BATUAN BEKU
Disusun Oleh :
1. Ahmadi Sulistyawan
2. Robby
3. Gita
4. Zikra
5. Erik
6. Selamat
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BATANGHARI
JAMBI
2014
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
geologinya.
larutan pijar yaitu MAGMA. Magma adalah cairan pijar yang berada di dalam
bumi yang sangat panas, suhunya bisa mencapai 1400 oC. Batuan beku sendiri
intrusive dan batuan beku ekstrusive. Batuan beku intrusive berarti dia terbentuk
di dalam bumi. Artinya dia tidak berinteraksi dengan permukaan bumi dan dia
membeku di dalam bumi. Batuan jenis ini biasanya punya tekstur mineral yang
lama. Artinya penurunan suhu yang terjadi pada magma tersebut dapat
memungkinkan sebuah mineral untuk bisa tumbuh secara optimal pada saat
tertentu. Biasanya faneritik itu ukurannya lebih dari 2 mm. Magma bisa
Pada saat penurunan suhu akan melewati tahapan perubahan dari fase cair
ke padat. Apabila pada saat itu terdapat cukup energi pembentukan kristal maka
pembentukan rendah maka akan terbentuk kristal yang berukuran halus. Bila
pendinginan berlangsung sangat cepat maka kristal tidak akan terbentuk dan
B. Batasan Masalah
makalah ini adalah pembahan mengenai batuan beku. Mulai dari pengertian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Geologi Rekayasa yang di berikan oleh Bapak ISHAK, ST. MT. serta
Pembahasan
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah
jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan
atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah
ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi
tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah
kerak bumi.
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang
sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan
dapat terjadi karena salah satu dari proses-proses berikut ini ; penurunan
tekanan, kenaikan temperatur, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe
batuan beku telah berhasil dideskripsikan, dan sebagian besar batuan beku
sebagai cairan silikat kental pijar yang terbentuk secara alami, memiliki
temperatur yang sangat tinggi yaitu antara 1.500 sampai dengan 2.500 derajat
celcius serta memiliki sifat yang dapat bergerak dan terletak di kerak bumi
yang bersifat volatile / gas (antara lain air, co2, chlorine, fluorine, iro, sulphur dan
bahan lainnya) yang magma dapat bergerak, dan non-volatile / non gas yang
peristiwa penghabluran
massa gelas yang membentuk massa dasar dari batuan. Tekstur pada batuan
1. Kristalinitas
Kristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu
menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidak berbentuk
akan halus, akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali
Holohialin, yaitu batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas.
2. Granularitas
dibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata biasa. Kristal-
0,01 mm.
Kriptokristalin, apabila mineral-mineral dalam batuan beku
3. Bentuk Kristal
Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat
batuan secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga
Euhedral, apabila batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang kristal.
Subhedral, apabila sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi.
Ditinjau dari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal, yaitu:
panjang.
hubungan antara kristal/mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu
batuan. Secara garis besar, relasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
batuan tidak sama besar. Mineral yang besar disebut fenokris dan yang
lain disebut massa dasar atau matrik yang bisa berupa mineral atau gelas.
batuan beku extrusif dan intrusif. Hal ini pada nantinya akan menyebabkan
berlangsung di permukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang
terlihat seragam.
Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan.
air.
beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.
Konkordan
Diskordan
besar yaitu > 100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar.
D. Komposisi Mineral
magma.
3. Secondary minerals adalah mineral ubahan dari mineral primer sebagai akibat
mempengaruhi nama batuan ubahan saja, yang akan diuraikan pada acara
4. Gelas atau kaca, adalah mineral primer yang tidak membentuk kristal atau
amorf. Mineral ini sebagai hasil pembekuan magma yang sangat cepat dan
hanya terjadi pada batuan beku luar atau batuan gunungapi, sehingga sering
5. Mineral felsik adalah adalah mineral primer atau mineral utama pembentuk
kandungan SiO2, dan indeks warna. Dengan demikian dapat ditentukan nama
batuan yang berbeda-beda meskipun dalam jenis batuan yang sama, menurut
dasar klasifikasinya.
dibagi menjadi:
3. Deep seated rock, untuk batuan beku yang jauh di dalam bumi, jenis
batuan ini disebut plutonik, sedang batuan effusive disebut batuan vulkanik.
1. Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contohnya
adalah riolit.
3. Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 45% - 52%. Contohnya
adalah andesit.
4. Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%.
(SiO2) lebih dari 66%. contoh batuan ini dalah Granit. Batuan yang
dalam kelas ini. Batuan ini akan berwarna gelap karena tingginya
Andesit.
3. Batuan Beku Basa
Yang termasuk kelompok batuan beku ini adalah batuan yang mengandung
45 52% silika. Batuan ini akan memiliki warna hitam kehijauan karena
terdapat kandungan mineral olivine. Contoh batuan ini adalah Gabbro dan
Basalt.
Golongan batuan beku ini adalah apabila bataun beku mengandung 45%
SiO2 . Warna batuan ini adalah hijau kelam karena tidak terdapat silika
bebas sebagai kuarsa. Contoh batuan ini adalah Peridotit dan Dunit.
Analisa kimia batuan beku itu pada umumnya memakan waktu, maka
olivine.
Klasifikasi ini sering digunakan, karena relatif lebih mudah dapat dilihat
phanerik, karena mempunyai waktu pendinginan yang cukup lama. Kalau dia
membeku lebih cepat karena mencapai permukaan bumi, maka batuan beku
yang terjadi adalah basalt dengan tekstur halus. Jadi Gabro dan Basalt
Demikian pula dengan Granit dan Rhyolit, atau Diorit dan Andesit. Granit dan
Diorit mempunyai tekstur yang kasar, sedangkan Rhyolit dan Andesit, halus.
Basalt dan Andesit adalah batuan beku yang banyak dikeluarkan gunung-berapi,
memberi arti akan keadaan yang serba sama, sedangkan tekstur porfiritik
memberikan arti bahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dan tekstur
klasifikasi ini tekstur batuan beku yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya
Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak
ditemukan. Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu
granit adalah 2,75 gr/cm dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Kata
industri dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam
berbagai pengukuran dan alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit bersifat
kedap air, kaku (rigid) dan memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat
epidot kalsedon, sfene dan mineral opak, lempung, masih terlihat relieks
Moncong Talalo di sekitar Kocara, intrusi ini diduga berlangsung pada kala
Miosen Awal.
Diorite adalah batuan beku plutonik, yaitu batuan antara granite dan gabbro.
batuan diorite tidak mengandung mineral kuarsa atau sangat sedikit, dan
juga tidak seperti gabbro, diorite mempunyai warna yang lebih terang dan
diorite ini dihasilkan dari letusan gunung api maka akan terjadi pendinginan
proses intrusive dan merupakan batuan beku akibat proses plutonic seperti
granit, hanya saja batuan gabbro mempunyai kandungan silica yang lebih
rendah dan tidak mengandung mineral kuarsa, alkali feldspar dan hanya
dengan kandungan kalsium yang tinggi. Mineral mineral gelap lainnya yang
sering terdapat pada batuan ini adalah amphibole, pyroxene dan kadang
kadang juga biotite, olivine, magnetite, ilmenite dan apatite. Proses erupsi
yang dialami gabbro sama seperti dengan yang dialami batuan Basalt.
magnetite dan mineral mineral terang dari plagioklas. Gabbro adalah nama
Profir Granit
Profir Granit disebut dengan gang (batuan intrusi) magma yang mempunyai
susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang
terbentuk itu disebut porfiri granit yang berarti granit yang bertekstur porfiri.
Profir Diarit
Profir Diarit adalah batuan yang berpotensi menjadi batuani induk (Host
Rocks), mineralisasi logam dasar dan logam mulia yang terbentuk bersama
Riolit
Riolit terbentuk dari pembekuan magma di dalam kerak bumi yang lazimnya
luar permukaan bumi. Riolit adalah bersifat asid dan bes. Namun
66%. Riolit sering ditemukan berupa lava. Riolit bisa digunakan sebagai
batuan ini terdapat lubang- lubang gas yang terisi oleh mineral
Andesit
Andesite berasal dari Magma yang biasanya meletus dari
dapat juga menghasilkan letusan seperti bahan peledak yang kuat yang
bertexture porphyritic.
Obsidian
Batu obsidian sebenarnya bukan batu tambang melainkan sejenis batu lahar
bukanlah batu atau mineral, melainkan kaca natural yang terbentuk dari
dalamnya, jadi tidak ada struktur kristal di dalam batu obsidian seperti batu
hitam mulus, merah tua, agak hijau atau abu-abu. Batu ini jarang yang
berwarna kuning atau merah putih atau biru. Batu obsidian sering ditemukan
terbuat dari 70% silicon dioxide bahkan lebih dan jika tercampur mineral
keras 5-5.5 berdasarkan daftar keras Mohs dan termasuk batu mulia
tanggung.
Basalt
Batuan basalt berwarna gelap, berat, kaya akan besi dan sedikit akan
dapat terlihat pada jenis batuan basalt yang berukuran butir kuarsa, yaitu
gas karbon dioksida dan uap air terbentuk dan melakukan ekspansi pada
bawah gunung api, butiran butiran berwarna hijau dari mineral olivine keluar
Penutup
A. Kesimpulan
Batuan beku sebenarnya telah banyak dipergunakan orang dalam
mempergunakannya saja, dan sedikit yang mengetahui asal kejadian dan seluk-
beluk mengenai batuan beku ini. Secara sederhana batuan beku adalah batuan
bayak dilakukan dari dahulu hingga sekarang, namun karena tidak adanya