Anda di halaman 1dari 3

ARTIKEL 12

Judul :

Pengaruh ..

Penulis :

Deborah L. Seifert, John T, Sweeney, Jeff Joireman, John M. Thornton

Jurnal :

Ekonomi

Latar belakang penelitian :

Terdapat fakta mengenai besarnya biaya ekonomi sosial dari penipuan terhadap laporan keuangan
yang merugikan banyak bidang. Dalam hal ini mendorong terciptanya keadilan organisasi untuk
menerapkan prosedur dan ketentuan whistleblowing. Dengan adanya whistleblowing dapat
memperbaiki atau mencegah suatu tindakan yang merugikan.

Masalah atau pertanyaan penelitian :

Masalah yang mendasari adanya penelitian ini adalah Pelanggaran akuntansi pada perusahaan yaitu
mengenai kecurangan terhadap laporan keuangan. Dalam hal ini whistleblower sangat berkontribusi
terhadap pengungkapan rahasia terkait kecurangan terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut.

Mengapa masalah atau pertanyaan penting ?

Masalah ini begitu penting dan menjadi sorotan perhatian karena efeknya menyangkut nama baik
perusahaan yang menjadi buruk dengan adanya tindakan kecurangan terhadap laporan keuangan
perusahaan yang diungkapkan oleh whistleblowing

Pendekatan penulis untuk memecahkan masalah

berfokus pada kebijakan perusahaan dan perilaku manajemen yang mampu memberi dampak terhadap
keputusan karyawan untuk mengungkapkan penipuan akuntansi perusahaan yang potensial.

Asumsi tentang dunia nyata

Pada hakikatnya,tindakan manipulasi atau kecurangan itu sangat tidak baik dan melanggar atas aturan
yang ada. Dalam dunia nyata ini harus diterapkan dengan keadilan untuk membina hubungan yang
berdasarkan pertukaran sosial bersama, serta memajukan perilaku untuk memperoleh keuntungan.

Teori yang relevan


Teori yang relevan terdapat dari pernyataan Colquitt et al., 2001 yang menyatakan bahwa keadilan
organisasi terdiri dari tiga dimensi yaitu distributive, procedural, dan keadilan interaksional. Dalam hal
ini,masing masing keadilan memiliki potensi untuk mempengaruhi kemungkinan pengungkapan
kesalahan karyawan internal terhadap pembuatan laporan keuangan yang terdapat unsur kecurangan.

Hipotesis

H1 : hasil yang adil akan berhubungan positif dengan kemungkinan dirasakan whistleblowing
internal.
Hipotesis tersebut untuk menguji antara keadilan distributif dan whistleblowing.
H2 : prosedur pelaporan yang adil akan berhubungan positif dengan kemungkinan dirasakan
whistleblowing internal.
Hipotesis tersebut untuk menguji antara keadilan procedural dan prilaku pro-sosial dalam
meningkatkan whistleblowing.
H3 : interaksi adil dengan manajemen akan berhubungan positif dengan kemungkinan dirasakan
whistleblowing internal.
Hipotesis tersebut menjelaskan hubungan antara interaksi yang adil dapat meningkatkan
pelaporan kesalahan dan keputusan whistleblowing

Variabel dependen dan independen

Dependen : tingkat kinerja/efektifitas whistleblowing

Independen : keadilan organisasi , yaitu distributive,procedural,interaksional

Sampel

1.365 auditor internal dan 1.311 akuntan manajemen. Informasi demografis untuk responden dalam
sampel final terdiri dari 232 auditor internal dan 215 akunan manajemen.

Ekperimen dan percobaan

Hipotesis diuji dengan 2 2 2 faktorial antara subyek desain ekperimental. Tingkat factorial dimanipulasi
adil/tidak adil terhadap whistleblowing, yaitu : (1) prosedur, (2) interaksi dengan manajemen, (3) hasil-
hasil, memproduksi delapan sketsa. Selanjutnya skesta disajikan dalam orang ketiga untuk
meminimalkan laporan diri bias dan diukur persepsi subyek dari kemungkinan bahwa focus orang ketiga
akan melaporkan secara internal dari penipuan akuntansi yang potensial.

Uji statistic

Menggunakan uji ANOVA. Analisis yang mengungkapkan signifikansi efek utama yang tidak bisa

(p < . 001)dari ketiga manipulasi keadilan yang ada di masing-masing cek manipulasi keadilan tersebut.

Hasil
1. Analisis primer
Mengungkapkan efek utama untuk jenis kelamin (p < .02) dan signifikan interaksi antara tiga
variabel keadilan dan posisi saat ini. Dan ketika gender dan posisi saat ini dimasukkan dalam
analisis yang sama, efek interaksi yang terakhir tidak tergantung pada jenis kelamin.
H1 mengungkapkansignifikan efek utama tidak bisa ditemukan keadilan distributive F (1,429) =
51,97, P < .001 dengan subyek pada distributif pelaporan kondisi keadilan yang tinggi.
H2 mengungkapkan sigifikan efek utama tidak bisa untuk keadilan procedural, F (1,429) = 39,22,
P < .001 dengan subyek dalam keadilan procedural tinggi yang melaporkan kemungkinan lebih
tinggi whistleblowing (M=5,95) dibandingkan dengan kondisi rendah ( M=5,01).
H3 hasil menunjukan signifikan efek utama tidak bisa untuk keadilan interaksional, F (1,429) =
65,35, p < .001,dengan subyek dalam kondisi keadilan interaksional tinggi yang melaporkan
kemungkinan lebih tinggi whistleblowing (M=6,09) dibandinkan dengan kondisi rendah (M=4,88)
Dengan demikian keadilan interaksional yang tinggi menyediakan penyangga terhadap dampak
negative dari keadilan distributive rendah pada pengungkapan rahasia akuntan manajemen.
2. Analisis mediasi
Menunjukan hasil bahwa prosedur yang digunakan untuk eksperimen memanipulasi keadilan
distributive, keadilan procedural (prosedur yang adil), dan interaksi adil dengan supervisor
(interaksional keadilan) masing2.

Kesimpulan

Saran terhadap manajemen untuk mengambil tindakan yang dapat berdampak positif pada
kemungkinan bahwa akuntan organisasi akan melaporkan penipuan pernyataan keuangan.

Perbaikan / ekstensi

Dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana akuntan dapat termotivasi untuk mengungkapkan
penipuan dan membimbing pemikiran mereka terhadap whistleblowing.

Anda mungkin juga menyukai