Anda di halaman 1dari 19

1.

1 Hasil Uji Statistik

1.1.1 Hasil Uji Asumsi Klasik

Hasil uji asumsi klasikdengan menggunakan SPSS 17.0 for windows diperoleh

hasil antara lain sebagai berikut:

1.1.1.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas

dapat dilakukan dengan menggunakan analisis statistik Uji Kolmogorov-Smirnov

maupun dengan analisis grafik. Hasil uji normalitas data dapat dilihat dari tabel hasil

uji Kolmogorov-Smirnov dan gambar grafik normal plot di bawah ini:

Tabel 5.7
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz
ed Res idual
N 132
Normal Parameters a,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,70838182
Most Extreme Absolute ,088
Differences Positive ,088
Negative -,049
Kolmogorov-Smirnov Z 1,017
As ymp. Sig. (2-tailed) ,253
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Data sekunderyang diolah melalui SPSS 17 (2015)

1
2

Gambar 5.6. Grafik Normal Plot

Berdasarkanuji normalitas denganUji KolmogrovSmirnovpada Tabel 5.7 di

atas diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,107 dan Asymp. Sig. sebesar

0,253. Oleh karena nilai signifikan 0,253 lebih besar daripada nilai = 0,05 dan data

pada Grafik Normal Plot menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi secara normal dan model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

1.1.1.2 Uji Multikolinieritas


3

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakan model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya

multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai

Tolerance. Multikolinieritas tidak terjadi jika nilai VIF harus lebih kecil dari 10,00

dan nilai Tolerance harus lebih besar dari 0,01.

Setelah dilakukan uji multikolinieritas dengan menggunakan program SPSS,

maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 5.8
Hasil Uji Multikolinieritas
Correlations

Corporate Good
Social Corporate Nilai
Responsibility Governance Profitabilitas Perusahaan
(CSR) (X1) (GCG) (X2) (X3) (Y)
Pearson Correlation Corporate Social Responsibility (CSR) (X1) 1 ,030 ,035 ,134
Good Corporate Governance (GCG) (X2) ,030 1 -,023 ,214*
Profitabilitas (X3) ,035 -,023 1 ,051
Nilai Perusahaan (Y) ,134 ,214* ,051 1
Covariance Corporate Social Responsibility (CSR) (X1) ,026 ,095 ,064 ,016
Good Corporate Governance (GCG) (X2) ,095 389,478 -5,213 3,091
Profitabilitas (X3) ,064 -5,213 130,961 ,425
Nilai Perusahaan (Y) ,016 3,091 ,425 ,535
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Coefficientsa

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Corporate Social Respons ibility (CSR) (X1) ,999 1,001
Good Corporate Governance (GCG) (X2) ,999 1,001
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y)

Sumber: Data sekunder diolah yang melalui SPSS 17 (2015)


4

Melihat hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa tidak

ada variabel yang mempunyai korelasi cukup tinggi. Maka dapat dikatakan tidak

terjadi multikolinieritas yang serius.

Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel

independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,01 yang berarti tidak ada

korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan

nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu variabel independen

yang memiliki nilai VIF lebih dari 10,00. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

1.1.1.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada

periode t1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi atau tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian yang digunakan adalah

dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hopotesis nol

ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.


5

2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang

berarti tidak ada autokorelasi.

3. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka

tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson dengan SPSS

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 5.9
Hasil Uji Autokorelasi
Mode l Summaryb

Adjust ed St d. Error of Durbin-


Model R R Square R Square the Es timate W atson
1 ,249a ,062 ,048 ,71385 2,172
a. Predic tors : (Const ant), Good Corporate Governance (GCG) (X2),
Corporate Soc ial Respons ibility (CSR) (X1)
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y)

Sumber: Data sekunder yang diolah melalui SPSS(2015)

Nilai DW sebesar 2,172, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai

tabelsignifikansi 5%, jumlah sampel 132 (n) dan jumlahvariabel independen 2 (k =

2), maka diperoleh nilai sebagai berikut:

Nilai DW = 2,172

dL = 1,685

dU = 1,747

4 dU = 4 1,747 = 2,253

4 dL = 4 1,1426 = 2,315

Oleh karenanilai DW 2,172 berada di antara dU dan 4 dU, yaitu 1,747<

2,172 < 2,253, maka dapat disimpulkan bahwa tidak dapat menolak H0 yang
6

menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat autokorelasi.

1.1.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresiyang baik maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.Heteroskedastisitas tidak terjadi jika nilai t hitung lebih kecil dari t

tabel dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

Berikut ini hasil dari uji heteroskedastisitas yang dilakukan dalam penelitian
ini:

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2,5E-015 ,380 ,000 1,000
Corporate Social Responsibility (CSR) (X1) ,000 ,385 ,000 ,000 1,000
Good Corporate Governance (GCG) (X2) ,000 ,003 ,000 ,000 1,000
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Sumber: Data sekunder yang diolah melalui SPSS (2015)

Hasil output SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun

variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen

nilai variabel residual. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat

signifikan = 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung

adanya heteroskedastisitas.
7

1.1.2 Hasil Analisis Data

1.1.2.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan, maka dapat

diketahuibahwa data dalam penelitian ini terdistribusi dengan normal, tidak terdapat

masalah multikolonieritas, tidak terjadi autokorelasi, serta tidak mengandung adanya

masalah heteroskedastisitas. Oleh karena itu data yang tersedia telahmemenuhi syarat

untuk menggunakan model regresi linier berganda.

Untuk melihat hasil analisis data dengan menggunakan regresi linier

berganda, maka dapat dilihat dari tabel Coefficients. Pengambilan keputusan

dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung > t

tabel berarti Ha diterima. Sedangkan jika t hitung < t tabel berarti Ha ditolak.

Pengambilan keputusan juga bisa dilakukan dengan melihat nilai signifikansinya.

Apabila nilai signifikansi t (Sig. t) > (0.05), maka Ha ditolak, sedangkan apabila

nilai Sig. t < (0.05), maka Ha diterima.

Adapun hasil analisis regresi linier berganda yang diolah dengan bantuan

SPSS 17.0for windows dapat dilihat pada tabel di bawah ini:


8

Tabel 5.11
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coeffi cientsa

Unstandardized St andardiz ed
Coeffic ient s Coeffic ient s
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Const ant) 3,277 ,380 8,635 ,000
Corporate Soc ial
,575 ,385 ,127 1,494 ,138
Responsibility (CSR) (X1)
Good Corporate
,008 ,003 ,210 2,465 ,015
Governanc e (GCG) (X2)
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y)

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada Tabel 5.11 di atas,

maka persamaan regresi bergandanya adalah sebagai berikut:

Y = + 1X1 + 2X2

Y = 3,277+ 0,575X1 + 0.008X2

Dari persamaan regresi linier berganda di atas, maka dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Konstanta () sebesar 3,277 memberikan artibahwa apabila variabel bebas CSR

(X1), dan GCG (X2), diasumsikan bernilai nol (X1, dan X2 = 0), maka variabel

terikat Nilai Perusahaan(Y) secara konstan bernilai sebesar 3,277.

2. Koefisien regresi variabel X1 (1)sebesar 0,575bertanda positif, yang artinya

setiap kenaikan satu satuan variabel CSR (X1) maka akan mengakibatkan

kenaikan yang positif pula terhadap nilai variabel Nilai Perusahaan (Y) sebesar

0,575.

3. Koefisien regresi variabel X2(2) sebesar 0,008bertanda positif, yang artinya

setiap kenaikan satu satuan variabelGCG (X2)maka akan mengakibatkan


9

kenaikan yang positif pula terhadap nilai variabel Nilai Perusahaan (Y) sebesar

0,008.

1.1.2.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dengan Variabel Pemoderasi

(Moderated Regression Analysis/ MRA)

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan Uji

Interaksi (Moderated Regression Analysis/ MRA) yaitu untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas CSR, Dan GCG terhadap Nilai Perusahaan dengan menggunakan

Profitabilitassebagai variabel pemoderasi, maka hasil analisisnya dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 5.12
Hasil Analisis Regresi dengan Variabel Pemoderasi (MRA)
Coefficients(a)

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.004 .058 68.733 .000
Corporate Social
Responsibility (CSR) (X1) -5.030 .078 -1.115 -64.424 .000
Good Corporate
Governance (GCG) (X2) .001 .001 .028 1.765 .080
Profitabilitas (X3) .007 .004 .108 1.554 .123
InteraksiProf_CSR 1.236 .014 1.595 90.309 .000
InteraksiProf_GCG -0.00011 .000 -.151 -2.133 .035
a Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y)

Sumber: Data sekunder yang diolah melalui SPSS 17 (2014)

Berdasarkan hasil analisis regresi dengan MRA pada Tabel 5.12 di atas, maka

persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4(X1*Z) + 5(X2*Z)


10

Y = 4,044 - 5,02X1 + 0.001X2 +0,007Z + 1,236(X1*Z) 0,00011(X2*Z)

Dari persamaan regresi di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta () sebesar 4,044 memberikan arti bahwa apabila variabel CSR (X1),

GCG (X2), Interaksi CSR (X1) dengan Profitabilitas(Z), Interaksi GCG (X2)

dengan Profitabilitas(Z) diasumsikan bernilai nol (X1, X2, X1*Z, X1*Z dan X2*Z

= 0), maka variabel terikat Nilai Perusahaan (Y) secara konstan bernilai sebesar -

4,044.

2. Koefisien regresi variabel X1 (1) sebesar -5,02 bertanda negatif, yang artinya

setiap kenaikan satu satuan variabel CSR (X1) maka akan mengakibatkan

penurunan terhadap nilai variabel Nilai Perusahaan (Y) sebesar 5,02.

3. Koefisien regresi variabel X2 (2) sebesar 0,001 bertanda positif, yang artinya

setiap kenaikan satu satuan variabel GCG (X2) maka akan mengakibatkan

kenaikan pula terhadap nilai variabel Nilai Perusahaan (Y) sebesar 0,001.

4. Koefisien regresi variabel interaksi X1*Z(4) sebesar 1,236 bertanda positif, yang

artinya setiap kenaikan satu satuan variabel interaksi X1*Z maka akan

mengakibatkan kenaikan pula terhadap nilai variabel Nilai Perusahaan (Y)

sebesar 1,236.

5. Koefisien regresi variabel interaksi X2*Z(5) sebesar -0,00011 bertanda negatif,

yang artinya setiap kenaikan satu satuan variabel interaksi X2*Z maka akan

mengakibatkan penurunan pula terhadap nilai variabel Nilai Perusahaan (Y)

sebesar -0,00011.
11

1.1.3 Hasil Pengujian Hipotesis

1.1.3.1 Pengujian Hipotesis 1, 2, 3 dan 4

1.1.3.1.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besarkemampuan variabel bebas yang digunakan dalam model regresi dapat

menjelaskan variabilitas variabel terikatnya. Nilai determinasi ditentukan dengan nilai

Adjusted R Square. Hasil uji koefisien determinasi dengan menggunakan analisis

regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Mode l Summaryb

Adjust ed St d. Error of Durbin-


Model R R Square R Square the Es timate W atson
1 ,249a ,062 ,048 ,71385 2,172
a. Predic tors : (Const ant), Good Corporate Governance (GCG) (X2),
Corporate Soc ial Respons ibility (CSR) (X1)
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y)

Sumber: Data sekunder yang diolah melalui SPSS (2014)

Terlihat dalam Tabel 5.13dari hasil uji Goodness Fit of Test diketahui bahwa

nilai Adjusted R adalah 0,048, hal tersebut berarti bahwa 4,8% variabel dependen

yang diproksikan dengan Nilai Perusahaan (Y) dapat dijelaskan oleh variabel

independen CSR dan GCG sedangkan sisanya yaitu sebesar (100% - 4,8% = 95,2%)

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian.

Nilai Standard Error of Estmate (SEE) yang besar yaitu sebesar 0,717

membuat model regresi ini sudah tepat digunakan dalam memprediksi variabel
12

dependen. Dikarenakan semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi

semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.

5.2.3.1.2 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t dilakukan untuk menguji hubungan secara individu guna

mengukur tingkat signifikansi antara variabel independen terhadap variabel

dependen. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t hitung

dengan t tabel. Jika t hitung > t tabel berarti Ha diterima. Sedangkan jika t hitung < t

tabel berarti Ha ditolak. Pengambilan keputusan juga bisa dilakukan dengan melihat

nilai signifikansinya. Apabila nilai Sig. t> (0.05), maka Ha ditolak, sedangkan

apabila nilai Sig. t< (0.05), maka Ha diterima.

Hasil uji t dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 5.14
Hasil Uji t CSR, Dan GCG Terhadap Nilai Perusahaan
Coeffi cientsa

Unstandardized St andardiz ed
Coeffic ient s Coeffic ient s
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Const ant) 3,277 ,380 8,635 ,000
Corporate Soc ial
,575 ,385 ,127 1,494 ,138
Responsibility (CSR) (X1)
Good Corporate
,008 ,003 ,210 2,465 ,015
Governanc e (GCG) (X2)
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y)

Berdasarkan Tabel 5.14 di atas, maka hubungan antara variabel independen terhadap

variabel dependen secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hubungan variabel CSR (X1) terhadap Nilai Perusahaan (Y)


13

Variabel CSR memiliki thitung sebesar 1,494 sedangkan ttabel diperoleh hasil sebesar

1,978. Dengan demikian nilai thitung lebih kecil daripada nilai ttabel (1,494< 2,048),

yang berarti bahwa H01diterima atau Ha1ditolak. Selain dapat dilihat dengan

membandingkan thitung dengan ttabel-nya, pengaruh CSR terhadap Nilai Perusahaan

juga dapat dilihat dari perbandingan nilai signifikansinya. Dari Tabel 5.14 di atas

diketahui bahwa sig. t sebesar 0,138. Nilai tersebut lebih besar dari taraf

signifikansi = 0,05 sehingga sig. t > (0,138 > 0,05), maka H01 yang berbunyi

variabel CSR (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Nilai

Perusahaan (Y) diterima. Hasil ini memperlihatkan bahwa CSR secara parsial

tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

2. Hubungan variabel GCG (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y)

Variabel GCG memiliki thitung sebesar 2,465 sedangkan ttabel diperoleh hasil sebesar

1,978. Dengan demikian nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel (2,465< 1,978),

yang berarti bahwa H02 ditolak atau Ha2 diterma. Selain dapat dilihat dengan

membandingkan thitung dengan ttabel-nya, pengaruh CSR terhadap Nilai

Perusahaanjuga dapat dilihat dari perbandingan nilai signifikansinya. Dari Tabel

5.14 di atas diketahui bahwa sig. t sebesar 0,015. Nilai tersebut lebih kecil dari

taraf signifikansi = 0,05 sehingga sig. t < (0,015 > 0,05), maka Ha2 yang

berbunyi variabel GCG (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel Nilai

Perusahaan (Y) diterima. Hasil ini memperlihatkan bahwa GCG secara parsial

berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.


14

5.2.3.1.3 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian secara simultan dilakukan untuk menguji hubungan secara

serempak guna mengukur tingkat signifikansi antara variabel independen terhadap

variabel dependen. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilai

F hitung dengan F tabel. Jika F hitung > F tabel berarti Ha diterima. Sedangkan jika F

hitung < F tabel berarti Ha ditolak. Pengambilan keputusan juga bisa dilakukan

dengan melihat nilai signifikansinya. Apabila nilai Sig. F > (0.05), maka Ha

ditolak, sedangkan apabila nilai Sig. F < (0.05), maka Ha diterima.

Hasil uji statistik F dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 5.15
Hasil Uji F CSR, Dan GCG Terhadap Nilai Perusahaan
ANOVAb

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regres sion 4.351 2 2.175 4.269 .016a
Residual 65.736 129 .510
Total 70.087 131
a. Predictors: (Constant), Good Corporate Governance (GCG) (X2), Corporate Social
Responsibility (CSR) (X1)
b. Dependent Variable: Nilai Perus ahaan (Y)

Sumber: Data sekunder yang diolah melalui SPSS 17(2015)


15

Berdasarkan hasil Uji Fpada Tabel 5.15 di atas, diketahui bahwa nilai Fhitung

sebesar 4,269 dengan probabilitas sebesar 0,016, sedangkan Ftabel diperoleh hasil

3,066 dengan tingkat signifikansi = 0,05. Dengan demikian Fhitunglebih kecil

daripadaFtabel( 4,269 > 3,066), begitu juga dengan sig. F > (0,016 < 0,05) sehingga

H03 ditolak atau Ha3 diterima. Dengan demikian Ha3 yang berbunyi variabel

independen (CSR, Dan GCG) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

(Nilai Perusahaan) diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa secara simultan CSR,

Dan GCG berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

1.1.3.2 Pengujian Hipotesis 4, 5, 6 dan 7

1.1.3.2.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Hasil uji koefisien determinasi untuk pengujian hipotesis dengan

menggunakan analisis regresi dengan MRA dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.16
Hasil Uji Koefisien Determinasi CSR, GCG, Profitabilitas dan Interaksinya
16

Model Summaryb

Adjusted Std. Error of Durbin-


Model R R Square R Square the Es timate Watson
1 .993a .986 .986 .08777 2.145
a. Predictors: (Constant), Interaks iProf_GCG, Corporate Social
Responsibility (CSR) (X1), Good Corporate Governance (GCG) (X2),
InteraksiProf_CSR, Profitabilitas (X3)
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y)

Sumber: Data sekunder yang diolah melalui SPSS 17 (2015)

Berdasarkan Tabel 5.16 di atas menunjukkan besarnya Adjusted R Square

sebesar 0,986. Hal ini berarti 98,6% variasi Nilai Perusahaan yang dapat dijelaskan

oleh variasi variabel independen CSR, GCG, Profitabilitas dan interaksi antara CSR

dengan Profitabilitas, interaksi antara GCG dengan Profitabilitas, sedangkan sisanya

(100% - 98,6% = 1,4%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam

model penelitian.Nilai Standard Error of Estmate (SEE) sebesar 0,087.

1.1.3.2.2 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Hasil uji parsial (uji t) dengan menggunakan analisis regresi dengan MRA

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.17
Hasil Uji Statistik t CSR, GCG, PER dan Moderasi Profitabilitas
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.004 .058 68.733 .000
Corporate Social
Responsibility (CSR) (X1) -5.030 .078 -1.115 -64.424 .000
17

Good Corporate
Governance (GCG) (X2) .001 .001 .028 1.765 .080
Profitabilitas (X3) .007 .004 .108 1.554 .123
InteraksiProf_CSR 1.236 .014 1.595 90.309 .000
InteraksiProf_GCG -0.00011 .000 -.151 -2.133 .035
Sumber: Data sekunder yang diolah melalui SPSS 17 (2015)

Berdasarkan Tabel 5.17 di atas, maka hubungan antara variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial dengan dimoderasi oleh

Profitabilitas(Profitabilitas) dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Moderasi Profitabilitas(Z) terhadap hubungan variabel CSR (X1) denganNilai

Perusahaan (Y)

Hasil uji t untukInteraksi antara CSR (X1) dengan Profitabilitas (Z) menghasilkan

thitung sebesar 90.309 ,sedangkan ttabel diperoleh hasil sebesar 1,978. Dengan

demikian nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel (90.309 > 1,978), yang berarti

bahwa H04 diterima atau Ha4 ditolak. Selain itu nilai sig. t sebesar 0,000 lebih kecil

dari taraf signifikansi = 0,05 sehingga sig. t < (0,00 < 0,05), maka H04 yang

berbunyi variabel Profitabilitas(Z) mampu memoderasi pengaruh CSR (X1)

terhadap variabel Nilai Perusahaan (Y) diterima.Hasil ini memperlihatkan bahwa

Profitabilitas merupakan variabel pemoderasi yang mampu memperkuat pengaruh

hubungan CSR terhadap Nilai Perusahaan.

2. Moderasi Profitabilitas(Z) terhadap hubungan variabel GCG (X2) denganNilai

Perusahaan (Y)

Hasil uji t untukInteraksi antara GCG (X2) dengan Profitabilitas (Z) menghasilkan

thitung sebesar 2.133,sedangkan ttabel diperoleh hasil sebesar 1,978. Dengan


18

demikian nilai thitung lebih kecil daripada nilai ttabel(2.133 > 1,978), yang berarti

bahwa H05 diterima atau Ha6ditolak. Selain itunilai sig. t sebesar 0,035 lebih kecil

dari taraf signifikansi = 0,05 sehingga sig. t < (0,035 < 0,05), maka H05 yang

berbunyi variabel Profitabilitas(Z) mampu memoderasi pengaruh GCG(X2)

terhadap variabel Nilai Perusahaan (Y) diterima.Hasil ini memperlihatkan bahwa

Profitabilitas merupakan variabel pemoderasi yang mampu memperkuat pengaruh

hubungan GCG terhadap Nilai Perusahaan.

1.1.3.2.3 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Hasil uji simultan (uji F) dengan menggunakan analisis regresi dengan MRA

disajikan pada tabel di bawh ini:

Tabel 5.18
Hasil Uji Statistik F CSR, GCG, PER dan Moderasi Profitabilitas
ANOVA(b)

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 69.117 5 13.823 1794.273 .000(a)
Residual .971 126 .008
Total 70.087 131
a Predictors: (Constant), InteraksiProf_GCG, Corporate Social Responsibility (CSR) (X1), Good
Corporate Governance (GCG) (X2), InteraksiProf_CSR, Profitabilitas (X3)
b Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y)

Sumber: Data sekunder yang diolah melalui SPSS 17 (2015)

Berdasarkan hasil Uji Fpada Tabel 5.18di atas, diketahui bahwa nilai Fhitung

sebesar 1794,273 dengan probabilitas sebesar 0,000, sedangkan Ftabel diperoleh hasil

2,286 dengan tingkat signifikansi = 0,05. Dengan demikian Fhitung lebih besar

daripada Ftabel (1794,273 > 2,2866), begitu juga dengan sig. F < (0,035 < 0,05)
19

sehingga Ha8 diterima atau H08 ditolak. Dengan demikian Ha8yang berbunyi variabel

pemoderasi (Profitabilitas) mampu memoderasi pengaruh variabel independen (CSR,

Dan GCG) terhadap variabel dependen (Nilai Perusahaan) diterima. Hasil ini

menunjukkan bahwa secara simultan CSR, Dan GCG berpengaruh terhadap Nilai

Perusahaan.Hasil ini menunjukkan bahwa Profitabilitas merupakan variabel

pemoderasi yang mampu memperkuat pengaruh hubungan variabel CSR, Dan GCG

secara simultan terhadap Nilai Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai