Persentasi Kelompok 2
Persentasi Kelompok 2
Materi Kelompok 2
DISUSUN OLEH :
SEKTOR MONETER
Sektor moneter adalah suatu kelembagaan yang bertanggungjawab secara
kualitatif dan kuantitatif sehingga bisa mendinamiskan ekonomi yang
berkelanjutan. Kebijakan moneter adalah adalah kebijakan yang dibuat oleh bank
sentral untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan kredit yang pada
gilirannya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.
FENOMENA EKONOMI
Sejak krisis ekonomi tahun 1998, perekonomian makin menurun. Pemicunya
adalah sektor nonriil atau moneter. Permasalahan di sektor ini menyebabkan
pula timbulanya permasalahan sektor riil. Harga-harga barang dan jasa naik
bukan karena hukum permintaan dan penawaran, namun karena suku bunga
perbankan naik dan uang banyak beredar di pasar uang, pasar modal, bursa
saham, valuta asing dibandingan di pasar barang dan jasa (masyarakat).
Faktor utama penyebab belum bergeraknya sektor riil yakni pemerintah belum
mempunyai visi dan misi mengarahkan kebijakan ekonomi dengan
memberdayakan pengelolaan sumber daya alam dibidang: pertambangan,
pertanian, kehutanan, kelautan, perdagangan, perindustrian dan infrastruktur
lainnya.
6. SEKTOR JASA
Tidak hanya barang yang dapat diperdagangkan namun jasa atau
kemampuan pun dapat diperjual belikan misalnya seperti, perusahaan asuransi,
travel, akuntan publik, guru, dan masih banyak lagi.
8. SEKTOR KONTRUKSI
Sektor konstruksi adalah salah satu sektor andalan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi dan selalu dituntut untuk tetap meningkatkan
kontribusinya melalui tolak ukur terhadap PDB nasional. Hal ini merupakan
tantangan berat, mengingat perekonomian global saat ini sedang dilanda krisis
yang dikhawatirkan akan berdampak pada meningkatnya biaya proses produksi
infrastruktur serta menurunnya likuiditas perbankan (yang menyebabkan sulitnya
perolehan kredit, termasuk permodalan dan penjaminan).
Iklim usaha jasa konstruksi yang kondusif dipengaruhi oleh banyak faktor,
antara lain melalui dukungan regulasi pemerintah, kebijakan-kebijakan sektoral,
good governance, struktur usaha, komposisi besaran market supply and demand
dan pertumbuhan ekonomi. Sektor properti (konstruksi dan bangunan) telah
tumbuh menjadi industri yang terbesar. Bangunan mencerminkan saham yang
besar dari asset individu, organisasi dan bangsa.
Tren positif mulai tampak memasuki tahun 2010. Di tahun tersebut sektor
kontruksi mengalami kenaikan sebesar 8,24 % dan melonjak pesat tahun
berikutnya hingga mencapai 15,64 %. Pada 2010, tercatat sektor konstruksi
memberi kontribusi sebesar Rp 86.513.410.000 atau 0,45 % dari total PDRB
berdasar harga berlaku (IDHB). Tahun berikutnya sektor ini menyumbang Rp
110.689.580.000 atau 0,52 % pada PDRB IDHB.
Hadirnya perusahaan-perusahaan industri pengolahan yang bakal
beroperasi di Tuban membawa pengaruh positif pada sektor konstruksi. Badan
Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban mencatat, sektor ini mengalami lonjakan
pertumbuhan lumayan menjanjikan setahun terakhir. Prosentase
pertumbuhannya mencapai 15,64 persen. Meningkat jauh dari tahun sebelumnya
yang hanya mencapai 8,24 persen.