Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu bagian penting dalam karya ilmiah ialah abstrak. Hal tersebut
dikarenakan abstrak merupakan hasil ringkasan yang memuat seluruh isi dari karya
ilmiah. Abstrak juga menjadi tolak ukur terhadap isi dari karya ilmiah tersebut.
Pembaca akan tertarik atau tidak untuk membaca karya ilmiah juga ditentukan oleh
abstrak tersebut. Abstrak dibuat oleh penulis untuk membantu pembaca agar dapat
dengan mudah dan cepat untuk melihat tujuan dari penulisannya (Polontalo, 2013)

Seiring dengan perkembangan zaman di era globalisasi ini, abstrak penelitian


ilmiah dibuat dalam dua bahasa, misalnya di Indonesia, mayoritas abstrak dibuat
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Penambahan abstrak berbahasa Inggris
dalam karya ilmiah merupakan respon dari kemajuan teknologi dimana karya-karya
ilmiah banyak dipublikasikan lewat internet. Oleh karena itu, publikasi ilmiah
khususnya jurnal ilmiah dapat diakses dari seluruh penjuru dunia. Karenanya,
penerjemahan abstrak dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris menjadi hal
yang sangat penting.

Di Indonesia, salah satu publikasi ilmiah online dalam bidang linguistik yang
dapat diakses secara umum ialah jurnal Linguistika Akademia. Jurnal ini memuat
karya-karya ilmiah yang mengangkat tema-tema linguistik. Selain itu, para
kontributor dalam jurnal ini, sebagian besar, merupakan mahasiswa yang sedang
menempuh pendidikan di jurusan Sastra Inggris. Mereka juga yang membuat abstrak
berbahasa Inggris dalam jurnal tersebut. Peneliti berasumsi bahwa penulis sudah
memiliki kompetensi khususnya kaidah gramatika bahasa Inggris. Namun demikian,
mayoritas abstrak dalam jurnal tersebut masih banyak ditemukan kesalahan
kesalahan gramatika dalam abstrak tersebut. Memproduksi abstrak tentu berbeda
dengan memproduksi teks- pada jenis lainnya karena abstrak merupakan ringkasan
dari keseluruhan karya ilmiah yang mempunyai batasan kurang lebih 200 kata.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Abstrak?
2. Apa tujuan pembuatan Abstrak?
3. Apa saja sifat-sifat Abstrak?
4. Apa saja jenis-jenis Abstrak?
5. Bagaimana ketentuan penulisan Abstrak?
6. Bagaimana kualitas Abstrak?

C. Rumusan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Abstrak
2. Untuk mengetahui tujuan pembuatan Abstrak
3. Untuk mengetahui sifat-sifat Abstrak
4. Untuk mengetahui jenis-jenis Abstrak
5. Untuk mengetahui ketentuan penulisan Abstrak
6. Untuk mengetahui kulitas Abstrak
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Pengertian umum abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan


sehingga pada tulisan, ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk
menjelaskan secara singkat kepada pembaca. Sedangkan pengertian khusus abstrak
adalah sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus.

Abstrak adalah rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat
atau dengan kata lain penyajian atau gambaran ringkas yang benar, tepat dan jelas
mengenai isi suatu dokumen (Ahira, 2009).

Abstrak merupakan suatu ringkasan yang lengkap dan menjelaskan


keseluruhan isi artikel ilmiah. Abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah.
Penulisan abstrak yang baik perlu dipertimbangkan mengingat bagian ini merupakan
bagian artikel yang dibaca setelah judul. Sangatlah beralasan, dibaca tidaknya suatu
artikel ilmiah tergantung pada kesan yang diperoleh pembaca saat membaca
abstraknya. Bagian artikel yang paling sulit dikerjakan adalah abstrak. Abstrak dalam
bahasa Inggris merupakan satu kemutlakan yang harus ada (persyaratan dalam
akreditasi jurnal ilmiah) (Santoso, 2009).

Menurut Nur Cahaya, 1986 Abstrak adalah tulisan ringkas yang merupakan
intisari dari sesuatu karangan atau uraian tertulis lainnya yang lebih panjang lebar
untuk mempercepat orang mengetahui isi atau memberinya gambaran yang padat dari
tulisan aslinya itu.

American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah


representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Abstrak merupakan bentuk
ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu
tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.
Abstrak sebagai ringkasan singkat (short summary ) menunjukkan bahwa
abstrak memiliki kesamaan tetapi juga berbeda dengan ringkasan (summary ). Kedua-
duanya memberikan informasi kepada pembaca tentang isi suatu naskah (buku,
skripsi, tesis, disertasi, atau makalah). Dilihat dari panjang atau jumlah katanya,
abstrak lebih singkat yang berarti informasi yang diberikan melalui abstrak lebih
sedikit dibandingkan dengan ringkasan.

B. Tujuan Pembuatan Abstrak


1. Untuk menangkap isi dokumen sehingga dalam waktu yang singkat pembaca
dapat mengetahui informasi yang terdapat dalam dokumen (tanpa harus membaca
keseluruhan dokumen)

2. Memudahkan pembaca untuk menghemat waktu pembaca.

3. Pembaca akan dengan cepat membuat keputusan apakah akan melanjutkan


membaca karya ilmiah atau tidak.

4. Menghindari terjadinya plagiasi atau duplikasi tulisan.

5. Adanya keywords yang dapat digunakan untuk memudahkan dalam penelusuran


informasi secara elektronis.

6. Menghindari masalah bahasa dalam dokumen asli.


C. Sifat-sifat Abstrak
Sifat-sifat Abstrak adalah (Santoso, 2009) :

1. Ringkas: dinyatakan dengan kalimat yang ringkas dan terhindar dari ekspresi
yang berlebihan (redundancy).

2. Jelas: menggunakan kata atau kalimat yang jelas dan terhindar dari arti ganda
(ambiguity)

3. Tepat: menggunakan ekspresi yang tepat dan spesifik dalam menggambarkan isi
dokumen.

4. Berdiri sendiri: deskripsi dari dokumen digambarkan secara lengkap dan dapat
dimengerti sepenuhnya tanpa harus merujuk pada dokumen lain.

5. Objektif: terhindar dari interpretasi dan penilaian pribadi pengabstrak.

Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap informasi yang
terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta. Dengan kata lain, sangat
tidak diperkenankan untuk mencantumkan informasi yang tidak ada faktanya yang
jelas dalam isi artikel pada suatu abstrak. Abstrak yang baik harus mengandung empat
unsur : Argumentasi logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk
memecahkan masalah, pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah
(metode), hasil yang dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap
unsur hendaknya diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan
demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang (Santoso, 2009).

Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling
penting. Abstrak memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian (untuk
penelitian kualitatif termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti)dan ringkasan
hasil penelitian (bila dianggap perlu, juga simpulan dan implikasi). Tekanan diberikan
pada hasil penelitian. Hal-hal lain seperti hipotesis, pembahasan dan saran tidak perlu
disajikan (Ahira, 2009).
D. Jenis-jenis Abstrak
1. Abstrak indikatif (indicative abstract): ikhtisar umum mengenai isi sesuatu
karya ilmiah. Dalam ikhtisar ini tidak terdapat data-data kwantitatif dan kwalitatif.
Ditulis dengan singkat dan padat.
2. Abstrak Deskriptif (describtive abstract): memiliki ciri-ciri antara lain sebagai
berikut:
a. Hanya menyajikan uraian singkat tentang isi tulisan
b. Tidak menguraikan apa yang dibahas dalam tiap bab dalam tulisan tersebut
c. Disusun dalam kalimat tunggal
d. Deskriptif tidak memerlukan perincian yang bersifat detail atau pun
contoh-contoh yang bersifat ilustratif
3. Abstrak informatif (informative abstract): ikhtisar yang lebih mendekati
ringkasan suatu karya ilmiah. Dalam ikhtisar ini diuraikan tujuan penulisan,
pikiran-pikiran pokok, metode-metode, data-data akan tetapi tidak secara
mendetail.

E. Ketentuan Penulisan Abstrak


1. Jumlah kata 200-250 kata dengan spasi tunggal (single space).
2. Hanya menyajikan, tidak memberi komentar atau analisis terhadap isi dokumen.
3. Berisi hal-hal pokok isi dokumen.
4. Berbentuk esei, bukan poin per poin.
5. Menggunakan kalimat aktif
6. Bila skripsi/TA dalam bahasa Inggris, maka abstrak ditulis ke dalam bahasa
Inggris pula. Bila skripsi/TA Bahasa Indonesia, maka abstrak ditulis ke dalam
Bahasa Indonesia (ada yang mensyaratkan Bahasa Indonesia dan Bahasa
Indonesia)
7. Istilah asing pada abstrak berbahasa Indonesia ditulis dalam cetak miring (italic),
sedangkan dalam bahasa Inggris semua teks ditulis tegak.
8. Nama mahasiswa (tanpa NIM) ditulis pada bagian atas abstrak, diikuti dengan
jenis dan judul skripsi/TA. Di beberapa perguruan tinggi, mencantumkan NIM
setelah nama mahasiswa.
9. Pada bagian bawah abstrak ditulis kata kunci/keyword yang merupakan topik
yang dibahas pada skripsi/TA. Kata kunci berupa kata minimal 3 kata atau phrasa.
Pencantuman kata kunci, ada yang diletakkan di bagian atas setelah keterangan
judul skripsi/TA.

Beberapa hal yang perlu juga diperhatikan dalam penulisan abstrak adalah sebagai
berikut.
1. Bentuk tulisan bersifat informatif kualitatif atau kuantitatif bergantung jenis
laporan atau karya ilmiah dan deskriptif, analisis, induktif, atau deduktif
bergantung pada jenis laporan atau karya ilmiah.
2. Abstrak disajikan secara singkat, terdiri atas 200 s.d. 300 kata atau sekitar 7
s.d. 10 paragraf dan diletakkan sebelum daftar isi.
3. Kata abstrak ditulis di bagian tengah halaman dengan huruf kapital. Simetris
di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.
4. Abstrak tidak memuat latar belakang, contoh, penjelasan berupa alat, cara
kerja, dan proses yang sudah dikenal atau lazim.
5. Abstrak hanya memuat metode kerja dari pengumpulan data sampai
penyimpulan dan data yang sudah diolah.
6. Dalam penyusunan abstrak, perlu diperhatikan ketelitian penyajian sumber
informasi asli secara cermat, mudah dipahami, dan menggunakan kata atau
istilah yang sama dengan tulisan aslinya.
7. Pengetikan berspasi satu, menggunakan tipe tulisan standar times new roman
atau arial , dengan ukuran tulisan 12 pt.
8. Panjang abstrak maksimal satu halaman kuarto (A4), tapi ada juga yang
memperbolehkan panjang teks abstrak maksimal dua halaman kuarto atau
didasarkan pada jumlah kata maksimal 250 kata.
9. Selain itu, teks di dalama abstrak disajikan secara padat di dalam intisari
tulisan yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang
digunakan, hasil yang diperoleh, dan simpulan.
10. Jika ada sasaran yang akan diajukan, maka boleh dicantumkan.
11. Di dalam sebuah abstrak dicantumkan pula kata kunci yang ditempatkan
paling bawah teks abstrak. Jumlah kata kunci di dalam abstrak adalah sekitar
3-5 kata kunci. Kata kunci tersebut berfungsi sebagai komputerisasi sistem
informasi ilmiah. Karena dengan kata kunci tersebut dapat membantu
menemukan judul-judul skripsi, tesis, dan disertasi berserta abstraknya.

Dengan demikian, keberadaan abstrak dalam sebuah laporan atau karya ilmiah
mutlak adanya. Hal ini bisa memudahkan pembaca untuk mengetahui isi laporan
dalam waktu yang singkat, tanpa harus membaca tulisan aslinya secara menyeluruh.

F. Kualitas Abstrak
1. Akurasi (isi tidak menyimpang dari naskah atau dokumen aslinya)
2. Kejelasan (harus ditulis secara singkat dan mudah dipahami)
3. Isi (berisi informasi penting)
4. Tampilan (menggunakan bahasa standar dan penulisan yang rapih)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian umum abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi


tulisan sehingga pada tulisan, ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi
untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca. Sedangkan pengertian khusus
abstrak adalah sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa
khusus.

Abstrak sebagai ringkasan singkat (short summary ) menunjukkan bahwa


abstrak memiliki kesamaan tetapi juga berbeda dengan ringkasan (summary ).
Kedua-duanya memberikan informasi kepada pembaca tentang isi suatu naskah
(buku, skripsi, tesis, disertasi, atau makalah). Dilihat dari panjang atau jumlah
katanya, abstrak lebih singkat yang berarti informasi yang diberikan melalui
abstrak lebih sedikit dibandingkan dengan ringkasan.

Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap informasi


yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta. Dengan kata lain,
sangat tidak diperkenankan untuk mencantumkan informasi yang tidak ada
faktanya yang jelas dalam isi artikel pada suatu abstrak. Abstrak yang baik harus
mengandung empat unsur : Argumentasi logis perlunya dilakukan observasi atau
penelitian untuk memecahkan masalah, pendekatan yang digunakan untuk
memecahkan masalah (metode), hasil yang dicapai dalam penelitian serta
kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya diungkapkan dalam kalimat
yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu
panjang (Santoso, 2009).
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

https://iyano.wordpress.com/2011/05/03/abstrak/ (Diakses pada tanggal 17 September 2016


pukul 19:35)

https://bintangsitepu.wordpress.com/2010/09/30/teknik-membuat-abstrak/ (Diakses pada


tanggal 17 September 2016 pukul 19:50)

S2-2015-354030-introduction.pdf

Anda mungkin juga menyukai