Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kulit adalah organ yang sangat penting untuk mengetahui tingkat


kesehatan seseorang.Kecantikan seseorang secara fisik dapat dilihat dari
kesehatan kulitnya.Kulit yang sehat mencerminkan kebersihan, status gizi,
status emosi/psikologis, juga kepribadian seseorang.Oleh karena itu,
kesehatan kulit/integumen perlu mendapat perhatian yang cukup besar.
Penyakit kulit merupakan masalah yang kompleks.Banyak faktor
yang memengaruhi timbulnya penyakit ini. Diantranya adalah faktor
kebersihan, daya tahan tubuh (imunitas), kebiasaan, atau perilaku sehari-
hari (makanan, pergaulan, atau pola hubungan) seksual, faktor fisik, bahan
kimia, mikrobiologi, serta faktor lingkungan. Banyak klien dengan
masalah penyakit kulit tidak menjalani perawatan di rumah sakit. Mereka
lebih senang berobat jalan dan dirawat di rumah, karena merasa tidak
bermasalah secara klinis, dan baru mau menjalani perawatan di rumah
sakit bila kondisi penyakitnya sudah parah atau menganggu organ lain. Ini
perlu diperrhatikan oleh perawat walaupun klien menjalani perawatan di
rumah. Klien perlu dibekali dengan pengetahuan tentang proses penyakit,
cara perawatan lesi, prosedur pengobatan, maupun pola hidupnya. Hal ini
penting dilakukan agar penyakit klien tidak menjadi kronis dan klien dapat
berobat secara tuntas sehingga tidak menulari anggota keluarga atau orang
lain.
Masalah pada sistem integumen banyak macamnya. Diantaranya
bisa disebabkan oleh infeksi virus (mis., herpes), infeksi bakteri (mis.,
kusta), inflamasi oleh jamur (mis., tinea), atau investasi parasit (mis.,
scabies atau pedikulosis). Di samping itu, penyakit kulit bisa juga
disebabkan oleh banyak faktor imunologi dan inflamasi (mis., dermatitis,
psoriasis, dan keganasan kulit).

1
Pedikulosis ialah infeksi kulit/rambut pada manusia yang
disebabkan oleh pediculus (tergolong famili pediculidae).Selain
menyerangmanusia, penyakit ini juga menyerang binatang, oleh karena itu
dibedakan Pediculus humanus dengan pediculus animalis.Pediculus ini
merupakan parasit obligat artinya harus menghisap darah manusia untuk
dapat mempertahankan hidup.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi pedikulosis?
2. Apa klasifikasi pedikulosis?
3. Apa etiologi pedikulosis?
4. Bagaimana epidemiologi pedikulosis?
5. Apa manifestasi klinis pedikulosis?
6. Bagaimana patofisiologi pedikulosis?
7. Bagaimana pathway pedikulosis?
8. Bagaimana pemeriksaan diagnostic pedikulosis?
9. Bagaimana penatalaksanaan pedikulosis?
10. Apa diagnose banding pedikulosis?
11. Apa kompliksi pada pedikulosis?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi pedikulosis.
2. Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi pedikulosis.
3. Untuk mengetahui dan memahami etiologi pedikulosis.
4. Untuk mengetahui dan memahami epidemiologi pedikulosis.
5. Untuk mengetahui dan memahami manifestasi klinis pedikulosis.
6. Untuk mengatahui dan memahami patofisiologi pedikulosis.
7. Untuk mengetahui dan memahami pathway pedikulosis.
8. Untuk mengetahui dan memahami pemeriksaan diagnostic
pedikulosis.
9. Untuk mengetahui dan memahami penatalaksanaan pedikulosis.
10. Untuk mengetahui dan memahami diagnose banding pedikulosis.

2
11. Untuk mengetahui dan memahami komplikasi pedikulosis.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Pedikulosis adalah infeksi kulit atau rambut pada manusia yang
disebabkan oleh Pediculus(tergolong famili Pediculidae).Selain
menyerang manusia, penyakit ini juga menyerang binatang, oleh karena
itu dibedakan Pediculus humanus dengan Pediculus animalis.Pediculus ini
merupakan parasit obligat artinya harus menghisap darah manusia untuk
mempertahankan hidup.(Djuanda & Hamzah, 2006)
Pedikulosis adalah infeksi kulit / rambut pada manusia yang
disebabkan parasite obligat Pediculus humanus.(Mansjoer & Dkk, 2000)
Pedikulosis adalah penyakit kulit menular akibat infestasi
pedikulus (tuma), sejenis kutu yang hidup dari darah manusia, pada
rambut kepala dan kemaluan atau baju. Kutu tersebut akan memberi
keluhan gatal akibat gigitannya. Kutu hampir tak dapat dilihat, merupakan
serangga tak bersayap yang mudah menular dari orang ke orang melalui
kontak badan dan karena pemakaian bersama baju atau barang lainnya.

B. KLASIFIKASI PEDIKULOSIS

Menurut Siregar ada 3 jenis kutu yang menyerang manusia, yaitu :

1. Tuma kepala (Pedikulosis Kapitis)


Infeksi kulit dan rambut kepala yang disebabkan Pediculus
humanus var. capitis

4
2. Tuma badan (Pedikulosis korporis)
Penyakit kulit yang disebabkan oleh Pediculus humanus var.
corporis.

3. Phthiriasis pubis (Pedikulosis pubis)


Infeksi tuma pada rambut dan kulit pubis dan sekitarnya.

C. ETIOLOGI

Menurut (Siregar, 2004)


1. Tuma Kepala (Pedikulosis kapitis)
Pediculus humanus var. capitis
2. Tuma Badan (Pedikulosis karporis)
Gigitan Pediculus humanus var. corporis.tumatinggal melekat pada
lipatan-lipatan pakaian dan sewaktu-waktu menghisap darah pada kulit.
3. Phthiriasis pubis (Pedikulosis pubis)
Phthirus pubis; ditularkan melalui kontak terutama kontak seksual.

5
D. EPIDEMIOLOGI
Menurut (Djuanda A. &., 2006)
1. Kutu Kepala (Pedikulosis kapitis)
Penyakit ini terutama menyerang anak-anak usia muda dan cepat
meluas dalam lingkungan hidup yang padat, misalnya di asrama dan
panti asuhan. Tambahan pula dalam kondisi hygiene yang tidak baik,
misalnya jarang membersihkan rambut.Cara penularannya biasanya
melalui perantara (benda), misalnya sisir, bantal, topi, dsb.
2. Kutu Badan (Pedikulosis karporis)
Penyakit ini biasanya menyerang orang dewasa terutama pada orang
yang hygiene yang buruk.Hal ini disebabkan kutu tidak melekat pada
kulit, tetapi pada serat kapas di sela-sela lipatan pakaian dan hanya
transien ke kulit untuk menghisap darah.Penyebaran penyakit ini
bersifat kosmopolit, lebih sering pada daerah beriklim dingin karena
orang memakai baju yang tebal serta jarang dicuci.Cara penularannya
melalui pakaian serta pada orang yang dadanya berambut, kutu ini
dapat melekat pada rambut tersebut dan dapat ditularkan melalui
kontak langsung.
3. Phthiriasis pubis (Pedikulosis pubis)
Penyakit ini menyerang orang dewasa dan dapat digolongkan dalam
penyakit akibat hubungan seksual (PHS) serta dapat pula menyerang
jenggot dan kumis. Infeksi ini juga dapat terjadi pada anak-anak, yaitu
di alis atau bulu mata dan pada tepi batas rambut kepala.

E. MANIFESTASI KLINIS
1. Kutu Kepala (Pedikulosis kapitis)
Gejala mula yang dominan hanya rasa gatal, terutama pada
daerah oksiput dan temporal serta dapat meluas ke seluruh kepala.
Kemudian karena garukan , terjadi erosi, ekskoriasi dan infeksi
sekunder (pus, krusta). Bila infeksi sekunder berat, rambut akan
bergumpal disebabkan oleh banyaknya pus dan krusta. Pada keadaan
tersebut kepala memberikan bau yang busuk.

6
2. Kutu Badan (Pedikulosis karporis)
Umumnya hanya ditemukan kelainan berupa bekas-bekas
garukan pada badan dikarenaka rasa gatal pada kulit yang ditimbulkan
oleh air liur dari kutu tersebut.
3. Phthiriasis pubis (Pedikulosis pubis)
Gejala yang terutam adalah gatal di daerah pubis dan
disekitarnya.Gatal ini dapat meluas sampai ke daerah abdomen dan
dada, ditemukan pula bercak-bercak yang berwarna merah abu-abu
yang disebut sebagai makula serulae.

F. PATOFISIOLOGI
Siklus hidup Pediculus melalui stadium telur, larva, nimfa dan
dewasa.Parasit ini bisa hidup pada tubuh atau padaislakutu kepala betina
dapat hidup selama 16 hari dan menghasilkan 50 150 telur. Kutu
mendapatkan makanan dengan cara menghisap darah pada kulit. Hama ini
meninggalkan telurnya dipermukaan kulit dan juga menempel pada batang
rambut, baik itu di daerah kepala, badan ataupun pubis manusia.Kutu
manusia menyuntikkan getah pencernaan dan ekskreatanya ke dalam kulit
yang menimbulkan rasa gatal yang hebat.Kutu sangat subur pada kodisi
yang padat penduduknya.
Kutu kepala dan kutu kemaluan hanya ditemukan pada manusia,
sedangkan kutu badan juga sering ditemukan pada pakaian yang
bersentuhan dengan kulit.Kutu kepala ditularkan melalui kontak langsung
atau melalui sisir/sikat/topi yang digunakan bersama-sama. Infestasi kutu
kepala kadang menyebar ke alis, bulu mata dan janggut. Kutu kepala
sering ditemukan pada murid-murid di satu sekolah.
Penularan kutu badan tidak semudah penularan kutu rambut.Kutu
badan biasanya menyerang orang-orang yang tingkat kebersihan badannya
buruk dan orang-orang yang tinggal di pemukiman yang padat.Kutu badan
bisa membawa penyakit tifus, demam parit dan demam kambuhan.Kutu
kemaluan menyerang daerah kemaluan, ditularkan pada saat melakukan
hubungan seksual.

7
Pedikulosis kapatis adalah infestasi kutu kepala yang sangat kecil
yaitu pedikulus humanus capatis di kulit kepala manusia. Pedikulosis ini
sering terjadi pada anak usia 3-12th. Kutu betina dapat menghasilkan 100
telor dalam 3-4 minggu.Telur-telur ini menempel pada batang rambut pada
kulit kepaladengan adanya zat seperti lem.Kutu kepala tidak melompat
dari orang ke orang.Dan juga kutu kepal tidak dapt terbang, sehingga
transmisi terjdi pada orang yang berkontak secara dekat dan berlangsung
lama dari kepala ke kepala seperti ketika tidur bersama dan memakai topi,
sisir atau sikat secara bergantian.
Phthirus pubis berukuran kira-kira 1 mm dan memiliki tiga pasang
tungkai, kutu dapat hidup jauh dari pejamu manusia sampai 24 jam, kutu
pubis dapat di transmisikan dengan mudah melalui kontak fisik. Mode
transmisi paling sering melalui kontak seksual. Kutu juga dapat di
temukan pda rambut fasial, rambut paha dan alis mata.namun hal ini jarng
terjadi. Laki-laki lebih sering terinfeksi daripada perempuan,kemungkinan
perempuan memiliki lebih sedikit rambut pubis. Telor-telor menempel
pada folikel rambut dan matang pada 3 minggu kemudian dan menjadi
deawsa.Kutu dewasa dapat mengeluarkan 100 telur selama masa
hidupnya, yaitu 1 bulan.

8
G. PATHWAY

9
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Kutu Kepala (Pedikulosis kapitis)
a. Pemeriksaan kulit : Bagian belakang kepala (region oksipitalis) dan
di atas telinga (region parietalis)
b. Pemeriksaan pembantu/laboratorium : Mencari tuma kepala dan
telurnya
2. Kutu Badan (Pedikulosis karporis)
a. Pemeriksaan kulit : Daerah pinggang, ketiak dan inguinal
b. Pemeriksaan pembantu/laboratorium : Mencari tuma dalam lipatan
pakaian.
3. Phthiriasis pubis (Pedikulosis pubis)
a. Pemeriksaan kulit : Daerah pubis, ketiak, jenggot dan alis
b. Pemeriksaan pembantu/laboratorium :Mencari tuma dewasa yang
melekat erat di pangkal rambut dan telur pada rambut.

I. PENATALAKSANAAN
1. Kutu Kepala (Pedikulosis kapitis)
Keperawatan : Menjaga kebersihan kepala, rambut harus sering dicuci
dan dirawat dengan baik.
Medis :
a. Gama benzene heksaklorida 1% dalam bentuk sampo, dapat
diulang beberapa Kali.
b. Jika ada infeksi sekunder diberi antibiotic, misalnya penisilin dan
eritromisin.
2. Kutu Badan (Pedikulosis karporis)
Keperawatan : Meningkatkan kebersihan dengan memakai pakaian
yang bersih, Pakaian harus direbus dan dijemur di panas matahari
Medis :
a. Gama benzene heksaklorida 1% baik dalam larutan atau krim,
dioleskan pada kulit dan didiamkan selama 15 menit.
b. Obat lain, benzil benzoate 20-25% dalam larutan atau krim.

10
3. Phthiriasis pubis (Pedikulosis pubis)
Keperawatan: Rambut kemaluan/ketiak/jenggot dicukur.
Medis :
a. Gama benzene heksaklorida 1% dalam bentuk krim atau lotion,
dioleskansekali sehari, dapat diulang sesudah 1 minggu.
b. Krotamiton 1% krim atau lotion, dioleskan sekali sehari dan dapat
diulang sesudah 1 minggu.
c. Infeksi sekunder diobati dengan antibiotic seperti penisilin atau
eritromisin.

J. DIAGNOSA BANDING
1. Kutu Kepala (Pedikulosis kapitis)
a. Dermatitis seboroika
b. Tinea kapitis
c. Pioderma (impetigo krustosa)
2. Kutu Badan (Pedikulosis karporis)
a. Scabies
b. Folikulitis
3. Phthiriasis pubis (Pedikulosis pubis)
a. Dermatitis seboroika
b. Tinea kruris
c. dermatomikosis

K. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi akibat gatal yang digaruk kemudian
terjadi infeksi yang bila dibiarkan akan keluar nanah. Kemudian timbul
impetigo yaitu inflamasi kulit yang akut dan menular, yang ditandai oleh
pustula dan skuama.

11
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien meliputi:
Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat,dll.
2. Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama :biasanya klien mengeluh gatal pada kepala,
tangan atau pubis.
b) Riwayat kesehatan sekarang:biasanya klien merasakan gatal,
ketidaknyamanan pada kulit,tidak bisa tidur akibat gtal yang
dirasakan.
c) Riwayat kesehatan dahulu :tanyakan apakah klien pernah
mengalami pedikulosis sebelumnya.
d) Riwayat kesehatan keluarga :Adakah anggota keluarga yang
menderita penyakit yang sama dengan pasien.
3. Pemeriksaan fisik
Kesadaran: Composmentis
TTV :
a. TD : Biasanya dalam batas normal (110/80- 120/90 mmHg)
b. RR : Biasanya dalam batas normal (16- 20 x/mnt)
c. Nadi : Biasanya dalam batas normal (60-100 x/mnt)
d. Suhu : Biasanyadalam batas normal (36- 37, 50C )
1) Kepala
Kulit kepala:ditemukan telur-telur di rambut pada
oksiput dan di atas telinga (biasanya terdapat kurang dari 10
ekor kutu dewasa)
Ditemukan impetigo sekunder dan furunkulosis.
2) Badan
Terlihat jalur bekas garukan sejajar, perubahan-
perubahan urtikaria, dan papula erithematosa yang awet, lesi

12
tampak jelas punggung.Ditemukan kutu-kutu yang biasanya
terdapat pada lipatan-lipatan pakaian dan jarang sekali di kulit.
3) Pubis
Rambut pubis atau paha dihuni oleh beberapa buah
telur saja atau sampai tak terhitung jumlahnya. Ditemukan
noktah-noktah hitam kecil yang merupakan titik-titik darah
terhisap dalam kutu dewasa ataupun bagian kotorannya.
4. Pola Fungsional Gordon
a. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang
penting, jika ada keluarga yang sakit maka akan segera dibawa
ke pelayanan kesehatan terdekat.
b. Pola nutrisi dan metabolik
Makan : porsi makan habis
Minum : minum air putih dalam batas normal sekitar
1500ml/hari
c. Pola eliminasi
BAK : tidak terdapat gangguan retensi urin / inkonteninsia urine
BAB : tidak terdapat konstipasi
d. Pola aktivitas dan latihan
Pasien kesulitan melakukan aktivitas seperti biasanya
karena penyakitnya.
e. Pola istirahat tidur
Pasien tidak bisa tidur karena gatal-gatal.
f. Pola persepsi sensori dan kognitif
Pasien sudah mengerti tentang keadaanya dan merasa
harus segera berobat
g. Pola hubungan dengan orang lain
Pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara baik
tapi merasa malu .
h. Pola reproduksi / seksual
Pasien tidak terganggu dalam berhubungan seksual.

13
i. Pola persepsi diri dan konsep diri
Pasien ingin cepat sembuh dan tidak ingin mengalami
penyakit seperti ini lagi
j. Pola mekanisme koping
Pasien apabila merasakan tidak nyaman sekali dan
menggaruk kulit yang gatal.
k. Pola nilai kepercayaan / keyakinan
Pasien beragama islam dan yakin akan cepat sembuh
menganggap ini merupakan cobaan dari Allah SWT.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman & nyeri : gatal b.d adanya gigitan kutu
disertai pengeluaran lendir.
2. Kerusakan integritas kulit b.d adanya lesi akibat garukan.
3. Gangguan konsep diri : HDR b.d perubahan gambaran diri.

C. INTERVENSI
Diagnosa
No NOC NIC
Keperawatan
1 gangguan rasa NOC : NIC :
nyaman & nyeri : Setelah dilakukan 1. Kaji kondisi kulit
gatal b.d adanya tindakan keperawatan kepala, badan, pubis.
gigitan kutu diharapkan tingkat 2. Anjurkan agar kulit
disertai kenyamanan terpenuhi pasien tetap kering.
pengeluaran lendir dengan berkurangnya 3. Anjurkan pasien untuk
rasa gatal dengan menjaga kebersihan
kriteria hasil : pakaian, alat mandi,
1. Pasien merasa tempat tidur dan sisir.
nyaman 4. Anjurkan untuk
2. Rasa gatal membersihkan kepala

14
berkurang atau atau rambut minimal
tidak ada 2xseminggu
3. Respon menggaruk 5. Anjurkan untuk tidak
(-) menggaruk daerah
yang gatal tetapi diusap
6. Kolaborasi medis untuk
pemberian obat untuk
mengatasi gatal

2 kerusakan NOC : NIC :


integritas kulit b.d Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian
adanya lesi akibat tindakan keperawatan kondisi kulit secara ruti
garukan. diharapkan klien 2. anjurkan untuk menjaga
terhindar dari kerusakan kulit agar tetap bersih
kulit dengan kriteria 3. anjurkan untuk tidak
hasil: menggaruk daerah yang
1. Kulit tetap utuh gatal untuk mencegah
2. Terbebas dari terjadinya luka
adanya lesi. 4. anjurkan pasien untuk
3. Kulit tidak lecet menggunakan sabun
atau maserasi. antiseptic
5. kolaborasi medis untuk
mencegah infeksi
berlanjut
3 . Gangguan konsep NOC : NIC :
diri : HDR b.d Setelah dilakukan 1. Beri motivasi untuk
perubahan tindakan keperawatan menerima keadaan
gambaran diri. diharapkan gangguan dirinya
konsep diri berkurang 2. beri penjelasan bahwa
yang ditunjukkan penyakitnya dapat
dengan gambaran diri disembuhkan
yang positif dengan 3. jelaskan pentingnya

15
kriteria hasil : perawatan kulit
1. Mengidentifikasi termasuk kepala,
kekuatan personal badan, dan pubis
2. pengakuan terhadap 4. berikan motivasi
perubahan actual tentang percaya diri
pada penampilan dan mencegah isolasi
tubuh social
3. menggambarkan
perubahan actual
pada fungsi tubuh
4. memelihara
hubungan social yang
dekat dan hubungan
personal

16
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pedikulosis adalah infeksi kulit atau rambut pada manusia yang
disebabkan oleh Pediculus(tergolong famili Pediculidae).Selain
menyerang manusia, penyakit ini juga menyerang binatang, oleh karena
itu dibedakan Pediculus humanus dengan Pediculus animalis.Pediculus ini
merupakan parasit obligat artinya harus menghisap darah manusia untuk
mempertahankan hidup.(Djuanda & Hamzah, 2006)

B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini kami sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya akan lebih baik dari sekarang.

17
DAFTAR PUSTAKA

Brown, R. G. (2005). Dermatologi. Jakarta: Erlangga.


Djuanda, A., & Hamzah, M. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin;
Ed. 4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Mansjoer, A., & Dkk. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Siregar, R. (2005). Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC.Edisi 7. Jakarta: EGC

18

Anda mungkin juga menyukai