Anda di halaman 1dari 7

MORBUS HANSEN MULTIBASILER RELAPS DENGAN REAKSI

ERITEMA NODOSUM LEPROSUM BULOSA


PADA SEORANG ANAK

Damayanti Tangkidi
Oktavia R. L. Sondakh
Renate T. Kandou

Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: damatangkidi@gmail.com

Abstract: The clinical manifestations of ENL bullous reaction are generally in the form of
nodes and erythematous plaques, but in a severe reaction, bullae, ulcerations, and necrosis
may occur. Relapses occur one year or more after the RFT whilst the symptoms emerge
slowly and gradually. We reported a case of multibacillary leprosy relapse with ENL bullous
reaction in a 14-year-old boy. The clinical picture consisted of reddish nodes and thickening
red plaques since 10 days before admission to the hospital, followed by fluid-filled blisters
associated with fever. The dermatological status showed multiple erythematous nodes and
plaques, as well as multiple bullae. The laboratory tests indicated AFB (+), MI 6.5%, and BI
4+. The patient was stated as RFT after 1 year of MDT-MB treatment. The patient was treated
with methylprednisolone 1x40 mg intravenous injection for 10 days, followed by oral
methylprednisolone 4 mg in reduced dosage. Conclusion: This case was diagnosed as MHMB
relapse with ENL bullous reaction based on the anamnesis, clinical features such as multiple
erythematous nodules and plaques with bullae, and laboratory tests. Treatment with
corticosteroids and MDT-MB resulted in good improvement.
Keywords: ENL bullous reaction, relapse

Abstrak: Manifestasi klinis reaksi ENL bulosa umumnya berupa nodi dan plak eritematosa,
namun pada reaksi berat dapat berupa bula, ulserasi, dan nekrosis. Relaps terjadi 1 tahun atau
lebih setelah RFT, dimana gejala timbul lambat dan bertahap. Kami melaporkan suatu kasus
MHMB relaps dengan reaksi ENL bulosa pada seorang anak berusia 14 tahun. Gambaran
klinis didapatkan bentol kemerahan dan bercak merah meninggi sejak 10 hari lalu, kemudian
timbul lepuh berisi cairan disertai demam badan. Status dermatologis generalisata ditemukan
nodul dan plak eritematosa multipel serta bula multipel. Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan BTA (+), MI 6,5%, dan BI 4+. Pasien dinyatakan RFT setelah 1 tahun
pengobatan MDT-MB. Pasien diobati dengan metilprednisolon injeksi 1x40 mg intravena
selama 10 hari, dilanjutkan dengan metilprednisolon oral 4mg dengan dosis diturunkan. Lesi
bulosa pada kusta merupakan manifestasi dari reaksi ENL berat dengan MI dan BI yang
tinggi. Simpulan: Pada kasus ini, diagnosis MHMB relaps dengan reaksi ENL bulosa
ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis berupa nodul dan plak eritematosa
multipel disertai bula, dan pemeriksaan laboratorik. Pengobatan dengan kortikosteroid dan
MDT-MB memberikan hasil yang baik.
Kata kunci: reaksi ENL bulosa, relaps

Kusta merupakan penyakit infeksi kronis leprae, yang diketahui secara jelas melalui
yang disebabkan oleh Mycobacterium gejala klinis serta pemeriksaan bakteriologi
195
196 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 7, Nomor 3, November 2015, hlm.195-201

dan patologik. Kusta merupakan masalah bercak merah di beberapa bagian tubuh
kesehatan masyarakat yang menggam- yang dialami sejak 10 hari lalu. Awalnya
barkan transmisi aktif penyakit di bentol dan bercak merah timbul di kedua
masyarakat dan dianggap penting sebab pipi pasien yang disertai rasa nyeri,
berpotensi menyebabkan kecacatan yang kemudian timbul dibagian tubuh lainnya.
memberikan dampak psikososial pada Tiga hari berikutnya timbul beberapa lepuh
pasien dan keluarganya.1 berisi cairan yang semakin banyak, timbul
WHO menemukan proporsi anak yang pada tungkai atas dan bawah pasien.
bervariasi di antara kasus baru yang Keluhan ini disertai demam yang dialami
terdeteksi di berbagai daerah. Tahun 2007 juga sejak 10 hari lalu. Sekitar 2 hari lalu
di Afrika proporsi anak berkisar antara pasien mengeluh mual muntah disertai
2,89% di Togo sampai 37,96% di buamg air besar cair. Pasien juga mengeluh
Comorros. Amerika menunjukkan antara lemah badan, sulit menelan, lidah terasa
14,02% di Republik Dominika dan 0,32% berat sehingga pasien sulit berbicara, serta
di Argentina. Asia menunjukkan antara bengkak pada tungkai atas dan bawah.
3,34% di Nepal sampai 14,1% di Timor Bercak merah menebal dan tidak nyeri
Leste. Pada tahun 2012, dari total 0,13 juta timbul pada tungkai atas dan bawah pasien
kasus kusta di India, 9,7% di antaranya 2 tahun yang lalu. Pasien berobat ke dokter
ialah anak-anak.2 Berdasarkan jenis kulit dan dinyatakan menderita kusta,
kelamin anak laki-laki lebih banyak kemudian pasien memulai pengobatan
daripada perempuoan dengan rasio 2:1.3 MDT-MB di puskesmas Girian Bitung dan
Morbus Hansen multibasiler relaps oleh petugas kesehatan yang berwenang
adalah suatu keadaan dimana pasien yang pasien dinyatakan selesai pengobatan 1
sudah menyelesaikan terapi Multi Drug tahun (tahun 2011-2012). Setelah itu pasien
Treatment Multi Basiler (MDT MB), tidak pernah kontrol lagi ke dokter. Satu
namun kemudian menunjukkan gejala dan tahun setelah selesai pengobatan pasien
keluhan baru dari penyakit kusta. Reaksi mengeluh sering timbul bercak merah
eritema nodusum leprosum (ENL) bulosa menebal yang nyeri disertai demam. Bila
pada kusta merupakan manifestasi dari keluhan ini timbul pasien mengonsumsi
reaksi ENL berat dan menandakan reaksi obat prednison dan deksametason yang
eksaserbasi akut.4 Gambaran klinis ditandai dibeli sendiri sampai keluhan berkurang.
dengan nodi dan plak eritematosa yang Riwayat kontak dengan pasien kusta
nyeri pada badan, wajah, dan bagian tidak jelas, namun pasien pernah tinggal di
ekstensor ekstremitas yang tersebar secara kota Bitung Sulawesi Utara selama 9 tahun,
simetris dan bilateral.5 dimana jumlah kasus morbus Hansen (MH)
Regimen MDT-MB anak sesuai masih cukup tinggi.
rekomendasi WHO menjadi pilihan di Pada pemeriksaan fisik didapatkan
banyak negara karena masih memberi keadaan umum tampak sakit berat,
respon pengobatan yang baik. MDT kesadaran apatis, tekanan darah 110/80
merupakan dasar pengobatan kusta yang mmHg, nadi 112 x/menit, respirasi 24
pada anak dapat ditoleransi dengan baik. x/menit, dan suhu 36,8oC. Wajah kesan full
Managemen reaksi ENL pada anak sama moon face, telinga megalobuli, ekstremitas
dengan dewasa. Kortikosteroid merupakan dengan striae, didapatkan reaksi ENL.
salah satu pilihan terapi untuk reaksi Status dermatologis didapatkan nodi et plak
ENL.6,1 eritematosa, multipel, ukuran numular
sampai plakat, erosi, bula berisi cairan
LAPORAN KASUS bening, multipel, dan edema (Gambar 1).
Seorang anak laki-laki berusia 14 Pemeriksaan saraf tepi didapatkan pene-
tahun, suku Minahasa, pekerjaan pelajar, balan nervus aurikularis magnus dekstra
datang dengan keluhan terdapat bentol dan serta nervus ulnaris dekstra dan sinistra.
Tangkidi, Sondakh, Kandou: Morbus Hansen multibasiler relaps... 197

Gambar 1. Tanggal 3 November 2014

Gambar 2. Tanggal 14 November 2014

Gambar 3. Tanggal 27 November 2015

Pada tes fungsi saraf sensoris (BTA) hapusan sayatan kulit di cuping
didapatkan hipoestesia pada rasa suhu. telinga memperlihatkan pada lesi
Pemeriksaan saraf motorik didapatkan didapatkan bentukan solid, globi, dan
kelemahan pada nervus radialis serta fragmented. Hasil Morfologi Indeks (MI)
peroneus komunis dekstra dan sinistra. 6,5% dan Bakteriologi Indeks (BI) 4+.
Pemeriksaan bakteriologis basil tahan asam Berdasarkan hasil anamnesis,
198 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 7, Nomor 3, November 2015, hlm.195-201

pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan serta respon terhadap steroid tidak ada atau
penunjang, pasien didiagnosis dengan sedikit.5,7,8
morbus Hansen multi basiler relaps disertai Persistensi didefinisikan sebagai
reaksi ENL bulosa. Pada pasien ini kemampuan mikroorganisme untuk
diberikan MDTMB anak bulan pertama. bertahan hidup dalam host meskipun
Kortikosteroid injeksi 40 mg diberikan 0,66 pengobatan antimikroba memadai. Basil
ml pagi selama 10 hari, kemudian diganti yang dorman ini tidak dapat dijangkau
dengan metilprednisolon tablet 4 mg dosis dengan obat. Basil mampu bermultiplikasi
640 selama 6 hari dan diturunkan bila penanganan dihentikan dan dapat
dosisnya menjadi 620 selama 7 hari. menyebabkan relaps. Diperkirakan setelah
Reaksi ENL membaik dengan pemberian 2 tahun jumlahnya 104 pada pasien
kortikosteroid (Gambar 2 dan 3). Saat ini lepromatosa. Sejauh ini belum ada obat
pasien mendapatkan terapi MDT MB atau kombinasi obat-obatan yang mempu-
memasuki bulan ke-7. Pada bulan ke-3 dan nyai kemampuan untuk mencapai basil
ke-6 pasien mengalami anemia sehingga yang dorman untuk mengeliminasi basil
penggunaan dapson dihentikan mengingat yang dorman. Persistensi M. leprae
efek samping anemia yang dapat ditimbul- dideteksi menggunakan immune-deficient
kan oleh dapson. rodent.9
Riwayat pasien sudah mendapat terapi
BAHASAN MDT-MB anak selama 1 tahun dari
puskesmas Bitung, dan telah menyelesai-
Relaps adalah kembalinya penyakit
kan pengobatan 1 tahun serta telah
secara aktif pada pasien yang sesungguh-
diberhentikan oleh petugas kesehatan yang
nya telah menyelesaikan pengobatan yang
berwenang. Dua tahun setelah RFT, timbul
telah ditentukan dan karena itu
kembali lesi kusta disertai dengan reaksi
pengobatannya telah dihentikan oleh ENL bulosa. Menurut keterangan orang tua
petugas kesehatan yang berwenang.5 pasien, lesi yang ada sekarang lebih
Sampai saat ini kriteria maupun definisi banyak, lebih merah dan nyeri disbanding-
relaps masih belum mencapai kesepakatan. kan dengan lesi yang lama, serta terdapat
Menurut Guide to leprosy control WHO lesi baru disertai bula. Lesi kulit berupa
1988, relaps merupakan suatu keadaan nodul kemerahan, plak kemerahan disertai
dimana pasien yang sudah menyelesaikan dengan bula, dan lesi kulit sangat banyak.
terapi Multi Drug Treatment (MDT), Terdapat penebalan saraf baru pada nervus
namun kemudian menunjukkan gejala dan aurikularis magnus dekstra serta nervus
keluhan baru dari penyakit kusta, baik pada ulnaris dektra dan sinistra. Terdapat
masa survailens (2 tahun untuk pausi penurunan fungsi saraf dimana pada
basiler (PB) dan 5 tahun untuk MB), pemeriksaan sensoris rasa suhu didapatkan
maupun setelahnya. hipoestesia dan pada pemeriksaan motoris
Relaps ditandai dengan interval 1 fungsi saraf radialis dan peroneus komunis
tahun atau lebih setelah Release From didapatkan kelemahan. Pada pemeriksaan
Treatment (RFT): PB 3 tahun pada non- bakteriologis didapatkan hapusan BTA
lepromatosa, borderline 5 tahun, MB 9 kulit positif dan didapatkan nilai IB 4+ dan
tahun. Timbul gejalanya lambat dan IM 6,5%. Pada pasien ini tidak dilakukan
bertahap, terjadi pada semua tipe kusta, lesi pemeriksaan histopatologik karena keadaan
lama berupa eritem dan plak ditepi lesi, lesi pasien yang lemah dan kesadaran menurun.
bertambah dan meluas, lesi baru jumlahnya Pasien telah menghentikan pengobatan
banyak, terjadi keterlibatan saraf baru selama 2 tahun karena dianggap telah
tanpa nyeri spontan, kerusakan saraf selesai pengobatan. Dalam hal ini
motoris dan sensoris terjadi lambat, kemungkinan telah terjadi persistensi tetapi
Bakterial Indeks (BI) mungkin positif pada tidak dilakukan pembuktian Setelah
pasien dengan BI yang sebelumnya negatif, dilakukan anamnesis serta pemeriksaan
Tangkidi, Sondakh, Kandou: Morbus Hansen multibasiler relaps... 199

fisik dan penunjang, pasien ini lebih sesuai pada nodi, berat badan menurun, dan
dengan kriteria relaps. insomnia. Pada pemeriksaan laboratorium
Lesi bulosa pada reaksi kusta tipe II didapatkan leukositosis dan proteinuria.
yang berat merupakan kasus yang sangat Regimen MDT memiliki toleransi
jarang, namun beberapa kasus pernah yang baik bagi pasien anak. Demikian pula
dilaporkan di India. Lesi bulosa pada kusta pada kebanyakan kasus memberi respon
merupakan manifestasi reaksi ENL berat pengobatan yang baik pula. Pilihan terapi
pada pasien yang memiliki jumlah basil kusta pada anak dan dewasa sama tetapi
sangat banyak. Adanya lesi bulosa dengan dosis yang disesuaikan. Pengobatan
menandakan reaksi eksaserbasi akut.10-13 kusta pada anak diberikan regimen MDT-
Secara klinis reaksi ENL bulosa MB anak menurut WHO yaitu rifampisin
ditandai terdapatnya nodi, plak eritematosa 450 mg/bulan, klofazimin 150 mg/bulan,
yang nyeri, tersebar bervariasi pada badan dapson 50 mg/hari diminum di depan
namun lebih sering timbul pada wajah dan petugas, dilanjutkan dengan klofazimin 50
bagian ekstensor ekstremitas, juga lebih mg/hari dan dapson 50 mg/hari.
sering simetris dan bilateral. Lesi yang Pengobatan diberikan dalam jangka waktu
berkembang menjadi bula diikuti lesi yang 12-18 bulan. Rifampisin sebagai bakteri-
ruptur, ulserasi, dan nekrotik. Selama sidal kuat dan menurunkan MI lepra
episode ini pasien dapat mengalami gejala lepromatosa menjadi nol dalam 5 minggu.
ekstrakutan, termasuk demam, sendi Rifampisin memiliki efek antara lain
bengkak, miositis, limfadenitis, irido- hepatotoksik, nefrotoksik. Dapson bersifat
siklitis, juga saraf yang edema dan nyeri. bakteriostatik yang memberikan efek
Demikian juga dengan gejala-gejala lain samping antara lain berupa anemia
dapat terjadi antara lain epididimorkitis, hemolitik dan leukopenia. Jika berkembang
glomerulonefritis, malaise, kehilangan menjadi anemia berat maka digunakan obat
berat badan, hepatosplenomegali, leukosi- lain sebagai pengganti dapson. Klofazimin
tosis, edema, proteinuria, insomnia, dan bersifat bakteriostatik yang memberikan
depresi.5,8 efek samping antara lain hiperpigmentasi
Keparahan ENL berhubungan dengan dan gangguan gastrointestinal.14,15 Selama
jumlah bakteri. Faktor-faktor risiko lain pengobatan MDT dapat terjadi reaksi.
yang dapat mencetuskan timbulnya reaksi Manajemen reaksi pada anak tidak berbeda
ENL termasuk stres fisik dan mental, dengan dewasa dan kortikosteroid merupa-
kehamilan, infeksi lain, kecelakaan, dan kan pilihan yang aman serta efektif dengan
vaksinasi. Berdasarkan guideline strategi dosis lebih kecil dari dosis dewasa.
global operasional WHO membuat kriteria Prednisolon direkomendasikan WHO untuk
penanda reaksi ENL berat, jika didapatkan reaksi ENL dengan dosis awal 0,5-1
salah satu gejala berikut: nyeri dan nyeri mg/KgBB/hari, diberikan sampai tercapai
tekan pada satu atau lebih saraf perifer perbaikan secara klinis kemudian
dengan atau tanpa hilangnya fungsi saraf,, diturunkan bertahap 5-10 mg setiap minggu
ulserasi nodul ENL, nyeri kemerahan pada selama 6-8 minggu.Reaksi dapat berulang
mata dengan atau tanpa hilangnya aktivitas saat penurunan dosis kortikosteroid.
visual, nyeri dan edema pada testis atau Meskipun kortikosteroid cukup aman bagi
jari-jari, dan adanya gejala arthritis atau anak dengan berbagai efek sampingnya
limfadenitis.5,8 Pada pasien didapatkan nodi namun masalah steroid dependence perlu
dan plak eritematosa yang nyeri timbul diperhatikan. Terapi simtomatis seperti
pada wajah, badan, dan ekstremitas, misalnya analgesik atau antipiretik dapat
kemudian timbul bula multipel pada kedua diberikan untuk mengurangi rasa nyeri dan
ekstremitas, kemudian bula menjadi ruptur demam.15,16
dan timbul erosi, ulserasi, dan nekrotik. Prognosis pada kasus ini ialah quo ad
Keluhan ini disertai demam, malaise, nyeri vitam et sanationam et fungsionam dubia.
200 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 7, Nomor 3, November 2015, hlm.195-201

SIMPULAN 4. Kar HK, Raina A, Sharma PK,


Bhardwaj M. Annular
Telah dilaporkan kasus seorang anak
vesicuobullous eruptions in type 2
berusia 14 tahun dengan MHMB relaps
reaction in borderline lepromatous
disertai reaksi ENL bulosa. Diagnosis
leprosy: a case report. Ind J Lepr.
ditegakkan berdasarkan anamnesis,
2009;81: 205-8.
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
5. Amirudin MD, Hakim Z, Darwis E.
penunjang. Pada anamnesis didapatkan
Diagnosis penyakit kusta. In: Daili
keluhan bentol dan bercak merah disertai
ES, Menaldi SL, Ismiarto SP,
bintil berair dan lepuh di beberapa bagian
Nilasari H, editors. Kusta. Kelompok
tubuh. Pada pemeriksaan saraf tepi
studi morbus Hansen Indonesia.
didapatkan penebalan nervus aurikularis
Makassar, 2003; p.12-32.
magnus dekstra serta nervus ulnaris dekstra
6. Lee DJ, Rea TH, Modlin RL. Leprosy.
dan sinistra. Pada tes fungsi saraf sensoris
In: Goldsmith LA, Katz LI, Gilchrest
didapatkan hipoestesia pada rasa suhu.
BA, Paleer AS, Leffell DJ, Wolff K,
Pemeriksaan saraf motorik didapatkan
editors. Fitzpatricks Dermatology in
kelemahan pada nervus radialis serta
peroneus komunis dekstra dan sinistra. General Medicine (8th ed.). New
York: McGrawHill Inc, 2012; p.
Pemeriksaan BTA memberikan gambaran
solid (+), globi (+), fragmented (+). Hasil 2253-63.
7. Pedoman nasional program pengendalian
pemeriksaan MI 6,5% dan BI 4+. Pasien
penyakit kusta. Kementrian
didiagnosis sebagai MHMB relaps dengan
kesehatan RI direktorat jenderal
reaksi ENL bulosa.
pengendalian penyakit dan
Pengobatan yang diberikan ialah
MDT-MB selama 12 bulan dan saat ini penyehatan lingkungan. Jakarta;
memasuki bulan ke-7 pengobatan. Injeksi 2012.
8. Rit K, Chakrabarty P, Chattopadhyay
kortikosteroid diberikan selama 10 hari
kemudian dilakukan tappering off saat S, Nandi A. Necrotic bullous
terjadi perbaikan klinis lesi. Prognosis erythema nodosum leprosum, a case
kasus ini ialah quo ad vitam et sanationam report from a tertiary care centre in
et fungsionam dubia. eastern India. IOSR J Dent Med
Sciences (2014) 13; 7;83-84.
9. Thappa DM, Kaimal S. Relapse in
DAFTAR PUSTAKA
leprosy. In: Kar HK, Kumar B,
1. Dayal R, Sanghi S. Leprosy in children. editors. IAL Textbook of Leprosy.
In: Kar HK, Kumar B, editors. IAL New Delhi: Jaypee Brothers Medical
textbook of leprosy. New Delhi: Publisher (P) Ltd, 2010; p. 483-91.
Jaypee Brothers Medical Publisher 10. Vashisht LCD, Das CAL. Bullous
(P), 2010; p. 325-34. erythema nodosum leprosum. Med J
2. Shetty VP, Ghate SD, Wakade AV, Armed Forces India. 2013;69:71-3.
Thakar UH, Thakur DV, Dsouza 11. Rijal A, Agrawal S, Agarwalla A,
E. Clinical, bacteriological and Lakhey M. Bullous erythema
histopathological characteristics of nodosum leprosum: a case report
newly detected children with leprosy: from Nepal. Lepr Rev. 2004;75:177-
a population based study in a defined 80.
rural and urban area of Maharastrha, 12. Kar BR, Dash K. Bullous type II
Western India. Ind J Derm, Ven reaction in leprosy: a diagnostic
Leprol. 2013;79(4):512-7. dilemma. Ind J Derm.
3. Patil RR. Determinants of leprosy with 2013;58(2):162.
special focus on children: a socio- 13. Prakoeswa CRS, Siswati AS. Reaksi
epidemiologic perspective. Am J kusta tipe 1: diagnosis dan
Derm Ven. 2013;2(2):5-9. penatalaksanaanya. In: Prakoeswa
Tangkidi, Sondakh, Kandou: Morbus Hansen multibasiler relaps... 201

CRS, Agusni I, Listiawan MY, SL, Ismiarto SP, Nilasari H,


penyunting. Kapita Selekta penyunting. Kusta. Kelompok studi
Penatalaksanaan Morbus Hansen morbus Hansen Indonesia. Makassar:
Terkini. Surabaya: Dept/SMF Ilmu 2003; p. 66-81.
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK 16. Kar HK, Sharma P. Management of
Universitas Airlangga, 2013; p. 41-9. leprosy reactions. In: Kar HK,
14. Bryceson A, Pfaltzgraff RE, editors. Kumar B, editors. IAL Textbook of
Leprosy (3rd ed.). Edinburg: Leprosy. New Delhi: Jaypee
Churchill Livingstone, 1990. Brothers Medical publisher (P) Ltd,
15. Soebono H, Suhariyanto B. Pengobatan 2010; p. 386-99.
penyakit kusta. In: Daili ES, Menaldi

Anda mungkin juga menyukai