Step 1 :
Bisa dilihat dari ekspresi wajah, sikap, bahasa tubuh dan cara berbicara pasien.
Mood : Keadaan emosional internal dari seseorang yang bisa diakibatkan dari keadaan eksternal.
Step 2 :
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan suasana perasaan? Apa sajakah macam-macam
mood dan afek
2. Perubahan apa saja yang terjadi dalam gangguan suasana perasaan atau mood?
11. Mengapa pasien secara tiba tiba merasa sedih,kehilangan minat dan kegembiraan?
Step 3 :
1. Mengapa pasien secara tiba tiba merasa sedih, kehilangan minat dan kegembiraan?
Kesimpulan :
2. Apa yang menyebabkan pasien ingin bunuh diri?Mengapa pasien susah tidur?
Stressor akan menyebabkan hormon kortisol naik, akan mengirim umpan balik ke
hipotalamus sekresi crh turun acth turun adnenal kortisol turun (Rx awal)
lama kelamaan jika menetap, kortisol trs meningkat sehingga reseptor crh menurun
sensitifitasnya dan tdk bisa diseimbangkan lagi bisa menyebabkan rasa ingin
bunuh diri
Serotonin akan diubah menjadi melatonin, melatonin turun mengganggu tidur
Melatonin disimpan di otak dan pada malam hari dikeluarkan untuk tidur, jika
produksi melatonin berkurang maka akan susah tidur.
Kesimpulan : sulit tidur akibat gangguan kortisol dan produksi melatonin yang berkurang
akibat menurunnya serotonin.
4. Apa yang dimaksud dengan gangguan suasana perasaan? Apa sajakah macam-macam
mood dan afek?
Depresi berat : 3 gejala utama dan min 4 gejala lain dan bbrp gejalanya harus
berintensitas berat. Tidak mungkin meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan
rumah tangga.
Depresi berat disertai gejala psikotik :Depresi berat disertai waham dan halusinasi
Macam2 afek :
-Afek yang sesuai : irama emosional selaras dengan gagasan, pikiran dan
pembicaraan
-Afek yang tidak sesuai : ketidak harmonisan antara irama emosional dan gagasan,
tindakan dan pembicaraan
-Afek yang terbatas : penurunan intensitas irama perasaan, seperti ekspresi turun
atau terbatas
-afek yang tumpul : gg pada afek yang dimanifestasikan pada penurunan intensitas
irama emosional muka datar tapi masih bisa diajak bicara
-Afek datar : muka datar, tidak ada ekspresi, tidak merespon saat diajak bicara
-afek labil : perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba-tiba tidak ada stimulus
ekternal.
Macam2 mood :
-mood disforik : yang tidak menyenangan
-mood eutimik : dalan rentang normal
-mood meluap luap : ekspresi yang tanpa batasan
-euphoria : mood elasi yang menggambarkan kebesaran
-ektasi : perasaan gairah yang kuat
-irritable : mudah diganggu atau dibuat marah
-pergeseran mood : osilasi antara euphoria dan depresi
-depresi : perasaan kesedihan yang psikopatologis
5. Perubahan apa saja yang terjadi dalam gangguan suasana perasaan atau mood?
penurunan dopamin
- genetik : keturunan
Depresi utama (afek depresif, kehilangan minat, mudah lelah) dan lain
(konsentrasi beerkurang, percaya diri berkurang, merasa bersalah dan tidak berguna,
merasa masa depan suram, tindakan membahayakn, ttidur terganggu dan nafsu
makan berkurang)
Mania : disstractibilitas : perhatian mudah dialihkan
Gg bipolar : mengalami gg deprisi maupun manik dengan diselingi keadaan normal.
Depresi ringan : 2 atau 3 gejala utama + min 2 gejala lainnya onset 2 mg
Untuk melakukan aktifitas masih normal.
Depresi sedang : 2 dari 3 gejala utama + 3-4 gejala lain onset 2 mg
Sulit melakukan aktifitas sehari-hari (terganggu)
Depresi berat : 3 gejala utama dan min 4 gejala lain dan bbrp gejalanya harus
berintensitas berat. Tidak mungkin meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan
rumah tangga.
Depresi berat disertai gejala psikotik : Depresi berat disertai waham dan halusinasi
Mood afek dan perasaan : pasien sering kali dibawa anggota keluarga atau teman kerja
Bicara : menunjukan suatu kecepatan atau volume bicara yang menurun, menjawab lambat
dan jika menjawab singkat
Gg persepsi : ada waham atau halusinasi masuk periode depresi berat dengan gejala
psikotik, waham sesuai mood,
Sensorium dan kognisi : daaya ingat 50-70% (pseudodemensia depresif atau mudah lupa)
Realibilitas : info dari pasien cenderung menonjolkan hal2 yang buruk dan menekankan yang
baik
Episode mania
Bicara : tidak dapat disela saat bicara, bicara cepat lantang dan sulit dimengerti, konsentrasi
hilang, timbul gejala flight of idea, pemilihan kata rancu, inkoheren
Gg persepsi : waham sesuai mood, waham dan halusinasi tidak sesuai mood
Realibilitas : Apa yang dibicarakan pasien tidak usah diperrcaya begitu saja (bohong)
Depresi utama (afek depresif, kehilangan minat, mudah lelah) dan lain
(konsentrasi beerkurang, percaya diri berkurang, merasa bersalah dan tidak berguna,
merasa masa depan suram, tindakan membahayakn, ttidur terganggu dan nafsu
makan berkurang)
Mania : disstractibilitas : perhatian mudah dialihkan
Gg bipolar : mengalami gg deprisi maupun manik dengan diselingi keadaan normal.
Depresi ringan : 2 atau 3 gejala utama + min 2 gejala lainnya onset 2 mg
Untuk melakukan aktifitas masih normal.
Depresi sedang : 2 dari 3 gejala utama + 3-4 gejala lain onset 2 mg
Sulit melakukan aktifitas sehari-hari (terganggu)
Depresi berat : 3 gejala utama dan min 4 gejala lain dan bbrp gejalanya harus
berintensitas berat.Tidak mungkin meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan rumah
tangga.
Depresi berat disertai gejala psikotik : Depresi berat disertai waham dan halusinasi
Gejala lain (konsentrasi berkurang, percaya diri berkurang, merasa bersalah dan
tidak berguna, merasa masa depan suram, tindakan membahayakn, tidur terganggu
dan nafsu makan berkurang)
Aksis I : F 31. 3 Gg afektif bipolar episode kini depresif ringan atau sedang
Aksis II : -
Aksis IV : PHK
Aksis V : GAF 11
10. Bagaimana terapi dari skenario?
Farmakologi
-SSRI : sentralin
Psikoterapi :
-supportive
-reeducative
Indikasi rawat inap : resiko bunuh diri dan pembunuhan, untuk prosedur dx, tidak bisa
melakukan aktifitas sehari hari, berulang, pasien tidak mendapat dukungan
Konsep Mapping
Stressor
Flight of idea
Euphoria
loghorre
STEP 7
1. Mengapa pasien secara tiba tiba merasa sedih, kehilangan minat dan kegembiraan?
o Serotonin
Penurunan serotonin mencetuskan depresi
Beberapa pasien yang bunuh diri memiliki konsentrasi metabolit serotonin di
dalam cairan serebrospinal yang rendah dan konsentrasi tempat ambilan
serotonin yang rendah di trombosit
o Dopamine
Aktivitas dopamine menurun pada depresi dan meningkat pada mania
Jalur dopamine mesolimbik mungkin mengalami disfungsi pada depresi dan bahwa
reseptor dopamine tipe 1 (D1) mungkin hipoaktif pada depres
http://adiwarsito.files.wordpress.com/2010/03/6224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-
stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebon.pdf
2. Apa yang menyebabkan pasien ingin bunuh diri?Mengapa pasien susah tidur?
http://adiwarsito.files.wordpress.com/2010/03/6224830-otak-manusia-neurotransmiter-dan-
stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebon.pdf
3. Apa hubungan di PHK dengan keluhan pasien?
Macam-macam afek:
Afek yang sesuai (appropriate affect): suatu kondisi dimana irama emosional
adalah harmonis dengan gagasan, pikiran, atau pembicaraan yang menyertai
Afek yang tumpul (blunted affect): gangguan pada afek yang dimanifestasikan oleh
penurunan berat pada intensitas irama perasaan yang diungkapkan ke luar
Afek yang datar (flat affect): tidak adanya atau hamper tidak adanya tanda ekspresi
afek; suara yang monoton, wajah yang tidak bergerak
Afek yang labil (labile affect): perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba-tiba,
yang tidak berhubungan dengan stimuli eksternal
Macam-macam mood:
Mood yang iritabel (irritable mood): mudah diganggu atau dibuat marah
Pergeseran mood (mood yang labil): osilasi antara euphoria dan depresi atau
kecemasan
Elevated mood: suasana mood yang meninggi
Anhedonia: hilangnya minat terhadap dan menarik diri dari semua aktivitas rutin dan
menyenangkan, sering kali disertai dengan depresi
Dukacita atau berkabung: kesedihan yang sesuai dengan kehilangan yang nyata
5. Perubahan apa saja yang terjadi dalam gangguan suasana perasaan atau mood?
Gejala Fisik
Menurut beberapa ahli, gejala depresi yang kelihatan ini mempunyai rentangan dan variasi
yang luas sesuai dengan berat ringannya depresi yang dialami. Namun secara garis besar ada
beberapa gejala fisik umum yang relatif mudah dideteksi. Gejala itu seperti :
Gangguan pola tidur (sulit tidur, terlalu banyak atau terlalu sedikit)
Menurunnya tingkat aktivitas. Pada umumnya, orang yang mengalami depresi
menunjukkan perilaku yang pasif, menyukai kegiatan yang tidak melibatkan orang lain
seperti nonton TV, makan, tidur
Menurunnya efisiensi kerja. Penyebabnya jelas, orang yang terkena depresi akan sulit
memfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal, atau pekerjaan. Sehingga, mereka juga
akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal prioritas. Kebanyakan yang dilakukan justru hal-
hal yang tidak efisien dan tidak berguna, seperti misalnya ngemil, melamun, merokok terus
menerus, sering menelpon yang tak perlu. Yang jelas, orang yang terkena depresi akan
terlihat dari metode kerjanya yang menjadi kurang terstruktur, sistematika kerjanya jadi
kacau atau kerjanya jadi lamban.
Menurunnya produktivitas kerja. Orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian
atau seluruh motivasi kerjanya. Sebabnya, ia tidak lagi bisa menikmati dan merasakan
kepuasan atas apa yang dilakukannya. Ia sudah kehilangan minat dan motivasi untuk
melakukan kegiatannya seperti semula. Oleh karena itu, keharusan untuk tetap beraktivitas
membuatnya semakin kehilangan energi karena energi yang ada sudah banyak terpakai
untuk mempertahankan diri agar tetap dapat berfungsi seperti biasanya. Mereka mudah
sekali lelah, capai padahal belum melakukan aktivitas yang berarti !
Mudah merasa letih dan sakit. Jelas saja, depresi itu sendiri adalah perasaan negatif. Jika
seseorang menyimpan perasaan negatif maka jelas akan membuat letih karena membebani
pikiran dan perasaan ! ; dan ia harus memikulnya di mana saja dan kapan saja, suka tidak
suka !
Gejala Psikis
Perhatikan baik-baik gejala psikis di bawah ini, apakah Anda atau rekan Anda ada yang
mempunyai tanda-tanda seperti di bawah ini :
Kehilangan rasa percaya diri. Penyebabnya, orang yang mengalami depresi cenderung
memandang segala sesuatu dari sisi negatif, termasuk menilai diri sendiri. Pasti mereka
senang sekali membandingkan antara dirinya dengan orang lain. Orang lain dinilai lebih
sukses, pandai, beruntung, kaya, lebih berpendidikan, lebih berpengalaman, lebih
diperhatikan oleh atasan, dan pikiran negatif lainnya.
Sensitif. Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segala sesuatu dengan
dirinya. Perasaannya sensitif sekali, sehingga sering peristiwa yang netral jadi dipandang dari
sudut pandang yang berbeda oleh mereka, bahkan disalahartikan. Akibatnya, mereka mudah
tersinggung, mudah marah, perasa, curiga akan maksud orang lain (yang sebenarnya tidak
ada apa-apa), mudah sedih, murung, dan lebih suka menyendiri.
Merasa diri tidak berguna. Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa
menjadi orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang seharusnya mereka
kuasai. Misalnya, seorang manajer mengalami depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain.
Dalam persepsinya, pemutasian itu disebabkan ketidakmampuannya dalam bekerja dan
pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi sesuai dengan yang
diharapkan.
Perasaan bersalah. Perasaan bersalah terkadang timbul dalam pemikiran orang yang
mengalami depresi. Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai
suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang
seharusnya dikerjakan. Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain dan
menyalahkan diri mereka atas situasi tersebut.
Perasaan terbebani. Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang
dialaminya. Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab
yang berat.
Gejala Sosial
Jangan heran jika masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya
mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas rutin lainnya). Bagaimana tidak,
lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang yang depresi tersebut yang pada
umumnya negatif (mudah marah, tersinggung, menyendiri, sensitif, mudah letih, mudah
sakit). Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah interaksi dengan rekan
kerja, atasan atau bawahan. Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik, namun masalah
lainnya juga seperti perasaan minder, malu, cemas jika berada di antara kelompok dan
merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal. Mereka merasa tidak mampu
untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun
ada kesempatan.
Mania
Definisi: kesenangan yg berlebihan
Trias Mania: euphoria, flight of ideas, leugorhea (bicara cepat dan tdk bs dihentikan)
Manifestasi klinik
(i). Perubahan pada Kondisi Emosional:
Perubahan pada mood (perasaan terpuruk, depresi, sedih, atau muram).
Penuh air mata atau menangis.
Meningkatnya iritabilitas ( Kegelisahan atau kehilangan kesabaran).
(ii). Perubahan dalam Motivasi :
Perasaan tidak termotivasi, atau memiliki kesulitan untuk memulai agi hari atau
bahkan sulit bangun dari tempat tidur.
Menurunnya tingkat partisipasi sosial atau minat pada aktivitas sosial.
Kehilangan kenikmatan atau minat dalam aktivitas menyenangkan.
Menurunnya minat pada seks.
Gagal untuk berespons pada pujian atau reward.
(iii). Perubahan dalam Fungsi dan Perilaku Motorik :
Bergerak atau berbicara dengan lebih perlahan daripada biasanya.
Perubahan dalam kebiasaan tidur ( tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit,
bangun lebih awal dari biasanya dan merasa kesulitan untuk kembali tidur di
pagi buta ).
Perubahan dalam selera makan ( makan terlalu banyak atau terlalu sedikit).
Perubahan dalam berat badan ( bertambah atau kehilangan berat badan).
Berfungsi secara kurang efektif daripada biasanya di tempat kerja, atau di
sekolah.
(iv). Perubahan Kognitif :
Kesulitan berkonsentrasi atau berpikir jernih.
Berpikir negatif mengenai diri sendiri dan masa depan.
Perasaan bersalah atau menyesal mengenai kesalahan di masa lalu.
Kurangnya self-esteem atau merasa tidak adekuat.
Berpikir akan kematian atau bunuh diri.
Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1
Simtmoatologi FK UNDIP
Perubahan Fisik
Penurunan nafsu makan.
Gangguan tidur.
Kelelahan dan kurang energy
Agitasi.
Nyeri, sakit kepala, otot keran dan nyeri, tanpa penyebab fisik.
Perubahan Pikiran
Merasa bingung, lambat dalam berfikir, penurunan konsentrasi dan sulit
mengungat informasi.
Sulit membuat keputusan dan selalu menghindar.
Kurang percaya diri.
Merasa bersalah dan tidak mau dikritik.
Pada kasus berat sering dijumpai adanya halusinasi ataupun delusi.
Adanya pikiran untuk bunuh diri.
Perubahan Perasaan
Penurunan ketertarikan ddengan lawan jenis dan melakuka n hubungan
suami istri.
Merasa bersalah, tak berdaya.
Tidak adanya perasaan.
Merasa sedih.
Sering menangis tanpa alas an yang jelas.
Iritabilitas, marah, dan terkadang agresif.
Factor biologis
o Amin Biogenik
NE dan Serotonin merupakan neurotransmitter yang berperan dalam
patofisiologi gangguan mood
o Norepinefrin
Melibatkan reseptor adrenergic-alfa2, karena aktivasi reseptor tersebut
menyebabkan penurunan jumlah NE yang dilepaskan
Adanya noradrenergic yang hampir murni, obat antidepresan yang efektif
secara klinis, sebagai contohnya Desipramine (Norpramine), mendukung
lebih lanjut peranan NE di dalam patofisiologi sekurangnya gejala depresi
o Serotonin
Penurunan serotonin mencetuskan depresi
Beberapa pasien yang bunuh diri memiliki konsentrasi metabolit serotonin
di dalam cairan serebrospinal yang rendah dan konsentrasi tempat ambilan
serotonin yang rendah di trombosit
o Dopamine
Aktivitas dopamine menurun pada depresi dan meningkat pada mania
Jalur dopamine mesolimbik mungkin mengalami disfungsi pada depresi dan
bahwa reseptor dopamine tipe 1 (D1) mungkin hipoaktif pada depresi
o Factor neurokimiawi lain
Neurotransmitter asam amino, khususnya gamma-aminobutyric acid (GABA)
dan peptide neuroaktif (khususnya vasopressin dan opiate endogen), juga
telah dilibatkan dalam patofisiologi gangguan mood
System second-messenger, seperti adenylate cyclase, phosphotidylinositol
dan regulasi kalsium, mungkin juga memiliki relevansi penyebab
o Regulasi neuroendokrin
Sumbu neuroendokrin utama yang menarik perhatian di dalam gangguan
mood adalah sumbu adrenal, tiroid dan hormone pertumbuhan
Yang lainnya adalah penurunan sekresi nocturnal melantonin, penurunan
pelepasan prolaktin terhadap pemberian tryptophan, penurunan kadar
dasar FSH dan LH dan penurunan kadar testosterone pada laki-laki
Sumbu adrenal pelepasan kortisol adalah diatur pada orang normal
ataupun yang mengalami depresi.
Neuron di nucleus paraventrikuler (PVN) corticotrophin-releasing
hormone (CRH) ACTH (dilepaskan bersama dengan endorphin beta dan
lipoprotein-beta) menstimulasi kortisol dari korteks adrenal kortisol
memberikan feedback melalui dua mekanisme :
Mekanisme cepat, yang peka terhadap kecepatan peningkatan
konsentrasi kortisol, beroperasi melalui reseptor kortisol di
hipokampus dan menyebabkan penurunan ACTH
Mekanisme lambat, yang sensitive terhadap konsentrasi kortisol
dalam keadaan mantap, diperkirakan bekerja melalui reseptor
hipofisis dan adrenal
o Dexamethasone-suppression test (DST)
Deksametason adalah suatu analog sintetik dari kortisol. bahwa 50 %
pasien depresi gagal ber-respon supresi kortisol yang normal terhadap dosis
tunggal deksametason yang menyebabkan stres lebih sering mendahului
episode pertama gangguan mood daripada episode selanjutnya.
Stres episode pertama perubahan biologi otak perubahan
neurotransmiter dan sistem pemberi signal intraneuronal
Factor genetika
o Penelitian keluarga
Saudara derajat pertama penderita ggn bipolar I => 8 - 18 kali > saudara
derajat pertama subjek kontrol untuk menderita gangguan bipolar I & 2-10
kali lebih menderita ggn depresif berat.
Saudara derajat pertama penderita ggn depresif berat => 1,5-2,5 kali >
saudara derajat pertama subjek kontrol untuk menderita gangguan bipolar I
dan 2-3 kali lebih mungkin menderita gangguan depresif berat.
o Penelitian adopsi
Anak biologis dari orang tua yg menderita, berada dlm risiko menderita ggn
mood, bahkan jika dibesarkan oleh keluarga angkat yg tidak menderita
gangguan
o Penelitian kembar
Anak kembar menunjukkan bahwa angka kesesuaian untuk gangguan
bipolar I pada kembar monozigotik adalah 33-90 %, untuk ggn depresif
berat angka adalah 50 %.
Sebaliknya, angka kesesuaian pada kembar dizigotik adalah 5-25 % untuk
ggn bipolar I dan 10-25 % untuk ggn depresif berat
o Penelitian yang berhubungan
Factor psikososial
Peristiwa kehidupan dan stres lingkungan.
o Peristiwa kehidupan (clefts) melepaskan corticotropin-releasing hormone
(CRH), menstimulasi pelepasan hormon adrenokortikotropik (ACTH) dari
hipofisis anterior. ACTH => pelepasan kortisol dari korteks adrenal. Kortisol
memberikan umpan batik (feed back) pada jaringan kerja melalui sekurangnya
dua mekanisme:
mekanisme umpan balik cepat, peka terhadap kecepatan peningkatan
konsentrasi kortisol, beroperasi melalui reseptor kortisol di hipokampus
dan menyebabkan pelepasan ACTH;
mekanisme umpan batik lambat, sensitif terhadap konsentrasi kortisol,
bekerja melalui reseptor hipofisis dan adrenal.
Faktor Pramorbid
Tipe kepribadian: dependen, anankastik, obsesif-kompulsif, histeriakal risiko >
ggn depresi daripada tipe kepribadian antisocial, paranoid, dan lainnya yang
menggunakan proyeksi dan mekanisme pertahanan mengeksternalisasikan
lainnya.
Maramis, WF. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya, Airlangga University Press
Dari penelitian pada penderita gangguan bipolar berusia dewasa, diketahui bahwa
pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3. Pemeriksaan PET
(Positron Emission Tomographic) menunjukan penurunan aktivitas metabolisme
pada bagian otak depan (lobus frontalis). Hingga saat ini dikatakan bahwa
abnormalitas yang terjadi pada bagian-bagian otak tersebut akan menyebabkan
gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif.
Maramis, WF. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya, Airlangga University Press.
Pemeriksaan laboratorium. Dokter mungkin akan memerintahkan pemeriksaan darah
rutin, atau pemeriksaan fungsi kelenjar gondok bila ada indikasi kearah gangguan fungsi
kelenjar gondok.
Pemeriksaan psikologis. Untuk mengecek ada tidaknya depresi dan mania, dokter atau
tenaga kesehatan akan menanyakan tentang perasaan dan pikiran, dan pola perilaku
pasien. Dokter atau petugas akan mengajukan pertanyaan tentang gejala, kapan
mulainya, apakah pernah mengalami hal yang sama dulu. Dokter juga akan menanyakan
apakah ada pemikiran kearah menganiaya diri sendiri atau bunuh diri. Pasien mungkin
akan diminta untuk mengisi kuestionnaire (daftar pertanyaan) untuk membantu
menentukan ada tidaknya depresi dan mania.
Mood charting. Untuk mengetahui secara pasti apa yang terjadi, dokter akan meminta
pasien untuk mencatat suasana hati (mood), pola tidur dan hal hal lain yang akan
mendukung diagnose dan pengobatan gangguan bipolar.
Morgan H.G, Morgan M.H. Segi Praktis Psikiatri. Gangguan Afek. Jakarta. Binarupa Aksara,
Gangguan bipolar tipe I. Setidaknya mempunyai satu fase (episode) mania atau
satu episode campuran. Penderita bipolar mungkin mengalami depresi berat
(major depression) namun mungkin juga tidak karena gejala gangguan bipolar
bervariasi antara satu orang dengan lainnya. Ada beberapa sub-kategori
tergantung tanda dan gejalanya.
Gangguan bipolar tipe II. Setidaknya mempunyai satu fase (episode) depresi dan
satu episode hipomania (namun tidak mania penuh atau campuran/ mixed
episode). Ada beberapa sub-kategori tergantung tanda dan gejalanya. Gangguan
jiwa bipolar tipe II mempunyai gejala yang mengganggu atau membuat sipenderita
mengalami kesulitan dalam beberapa area kehidupannya, seperti dalam hal kerja
dan hubungan social.
10. Bagaimana terapi dari skenario?
Suatu rencana pengobatan harus dimulai yang menjawab bukan hanya gejala tetapi
juga kesehatan pasien selanjutnya.1
Terapi psikososial
Tiga jenis psikoterapi jangak pendek yaitu : terapi kognitif, terapi interpersonal, dan terapi
perilaku. 1
Tujuan terapi kognitif adalah menghilangkan episode depresif dan mencegah rekurennya
dengan membantu pasien mengidentifikasi dan uji kognitif negatif; mengembangkan cara
berpikir alternatif, fleksibel, dan positif; dan melatih kembali respon kognitif dan perilaku
yang baru.
Terapi interpersonal efektif di dalam pengobatan gangguan depresif berat. Program tersebut
terdiri dari 12-16 sesi mingguan. Terapi ditandai dengan pendekatan terapetik aktif .
Terapi perilaku didasarkan pada hipotesisi bahwa pola perilaku maladaptif menyebabkan
seseorang mendapatkan sedikit umpan balik positif dari masyarakat dan kemungkinan
penolakan yang palsu. Dengan demikian pasien belajar untuk berfungsi di dunia dengan cara
tertentu di mana mereka mendapatkan dorongan positif.
Farmakoterapi
Penggunaan farmakoterapi spesifik kira kira menggandakan kemungkinan bahwa seorang
pasien yang terdepresi akan pulih dalam satu bulan.1 Obat obat anti depresi digolongkan
dalam5 :
Pemilihan obat antidepresi tergantung pada toleransi pasien terhadap efek samping dan
penyesuaian efek samping terhadap kondisi pasien.
Maslim Rusdi, Dr. Panduan praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Obat Anti depresi. Ed III.
Jakarta, Bagian Ilmu Kedokteran jiwa FK Unika Atmajaya. 2007. H; 23-30
Terapi Psikososial
Memusatkan pada satu atau dua masalah interpersonal pasien yang sedang
dialami sekarang,
Pertama, masalah interpersonal sekarang kemungkinan memiliki hubungan
awal yang disfungsional.
Kedua, masalah interpersonal sekarang adalah efektif di dalam pengobatan
gangguan depresif berat dan mungkin, secara spesifik membantu menjawab
masalah.
Tujuan umum
perubahan struktur atau karakter, bukan semata-mata menghilangkan
gejala.
perbaikan kepercayaan diri, keakraban, mekanisme mengatasi, kapasitas
berdukacita, dan kemampuan untuk mengalami berbagai macam emosi
Terapi keluarga
Indikasi
Farmakoterapi
Indikasi
Gangguan depresif berat.
obat trisiklik. masalah pasien tidak respon terhadap pengobatan
pertama;
semua antidepresan memerlukan waktu 3-4 minggu efek terapetik,
semua antidepresan memiliki efek merugikan.
Tetapi,
bupropion (Wellbutrin)
serotoninspecific reuptake inhibitors (SSRIs): fluoxetine, paroxetin,
dan setraline (Zoloft)klinis lebih aman dan lebih baik ditoleransi
daripada obat yang sebelunnya, sama efektifnya.
gejala pertama yang membaik adalah pola tidur dan makan yang
terganggu.agitasi, kecemasan, episode depresif.
gejala selanjutnya yang membaik: energi yang rendah, konsentrasi yang
buruk, ketidakberdayaan, dan penurunan libido
PENDIDIKAN PASIEN.
Terapi Psikologik
Temui pasien sesering mungkin (mula-mula 1-3 kali per minggu) dan secara
teratur tetapi jangan sampai tidak berakhir atau untk selamanya.
Terapi kognitif perilaku dapat sangat bermanfaat pada pasien depresi sedang dan
ringan
Dari perspektif kognitif, pasien dilatih untuk mengenal dan menghilangkan pikian
-pikiran negatif dan harapan harapan negatif. Terapi ini mencegah
kekambuhan.
Deprivasi tidur parsial (bangun mulai di pertengahan malam dan tetap terjaga
sampai malam berikutnya), dapa membantu mengurangi gejala gejala depresi
mayor buat sementara.
Terapi Fisik
Litium efektif dalam membuat remisi gangguan bipolar, mania dan mungkin
bermanfaat dalam pengobatan depresi bipolar akut dan beberapa depresi
unipolar.
Antikonvulsan juga sama baik dengan litium untuk mengobati kondisi akut,
meskipun kurang efektif untuk rumatan. Antidepresan dan litium dapat
dimulai bersama sama dan litium diteruskan setelah remisi.
Antipsikotik diperlukan bagi pasien psikotik, paranoid, atau pasien yang
sangat agitasi, tunggal atau bersama sama dengan antidepresan,
litium, atau ECT-anti depresan yang baru juga terlihat efektif.
bila obat tidak berhasil setelah satu atau lebih dari 6 minggu pengobatan,
bila kondisi pasien menuntut remisi segera (misal, bunuh diri yang akut)
Penggolongan
C.
D. Diagram skematis titik tangkap obat-obat antidepresan
E.
F. S U M B E R :B G K A T Z U NG , B A S I C C L I NI C A L P H A R M A C OL OG Y 10 T H ED , 2006.
Indikasi
Kontraindikasi
Mekanisme Kerja
Yg perlu dipertimbangkan :
Efek Samping
Cara mengatasinya :
Gastric lavage ( hemodialisis tdk bermanfaat oleh karena obat Trisiklik
bersifat protein binding forced diuresis juga tdk bermanfaat oleh karena
renal excretion of free drug rendah )
(Maslim, Rusdi, Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, 2001, Edisi
ke-3)