Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
Hewan mempunyai kemampuan bergerak dan berpindah tempat karena adanya kerja
sama antara tulang/rangka dan otot. Tulang-tulang yang tersusun sedemikian rupa dengan
sistem tertentu disebut rangka dan memiliki fungsi yang vital bagi mahluk hidup, salah satu
contohnya yaitu rangka pada hewan Vertebrata yang berupa endoskeleton (rangka dalam).
Tulang-tulang yang menyusun rangka mempunyai struktur yang bermacam-macam sesuai
dengan fungsinya, seperti sebagai penopang dan penunjang tegaknya tubuh, Memberi bentuk
tubuh, melindungi alat-alat atau bagian tubuh yang lunak, alat gerak pasif, tempat melekatnya
otot-otot rangka, tempat pembentukan sel darah, tempat penyimpanan cadangan mineral
berupa Kalsium , Fosfat dan Lemak.

Tumor adalah pertumbuhan sel-sel tubuh yang abnormal. Sel merupakan unit terkecil
yang menyusun jaringan tubuh manusia. Masing-masing sel mengandung gen yang berfungsi
untuk menentukan pertumbuhan, perkembangan, atau perbaikan yang terjadi dalam tubuh. Ada
beberapa gen yang berfungsi untuk mengontrol apakah suatu sel harus mati, membelah diri
(bertambah banyak), atau berubah untuk menjadi bentuk tertentu (contoh: sel saraf atau sel
otot). Apabila terjadi suatu perubahan (mutasi) pada gen-gen tersebut, maka kontrol
pertumbuhan sel pun akan terganggu. Pada kondisi ini, sel-sel tua tidak mati walaupun sudah
saatnya, dan sel-sel baru akan terbentuk meskipun tubuh tidak memerlukannya. Akibatnya,
kumpulan sel-sel tambahan ini akan membentuk suatu massa, atau yang biasa disebut dengan
tumor. Salah satu tumor yang dapat menjangkit hewan yaitu tumor tulang.

Tumor tulang adalah istilah yang dapat digunakan untuk pertumbuhan tulang yang
tidak normal seperti osteosarcoma dan chondrosarcoma.

1
BAB II

TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

2.1 Tujuan Penulisan.

Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk lebih memahami mengenai apa itu
tumor, apa itu tumor tulang, dan bagaimana Teknik dan prosedur operasi yang benar
dilakukan.

2.2 Manfaat Penulisan.

Manfaat dari penulisan paper ini yaitu berdasarkan dari tujuan penulisan yang
di buat, agar pembaca lebih memahami mengenai tumor dan jenisnya, lebih memahami
apa itu tumor tulang dan prosedut operasi yang dilakukan.

2
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Definisi Tumor Tulang.

Tumor adalah pertumbuhan jaringan baru yang terus menerus secara cepat dan
pertumbuhannya tidak terkendali. Tumor dapat berasal dari dalam tulang, jaringan, atau
sel kartilago yang berhubungan dengan epifisis atau dari unsur pembentuk darah yang
terdapat pada sumsum tulang (Suratun, 2008). Tumor tulang / incoplasma adalah
pertumbuhan jaringan baru yang terus menerus secara cepat dan pertimbangannya tidak
terkendali. Tumor / incoplasma dapat berasal dari dalam tulang juga timbul dari
jaringan atau dari sel- sel kartilago yang berhubungan dengan epiphipisis atau dari
unsur-unsur pembentuk darah yang terdapat pada sumsum tulang.

Penyebab pasti terjadinya tumor tulang tidak diketahui. Akhir-akhir ini,


penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suatu zat dalam tubuh yaitu C-Fos dapat
meningkatkan kejadian tumor tulang. Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi, keturunan,
beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit paget (akibat pajanan
radiasi), (Smeltzer, 2001).

3.2 Indikasi Tumor Tulang.

1. Konsekuensi pengobatan radiasi (overdosis).


2. Cedera tulang (karena tumor yang belum ditemukan mungkin saja melemahkan
bagian tulang, sehingga cedera mengungkapkan keberadaan tumor).
3. Genetika.
3.3 Tanda Klinis.
1. Massa jaringan yang tidak lazim tumbuh di suatu tempat di tubuh.
2. Berkeringat di malam hari.
3. Demam
4. Nyeri yang konstan dan makin parah dari waktu ke waktu.
3.4 Teknik Operasi.
Pembedahan (amputasi tungkai atau operasi tumpahan kaki) adalah metode
pengobatan pertama. Limp-spare adalah metode alternatif untuk amputasi anggota
badan. Ini adalah prosedur operasi di mana tumor tulang digantikan tanpa amputasi
anggota badan dengan merekonstruksi segmen tulang yang dipotong, sehingga

3
mempertahankan keutuhan anggota badan (Covey dkk, 2014). Tulang bisa
direkonstruksi dengan endoprothesis (metal implan) atau kortikal allograft yang telah
terbukti bahwa jenis implan ini tidak memiliki pengaruh pada kegagalan
merekonstruksi tulang atau menyebabkan infeksi pada operasi pasca (Liptak dkk,
2006). Tantalum metal.

4
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Prosedur Pra Operasi.

Pemberian premedikasi sebelum pemberian obat anestesi bertujuan untuk


membuat hewan penderita menjadi tenang, emberian premedikasi juga bertujuan untuk
mengurangi metabolism basal sehingga induksi dan pemeliharaan anastesi menjadi
lebih mudah. Teknik kastrasi untuk kucing jantan, dilakukan dengan memberikan
premedikasi Atropin Sulfat 0,02 mg/kg BB dan Acetyl Promazine 0,1 mg/kg BB.
Selanjutnya kucing di anestesi dengan Ketamine dosis 10 mg/kg BB.

4.2 Prosedur Operasi.

4.2.1 Operasi Limb-sparing.

Insisi kraniolateral dibuat di atas jari - jari kiri dan diperpanjang di atas wilayah
carpometacarpal dilakukan untuk memastikan bahwa pseudocapsule tumor tidak
diinsisi. Penyaring pollicis longus dan ekstensor karpi radialis serta otot diisolasi dan
ditransmisikan, lalu tumornya diangkat dari jaringan lunaknya. Vena cephalic
diamankan agar tidak terinsisi. Saluran memanjang dari biopsi tulang sebelumnya
diamati. Daerah ini dibedah dan dilepas. Bagian yang terkena dari jari-jari dikeluarkan
dengan menggunakan sagittal saw 10 cm ke Proksimal ekstremitas distal radius.
Radiograf telah diambil sebelumnya untuk menetukan batas massa neoplastik yang
akan dipotong.

Plat Kuntz Limb-sparing dikonturkan ke metacarpal ke-3 dan bagian radius


yang tersisa. Endoprostik stainless steel spacer atau cortical diamankan ke pelat
tumpahan tungkai dengan 2 baut. Pelat tersebut ditempelkan pada jari-jari tulang karpal
radial dan tulang metakarpal ke-3 dengan menggunakan Sekrup 3,5 mm, 3,5 mm dan
2,7 mm. Sebuah arthrodesis pancarpal dilakukan. Sebanyak 18 sekrup ditempatkan.
Sebuah lubang pengisap Jackson-Pratt ditutup di sebelahnya prostesis dan ekstensor
karpi radialis dan otot abductor dijahit di atas lempeng tumpahan tungkai.

5
(Tantalum distal radial endoprosthesis)

Insisi ditutup dalam 3 lapisan (fasia, jaringan subkutan, dan kulit) dengan
menggunakan jahitan simple continuous dengan 0-2 polydiaxanone (PDS), dan PDS 3-
0, lalu ford interlocking dengan polypropylene 3-0. Perban Robert Jones yang
dimodifikasi ditempatkan pasca operasi.

(A: Radiografi osteosarcoma, B: Radiografi post operasi setelah implantasi)

4.3 Prosedur Post Operasi.

Perawatan pasca operasi yang tepat adalah mengurangi risiko komplikasi dan
mengurangi ketidaknyamanan hewan peliharaan Anda Pembatasan aktivitas sangat
penting selama 2-4 minggu pertama setelah operasi Selama periode ini hewan
peliharaan Anda harus tetap berada di dalam rumah Hal ini akan memungkinkan insisi
untuk sembuh, dan akan mengurangi risiko komplikasi pasca operasi. Antibiotik, obat
nyeri, dan antiinflamasi mungkin perlu diberikan.

6
Tindak lanjut sinar-X dan tes darah diperlukan untuk memastikan keseluruhan
tumor hilang dan tidak kembali. perlu melakukan tes lanjutan setiap beberapa bulan
sekali. Jika di lakukan kemoterapi, direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan
ulang setiap 2-3 bulan untuk memastikan tidak ada bukti kekambuhan atau metastasis.
Waktu bertahan hidup rata-rata pada anjing dengan osteosarcoma yang diobati dengan
operasi dan kemoterapi adalah sekitar 1 tahun, 20-25% anjing dapat hidup lebih lama
dari 2 tahun.

7
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.

Tumor adalah pertumbuhan jaringan baru yang terus menerus secara cepat dan
pertumbuhannya tidak terkendali. Tumor dapat berasal dari dalam tulang, jaringan, atau
sel kartilago yang berhubungan dengan epifisis atau dari unsur pembentuk darah yang
terdapat pada sumsum tulang. Tumor tulang/incoplasma adalah pertumbuhan jaringan
baru yang terus menerus secara cepat dan pertimbangannya tidak terkendali. Tumor /
incoplasma dapat berasal dari dalam tulang juga timbul dari jaringan atau dari sel- sel
kartilago yang berhubungan dengan epiphipisis atau dari unsur-unsur pembentuk darah
yang terdapat pada sumsum tulang. Penyebab pasti terjadinya tumor tulang tidak
diketahui. Akhir-akhir ini, penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suatu zat dalam
tubuh yaitu C-Fos dapat meningkatkan kejadian tumor tulang. Radiasi sinar radio aktif
dosis tinggi, keturunan, beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit
paget (akibat pajanan radiasi)

5.2 Saran.

Saran yang dapat kami sampaikan dalam paper ini adalah agar para praktisi
dokter hewan bisa memahami lebih dalam lagi mengenai apa apa saja jenis tumor,
terutama jenis jenis tumor tulng yang ada yang biasa ditemui pada kasus kasus yang
ada, dan dapat lebih teliti lagi nantinya dalam melakukan Teknik dan prosedur operasi
dalam kasus tumor tulang untuk mendapatkan hasil dan kesembuhan yang lebih baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Covey JL, dkk. 2014. Stereotactic Radiosurgery and Fracture Fixation in 6 Dogs with
Appendicular Osteosarcoma. Amerika Serikat: Vet Surg.

Dawe, Janelle. 2007. Osteosarcoma in a 6-year-old Newfoundland Dog: Limb-sparing


Surgery and Cisplatin Chemotherapy. Kanada: Can Vet J.

Liptak JM, dkk. 2006. Cortical Allograft and Endoprosthesis for Limb-sparing Surgery
in Dogs with Distal Radial Osteosarcoma: a prospective clinical comparison of two different
limb-sparing techniques. Amerika Serikat: Vet Surg.

Macdonald TL, Theresa DS. 2010. Limb-sparing Surgery using Tantalum Metal
Endoprosthesis in a Dog with Osteosarcoma of The Distal Radius. Kanada: Can Vet J.

Szewczyk M, dkk. 2015. What do we know about Canine Osteosarcoma Treatment?


review. Belanda: Vet Res Commun.

Anda mungkin juga menyukai