OLEH
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menerangkan defenisi perencanaan kapasitas
2. Mahasiswa dapat menjelaskan macam-macam perencanaan kapasitas
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang material handling
4. Mahasiswa bisa menerangkan tipe-tipe layout
5. Mahasiswa dapat mendeskripsikan tentang metode layout yang digunakan
BAB II
PEMBAHASAN
MATERIAL HANDLING
Suatu system dari material handling yang baik dan efisien akan memberikan
keuntungan-keuangan atau sumbangan kepada pabrik secara efektif dengan jalan atau cara
sebagai berikut:
Biaya handling menjadi lebih murah atau mudah.
Hasil yang dapat ditampung oleh pabrik lebih banyak.
Berkurangnya waktu yang tidak produktif.
Peralatan material handling yang biasanya dipergunakan dalam suatu perusahaan pabrik
dapat dibedakan atas 2 macam :
Fixed path equipment yaitu peralatan material handling yang sudah tetap digunakan
dalam proses produksi, dan tidak dapat digunakan untuk maksud-maksud lain.
Varied path equipment yaitu peralatan material handling yang sifatnya fleksibel dapat
dipergunakan untuk bermacam-macam tujuan dan tidak khusus untuk mengangkut
bahan-bahan tertentu.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan biaya material handling, antara lain:
1. Pengurangan jumlah dan jarak pengangkutan. Hal ini dapat ditempuh dengan
mengadakan perubahan terhadap layout.
2. Pengurangan waktu yang dibuthkan di dalam pengangkutan bahan. Hal ini dapat dicapai
dengan mengurangi atau menghilangkan sama sekali waktu-waktu menunggu (waiting
time). Dengan melakukan penghematan terhadapwaktu maka akan terdapat penghematan
berbagai macam biaya disampung itu jadwak waktupun dapat dipercepat. Penghematan
waktu berarti pula pemanfaatan alat-alat material handling secara lebih efektif.
3. Pemilihan alat pengangkutan bahan yang tepat Alat-alat pengangkutan bahan harus
dipilih agar biaya operasional dan biaya modalnya minimum, terdapat keluwesan yang
tinggi dalam pengangkutan bahan-bahan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi, dan
sebagainya.
Beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian material (Material Handling)
antara lain:
1. Produk, bentuk dan ukuran, jumlah unit rata-rata yang harus dipindahkan, daya tahan
terhadap getaran dan benturan, bentuk dari bahan baku, dan barang setengah jadi yang harus
dipindahkan.
2. Pabrik, lokasi pintu, lokasi tangga, daya tahan lantai, letak rungan, dan jalur yang
tersedia.
3. Proses produksi, urutan, arah pemindahan material, dan perlengkapan produksi.
4. Peralatan material handling,
Manfaat yang diperoleh dari material handling adalah:
1. Penghematan biaya produksi, penurunan biaya persediaan, penggunaan ruangan lebih
efisien, serta meningkatkan produktifitas perusahaan.
2. Pengurangan sisa afval, yaitu produk-produk yang tidak sesuai standar.
3. Menaikkan luas produksi.
4. Peningkatan kondisi kerja karyawan.
5. Distribusi material akan berjalan lebih baik.
TIPE TIPE LAYOUT
Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang, dan informasi di
dalam dan antar wilayah. Beberapa pendekatan dalam tata letak adalah sebagai berikut:
1. Tata letak dengan posisi tetap, guna memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek yang
besar dan memakan tempat, seperti proses pembuatan kapal laut dan gedung.
2. Tata letak yang berorientasi pada proses, berhubungan dengan produksi dengan volume
rendah, dan bervariasi tinggi.
3. Tata letak kantor, menempatkan para pekerja, peralatan, dan ruangan guna melancarkan
aliran informasi.
4. Tata letak ritel, menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas perilaku pelanggan.
5. Tata letak gudang, melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan sistem penanganan
bahan.
6. Tata letak yang berorientasi pada produk, mencari utilisasi karyawan dan mesin yang paling
baik dalam produksi yang kontinu atau berulang.
Penentuan tipe layout dilakukan setelah menganalisa jumlah mesin dan peralatan serta
area kerja yang dibutuhkan dalam proses operasi. Terdapat empat macam tipe layout secara garis
besar, yaitu :
1. tata letak fasilitas pabrik berdasarkan proses (process layout)
2. tata letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran produk (product layout)
3. tata letak fasilitas pabrik berdasarkan posisi tetap (fixed layout)
4. tata letak fasilitas pabrik berdasarkan kelompok (group layout).
Pada prakteknya keempat tipe tersebut tidak murni diterapkan, akan tetapi berdasarkan
kombinasi yang menguntungkan.
Penjelasan secara lengkap mengenai empat tipe-tipe layout:
1. Layout proses, sering juga disebut functional layout
Mesin dan peralatan yang rnempuyai karakter atau fungsi yang sama ditempatkan dalam
satu departemen. Misalnya mesin bubut, mesin drill, dan mesin las. Layout proses dapat digunakan
sebagai suatu tipe yang menyediakan keluwesan output atau produksi berdasar pesanan, desain
produk, dan metode-metode proses pabrikasinya. Layout proses adalah karakteristik yang cocok
untuk proses manufacturing yang terputus-putus. Tata letak ini berkaitan dengan proses produksi
dengan volume rendah dan variasi tinggi, seperti mesin dan peralatan yang dikelompokkan
bersama. Tata letak yang berorientasi pada proses sangat baik untuk menangani produksi
komponen dalam batch kecil, atau disebut job-lot, dan untuk memproduksi beragam komponen
dalam bentuk dan ukuran yang berbeda. Kelemahan tata letak ini aada pada peralatan yang
biasanya memiliki kegunaan umum. Pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama untuk
berpindah dalam sistem karena penjadualan sangat sulit, penyetelan mesin beruba, dan
penanganan bahan yang unik. Peralatan yang memiliki kegunaan umum membutuhkan tenaga
kerja terampil, dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena adanya
ketidakseimbangan proses produksi. Tenaga kerja terampil yang dibutuhkan juga meningkat, dan
jumlah barang setengah jadi cukup tinggi sehingga mengakibatkan kebutuhan modal meningkat.
Assauri, Sofjan. 2008. Material Handling. Manajemen Produksi & Operasi/Edisi Revisi 2008
: Jakarta
Asta, Gus Iswara. 2013. Material Handing, Tipe-Tipe Layout, Metode Layout. Manajemen
Operasi: Jakarta