seperti pembuluh darah, folikel
rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, serabut saraf, dan lapisan lemak subkutans.
Pembuluh darah berfungsi menyuplai oksigen dan nutrisi ke jaringan epidermis dan
dermis. Selain itu, pembuluh darah juga berperan penting dalam mengatur suhu tubuh.
Folikel rambut merupakan kantong yang mengelilingi akar rambut. Dari folikel ini
akan tumbuh rambut yang berwarna hitam. Warna hitam pada rambut disebabkan oleh
adanya melanin.
Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan kulit
dan rambut, selain itu juga melindungi kulit dari bakteri. Kulit yang mempunyai jaringan
lemak (jaringan adipose), dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan.
Kelenjar keringat pada kulit berbentuk seperti pembuluh yang bergelung, tersusun
dari sel-sel yang berfungsi menyerap cairan di sekitar kapiler dan menyimpannya di dalam
pembuluh. Kelenjar ini mengalami desakan ke permukaan kulit dan jika ada rangsangan dari
luar atau dari dalam tubuh akan menghasilkan keringat.
Kelenjar keringat terdapat di seluruh permukaan tubuh dan jumlahnya lebih kurang
2,5 juta. Permukaan tubuh yang paling sedikit mengandung kelenjar keringat adalah telapak
tangan, ujung jari, dan kulit wajah. Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah pengaruh
pusat pengatur suhu di hipotalamus dengan enzim brandikinin. Dalam keadaan normal, tubuh
kita mengeluarkan keringat sebanyak 50 cc per jam.
Keringat merupakan air yang di dalamnya mengandung garam-garam dan urea.
Keluarnya keringat dari permukaan kulit membantu menurunkan suhu tubuh.
a. Telinga Luar
: Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikel) dan saluran telinga (meatus
auditorius eksternus).
Telinga luar merupakan tulang rawan (kartilago) yang dilapisi oleh kulit, daun telinga
kaku tetapi juga lentur. Suara yang ditangkap oleh daun telinga mengalir melalui saluran
telinga ke gendang telinga.
Gendang telinga adalah selaput tipis yang dilapisi oleh kulit, yang memisahkan telinga
tengah dengan telinga luar.
b. Telinga Tengah
Teling tengah terdiri dari gendang telinga (membran timpani) dan sebuah ruang
kecil berisi udara yang memiliki 3 tulang kecil yang menghubungkan gendang telinga dengan
telinga dalam. # Ketiga tulang tersebut adalah: Maleus (bentuknya seperti palu, melekat pada
gendang telinga) # Inkus (menghugungkan maleus dan stapes) # Stapes (melekat pda jendela
oval di pintu masuk ke telinga dalam).
Getaran dari gendang telinga diperkuat secara mekanik oleh tulang-tulang tersebut dan
dihantarkan ke jendela oval.
Telinga tengah juga memiliki 2 otot yang kecil-kecil:
# Otot tensor timpani (melekat pada maleus dan menjaga agar gendang telinga tetap
menempel)
# Otot stapedius (melekat pada stapes dan menstabilkan hubungan antara
stapedius dengan jendela oval.
Jika telinga menerima suara yang keras, maka otot stapedius akan berkontraksi
sehingga rangkaian tulang-tulang semakin kaku dan hanya sedikit suara yang dihantarkan.
Respon ini disebut refleks akustik, yang membantu melindungi telinga dalam yang
rapuh dari kerusakan karena suara. Tuba eustakius adalah saluran kecil yang menghubungkan
teling tengah dengan hidung bagian belakang, yang memungkinkan masuknya udara luar ke
dalam telinga tengah.
Tuba eustakius membuka ketika kita menelan, sehingga membantu menjaga tekanan udara
yang sama pada kedua sisi gendang telinga, yang penting untuk fungsi pendengaran yang
normal dan kenyamanan.
c. Telinga Dalam
Telinga dalam (labirin) adalah suatu struktur yang kompleks, yang terdiri dari 2 bagian
utama:
# Koklea (organ pendengaran)
# Kanalis semisirkuler (organ keseimbangan).
Koklea merupakan saluran berrongga yang berbentuk seperti rumah siput, terdiri
dari cairan kental dan organ Corti, yang mengandung ribuan sel-sel kecil (sel rambut) yang
memiliki rambut yang mengarah ke dalam cairan tersebut. Getaran suara yang dihantarkan
dari tulang pendengaran di telinga tengah ke jendela oval di telinga dalam menyebabkan
bergetarnya cairan dan sel rambut. Sel rambut yang berbeda memberikan respon terhadap
frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya menjadi gelombang saraf.
Gelombang saraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang
akan membawanya ke otak.
Walaupun ada perlindungan dari refleks akustik, tetapi suara yang gaduh bisa
menyebabkan kerusakan pada sel rambut.
Jika sel rambut rusak, dia tidak akan tumbuh kembali.
Jika telinga terus menerus menerima suara keras maka bisa terjadi kerusakan sel rambut yang
progresif dan berkurangnya pendengaran.
Kanalis semisirkuler merupakan 3 saluran yang berisi cairan, yang berfungsi membantu
menjaga keseimbangan.
Setiap gerakan kepala menyebabkan ciaran di dalam saluran bergerak.
Gerakan cairan di salah satu saluran bisa lebih besar dari gerakan cairan di saluran lainnya;
hal ini tergantung kepada arah pergerakan kepala.
Saluran ini juga mengandung sel rambut yang memberikan respon terhadap gerakan cairan.
Sel rambut ini memprakarsai gelombang saraf yang menyampaikan pesan ke otak,
ke arah mana kepala bergerak, sehingga keseimbangan bisa dipertahankan.
Jika terjadi infeksi pada kanalis semisirkuler, (seperti yang terjadi pada infeksi telinga tengah
atau flu) maka bisa timbul vertigo (perasaan berpu
2. HIDUNG
Hidung merupakan organ penciuman dan jalan utama keluar-masuknya udara dari dan ke
paru-paru.
Hidung juga memberikan tambahan resonansi pada suara dan merupakan tempat
bermuaranya sinus paranasalis dan saluran air mata.
Hidung bagian atas terdiri dari tulang dan hidung bagian bawah terdiri dari tulang rawan
(kartilago).
Di dalam hidung terdapat rongga yang dipisahkan menjadi 2 rongga oleh septum,
yang membentang dari lubang hidung sampai ke tenggorokan bagian belakang.
Tulang yang disebut konka nasalis menonjol ke dalam rongga hidung, membentuk
sejumlah lipatan.
Lipatan ini menyebabkan bertambah luasnya daerah permukaan yang dilalui udara.
Rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir dan pembuluh darah.
Luasnya permukaan dan banyaknya pembuluh darah memungkinkan hidung menghangatkan
dan melembabkan udara yang masuk dengan segera.
Sel-sel pada selaput lendir menghasilkan lendir dan memiliki tonjolan-tonjolan kecil seperti
rambut (silia).
Biasanya kotoran yang masuk ke hidung ditangkap oleh lendir, lalu disapu oleh
silia ke arah lobang hidung atau ke tenggorokan. Cara ini membantu membersihkan udara
sebelum masuk ke dalam paru-paru.
Bersin secara otomatis membersihkan saluran hidung sebagai respon terhadap iritasi,
sedangkan batuk membersihkan paru-paru.
Sel-sel penghidu terdapat di rongga hidung bagian atas.
Sel-sel ini memiliki silia yang mengarah ke bawah (ke rongga hidung) dan serat saraf yang
mengarah ke atas (ke bulbus olfaktorius, yang merupakan penonjolan pada setiap saraf
olfaktorius/saraf penghidu). Saraf olfaktorius langsung mengarah ke otak.
a. SINUS PARANASALIS
Tulang di sekitar hidung terdiri dari sinus paranasalis, yang merupakan ruang
berrongga dengan lubang yang mengarah ke rongga hidung.
Terdapat 4 kelompok sinus paranasalis:
Sinus maksilaris
Sinus etmoidalis
Sinus frontalis
Sinus sfenoidalis.
Dengan adanya sinus ini maka:
berat dari tulang wajah menjadi berkurang
kekuatan dan bentuk tulang terpelihara
resonansi suara bertambah.
Sinus dilapisi oleh selapus lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan silia.
Partikel kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir lalu disapu oleh silia ke rongga hidung.
Pengaliran dari sinus bisa tersumbat, sehingga sinus sangat peka terhadap ifneksi dan
peradangan (sinusitis).
Tenggorokan (faring) terletak di belakang mulut, di bawah rongga hidung dan diatas
kerongkongan dan tabung udara (trakea).
Tenggorokan terbagi lagi menjadi:
- nasofaring (bagian atas)
- orofaring (bagian tengah)
- hipofaring (bagian bawah.
Tenggorokan merupakan saluran berotot tempat jalannya makanan ke kerongkongan
dan tempat jalannya udara ke paru-paru.
Tenggorokan dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan
silia.
Kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir dan disapu oleh silia ke arah kerongkongan
lalu ditelan.
Tonsil (amandel) terletak di mulut bagian belakang, sedangkan adenoid terletak di
rongga hidung bagian belakang.
Tonsil dan adenoid terdiri dari jaringan getah bening dan membantu melawan infeksi.
Ukuran terbesar ditemukan pada masa kanak-kanak dan secara perlahan akan menciut. Pada
puncak trakea terdapat kotak suara (laring), yang mengandung pita suara dan berfungsi
menghasilkan suara.
Jika mengendur, maka pita suara membentuk lubang berbentuk huruf V sehingga
udara bisa lewat dengan bebas. Jika mengkerut, pita suara akan bergetar, menghasilkan suara
yang bisa dirubah oleh lidah, hidung dan mulut sehingga terjadilah percakapan. Epiglotis
merupakan suatu lembaran yang terutama terdiri dari kartilago dan terletak di atas serta di
depan laring.
Selama menelan, epiglotis menutup untuk mencegah masuknya makanan dan cairan ke
dalam trakea.
Cara Mengatasinya :
Hidung mempunyai tugas menyaring udara dari segala macam debu yang masuk ke
dalam melalui hidung. Tanpa penyaringan ini mungkin debu ini dapat mencapai paru-paru.
Bagian depan dari rongga hidung terdapat rambut hidung yang berfungsi menahan butiran
debu kasar, sedangkan debu halus dan bakteri menempel pada mukosa hidung. Dalam rongga
hidung udara dihangatkan sehingga terjadi kelembaban tertentu.
Mukosa hidung tertutup oleh suatu lapisan yang disebut epitel respirateris yang terdiri
dari sel-sel rambut getar dan sel leher. Sel-sel rambut getar ini mengeluarkan lendir yang
tersebar rata sehingga merupakan suatu lapisan tipis yang melapisi mukosa hidung dimana
debu dan bakteri ditahan dan melekat. Debu dan bakteri melekat ini tiap kali dikeluarkan ke
arah berlawanan dengan jurusan tenggorokan. Yang mendorong adalah rambut getar hidung
dimana getarannya selalu mengarah keluar. Gerakannya speerti cambuk, jadi selalu
mencambuk keluar, dengan demikian bagian yang lebih dalam dari lapisan bulu getar ini
selalu bersih dan steril. Biasanya pada pagi hari hal ini dapat dicapai.
Dengan penjelasan sepintas tersebut diatas dapat dengan mudah dipahami, bahwa
segala sesuatu yang masuk (khusussnya obat) ke dalam hidung secara sengaja tidak boleh
menghalangi fungsi dari rambut getar sebagaimana dijelaskan di atas. Harga pH lapisan
lendir sekitar 5,5-5,6 pada orang dewasa, sedangkan pada anak-anak 5-6,7 pada pH kurang
dari 6,5 biasanya tidak diketemukan bakteri dan bila lebih dari 6,5 mulai ada bakteri.
Bila kedinginan pH lendir hidung akan cenderung naik, sebaliknya bila kepanasan
cenderung pH menurun. Pada waktu pilek, pH lendir alkalis, sehingga teori sebenarnya dapat
disembuhkan denan mudah dengan cara menurunkan pHnya, yaitu kearah asam. Jadi
pemberian obat dengan tujuan mengembalikan kondisi normal dari rongga hidung akan
menolong.
Obat hidung biasanya diberikan dengan tiga cara : :
1. Yang biasanya adalah dengan meneteskan pada bagian tiap lubang hidung dengan
menggunakan pipet tetes.
2. Dengan cara disemprotkan, alatnya ada yang jenis untuk mendapatkan hasil
semprotan beruba kabut (atomizer) ada juga yang agak halus (neulizer) artinya lebih halus
dari atomizer.
3. Dengan cara mencucikan dengan alat nasal douche
4. Dapat juga dengan cara inheler, diisap-isap.
Anatomi fisiologi hidung
Obat untuk hidung sama halnya dengan obat untuk mata, termasuk obat keras yang
diawasi oleh DITJEN POM. Namun demikian ada juga yang dapat dibeli bebas, oleh karena
itu seorang apoteker harus tahu dan menyadari bahwa suatu ketika akan mengadakan diskusi
dengan penderita yang akan beli obat tetes hidung secara bebas. Disitulah keputusan terletak
ditangan apoteker.
Proetz dan yang lain yang ahli dalam bidang fisiologi hidung menyatakan bahwa
semua infeksi pada rongga hidung bagaimanapun sumbernya hanya satu yaitu kegagalan
system penyaringan dari hidung itu sendiri, Dia menekankan sekali lagi bahwa kelembaban
(moisture) memegang peranan utama dalam mekanisme pertahanan hidung yaitu gerakan
cilia yang bergerak secara bertahap mendorong semua yang lengket pada mucus dari arah
belakang ke depan lubang hidung tertutup dengan membran mucus respiratori. Epitel bagian
respiratori terdiri dari sel silia yang diantaranya ada sel-sel goblet. Sel-sel goblet merupakan
kelenjar mucus dan setiap kelenjar ini mukusnya secara teratur didorong keluar oleh aksi
cambukan cilia. Dibagian bawah mucus tersebut terjalin jaringan pembuluhan darah vena
yang mengatur peredaran darah di hidung.
Hingga sekarang gerakan cilia dipengaruhi syaraf atau tidak belum diketahui dengan
jelas. Namun demikian studi Burn menyatakan adanya asetilkholin yang terbentuk di situ dan
bahwa konsentrasi kholinesterase sudah ditetapkan. Ternyata konsentrasi kholinesterase yang
sangat kecil menghambat mempercepat cilia, sedangkan konsentrasi yang lebih besar
memperlambat gerakan. Atropin dan kurare memperlambat gerakan cilia. Efeknya adalah
berlawanan.
Kelenjar mucus nampaknya keluar terus-menerus karena aktivitas kelenjar bukan
karena sesuatu yang pasif, sebagaimana terdahulu diduga. Untuk membuktikan gejala
fisiologis tersebut dilakukan percobaan penyuntikan fluorecein secara intravena. Ingelstedt
dan Ivstam memperlihatkan bahwa fluorecein ini tidak terdeteksi pada sekresi hidung yang
normal, walaupun sekresi ini juga di transfer dari darah ke cairan lendir hidung. Penderita
alergi rhinitis kronik, juga memperlihatkan hal yang sama. Tetapi pada rhinitis akut atay
sinusitis pewarna tadi (fluorecein) terdeteksi pada sekresi dengan menguji eksudat. Pada
rhinitis akut eksudat keluar secar pasif (dgn sendirinya). Mukus (lendir) melindungi mukosa
dari pengaruh larutan histamin, namun bila mucus dihilangkan maka, fluorecein dapat
terdeteksi. Suntikan antihistamin juga ternyata memacu inflamasi tersebut.
Mukus merupakan system agak kental, pseudoplastik dan merupakan mukoprotein.
Pada keadaan normal benda asing, seperti debu, bakteri, puder dan tetes minyak semua
terperangkap dalam film mucus dan dibawa keluar dari rongga hidung. Komposisi yang pasti
dari mucus tidak diketahui, karena secara kimia sulit dianalisis.
Telah diketemukan bahwa mukoprotein terdiri dari ikatan polimer dari glukosamin
dan atau ikatan asam glukoronat yang terikat terikat pada suatu komponen protein. Ikatan ini
melalui ikatan ion, kovalen (ester, anhidrad), hydrogen dan mungkin juga ikatan lain.
Selanjutnya dikatakan bahwa mucus hidung 6 kali kental disbanding cairan lambung/nmukus
lambung. Kekentalan mucus hidung ini penting sehubungan dengan fungsi cilia, kali terlalu
encer tidak baik begiitu pun bila sebaliknya (sulit bagi silia untuk melempar film mucus).
Anderson dan Rubin yakin bahwa sedikitnya 20 % kasus gejala penyakit hidung disebabkan
kenaikan kekentalan mucus tersebut yang mengarah ke keringan. Kekeringan disebabkan
banyak factor antara lain suhu, debu, alergi, obat (atropin, stimulasi atau depresi otonomik)
dan serangan virus.
pH normal mucus hidung dilaporakan oleh Febricant, yaitu sekitar 5,5 sampai 6,5
banyak laporan bahwa pH mucus ini alkali atau lebih alkali dari harga tersebut di atas
(perbedaan tersebut disebabkan cara pemeriksaannya) udara dingin cenderung menyebabkan
pH ke arah alkali. Kemampuan pendaparan hidung kurang baik.
Sejauh ini belum ada laporan cera pengukuran tonisitas lendir hidung dalam pustaka.
Namun demikian secara langsung dapat dikatakan bahwa larutan isotoni sama dengan darah
(0,9 % NaCl), juga harus dibuat untuk tonisitas hidung. Penelitian juga menyatakan bahwa
mucus hidung cukup tinggi toleransinya terhadap tonisitas pada range hipertoni.
Respon cilia terhadap obat
1. Larutan NaCl baik cilia manusia maupun pada kelinci tetap aktif untuk jangka
waktu yang lama dalam larutan 0,9 % NaCl pada suhu antara 25-30C. bila konsentrasi NaCl
dinaikkan pada bagian tertentu cilia berhenti bergerak, beberapa jam kemudian tempat lain
dan seterusnya. Pada konsentrasi 4-4,5 % semua silia berhenti. Bila membran dicuci dengan
konsentrasi air suling dan diganti NaCl 0,9 % cilia aktif kembali. Bila konsentrasi berkurang
aktivitasnya, pada 0,2-0,3 % cilia berhenti. Walaupun sama-sama tidak aktif, namun kejadian
belakangan tidak dapat diperbaiki dengan menaikkan konsentrasi NaCl jadi kerusakan cilia
pada keadaan encer permanen
2. Pengurangan ion kalsium, penggunaan senyawa tartrat, citrat, oksalat dan bahan
penghelat Ca lainnya akan menghentikan gerakan cilia.
3. Minyak, akan tinggal lama melengket pada film mucus dan akan mempengaruhi
aktivitas normal dari cilia. Minyak tidak baik untuk pembawa, karena menimbulkan lipoid
pneumonia. Minyak tumbuhan yang bebas asam lemak dikatakan tidak menimbulkan
masalah, namun minyak mineral atau hewan tetap tidak cocok.
4. Protargol, larutan koloid akan mengurangi gerakan cilia
5. Larutan perak dan Zink, juga demikian. Larutan perak nitrat 0,5 % sudah
menghancurkan cilia begitu juga zink sulfat.
6. Larutan cocain, larutan lebih besar dari 2,5 % menyebabkan paralisisi cilia, begitu
juga efedrin HCl lebih besar dari 1%
7. Kamfer, Timol, Menthol, Eukaliptol dan senyawa eteris lainnya menyebabkan
penurunan kecepatan gerak cilia. Kurang dari 1 %. Dalam bentuk uap tidak mempengaruhi
(inheler)
8. Antibiotik, Soda penisilin tidak merusak cilia bila diberikan dalam bentuk larutan
250-500 unit/ml (dalam larutan NaCl isotoni). Pada konsentrasi 5000 unit terjadi penurunan
kecepatan cambukan cilia dengan diselingi berhenti. Suspensi tirotrisina dalam air (1 : 2000
dan 1:5000) menekan sama sekali aktivitas cilia.
9. Atropin, pemberian oral atropin menyebabkan kekeringan atau penghentian gerakan
cilia. Pemberian local mereduksi produksi mucus.
Absorbsi Obat
Absorbsi obat lewat mucus hidung terkadang baik atau lebih baik dari oral. Rute
intranasal nampaknya ideal karena menghasilkan efek langsung ke vascular dan mudah
pemberiannya. Namun demikian cara ini jarang dijumpai sehari-hari.
Tonndorf dan pembantunya mengkaji absorbsi hiosin dan atropin dari selaput lendir
manusia. Mereka mengevaluasi denga cara mengamati hambatan produksi saliva sebagai cara
untuk menguji absorbsi obat. Penemuan mereka didemonstrasikan sebagai pemberian obat
melalui hidung.
Untuk k semua kasus, produksi saliva untuk kontrol berbeda nyata dengan yang
mengandung obat, sediaan kapsul yang paling lambat responnya, diikuti larutan oral.
Perlambatan respon nampaknya tergantung pada waktu yang diperlukan untuk melarutkan
kapsul dan padatan garam alkalod.
Injeksi subkutan memberikan respon yang paling cepat dan tetes hidung menyusul
sesudahnya
Pemberian hiosin dalam bentuk semprotan (spray) responnya tidak sebaik tetes
hidung. Akan tetapi apabila 0,01 % Na-Laurilsulfat ditambahkan pada tempat absorbsi obat,
maka responnya akan sebaik respon tetes hidung.
Pengkajian kelompok lain dengan rute pemberian sublingual (dibawah lidah),
diperoleh hasil yang lebih rendah dibandingkan terhadap baik subkutan maupun tetes hidung.
Tidak dijumpai komplikasi loka. Monto dan Rebuck (DOM 915) melaporkan pemberian
vitamin B 12 melalui rute hidung. Penulis ini menemukan bahwa inhalasi kristal vitamin B
12 dalam larutan NaCl isotonis dan dalam puder lactose menghasilkan respon klinik dan
hematologis pada 12 penderita anemia pernisiosa, ada perbaikan.
Obat yang sering diberikan untuk pengobatan hidung :
- Antibiotik
- Sulfasetamide
- Vasokontriktor
- Germisid
- Antiseptik
Yang perlu diperhatikan bahwa rambut getar dalam rongga hidung sangat peka
terhadap beberapa macam obat misalnya obat yang mengandung Efedrin HCl, konsentrasi
paling tinggi yang dapat ditahan adalah 3% lebih tinggi dari kadar tersebut akan mengerem
kerja dari rambut getar.
Larutan adrenalin yang asam (adrenalin 1 % pH 3) juga akan mengerem kerja dari
rambut getar hidung
Larutan kokain HCl hanya dapat digunakan sampai konsentrasi paling tinggi 2,5 %
Larutan protalgol mempunyai pengaruh yang nyata terhadap rambut getar hidung
karena mengendapklan protein (padahal lendir yang diekskresikan di daerah rambut getar
sebagian bersar terdiri dari protein)
Parafin cair jika digunakan sebagai bahan pembawa (baik sebagai pelarut atau
mengahsilkan suspensi) akan memberikan suatu lapisan pada mukosa hidung, hingga secara
tidak langsung dapat mengurangi kerja rambut getar, jadi tetes hidung dengan paraffin cair
sebaiknya dihindari.
Reaksi alkali seperti misalnya garam sulfat, hendaknya juga dihindari karena biasanya
pH larutan sulfat sangat alkali yaitu pHnya antara 10-11. sebagai pelarut bukan lagi air yang
dipakai melainkan propilenglikol, larutan sulfat dalam propilen glikol tak perlu dialkalikan,
jadi reaksinya sedikit asam (karena sulfa merupakan asam lemah)
Obat tetes hidung harus isoosmotik dengan secret hidung atau isoosmotik dengan
cairan tubuh lainnya yaitu sama denagn larutan NaCl 0,9% . pengisotonisan ini perlu sekail
maksudnya agar tidak mengganggu fungsi rambut getar, epitel. Sedikit hipertoni masih
diperkenankan. Sebagai bahan pengiisotoni digunakan NaCl atau glukosa
Tetes hidung harus steril dan untuk untuk menjaga agar oabat terhindar dari
kontaminasi, maka penambahan preservatif juga dilakukan misalnya dengan nipagin atau
nipasol atau kombinasi keduanya. Nipagin dipakai 0,04-0,01 %; sedangkan campurannya
dapat dibuat dengan kombinasi Nipagin (0.026%) + Nipasol (0.014%)
Secara umum untuk obat (tetes) hidung harus diperhatikan :
Sebaiknya digunakan pelarut air
Jangan menggunakan obat yang cenderung akan mengerem fungsi rambut getar epitel
pH larutan sebaiknya diatur sekitar 5,5-6,5 dan agar pH tersebut stabil hendaknya
ditambahkan dapar (buffer)
Usahakan agar larutan isotonic
Agar supaya obat dapat tinggal lama dalam rongga hidung dapat diusahakan penambahan
bahan yang menaikkan viskositasnya agar mendekati secret lendir hidung
Hendaknya dihindari larutan obat (tetes) hidung yang bereaksi alkali
Penting untuk diketahui jangan sampai bayi diberi tetes hidung yang mengandung menthol,
karena dapat menyebabkan karam (kejang) pada jalan pernafasan
Harus tetap stabil selama dalam pemakaian pasien
Harus mengandung antibakteri untuk mereduksi pertumbuhan bakteri selama dan pada saat
obat diteteskan.
Dapar fosfat untuk obat tetes hidung (pH 6,5) dapat digunakan dan dibuat seperti
tersebut dibawah ini
NaH2PO4. H2O 0,65
NaH2PO4. 7 H2O 0,54
NaCl 0,45
Benzalkonium klorida 0.01-0,10%
Air suling secukupnya 100 ml
Beberapa obat simpatomimetik (atropin, hiosin, skopolamin) karena mudah teroksidasi jadi
perlu penambahan antioksidan dan juga kontrol pH.