D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA : KARTINA
NIM : 11 14201 007
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga proposal penelitian yang berjudul hubungan gaya hidup dan kepribadian dengan
Kabupaten Bone . Penyusunan proposal penelitian ini diajukan untuk memenuhi tugas Riset
Keperawatan.
selaku dosen yang telah memberikan bimbingan. Penulis memahami sepenuhnya bahwa
proposal ini tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan demi perbaikan di masa mendatang. Semoga proposal ini dapat memberikan
inspirasi bagi para pembaca untuk melakukan hal yang lebih baik lagi dan semoga proposal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bone tahun 2013 kejadian hipertensi yaitu
45.187 kejadian terdiri dari 41.981 (92,9%) hipertensi primer dan 3.206 (7,1%) hipertensi
sekunder. Sementara kejadian hipertensi di wilayah kerja PosKesDes Kelurahan Mattiro Walie
dari tahun ke tahun pun mengalami peningkatan. Jumlah pasien baru hipertensi di wilayah kerja
PosKesDes Kelurahan Mattiro Walie menunjukan kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2011
tercatat terdapat 671 kasus hipertensi, sedangkan pada tahun 2012 kejadian hipertensi
meningkat menjadi 732 kasus dan pada tahun 2013 terjadi lagi peningkatan kasus hipertensi
menjadi 912 kasus. Peningkatan kasus hipertensi yang terjadi di wilayah kerja PosKesDes
hipertensi ini maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan gaya hidup
dan kepribadian dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja PosKesDes Kelurahan Mattiro
1. Apakah ada hubungan antara gaya hidup dan kepribadian dengan kejadian hipertensi ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan antara gaya hidup dan kepribadian dengan kejadian hipertensi
di wilayah kerja PosKesDes Kelurahan Mattiro Walie Kabupaten Bone tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
b. Diketahuinya hubungan antara gaya hidup dan kepribadian dengan kejadian hipertensi di
wilayah kerja PosKesDes Kelurahan Mattiro Walie Kabupaten Bone tahun 2014
D. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan masukan mengenai
perilaku kesehatan masyarakat khususnya gaya hidup dan kepribadian di wilayah kerja
PosKesDes Kelurahan Mattiro Walie sehingga menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan
kegiatan penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah hipertensi melalui perilaku hidup
sehat.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan mengenai
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan ilmiah
yang bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya tentang
penyakit hipertensi.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan tentang penyakit
hipertensi dan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya serta menambah pengalaman dalam
A. Hipertensi
1. Defnisi
a. Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah
yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat sampai ke
b. Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang
c. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di
2. Etiologi
pada :
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun
3. Jenis hipertensi
yaitu:
Yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya (Gunawan, 2001). Sebanyak 90-95 persen
kasus hipertensi yang terjadi tidak diketahui dengan pasti apa penyebabnya. Para pakar
menunjuk stress sebagai tuduhan utama, setelah itu banyak faktor lain yang mempengaruhi,
dan para pakar juga menemukan hubungan antara riwayat keluarga penderita hipertensi
Yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain (Gunawan, 2001). Pada 5-10 persen kasus
sisanya, penyebab spesifiknya sudah diketahui, yaitu gangguan hormonal, penyakit jantung,
diabetes, ginjal, penyakit pembuluh darah atau berhubungan dengan kehamilan. Garam dapur
4. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang
berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis
di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang
bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke
pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitiv
terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai
respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas
Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons
kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya
merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium
dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini
5. Klasifikasi hipertensi
Evaluation, And The Treatment Of High Blood Pressure), yang dikaji oleh 33 ahli hipertensi
nasional Amerika Serikat. Data terbaru menunjukkan bahwa nilai tekanan darah yang
komplikasi kardiovaskuler.
Klasifikasi
Tekanan darah Sistol Tekanan darah Diastol
tekanan
(mmHg) (mmHg)
darah
Hipertensi
140-159 Atau 90-99
stadium 1
Hipertensi
> 160 Atau > 100
stadium 2
hipertensi di Indonesia, yang diambil dari pedoman Negara maju dan Negara tetangga. Dan
klasifikasi hipertensi ditentukan berdasarkan ukuran tekanan darah sistolik dan diastolic
6. Manifestasi klinis
Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala khusus.
Menurut Sutanto (2009), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia dewasa muda. Tetapi
lebih banyak menyerang wanita setelah umur 55 tahun, sekitar 60% penderita hipertensi adalah
wanita. Hal ini sering dikaitkan dengan perubahan hormon setelah menopause (Marliani,
2007).
2) Umur
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya, jadi
orang yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang tinggi dari orang yang berusia
lebih muda. Hipertensi pada usia lanjut harus ditangani secara khusus. Hal ini disebabkan pada
usia tersebut ginjal dan hati mulai menurun, karena itu dosis obat yang diberikan harus benar-
benar tepat. Tetapi pada kebanyakan kasus , hipertensi banyak terjadi pada usia lanjut. Pada
wanita, hipertensi sering terjadi pada usia diatas 50 tahun. Hal ini disebabkan terjadinya
perubahan hormon sesudah menopause.
Hanns Peter (2009) mengemukakan bahwa kondisi yang berkaitan dengan usia ini
adalah produk samping dari keausan arteriosklerosis dari arteri-arteri utama, terutama aorta,
dan akibat dari berkurangnya kelenturan. Dengan mengerasnya arteri-arteri ini dan menjadi
semakin kaku, arteri dan aorta itu kehilangan daya penyesuaian diri. Dengan bertambahnya
umur, risiko terkena hipertensi lebih besar sehingga prevalensi dikalangan usia lanjut cukup
tinggi yaitu sekitar 40 % dengan kematian sekitar 50 % diatas umur 60 tahun. Arteri kehilangan
elastisitas atau kelenturan serta tekanan darah meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Peningkatan kasus hipertensi akan berkembang pada umur lima puluhan dan enampuluhan.
Dengan bertambahnya umur, dapat meningkatkan risiko hipertensi
3) Keturunan (Genetik)
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga itu
mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar
sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium Individu dengan
orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi
dari pada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Selain itu
didapatkan 70-80% kasus hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga
(Anggraini dkk, 2009). Seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan
hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi (Marliani, 2007). Menurut Rohaendi
(2008), mengatakan bahwa Tekanan darah tinggi cenderung diwariskan dalam keluarganya.
Jika salah seorang dari orang tua anda ada yang mengidap tekanan darah tinggi, maka anda
akan mempunyai peluang sebesar 25% untuk mewarisinya selama hidup anda. Jika kedua
orang tua mempunyai tekanan darah tingi maka peluang anda untuk terkena penyakit ini akan
1) Obesitas
Pada usia pertengahan ( + 50 tahun ) dan dewasa lanjut asupan kalori sehingga
badan meningkat.
dengan mengukur berat badan dengan tinggi badan, yang kemudian disebut dengan Indeks
IMT = ------------------------------------------------
2) Kurang olahraga
olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan
tekanan darah (untuk hipertensi) dan melatih otot jantung sehingga menjadi terbiasa apabila
jantung harus melakukan pekerjaan yang lebih berat karena adanya kondisi tertentu.Kurangnya
aktivitas fisik menaikan risiko tekanan darah tinggi karena bertambahnya risiko untuk menjadi
gemuk. Orang-orang yang tidak aktif cenderung mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot
jantung mereka harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras dan sering
jantung harus memompa semakin besar pula kekuatan yang mendesak arteri. Latihan fisik
berupa berjalan kaki selama 30-60 menit setiap hari sangat bermanfaat untuk menjaga jantung
dan peredaran darah. Bagi penderita tekanan darah tinggi, jantung atau masalah pada peredaran
darah, sebaiknya tidak menggunakan beban waktu jalan. Riset di Oregon Health Science
kelompok laki-laki dengan wanita yang kurang aktivitas fisik dengan kelompok yang
beraktifitas fisik dapat menurunkan sekitar 6,5% kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein)
5) Minum alkohol
Banyak penelitian membuktikan bahwa alkohol dapat merusak jantung dan organ-
organ lain, termasuk pembuluh darah. Kebiasaan minum alkohol berlebihan termasuk salah
satu faktor resiko hipertensi (Marliani, 2007).
6) Minum kopi
Faktor kebiasaan minum kopi didapatkan dari satu cangkir kopi mengandung
75 200 mg kafein, di mana dalam satu cangkir tersebut berpotensi meningkatkan tekanan
darah 5 -10 mmHg.
7) Stress
Hubungan antara stress dengan hipertensi diduga melalui aktivitas saraf simpatis
peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara intermiten (tidak menentu). Stress yang
berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Walaupun hal ini belum
terbukti akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan
di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok
masyarakat yang tinggal di kota (Rohaendi, 2003). Menurut Anggraini dkk, (2009)
menagatakan Stress akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung
sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Adapun stress ini dapat berhubungan
dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal
8. Komplikasi
Menurut Sustrani (2006), membiarkan hipertensi membiarkan jantung bekerja lebih
keras dan membiarkan proses perusakan dinding pembuluh darah berlangsung dengan lebih
Ketika usia bertambah lanjut, seluruh pembuluh darah di tubuh akan semakin mengeras,
terutama di jantung, otak dan ginjal. Hipertensi sering diasosiasikan dengan kondisi arteri yang
mengeras ini.
b. Payah jantung
Payah jantung (Congestive heart failure) adalah kondisi dimana jantung tidak mampu lagi
memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini terjadi karena kerusakan otot jantung atau
c. Stroke
Hipertensi adalah faktor penyebab utama terjadinya stroke, karena tekanan darah yang terlalu
tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah yang sudah lemah menjadi pecah. Bila hal ini
terjadi pada pembuluh darah di otak, maka terjadi perdarahan otak yang dapat berakibat
kematian. Stroke juga dapat terjadi akibat sumbatan dari gumpalan darah yang macet di
d. Kerusakan ginjal
Hipertensi dapat menyempitkan dan menebalkan aliran darah yang menuju ginjal, yang
berfungsi sebagai penyaring kotoran tubuh. Dengan adanya gangguan tersebut, ginjal
menyaring lebih sedikit cairan dan membuangnya kembali kedarah. Gagal ginjal dapat terjadi
e. Kerusakan penglihatan
9. Pencegahan hipertensi
Agar terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, harus diambil tindakan pencegahan
yang baik (stop High Blood Pressure), antara lain menurut bukunya (Gunawan, 2001),dengan
Pembatasan konsumsi garam sangat dianjurkan, maksimal 2 g garam dapur untuk diet setiap
hari.
Hindarkan kegemukan (obesitas) dengan menjaga berat badan (b.b) normal atau tidak
berlebihan. Batasan kegemukan adalah jika berat badan lebih 10% dari berat badan normal.
Membatasi konsumsi lemak dilakukan agar kadar kolesterol darah tidak terlalu tinggi. Kadar
kolesterol darah yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya endapan kolesterol dalam dinding
pembuluh darah. Lama kelamaan, jika endapan kolesterol bertambah akan menyumbat
pembuluh nadi dan menggangu peredaran darah. Dengan demikian, akan memperberat kerja
4. Olahraga teratur.
Menurut penelitian, olahraga secara teratur dapat meyerap atau menghilangkan endapan
kolesterol dan pembuluh nadi. Olahraga yang dimaksud adalah latihan menggerakkan semua
sendi dan otot tubuh (latihan isotonik atau dinamik), seperti gerak jalan, berenang, naik sepeda.
Tidak dianjurkan melakukan olahraga yang menegangkan seperti tinju, gulat, atau angkat besi,
Relaksasi atau meditasi berguna untuk mengurangi stress atau ketegangan jiwa.
a. Bayam
Bayam merupakan sumber magnesium yang sangat baik. Tidak hanya melindungi dari
b. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, almond, kacang merah mengandung magnesium dan
c. Pisang
Buah ini tidak hanya menawarkan rasa lezat tetapi juga membuat tekanan darah lebih sehat.
Pisang mengandung kalium dan serat tinggi yang bermanfaat mencegah penyakit jantung.
Penelitian juga menunjukkan bahwa satu pisang sehari cukup untuk membantu mencegah
d. Kedelai
Banyak sekali keuntungan mengonsumsi kacang kedelai bagi kesehatan Anda. Salah satunya
dalah menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah tinggi. Kandungan isoflavonnya memang
e. Kentang
Nutrisi dari kentang sering hilang karena cara memasaknya yang tidak sehat. Padahal
kandungan mineral, serat dan potasium pada kentang sangat tinggi yang sangat baik untuk
f. Coklat pekat
Pecinta cokelat pasti akan senang, karena kandungan flavonoid dalam cokelat dapat
membantu menurunkan tekanan darah dengan merangsang produksi nitrat oksida. Nitrat
oksida membuat sinyal otot-otot sekitar pembuluh darah untuk lebih relaks, dan menyebabkan
b. Ginjal, hati, lidah, sardin, keju, otak, semua makanan yang diawetkan dengan menggunakan
garam dapur; seperti daging asap, ham, ikan kaleng, kornet, dan ebi.
c. Sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur; seperti sawi asin, asinan, acar.
f. Bumbu yang mengandung garam dapur yaitu terasi, kecap, saus tomat, petis, tauco.
B. Konsep Perilaku
Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan
kata lain, perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal
dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif maupun aktif (melakukan
Perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktifitas dari manusia itu sendiri, yang
mempunyai bentangan yang sangat luas mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpikir,
persepsi dan emosi. Perilaku juga dapat diartikan sebagai aktifitas organisme, baik yang dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung (Notoatmodjo, 2007). Perilaku dan gejala yang
tampak pada kegiatan organisme tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik dan hidup terutama
perilaku manusia. Faktor keturunan merupakan konsep dasar atau modal untuk perkembangan
perilaku makhluk hidup itu selanjutnya, sedangkan lingkungan merupakan kondisi atau lahan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa banyak perilaku yang melekat pada diri
manusia baik secara sadar maupun tidak sadar. Salah satu perilaku yang penting dan mendasar
C. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan menurut Skinner dalam Notoatmodjo (2007) adalah suatu respon
seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman dan lingkungan. Becker (1979) dalam
Notoatmodjo (2007), membuat klasifikasi tentang perilaku kesehatan yang terdiri dari:
Perilaku hidup sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan
seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya yang mencakup antara lain:
b. Olahraga teratur
c. Tidak merokok
f. Mengendalikan stress
g. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya tidak berganti-ganti
Perilaku sakit ini mencakup respons seseorang terhadap sakit dan penyakit, persepsinya
terhadap sakit, pengetahuan tentang gejala dan penyebab penyakit, dan sebagainya.
Orang sakit (pasien) mempunyai hak dan kewajiban sebagai orang sakit, yang harus
diketahui oleh orang sakit itu sendiri maupun orang lain (terutama keluarganya).
D. Gaya Hidup
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktifitas, minat
dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi
dengan lingkungannya (Sakinah, 2002). Menurut Lisnawati (2006) gaya hidup sehat
menggambarkan pola perilaku sehari-hari yang mengarah pada upaya memelihara kondisi
fisik, mental dan sosial berada dalam keadaan positif. Gaya hidup sehat meliputi kebiasaan
tidur, makan, pengendalian berat badan, tidak merokok atau minum-minuman beralkohol,
berolahraga secara teratur dan terampil dalam mengelola stres yang dialami.
E. Kepribadian
Kepribadian merupakan sejumlah pola tingkah laku yang aktual dan potensial yang
ditentukan oleh bawaan dan lingkungan yang dihubungkan melalui interaksi fungsional dari
aspek kognitif dan afektif ke dalam pola tingkah laku. Sadli (2004) mengemukakan bahwa
kepribadian adalah proses be coming, yaitu suatu proses dinamis yang berkelanjutan dimulai
F. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati dan
penelitian ini faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi yang diteliti adalah gaya
hidup dan kepribadian. Hal tersebut diangkat dari teori perilaku bahwa kedua faktor tersebut
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang untuk mencapai
derajat kesehatannya. Artinya bahwa penyakit hipertensi yang berkembang saat ini diakibatkan
oleh gaya hidup dan kepribadian seseorang dalam berperilaku hidup sehat. Berdasarkan hal
tersebut maka kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram berikut:
(Independen) (Dependen)
Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
memiliki atau yang didapatkan oleh satuan-satuan penelitian tentang suatu konsep tertentu
(Notoatmodjo, 2005). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variable independen (variabel
bebas) dan variable dependen (variabel terikat). Variabel independen dalam penelitian ini
adalah gaya hidup dan kepribadian, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah
kejadian hipertensi.
Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Gaya Hidup dan Kepribadian dengan Kejadian
Hipertensi
1 2 3 4 5 6 7
2 Kepribadi Karakteristik Ang Kuisi0 = Kepribadian introvert Nomin
an seseorang yang ket oner1 = Kepribadian ekstrovert al
menyebabkan
munculnya
konsistensi
perasaan,
pemikiran, dan
perilaku
3 Kejadian Keadaan Ang Kuisi0 = Hipertensi, jika Ordina
Hipertens responden ket oner tekanan darah > 140/90 l
i dengan tekanan mmHg
darah > 140/90 1 = Tidak hipertensi, jika
mmHg tekanan darah < 140/90
mmHg
Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi di wilayah PosKesDes
2. Ada hubungan antara kepribadian dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja PosKesDes
case control yaitu suatu penelitian dimana efek (penyakit atau status kesehatan)
diidentifikasikan pada saat ini, kemudian faktor resiko diindentifikasi adanya atau terjadinya
1. Populasi
penelitian ini adalah penduduk yang ada di wilayah kerja PosKesDes Kelurahan Mattiro Walie.
Populasi dalam penelitian ini terbagai menjadi dua kelompok yaitu populasi kontrol dan
populasi kasus. Populasi kasus adalah penduduk yang mempunyai hipertensi. Sedangkan
populasi kontrolnya adalah penduduk yang memiliki riwayat keluarga hipertensi tapi tidak
hipertensi.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Arikunto, 2006). Sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 50 sampel terdiri dari 25
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive
sampling yaitu sampel ditentukan berdasarkan kriteria tertentu dan banyaknya sesuai dengan
jumlah sampel yang ditetapkan. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi untuk kelompok kasus dan kontrol adalah responden merupakan penduduk di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Majalengka dan tidak sedang menjalani pengobatan penyakit
a. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi untuk kelompok kasus dan kontrol adalah penduduk di wilayah kerja
PosKesDes Kelurahan Mattiro Walie yang tidak bisa membaca dan menulis atau memahami
kuesioner.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa
kuesioner untuk mengukur variabel dependen dan independen. Pengumpulan data dimulai pada
pengumpulan data dengan teknik angket. Angket dan pengambilan kuesioner dilakukan pada
E. Etika Penelitian
1. Informed Concent, diberikan sebelum melakukan penelitian. Informed concent adalah lembar
2. Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data
(kuesioner). Peneliti hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data tersebut.
3. Confidentiality, kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data
F. Pengolahan Data
Langkah-langkah pengolahan data menurut Notoatmodjo (2003) adalah sebagai
berikut:
2. Coding (pengkodean), tahap ini memudahkan dalam memasukan data dan pengolahan
pemberian data, maka pertanyaan yang telah diajukan diberi tanda/ kode.
4. Tabulasi data, dilakukan dengan mengelompokkan data sesuai dengan variabel yang diteliti,
G. Analisa Data
1. Analisa Univariat
Analisis univariat yang dilakukan terhadap variabel-variabel, dari hasil yang diperoleh dalam
penelitian, pada umumnya dari hasil analisis, menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap
variabel-variabel yang ada, dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dengan
2. Analisa Bivariat
Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen.
LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Yang terhormat,
Bapak/Ibu
di PosKesDes / PosKesLu
Peneliti
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama :.
Alamat :.
Dengan ini menyatakan dengan sebesar-besarnya bahwa saya telah mendapat penjelasan
mengenai tujuan, manfaat, dan prosedur dari penelitian ini dengan judul Hubungan Gaya
Hidup dan Kepribadian dengan Kejadian Hipertensi di Kelurahan Mattiro Walie Wilayah Kerja
Selanjutnya saya dengan ikhlas dan sukarela menyatakan ikut serta dalam penelitian ini
sebagai responden. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan tanpa ada
.
(Responden)
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
1. Nomor Responden :
Perempuan
a. Ya
b. Tidak
B. Gaya Hidup
Petunjuk :
Jawablah pertanyaan dengan memberikan tanda V pada kolom yang sesuai dengan
keadaan dan pendapat anda!
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah anda mempunyai kebiasaan merokok?
2. Apakah anda mempunyai kebiasaan minum minuman
beralkohol?
3. Apakah menurut anda kebiasaan minum kopi tidak akan
mengganggu kesehatan jika kita mengkonsumsinya tidak
berlebihan/terlalu banyak?
4. Apakah anda suka melakukan olahraga secara teratur?
C. Tipe Kepribadian
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan dengan memberikan tanda V pada kolom yang sesuai dengan
keadaan anda!
Jawaban
NO PERNYATAAN
BENAR SALAH
1 Saya suka berbicara di depan umum
2 Saya merasa tidak nyaman sebagai pusat perhatian
a. Pernah
b. Belum pernah
a. Ya
b. Tidak
DAFTAR PUSTAKA