Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA PERBAIKAN TANAH LUNAK

METODA SOIL PRELOADING DAN VACUUM PRELOADING


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATERA
Ruas Pematang Panggang Kayu Agung Seksi 2
WAHYU P KUSWANDA
Ahli Madya Geoteknik HATTI

PENDAHULUAN

Latar belakang :
Sejalan dengan perkembangan pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia,
lokasi pembangunannya sebagian dilakukan pada lokasi-lokasi yang kondisi
geotekniknya berupa lapisan tanah lunak.
Sebagian ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang terbentang dari Aceh sampai Lampung
juga akan dibangun pada lokasi-lokasi yang kondisi geotekniknya berupa lapisan tanah
lunak.
Apabila tidak dilakukan perbaikan pada lapisan tanah lunak tersebut, jalan tol yang
dibangun akan berpotensi mengalami penurunan yang relatif besar dan berlangsung
relatif lama.
Untuk menanggulangi problema tersebut, diantara beberapa metoda perbaikan tanah
lunak yang dapat diaplikasikan adalah dengan metoda soil preloading dan metoda
vacuum preloading.
Paparan ini menguraikan pekerjaan perbaikan tanah lunak metoda soil preloading dan
metoda vacuum preloading pada pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas
Pematang Panggang Kayu Agung Seksi 2.

Pengertian tanah lunak :


Tanah lunak (soft soil) dibagi menjadi 2 (dua) tipe, yaitu :
lempung lunak (soft clay)
gambut (peat)
Tanah lempung lunak mengandung mineral-mineral lempung dan kadar air yang tinggi. Tanah
gambut merupakan jenis tanah yang pembentuk utamanya terdiri dari sisa-sisa tumbuhan.
Tanah lunak menempati area > 20 juta hektar atau > 10% dari tanah daratan di Indonesia.
Karakteristik tanah lempung lunak :
1. Daya dukung relatif rendah.
2. Pemampatan relatif besar dan berlangsung relatif lama.

Pembangunan konstruksi bangunan di atas tanah lempung lunak :


1. Beban bangunan yang mampu dipikul oleh tanah dasar relatif terbatas.
2. Bangunan akan mengalami penurunan yang relatif besar dan berlangsung relatif lama.
3. Bangunan sekitar lokasi pembangunan akan berpotensi mengalami gangguan.
PROBLEMA TANAH LUNAK

Problema pembangunan pada tanah lunak :


Kelongsoran tepi sungai
Kelongsoran badan jalan
Keruntuhan jembatan
Penurunan elevasi oprit
Penurunan elevasi jalan
Kerusakan perkerasan lentur
Kerusakan perkerasan kaku
Kerusakan tiang lampu jalan
Kerusakan utilitas jalan
Kerusakan kantor proyek
Kerusakan bangunan sekitar
Kemiringan pohon jalan
Kerusakan lingkungan sekitar
ACUAN PERBAIKAN TANAH

Metoda perbaikan tanah dasar :

Rekayasa prakompresi tanah :


Pada prinsipnya bangunan tidak boleh dibangun pada tanah dasar yang mudah
memampat (compressible) bila dikawatirkan akan terjadi perbedaan penurunan tanah
(differential settlement) yang lebih besar dari pada batas toleransi bangunan tersebut.
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan bangunan-bangunan di Indonesia, beberapa
bangunan terpaksa harus dibangun pada lokasi yang kondisi geotekniknya merupakan
tanah dasar lunak.
Problema utama pembangunan pada tanah lunak adalah daya dukungnya yang rendah
dan pemampatannya yang relatif besar dan berlangsung relatif lama. Sehingga apabila
tidak dilakukan perbaikan terlebih dahulu, bangunan yang telah dibangun akan
berpotensi mengalami penurunan yang relatif besar dan waktu berlangsungnya relatif
lama.
Untuk menanggulangi problema tersebut, satu diantara rekayasa perbaikan tanah lunak
yang dapat diaplikasikan adalah dengan rekayasa pemampatan/kompresi awal
(precompression).
Metoda prakompresi tanah :
Rekayasa pemampatan / kompresi awal (precompression) tanah lunak dilakukan
sebelum bangunan didirikan dengan tujuan untuk menghilangkan sama sekali (sebagian
besar) konsolidasi yang terjadi akibat beban bangunan tersebut. Penghilangan
konsolidasi dilakukan dengan membebani tanah dengan beban awal (preloading) yang
lebih besar dari beban bangunan yang direncanakan.
Ada 2 (dua) cara rekayasa pemampatan/kompresi awal tanah :
a. Pemberian beban awal eksternal
Beban tanah timbunan (soil preloading)
Beban tangki air
Beban kolam air buatan
Beban-beban lainnya
b. Pemberian beban awal internal
Pemompaan vacuum (vacuum preloading)
Penurunan muka air tanah
Konsolidasi elektro-osmosis

Rancangan standar nasional indonesia 3 :


Kriteria kebutuhan perbaikan tanah :
Perbaikan tanah harus dilakukan sedemikian hingga karakteristik tanah setempat tersebut
berubah secara permanen dan memiliki karakteristik kompresibilitas, daya dukung,
permeabilitas, dan/atau ketahanan likuifaksi yang memadai dan mencapai tingkat aman yang
diharapkan.
Perancangan perbaikan tanah diperlukan, apabila ditemui kondisi-kondisi, sebagai berikut :
a) Tanah berpotensi likuifaksi yang dapat membahayakan keselamatan struktur dan
fasilitas di sekitar lokasi pekerjaan.
b) Tanah berpotensi mengalami penyebaran lateral (lateral spreading) yang
membahayakan keselamatan struktur dan fasilitas di sekitar lokasi pekerjaan.
c) Terdapat potensi perbedaan penurunan yang sangat besar antara struktur yang berdiri di
atas pondasi dalam dan tanah di sekitar lokasi pekerjaan.
d) Terdapat potensi penurunan total yang tidak dapat ditoleransi.
Perbaikan tanah tidak diperlukan apabila keselamatan struktur dapat diatasi dengan sistem
struktur lain.

Penyelidikan geoteknik pendahuluan :


Sebelum memutuskan jenis dan sistem perbaikan tanah yang cocok untuk diterapkan di suatu
lokasi perlu dilakukan penyelidikan geoteknik pendahuluan yang meliputi penyelidikan
lapangan dan pemeriksaan tanah di laboratorium.
Jumlah titik penyelidikan tanah yang direkomendasikan untuk setiap pekerjaan perbaikan tanah
area seluas 100 m x 100 m minimal adalah sebagai berikut :
1 (satu) titik uji sondir
1 (satu) titik uji SPT, diikuti dengan pengambilan contoh tanah tak terganggu.
Kedalaman uji harus mencapai kedalaman dimana tingkat tegangan yang bekerja akibat
beban masih dipandang cukup menentukan.
Konsultan perencana memiliki wewenang penuh untuk meminta pengurangan atau penambahan
jumlah titik-titik penyelidikan tanah daripada yang diatur di atas.
ACUAN SOIL PRELOADING

Perbaikan tanah metoda soil preloading :

Rencana skenario tinggi timbunan :


Pemantauan kinerja metoda soil preloading, Dengan instrumen geoteknik :

Proses pekerjaan perbaikan tanah lunak, metoda soil preloading :


ACUAN VACUUM PRELOADING

Perbaikan tanah metoda vacuum preloading :

Perencanaan tekanan vacuum :


Pemantauan kinerja metoda vacuum preloading, dengan instrumen geoteknik :

Proses pekerjaan perbaikan tanah lempung lunak, metoda vacuum preloading :


PERANCANGAN PEKERJAAN

Kriteria perancangan, soil & vacuum preloading :


a. Faktor keamanan minimum sesuai persyaratan di bawah ini atau sesuai persyaratan yang
diberikan oleh perencana
Untuk daya dukung tanah minimum 1,5
Konstruksi landas pacu minimum 1,5
Konstruksi jalan tol minimum 1,35
Konstruksi jalan biasa minimum 1,3
Untuk hal lain sesuai persyaratan perancangan
Perhitungan dilakukan pada kondisi jangka pendek (perhitungan tidak terdrainase untuk
kondisi saat akhir konstruksi).
b. Batas-batas penurunan timbunan (konsolidasi) minimum mencapai 90% derajat
konsolidasi atau sesuai persyaratan perancangan.

Kriteria perancangan soil preloading :


c. Beban total prapembebanan (tanah timbunan) yang diaplikasikan ke tanah asli harus
memenuhi kondisi berikut :
1,3 kali beban yang direncanakan pada kondisi layan bila efek gaya angkat
(buoyancy effect) yang diterima beban timbunan pada saat proses prapembebanan
berlangsung tidak diperhitungan.
1,2 kali beban yang direncanakan pada kondisi layan bila efek gaya angkat
(buoyancy effect) yang diterima beban timbunan pada saat proses prapembebanan
berlangsung diperhitungan.
d. Kedalaman PVD dipasang hingga :
Tanah keras atau tanah lempung teguh yang tidak lagi menimbulkan penurunan
yang tidak dapat ditoleransi oleh struktur, atau
Kedalaman tanah lunak dimana tegangan pada level tersebut lebih kecil dari pada
10% tegangan akibat beban.

Kriteria perancangan vacuum preloading :


e. Beban total ekivalen dari sistem pembebanan hampa udara (dengan tambahan beban
timbunan atau tidak) yang diaplikasi-kan selama ke tanah asli harus memenuhi kondisi
berikut :
1,3 kali beban yang direncanakan pada kondisi layan bila efek gaya angkat
(buoyancy effect) yang diterima beban timbunan (bila ada) pada saat proses
prapembebanan berlangsung tidak diperhitungan.
1,2 kali beban yang direncanakan pada kondisi layan bila efek gaya angkat
(buoyancy effect) yang diterima beban timbunan (bila ada) pada saat proses
prapembebanan berlangsung diperhitungan.
f. Kedalaman PVD dipasang hingga :
Tanah keras atau tanah lempung teguh yang tidak lagi menimbulkan penurunan
yang tidak dapat ditoleransi oleh struktur, atau
Kedalaman tanah lunak dimana tegangan pada level tersebut lebih kecil dari pada
10% tegangan akibat beban.
KESIMPULAN

Berdasarkan pengalaman melaksanakan pekerjaan perbaikan tanah lunak metoda soil


preloading dan vacuum preloading pada Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas
Pematang Panggang Kayu Agung Seksi 2, dapat disimpulkan bahwa :
Penyelidikan dan uji laboratorium tanah harus berorientasi untuk perancangan perbaikan
tanah lunak dan karena itu harus melibatkan tenaga ahli geoteknik.
Penerapan metoda soil preloading memerlukan kepastian ketersediaan bahan tanah
timbunan yang diperlukan, baik volume maupun waktu pengadaannya.
Penerapan metoda vacuum preloading memerlukan data penyelidikan dan uji
laboratorium tanah yang lebih lengkap untuk memastikan perlu/tidaknya pemasangan
dinding kedap.
Metoda vacuum preloading dapat diterapkan dengan tidak harus menggunakan bahan
pasir sebagai drainase horisontal.

Saran :
Berdasarkan pengalaman melaksanakan pekerjaan perbaikan tanah lunak metoda soil
preloading dan vacuum preloading pada Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas
Pematang Panggang Kayu Agung Seksi 2, dapat disarankan sebagai berikut :
Target waktu penyelesaian proyek yang akan diresmikan oleh Pak Jokowi pada tanggal
18-08-2018 perlu ditinjau ulang, dikarenakan adanya permasalahan pada pekerjaan
perbaikan tanah lunak yang perlu diselesaikan secara tuntas.
Pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur jalan tol gagasan Pak Jokowi dilaksanakan
sendiri oleh putera-puteri bangsa Indonesia sendiri tanpa melibatkan kontraktor asing.
Dengan demikian Pak Jokowi tidak hanya akan mewariskan suatu bangunan jalan tol
saja, melainkan juga akan mewariskan putera-puteri bangsa Indonesia yang ahli dan
terampil dalam membangun jalan tol pada lapisan tanah lunak.

NIM : 41116010001
NAMA : BENY
RESUME KULIAH UMUM
MEKANIKA TANAH II

Anda mungkin juga menyukai