OLEH :
KELOMPOK 2
GOWA
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah dan Asisten
kepada anggota kelompok 2, serta semua pihak yang membantu kami dalam
hal penyusunan Laporan Lengkap Perpetaan ini. Laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran yang
laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1 Pendahulan
titik yang ada di permukaan Bumi ke dalam bidang proyeksi dua dimensi. Jadi
hasil yang diharapkan dari memproyeksikan suatu peta adalah titik-titik yang
di permukaan Bumi.
dimensi. Posisi titik x pada peta adalah latitude dan y adalah longitude. Kita
spherical. Karena bidang proyeksi dari proyeksi peta adalah bidang datar, maka
digambarkan sebagai bole dengan radius kurang lebih 6370 km. Dengan
hasilnya ditetapkan juga sebagai volume ellipsoidal. Untuk daerah dengan luas
yang kecil, dapat dianggap sebagai bidang yang datar, sehingga pemetaannya
bidang datar terkadang kita memperoleh distorsi atau pergeseran dari bidang
proyesi terhadap data yang ada di lapangan. Itulah yang akan menjadi fokus
TINJAUAN PUSTAKA
skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai
cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional hingga peta digital dari layar
komputer. Suatu peta merupakan representasi dua dimensi dari suatu benda
tiga dimensi. Dalam pembuatan peta, diperlukan adanya skala. Skala inilah
yang menentukan seberapa besar objek yang ada pada peta dalam realita atau
keadaan sebenarnya.
Suatu peta dapat dibagi menjadi dua berdasarkan fungsinya, yaitu peta
umum yang terdiri dari peta topografi dan peta geografi dan peta khusus atau
peta tematik seperti peta geologi, peta politik, peta kepadatan penduduk, dan
lain-lain yang sifatnya khusus. Peta berdasarkan sumber datpanya, peta dibagi
menjadi peta turunan dan peta induk. Peta berdasarkan bentuknya, peta terdiri
atas peta datar, peta timbul, peta digital, peta foto, dan peta garis. Sedangkan
peta berdasarkan tingkat skalanya terdiri atas peta skala kecil, peta skala
titik yang ada di permukaan Bumi ke dalam bidang proyeksi dua dimensi.
dimensi. Posisi titik x pada peta adalah latitude dan y adalah longitude. Kita
spherical. Karena bidang proyeksi dari proyeksi peta adalah bidang datar, maka
koordinat Cartesian.
hasilnya ditetapkan juga sebagai volume ellipsoidal. Untuk daerah dengan luas
yang kecil, dapat dianggap sebagai bidang yang datar, sehingga pemetaannya
lapangan;
sebenarnya;
c) Arah garis atau sudut yang dipetakan perlu representatif terhadap arah
sebenarnya.
dapat diketahui bahwa semuanya merupakan faktor dari skala yang akan
digunakan pada peta. Maka dari itu, skala peta merupakan unsur yang amat
b) Menurut modifikasi;
datum.
Dari keempat faktor klasifikasi jenis peta, yang menjadi fokus pada laporan
ini adalah menurut bidang proyeksi. Oleh karenai itu, hanya proyeksi peta
menurut bidang proyeksi sajalah yang akan kami jelaskan. Adapun jenis peta
dengan faktor yang lain hanya akan kami paparkan secara singkat.
proyeksi yang biasa digunakan dalam proyeksi peta jenis ini adalah bidang
1. Proyeksi Aimuthal
bidang datar sebagai bidang proyeksi. Bidang datar yang digunakan dalam
Bumi dan perpusat di satu titik. Proyeksi ini sangat berguna jika wilayah atau
daerah yang akan diproyeksikan berada di sekitar kutub Bumi. Jadi jika wilayah
atau daerah yang akan diproyeksikan berada di sekitar kutub Bumi, maka pusat
2. Proyeksi Kerucut
Proyeksi kerucut merupakan sistem proyeksi peta dengan menggunakan
sebuah kerucut sebagai bidang proyeksi. Dalam jenis proyeksi kerucut, garis-
Proyeksi jenis ini sangat tepat digunakan jika wilayah atau daerah yang akan
3. Proyeksi Silinder
sebuah silinder atau tabung sebagai bidang proyeksi. Jenis proyeksi ini dapat
ekuator.
Ketiga jenis proyeksi menurut bidang proyeksi di atas, ketiganya dapat
dibagi menjadi tiga jenis lagi berdasarkan kedudukan atau posisi bidang
a. Proyeksi Normal
bidang proyeksi yang paling ideal, karena sumbu setiap bidang proyeksi
berhimpit dengan sumbu Bumi. Dengan kata lain, sumbu Bumi sekaligus
b. Proyeksi Miring
Proyeksi jenis ini merupakan jenis proyeksi yang bidang proyeksinya miring
c. Proyeksi Transversal
Proyeksi jenis ini merupakan jenis proyeksi yang kedudukan sumbu bidang
1. Proyeksi Bonne;
2. Proyeksi Sinusoidal;
3. Proyeksi Mercator;
4. Proyeksi Gall;
5. Proyeksi Mollweide;
6. Proyeksi Homolografik.
1. Proyeksi Conform;
2. Proyeksi Equidistant;
3. Proyeksi Equvalent.
1. Proyeksi Menyinggung;
2. Proyeksi Memotong;
1. Proyeksi polyeder
ini, setiap bagian derajat dibatasi oleh dua garis peralel dan dua garis meridian
yang masing masing berjarak 20. Diantara kedua parallel tersebut terdapat
garis parallel rata-rata yang disebut sebagai parallel standard an garis meridian
rata-rata yang disebut meridian standar. Titik potong antara garis pralel
standard an garis meridian standar disebut sebagai titik nol (0, 0) bagian
derajat tersebut. Setiap bagian derajat proyeksi polyeder diberi nomor dengan
dua digit angka. Digit angka pertam yang menggunakan angka romawi
menunjukkan letak garis. Prarel standar (0) sedangkan digit kedua yang
Proyeksi polyeder beracuan pada elipsoida bassel 1841 dan meridian nol
menyinggung bumi pada sebuah meridian yang disebut meridian sentral. Pada
meridian sentral, faktror skala (K) adalah 1 (tidak terjadi distorsi). Perbesaran
meridian sentral sendir. Jadi seluruh permukan bumi tidak dipetakan dalam
satu silinder.
sifat-sifat khusus. Sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh proyeksi UTM adalah:
d. satuan : Meter
Proyeksi TM-3 adalah proyeksi yang memiliki mercator yang memiliki sifat-
sifat khusus. Sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh proyeksi TM-3 adalah :
zone 3
d.Satuan : Meter
s/d 141 BT .
PENUTUP
titik yang ada di permukaan Bumi ke dalam bidang proyeksi dua dimensi. Jadi
hasil yang diharapkan dari memproyeksikan suatu peta adalah titik-titik yang
di permukaan Bumi.
Jenis proyeksi peta menurut bidang proyeksi yang biasa digunakan dalam
proyeksi peta jenis ini adalah bidang datar (azimuthal), kerucut, dan silinder
atau tabung.
DAFTAR PUSTAKA
Mutiara, Ira. 2004. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Teknis Pengukuran dan