Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PENGENDALI LAMPU RUANGAN SECARA OTOMATIS

MENGGUNAKAN PC BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO

Oleh : Iyuditya, Erlina Dayanti


Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika STMIK (IKMI) Cirebon
Jl. Perjuangan No. 10 B Majasem
E-mail : iyuditya@gmail.com

ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi baik software dan hardware menunjang perkembangan dalam berbagai bidang,
khususnya dalam bidang elektronika. Kemajuan ini bisa dimanfaatkan dalam pembuatan sistem otomatisasi dan
pengontrolan terhadap komponen-komponen elektronika dan listrik. Pengendalian saklar lampu listrik yang dikerjakan
secara manual menyebabkan penggunaan listrik dan kontrol dalam pengoperasian lampu yang bermasalah, misalnya
pengendalian lampu secara manual dalam sebuah gedung bertingkat dan memiliki banyak lampu. Hal ini menjadikan
sistem manual tersebut tidak efektif dan bisa memakan banyak waktu atau menyita banyak tenaga dalam
pengoperasiannya. Dengan kemajuan komputer maka dapat dibangun sebuah sistem pengendalian yang secara otomatis
bisa mengendalikan nyala dan padamnya lampu dijembatani dengan adanya sebuah mikrokontroler sebagai interface.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa minat dan respon dalam menggunakan sistem
pengendalian lampu ini masuk ke dalam kategori berminat. Hal ini menunjukan bahwa dengan adanya sistem baru yang
dibuat dapat membantu dalam proses pengendalian lampu secara otomatis dan meningkatkan efisiensi kerja di tempat
implementasi yaitu Lab Nepalnet SMAN 1 Palimanan dengan 42 responden. Berdasarkan tabel prosentase dapat
menunjukkan bagaimana efektifitas pengunaan dalam proses pengendalian dan efisiensi, dan respon presentase adalah
78,5% dengan nilai Cronbachs Alpha hasil uji SPSS sebesar 0,718 makamasuk ke dalam kategori baik atau sistem ini bisa
digunakan dan sangat bermanfaat serta menyempurnakan sistem yang sebelumnya telah ada.

Kata Kunci :pengendalian lampu,

ABSTRACT

The growth in information technology both of software and hardware support developments invarious fields, especially in
the field of electronics. This Progress can be utilizedin the manufacture of automation and control systems for electronic
components and electrical. Control of electric light switch is done manually causing electricity usage and control the
operation of the lamp is problematic, for example, control the ligh s manually in amulti-storey building and has a lot o f
lights. This makes the manual system is not effective and can take a lot of time or take a lot of energy to operate.With the
advancement of computers, it can build acontrol system that can automatically control the ignition and extinction of light is
bridged with a microcontroller as the interface.

From the research that has been done, it can be said that the interest and response in using this light control system into
the category of interest. This shows that with the new system created to as sistin the process of automatic light control and
increased efficiency in the implementation of the Lab Nepalnet SMAN 1Palimanan with 42 respondents. Based on the
percentage table to show how the effectiveness ofthe usein processcontrol and efficiency, and the response percentage
was78.5% with a value of Cronbach's Alpha of 0.718 SPSS test results then belong to the category of good or the system
can beused and veryhelp ful as well as perfecting previous system.

Keyword :lighting control, microcontrollers, automation, interface

I. PENDAHULUAN Namun, dewasa ini umumnya masih hanyak dijumpai


pengendalian saklar lampu yang dilakukan secara manual
Pengendalian pada alat-alat listrik khususnya lampu atau
sehingga menyebabkan penggunaan alat-alat listrik tidak
penerangan merupakan hal yang penting dalam
terkontrol dengan baik, misalnya penggunaan alat-alat
pengelolaan energi dalam suatu tempat, misalnya saja di
yang dijalankan oleh tenaga listrik pada ruangan gedung
rumah, gedung perkantoran ataupun area lainnya yang
yang terdiri dari beberapa lantai dan mempunyai banyak
lebih luas dan mempunyai banyak lampu. Otomatisasi
ruangan, akan menimbulkan masalah jika dalam
atau pengendalian terhadap suatu komponen elektronik
pengontrolan menghidupkan dan mematikan peralatan
ataupun listrik menjadi sangat penting di masa sekarang
terscbut dalam hal ini lampu listrik yang ada di setiap
ini dimana keefisienan dan kecepatan dituntut dalam
ruangan dilakukan secara manual.
segala bidang agar tercapai suatu sistem yang handal serta
memudahkan dalam penggunaannya. Misalnya saja pada Untuk mengatasi masalah ini perlu adanya perencanaan
suatu sistem pengendalian lampu pada suatu gedung atau yang tepat, sehingga timbul pemikiran untuk
rumah. memanfaatkan komputer guna mengendalikan peralatan

Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol.10-Edisi Desember 2013 Page 1


listrik tersebut dalam hal ini lampu ruangan sehingga 2.5 Mikrokontroler
pengontrolan nyala padamnya lampu ruangan tersebut
tidak lagi dilakukan secara manual tetapi dapat dilakukan Sebuah mikrokontroler telah berisi semua komponen
melalui fasilitas komputer. yang memungkinkannya beroperasi mandiri, dan telah
dirancang secara khusus untuk tugas monitoring dan /
Dengan adanya sistem pengontrolan ini diharapkan dapat atau kontrol. Karena itu, selain prosesor saja, juga sudah
meningkatkan efisiensi penggunanan energi listrik dan memuat memori, interface pengendali, satu atau lebih
meningkatkan efisiensi kerja manusia sehingga lebih timer, interrupt controller, dan yg terakhir pasti memuat
menghemat waktu serta dapat menekan biaya operasional. tidak sedikit I / O pin yang memungkinkan untuk
langsung menghubungkannya lingkungannya.[4]
II. LANDASAN TEORI
2.6 Arduino Uno
Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai
sistem ini adalah : Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berdasarkan
AT mega328. Memiliki 14 digital input / output pin
(Zakaria dan Kartadinata, 2010) membuat sistem (dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input
pengendalian lampu untuk meja billiard. analog, osilatorkristal16MHz, koneksi USB, jacklistrik,
(Januaridwan, 2010) membuat Sistem headerICSP, dan tombol reset.[5]
pengendalian lampu menggunakan Java.
(Sriyanto, 2007) mengimplementasikan teknologi 2.7 PHP
sms untuk pengendalian lampu.
PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor adalah bahasa
Penelitian-penelitian tersebut diatas, dijadikan pemrograman web server-side yang bersifat open source
dasar penelitian sistem ini yang tentunya berbeda dengan yang merupakan script yang terintegrasi dengan HTML
peneliatian-penelitian tersebut, karena dalam sistem ini dan digunakan untuk membuat halaman website yang
digunakan aplikasi berbasis web yang dapat diakses dinamis.[6]
dimana saja.
2.8 Database

2.1. System Database merupakan kumpulan dari data yang saling


berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
yang erat hubungannya satu sama lain, yang berfungsi memanipulasinya.[7]
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.[1]
2.9 Bahasa Arduino
2.2. SistemPengendalian Cahaya(Lampu)
Bahasa Arduino diimplementasi dari C/C++ dalam
Dalam fasilitas besar, memerlukan cara yang baik untuk pengkabelan. Ketika kita membuat sketsa program
menghubungkan perangkat pengendalian pencahayaan Arduino, secara tidak langsung kita membuat library
sehingga bisa bekerja sebagai suatu sistem. Sistem pengkabelan yang sudah ada dalam Arduino IDE. Hal
memungkinkan operator untuk mengontrol lampu lebih tersebut yang bisa membuat kita menciptakan program
baik.Dalam beberapa fasilitas yang sangat besar dan yang berjalan hanya dengan menggunakan dua fungsi
kompleks, seperti stadion dan arena, pengendalian yaitu: setup() dan loop(). Bahasa pengkabelan
pencahayaan sangatlah penting.[2] terisnpirasi dari bahasa Processing dan struktur program
Arduino diturunkan dari bahasa Processing dimana
2.3 Sistem Manajemen Energi terdapat dua fungsi pembuat program yaitu setup()dan
draw().[8]
Sistem manajemen energi menggunakan komputer untuk
mengendalikan panel relay seperti motor mekanik, dan III.METODE PENELITIAN
lainnya. Perbedaan utama dari Sistem Relay dan Sistem
3.1 Tahap Pengumpulan Data
Manajemen Energi adalah bahwa Sistem manajemen
Energi tidak hanya mengendalikan lampu tetapi juga Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
mengendalikan seluruh energi dalam suatu gedung.[2] penelitian ini yaitu :
2.4 PC (Personal Computer) 1. Studi Pustaka
Studi ini dilakukan dengan mempelajari, meneliti, dan
Microcomputer atau Personal Computer (PC) adalah
menelaah berbagai sumber dari buku-buku, teks, jurnal
komputer ukuran kecil yang dirancang untuk digunakan
ilmiah, situs-situs di internet dan bacaan-bacaan yang ada
secara individual.PC dapat dikelompokan menjadi dua,
kaitannya dengan topik penelitian.
yaitu PC Konvensional dan PC Non-Konvensional. yang
termasuk PC Konvensional meliputi Pocket, Laptop, 2. Studi Lapangan
Desktop dan Tower, sedangkan yang termasuk PC Non- Studi ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat
Konvensional termasuk Pen-base Computer, Personal yang akan diteliti dan pengumpulan data dilakukan secara
Digital Assistant dan Network Computer.[3] langsung. Hal ini meliputi :

Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol.10-Edisi Desember 2013 Page 2


a. Wawancara PC
Komunikasi Serial
Arduino UNO
(Com Port)
Wawacara adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengadakan tanya jawab secara langsung dengan
narasumber yang terkait dengan permasalahan yang
Relay
diambil. Program
Pengendali

b. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara AC 220V Lampu

melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek


permasalahan yang diambil. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem

3.2 Tahap Pengembangan Sistem 3.4 Kebutuhan Hardware

Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian


ini adalah metode Prototyping, yaitu :

1. Pengumpulan kebutuhan
Mendefinisikan format seluruh perangkat lunak dan
perangkat keras, mengidentifikasikan semua kebutuhan,
dan garis besar sistem pengendalian yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan
sementara sebagai dasar pengembangan untuk selanjutnya
setelah di evaluasi serta untuk melihat kestabilan sistem
sementara.

3. Evaluasi protoptyping Tabel 3.1 Tabel Kebutuhan Hardware


Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah
prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan
tujuan pembuatan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan
3.5 Rangkaian Pengontrol Lampu
diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan
mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati
diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai
yaitu bahasa pemrograman Processing untuk perangkat
kerasnya dan PHP untuk perangkat lunaknya.

5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah jadi dan siap untuk di pakai, maka
harusditesdahulu sebelum digunakan.Pengujian ini
dilakukan dengan menguji respon waktu dari eksekusi
perintah pengendalian terhadap mikrokontroler sebagai
pengendali utama.

6. Evaluasi Sistem
Mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai
denganyang diharapkan dengan cara observasi melalui
angket disuatu tempat atau instansi. Jika sesuai, maka
langkah 7 dilakukan, jika tidak ulangi langkah 4 dan 5. Gambar 3.2 Rangkaian Pengontrol lampu
7. Menggunakan sistem Berdasarkan gambar rangkaian diatas, pengontrol utama
Perangkat lunak dan perangkat keras yang telah diuji dan yang menjadi pusat kontrol adalah papan mikrokontroler
sesuai harapan siap untuk digunakan. Arduino Uno yang terhubung dengan Grove Relay
melalui pin-pinnya. Pin yang berperan yaitu pin 5 volt
3.3 Diagram Blok
sebagai sumber tegangan modul relay, pin ground yang
Secara umum Sistem sistem pengendali otomatis ini bisa terhubung dengan pin ground pada Grove Relay serta satu
digambarkan melalui diagram blok berikut : pin digital untuk satu modul Grove Relay. Pin digital yang
bisa digunakan diantaranya pin 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, dan 13 namun didalam rangkaian ini pin 13 tidak
digunakan karena pin tersebut merupakan pin penanda
keterhubungan antara papan mikrokontroler Arduino Uno
dengan komunikasi serial. Pada saat program didalam

Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol.10-Edisi Desember 2013 Page 3


mikrokontroler di reset maka sebagai penanda, pin 13
akan berkedip atau blink.

3.6 Perancangan Perangkat Lunak

Pada sistem ini, perancangan perangkat lunak dapat


dibedakan menjadi dua bagian yaitu perancangan
perangkat lunak pada modul pengendali utama, papan
mikrokontroler Arduino Uno dengan menggunakan
program Arduino IDE versi 1.0 berbasis bahasa
Processing yang diadaptasi dari bahasa C dan juga
perancangan perangkat lunak pengendali pada PC sebagai
antarmuka untuk pengguna dengan menggunakan
Processing dan bahasa pemrograman web yaitu PHP yang
dipadukan dengan database menggunakan MySQL.

3.6.1 Perancangan perangkat lunak pada Arduino


Uno

Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan


menentukan logika yang akan diterapkan pada lampu
yang akan dikendalikan, kemudian membuat
algoritmanya yang kemudian di implementasikan
menggunakan Arduino IDE.

Gambar 3.3 Flowchart perangkat lunak pada Arduino

3.6.2 Perancangan perangkat lunak pada PC

Perancangan perangkat lunak pada komputer atau PC


dalam sistem ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu
perancangan perangkat lunak menggunakan bahasa
Procesing menggunakan Processing versi 1.5.1 sebagai
jembatan antara komputer dengan komunikasi serial ke
perangkat papan mikrokontroler Arduino Uno dan
perancangan antarmuka untuk pengendali yang akan
digunakan oleh pengguna dengan memanfaatkan bahasa
pemrograman PHP dan MySQL.

1. Perancangan perangkat lunak penghubung

Perangkat lunak penghubung dalam sistem ini berfungsi


menghubungkan antara instruksi yang dikirimkan
pengguna melalui antarmuka berbasis GUI(Graphical
Tabel 3.3 Tabel Logika lampu User Interface) dengan mikrokontroler. Perangkat lunak
penghubung akan terus menerus membaca inputan dari
user yang ada di dalam file textlog lalu kemudian
menransfer instruksi tersebut melalui komunikasi serial ke
Dari kemungkinan-kemungkinan logika tersebut, maka mikrokntroler.
dibuatlah diagram alir atau flowchart dari perangkat lunak
yang akan ditanam di dalam mikrokontroler Arduino Uno,
yaitu sebagai berikut :

Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol.10-Edisi Desember 2013 Page 4


Jalankan terlebih dahulu perangkat lunak
penghubung antara perangkat lunak yang digunakan
oleh pengguna dengan mikrokontroler, aktifnya
perangkat lunak ini ditandai dengan adanya sebuah
jendela baru berukuran kecil dengan latar belakang
yang kosong, hanya sebuah jendela kecil yang
menandakan perangkat lunak aktif.
Langkah selanjutnya adalah memanggil atau
mengaktifkan aplikasi utama yang digunakan untuk
pengendalian dengan cara memanggilnya melalui
kotak URL pada browser.
Apabila aplkasi tidak muncul, periksa kembali dan
pastikan servis Apache dan MySQL telah aktif
didalam program server agar aplikasi pengendali
dapat dipanggil melalui browser tanpa kendala.

Gambar 3.4 Flowchart perangkat lunak penghubung

2. Perancangan perangkat lunak pengendali


Gambar 4.1 Halaman utama sistem

Untuk melakukan pengendalian secara otomatis


berdasarkan waktu, maka dapat dilakukan melalui
menu penjadwalan Timer dan Schedule. Menu
Timer untuk melakukan pengendalian berdasarkan
waktu dan tanggal.

Gambar 3.5 Use Case Diagram Gambar 4.2 Halaman timer pengendali

4.2 Pengujian Pengendalian

Pengujian dilakukan untuk mengetahui waktu respon dari


pada saat eksekusi perintah pengendalian di dalam Menu
Berdasarkan Penjadwalan Tanggal.Skenario pengujiannya
yaitu dengan menginputkan perintah pengendalian berupa
waktu serta tanggal jadwal menyala atau padamnya lampu
1 dan lampu 2. Hasil pengujian disajikan dalam bentuk
tabel seperti pada pengujian awal yaitu :
Tabel 3.2 Skenario Use Case pengendalian lampu

IV. PENGUJIAN DAN HASIL


4.1 Prosedur Pengoperasian

Berikut adalah prosedur pengoperasian sistem


pengendalian ini :
Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol.10-Edisi Desember 2013 Page 5
Tabel 4.1Pengujian pengendalian

Berdasarkan hasil pengujian diatas, lampu dapat


dikendalikan dengan normal dapat dinyalakan dan
dimatikan sesuai perintah input dari pengendalian menu
pengendalian berdasarkan penjadwalan tanggal.
Selanjutnya didapat hasil rata-rata dari waktu respon
eksekusi perintah pengendalian sebesar : 0,560. Waktu
respon tersebut sangatlah baik karena tidak lebih dari 1
detik dan tidak menimbulkan delay yang lama dalam Hasil perhitungan reliabilitas instrument didapat nilai
eksekusi perintah pengendalian. untukvariabel. hasil perhitunganreabilitas tersebut
dikonsultasikan dengan korelasi product moment
4.3 Analisa Hasil Pengujian Pencapaian Tujuan tarafsignifikan 5 % pada N = 42 (0,304), maka instrument
faktor-faktormenyebabkan angket dinyatakan reliabel dan
Penghitungan Angket / kuesioner : dapat digunakan sebagaialat pengumpul data.
Jumlah skor kriterium dari 42 Staf karyawan

5 x 20 x 42 = 4200
Keterangan:
5 = Skor tertinggi tiap item Jika alpha atau r hitung :
20 = Jumlah soal 1. 0,8 1,0 = realibilitas baik
42 = Jumlah responden 2. 0,6 0,799 = realibilitas diterima
3. < 0,6 = realibilitas kurang baik

Dari hasil analisa SPSS didapat Tabel Reliabilitas sebagai


berikut :

Tabel 4.2 Hasil Kuesioner


Tabel 4.3 Hasil Uji SPSS
Dari interpretasi tersebut, nilai rata rata 78,5% terletak
pada daerah yang cukup Setuju/Baik. Berdasarkan nilai Cronbachs Alpha didapat nilai sebesar
0,718 dan masuk ke dalam kriteria diterima atau cukup
baik, atau bisa dikatakan alat ukur dalam penelitian ini
cukup reliabel.

Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol.10-Edisi Desember 2013 Page 6


V. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
dikatakan bahwa minat dan respon dalam menggunakan [5] Arduino.cc.
sistem pengendalian lampu ini masuk ke dalam kategori ArduinoBoardUno.http://arduino.cc/en/Main/ard
berminat. Hal ini menunjukan bahwa dengan adanya uinoBoardUno. (akses pada 12 April 2009)
sistem baru yang dibuat dapat membantu dalam proses
pengendalian lampu secara otomatis dan meningkatkan [6] Anhar. 2009. Panduan Menguasai PHP dan
efisiensi kerja di tempat implementasi yaitu Lab Nepalnet MySQL Secara Otodidak, Jakarta :Mediakita
SMAN 1 Palimanan. Berdasarkan tabel prosentase dapat
menunjukkan bagaimana efektifitas dan efisiensi dalam [7] Hartono, Jogiyanto, MBA, Ph.D. 2004.
pengendalian lampu, denganrespon presentase adalah Pengenalan Komputer. Yogyakarta : Penerbit Andi
78,5% masuk ke dalam kategori baik.
[8] Ramos Melgar, Enrique dan Castro Diez, Ciriaco.
2012. Arduino and Kinect Project Design, Build,
DAFTAR PUSTAKA Blow Their Minds. New York : Apress

[1] Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi


Manajemen,Yogyakarta : Penerbit Andi

[2] Karlen, Mark dan Benya, James. 2004. Dasar-


dasar Desain Pencahayaan. Jakarta : Erlangga

[3] Suyanto, M. 2005. Pengantar Teknologi


Informasi untuk Bisnis, Yogyakarta : Penerbit
Andi

[4] Gnther Gridling, Bettina Weiss.


2006.Introduction to Microcontroller. Vienna
:Vienna University of Technology

Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol.10-Edisi Desember 2013 Page 7

Anda mungkin juga menyukai