Anda di halaman 1dari 48

BAB II

PENGUMPULAN DATA

Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses manajemen

keperawatan yang meliputi pengumpulan data, Visi, Misi, dan Motto RSUD

Mardi Waluyo Blitar beserta M1-M5 (Man, Materials, Method, Money,

Marketing).

A. VISI MISI DAN MOTTO

1. Visi

Menuju Rumah Sakit Umum Daerah Mardi Waluyo sebagai Rumah

Sakit pilihan utama yang terpercaya melayani semua masyarakat pada tahun

2021.

2. Misi

a. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna, berkualitas, dengan

mengutamakan keselamatan pasien, serta membangun citra pelayanan

kesehatan yang pertisiptif.

b. Mewujudkan tata kelola Rumah Sakit yang profesional, akuntabel, dan

transparan.

3. Motto

Kesehatan dan kepuasan anda adalah kebahagiaan kami.

7
B. FALSAFAH PELAYANAN KEPERAWATAN

1. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan bio, psiko, sosial, spiritual

dan kultural yang unik yang harus di pertimbangkan dalam setiap pemberian

asuhan keperawatan.

2. Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan secara optimal kepada semua yang

memebutuhkan dengan tidak membedakan bangsa suku agama atau

kepercayaan dan status sosial di setiap tempat pelayanan kesehatan.

3. Tujuan asuhan keperawatan dapat di capai melalui usaha bersama dari semua

anggota tim kesehatan.

4. Dalam memberikan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama

semua anggota tim kesehatan dan klien atau keluarga.

5. Perawat bertanggungjawab dan bertanggung gugat, memiliki wewenang

melakukan asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan standart asuhan

keperawatan.

6. Perkembangan staff dalam penataan keperawatan penunjang medis

mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan yang optimal kepada pasien

secara profesional sesuai dengan sumberdaya yang ada.

C. TUJUAN RUMAH SAKIT

Tujuan Rumah Sakit Mardi Waluyo adalah:

1. Terwujudnya pelayanan kesehatan spesialistik, profesional, berkualitas,

terjangkau, akuntable dan transparan.

8
2. Terwujudnya kesehatan dengan menempatkan pengguna layanan sebagai

pusat perhatian.

3. Terwujudnya peran keluarga dalam mempercepat proses penyembuhan.

4. Terwujudnya upaya mandiri pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

5. Terwujudnya upaya kesehatan masyarakat dalam meningkatkan pelayanan

rumah sakit.

6. Terjalinnya kerjasama dengan:

a. Rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta dalam upaya pemenuhan

fasilitas pelayanan kesehatan.

b. Pihak ketiga dalam upaya meningkatkan pemasaran rawat inap rumah

sakit.

c. Pihak ketiga dalam upaya meningkatkan keamanan, kebersihan dan

kerapian lingkungan di ruang rawat inap rumah sakit.

d. Pihak ketiga dalam upaya efisiensi pelayanan.

e. Terwujudnya manajemen yang partisipatif, transparan, akuntabel,

profesional berbasiskan teknologi informasi.

f. Terwujudnya sumber daya manusia yang profesional.

g. Terwujudnya kesejahteraan sumber daya manusia rumah sakit

9
D. SUMBER DAYA MANUSIA (M1-MAN)

1. Struktur Organisasi

Direktur

Wadir Pelayanan Dan


Penunjang Medik

Kepala Bidang Instalasi-Instalasi


Pelayanan Terkait
Keperawatan

Kepala Seksi Dan Kepala Seksi Monitoring


Pengembangan Dan Evaluasi Pelayanan
Pelayanan Keperawatan

Perawat Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala


Klinik Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang
Rawat IPI IGD IBS IHD
Inap

Garis Komando
Garis Koordinasi

Bagan 2.1 Stuktur Organisasi RSUD Mardi Waluyo Blitar 2017

10
2. Sumber Daya Manusia

KEPALA RUANG
Shulthonah, S.Kep,Ns

ADMINISTRASI RUMAH
KETUA TIM
Ramadhan Kusandika PERAWAT JAGA TANGGA

1. Elly Muthoharoh, S.Kep.Ns Ernawati


2. Rosta Patmadi, S.Kep.Ns
3. Putri Artika, S.Kep.Ns
PEMBANTU
4. Kunti Milandari, Amd.Kep
ORANG SAKIT

Audea Rizky
PERAWAT PELAKSANA
1. Yeni Susanti, S.Kep.Ns
2. Ari Wibowo, Amd.Kep
3. Sari Wuni, Amd.Kep
4. Yuslius CW, S.Kep.Ns
5. Reni Atriana, Amd. Kep
6. I Putu Rastra, Amd.Kep
7. Bromi Pria T., Amd.Kep
8. Andayani W.S., Amd.Kep
9. Ira Setyonikmah, Amd.Kep

Bagan 2.2 Stuktur Organisasi Ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar 2017

11
3. JumlahTenaga (Keperawatan dan Non Keperawatan)

Tabel 2.1 Tenaga keperawatan di ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo


Blitar
Masa Kerja
No Nama Pendidikan Status Di Ruang
Mawar
1. Shulthonah S.Kep.Ns S1 Keperawatan PNS 5 Tahun
2. Rosta Padmadi S.Kep S1 Keperawatan PNS 8 Tahun
3. Elly Mutoharoh S.Kep S1 Keperawatan PNS 6 Tahun
Kunti Milandari Amd.
4. D3 Keperawatan PNS 4 Tahun
Kep
5. Putri Artika S.Kep.Ns S1 Keperawatan PNS 2 Tahun
6. Yeni Susanti,S.Kep.Ns S1 Keperawatan PNS 2 Tahun
7. Ari Wibowo Amd.Kep D3 Keperawatan PNS 6 Tahun
8. Sari Wuni Amd.Kep D3 Keperawatan PNS 7 Tahun
9. Reni Astrina Amd.Kep D3 Keperawatan Non PNS 2 Tahun
10. Bromi tria Amd.Kep D3 Keperawatan Non PNS 2 Tahun
Andayani W S,
11. D3 Keperawatan Non PNS 2 Tahun
Amd.Kep
I Putu Rastra
12. D3 Keperawatan Non PNS 2 Tahun
Amd.Kep
13. Yuslius, S.Kep.Ns S1 Keperawatan PNS 2 Tahun
Ira Setiyonikmah,
14. D3 Keperawatan Kontrak 1 Tahun
Amd.Kep
Sumber: Data Sekunder di ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar 2017

Tabel 2.2 Nama Perawat dan Pelatihan Yang Pernah Di ikuti


No Nama Pelatihan Yang diikuti
1. Shulthonah, S.Kep.Ns MAKP, Etika Pelayanan, BLS, PMKP,
Preseptor Shift (CI), PKRS, Diklat Ahli,
Comite Keperawatan, VCT.
2. Rosta Padmadi, S.Kep.Ns MAKP, BLS, MPKP, Etika Pelayanan
3. Elly Mutoharoh, S.Kep.Ns MAKP, BLS, PMKP, Etika Pelayanan,
CST
4. Kunti Milandari, BLS, PMKP, VCT, SIHA, Etika
Amd.Kep. Pelayanan, MPKP.
5. Putri Artika, S.Kep.Ns MPKP, BLS, Komite keperawatan, Etika

12
Pelayanan.
6. Yeni Susanti, S.Kep.Ns PMKP, BLS, Etika Pelayanan
7. Ari Wibowo, Amd.Kep. PMKP, BLS, Etika Pelayanan
8. Sari Wuni, Amd.Kep. PMKP, BLS, Etika Pelayanan
9. Yuslius, S.Kep.Ns. PMKP, BLS, Etika Pelayanan
10. Bromi Pria T, Amd.Kep. PMKP, BLS, Etika Pelayanan
11. Andayani W, Amd.Kep. PMKP, BLS, Etika Pelayanan
12. Reni Astriana, Amd.Kep. PMKP, BLS, Etika Pelayanan
13. I Putu Rastra, Amd.kep. PMKP, BLS, Etika Pelayanan
14. Ira Setyanikmah, BLS
Amd.Kep.
Sumber: Data Sekunder di ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar 2017

Tabel 2.3 Tenaga Medis Non Keperawatan di Ruang Mawar RSUD


Mardi Waluyo Blitar 2017
No Kasus Dokter Ket.
1. Paru 1) Dr. Sigit Aprianto, Sp.P
2) Dr. Sas Alwafi, Sp.P
2. Bedah 1) Dr. Utchu, Sp.B
2) Dr. Ramiadji, Sp.B
3) Dr. Marsudji, Sp.B
3. Saraf 1) Dr. Suharyono, Sp.S
2) Dr. Novi Irawan, Sp.S
4. Penyakit 1) Dr. Yudi Agung, Sp.PD
Dalam 2) Dr. Mia Melinda, Sp.PD
3) Dr. Rofika Hanifa, Sp.PD

5. Gigi 1) Drg. Anggani Pratiwi


2) Drg. Nunung I
3) Drg. Vera Ari
4) Drg. Anselma
6. Anak 1) Dr. Dewi A, Sp.A
2) Dr. Vivi, Sp.A
3) Dr. Hendra, Sp.A
7. Obgyn 1) Dr. Nova, Sp.Og
2) Dr. Djamil Suherman, Sp.Og
3) Dr. Musroh, Sp.Og
6. Lain-lain 1) Dr. Novita Sesuai

13
2) Dr. Fendik, Sp.Uro kasus
3) Dr. Yudi, Sp.BS
4) Dr. Hendra, Sp.Ot
5) Dr. Erie Triono, Sp.THT
6) Dr. Muhdahani, Sp.M
7) Dr. Agustina, Sp.M
8) Dr. Sitanaya Katje, Sp.KK
9) Dr. Andre Stefanus, Sp. RM
10) Dr. Bernard Toedore R, Sp.Pk
11) Dr. M. Jauhar A, Sp.An
12) Dr. Farid Fahlefi, Sp.An
13) Dr. Herlin Ratnawati
14) Dr. Viani, Sp.JP
Sumber :Data sekunder di ruang Mawar RUSD Mardi Waluyo Blitar 2017

Tabel 2.4 Tenaga Non Medis Non Keperawatan di Ruang Mawar RSD
Mardi Waluyo Blitar 2017
No Jenis Bidang Jumlah Status
1 Rumah Tangga 1 PNS
2 Administrasi 1 Non PNS
3. POS 1 Non PNS
4. Gizi 2 Non PNS
5. CS (Clining Service) 4 Ostosing
Sumber :Data sekunder di ruang Mawar RUSD Mardi Waluyo Blitar 2017

Tabel 2.5 Tenaga mahasiswa keperawatan


No Klasifikasi Institusi Jumlah Jadwal Praktek
1 Profesi Ners Stikes Surya Mitra 12 02 Oktober-18
Husada Kediri November 2017
2 Profesi Ners Universitas Kadiri 3 02-14 Oktober
2017
3 D3 Stikes Karya Husada 4 02-07 Oktober
Keperawatan Kediri 2017
4 D3 Poltekkes Blitar 4 25 September-14
Keperawatan Oktober 2017
Sumber: Data sekunder di ruang Mawar RUSD Mardi Waluyo Blitar 2017

14
4. Tingkat Ketergantungan Pasien Dan Kebutuhan Tenaga Keperawatan

Jumlah tenaga yang diperlukan bergantung dari jumlah pasien dan

Klasifikasi derajat ketergantungan pasien di bagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

tingkat ketergantungannya.

a. Perawat minimal, memerlukan waktu 1-2 jam sehari

b. Perawat parsial, memerlukan waktu 3-4 jam sehari

c. Perawat total, memerlukan 5-6 jam sehari

Untuk menentukan tingkat ketergantungan pasien, kelompok

menggunakan klasifikasi dan kriteri tingkat ketergantungan pasien

berdasarkan orem yaitu teori self care deficit, sedangkan untuk mengetahui

jumlah tenaga menggunakan perhitungan menurut Ratna Sitorus (2006).

Tabel 2.6 Jumlah tenaga keperawatan berdasarkan Shift tanggal 03


Oktober 2017 di Ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar
Tingkat Ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga

Tingkat KTG Jumlah Pagi Sore Malam


Pasien

Minimal 10 x 0.17 = 10 x 0.14 = 10 x 0.07 =


10
1,7 1.4 0.7

Parsial 9 x 0.27 = 9 x 0.15 = 9 x 0.10 =


9
2.43 1.35 0.9

Total 4 x 0.36 = 4 x 0.30 = 4 x 0.20 =


4
1.44 1.2 0.8

Jumlah 23 5.57 3.95 2.4

6 4 2

Sumber : Data primer pengkajian tanggal 03 Oktober 2017

15
Total tenaga perawat jaga :

Pagi : 6 orang

Siang : 4 orang

Malam : 2 orang

Total : 12 orang

Jumlah tenaga lepas dinas per hari 86 x 12/279 = 3.69 = 4

Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan: 12 orang + 1 orang Karu + 4

orang lepas dinas = 17 orang. Di ruang Mawar jumlah perawat sebanyak 14

orang, sedangkan dari data jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah 17 orang

perawat. Sehingga dapat disimpulkan jumlah tenaga keperawatan yang

tersedia masih belum mencukupi dengan standart jumlah kebutuhan tenaga

perawat.

Tabel 2.7 Jumlah tenaga keperawatan berdasarkan Shift tanggal 04


Oktober 2017 di Ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar
Tingkat Ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga

Tingkat KTG Jumlah Pagi Sore Malam


Pasien

Minimal 10 x 0.17 10 x 0.14 = 10 x 0.07 =


10
= 1.7 1.4 0.7

Parsial 8 x 0.27 = 8 x 0.15 = 8 x 0.10 =


8
2.16 1.2 0.8

Total 4 x 0.36 = 4 x 0.30 = 4 x 0.20 =


4
1.44 1.2 0.8

Jumlah 22 5.3 3.8 2.3

5 4 2
Sumber : Data primer pengkajian tanggal 04 Oktober 2017

16
Total tenaga perawat jaga :

Pagi : 5 orang

Siang : 4 orang

Malam : 2 orang

Total : 11 orang

Jumlah tenaga lepas dinas perhari 86 x 11/279 = 3,39 = 3

Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan: 11 orang + 1 orang karu + 3

orang lepas dinas = 15 orang. Di ruang Mawar jumlah perawat sebanyak 14

orang, sedangkan dari data jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah 15 orang

perawat. Sehingga dapat disimpulkan jumlah tenaga keperawatan yang

tersedia masih belum mencukupi jika dibandingkan standart jumlah

kebutuhan tenaga perawat.

Tabel 2.8 Jumlah tenaga keperawatan berdasarkan Shift tanggal 05


Oktober 2017 Ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar
Tingkat Ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga

Tingkat Jumlah
Pagi Siang Malam
Ketergantungan Pasien

11 x 0.17 11 x 0.14 11 x 0.07


Minimal 11
= 1.87 = 1.54 = 0.77

8 x 0.27 = 8 x 0,15 = 8 x 0.10 =


Parsial 8
2.16 1.2 0.8

3 x 0.36 = 3 x 0.30 = 3 x 0.20 =


Total 3
1.08 0.9 0.6

Jumlah 22 5.11 3.64 2.17

5 4 2

Sumber: Data primer pengkajian tanggal 05 Oktober 2017

17
Total tenaga perawat jaga :

Pagi : 5 orang

Siang : 4 orang

Malam : 2 orang

Total : 11 orang

Jumlah tenaga lepas dinas perhari 86 x 11/279= 3.39 = 3

Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan : 11 orang + 1 orang karu + 3

orang lepas dinas = 15 orang. Di ruang Mawar jumlah perawat sebanyak 14

orang, sedangkan dari data jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah 15 orang

perawat. Sehingga dapat disimpulkan jumlah tenaga keperawatan yang

tersedia masih belum mencukupi jika dibandingkan standart jumlah

kebutuhan tenaga perawat.

5. BOR (Bed Occupancy Rate)

Berdasarkan hasil pengkajian BOR pasien di ruang Mawar selama 3

hari adalah 73 %. Kapasitas tempat tidur ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo

Blitar yaitu 31 tempat tidur dengan rincian pada tabel berikut:

Tabel 1.14 BOR Pasien di Ruang Mawar pada tanggal 03 Oktober 2017
No Shift Kelas I Kelas II Kelas Isolasi BOR
III
1. Pagi 8 Bed 6 bed 7 bed (7 2 bed 23/31x100%=
(Penuh) (penuh) kosong) (1 kosong) 74.19 %

2. Sore 8 Bed 6 bed 7 bed 2 bed (1 23/31x100%=


(Penuh) (Penuh) (7 kosong) 74.19 %
kosong)

18
3. Malam 8 Bed 6 bed 7 bed (7 2 bed (1 23/31x100%=
(Penuh) (Penuh) kosong) kosong) 74.19 %

Tabel 2.13 BOR Pasien di Ruang Mawar pada tanggal 04 Oktober


2017
No Shift Kelas I Kelas II Kelas Isolasi BOR
III
1. Pagi 7 Bed (1 6 bed 7 bed (7 2 bed 22/31x100%=
kosong) (Penuh) kosong) (1 kosong) 70.96%

2. Sore 7 Bed (1 6 bed 7 bed 2 bed (1 22/31x100%=


kosong) (Penuh) (7 kosong) 70.96%
kosong)
3. Malam 7 Bed (1 6 bed 7 bed (7 2 bed (1 22/31x100%=
kosong) (Penuh) kosong) kosong) 70.96%

Tabel 1.15 BOR Pasien di Ruang Mawar pada tanggal 05 Oktober 2017
No Shift Kelas I Kelas II Kelas Isolasi BOR
III
1. Pagi 7 Bed (1 6 bed 7 bed (7 2 bed 22/31x100%=
kosong) (Penuh) kosong) (1 kosong) 70.96 %

2. Sore 7 Bed (1 6 bed 7 bed 2 bed (1 22/31x100%=


kosong) (Penuh) (7 kosong) 70.96 %
kosong)
3. Malam 7 Bed (1 6 bed 7 bed (7 2 bed (1 22/31x100%=
kosong) (Penuh) kosong) kosong) 70.96 %

19
7. ALOS (Average Length of Stay)

Lama rawat inap pasien di Ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar

adalah 3 hari namun tergantung dari kondisi kesehatan klien.

8. Hasil Observasi

Sesuai dengan hasil observasi yang kami dapatkan bahwa masih ada

perawat yang datang tidak tepat waktu dan para CS membersihkan ruangan

2x sesuai jadwalnya. Saat ini kesadaran masarakat akan pentingnya kesehatan

semakin tinggi, sehingga masarakat yang berobat ke rumah sakit semakin

banyak. Hal ini menuntut kinerja yang lebih berat bagi perawat. Beberapa

waktu yang lalu RSUD Mardi Waluyo Blitar baru membuka penerimaan

pegawai baru sehingga jumlah perawat pelaksana di ruangan semakin

bertambah, hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan antara perawat lama

dan baru di ruangan untuk menunjukan kemampuan kinerjanya masing-

masing untuk menjadi yang terbaik.

20
9. Alur Masuk Pasien Baru Ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar

Surat rujukan opname URJ


dari dokter

Pasien
UGD (Unit Datang
GawatDarurat)

Rawat Inap Di Ruang


UGD PoliUmum
Mawar
dan Paru

Pulang, Pindah Ruang


Sembuh, Perawatan
Pulang, Paksa,
Meninggal

ICU Sesuai Kasus

Kembali ke ruangan Pulang meninggal

Bagan 2.3 Alur Masuk Pasien Baru Ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo
Blitar

21
10. Daftar penyakit terbanyak diruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar
Bulan Agustus - September 2017
No Penyakit Jumlah Persentase

1. TB Paru 48 36,36%

2. DM 32 24,24%

3. CKD 11 8,33%

4. HF 10 7,57%

5. B24 9 6,81%

6. Asma 7 5,33%

7. COPD 4 3,03%

8. Dispneu 4 3,03%

9. Hipoglikemia 4 3,03%

10. Anemia 3 2,27%

Jumlah 132 100%

Sumber :Data sekunder di ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar 2017

22
E. SARANA DAN PRA SARANA (M2-MATERIAL)

Penerapan proses manejerial keperawatan dan kegiatan pembelajaran

manajemen keperawatan mahasiswa STIKes Surya Mitra Husada Kediri

mengambil tempat di Ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar pengkajian data

awal dilakukan pada tanggal 03 Oktober 2017. Ada pun data yang didapat

sebagai berikut:

1. Gambaran Ruang Mawar

Ruang mawar adalah ruangan yang terletak dilantai 2 gedung RSUD

Mardi Waluyo Blitar, dan mulai digunakan sebagai tempat pelayanan

keperawatan pada tahun 2010 yang mana sebelumnya berada di RS Mardi

Waluyo lama.

Ruang Mawar adalah ruangan yang khusus merawat pasien dengan

kasus penyakit paru, namun dapat juga menerima pasien interna bila ruang

interna ruang melati full, selain itu ruangan Mawar juga merawat pasien

dengan kasus penyakit menular infeksi/isolasi.

Ruang mawar terdiri atas 10 ruang perawatan pasien, yang mana pada

kamar 1-5 dikhususkan pada pasien dengan penyakit non TB, kamar 6-8

khusus pasien dengan penyakit TB, dan kamar 9-10 khusus pasien HIV, yang

mana memiliki 3 kelas perawatan, yaitu kelas I, kelas II, dan kelas III. Selain

itu diruang mawar juga terdapat dua ruang isolasi khusus pasien dengan

penyakit menular infeksi yaitu pada kamar 9 dan 10.

Ruang mawar memiliki satu ruangan tindakan khusus paru berupa OK

Paru, yang mana semua tindakan pemasangan WSD, dan Pungsi Pleura pada

23
psien di RSUD Mardi Waluyo Blitar dipusatkan diruang OK Paru Mawar

tersebut. Prinsip pengelolaan OK Paru sama dengan kamar operasi pada

umumnya, hanya saja OK Paru RSUD Mardi Waluyo ini berada dekat

dengan ruang perawatan pasien, tidak bergabung dengan Instalasi Bedah

Sentral.

2. Lokasi Dan Denah Ruangan Mawar

Lokasi dari Ruang Mawar berada dilantai 2, Ruang Mawar memiliki

berbagai ruangan dengan memiliki fungsi masing-masing. Gambaran umum

tentang ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar sebagai berikut:

a. Batasan Ruang Mawar:

1) Sebelah timur : Ruang Melati

2) Sebelah selatan : Lorong/jalan

3) Sebelah barat : Koridor/lalu lalang pasien

4) Sebelah utara : Lorong/jalan

b. Jenis ruangan di ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar sebagai

berikut:

1) Ruang perawat

2) Ruang OK Paru

3) Dapur/pantry + Ruang oplos obat

4) Ruang perawatan non TBC: Kelas I, II, dan III

5) Ruang perawatan TBC: Kelas I, kelas II, dan Kelas III

6) Gudang I dan Gudang II

7) Ruang pemeriksaan Faal Paru

24
Ruang Ruang Ruang Ruang
Isolasi Isolasi Bronkoskopi Persiapan Kasir
(Kamar (Kamar Bronkoskopi
10) 9)
Jalur evakuasi

Non TB Non TB Non TB Non TB


Kelas 2 Kelas 1 Kelas 1 Kelas 1

Jalur Evakuasi

Kamar Mandi Ruangan karu Non TB


Kelas 3
Spen (Dapur Ruang Station
Nurse (Kamar 5)
Kecil) Keperawatan
TB kelas 1

Jalur Evakuasi

Ruang
Tindakan/OK Dapur TB Kelas 2 TB Kelas 3 Gudang 1
paru Pantry ( Kamar 8 (Kamar 7)

Gudang 2
Jalur evakuasi

Bagan 2.3 Denah Ruang Mawar

3. Lingkungan Kerja

a. Gambaran Umum Tempat Tidur di Ruang Mawar

1) Kelas I non TB kamar 1 : 2 bed

2) Kelas I non TB kamar 2 : 2 bed

3) Kelas I non TB kamar 3 : 2 bed

4) Kelas I TB kamar 6 : 2 bed

25
5) Kelas II non TB kamar 4 : 4 bed

6) Kelas III non TB kamar 5 : 5 bed

7) Kelas II TB kamar 8 : 2 bed

8) Kelas III TB kamar 7 : 9 bed

9) Kelas I infeksius kamar 9 : 1 bed

10) Kelas II isolasi kamar 10 : 2 bed

b. Gambaran jumlah Tempat Tidur Kelolaan Mahasiswa Praktek

Manajemen Keperawatan.

1) Kelas III non Tb kamar 5 : 5 bed

4. Fasilitas dan Peralatan Pasien

a. Kelas 1 Kamar 1

TV, Lampu, kamar mandi dan WC, tiang infuse, O2 central, Bad-

Tempat tidur, kursi, ferbad kabinet, jam dinding, AC berfungsi, tempat

sampah, Kaca Rias dan Wastafel, sampiran, kursi tamu dan kursi

penunggu.

b. Kelas 1 Kamar 2

TV, Lampu, kamar mandi dan WC, tiang infuse, O2 central, Bad-

Tempat tidur, kursi, ferbad kabinet, jam dinding, AC berfungsi, sampiran,

tempat sampah, Kaca Rias dan Wastafel, kursi tamu dan kursi penunggu.

c. Kelas 1 Kamar 3

ECG Monitor, TV, Lampu, kamar mandi dan WC, tiang infuse, O2

central, Bad- Tempat tidur, kursi, ferbad kabinet, jam dinding, AC

26
berfungsi, tempat sampah, Kaca Rias dan Wastafel, sampiran, kursi tamu

dan kursi penunggu.

d. Kelas 2 Kamar 4

Lampu, kamar mandi dan WC, tiang infuse, O2 central, Bad-

Tempat tidur, kursi, ferbad kabinet, jam dinding, AC berfungsi, tempat

sampah, Kaca Rias dan Wastafel, sampiran, kursi tamu dan kursi

penunggu.

e. Kelas 3 Kamar 5

Lampu, kamar mandi dan WC, tiang infuse, O2 central, Bad-

Tempat tidur, kursi, ferbad kabinet, jam dinding, sampiran, tempat

sampah, Kaca Rias dan Wastafel, kursi tamu dan kursi penunggu.

f. Kelas 1 Kamar 6

TV, Lampu, kamar mandi dan WC, tiang infuse, O2 central, Bad-

Tempat tidur, kursi, ferbad kabinet, jam dinding, AC belum berfungsi,

tempat sampah, Kaca Rias dan Wastafel, sampiran, kursi tamu dan kursi

penunggu.

g. Kelas 3 Kamar 7

Lampu, kamar mandi dan WC, tiang infuse, O2 central, Bad-

Tempat tidur, kursi, ferbad kabinet, jam dinding, AC belum berfungsi,

tempat sampah, Kaca Rias dan Wastafel, sampiran, kursi tamu dan kursi

penunggu.

27
h. Kelas 2 Kamar 8

Lampu, kamar mandi dan WC, tiang infuse, O2 central, Bad-

Tempat tidur, kursi, ferbad kabinet, jam dinding, AC berfungsi, tempat

sampah, Kaca Rias dan Wastafel, sampiran, kursi tamu dan kursi

penunggu.

i. Kelas 1 Kamar 9

TV, Lampu, kamar mandi dan WC, tiang infuse, O2 central, Bad-

Tempat tidur, kursi, ferbad kabinet, jam dinding, AC berfungsi, sampiran,

tempat sampah, Kaca Rias dan Wastafel, kursi tamu dan kursi penunggu.

j. Kelas 2 Kamar 10

Lampu, kamar mandi dan WC, tiang infuse, O2 central, Bad-

Tempat tidur, kursi, ferbad kabinet, jam dinding, AC berfungsi, tempat

sampah, Kaca Rias dan Wastafel, kursi tamu dan kursi penunggu.

5. Laporan Inventaris Alat Keperawatan Bulan September 2017

a. Alat-alat keperawatan Ruang Mawar bulan September 2017

KONDISI
NO NAMA ALAT JMLH RUSAK RUSAK KET
BAIK
RINGAN BERAT

1 Arteri klem
1 1
bengkok kecil
2 Bak instrument
2 2
besar
3 Bak instrument 4 4
sedang
4 Bak instrument 2 2

28
kecil

5 Bengkok K/S 8 8
6 Blass spuit 1 1
7 Eskap 7 7
8 Gliserin spuit 2 2
9 Heacting set 1 1
10 Gunting lancip - -
11 Gunting ferban 6 6
12 Irigator 2 1 1
13 Kateter 2 2
14 Korentang+ Septum 5/2 5/2
15 Masker O2 2 2
16 Nasal O2 2 2
17 NGT 2 2
18 Pispot 9 5 4
19 Urinal plastic 18 18
20 Urinal stenless 3 3
21 Standar infuse 41 36 5
22 Sterilisator 2 1 1
23 Stethoscope 12 12
24 Tensimeter 4 3 1
25 Termometer digital/ 2 2
biasa
26 Timbangan BB 3 2 1
27 Tromol Besar 2 2
28 Tromol Kecil 2
29 Cucing Sedang
2 2
Tutup

29
30 Cucing Besar Tutup 3 3
31 WWZ 2 2
32 Cucing kecil 2 2
33 Tourniquet 16 16
34 Kursi bulat 1 1
35 Set ganti balutan 3 2 1
36 Tong spatil 3 3
37 Manometer
8 8
Transport
38 Kasur Angin 2 2
39 Rak Urinal 6 6
40 Almari Pasien 29 25 4
41 Flowmeter sentral 31 26 5
42 Flowmeter tabung 7 4 3
43 Celemek plastik 3 3
44 Troli kaca 1 1
45 Lampu senter 4 4
46 Lemari obat
1 1
emergensi
47 Troley balut 1 1
48 Hand towel box 2 2
49 Tempat handrup 13 7 6
50 Baskom 10 10
51 Gayung 3 3
52 Timba 4 4
53 Kaca mata gogle 4 4
54 Sarung tangan
3 3
panjang

30
55 Tempat alcohol
2 2
plastik
56 Spatu bot 1 1
57 Troli rawat luka 3 3

b. Laporan Alat-Alat Medis Ruang Mawar Bulan september 2017


KONDISI
NO NAMA ALAT JML RUSAK RUSAK KET
BAIK
RINGAN BERAT
1 Nebulizer 7 6 1
2 Suction 5 4 1
3 Infuse Pump 3 3
4 WSD + Suction 1 1
5 ECG 2 1 1
6 Syringe Pump 8 8
7 WSD 4 4
8 SPIROMETRI 2 2
9 ECG 3 3
MONITOR
10 SENTRAL 1 1
ECG
MONITOR
11 BRONCHOSC 1SET 1
OPI (FOB)
12 ECG 1 1
MONITOR/OX
IMETRI
13 ALMARI FOB 1 1

31
14 Transfering Bed 2 2 Dipinj
am
ruang
dahlia
1
15 Lampu UV 2 2
16 Kursi Roda 5 3 2
17 Medicine Troli 2 2
18 Instrument 1 1
Cabinet
19 Troli Nebul 2 2
20 Emergenci troly 1 1
21 Lampu tindakan 1 1
22 Ambubag 1 1
23 0ksigen 5 4 Di
transpor bon
HD
24 Supra max bad 10 10
25 Meja operasi 1 1
26 Lampu baca 1 1
rongen
c. LaporanAlat Tenun Ruang Mawar Bulan September 2017
KONDISI
NO NAMA ALAT JML RUSAK RUSAK KET
BAIK
RINGAN BERAT
1 Bantal 31 31
2 Handuk cuci 10 10
tangan
3 Kasur 35 35
4 Perlak 10 10

32
5 Sarung bantal 71 71
7 Sarung Oksigen 6 6
8 Selimut lorek 59 59
9 Selimut tebal 19 19
10 Sprei 70 70
11 Steak laken 74 74
12 Tutup alat 2 2
13 Lurup 3 3
14 Duk -
15 Duk lubang -
16 Guling 5 5
17 Manset dewasa - -
18 Sarung guling 14 14
19 Taplak meja 2 2
20 Skort petugas 10 10
21 Slup bantal 2 2
22 Baju operasi 7 7
pasien
23 Skort pengunjung - -
24 Baju Isolasi 2 2
(petugas)

F. Laporan alat rumah tangga ruang Mawar Bulan September 2017


KONDISI
NO NAMA ALAT JML RUSAK RUSAK KET
BAIK
RINGAN BERAT
1 Baki/nampan 1 1
2 Almari Linen 2 2
3 Tempat sampah 7 4 3
inja kecil

33
4 Tempat sampah 7 7
tertutup
5 Komocing 1 1
6 Kursi penunggu 26 26
pasien
7 Kipas Angin 1 1
8 Meja Berrow 5 5
9 Kursi putar 9/6 9/6
10 Loker 2 2
11 Lemari file 1 1
12 Computer 4 4
13 Printer 3 3
14 Dispenser 1 1
15 Kulkas 3 2 1
16 Televisi 6 6
17 AC 11 4 7

G. Laporan Alat Pencatatan Dan Pelaporan Ruang Mawar Bulan Juni


2017
KONDISI
NO NAMA ALAT JML RUSAK RUSAK KET
BAIK
RINGAN BERAT
1 Buku dokter visite 1 1
2 Buku folio 2 2
3 Buku kematian 1 1
4 Buku laporan -
kehilangan
5 Buku pasien pulang 1 1
paksa
6 Buku permintaan 2 2
laborat

34
7 Buku permintaan 1 1
resep
8 Buku register pasien 1 1
9 Buku sensus cairan 1 1
10 Buku TTV 1
11 Pensil 1 1
12 Pensil merah biru 2 2
13 Perforator 2 2
14 Spidol permanent 3 3
15 Spidol white board 3 3
16 Steples 3 3
17 White board 3 2 1

H. Alur Pengadaan Barang Di Ruang Mawar

Kepala
Ruangan

Logistic Rumah Sakit

Sakit

Pengadaan ATK, Kebutuhan


Rumah Tangga, Alat Elektronik,
AlatTenunDll

Alat Keperawatan

danmedis

35
I. METODE PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN (M3-METHODS)

1. Penerapan Pemberian Model Asuhan Keperawatan (MAKP)

Ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Blitar sampai saat ini

menerapkan model asuhan keperawatan MAKP Tim yang terdiri atas anggota

yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap

sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang

terdiri atas tenaga profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu kelompok

kecil yang saling membantu. Berdasarkan pembagian Tim tersebut maka

ruangan Mawar sudah menjalankan MAKP Tim.

Ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo sampai saat ini menerapkan

sistem keperawatan MAKP Tim (KaTim tidak hanya melakukan pengkajian

dan evaluasi namun juga melakukan intervensi, sedangkan PP melakukan

asuhan keperawatan) dalam MAKP Tim terdiri atas anggota yang berbeda-

beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap 2 kelompok pasien

(pria dan wanita) dibagi menjadi 3 shift (tim pagi 5 orang (2 tim), tim sore 4

orang, dan malam 2 orang) di bagi dalam 2 tim, untuk shift sore dan malam

ketua tim didelegasikan yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal dan

pembantu perawat dalam 1 kelompok kecil yang saling membantu.

Berdasarkan pembagian tim tersebut maka shift pagi sudah menjalankan

MAKP Tim. Kompisisi tenaga pada saat shift sudah terbagi meliputi tenaga

senior dan junior pada setiap shift. Walaupun demikian pelayanan

keperawatan yang menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses keperawatan,

komunikasi antara anggota dapat terjalin dengan baik, kalau terjadi konflik

36
mudah untuk dipecahkan, dan merupakan kepuasan tersendiri kepada

anggoata tim dan dalam melayani pasien perawat bersikap sopan dan ramah.

Namun adanya kebijakan rumah sakit terhadap profesionalisasi keperawatan

maka MAKP Tim perlu dikembangkan secara optimal untuk mengantisipasi

persaingan antar rumah sakit yang semakin ketat, tuntutan masyarakat yang

semakin tinggi terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih profesional,

serta semakin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum.

2. Penerimaan Pasien Baru

Pasien rawat inap RSD Mardi Waluyo Blitar ruang Mawar dapat

melalui IGD atau Poli Umum dengan atau tanpa rujukan dari dokter.

Penentuan ruang rawat inap ditentukan oleh pasien dan keluarga pasien, serta

ruang rawat inap khusus pasien TB. Setelah ditentukan ruang rawat inap,

selanjutnya dari bagian IGD atau Poli akan menghubungi ruangan mawar

untuk menginformasi adanya pasien baru ataupun ruangan yang kosong.

Apabila ruangannya tersedia maka persiapan yang dilakukan oleh perawat

dari ruang Mawar adalah menyiapkan ruangan seperti tempat tidur yang

sudah dirapikan dan kebersihan lingkuangan ruangan yang akan ditempati

oleh pasien baru.

Pelaksanaan penerimaan pasien baru di ruang Mawar RSUD Mardi

Waluyo Blitar yakni Katim/perawat pelaksana biasanya menyambut pasien

dan keluarga dengan menyapa, dan memberitahukan kamar perawatan

pasien. Karu/Katim/Perawat Pelaksana jarang mengantarkan langsung pasien

kekamar rawatnya/ bed pasien apabila pasien datang dalam keadaan umum

37
yang tidak mengkhawatirkan. Karu/Katim dan perawat pelaksana juga jarang

melakukan pengenalan diri kepada pasien dan keluarganya, dan ketika pasien

dipastikan berada di bednya maka dilakukan pengkajian oleh perawat

ruangan meliputi identitas pasien, keluhan utama, pemeriksaan tanda-tanda

vital, pemeriksaan fisik (review of system), dan pengambilan darah untuk

pemerikasan lab (apabila diindikasikan dan telah didelegasikan oleh dokter),

kemudian perawat melaporkan ke dokter kondisi pasien baru. Sementara itu

untuk mengorientasikan ruangan dan menjelaskan fasilitas yang ada serta hak

dan kewajiban pasien terkadang dilakukan hanya jika perawat tidak sibuk dan

beban pekerjaan sedang berkurang.

Dengan adanya kebijakan rumah sakit terhadap profesionalisasi

keperawatan dan dengan adanya mahasiswa praktik dirasa bisa membantu

proses penerimaan pasien baru. Dengan adanya tuntutan masyarakat yang

semakin tinggi terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih

profesional, dan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum dapat

menjadikan bahan untuk meningkatkan mutu kerja perawat dalam proses

penerimaan pasien baru.

38
Pasien

Loket IGD

POLIKLINIK

MRS Mawar

Anamnesa

Pemeriksaan

Administrasi

Program Terapi

Sembuh Dirujuk

Pulang

3. Timbang Terima

Timbang terima di ruang mawar selama ini sudah dilakukan pada

setiap pergantian shift jaga antara lain (1) Tahap dari proses timbang terima

sudah di jalankan secara lengkap yaitu pre conferens, falidasi ke pasien dan

membahas kasus tertentu yang tidak mungkin di bahas di depan pasien, (2)

dokumentasi timbang terima dengan menggunakan buku, (3) tenaga perawat

diruang mawar meliputi 59% (10 orang dari 17 orang) lulusan D3

keperawatan, tenaga D4 6% (1 orang dari 17 orang), dan tenaga S1+Ners

39
35% (6 orang dari 17 orang) sehingga jika ditinjau dari SDM , Ruang Mawar

sudah mendukung terlaksannya sebuah timbang terima yang baik.

Timbang terima yang dilakukan di ruangan mawar sudah

menjabarkan tentang data (keluhan objektif dan subjektif pasien) masalah

keperawatan belum atau akan dilakukan dalam mengatasi masalah pasien dan

tindakan medis yang telah dilakukan dan advis dokter yang akan dilakukan.

Sebagai seorang perawat harus menunjukan eksistensinya di dunia pelayanan

kesehatan yaitu memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Penulisan

timbang terima sudah terdokumentasi secara baik dan benar. Dalam timbang

terima di Mawar tidak selalu melibatkan semua perawat. Timbang terima

untuk pergantian shift sore ke shift malam dan shift malam ke shift pagi

sudah dilakakukan namun proses timbang terima yang sudah dilakukan

sangat terbatas dan sangat sederhana hanya menggunakan media buku untuk

dokumentasi.

Di ruangan mawar juga terdapat mahasiswa praktek Program Studi

S1 Keperawatan Surya Mitra Husada Kediri yang melakukan praktek profesi

berupa menerapkan suatu proses timbang terima yang sesuai standar dan

perawat ruangan menerima secara terbuka serta bersedia bekerja sama.

Dilaksanakan proses timbang terima yang baik memungkinkan

distribusi informasi mengenai perawatan pasien secara komprehensif yang

berpengaruh terhadap kualitas pelayanan dan mengakomodasi adanya

tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang lebih

40
professional. Dan perwujudan tanggung jawab dan tanggung gugat perawat

dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien.

4. Ronde Keperawatan

Ronde keperawatan sudah dilakukan di ruangan mawar RSUD Mardi

Waluyo Blitar tetapi frekuensinya masih jarang. Perawat sudah mengerti

tentang definisi ronde keperawatan, bidang keperawatan dan ruangan

mendukung adannya kegiatan ronde. Untuk aplikasi ronde yang dilakukan di

ruangan mawar dilakukan walaupun kesibukan dokter yang harus merangkap

dinas di poli dan harus melakukan visit ke ruangan lain. Kegiatan yang

dilakukan dalam ronde meliputi penentuan pasien oleh Karu yang sesuai

dengan kegiatan Ronde, persiapan pasien meliputi hasil pengkajian data-data

pasien dan tindakan yang telah dilakukan yang telah dilakukan terhadap

pasien. Akan tetapi Ronde keperawatan diruangan mawar pasien belum

diberikan informant consent sebelum melakukan ronde dan validasi data ke

pasien. Untuk diruang Mawar ronde keperawatan belum terjadwal dengan

baik, serta pendokumentasian hasil-hasil ronde belum dilaksanakan secara

optimal. Selain itu juga didapatkan belum adanya perawat selain kepala

ruangan yang mengikuti pelatihan tentang ronde secara khusus. Beberapa

perawat ada yang mengikuti pelatihan MAKP atau MPKP yang mana Ronde

Keperawatan didalamnya merupakan sebagian kecil MAKP atau MPKP

keperawatan itu sendiri. Namun adanya kesempatan dari Karu untuk

mengadakan ronde keperawatan pada perawat dan mahasiswa praktek karena

adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan

41
pelayanan yang profesional serta adanya persaingan antar ruangan dalam

pemberian pelayanan.

5. Sentralisasi Obat

Pengelolaan obat sudah di lakukan di ruangan mawar RSUD Mardi

Waluyo Blitar, hal tersebut ditunjukan dengan adanya sarana dan prasarana

untuk pengelolaaan sentralisasi obat (tempat obat, format sentralisasi obat)

terutama obat oral. Kepala ruang mendukung kegiatan sentralisasi obat.

Pemberian obat yang dibeli dari apotik oleh keluarga pasien kemudian dicatat

pada format sentralisasi obat yang telah tersedia dilembar desentralisasi obat,

obat injeksi juga masih diletakkan di rak injeksi yang dituliskan berdasarkan

identitas pasien. Kemudian obat oral yang disetralkan oleh perawat ruangan.

Lembar serah terima obat, inform consent kepada pasien tentang

sentralisasi obat sudah ada dan juga ada bukti pemberian obat kepada pasien

dan keluarga bahwa obat dikelola oleh perawat yang bertugas di ruangan, dan

belum ada pembagian tugas dan tanggung jawab tentang sentralisasi obat

yang jelas. Depo farmasi belum ada disetiap ruangan yang ada di ruangan

mawar, tetapi masih disentralkan di depo farmasi rumah sakit. Dan ada

supervisi dari kepala bidang keperawatan dan kepala di ruangan Mawar

RSUD Mardi Waluyo Blitar terhadap kegiatan desentralisasi obat. Dan juga

pengelolaan obat sisa dikembalikan di apotik bagi pasien Jamkesmas, Askes,

ataupun umum.

Alur pengelolaan obat yang dilaksanakan di Ruang Mawar RSD

Mardi Waluyo kota Blitar sebagai berikut:

42
1. Resep dari dokter disalin dalam format desentralisasi obat penderita.

Kemudian ditulis nama obat, waktu pemberian, jumlah obat yang ada

diresep.

2. Resep dibawa ke loket farmasi untuk ditukar dengan obat.

3. Obat yang diterima keluarga pasien diserahkan pada perawat, lalu dicek

macam obat, jumlah dan nama penderita.

4. Setelah obat diterima, obat injeksi diletakkan di rak injeksi sesuai dengan

identitas pasien, sedangkan obat oral disentralisasikan dalam kotak-kotak

obat yang tersedia di ruang perawatan.

Pada saat pembagian obat oral, obat dibagi melalui masing-masing

kotak yang ada didalam loker pasien dan dicocokkan dengan daftar obat

penderita, waktu pemberian, jenis obat dan nama penderita. Obat injeksi

diambil di loker pasien dan kemudian obat dicocokkan dengan buku injeksi

pasien.

6. Supervisi Keperawatan

RSUD Mardi Waluyo Blitar merupakan rumah sakit yang

terakreditasi B, Ruangan Mawar merupakan kelas I, II dan III yang

memerlukan perhatian di bidang paru, Supervisi keperawatan di ruang

Mawar sudah dilakukan, namun untuk pendokumentasian supervisi belum

ada. Supervisi yang dilakukan tentang tindakan seperti SOP sesuai atau tidak,

lalu tindakan septik/aseptik dan supervisi tentang kepatuhan atau kedisiplinan

misalkan kepatuhan/kedisiplinan terhadap jam kerja.

43
7. Discharge Planning

Di Ruang Mawar disharge planning sudah dilakukan dan terdapat

format yang memuat resume pasien pulang yang sesuai dengan disharge

planning. Adanya kemauan perawat untuk melakukan penkes pada pasien

dan keluarga mulai dari pasien datang hingga pulang. Pasien biasanya diberi

surat kontrol. Surat kontrol yang berisi : Nama, diagnosa medis, obat yang

diberikan, tanggal MRS, dan tanggal kontrol. Sedangkan perawat

memberikan informasi kepada pasien maupun keluarga tentang perawatan

selama di rumah, jadwal kontrol dan waktu minum obat dan hal tersebut lebih

sering terjadi di nurse station.

Disharge planning terdokumentasi dalam status pasien dan

tersimpan untuk ruangan. Dan juga dengan adanya mahasiswa S1 yang

praktek manajemen keperawatan, dapat membantu kerjasama yang baik

antara mahasiswa dan perawat sehingga memudahkan pemberian penkes

kepada klien dan keluarga yang sekarang ini sebagian besar keluarga dan

klien berpendidikan dan sadar akan kesehatan dan pula adanya tuntutan

masyarakat untuk mendapatkan pelayanan masyarakat yang optimal, serta

adanya persaingan rumah sakit swasta yang semakin ketat.

8. Dokumentasi Keperawatan

Sistem pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Mawar yang

diterapkan sudah memiliki sistem yang baik. Model pendokumentasian

asuhan keperawatan yang digunakan adalah model POR (Problem Oriented

Record) yaitu model dokumentasi keperawatan yang memusatkan data

44
menurut masalah klien. Selain itu juga tersedianya sarana dan prasarana

untuk tenaga kesehatan seperti tenaga adminitratif dan lembar dokumentasi.

Dalam dokumentasi keperawatan, pengkajian menggunakan model ROS dan

diagnosa keperawatan sampai evaluasi menggunakan S-B-A-R. Ruang

Mawar sistem pendokumentasian sudah menggunakan sistem komputerisasi

yang dilengkapi dengan SAK dengan sistem print out dan SOP juga sudah

tersedia.

Akan tetapi tersedianya fasilatas yang cukup memenuhi syarat

ternyata belum diikuti dengan pelaksanaan yang maksimal seperti: (1) untuk

SOP tidak diletakkan didekat alat alat yang digunakan untuk perawatan. Hal

ini dimaksudkan supaya perawat dalam melaksanakan perawatan tidak

meninggalkan standart yang sudah tersedia, (2) format pengkajian yang

sudah tersedia tidak segera diisi ketika pasien masuk, (3) SAK tidak segera

diperbaharui ketika terjadi perubahan pada diagnosa keperawatan/ masalah

pasien, (4) pengawasan terhadap pendokumentasian di ruang Mawar belum

dilaksanakan secara maksimal.

Di RSD Mardi Waluyo Blitar memberikan kemudahan kepada

perawat dalam mengikuti pelatihan khususnya dalam hal manajemen dan IT.

Salah satu hambatan yang menyebabkan proses dokumentasi tidak maksimal

yaitu beban kerja yang tinggi dan mobilitas pasien yang cepat menyebabkan

waktu untuk pencatatan dan pelaporan menjadi lebih sedikit. Padahal

pendokumentasian merupakan aspek legal bagi perawat.

45
Tabel Format Pendokumentasian:

No Simbol Formulir Nama formulir


1 DMK 1 Lembar masuk dan keluar
2 DMK 1 A Lembar diagnosa / ICD
3 DMK 1 B Lembar sebab kematian
4 DMK 2 Riwayat Penyakit dan Pemeriksaan fisik
5 DMK 3 Lembar informasi dokter kepada pasien atau
Keluarga
6 DMK 4 Lembar Perjalanan Penyakit
7 DMK 4A Lembar Instuksi Dokter dan Laporan Perawat
8 DMK 4B Catatan Perawat/Bidan Pengobatan dan
Tindakan
9 DMK 4C Rekaman Asuhan Keperawatan Pengkajian
dari IGD
10 DMK 4C-1 Rekaman Asuhan Keperawatan Pengkajian
dan Rawat Inap
11 DMK 4C-2 Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
12 DMK 4C-3 Asuhan Keperawatan
13 DMK 4C-4 Catatan Perkemnbangan
14 DMK 4C-5 Ringkasan Askep
15 DMK 5 Lembar untuk menempel surat
16 DMK 5.1 Asuhan Gizi
17 DMK 5.2 Monitoring Evaluasi Gizi
18 DMK 9 Lembar Konsultasi
19 DMK 10 Lembar Observasi
20 DMK 12 Resume Medis

46
J. M4-MONEY

Pengelolaan RS Mardi Waluyo Blitar dikelola oleh Pemerintah Daerah

Blitar. Pengadaan dana bagi ruangan dan operasional ruangan didapatkan dari RS

Mardi Waluyo Blitar, kerjasama dengan asuransi (BPJS Kesehatan). Pembiayaan

pasien sebagian besar dari BPJS, PT, KAI, PERHUTANI, JAMSOSTEK,

TELKOM, TNI, POLRI dan instalasi lain yang memiliki IKS dan umum (biaya

sendiri).

RSUD Mardi Waluyo bekerja sama dengan JAMSOSTEK, JAMKESDA,

JAMKESMAS, ASKES yang sekarang disebut dengan BPJS Kesehatan. ruangan.

1. Harga Tarif Asuransi peruangan

Rincian harga tarif ruangan dengan asuransi adalah:

a. Tarif visite dokter kelas non paviliun

1) Dokter umum dikenakan tarif : Rp. 55.000

2) Dokter spesialis dikenakan tarif : Rp. 65.000

3) Konsultasi antar spesialis dikenakan tarif : Rp. 65.000

4) Konsultasi antar spesialis diluar jam kerja : Rp.100.000

b. Tarif akomodasi perawatan

1) Kelas I : Rp. 60.000

2) Kelas II : Rp. 40.000

3) Kelas III : Rp. 30.000

c. Tarif jasa perawatan

1) Kelas non paviliun : Rp. 12.500

47
Adapun jenis obat- obatan ataupun pelayanan medis di

ruangan Mawar yang tidak termaksud dalam tanggungan BPJS,

JAMKESMAS misalnya mengambil darah di bank darah.Jika

seorang pasien dengan alamat kabupaten harus mengambil darah di

bank darah kabupaten sendiri, maka pasien tidak dikenakan biaya.

Tetapi jika pasien mengambil darah di bank darah kota maka pasien

akan dikenakan biaya (umum).

Hal ini pun terjadi juga pada beberapa jenis obat-obatan,

misalnya:

a) Obat injeksi Novaldo: pihak BPJS menanggung hanya 9 amp

pada satu orang pasien, jika membutuhkan lebih dari 9 amp maka

akan menaggung biaya sendiri.

b) Obat injeksi jenis OMZ (omeprazol) termaksud tanggungan

BPJS, dan jenis Zollocid merupakan jenis obatan non BPJS.

c) Obat injeksi cefotaximsodium merupakan tanggungan BPJS, dan

jenis Kalfoxim merupakan tanggung jawab umum.

d) Albumin: Pihak BPJS menanggung 300 mg untuk satu pasien

dalam waktu 1 minggu, jika membutuhkan lebih dari 300 mg

dalam waktu 1 minggu maka akan menunggu biaya sendiri.

e) Jenis obat tablet Paracetamol adalah tangguangan BPJS, Tetapi

jenis obat Sanmol termaksud tanggung jawab umum.

48
f) Pihak BPJS pun menanggung biaya operasi canggih (mislnya

katarak, dll) bagi perserta BPJS tersendiri dan operasi minor

seperti insisi.

Tabel 1.1 Tabel Daftar tarif tindakan menurut golongan kelas I, II,

dan III di ruang Mawar RSD Mardi Waluyo Blitar.

Tarif
No. Nama
Kelas I Kelas II Kelas III

1. Injeksi 29.000 29.000 29.000

2. Skintes 17.000 17.000 17.000

3. Pasang Infus 26.000 26.000 26.000

4. Pasang Tranfusi Darah 49.000 49.000 49.000

5. Pasang Kateter/lepas 26.000 26.000 26.000


kateter

6. Pasang O2 14.000 14.000 14.000

7. Pasang NGT 32.000 32.000 32.000

8. Rawat Infus 13.000 13.000 13.000

9. Rawat Kateter 10.000 10.000 10.000

10. Rawat Luka 48.000 48.000 48.000

11. Rawat Ganggren 57.000 57.000 57.000

12. Rawat Jenazah 38.000 38.000 38.000

13. Ganti Cairan 19.000 19.000 19.000

14. Ambil Darah vena 17.000 17.000 17.000

15. Nekrotomi 55.000 55.000 55.000

16. Nebulizer 46.000 46.000 46.000

49
17. Suction 46.000 46.000 46.000

18. Cek GDA stik 24.000 24.000 24.000

19. Kumbah Lambung / GC 71.000 71.000 71.000

20. Diit per sonde 28.000 28.000 28.000

21. Regulasi Insulin 86.000 86.000 86.000

22. RJP 76.000 76.000 76.000

23. Lepas Infus 15.000 15.000 15.000

24. Lepas Kateter 14.000 14.000 14.000

25. Lepas WSD 171.000 171.000 171.000

26. Suppositoria 24.000 24.000 24.000

27. Ambil sampel kultur 33.000 33.000 33.000

28. Angkat drain 19.000 19.000 19.000

29. Balance cairan 29.000 29.000 29.000

30. Bladder training 34.000 34.000 34.000

31. EKG 48.000 48.000 48.000

32. Exchange tranfution 119.000 119.000 119.000

33. Foto terapi / HR 114.000 114.000 114.000

34. Folley kateter 29.000 29.000 29.000

35. Gliserin spluit 23.000 23.000 23.000

36. Hisap lendir / HR 95.000 95.000 95.000

37. Infus pump 76.000 76.000 76.000

38. Injeksi / HR 29.000 29.000 29.000

39. Kompres hangat/ dingin 10.000 10.000 10.000

40. Latihan ROM 34.000 34.000 34.000

50
41. Lavement 38.000 38.000 38.000

42. Lepas NGT 14.000 14.000 14.000

43. Kasur Angin 24.000 24.000 24.000

44. Pasang lingkar 33.000 33.000 33.000


abdomen

45. Obat / drip 17.000 17.000 17.000

46. Rawat luka jahitan 34.000 34.000 34.000

47. Rawat WSD 91.000 91.000 91.000

48. Rawat WSD/ X 21.000 21.000 21.000

49. Personal higiene 26.000 26.000 26.000

50. Rawat luka WSD 34.000 34.000 34.000

51. Rawat luka biasa 29.000 29.000 29.000

52. Dehidrasi cepat 51.000 51.000 51.000

53. Siring pump 48.000 48.000 48.000

54. Antar pasien 9.000 9.000 9.000

55. Venflon 27.000 27.000 27.000

Tabel 1.2. Tabel Daftar tarif tindakan berdasarkan sarana dan


pelayanan hemodalisis
JENIS JASA
NO TARIF
TINDAKAN SARANA PELAYANAN
1 Re Use 562.500 187.500 750.000
2 Single Use 600.000 200.000 800.000

Tabel 1.3 Tabel Daftar tarif tindakan oksigen per jam


NO JENIS JASA TARIF
TINDAKAN SARANA PELAYANAN
1 Nasal 3.600 2.400 6.000
2 Masker 10.800 7.200 18.000

51
Tabel 1.4 Tabel Daftar tarif tindakan pelayanan kesehatan RSUD
Mardi Waluyo Kota Blitar
NO JENIS JASA TARIF
TINDAKAN SARANA PELAYANAN
1 Bladder 13.200 10.400 24.000
Training
2 Konsultasi 9.900 8.100 18.000
3 Posturasi 13.200 10.800 24.000
Drainage
4 Senam Asma 24.400 21.600 48.000
(Paket)

K. M5-MARKETING (Termasuk Mutu)

Berdasarkan pengkajian pada hari Selasa-Kamis, tanggal 03-05 Oktober

2017 dalam hal mutu pelayanan RSUD Mardi Waluyo cukup baik. Masyarakat

menyatakan memilih RSUD Mardi Waluyo sebagai tempat berobat, dengan alasan

karena letak RSUD Mardi Waluyo yang strategis yaitu dekat dengan kota dan

sangat terjangkau. Pelanggan yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan di

RSUD Mardi Waluyo di Ruang mawar sebagian besar berasal dari luar Blitar,

selain itu masyarakat bisa menggunakan jasa BPJS dan bangunan RSUD Mardi

Waluyo yang megah menjadi daya tarik bagi masyarakat.

RSUD Mardi Waluyo merupakan sebagai rumah sakit pendidikan dengan

fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang. Dalam sistem pemasarannya,

upaya promosi yang di lakukan RSUD Mardi Waluyo antara lain bekerja sama

dengan Stasiun Radio dan poliklinik milik RS yang melakukan siaran lewat

Boardcasting. Penyebaran brosur-brosur RS juga dilakukan sebagai bagian dari

upaya promosi.Perawat memberikan pelayanan seoptimal mungkin dengan

memberikan perawatan secara paripurna, sehingga pelayanan diruangan layak

untuk dipromosikan sebagai bahan pemasaran untuk mencari pelanggan.

52
1. Keselamatan Pasien

a. Angka Kejadian Jatuh

Dari data pada bulan Agustus didapatkan hasil bahwa 100 %

pasien tidak mengalami jatuh selama dilakukan perawatan oleh perawat

ruangan. Meskipun sebagian pasien mempunyai resiko jatuh, akan tetapi

dari hasil tabulasi menunjukkkan tidak ada pasien yang mengalami jatuh.

b. Angka Kejadian Flebiitis

Kejadian flebitis, pada tanggal 03-05 Oktober 2017 tercatat 23

pasien yang terpasang intravena line (IVL). Dari pasien yang terpasang

IVL, observasi selama 3 hari didapatkan 5 pasien (22%) yang flebitis.

c. Kesalahan Pengobatan

Kejadian kesalahan pemberian obat yang meliputi tidak tepat obat,

tidak tepat cara pemberian, tidak tepat dosis, tidak tepat pasien, tidak tepat

waktu pemberian dan tidak waspada terhadap efek pemberian obat tidak

terjadi selama periode Agustus-September 2017, pemberian obat dilakukan

secara benar sesuai indikasi yang diberikan oleh dokter.

Angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dalam pemberian obat

pada tanggal 03-05 Oktober 2017:

%
=

0 100%
= = 0%
23

53
d. Angka Kejadian Dekubitus

Kejadian dekubitus dari data yang didapatkan selama tanggal 03-

05 Oktober 2017 tidak terdapat pasien yang mengalami dekubitus (0%)

dari total 10 pasien di Ruang Mawar yang mengalami immobilisasi.

e. Lain-lain

Upaya pengurangan infeksi nosokomial (INOS)

1) Infeksi Luka Operasi (ILO) (tidak terjadi) selama tanggal 03-05

Oktober 2017.

a) Luka bersih: 1 Pasien (5,0%)

b) Bersih kontaminasi: Tidak ada

c) Kontaminasi: Tidak ada

d) Kotor: Tidak ada

2) ISK: Total pasien yang menggunakan kateter 3 pasien dari 23 pasien,

dan tidak terdapat infeksi saluran kemih (0%).

2. Kepuasan

Pelaksanaan evaluasi menggunakan kuesioner yang berisi 10 item,

masing-masing soal berbentuk pernyataan pilihan. Pernyataan pilihan

mencakup pemberian penjelasan setiap prosedur tindakan, dan sikap perawat

selama memberikan asuhan keperawatan. Dari hasil kuesioner tentang

kepuasan pasien ruangan Mawar terhadap pelayanan perawat yang dibagikan

kepada 23 responden secara umum menyatakan puas dengan pelayanan

perawat di ruang Mawar yaitu sebanyak 15 pasien sangat puas (65 %), 6

pasien cukup puas (26%) dan 2 pasien kurang puas sebanyak (9%).

54

Anda mungkin juga menyukai