Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK SIPIL UNISMA

SELASA, 05 JANUARI 2016

PENGERTIAN PERANCAH ATAU SCAFFOLDING DAN JENISNYA

Perancah (scaffolding) atau steger merupakan konstruksi pembantu pada pekerjaan bangunan gedung.
Perancah dibuat apabila pekerjaan bangunan gedung sudah mencapai ketinggian 2 meter dan tidak dapat
dijangkau oleh pekerja. Perancah adalah work platform sementara.

Perancah (scaffolding) adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan material
dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya. Biasanya perancah berbentuk
suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan bahan-bahan lain. Di
beberapa negara Asia seperti RRC dan Indonesia, bambu masih digunakan sebagai perancah.

Scaffolding sendiri terbuat dari pipa - pipa besi yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mempunyai kekuatan
untuk menopang beban yang ada di atasnya. Dalam pengerjaan suatu proyek, butuh atau tidaknya penggunaan
scaffolding bisa tergantung kepada pemilik proyek. Karena adanya perbedaan antara biaya menggunakan
bambu dan scaffolding. Scaffolding digunakan sebagai pengganti bambu dalam membangun suatu
proyek. Keuntungan penggunaan scaffolding ini adalah penghematan biaya dan efisiensi waktu pemasangan
scaffolding.

Ada tiga type dasar :


Supported scaffolds, yaitu platform yang disangga oleh tiang, yang dilengkapi dengan pendukung lain
seperti sambungan-sambungan, kaki-kaki, kerangka-kerangka dan outriggers
Suspended scaffolds, yaitu platform tergantung dengan tali atau lainnya
Aerial Lifts, penopang untuk mengangkat seperti Man Baskets atau keranjang manusia
Fungsi Perancah
Sebagai tempat untuk bekerja yang aman bagi tukang / pekerja sehingga keselamatan kerja terjamin.
Sebagai pelindung bagi pekerja yang lain, seperti pekerja di bawah harus terlindung dari jatuhnya
bahan atau alat.

Jenis Perancah
1. Perancah Andang.
Perancah atau andang digunakan pada pekerjaan yang tingginya 2,5 3 m. Apabila pekerjaan lebih tinggi maka
tidak digunakan andang lagi. Macam - macam perancah andang:
Perancah andang kayu cara membuatnya cepat dan dapat dipindah pindahkan. Untuk tinggi perancah
tetap tidak dapat disetel. Biasanya pada pekerjaan yang tingginya tidak lebih dari 3 m, untuk pekerjaan lebih
tinggi dari 3 m menggunakan perancah tiang.

Perancah andang bambu dapat dipindah-pindah dan sebagai pengikatnya memakai tali ijuk, karena tali
ijuk ini tahan terhadap air, panas dsb. Pada perancah andang bambu ini sudah disetel terlebih dahulu, sehingga
tinggi dan panjangnya tidak dapat distel kembali. Biasanya andang bambu dapat dipakai pada ketinggian
pekerjaan tidak lebih dari 3 m, mengenai kaki andang bambu ada yang pakai 2 atau 3 pasang.
Perancah besi sangat praktis dan efisien karena pemasangannya mudah dan dapat dipindah-
pindahkan.Tinggi perancah besi dapat disetel untuk jarak kaki perancah yang satu dengan yang lain hingga 180
cm dengan tebal papan 3cm.

2. Perancah Tiang.
Perancah tiang digunakan apabila pekerjaan sudah mencapai diatas 3 m, Perancah tiang bisa dibuat sampai 10
m lebih tergantung dari kebutuhan. Perancah tiang ada 3 macam:

a. Perancah tiang dari bambu.


Pada umumnya perancah bambu banyak dipakai oleh pekerja di lapangan, baik pada bangunan bertingkat
maupun tidak. Alasannya adalah:
Bambu mudah didapat, kuat, dan murah.
Pemasangan perancah bambu mudah dibongkar dan dapat dipasang kembali tanpa merusak bambu.
Bahan pengikatnya pakai tali ijuk.
b. Sistem perancah bambu dengan konsol dari besi.

Sistem perancah bambu dengan konsol besi hanya ditahan oleh satu tiang bambu saja, berbeda dengan
perancah yang ditahan oleh beberapa tiang.

Keuntungannya adalah sbb :


Tidak terlalu banyak bambu yang dibutuhkan,
Cara pemasangannya lebih cepat daripada perancah bambu,
Lebih praktis dan menghemat tempat.
Pemasangan konsol dapat dipindah dari tingkat 1 ketingkat diatasnya,
Untuk tiang bambu tidak perlu dipotong,
c. Perancah tiang besi atau pipa.
Pada perancah tiang dari besi atau pipa alat penyambungnya memakai kopling, untuk penyetelannya lebih cepat
dibandingkan perancah tiang bambu.

3. Perancah Besi Beroda


Perancah besi beroda ini terbuat dari pipa galvanis. Pada perancah besi beroda dapat dipasang di lapangan
atau didalam ruangan. Fungsi rodanya adalah untuk memindahkan perancah. Pada perancah besi beroda
sedikit lain dari perancah yang ada, karena disini bagian-bagian dari tiangnya sudah berbentuk kusen, sehingga
penyetelan / pemasangannya lebih mudah dan praktis.

4. Perancah Besi tanpa Roda.

Perancah ini terdiri dari komponen-komponen; Kaki pipa berulir, kusen bangunan, penguat vertikal, tiang
sandaran, sambungan pasak, papan panggung, panggung datar, Papan pengaman, tiang sandaran, penutup
sandaran, konsol penyambung, penopang, konsol keluar, tiang sandaran tangga, pinggiran tangga, anak tangga,
sandaran tangga, dan sandaran dobel.

5. Perancah Menggantung
Pada perancah menggantung digunakan pada pekerjaan pemasangan eternit, pekerjaan finishing pengecatan
eternit, plat beton, dst. Jadi perancah menggantung digunakan pada pekerjaan bagian atas saja dan
pelaksanaannya perancah digantungkan pada bagian atas bangunan dengan memakai tali atau rantai besi.

6. Perancah Frame

Frame ini biasanya terbuat dari pipa atau tabung logam. Perancah ini dapat disusun sedemikian rupa menjadi
satu kesatuan perancah yang tinggi untuk menopang pekerja dalam kegiatan konstruksi berlokasi tinggi.

7. Perancah Dolken
Merupakan perancah yang berbahan kayu dolken. Kayu bulat/ dolken Biasanya digunakan untuk tiang-tiang
perancah dan ukuran yang biasanya digunakan adalah berdiameter 6 10 cm.

8. Two Point Adjustable Suspension Scaffold

9. Strip Board One Side Scaffold


10. Auxiliary Fixtures For Pipe Scaffolding

11. Bracket One Side Scaffold


12. Independent Scaffold
Suatu perancah dengan dua baris standar jarak 1.2m
Mempunyai daya dukung sendiri
Satu baris mendukung bagian luar dan bagian dalam dari deck dengan jarak 1.2m hingga 2.4m
Balok lintang tidak dipasang ke dinding dari gedung
Tetapi tidak berdiri sendiri, ini ditopang oleh struktur gedung

Independent scaffold memerlukan ties untuk stabilitas lateral.


Tanpa beban vertikal yang dialihkan pada gedung.
Pasangan standards yang dihubungkan dengan gedung
sejajar horizontal dengan horizontal tubes called ledgers.
Ledgers berjarak vertikal pada the working height of 2m.

Bagian dalam dan luar dari standar (tiang) dihubungkan dengan dengan transoms.
Transoms umumnya dihubungkan dengan dengan standar di atas ledgers.
Transoms dapat berjarak dari tiang 250mm untuk menyesuaikan panjang papan.

13. Birdcage Scaffold


Terdiri dari dua baris tiang yang semuanya dihubungkan dengan Ledgers, Transoms and Braces
Biasanya digunakan pada pemasangan plafon dan pengecatan.
Hand rail and toe boards dipasang di bagian luar dari perimeter dari scaffold platform
14. Access Tower Scaffold

Scaffold yang hanya digunakan untuk access.


Digunakan untuk menimbun material atau peralatan tidak diperbolehkan.
Dibangun dengan pipa-pipa dan fittings atau berupa modul-modul A-Frames.
Terutama digunakan untuk safe access to elevated areas.
Access menggunakan tangga atau papan-papan
Aluminium steps setiap level.
Tidak diperuntukkan sebagai papan kerja.
Tergantug dari tingginya access tower umumnya ringan dan digunakan untuk medium duty.
Bila lebih dari 15m harus diperhitungkan dan di setujui penanggung jawab.
Handrail, mid-rails and kick boards harus dipasang pada setiap level.
Tower harus dikencangkan (secured) dengan gedung atau structure setiap dua lift.
Tower tidak dapat berdiri sendiri.
Pembebanan peralatan or materials menggunakan tower ini tidak praktis.
Ladders harus bersandar pada sudut 1-4 lean, not vertical
Ladders harus dikencangkan pada top and bottom.
15. Cantilever Scaffold

Cantilever scaffold ditopangkan atau disangga pada salah satu ujungnya


Cantilever scaffold umumnya dibangun dengan pipa (tubular) dan fittings, tetapi sistem lain dari
scaffod dapat digunakan juga.
16. Putlog Scaffold
Ditumpu oleh jajaran tiang sebelah dan yang sebelah ditopang oleh gedung, berbeda dari independent
scaffold.
Jajaran tiang berjarak from 1.5 to 2.1m apart.
Scaffold didirikan 1.2 m dari dinding structure
Ledgers dipasang pada tiang

Ketinggian Lift 1.8 to 2m.


Putlog tubes dipasang (ditempelkan) pada tiang.
Panjang pipa (Transoms) 1.5m
17. Suspended Scaffold
Suspended scaffold ditopang dari atas
Tidak ada penyangga dari bawah
Digunakan pada bukaan yang tinggi
Panjang suspended scaffold tidak boleh lebih dari 6m
Semua suspended tubes perlu selalu diperiksa safety fittings
Digunakan terutama pada tempat di atas air dimana scaffolding tidak dapat dibangunan di atas tanah
18. Mobile Scaffold
Mobile work platform digunakan pekerjaan yang pindah dari satu tempat ke tempat lain
Alasnya harus 2 kali lipat tingginya untuk yang lebih tinggi lebih dari 3 m
Tiang-tiangnya dipasang dengan roda
Penggunaan ban (berisi angin) tidak diperkenankan
Caster wheels harus mempunyai manual brake untuk lock wheels in place.
Biasanya menggunakan concrete floors atau hard surfaces untuk mempermudah moveability
contoh mobile scaffold:

Castor wheels (roda) harus mempunyai locking brake


Jumlah roda tidak dibatasi sesuai kebutuhan
Ladder access dapat ditambahkan
Plan, side and heel and toe bracing harus dipasang sebagai bagian dari scaffold

Sumber : http://tukangbata.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-perancah-atau-scaffolding.html
Diposkan oleh Ilham nurz di 20.16 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

BEKISTING ATAU FORMWORK DAN JENISNYA


Bekisting atau formwork adalah suatu konstruksi pembantu yang bersifat sementara yang merupakan cetakan /
mal ( beserta pelengkapnya pada bagian samping dan bawah dari suatu konstruksi beton yang dikehendaki.
Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk
sesuai dengan bentuk yang diinginkan (Stephens, 1985)

Acuan (bekisting) adalah suatu sarana pembantu struktur beton untuk pencetak beton sesuai dengan ukuran,
bentuk, rupa ataupun posisi yang direncanakan. Karena bersifat sementara, bekisting akan dilepas atau
dibongkar setelah beton mencapai kekuatan yang cukup.

Acuan sendiri memiliki arti bagian dari konstruksi bekisting yang berfungsi sebagai pembentuk beton yang
diinginkan atau bagian yang kontak langsung dengan beton. Perancah memiliki arti sebagai bagian dari
konstruksi bekisting yang berfungsi menahan bebanbeban yang ada di atasnya yang bekerja pada saat
pengecoran, baik beban vertikal maupun beban horizontal.

Pada konstruksi bekisting, harus memungkinkan untuk dapat melakukan :


Pemasangan tulangan (menahan beban tulangan)
Pengecoran sekaligus pemadatan adukan
Pelepasan formwork (acuan) sehingga beton tidak rusak.

Jenis - Jenis Bekisting


1. Bekisting Tradisional

Bekisting ini dibuat dari kayu dan triplek (plywood) atau papan yang tahan akan kelembaban. Sangat
mudah untuk diproduksi tetapi memakan waktu untuk struktur yang lebih besar, dan triplek yang
digunakan memiliki umur yang relatifsingkat. Hal ini masih digunakan secara luas di mana biaya tenaga
kerja lebih rendah daripada biaya untuk pengadaan bekisting yang dapat digunakan kembali (reusable). Ini juga
merupakan jenis bekisting yang paling fleksibel, karena dapat diterapkan pada bentuk konstruksi yang rumit.

2. Sistem Bekisting Rekayasa (Engineering).

Bekisting ini dibangun dari modul prefabrikasi dengan bingkai logam (biasanyabaja atau aluminium) dan
ditutup pada aplikasi (beton). Dua keuntungan utamadari sistem bekisting, dibandingkan
dengan bekisting kayu tradisional, adalah kecepatan konstruksi ( pin dengan sistem modular, klip, atau
sekrup ) dan menurunkan biaya penggunaan kembali (perkuatan, frame hampir tidak bisa
dihancurkan, sementara jika terbuat dari kayu, mungkin harus diganti setelah beberapa - atau beberapa
lusin penggunaan, tetapi jika penutup tersebutdibuat dengan baja atau aluminium, penggunaan dapat mencapai
hingga dua ribu penggunaan tergantung pada perawatan dan aplikasi).

3. Bekisting Plastik Guna Kembali (Reusable).

Sistem ini saling terkait dan berbentuk modular. Digunakan untuk membangunbanyak macam bentuk truktur
beton yang relatif sederhana. Panelnya ringandan sangat kuat. Jenis ini cocok untuk konstruksi berbiaya
rendah, dan skemaperumahan massal.

4. Bekisting Permanen Terisolasi (Insulated).


Bekisting ini dirakit di tempat, biasanya untuk isolasi bentuk beton / insulating concrete
forms (ICF). Bekisting tetap di tempat setelah beton telah diawetkan (cured), dan dapat memberikan
keuntungan dalam hal kecepatan, kekuatan,isolasi termal dan akustik yang superior, ruang
untuk menjalankan utilitasdalam lapisan EPS, dan jalur terintegrasi untuk pemasangan cladding.

5. Sistem Bekisting Struktural Stay-In-Place .

Bekisting ini dirakit di tempat, biasanya keluar dari prefabrikasi dengandiperkuat serat berbahan plastik. Ini
tersedia dalam bentuk tabung berongga,dan biasanya digunakan untuk kolom dan dermaga. Bekisting tetap di
tempat setelah beton telah awet (cured) dan bertindak sebagai penguat aksial dangeser, serta melayani untuk
membatasi beton dan mencegah terhadapdampak lingkungan, seperti korosi dan siklus beku.

Persyaratan Pekerjaan Bekisting / Perancah


Persyaratan harus memenuhi aspek bisnis dan teknologi seperti kekuatan (strength) dan kemampuan untuk
dikerjakan (workability) karena itu harus memenuhi syarat:

Ekonomis
Kokoh dan kuat
Mudah dipasang dan dibongkar
Tidak bocor memenuhi persyaratan permukaan
Mampu menahan gaya horizontal

Persyaratan Khusus bekisting :

Kualitas : Bentuk dan ukuran sesuai dengan rencana yang di buat dan diinginkan, posisi dan bentuk
acuan sesuai dengan rencana, hasil akhir permukaan beton rata/ tidak kropos
Keamanan : harus stabil pada posisinya, kokoh yaitu harus mampu menahan beban-beban khususnya
vertical/horizontal, kekakuan yaitu harus mampu menahan beban horizontal sehingga tidak bergeser dari posisi
seberanya.
Ekonomis : Mudah di kerjakan, tidak membutuhkan banyak tenaga kerja, mudah dipasang sehingga
menghemat waktu, mudah dibongkar agar bahan bisa digunakan kembali, mudah disimpan

Sumber : http://tukangbata.blogspot.co.id/2013/03/bekisting-atau-formwork-dan-jenisnya.html
Diposkan oleh Ilham nurz di 20.12 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

MACAM - MACAM PONDASI


1. Pondasi telapak (untuk Rumah Panggung)

Pondasi telapak merupakan jenis pondasi sederhana yang telah digunakan oleh masyarakat indonesia sejak zaman dulu.
Pondasi ini terbuat dari beton tanpa tulang yang dicetak membentuk limas segi empat seperti pada gambar disamping.
Sistem kerja pondasi ini menerapkan sistem tanam. Jadi pondasi telapak ini menahan kolom yang tertanam di dalamnya
sehingga tidak masuk dalam tanah. Seperti halnya ketika kita menggunakan sebuah ganjalan yang pipih atau ganjalan yang
lebih lebar untuk standar motor ketika di tempatkan pada tanah yang lembek.

2. Pondasi Rollag Bata (untuk Penahan lantai)

Rollag bata merupakan pondasi sederhana yang fungsinya bukan menyalurkan beban bangunan, melainkan untuk
menyeimbangkan posisi lantai agar tidak terjadi amblas pada ujung lantai. Pondasi ini biasanya digunakan untuk membuat
teras rumah, fungsinya hampir sama dengan sloof gantung namun rollag bata tidak sekuat sloof gantung dan tidak semahal
sloof gantung.
3. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)

Pondasi batu kali merupakan pondasi penahan dinding yang digunakan pada bangunan sederhana. Pondasi ini terdiri dari
batu kali dan perekat yang berupa campuran pasir dan semen. Biasanya campuran agregat untuk merekatkan batu kali ini
menggunakan perbangingan 1 : 3 karena batu kali akan selalu menerima rembesan air yang berasal dari tanah. Sehingga
membutuhkan campuran yang lebih kuat menahan rembesan.

4. Pondasi Batu Bata (untuk Bangunan Sederhana)

Seperti halnya pondasi Batu Kali, pondasi batu bata memiliki fungsi sama. Namun yang membedakan keduanya hanyalah
bahan yang digunakan serta kondisi alam di daerah sekitarnya. Dikarenakan batu-bata merupakan bahan yang rentan
terhadap air, maka pemasangan harus lebih maksimal artinya bata yang dipasang harus dapat terselimuti dengan baik.

5. Pondasi Tapak atau Ceker Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai)
Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia ketika mendirikan sebuah bangunan.
Terutama bangunan bertingkat serta bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Pondasi tapak di temukan oleh Alm Prof Ir
Sediyatmo tsb, dan dikembangkan oleh Prof Ir Bambang Suhendro, Dr harry Christady dan Ir Maryadi Darmokumoro, yang
dikenal dengan Sistim Cakar Ayam Modifikasi (CAM). Modifikasi yang dilakukan adalah : penggantian pipa beton menjadi
pipa baja tipis tebal 1.4 mm, perhitungan dalam 3 Dimensi dan penambahan "koperan" pada tepi slab. Sistim CAM tsb telah
di uji skala penuh oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan di ruas jalan Pantura Indramyu-Pemanukan (2007) dan digunakan di
Jalan Tol seksi 4 Makasar (2008).

6. Pondasi Sumuran (untuk Bangunan Bertingkat)

Pondasi sumuran memiliki fungsi sama dengan pondasi footplat. Pondasi sumuran merupakan pondasi yang berupa
campuran agregat kasar yang dimasukan kedalam lubang yang berbentuk seperti sumur dengan besi-besi di dalamnya.
Pondasi ini biasanya digunakan pada tanah yang labil dan memiliki sigma 1,50 kg/cm2. Pondasi sumuran juga dapat
digunakan untuk bangunan beralantai banyak seperti medium rise yang terdiri dari 3-4 lantai dengan syarat keadaan tanah
relatif keras.

7. Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat)


Pondasi Bored pile digunakan untuk banguna berlantai banyak seperti rumah susun yang memiliki lantai 4-8 lantai. Pondasi
ini berbentuk seperti paku yang kemudian di tancapkan kedalam tanah dengan menggunakan alat berat seperti kren.

8. Pondasi Tiang Pancang atau Paku Bumi (untuk bangunan bertingkat)

Pondasi tiang pancang ini merupakan pondasi yang banyak digunakan untuk pembangunan gedung berlantai banyak seperti
Apartment, Kondominium, Rent Office dan sebagainya. Pondasi ini hampir sama dengan pondasi bored pile. Namun pondasi
tiang pancang memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan pondasi bored pil.

Sumber : http://rzal37.blogspot.co.id/2012/07/macam-macam-pondasi.html
Diposkan oleh Ilham nurz di 20.04 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

KONSTRUKSI RANGKA BAJA


KONSTRUKSI RANGKA BAJA

1.1 Pengertian
Konstruksi rangka baja adalah suatu konstruksi yang dibuat dari
susunan batang-batang baja yang membentuk kumpulan segitiga,
dimana setriap pertemuan beberapa batang disambung pada alat
pertemuan/simpul dengan menggunakan alat penyambung
(bout,paku keeling dan las lumer).

1.2 Penggunaan Konstruksi Rangka Baja


Penggunaan konstruksi rangka baja untuk b\angunan sangat luas
sekali, antara lain:
Kuda-kuda ( kap spant )
Ikatan angina
Jembatan rangka
Tiang transmisi ( untuk jaringan listrik tegangan tinggi )
Menara air

1.3 Bentuk-bentuk Baja dalam Perdagangan


Bahan baja yang dipergunakan untuk bangunan berupa bahan
batangan dan plat.Penampang dari bahan baja biasanya disebut
profil. Macam-macam profil yang terdapat di pasaran antara lain :

1) Profil baja tunggal


Baja siku-siku sama kaki
Baja siku-siku tidak sama kaki (baja T)
Baja siku-siku tidak sama kaki (baja L)
Baja I
Baja canal
2) Profil gabungan
Dua baja L sama kaki
Dua baja L tidak sama kaki
Dua baja I
3) Profil susun
Dua baja I atau lebih

1.4 Sifat-sifat Baja


Sifat yang dimiliki baja yaitu kekakuannya dalam berbagai macam
keadaan pembebanan atau muatan, terutama tergantung pada:
Cara peleburannya
Jenis dan banyaknya logam campuran
Proses yang digunakan dalam pembuatan

1.5 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Konstruksi Baja


Dibandingkan dengan konstruksi lain seperti beton atau kayu
pemakaian baja sebagai bahan konstruksi mempunyai keuntungan
dan kerugian, yaitu:
Keuntungan :
Bila dibandingkan dengan beton baja lebih ringan
Baja lebih mudah untuk dibongkar atau dipindahkan
Konstruksi baja dapat dipergunakan lagi
Pemasangannya relative mudah
Baja sudah mempunyai ukuran dan mutu tertentu dari pabrik
Kerugian :
Bila konstyruksinya tervbaikar maka kekuatannya berkurang
Baja dapat terkena karat sehingga membutuhkan perawatan
Memerlukan biaya yang cukup besar dalam pengangkutan
Dalam pengerjaannya diperlukan tenaga ahli dalam hal
knstruksi baja

1.6 Jenis-jenis Alat Penyambung Baja


Alat penyambung baja dapat berupa:
Bout
Pemakaian bout diperluakn bila:
Tidak cukup tempat untuk pekerjaan paku keeling
Jumlah plat yang disambung >5d (diameter bout )
Konstruksi yang dapat dibongkar pasang
Paku keeling
Sambungan paku digunakan pada konstruksi yang tetap, jumlah
tebal plat tidak boleh >6d ( diameter paku keeling )
Las

Sumber : http://civilbanget.blogspot.co.id/2013/07/konstruksi-rangka-baja.html
Diposkan oleh Ilham nurz di 19.40 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Entri (Atom)
MENGENAI SAYA

Ilham nurz
Lihat profil lengkapku

ARSIP BLOG

2016
(5)
o
Januari (5)

PENGERTIAN
PERANCAH
ATAU
SCAFFOLDIN
G DAN
JENISNYA

BEKISTING
ATAU
FORMWORK
DAN
JENISNYA

MACAM -
MACAM
PONDASI

KONSTRUKSI
RANGKA
BAJA

MENGITUNG
BIAYA
PENGELASA
N

Template Jendela Gambar. Gambar template oleh kickers. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai