DiSusun Oleh :
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2017
i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Komunitas 1.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penyusun hadapi. Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat, bantuan, dorongan bimbingan orang tua,
sehingga kendala kendala yang penyusun hadapi teratasi. Makalah ini berupaya
memberikan sumbangan pengetahuan untuk kita semua khususnya mahasiswa
keperawatan untuk di harapkan bisa menjalankan tugasnya dalam bidang
kesehatan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................ 2
iii
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................... 47
4.2 Saran .............................................................................................. 47
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
pembentukan secara fisik diantaranya adalah tinggi badan, berat badan sesuai
usia, kerentanan terhadap penyakit, dan status kesehatan yang ada (cacat
tubuh). Keseluruhan aspek tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan baik
jika anak mempunyai kesadaran diri mengenai dirinya dalam proses
berkembang. (Wong,et all, 2009).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi anak usia sekolah ?
2. Bagaimana tugas perkembangan anak usia sekolah ?
3. Bagaimana tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah ?
4. Bagiamana Asuhan Keperawatan pada keluarga dengan anak usia sekolah
?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan
masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga dengan anak usia sekolah.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a) Menyebutkan definisi keluarga dengan anakusia sekolah.
b) Menjelaskan tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak usia
sekolah.
c) Menjelaskan asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak usia
sekolah.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2. Perkembangan Psikoseksual (Freud)
Pada perkembangan ini, anak usia sekolah berada pada fase laten dimana
perkembangannya ditunjukkan melalui kepuasan anak terhadap diri sendiri
yang mulai terintegrasi dan anak sudah masuk pada masa pubertas. Anak juga
mulai berhadapan dengan tuntutan sosial seperti memulai sebuah hubungan
dalam kelompok. Pada tahap ini anak biasanya membangun kelompok
dengan teman sebaya. Anak usia sekolah mulai tertarik untuk membina
hubungan dengan jenis kelamin yang sama. Anak mulai menggunakan energi
untuk melakukan aktifitas fisik dan intelektual bersama kelompok sosial dan
dengan teman sebayanya, terutama dengan yang berjenis kelamin sama
(Hockenberry & Wilson, 2007; Wong, 2009)
3. Perkembangan Psikososial
Pada perkembangan ini, anak berada dalam tahapan rajin dan akan selalu
berusaha mencapai sesuatu yang diinginkan terutama apabila hal tersebut
bernilai sosial atau bermanfaat bagi kelompoknya. Pada tahap ini anak akan
sangat tertarik dalam menyelasaikan sebuah masalah atau tantangan dalam
kelompoknya. Hal ini disebabkan oleh adanya keinginan anak untuk
mengambil setiap peran yang ada di lingkungan sosial terutama dalam
kelompok sebayanya. Pada tahap ini, anak menginginkan adanya pencapaian
yang nyata. Keberhasilan anak dalam pencapaian setiap hal yang mereka
lakukan akan meningkatkan rasa kemandirian dan kepercayaan diri anak.
Anak- anak yang tidak dapat memenuhi standar yang ada dapat mengalami
rasa inferiority (Muscari, 2005; Wong, 2009). Anak yang
mengalamiinferiority harus diberikan dukungan dalam menjalankan
aktivitasnya (Sarafino, 2006). Pengakuan teman sebaya terhadap keterlibatan
anak di kelompoknya akan memberikan dukungan positif pada anak usia
sekolah.
4
pembelajaran yang mengandung unsur permainan, memungkinkan siswa
berpindah atau bergerak dan bekerja atau belajar dalam kelompok, serta
memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam
pembelajaran.
2. Menurut Havighurst tugas perkembangan anak usia SD adalah sebagai
berikut :
a. menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan
aktivitas fisik.
b. Membangun hidup sehat mengenai diri sendiri dan lingkungan.
c. belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya.
d. belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.
e. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan
berhitung.
agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat.
f. Mengembangkan konsepkonsep hidup yang perlu dalam lehidupan.
g. mengembangkan kata hati, moral, dan nilainilai sebagai pedoman
perilaku.
h. mencapai kemandirian pribadi.
5
i. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan
lembagalembaga.
2.5 Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat
anak belajar dan mengatakan sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga
umumnya anak melakukan interaksi yang intim. Menurut Slameto (2006)
keluarga adalah lembaga pendidikan yang yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa, dunia, dan negara sehingga cara orang
tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajar. Sedangkan
menurut Mubarak, dkk (2009) keluarga adalah perkumpulan dua orang atau
lebih yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap
anggota keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain.
Berdasarkan keanggotaannya, keluarga dapat dibagi dalam 3 jenis
(Duval, 1972 dalam Setiadi 2008), yaitu :
a. Nuclear family, sering disebut dengan keluarga inti, yaitu keluarga yang
anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum menikah.
b. Extended family, atau keluarga besar, yaitu keluarga yang anggotanya
terdiri dari ayah, ibu, serta family dari kedua belah pihak.
c. Horizontal extended family, yaitu keluarga yang anggotanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang telah menikah dan masih menumpang pada
orang tuanya.
6
2.7 Masalah-Masalah yang Terjadi Pada Keluarga dengan Tahap
Perkembangan Anak Usia Remaja
1. Keluarga mencapai jumlah anggota yang maksimal, keluargasangat sibuk.
2. Anak memiliki aktivitas masing-masing di sekolah.
3. Orang tua berjuang dengan tuntutan ganda : perkembangan anak & dirinya.
4. Orang tua belajar menghadapi atau membiarkan anak pergi (bermain
dengan teman sebayanya).
5. Orang tua mulai merasakan tekanan yang besar dari komunitas di luar
rumah (sistem di sekolah).
7
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
8
mengatakan tidak pernahmembawakan bekal ke sekolah. Ibu S mengatakan
meskipun An.S kurus tapitidak ada massalah dalam belajar.
An.S (8.5th) mengatakan bosan makan dirumah karna lauknya itu itu
saja. An.S mengatakan senang jajan chiki dan mie instan dan es di warung.
Bapak Emengatakan An.S memang kurus karna BB lahirnya juga kecil.
Bapak Emengatakan merasa penasaran apakah benar anaknya kurang gizi
atau tidak.Keluarga bapak E mengatakan belum mengetahui pengertian gizi
kurang,penyebab serta tanda dan gejalanya. Keluarga juga mengatakan tidak
tahu jumlahtakaran makanan yang sesuai untuk anak usia sekolah. Bapak E
mengatakan jikaada keluarga yang sakit maka akan segera membawa ke
puskesmas. Ibu Smengatakan ingin mengetahui mengenai gizi seimbang agar
an.S bisa gemuk.
Dari pemeriksaan fisik An.S didapatkan data nadi 100 x/mnt, Suhu
36,20C,pernapasan 20 x/mnt, TB113 cm, LLA 15 cm, BB 16 kg , IMT 12.5,
statusantropometri antara-3SD s/d -2SD, Rambut terdistribusi secara merata
berwarnahitam kemerahan, tebal. Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik. Perut tidakbuncit, oedema pada tungkai tidak ada.
Masalah kesehatan lain terdapat pada An.A (12 tahun) dan Bapak E
(38tahun).An.A memiliki riwayat penyakit ISPA yang selalu muncul jika
daya tahantubuhnya menurun dan terdapat orang disekitarnya yang sedang
batuk pilek makaakan mudah tertular. Sedangkan bapak E memiliki
kebiasaan merokok 1 bungkusperhari. Bapak E juga memiliki kebiasaan
minum kopi 2 gelas perhari. Saatditanya mengenai akibat dari merokok dan
minum kopi, bapak E mengatakanmenyadari bahwa minum kopi dan
merokok tidak baik untuk kesehatan. Tingkatkemandirian keluarga berada
pada tingkat I.
9
Genogram
10
3.2 Pengkajian
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. DATA KELUARGA
11
No Nama Hub Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan Status TTV Status Alat Bantu /
Dgn KK terakhir Saat ini Gizi (TB, (TD, Imunisasi Protesa
BB, N, S, Dasar
BMI) RR)
1. Bapak E Suami 38 thn L Jawa SMP Karyawa TB: Nor Lengkap Tidak ada
n dan 170 mal
buruh cm,
BB: 75
kg,
BMI:
25,95
2. Ibu S Istri 36 thn P Jawa SMP Ibu TB:150 Nor Lengkap Tidak ada
rumah cm, mal
tangga BB:60
kg,
BMI:26
,67
3. An.A Anak 1 12 thn L Jawa SMP Pelajar TB:110 Nor Lengkap Tidak ada
cm, mal
BB:25
kg,
BMI:20
,66
4. An.S Anak 2 8,5 P Jawa SD Pelajar TB Nadi Lengkap Tidak ada
thn :113 :
cm, 100x
BB: 16 /mnt,
12
kg, suhu
BMI:12 :
,53 36,2
C
RR:
20x/
mnt
5. An.R Anak 3 17 bln P Jawa Belum - TB: 70 Nor Lengkap Tidak ada
Sekolah cm, mal
BB: 10
kg,
BMI:
20,41
13
LANJUTAN
No Nama Penampilan Status Kesehatan Riwayat Analisis Masalah
Umum Saat ini Penyakit / Kesehatan
Alergi INDIVIDU
14
Konjungtiva
tidak anemis,
sklera tidak
ikterik.
Perut tidak
buncit, oedema
pada tungkai
tidak ada.
5. An.R Badan gemuk, Sehat Tidak ada Normal
rambut hitam,
kulit putih
bersih.
15
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT TERLAMPIR
3. DATA PENUNJANG KELUARGA
16
Karena penting untuk membuang limbah di dalam Ya / Tidak*
setiap rumah.
Karena kebersihan itu sebagian dari iman.
Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Anggota
Keluarga 8m2/orang : Mengkonsumsi laup dan pauk setiap hari :
Ya / Tidak* Ya / Tidak*
Seharusnya anak dengan penyakit ISPA selain ruangan Anggota mengonsumsi lauk setiap hari tanpa pauk
kamarnya memiliki banyak ventilasi harunya juga Menggunakan jamban sehat :
kamarnya luas dan bersih, agar anak dapat lebih
nyaman dalam beraktivitas. Ya / Tidak*
Ya / Tidak*
Ya / Tidak*
17
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang
dialami anggota dalam keluarganya : Ya
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan
yang dialami anggota dalam keluarganya : Ya
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang
dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati / dirawat : Ya
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah
kesehatan yang dialami anggota keluarganya : Keluarga / Tetangga
/ Kader/Tenaga kesehatan, yaitu Dokter
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya : Tidak perlu ditangani karena akan sembuh
sendiri biasanya / Perlu berobat ke fasilitas yankes / Tidak
terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang
dialami anggota keluarganya secara aktif : Ya / Tidak, jelaskan ibu
dan bapak membawa anak S ke puskesmas setiap kali anggota
keluarga ada yang sakit.
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah
kesehatan yang dialaminya yang dialami anggota keluarganya : Ya
/ Tidak, jelaskan karena anak S terlihat kurus dari bayi hingga
remaja
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga
dengan masalah kesehatan yang dialaminya : Ya / Tidak, jelaskan
mereka membawa anaknya ke puskesmas untuk berobat
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan
yang dialami anggota keluarganya : Ya / Tidak, jelaska karena
bapak E masih terus merokok walaupun sudah mengetahui
bahwa anaknya mempunyai riwayat ISPA
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi
lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan : Ya / Tidak, jelaskan, belum
karena setelah anak pertama sakit ISPA bapak E masih
merokok dalam rumah.
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di
masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota
keluarganya : Ya / Tidak, jelaskan karena kurangnya
komunikasi dan bersosialisasi antara keluarga dalam
masyarakat dan lingkungan.
18
Perawat : Siti Nurmanah Perawat : Siti Nurmanah
a. Keadaan Umum
Kurus, Rambut terdistribusi secara merata berwarna hitamkemeraha, tebal.
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
b. Sirkulasi / Cairan
Kulit terlihat kusam dan kering karena suplai cairan ke dalam tubuh kurang,
pasien juga kesulitan untuk bernafas dikarenakan memiliki riwayat penyakit
ISPA.
c. Sistem Perkemihan
Normal
d. Sistem Pernapasan
Normal
e. Sistem Pencernaan
Jarang mengalami gangguan.
Dapat memepertahankan kadar gula dengan baik.
f. Sistem Muskuloskeletal
Normal
g. Sistem Neurosensori
Normal
h. Kulit
Sawo matang
i. Tidur dan Istirahat
Cukup baik
j. Mental
Tidak ada gangguan
k. Komunikasi dan Budaya
An.S berkomunikasi dengan baik kepeda anggota keluarga lainnya layaknya
seorang anak dengan orang tuanya dan seorang kakak dengan adiknya begitu
pula sebaliknya.
19
l. Kebersihan Diri
An.S mandi satu hari dua kali, sikat gigi setiap mandi, memakai sabun mandi
setiap mandi dan mandi menggunakan air bersih. Mencuci tangan sebelum
makan.
m. Perawatan Diri Sehari-hari
An.S mandi satu hari dua kali. Ganti baju satu hari dua kali.
An.S (8.5th) kurus sejak lahir, meskipun kurus tapi dia tidak punya masalah
dalam belajarnya. An.S. juga termasuk anak yang aktif dan jarang sakit.
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
20
nasi ditambah 1 macam lauk
ikan atau ayam, terkadang
ditambah sayur.
- Ibu S mengatakan An.S
sering jajan diluar dan
disekolah.
- Ibu S mengatakan selalu
menuruti An.S jika ingin
jajan.
- Ibu S mengatakan tidak
pernah membawakan bekal
ke sekolah.
- An.S mengatakan bosan
makan dirumah karna
lauknya itu itu saja.
- An. S mengatakan senang
jajan chiki dan mie instan
dan es di warung.
Do :
21
tanda dan gejalanya.
- Defisiensi pengetahuan
tentang gizi seimbang dan
kurang gizi.
3. Ds : Kebiasaan Bapak S yang Perilaku cenderung
- Bapak E mengatakan bahwa buruk. beresiko
minum kopi dan merokok
tidak baik untuk kesehatan.
Do :
- Bapak E merokok 1
bungkus perhari.
- Bapak E minum kopi 2
gelas perhari.
A. LATAR BELAKANG
Ibu menyusui atau ibu meneteki merupakan sasaran asuhan
keperawatan keluarga dimana mereka adalah bagian terpenting dalam
pemenuhan kebutuhan anaknya. Buteki perlu mendapatkan perhatian lebih dari
segi kesehatan karena merekalah tiang penyangga utama status kesehatan bagi
anak yang diasuhnya. Dalam asuhan keperawatan haruslah dimulai dari tahap
pengkajian sampai evaluasi
Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan
yang merupakan langkah awal untuk mengetahui masalah keperawatan apa saja
yang ditemukan pada keluarga. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan
melalui wawancara, pengamatan, studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik.
Pengkajian ini meliputi beberapa aspek yang harus dikaji antara lain data umum,
riwayat dan tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga.
Untuk mengetahui masalah keperawatan yang ada pada keluarga maka
diperlukan pengkajian yang lengkap sebagai langkah awal dari proses
keperawatan.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan data pada keluarga sehingga dapat dirumuskan
masalah keperawatan pada keluarga khususnya yang masih memberikan
ASI pada bayinya.
b. Tujuan Khusus
22
1. Mengetahui riwayat dan tahap perkembangan keluarga
2. Mengetahui karakteristik lingkungan keluarga
3. Mengetahui struktur keluarga
4. Mengetahui fungsi keluarga
5. Mengetahui stress dan koping keluarga
6. Mengetahui status kesehatan keluarga
7. Mengetahui harapan keluarga
8. Melakukan pemeriksaan fisik pada keluarga
C. METODE PELAKSANAAN
Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik
E. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari/tanggal :
Waktu :
No. Tahap Kegiatan
1. Prainteraksi - Menyampaikan salam
( 5 menit ) - Memperkenalkan diri
- Menyampaikan maksud dan tujuan
2. Interaksi - Wawancara dengan keluarga tentang data
( 30 menit ) yang diperlukan.
- Melakukan pemeriksaan fisik pada seluruh
anggota keluarga
- Melakukan observasi lingkungan.
23
3. Terminasi - Mengakhiri kontrak dan mengucapkan
( 5 menit ) terima kasih
- Kontrak waktu kembali untuk melengkapi
data yang kurang
- Salam penutup
G. SETTING TEMPAT
H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Menyiapkan pre planning
Kontrak waktu dengan keluarga
Menyiapkan instrument pengkajian, alat tulis dan alat pemeriksaan fisik.
2. Evaluasi Proses
Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.
Keluarga kooperatif terhadap pertanyaan yang diajukan untuk
melengkapi data.
Keluarga kooperatif saat dilakukan pemeriksaan fisik.
Keluarga mengijinkan ketika lingkungan rumahnya diobservasi.
Wawancara berjalan dengan lancar
3. Evaluasi hasil
Didapatkan kurang lebih 75% data tentang data umum, riwayat dan
tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, dan harapan
keluarga
24
3.4 Scoring/ Pembobotan dan Penentuan Prioritas Masalah
25
tergolong normal.
26
- Hanya sebagian 0
- Tidak dapat
POTENSIAL Ibu S mengatakan An.S sering
MASALAH jajan diluar dan disekolah. Ibu S
DAPAT DICEGAH mengatakan selalu menuruti
(bobot = 1) 3 3/3 x 1 = 1 An.S jika ingin jajan. Ibu S
- Tinggi 2 mengatakan tidak
- Cukup 1 pernahmembawakan bekal ke
- Rendah sekolah dan mengatakan senang
jajan chiki dan mie instan dan es
di warung.
27
- Krisis atau 1
keadaan
sejahtera
KEMUNGKINAN Keluarga memiliki jaminan
MASALAH kesehatan,tersedianya pelayanan
DAPAT DIUBAH kesehatandimasyarakat yaitu
(bobot = 2) 2/3 x 1=2/3 posyandu danpuskesmas.
2
- Dengan
1
mudah
0
- Hanya
sebagian
- Tidak dapat
POTENSIAL Kebiasaan minum kopi dan
MASALAH merokokpada bapak E sudah
DAPAT DICEGAH berlangsung lamadan sudah
(bobot = 1) 3 2/3 x 1=2/3 menjadi gaya hidup
- Tinggi 2
- Cukup 1
- Rendah
MENONJOLKAN Bapak E mengatakan merasa
MASALAH (bobot tidak adamasalah dengan
= 1) 0/2 x 1 =0 kebiasaanya selama ini.
2
- Masalah
berat, harus
segera
ditangani
- Ada
1
masalah, tapi
tidak perlu
segera
0
ditangani
- Masalah
28
tidak
dirasakan
Total 2 1/3
29
4. Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Krieteria Evaluasi
Diagnosa Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
30
pertemuan, dan dan pola
keluarga menyadari makan yang
mampu pentingnya tepat dengan
memberikan pola makan menggunakan
pola makan yang benar leaflet.
yang baik dan tepat 4. Berikan
dan menu serta kesempatan
sehatkepada makanan kepada
keluarga. yang keluarga
4. Setelah 1 x menyehatka untuk
15 menit n. bertanya
pertemuan, tentang
keluarga materi yang
manpu disampaika
memodifikasi 5. Berikan
lingkungan penjelasan
yang tepat ulang
untuk terhadap
memberikan materi yang
pola makan belum
yang baik dimengerti.
dan menu 6. Motivasi
sehat keluarga
5. Setelah 1 x untuk
20 menit mengulang
pertemuan, materi yang
keluarga telah
mampu dijelaskan.
menggunaka 7. Berikan
n fasilitas reinforcement
kesehatan positif atas
31
yang ada hasil yang
untuk dicapainya.
berkonsultasi
mengenai
1. Diskusikan
pola makan
bersama
yang baik 2. Respon
keluarga
dan menu afektif. 1. Keluarga
tentang
sehat mengataka
pengertian
n akan
makanan
memberika
menu sehat
n makanan
dan pola
dengan
makan yang
menu sehat
tepat
dan pola
2. Berikan
yang benar
pujian kepada
keluarga
tentang
pemahaman
keluarga
yang benar
3. Berikan
informasi
kepada
keluarga
mengenai
pengertian
makanan
menu sehat
dan pola
makan yang
32
tepat dengan
menggunakan
media lembar
balik dan
leaflet.
4. Berikan
kesempatan
kepada
keluarga
untuk
bertanya
tentang
materi yang
disampaika
5. Berikan
penjelasan
ulang
terhadap
materi yang
belum
dimengerti.
6. Motivasi
keluarga
untuk
mengulang
materi yang
telah
dijelaskan.
7. Berikan
reinforcement
positif atas
33
hasil yang
dicapainya.
1. Diskusikan
bersama
keluarga
tentang
pengertian
makanan
menu sehat
dan pola
makan yang
tepat dengan
menggunakan
lembar balik.
2. Berikan
pujian kepada
keluarga
tentang
pemahaman
keluarga
yang benar
3. Berikan
informasi
kepada
keluarga
mengenai
34
pengertian
makanan
menu sehat
dan pola
makan yang
tepat dengan
1. keluarga menggunakan
melakukan leaflet.
dengan 4. Berikan
3. Respon memberika kesempatan
psikomotor n makanan kepada
dengan keluarga
menu yang untuk
sehat dan bertanya
pola makan tentang
yang benar materi yang
yang disampaikan.
sehingga 5. Berikan
nutrisi penjelasan
anggota ulang
keluarga terhadap
terpenuhi. materi yang
belum
dimengerti.
6. Motivasi
keluarga
untuk
mengulang
materi yang
telah
dijelaskan.
35
7. Berikan
reinforcement
positif atas
hasil yang
dicapainya.
Ketidakefekt setelah 6. Setelah 1 x 1. Verbal/ 1. Keluarga 1. Diskusikan
ifan Koping dilakukan 20 menit Kognitif. mampu bersama
b.d asuhan pertemuan, menyebutka keluarga
defisiensi keperawatan keluarga n apa itu tentang
keluarga keluarga mampu keseimbang pengertian
tentang sebanyak 7x mengenal an gizi juga gizi
keseimbang kunjungan masalah mengetahui seimbang.
an gizi. diharapkan keseimbanga apa saja 2. Berikan
keluarga n gizi. yang pujian kepada
mampu 7. Setelah 1 x makanan keluarga
memperbaiki 15 menit dengan gizi tentang
keseimbangan pertemuan, seimbang. pemahaman
gizi. keluarga 2. Keluargame keluarga
mampu nyebutkapen yang benar.
mengambil yebab dari 3. Berikan
keputusan keseimbang informasi
yang tepat an gizi. kepada
untuk 3. Keluarga keluarga
memberikan mampu mengenai
gizi menyebutka pengertian
seimbang. n gizi seimbang
8. Setelah 1 x permasalaha dengan
15 menit n menggunakan
pertemuan, keseimbang media lembar
keluarga an gizi. balik dan
mampu 4. Keluarga leaflet.
36
memberikan mampu 4. Berikan
gizi memodifika kesempatan
seimbang si kepada
kepada lingkungan keluarga
keluarga. dengan untuk
9. Setelah 1 x tepat. bertanya
15 menit 5. Keluarga tentang
pertemuan, menyebutka materi yang
keluarga n fasilitas disampaika.
manpu yang dapat 5. Berikan
memodifikasi dikunjungi. penjelasan
lingkungan ulang
yang tepat terhadap
untuk materi yang
memberikan belum
gizi yang dimengerti.
seimbang. 6. Motivasi
10. Setelah 1 x keluarga
20 menit untuk
pertemuan, mengulang
keluarga materi yang
mampu telah
menggunaka dijelaskan.
n fasilitas 7. Berikan
kesehatan reinforcement
yang ada positif atas
untuk hasil yang
berkonsultasi dicapainya.
mengenai
keseimbanga
1. Diskusikan
n gizi.
37
bersama
keluarga
tentang
pengertian
gizi
1. Keluarga
seimbang.
memutuskan
2. Berikan
untuk
pujian kepada
mengikuti
keluarga
program
tentang
mengatasi
pemahaman
masalah
keluarga
keseimbang
yang benar.
an gizi
3. Berikan
dengan
informasi
tenaga
kepada
kesahatan.
keluarga
mengenai
pengertian
gizi seimbang
dengan
menggunakan
media lembar
balik dan
leaflet.
2. Respon 4. Berikan
afektif. kesempatan
kepada
keluarga
untuk
bertanya
38
tentang
materi yang
disampaika.
5. Berikan
penjelasan
ulang
terhadap
materi yang
belum
dimengerti.
6. Motivasi
keluarga
untuk
mengulang
materi yang
telah
dijelaskan.
7. Berikan
reinforcement
positif atas
hasil yang
dicapainya.
1. Diskusikan
bersama
keluarga
tentang
pengertian
gizi
seimbang.
2. Berikan
39
pujian kepada
keluarga
tentang
pemahaman
keluarga
yang benar.
3. Berikan
informasi
kepada
keluarga
mengenai
pengertian
gizi seimbang
dengan
menggunakan
media lembar
balik dan
leaflet.
4. Berikan
kesempatan
kepada
keluarga
1. Keluarga untuk
mengunjun bertanya
gi tentang
kesehatan disampaika.
untuk 5. Berikan
konsultasi penjelasan
tentang ulang
terhadap
40
keseimbang materi yang
an gizi. belum
dimengerti.
6. Motivasi
keluarga
untuk
mengulang
materi yang
telah
dijelaskan.
7. Berikan
reinforcement
positif atas
hasil yang
3. Respon
dicapainya.
psikomot
or
perilaku setelah Keluarga mampu 1. Verbal/ 1. Keluarga 1. Diskusikan
cenderung dilakukan mengenal Kognitif mengetahui bersama
beresiko asuhan masalah ISPA apa itu keluarga
pada keperawatan pada anggota ISPA juga tentang
bapak.E b.d keluarga keluarga dengan mengetahui pengertian
ISPA, sebanyak 3x cara: apa saja ISPA dengan
Kebiasaan kunjungan gejala dari menggunakan
1. Menyebutkan
Bapak.E keluarga ISPA. lembar balik.
pengertian
yang buruk. dapat 2. Keluarga 2. Berikan
ISPA.
mencegah mampu pujian kepada
2. Menyebutkan
terjadinya mengenal keluarga
penyebab
ISPA yang dan tentang
ISPA.
berisiko pada menyadari pemahaman
3. Menyebutkan
bapak E adanya keluarga
tanda dan
41
gejala ISPA. gejala ISPA yang benar
4. Menyebutkan yang 3. Berikan
cara menyerng informasi
mencegah di keluarga. kepada
ISPA. 3. Keluarga kelarga
5. Mengidentifi mampu mengenai
kasi masalah menyebutk pengertian
ISPA yang an tanda- ISPA dengan
terjadi pada tanda ISPA menggunakan
anggota leaflet.
keluarga. 4. Berikan
kesempatan
kepada
keluarga
untuk
bertanya
tentang
materi yang
disampaikan
5. Berikan
penjelasan
ulang
terhadap
materi yang
belum
dimengerti.
6. Motivasi
keluarga
untuk
mengulang
materi yang
42
telah
dijelaskan.
7. Berikan
reinforcement
positif atas
hasil yang
dicapainya.
1. Diskusikan
bersama
keluarga
tentang
pengertian
ISPA dengan
menggunakan
lembar balik.
2. Berikan
pujian kepada
keluarga
tentang
pemahaman
keluarga
yang benar
3. Berikan
1. Keluarga informasi
mengataka kepada
n akan kelarga
merawat mengenai
dengan pengertian
tepat. ISPA dengan
menggunakan
43
leaflet.
4. Berikan
kesempatan
kepada
keluarga
2. Respon
untuk
afektif.
bertanya
tentang
materi yang
disampaika
5. Berikan
penjelasan
ulang
terhadap
materi yang
belum
dimengerti.
6. Motivasi
keluarga
untuk
mengulang
materi yang
telah
dijelaskan.
7. Berikan
reinforcement
positif atas
hasil yang
dicapainya.
44
1. Diskusikan
bersama
keluarga
tentang
pengertian
ISPA dengan
menggunakan
lembar balik.
2. Berikan
pujian kepada
keluarga
tentang
pemahaman
keluarga
yang benar
1. Keluarga 3. Berikan
memutuska informasi
n untuk kepada
mengikuti kelarga
program mengenai
mengatasi pengertian
masalah ISPA dengan
ISPA menggunakan
dengan leaflet.
tenaga 4. Berikan
kesahatan. kesempatan
kepada
keluarga
untuk
bertanya
tentang
45
materi yang
disampaika
5. Berikan
penjelasan
ulang
terhadap
materi yang
belum
dimengerti.
6. Motivasi
keluarga
untuk
mengulang
materi yang
telah
dijelaskan.
7. Berikan
reinforcement
positif atas
psikomot dicapainya.
or
46
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada
system keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antara anggota
keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau
kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang
harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta social dari tiap anggota
keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu.Peranan individu dalam keluarga di dasari oleh harapan dan pola perilaku
dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
4.2 Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga melalui
penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan keluarga sesuai
jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan
kesehatan keluarga yang optimal. Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan,
untuk itu perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan
keluarga.
47
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi. 2008. Konsep dan proses keperawatan keluarga edisi pertama. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Slameto. 2006. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Mubarak, dkk. 2009. Ilmu keperawatan komunitas: konsep dan aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika
ners.unair.ac.id/materikuliah/askep%20remaja%20new.pdf
Wong, D.L, Hockenberry, M, et al. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Alih
bahasa, Monica Ester; (6th.ed). volumen 2. Jakarta: EGC.
48