Hyun Jung KIM1#, Seok Hoon MOON2#, Sang Hyun CHO2, Jeong
Deuk LEE2 and Hei Sung KIM2
1Department of Preventive Medicine, Korea University College of Medicine, Seoul,
and 2Department of Dermatology, Incheon St Marys
Hospital, College of Medicine, The Catholic University of Korea, Seoul, Korea
#These authors contributed equally to this work.
Melasma adalah kelainan pigmentasi kulit wajah yang umum terjadi dan
menyedihkan. IPL (Intense pulsed light) atau terapi berbasis laser yang telah
digunakan memmpunyai hasil yang tidak sesuai dan mempunyai efek samping
melasma. Walaupun patogenensis secara pasti tidak diketahu secara pasti, namun
ada hipotesis bahwa melasma diinduksi oleh aktifitas biologik dari melanosis.
abnormalitas pada dermis seperti yang telah dimaksudan di atas yaitu menurunan
hasil yang menjanjikan, kurangnya dukungan terhadap khasiat dan manfaat asam
kontrol trial. Dengan tinjauan sistematik literatur ini kami ingin meneliti
Tinjauan sistematik dan meta-analisis ini dibuat dan dilaporkan sesuai dengan
Meta-Analysis).
Strategi penelitian
Web of Science (1975 hingga sekarang), Scopus (1996 to present), and the
sekarang), database ditelususri pada tanggal 4 Maret 2016 tanpa dibatasi pada
tanggal dan bahasa yag digunakan dalam jurnal atau hasil penelitian. Untuk
antifibrinolytic
Seleksi penelitian
Kriteria inklusi pada penelitaian ini yaitu : hasil laporan asli ( penelitian , seri
kasus, poster dan meeting abstract) yang membahas tentang penggunaan berbagai
sediaan asama traneksamat, baik digunakan sendiri maupun sebagai ajuvan dalam
judul dan abstrak yang sesuai. Beberapa perbedaan telah disesuaikan dengan
dirundikan pada bagian ketiga (S.H.M.). dua orang peneliti pertama kemudian
pasien). Pada penelitian yang diduplikasi, dipilih laporan yang paling banyak
dilaporkan. Penelitian dengan pre dan post pengobatan yang dinilai menggunakan
yang dinilai dari pemverian asam traneksamat secara rutin serta pemberian asama
Untuk setiap laporan yang dipilih, dua peneliti (S.H.M. and H.S.K.) secara terpisa
samping) dan lamanya follow up. Adanya beberapa perbedaan pendapat atau
didiskusikannya. Setia data pasien dibuat dalam bentuk daftar. Ekstraksi daftar
pasien telah dikembangkan oleh tiga dermatologist (C.S.H., L.J.D. and K.H.S.)
Kami mengadopsi kriteria resiko bias dari EPOC (Effective Practice and
Besarnya pengaruh dan kualitas bukti dari hasil penelitian dinilai. Dua peneliti
(H.J.K. and H.S.K.) secara terpisah penilai kualitas metodologi setiap penelitian.
dengan peneliti ketiga. Bias dalam publikasi tidak dinilai oleh karena penelitian
Analisis statistik
Manager) versi 5.2 (The Nordic Cochrane Centre, The Cochrane Collaboration,
pada pre dan post pengoabatn asam tranesamat dan perubahan pada MASI
pengaruh secara acak dan dilaporkan sebagai standar perbedaan utama dengan
traneksamat, jenis penanganan melasma (agen pemutih topikal, IPL dan laser)
dan jenis desain penelitian (RCT, retrospective cohort study, sebelum dan sesudah
desain penelitian).
Heterogenisitas penelitian dinilai secara pasti dengan menggunakan forest plot
HASIL PENELITIAN
Penyelidikan literatur didapat 86 judul dan abstrak setelah dibuang judul dan
abstrak yang diduplikasi. Setelah dikeluarkan hasil penelitian yang tidak termasuk
dalam kriteria inklusi analisis dalam penelitian ini, 1 studi dianggap cocok dan
Karakteristik pada uji coba diringkas pada tabel I. Total pasien melasma yang
diteliti 667 orang. Pasien melasma yang diteliti adalah orang dewasa, 80-100%
perempuan. Dari 11 penelitian, 4 berasal dari Korea, 3 dari India dan masing-
masing satu dari Brazil, Iran, Nepal dan Singapura. Beratnya melasma dinilai
menggnakan MASI ( 8 studi dinilai menggunakan sistem skoring MASI yang asli
dan 3 studi dinilai dengan 2 sistem soring MASI yang berbeda yaitu sistem
sebagai obat tunggal atau sebagai ajuvan dan lama pemberian) berbeda pada
obat tunggal dalam 2 penelitian dan digunaan sebagai ajuvan pada 3 penelitian
selama 2-6 bulan. Asam traneksamat topikal dengan konsentrasi 2-3% digunakan
sebagai obat tunggal dalam 2 penelitian dan sebagai ajuvan pada satu penelitian
selama 3-7 bulan. Mikroinjeksi asam traneksamat digunakan sebagai obat tunggal
adalah studi perbandingan sebelum dan sesudah intervensi dan satu penelitian
Penurunan skor MASI ( perubahan pada MASI antara pre dan post pengobatan
melasma dengan menggunaan asam traneksamat) adalah hasil primer yang diukur
MASI dikurangi dengan 1.42 (95% CI 0.981.87; p < 0.001; I2 =72%) setelah
traneksamat sebagai obat tunggal menyebaban penurunan 1.60 (95% CI, 1.20
2.00; p < 0.001; I2 =74%) pada MASI. Ini cukup tinggi dan secara statistik
(n=1), IPL (n=1) dan IPL + Q-switched Nd: YAG (Q-switched neodymium-doped
penelitian RCT dan satu penelitian adalah penelitian cohort retrospektif. Meta-
analisis RCT memperlihatkan bahwa penurunan MASI lebih besar pada subgrup
yang menggunakan asam traneksamat sebagai ajuvan dengan nilai MASI 0,94
penelitian RCT (I2 = 84%), tapi rendah pada kedua subrup yang diberikan assam
Efek samping
(9,2%), kram perut (6,9%), palpitasi (2%) dan urtikaria dan angiodem (2%),
topikal adalah eritem, iritasi kulit, xerosis dan kulit bersisik. Efek samping
PEMBAHASAN
Melasma adalah kelainan pigmentasi kulit yang paling sering dan predominan
pada perempuan Asia. Terlihat jua pada tinjauan kami, 80-100% partisipan
Patogenesis pasti melasma masih belum diketahui, tapi beberapa faktor yang
mungkin berhubungan adalah faktor genetik, paparan sinar ultraviolet dan terapi
berperan penting dan telah menjadi bagian penting dalam penelitian tentang
telah dilakukan pertama kali telah dilaporkan pada tahun 1979. Sejak itu, asam
dan intralesi, dan dikombinasi dengan Q-switched Nd: YAG laser dan IPL.
Tujuan tinjauan sistematik ini untuk menilai khasiat dan keamanan asam
obat tnggal maupun diguanakn sebagai ajuvan. Pengumpulan data pada penelitian
observasi penggunaan asam traneksamat pada pre dan post penggunaan asam
traneksmat pada melasma dengan skor MASI penurunan 1,60 dengan p<0,001
topikal rendah, menunjukan bahwa beda penurunan skor MASI signifikan secara
statistik. Pada penelitian ini, penilaian post pengobatan dengan MASI dilakukan
setelah 3-6 bulan pemberian asam traneksamat, pada sebagian besar (71,4%) yang
diperiksa setelah tiga bulan. Ditemukan bahwa lesi melasma terlihat cerah setelah
pilihan lini kedua atau ketiga. Penelitian kami menunjuakan temuan yang sesuai,
lebih lanjut pada sebesar 0.94 (p = 0.03) pada elompok penelitian RCT. Sebagai
ajuvan, asam traneksamat oral sangat populer dan dicoba pada sebagian besar
(93,1%) pada pasien kita yang diteliti. Pada praktinya, asam traneksamat oral
referensi, tapi kami tidak menemukan penelitian atau studi perbandingan antara
thrombosis), emboli paru masif, MCI akut (acute myocardial infarction), tidak
ada efek samping tromboemboli yang dilaporan pada penelitian
melasma, digunakan dosis 250 mg perhati 2 kali, dan itu adalah satu
melasma. Dan juga pada penelitian ini terdapat variasi waktu lamanya
belum diketahu secara pasti dosis asam traneksamat yang tepat untuk
DUKUNGAN PENELITIAN
REFERENCES