Makalah Instalasi Listrik
Makalah Instalasi Listrik
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa penulis juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai:
1. Mendiskripsikan bagaimana sistem kerja alat penyiraman tanaman otomatis
kepada warga pertanian atau perkebunan.
2. Meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan penduduk Indonesia agar bisa
bersaing di pasar.
BAB II
DASAR TEORI
2.1.2. CPU
CPU (Central Processing Unit) Bagian ini merupakan otak atau jantung
PLC, karena bagian ini merupakan bagian yang melakukan operasi /
pemrosesan program yang tersimpan dalam PLC. Disamping itu CPU juga
melakukan pengawasan atas semua operasional kerja PLC, transfer informasi
melalui internal bus antara PLC, memory dan unit I/O. CPU terdiri dari tiga
komponen utama yaitu:
1. Processor
adalah bagian yang mengontrol supaya informasi tetap jalan dari
bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi
rangkaian clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat
lain tepat sampai pada waktunya.
2. Memory System
Sistem memori PLC dibagi berdasarkan tugas yang diberikan:
Executive Memory adalah lokasi memori untuk menyimpan
kumpulan program secara permanen yang merupakan instruksi
software, yaitu relay instruction, block transfer, dan math
instruction. Lokasi memori ini tidak tersedia bagi pemakai tetapi
memori ini yang menjalankan sistem.
Application Memory adalah lokasi memori untuk menyimpan
kumpulan user program (program pemakai), yaitu area yang
menyimpan ladder diagrams, timers, dan data-data yang telah
terkumpul.
3. Power Supply
Power supply mengubah suplai masukan listrik menjadi suplai
listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh komputer.
1. Modul I/O
Modul I/O merupakan modul masukan dan modul keluaran yang
bertugas mengatur hubungan PLC dengan piranti eksternal atau periferal
yang bisa berupa suatu komputer host, saklar-saklar, unit penggerak motor,
dan berbagai macam sumber sinyal yang terdapat dalam plant.
2. Modul Masukan
3. Modul Keluaran
Selain itu dengan menggunakan software ini ada beberapa hal yang dapat
dilakukan antara lain:
d. Langkah berikutnya kita klik monitoring atau tanda petir yang ada pada
cF11 pada toolsbar.
Selesai sudah kita melakukan langkah mengirim program yang kita buat
dan kita kirim ke PLC menggunakan software syswin.
2. Memberi nama pada program atau rangkaian ladder
a. Untuk memberi nama kita klik pada software (lihat gambar dibawah ini):
Isi sesuai yg kita inginkan
Klik (kotak hitam) keposisi yang akan kita beri nama selanjutkan kita isi
Sym dan Com sesuai nama yang kita inginkan (contoh untuk output
010.00 diberi nama M1 dan Motor listrik 1)
2.3. Sensor
Sensor SEN0114 dan VN400 digunakan untuk mengukur kelembaban
tanah. Spesifikasi sensor SEN0114 yaitu dapat bekerja pada tegangan 3.3 5 V,
memiliki arus yang rendah yaitu sekitar 35 mA, dan memiliki nilai keluaran 0
4,2 V. Spesifikasi sensor VN400 yaitu outputnya mencapai 0 3 V, rentang
ukur antara - 40 sampai - 85 C, dan akurasinya mencapai 2%. Sensor VN400
merupakan sensor yang membaca nilai kelembaban berdasarkan konstanta
dielektrik tanah yang diukur dengan transmission-line technique saat dialiri
listrik oleh lengan sensor. Nilai kelembaban yang dihasilkan oleh sensor
VN400 lebih akurat dibandingkan sensor SEN0114. Kelembaban tanah contoh
uji yang diperoleh sensor VN400 berkisar antara 29,34 56,78 %, sedangkan
kelembaban tanah contoh uji oleh sensor SEN0114 berkisar antara 68 69 %.
BAB III
PEMBAHASAN
Rung 2
Tombol 000.01 sebagai pengganti sensor kelembapan tanah dengan
mengatur rendah-tingginya resistansi tanah sesuai karakteristik
tanaman atau keinginan pengguna. Ketika resistansi pada tanah tinggi
(dalam keadaan kering) maka sensor kelembapan akan mendeteksi,
kemudian mengaktifkan relay 010.01 sebagai pompa air untuk
melakukan penyiraman ke tanaman.
Rung 3
Setelah relay 010.01 melakukan penyiraman ke tanaman, relay
tersebut juga mengaktifkan holding contactnya di rung ini untuk
mengatur lamanya waktu kerja pompa air untuk menyiram tanaman.
Rung 4
Tombol 000.02 sebagai pengganti sensor kelembapan tanah dengan
mengatur rendah-tingginya resistansi tanah sesuai karakteristik
tanaman atau keinginan pengguna. Ketika resistansi pada tanah tinggi
(dalam keadaan kering) maka sensor kelembapan akan mendeteksi,
kemudian mengaktifkan relay 010.02 sebagai pompa air untuk
melakukan penyiraman ke tanaman.
Rung 5
Setelah relay 010.02 melakukan penyiraman ke tanaman, relay
tersebut juga mengaktifkan holding contactnya di rung ini untuk
mengatur lamanya waktu kerja pompa air untuk menyiram tanaman.
Rung 6
Tombol 000.03 sebagai pengganti sensor kelembapan tanah dengan
mengatur rendah-tingginya resistansi tanah sesuai karakteristik
tanaman atau keinginan pengguna. Ketika resistansi pada tanah tinggi
(dalam keadaan kering) maka sensor kelembapan akan mendeteksi,
kemudian mengaktifkan relay 010.03 sebagai pompa air untuk
melakukan penyiraman ke tanaman.
Rung 7
Setelah relay 010.03 melakukan penyiraman ke tanaman, relay
tersebut juga mengaktifkan holding contactnya di rung ini untuk
mengatur lamanya waktu kerja pompa air untuk menyiram tanaman.
Rung 8
END(01) Merupakan fungsi dari akhir rangkaian agar program PLC
omron CPM1A-30CDR-A-V1 pada aplikasi Syswin 3.4 dapat
beroperasi.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Setelah menulis laporan ini penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Sistem penyiraman tanaman rumah kaca dengan menggunakan pengendali
PLC dapat memudahkan dalam menyiram tanaman dan tanaman akan
tetap hidup.
2. Sistem penyiraman ini menggunakan PLC OMRON CPM1A dimana PLC
ini mudah dalam membuat rangkaian kerja sesuai yang diinginkan.
3. Sensor kelembapan menggunakan konstanta dielektrik untuk menentukan
basah atau keringnya kondisi tanah pada tanaman.
4. Kerja dari alat penyiraman sangat sederhana karena hanya memanfaatkan
konstanta dielektrik sensor kelembapan tanah untuk membuka atau
menutup pompa air yang ada di setiap rumah kaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://badrulwajdi.blogspot.sg/2013/08/praktikum-plc.html
http://plcbelajar.blogspot.sg/2014/06/pengenalan-plc.html