1
Agung R. E. Hidayani
2
Adrian Umboh
2
Stefanus Gunawan
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: agunghidayani@gmail.com
Glomerulonefritis akut adalah suatu reaksi bermakna. Dari seluruh kasus, 95%
imunologis pada ginjal terhadap bakteri diperkirakan akan sembuh sempurna, 2%
atau virus tertentu yang dikarakterisasi oleh meninggal selama fase akut dari penyakit,
cedera glomerular dengan onset mendadak. dan 2% menjadi glomerulonefritis kronis.7
Glomerulonefritis akut yang paling sering Berdasarkan latar belakang tersebut
terjadi pada anak di negara berkembang dan berbagai variasi hasil penelitian yang
adalah setelah infeksi bakteri streptokokus telah dilakukan menarik perhatian peneliti
beta hemolitikus grup A, yaitu untuk melakukan penelitian tentang profil
glomerulonefritis akut pasca infeksi glomerulonefritis akut pasca streptokokus
streptokokus (GNAPS).1,2 pada anak yang dirawat di RSUP Prof. dr.
Penyakit ini ditandai dengan hematuria R.D Kandou Manado Periode Agustus
yang timbul mendadak, hipertensi, edem, 2012- Agustus 2016.
dan penurunan fungsi ginjal. Gejala
pertama yang paling sering ditemukan METODE PENELITIAN
adalah edem palpebra.3 Glomerulonefritis Penelitian ini merupakan penelitian
akut pasca streptokokus dapat terjadi pada deskriptif restropektif dengan mengguna-
semua kelompok usia namun lebih sering kan rekam medik pasien untuk mengetahui
ditemukan pada kelompok usia 2-15 tahun, profil pasien GNAPS pada anak periode
sangat jarang terjadi pada anak dengan usia Agustus 2012-Agustus 2016. Sampel
di bawah dua tahun dan dua kali lebih penelitian ini ialah semua pasien anak yang
sering terjadi pada anak lakilaki didiagnosis GNAPS di bagian Ilmu
dibandingkan dengan anak perempuan.4 Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D.
WHO mempekirakan 472.000 kasus Kandou Manado dengan kriteria eksklusi
GNAPS terjadi setiap tahunnya secara yaitu pasien dengan data rekam medik
global dengan 5.000 kematian setiap tidak lengkap. Analisis data menggunakan
tahunnya.5 Penelitian yang dilakukan di Sri analisis univariat dengan menggunakan
Manakula Vinayagar Medical College and SPSS 22.0.
Hospital India pada periode waktu Januari
2012Desember 2014 ditemukan 52 anak HASIL PENELITIAN
dengan diagnosis GNAPS. Dari 52 pasien Berdasarkan data yang diperoleh dari
ditemukan 46 anak (88,4%) dengan rekam medik pada pasien GNAPS yang di
GNAPS, usia pasien berkisar antara 2,6 rawat di Bagian Ilmu Kesehatan Anak Prof.
13 tahun, 27 anak (52%) pada kelompok Dr. R. D. Kandou periode waktu Agustus
usia 5-10 tahun.6 2012-Agustus 2016 sebanyak 53 anak.
Di Indonesia pengamatan mengenai
GNA pada anakdi sebelas universitas di Tabel 1. Distribusi berdasarkan tahun
Indonesia pada tahun 1997-2002, lebih dari Tahun Jumlah %
80% dari 509 anak dengan GNA 2012 8 15,1
mengalami efusi pleura, kardiomegali serta 2013 10 18,9
efusi perikardial, dan 9,2% mengalami 2014 19 35,8
ensefalopati hipertensif. Selama 5 tahum 2015 7 13,2
sejak 1998-2002, didapatkan 45 pasien 2016 9 17,0
GNA (0,4%) yaitu diantara 10.709 pasien Total 53 100,0
yang berobat di Departemen Ilmu
Kesehatan Anak RSCM. Empat puluh lima Tabel 2. Distribusi berdasarkan usia
pasien ini terdiri dari 26 lakilaki dan 19 Usia (tahun) Jumlah %
perempuan yang berumur antara 4-14 3-6 14 26,4
tahun, dan yang paling sering adalah 611 7-9 25 47,2
10-13 14 26,4
tahun.3
Total 53 100,0
Angka kejadian ini relatif rendah,
tetapi menyebabkan morbiditas yang
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016
Sudirohusodo Makassar pada tahun 2005 dan Shimelis8 didapatkan 86,8% pasien
bahwa GNAPS lebih sering ditemukan GNAPS dengan proteinuria.
pada laki-laki dibandingkan perempuan. Hasil laboratorium urin pada penelitian
Pada penelitian yang dilakukan di Sri ini selaras dengan teori yang mengatakan
Manakula Vinayagar Medical College and bahwa hematuria mikroskopik umumnya
Hospital India 2015 ditemukan bahwa usia ditemukan pada semua pasien GNAPS dan
pasien GNAPS berkisar antara 2,6-13 akan didapatkan eritrosit, leukosit,
tahun.6 proteinuria, silinder granula dan silinder
Pada penelitian berdasarkan gejala hialin pada pasien yang didiagnosis dengan
klinis edema merupakan gejala klinis GNAPS.9
terbanyak (83%) yang dialami oleh pasien; Pada hasil pemeriksaan laboratorium
14% dengan edema anasarka dan 30% darah pada 53 pasien ditemukan 54,7%
edema lokal yaitu edema palpebra. pasien mengalami peningkatan titer ASTO,
Hipertensi terjadi pada 59,8% pasien; 66% pasien dengan penurunan serum C3,
37,7% pada hipertensi stage I dan 32,1% 34% pasien dengan peningkatan LED, 17%
pada hipertensi stage II. Pada penelitian pasien dengan penurunan hemoglobin,
sebelumnya yang dilakukan oleh Mossie 73,6% pasien dengan azotemia (6 orang
dan Shimelis8 didapatkan juga hasil bahwa hanya dengan peningkatan kadar ureum
88,2% pasien GNAPS mengalami edema dan 8 orang hanya dengan peningkatan
dan 85,3 % pasien mengalami hipertensi. kreatinin), 92,5% pasien dengan penurunan
Kepustakaan menyebutkan bahwa LFG, 35,8% pasien mengalami trombo-
edema merupakan gejala klinis yang paling sitosis, dan 41,5% pasien mengalami
sering, umumnya pertama kali timbul dan leukositosis. Hal ini sejalan dengan
hipertensi merupakan gejala yang terdapat penelitian yang dilakukan oleh Kumar et
pada 60-70% kasus GNAPS. Edema terjadi al.10 yang melaporkan penurunan Hb tidak
akibat terjadinya retensi Na dan air, ditemukan pada semua pasien GNAPS
sehingga dapat menyebabkan edema dan pada saat adanya peningkatan kadar ureum
hipertensi.9 dan kreatinin (azetonemia) dan
Gejala klinis oliguria dialami oleh 3 kepustakaan menyebutkan LED akan
orang pasien (5,7%); hal ini selaras dengan meninggi pada fase akut dan menurun
teori yang menyatakan bahwa oliguria setelah gejala klinik menghilang. LED
jarang dijumpai.9 Pada penelitian di Sri meningkat dan kadar Hb menurun sebagai
Manakula Vinayagar Medical College and akibat hipervolemia. Umumnya LFG
Hospital India 2015 ditemukan gejala klinis berkurang disertai penurunan kapasitas
lainnya yaitu demam sebanyak 28,5% ekskresi air dan garam yang menyebabkan
sedangkan pada penelitian ini ditemukan ekspansi volume cairan ekstrasel.10
angka yang lebih tinggi yaitu demam Pada penelitian yang dilakukan di
dialami oleh 50,9% pasien.6 RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou tidak semua
Berdasarkan hasil penelitian pada pasien GNAPS mengalami peningkatan
pemeriksaan laboratorium urin ditemukan titer ASTO dan penurunan komplemen C3.
proteinuria pada 79,8% pasien GNAPS dan Hal ini tidak selaras dengan penelitian yang
90,6% dengan hematuria. Pada dilakukan Kumar et al.10 yang menyatakan
pemeriksaan sedimen urin ditemukan bahwa seluruh pasien GNAPS akan
90,6% dengan hasil eritrosit positif, 71,7% mengalami peningkatan titer ASTO dan
dengan leukosit positif, silinder granula penurunan C3.
ditemukan pada 7,5% pasien dan silinder Komplikasi yang dialami oleh pasien
hialin ditemukan pada 20,8% pasien. Hal GNAPS pada penelitian ini ialah gangguan
ini sejalan dengan penelitian yang ginjal akut yang dialami oleh 17,6% pasien.
dilakukan Albar4 yang mendapatkan bahwa Pada penelitian yang dilakukan di
84-100% pasien mengalami hematuria Nationwide Childrens Hospital, USA
mikroskopik dan pada penelitian Mossie tahun 2016 ditemukan angka kejadian lebih
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016
tinggi yaitu gagal ginjal akut ditemukan 3. Pardede OS, Trihono PP, Tambunan T.
pada 53% pasien GNAPS.11 Acute kidney Gambaran klinis glomerulonefritis
injury merupakan ketidakmampuan ginjal akut pada anak di departemen ilmu
dalam mengatur keseimbangan cairan dan kesehatan anak RSCM Jakarta. Sari
elektrolit yang ditandai dengan LFG yang Pediatri. 2005;6:144-8.
4. Albar H, Rauf S. The profile of acute
menurun; keadaan tersebut ditandai dengan glomerulonephritis among Indonesian
peningkatan kadar ureum dan kreatinin children. Paediatrica Indonesiana.
darah, dan sebagian kasus menunjukan 2005;45:264-9.
penurunaan produksi urin.12 5. Kher KK. Acute Glomerular diseases in
children. The Open Urology &
SIMPULAN Nephrology Journal. 2015;8:104-116
Berdasarkan hasil penelitian pada anak 6. Arunagirinathanm A, Arayanaswamy
yang di rawat di Bagian Ilmu Kesehatan DK, Thirunavukaransu B,
Anak RSUP Prof. R. D Kandou Manado Raghavan A, Raghavendhran VD.
dapat disimpulkan bahwa: prevalensi Clinical spectrum and outcome of
acute post-infectious glomerulo-
tertinggi GNAPS terjadi pada tahun 2014
nephritis in children: A Hospital
dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak Based Study. International Journal of
dari pada wanita (1,7:1) dengan insiden Scientific Study. 2015;3:164.
tertinggi pada usia 7-9 tahun dengan gejala 7. Carapetis JR, Steer AC, Mullolans EK,
klinis yang paling sering ditemukan edema, Weber M. The global burden of
pada hasil pemeriksaan laboratorium tidak group a streptococcal diseases. The
ditemukan peningkatan ASTO dan Lancet Infectious Diseases.
penurunan C3 pada semua pasien dan 2005;5:685-94.
komplikasi yang paling sering ditemukan 8. Mossie L, Shimelis D. Outcome of children
adalah gangguan ginjal akut. with acute post streptococcal
glomerulonephritis in ticur anbesa.
Ethitopian Journal of Pediatrics and
SARAN
Child Health.2012;8:8.
Pentingnya edukasi GNAPS terhadap 9. Rauf S, Albar H, Aras J. Konsensus
orang tua agar dapat mengetahui gejala glomerulonefritis akut paska
gejala penyakit GNAPS dan pengawasan streptokokus. Unit Kerja Nefrologi
orang tua pada anak yang telah di diagnosis Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2012.
GNAPS serta perlunya penerapan perilaku 10. Kumar GV, Kumar A, Kumar V. study
hidup bersih dan sehat seperti mencuci of laboratory profil of acute post
tangan,menggunakan masker dan merawat streptococcal glomerulonephritis the
kebersihan kulit agar terhindar dari infeksi time of presentation in children.
streptokokus. IJHRS. 2015;5:103-7.
11. Ayoob RM, Schwaderer AL. Acute
kindney injury and atypical features
DAFTAR PUSTAKA
during pediatris poststreptococcal
1. Hassan R, Alatas H. Buku Kuliah Ilmu
glomerulonephritis. International
Kesehatan Anak 2. Jakarta: Bagian
Journal Nephrology. 2016;10.
Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 2007; p.
12. Nilawati GAP. Kejadian acute kidney
835.
injury dengan kriteria prifle pada unit
2. Rachmadi D. Diagnosis dan
perawatan intensif anak rumah sakit
penatalaksanaan glomerulonefritis
Sanglah Denpasar. Sari Pediatri.
akut. Simposium Nasional II IDAI
2012;14:158
cabang Lampung; 2010 April 24-25;
Bandar Lampung.