Analisis Industri Pada Perusahaan Manufa
Analisis Industri Pada Perusahaan Manufa
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
PT. HM. SAMPOERNA, Tbk.
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. PROFIL PERUSAHAAN.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) didirikan
di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris
Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Sampoerna disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam
Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24
Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Sampoerna
telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta
Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam
rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-
0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
Ruang lingkup kegiatan Sampoerna meliputi industri dan
perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-
perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah
dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga.
Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan
dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
Sampoerna berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat
berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki
pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang.
Sampoerna juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta.
Saham Sampoerna tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode
perdagangan sahamnya HMSP.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna)
merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia. PT HM
Sampoerna Tbk. memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang
dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek (sebelumnya disebut
Sampoerna A Hijau), A Mild, serta Raja Kretek yang legendaris Dji
Sam Soe. PT HM Sampoerna Tbk. adalah afiliasi dari PT Philip Morris
Indonesia dan bagian dari Philip Morris International, produsen rokok
terkemuka di dunia. Misi PT HM Sampoerna Tbk. adalah menawarkan
pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia.
Hal ini PT HM Sampoerna Tbk. lakukan dengan senantiasa mencari
tahu keinginan konsumen, dan memberikan produk yang dapat
memenuhi harapan mereka. PT HM Sampoerna Tbk. bangga atas
reputasi yang PT HM Sampoerna Tbk. raih dalam hal kualitas, inovasi
dan keunggulan.
Pada tahun 2009, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar
29,1% di pasar rokok Indonesia, berdasarkan hasil AC Nielsen Retail
Audit-Indonesia Expanded. Pada akhir 2009, jumlah karyawan
Sampoerna dan anak perusahaan mencapai sekitar 28.300 orang.
Sampoerna mengoperasikan enam pabrik rokok di Indonesia dan
Sampoerna menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor
penjualan di seluruh Indonesia.
B. SEJARAH SAMPOERNA.
Sejarah dan keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk.
(Sampoerna) tidak terpisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna
sebagai pendirinya. Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee, seorang
imigran asal Cina, mulai membuat dan menjual rokok kretek linting
tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya
tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang
memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih.
Popularitas rokok kretek tumbuh dengan pesat. Pada awal 1930-an,
Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga sekaligus nama
perusahaannya menjadi Sampoerna, yang berarti kesempurnaan.
Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee
memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah
kompleks bangunan yang terbengkalai di Surabaya yang kemudian
direnovasi olehnya. Bangunan tersebut kemudian juga dijadikan
tempat tinggal keluarganya, dan hingga kini, bangunan yang dikenal
sebagai Taman Sampoerna tersebut masih memproduksi kretek linting
tangan. Bangunan tersebut kini juga meliputi sebuah museum yang
mencatat sejarah keluarga Sampoerna dan usahanya, serta
merupakan salah satu tujuan wisata utama di Surabaya.
Generasi ketiga keluarga Sampoerna, Putera Sampoerna,
mengambil alih kemudi perusahaan pada tahun 1978. Di bawah
kendalinya, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi perseroan
publik pada tahun 1990 dengan struktur usaha modern, dan memulai
masa investasi dan ekspansi. Selanjutnya Sampoerna berhasil
memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di
Indonesia.
Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris
International Inc. (PMI), salah satu perusahaan rokok terkemuka di
dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia,
afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna.
Jajaran Direksi dan manajemen baru yang terdiri dari gabungan
profesional Sampoerna dan PMI meneruskan kepemimpinan
Perseroan dengan menciptakan sinergi operasional dengan PMI,
sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang
telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu.
C. PRODUKSI ROKOK.
Dari Lahan Pertanian Hingga Pabrik. Setelah dipanen dan
dikeringkan, tembakau dan cengkeh dibawa ke lokasi pabrik.
Tembakau biasanya disimpan hingga selama 3 tahun dalam
lingkungan terkontrol untuk membantu meningkatkan cita rasanya.
Cengkeh juga melewati proses penyimpanan serupa hingga selama
satu tahun sebelum diproses menjadi cengkeh rajang (cut clove).
Tembakau yang telah disimpan akan diproses terlebih dahulu sebelum
dicampur dengan cengkeh rajangan yang telah kering, kemudian
dijadikan racikan rokok yang akan dilinting menjadi rokok. Racikan
yang telah selesai, yang biasa disebut cut filler disimpan dalam
lumbung berukuran besar sebelum memasuki proses produksi rokok.
Rokok kretek dapat berupa sigaret kretek tangan (SKT) atau sigaret
kretek mesin (SKM). Salah satu keunikan industri kretek Indonesia
ialah masih digunakannya metode pelintingan secara manual dengan
tangan, dimana para pekerja melinting produk rokok kretek dengan
sangat cepat, bahkan hingga dapat mencapai 350 batang per jam.
Fasilitas Linting-tangan dan Buatan mesin. Produksi sigaret
kretek tangan dan sigaret kretek mesin terdiri dari tiga tahapan:
Pemrosesan daun tembakau;
Produksi rokok;
Dan pengemasan serta persiapan distribusi.
Dalam tiap tahapan produksi, pengendalian mutu yang sangat
cermat memegang peranan penting untuk memastikan bahwa setiap
batang rokok dibuat dengan standar tertinggi. Setelah siap, rokok
kemudian dikemas dan dikirimkan untuk proses distribusi.
Gambar 3.1
Lambang PT. HM Sampoerna Tbk
Sumber : www.sampoerna.com
Gambar 3.2
Logo PT. HM Sampoerna Tbk (Anggarda Paramitha)
Sumber : www.sampoerna.com
Selain itu terdapat pula Logo Tiga Tangan yang mencerminkan
sebuah perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan
pemimpin dalam industri yang memandang cakrawala peluang bisnis
yang lebih luas ke masa depan.
Gambar 3.3
Logo Tiga Tangan
Sumber : www.sampoerna.com
1. Strength
a. Kualitas Bahan Baku
Kualitas bahan baku rokok sampoerna sudah terpercaya,
kualitas bahan baku menjadi andalan sampoerna untuk
bersaing dengan empat perusahaan rokok besar Indonesia
lainnya (Gudang garam, Djarum, Bentoel Prima dan Wismilak).
b. Menguasai pangsa pasar
Produk-produk rokok sampoerna secara keseluruhan
menguasai pangsa pasar rokok Indonesia dengan pangsa pasar
24,2 %, posisi runner-up Gudang Garam 23,6 dan pada
peringkat ketiga Djarum 20,4 %.
c. Kredibilitas Perusahaan.
Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai seratus
tahun pastinya memiliki kredibilitas perusahaan yang baik.
Kredibilitas Sampoerna tidak dibangun dalam semalam, tetapi
melalui jalan yang panjang dan berbagai prestasi yang telah
ditorehkan. Kredibilitas perusahaan inilah yang menjadi dasar
terbentuknya trust kepercayaan dari para stakeholder yang
terbukti menjadi poin krusial dalam pengembangan suatu bisnis.
d. Budaya Perusahaan.
Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah
menjadi spirit dcorps sampoerna. Dalam kegiatan sehari-hari
budaya perusahaan tersebut menjiwai seluruh aktifitas
karyawan sehingga kinerja karyawan menjadi lebih efektif dan
efisien. Dengan adanya budaya perusahaan yang baik maka
perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang lebih baik
lagi.
e. Nilai capital yang besar.
Setelah Philip Morris menjadi pemilik dominan saham
perusahaan. Sampoerna memiliki capital yang cukup besar dan
jaminan tersedianya modal dibawah naungan perusahaan rokok
raksasa dunia. Dengan tersedianya dana yang besar,
memudahkan perusahaan untuk menjalankan strategi
pemasaran dan kegiatan operasional perusahaan.
2. Weakness
a. Harga yang cukup mahal.
Harga yang cukup mahal Harga yang cukup mahal
menjadi kelemahan sampoerna yang sangat terlihat dimata
competitor. Harga cukup mahal ini bersala dari biaya promosi
yang besar dan bahan baku yang mahal.
b. Kurang diminatinya produk rokok SKM mild di Internasional
Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan rokok
putih dan sudah candu dengan rasa yang diberikan oleh rokok
putih, kehadiran rokok kretek mild tidak bias menggeser
kedudukan rokok putih sebagai rokok no. 1 di luar negeri untuk
saat ini.
c. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing
Walaupun Dji Sam Soe Filtered memilki kualitas
tembakau dan cengkeh yang tidak kalah dari para pesaing,
tetapi perbedaan harga membuat Dji Sam Soe filter tidak bias
menggeser kedudukan Gudang Garam Internasional dari
peringkat pertama dan minimnya distribusi dan promosi
membuat sangat memperkokoh posisi Gudang Garam
Internasional sebagai Champion.
d. Modal yang cukup besar untuk mengadakan event berkala
seperti A mild live wanted, Java Jazz, COPA Dji Sam Soe, Liga
voli Proliga, IBL, Jak Jazz dan Soundrenaline.
Pengalokasian yang dipakai sampoerna banyak dipakai
untuk membuat suatu event, terlebih lagi event yang dibuat
adalah event berkala (Java Jazz, Jak jazz, IBL, Proliga, COPA,
Soundrenaline dan Amild live wanted) dengan jangka waktu
setahun sekali event tersebut dilaksanakan, sudah terhitung ada
tujuh event besar yang harus didanai setiap tahunnya. Dengan
adanya event berkala tersebut sampoerna harus menyediakan
dana yang cukup besar
e. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution
Rokok Avolution yang seharus menjadi harapan agar
dapat bersaing dengan rokok putih, tetapi yang terjadi
pertumbuhan rokok tersebut sangat lambat, permintaan turun
dan profit menurun, akhirnya malah memberikan kerugian dan
memberikan dampak yang negative. Rokok Avolution yang
seharusnya harapan dilihat dari launchingnya yang sangat luar
biasa utnuk industry rokok Indonesia, tetapi yang terjadi produk
ini tidak memberikan laba yang sesuai harapan seiring
berjalannya waktu.
3. Opportunity
a. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis
Masuknya Philip Morris yang notabenenya termasuk
perusahaan rokok besar dunia, memudahkan sampoerna untuk
mengekspansi bisnisnya ke International melalui bantuan
perusahaan Philip Morris.
b. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) di
Indonesia.
Perlu diketahui lagi bahwa rokok akan menyebabkan
kecanduan dan kecanduan tersebut tidak hanya karena
rokoknya tetapi juga karena rasa yang diberikan oleh rokok
tersebut, kecanduan tersebut membuat seseorang tidak bias
pindah ke produk lain. Dilihat dari pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa perokok telah menjadi menyumbang laba
tetap untuk perusahan rokok. Meningkatnya jumlah anak muda
yang merokok dan banyak strategi yang diluncurkan produsen
LTLN untuk menarik para anak muda dengan event music
menyebabkan banyaknya anak muda yang menggemari rokok
LTLN, memberikan angin perubahan untuk industry rokok
dimasa mendatang karena anak muda yang merokok LTLN saat
ini tidak bias pindah ke merk lain dikarenakan dia sudah candu
dari rasa yang diberikan rokok tersebut. Tingginya kesadaran
kesehatan masyarakat dan gaya hidup yang menganggap rokok
LTLN lebih keren memungkinkan perubahan trend pada industry
rokok.
c. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk
mempromosikan produk baru
Banyaknya event yang diadakan sampoerna menjadi
kesempatan bagi sampoerna untuk mempromosikan produk
baru tanpa dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya
event, akan meningkatkan brand awareness yang dimiliki
produk tersbut sehingga memudahkan produk itu dikenal dan
diingat customer.
d. Kemungkinan produk baru
Besarnya modal yang dimiliki sampoerna dan
kerjasamanya dengan Philip Morris, memungkinkan Sampoerna
untuk mengembangkan produk baru apabila ada pasar yang
cocok.
e. Beralihnya customer rokok competitor ke rokok LTLN
Sampoerna.
Tingginya kesadaran akan kesehatan masyarakat
memungkinkan pindahnya customer rokok GG dan Djarum ke
rokok LTLN Sampoerna atau A mild. Besarnya kemungkinan
pindah sangat tinggi karena tingginya kesadaran akan
kesehatan dan rasa dari rokok sampoerna memiliki kemiripan
dengan rokok SKM GG Internasional dan Djarum Super.
4. Threats
a. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok
Perda ini memungkinkan penurunan jumlah perokok dan
permintaan atas rokok yang terjadi disuatu daerah yang memiliki
perda anti-rokok.
b. Kompetitor dari rokok jenis Mild
Dilihat dari trend positif rokok mild, banyak dari produsen
rokok mulai merambah pangsa pasar rokok mild. Untuk saat ini
produsen rokok besar sudah memproduksi rokok mild, Gudang
Garam ada Surya Signature, dari pihak Djarum lahir LA Light,
yang cukup mengancam Sampoerna saat ini, dari kubu Bentoel
Prima ada Starmild yang berada di posisi ketiga pangsa pasar
rokok mild, bahkan produsen rokok kecil seperti Nojorono
Tobacco Indonesia ikut meramaikan industry rokok Indonesia
dengan mengusung produk Class Mild yang menduduki
peringkat runner-up. Bertambahnya competitor menambah
ketatnya persaingan rokok di Indonesia, akhirnya ada yang
tersingkir dari persaingan tersebut.
c. Bertambahnya competitor rokok jenis mild
Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa
depan memungkinkan munculnya pendatang baru dalam
persaingan industry rokok mild.
d. Tingginya pajak rokok
Tingginya pajak rokok membuat rendahnya daya beli
masyarakat terhadap rokok sehingga terjadi penurunan
permintaan rokok.
e. Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok
Berkurangnya event yang disponsori rokok
merupakan impact dari mindset masyarakat yang mendukung
anti-rokok dan ingin mengurangi promosi rokok yang terdapat
pada event khususnya event anak muda. Dengan berkurangnya
event yang disponsori perusahaan rokok membuat perusahaan
rokok sulit untuk mempromosikan produknya dan seiring
berjalannya waktu tingkat awareness akan berkurang.
F. HASIL ANALISIS.
Dari analisis SWOT yang PT HM Sampoerna Tbk. sebutkan diatas,
dapat di perinci menjadi beberapa inti yakni sebagai berikut:
a. Strength
1. Kualitas Bahan Baku
2. Menguasai pangsa pasar
3. Kredibilitas perusahaan
4. Budaya Perusahaan
5. Nilai capital yang besar
b. Weakness
1. Harga yang cukup mahal
2. Kurang diminatinya produk rokok kretek mild di Internasional
3. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing
4. Modal yang cukup besar untuk mengadakan event berkala.
5. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution
c. Opportunity
1. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis
2. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN)
diIndonesia
3. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk
mempromosikan produk baru
4. Kemungkinan lahirnya produk baru
5. Beralihnya customer competitor ke rokok (LTLN) Sampoerna
d. Threath
1. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok
2. Kompetitor dari rokok jenis Mild
3. Bertambahnya competitor rokok jenis mild
4. Tingginya pajak rokok
5. Berkurangnya event yang disponsori oleh industry rokok
2. OW Strategy
(W5,O1) Atur strategi untuk mempromosikan Avolution di luar
negeri melalui bantuan perusahaan Philip Morris
(W3,O2) Lebih memfokuskan strategi untuk mempertahankan mild
sebagai tren saat ini
(W2,O4) Buat Inovasi terbaru untuk membuat rokok putih.
(W1,O5) Tekankan Finest Quality kepada customer dan buat
persepsei finest Quality tersebut melalui media promosi.
(W4,O3) Pada event yang berskala besar adakan promosi besar-
besaran untuk meningkatkan awareness customer.
3. SO Strategy
(S5,T1) Ikut dalam kampanye anti-rokok untuk meningkatkan
awareness
(S2,T3) Kendalikan pangsa pasar dengan menurunkan harga
mild.
(S3,T5) Berusaha untuk mendapatkan sponsor melalui syarat
tertentu
(S5,T4) Adakan riset untuk mencari bahan baku yang lebih murah.
(S1,T2) Pertahankan customer dan bangun persepsi di customer
bahwa sampoerna The Finest Quality
4. OW Strategy
(W2,T4) Kurangi penawaran mild untuk luar negeri karena bea
cukai yg mahal, tingkatkan penawaran dalam negeri.
(W3,T2) Melakukan penetrasi pasar untuk produk SKM filter
(W1,T1) Membuat Strategi CSR untuk menghadapi perda rokok.
(T4,W5) Buat citra Avolution lebih exclusive lalu ekspor keluar
negeri.
(W4,T5) Manfaatkan event berkala sampoerna untuk promosi
produk.
4. Diversifikasi Produk
Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi kita
ke instrumen yang berbeda-beda.Alasan mengapa PT. HM
SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi. Diversifikasi produk
adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan
beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah
dipasarkan sebelumnya. Perusahaan melakukan diversifikasi
produk ditujukan:
untuk membuat produk tahan lebih lama,
mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan,
memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen,
memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap
tenaga kerja, member nilai tambah, pendapatan dan lain
sebagainya.
Jadi intinya PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan
diversifikasi produk untuk menaikan penetrasi pasar atau
membedakan produk satu dengan lainnya. Beberapa produk PT.
HM SAMPOERNA Tbk. antara lain:
1. PT Sampoerna rokok
a. Dji Sam Soe
b. A Mild
c. U Mild
d. Sampoerna Hijau
e. Avolution
f. Kraton Dalem
g. Panamas
h. Komet
i. Sampoerna Pas
j. A Flava
2. PT Sampoerna Printpack - percetakan kemasan
Perusahaan Percetakan dan Kemasan yang tergabung
dalam Kelompok Perusahaan Sampoerna (KPS), lokasi di
Jakarta. Alamat Jl. Raya Bekasi km 24 Cakung , Jakarta Timur
Selain itu PT. HM Sampoerna merupakan salah satu
perusahaan yang termasuk dalam kategori single business.
Sehingga Dalam single business terdapat tiga level strategi,
yaitu:
1. Functional area Strategies
Inovasi yang dilakukan Sampoerna tak hanya terbatas
inovasi dalam produk. Yang penting dan dampaknya justru
sangat luas adalah inovasi dalam teknologi, proses, sistem,
strategi, dan bahkan model bisnis.
Inovasi Aga Sampoerna membangun manajemen yang
mendorong pendelegasian karyawan di tahun 1960-an
Inovasi Liem seeng Tee dalam membangun keagenan
dalam pendistribusian Dji Sam Soe ditahun 1920-an
Inovasi Putera Sampoerna mengembangkan sistem
distribusi langsung, membangun corporate brand HM
Sampoerna, dan pembenahan proses di fasilitas produksi
Sukorejo. Dan yang tak boleh dilupakan tentu saja adalah
inovasi raksasa berupa perubahan model bisnis
Sampoerna dari manufacturing-driven company menjadi
market-driven company, pada awal tahun 1990-an yang
pengaruhnya sangat luas ke seluruh aspek operasional
perusahaan.
2. Business Strategy
Untuk memperkuat posisi pasarnya, PT.HM Sampoerna
menghadirkan beberapa macam inovasi, antara lain:
Meluncurkan rokok A Flava Click Mint yaitu produk rokok
mild pertama di Indonesia dengan inovasi click mint, yang
menawarkan 2 pengalaman rokok berbeda kepada perokok
dewasa, yaitu rokok dengan rasa mild & mint.
Meluncurkan rokok A Mild, A-Mild merupakan rokok rendah
nikotin (Low Tar Low Nicotine/LTLN) pertama di Indonesia
dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg.
3. Operating Strategies
Perusahaan-perusahaan yang paling dikagumi dunia
dalam perencanaan dan pengendalian operasinya banyak
menerapkan Six Sigma, salah satunya adalah PT HM
Sampoerna Tbk.Six Sigma merupakan tujuan yang hampir
sempurna dalam memenuhi persyaratan pelanggan. Six Sigma
merujuk kepada target kinerja operasi yang diukur secara
statistik dengan hanya 3,4 kesalahan untuk setiap juta aktivitas.
Six Sigma juga merupakan usaha perubahan budaya supaya
posisi perusahaan ada pada kepuasan pelanggan, profitabilitas
dan daya saing yang lebih besar. Six Sigma merupakan sistem
yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai,
mempertahankan dan memaksimalkan sukses bisnis, yang
secara unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap
kebutuhan pelanggan, pemakaian disiplin terhadap data, fakta
dan analisis statistik serta perhatian cermat untuk mengelola,
memperbaiki dan menanamkan kembali proses bisnis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perusahaan sampoerna merupakan perusahaan rokok besar di
Indonesia, dengan melakukan diversifikasi dengan berbagai merk dan
produk, merupakan suatu langkah yang dijalankan oleh PT. sampoerna
agar perusahaan mencapai income stabil karena akan kestabilan Product
Life Cycle. PT sampoerna didirikan oleh Liem Seeng Tee dan istrinya
Siem Tjiang Nio, sampai diturunkan kepada anak-anaknya yaitu Aga
Sampoerna, Putera Sampoerna dan putera sampoerna. Tahun 2005
perusahaan ini diakuisisi oleh Philip Morris, sejumlah 40 % dari saham
sampoerna dibeli oleh Philip Morris .Philip Morris adalah produsen rokok
asal Amerika Serikat dengan keahlian pada produk rokok putih seperti
Marlboro, Virginia Slims, dan Benson & Hedges.
PT HM Sampoerna Tbk. Memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi
pada sekitar. Hal ini tunjukkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan ini seperti penanggulangan bencana dengan membentuk
Tim Sampoerna Rescue (SAR), kemudian dalam bidang pendidikan
perusahaan ini mendirikan sekolah bisnis yaitu Sampoerna School of
Business dan Akademi Putera Sampoerna Foundation yang bertujuan
untuk peningkatan pendidikan nasional di Indonesia. Selain itu sampoerna
juga melakukan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dengan mendirikan
Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna) dan dalam
bidang lingkungan sampoerna memberi dukungan terhadap Program
Pelestarian Mangrove di Surabaya dan penanaman kembali hutan di
Pasuruan dan Lombok untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan
PT Sampoerna menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat
Strategy harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah
sepatutnya raja harus dipenuhi kebutuhannya dan keinginannya. Selain itu
perusahaan ini melakukan differensiasi produk terhadap produk lain
dengan diluncurkannya produk A-Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan
banyak pihak, terutama industri rokok saat itu. A-Mild merupakan rokok
rendah nikotin (Low Tar Low Nicotine) pertama di Indonesia dengan
komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. dan juga berbagai jenis merk
dikeluarkan oleh Perusahaan ini.
Perusahaan sampoerna Tbk, haruslah selalu bercermin tantang
kondisi perusahaan saat ini melalui analisis SWOT, karena dengan SWOT
kita bisa menciptakan strategi untuk kemajuan perusahaan yakni dengan
meningkatkan strength dan opportunity dan kemudian memperkecil
weakness dan Threath
DAFTAR PUSTAKA