Anda di halaman 1dari 9

Inventarisasi dan Indentifikasi Bangunan Cagar Budaya Palembang 2016 Lab.

. Sejarah dan Pelestarian Prodi Teknik Arsitektur FT UNSRI

I. DATA UMUM DAN LOKASI


[1a] Nomor Urut : [1b] No. Inv. PDA : [1c] No. Inv. Ditpenpur:
[2a] Nama : MASJID LAWANG KIDUL [3a] Fungsi Sekarang :
[2b] Nama lain : MASJID KIAI MAROGAN / MASJID MUARA OGAN [3b] Pemilik Sekarang:
[2c] Pembangunan: : [3c] Pengelola sekarang :
Ki. Mgs. H. Abdul Hamid
[2d] Tahun dibangun
1310 H (1800 M)

Lokasi terhadap Peta Palembang Lokasi terhadap Kawasan Foto Perspektif

[4a] Alamat: Jl. Selamet Riyadi Lr Masjid Lawang Kidul [5a] Pulau : Sumatera [5c] kode wilayah:
[4b] Dusun/Kampung: [5b] Koordinat : 258'51"S 10446'31"E [5d] elevasi m dpl
[4c] Desa/Kelurahan: [5e] Luas :
Kel. Lawang Kidul
[4d] kecamatan [6] Registrasi
Kec. Ilir Timur II
[4e] Kabupaten.kota:
Sumatera Selatan
[4f] Provinsi:
[4g] Kode pos:

Tanggal Survey: Surveyor: Tanggal Penulisan data :


Inventarisasi dan Indentifikasi Bangunan Cagar Budaya Palembang 2016 Lab. Sejarah dan Pelestarian Prodi Teknik Arsitektur FT UNSRI

II. Data Sejarah

Foto Lama Foto Lama Foto Lama

[1] Serajarah obyek Bangunan [2] Literatur


Masjid Lawang Kidul ini dibangun pada tahun 1310 H (1890 H) yang merupakan masjid tertua kedua http://anindiahsriutami.blogspot.co.id
di Palembang setelah Masjid Agung dengan luas bangunan 25 m x 20 m dan jika ditambah dengan
bangunan tambahan menjadi 50 m x 40 m. Masjid ini dibangun di tanah seluas 2104 m.

Masjid Lawang Kidul ini terletak di Jl. Selamet Riyadi, Lorong Masjid Lawang Kidul, Kec. Ilir Timur II,
Kel. Lawang Kidul Palembang yang terletak di tepi sungai Musi (seberang ilir).

Awalnya Masjid Lawang Kidul ini berfungsi sebagai tempat salat dan belajar mengaji dan agama.
Pada tahun 1890, Masjid Lawang Kidul ini tidak boleh digunakan untuk melaksanakan salat Jumat
karena letaknya yang berdekatan dengan Masjid Agung, tapi pada tahun 1910 Masjid ini baru
diperbolehkan untuk melaksanakan salat Jumat karena anggota jamaah yang semakin bertambah.

Tanggal Survey: Surveyor: Tanggal Penulisan data :


Inventarisasi dan Indentifikasi Bangunan Cagar Budaya Palembang 2016 Lab. Sejarah dan Pelestarian Prodi Teknik Arsitektur FT UNSRI

IIa. EKSISTING
Penjelasan

Tanggal Survey: Surveyor: Tanggal Penulisan data :


Inventarisasi dan Indentifikasi Bangunan Cagar Budaya Palembang 2016 Lab. Sejarah dan Pelestarian Prodi Teknik Arsitektur FT UNSRI

III. LINGKUNGAN SEKITAR

Foto Lingkungan Foto Lingkungan Foto Lingkungan

[1] Uraian Kawasan Kota [5]Kondisi sekitar bangunan [9] Bentang Alam
[a] Masih terdapat bangunan bersejarah disekitarnya Dataran Pegunungan
[b] Lingkungan sudah berubah dengan : Lembah Pesisir pantai
Bangunan baru Sawah/kebun/hutan Perbukitan Tepi sungai
Rawa
[2] Akses ke lokasi [6] Tingkat perkembangan lingkungan :
Mapan
Sedang berkembang [10] Obyek Bangunan terletak di :
Belum berkembang [a] Kota (tata guna lahan)
[2b] Tingkat Aksesbilitas: [2c ] kelas jalan : [7] Fasilitas umum, fasilitas soial dalam lingkungan fas.umum perdagangan
aspal
[2d] Kendaraan yg bisa [2e] lebar jalan Bank Pemadam kebakaran fas.sosial perkantoran
Mencapai lokasi terdekat (m) Gereja Penginapan fas. Ibadah pertokoan
[3] Uraian Lingkungan (radius 1km) Jaringan utilitas Pos Polisi pemerintahan perumahan
Kantor Puskesmas/klinik fas. Pendidikan campuran
Kantor pos Ruang terbuka
[4a] Batas Barat Makam Umum Rumah Sakit [b] pinggiran kota
[4b] Batas Utara Masjid Sekolah [c] pedesaan
[4c]Batas Timur Pasar Taman [d] terpencil

Tanggal Survey: Surveyor: Tanggal Penulisan data :


Inventarisasi dan Indentifikasi Bangunan Cagar Budaya Palembang 2016 Lab. Sejarah dan Pelestarian Prodi Teknik Arsitektur FT UNSRI

[4d] Batas Selatan Lain-lain [11] Kepadatan :

IIIa. Annex LINGKUNGAN Sosial dan Budaya

[1] Obyek Bangunan digunakan untuk kegitan sosial budaya


TIDAK
YA, dan diselenggarakan oleh Masyarakat sekitar Pemda Organisasi/LSM
Frekuensinya : Jarang/tidak tentu Hampir setiap hari
Rutin : Seminggu 1x Sebulan 1x setahun 1x
Lain-lain :

[2] jika obyek bangunan terletak di daerah desa/terpencil, pekerjaan penduduk sekitar adalah :

[3] Obyek bangunan difungsikan sebagai obyek wisata :


TIDAK
YA, dan memiliki fasilitas sebagai berikut:
Foto Lingkungan
Tidak memiliki fasilitas apapun
Guide: guide resmi guide tidak resmi loket karcis tempat sampah
Kantin Papan informasi Toilet
Kantor Pengelola
Lain-lain
[4] Uraian Pemanfaatan

[5] Rencana pemanfaatan dan pengembangan

Tanggal Survey: Surveyor: Tanggal Penulisan data :


Inventarisasi dan Indentifikasi Bangunan Cagar Budaya Palembang 2016 Lab. Sejarah dan Pelestarian Prodi Teknik Arsitektur FT UNSRI

Foto Lingkungan

IV. DATA ARSITEKTUR

Blok Plan (dari peta garis Palembang) Perspektif Elemen dekoratif/ detail arsitektural

[1] Keberadaan obyek bangunan : Relatif Utuh [5] elemen pada bangunan : Atap yang berundak undak
[2} Klasifikasi obyek bangunan :
[3] Denah obyek bangunan : Segi 4
[4] Deskripsi arsitektural : (berdasarkan kondisi asli,
data sejarah dan eksisting) [6] Material dinding bangunan :
Atap masjid berbentuk limas dengan tiga undakan. Tiga undakan ini Batu Kuning Karang Kayu Gelondong
memiliki keunikan yaitu pada undakan kedua yang seakan menutupi Batu merah Beton/semen Pecahan Kaca
undakan pertama. Di antara undakan kedua dan ketiga tidak terdapat Batu alam Besi/Baja Tanah
sekat untuk jendela. Material lainnya: Kerang-kerang bamboo yang kemudian diganti batu bata
Atap yang melebar pada ruangan utama yang ada di bawahnya,
sedangkan atap r. mihrab tidak sama dengan atap utama melainkan [7} material perekat dinding : Kapur Lumpur Spesi/semen
mirip dengan atap kelenteng. Material lainya : Putih telur, Pasir, Kapur
[8] Material finishing dinding: Cat Kapur Spesi/semen
Material lainnya: (Luar = Cat) (Dalam = Keramik)

Tanggal Survey: Surveyor: Tanggal Penulisan data :


Inventarisasi dan Indentifikasi Bangunan Cagar Budaya Palembang 2016 Lab. Sejarah dan Pelestarian Prodi Teknik Arsitektur FT UNSRI

V. DATA KONDISI KETERAWATAN

[1] Tingkat ancaman : Aman

[2] Pelestarian yang dilakukan (setelah tahun 1945)


[2a] Perlindungan hukum

Pemerintah daerah
Pemerintah pusat
[2b] Dokumentasi
Pendataan / Inventarisasi
Penelitian
Lain lain
Tampak Depan / Perspektif Keterawatan / Kerusakan
[2c] Pemeliharaan fisik
Konsolidasi Rekonstruksi [6] Kerusakan dan keterawatan obyek bangunan dan struktur tautan
Restorasi Rehabilitasi Kondisi Masjid Lawang Kidul masih sama seperti dahulu, keaslian bangunan tetap dijaga, seperti
Tahun 1950, 1983-1987, 1989,2008,2012 interior dalam bangunan yang tidak berubah, hanya dilakukan renovasi renovasi yang tanpa
[2d] Pemanfaatan dan pengembangan menghilangkan unsul keaslian bangunan.

[2e] Belum pernah dilestarikan Renovasi tersebut berupa mengganti plafon yang terbuat dari kayu di bagian utama masjid yang
[3] Konservasi dilakukan oleh sudah mulai bocor ketika hujan, perubahan pada bagian dinding tertentu di masjid yang dulu hanya
Masyarakat dan pengurus masjid dengan kerang kerang bamboo menjadi batu bata dan keramik sebagai material finishingnya. Selain itu, juga
izin Ki. Muara Ogan terdapat renovasi penambahan bangunan penunjang untuk Masjid Lawang Kidul seperti tempat
[4] keterangan konservasi / pemeliharaan fisik wudhu, perubahan peletakkan toilet yang dulunya di sungai berubah menjadi disebelah masjid,
Tahap 1 (1950) & Tahap 2 (1983-1987) Bag. kantor yayasan masjid, dan kelas untuk TK-TPA.
Depan & Samping Masjid

Tahap 3 (1989) Renovasi besar besaran

Tahap 4 (2008-2012) + Bangunan Penunjang

Tanggal Survey: Surveyor: Tanggal Penulisan data :


Inventarisasi dan Indentifikasi Bangunan Cagar Budaya Palembang 2016 Lab. Sejarah dan Pelestarian Prodi Teknik Arsitektur FT UNSRI

[5] sumber data/ literatur

Tanggal Survey: Surveyor: Tanggal Penulisan data :


Inventarisasi dan Indentifikasi Bangunan Cagar Budaya Palembang 2016 Lab. Sejarah dan Pelestarian Prodi Teknik Arsitektur FT UNSRI

Tanggal Survey: Surveyor: Tanggal Penulisan data :

Anda mungkin juga menyukai