Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negeri yang kaya akan keanekaragaman makhluk
hidupnya, salah satunya tumbuhan. Keanekaragaman hayati adalah
keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen,
spesies dan ekosistem disuatu daerah. Keanekaragaman muncul karena
adanya variasi pada spesies yang sangat banyak jumlahnya, baik tumbuhan
dan hewan yang ada di indonesia. Keanekaragaman spesies tumbuhan atau
flora di Indonesia merupakan bagian dari geografi tumbuhan Indo-Malaya.
Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India, Vietnam,
Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Flora yang tumbuh di Malaysia,
Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok flora Malesiana.
Khusus untuk mempelajari flora kita tidak hanya dapat mempelajari di
jurusan biologi namun juga di jurusan farmasi (Sutisna dkk. 1998)
Farmasi adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi
kegiatan-kegiatan di bidang penemuan, pengembangan, produksi,
pengolahan, peracikan, informasi obat dan distribusi obat. Farmasi memiliki
cabang-cabang ilmu diantaranya yaitu Farmasetika, Teknologi farmasi,
Farmakologi, Farmakologi klinik, Farmakognosi, Biofarmasi,
Farmakinetika, Farmakodinamika, Farmakoterapi, Toksikologi, Farmako
ekonomi ,Farmasi fisika, Kimia farmasi, Biologi farmasi dan botani farmasi.
Botani adalah ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan peran
tumbuhan bagi kehidupan, klasifikasi dan tatanama tumbuhan. (Teti Kalima,
2013). Merujuk Kamus Biologi Istilah Botani adalah cabang ilmu biologi
yang mempelajari sifat-sifat morfologi tumbuhan, klasifikasi dan tata nama
jenis tumbuhan, serta sel tumbuhan tersebut (Mien A. Rifai, 2004)
Tumbuhan merupakan makluk hidup multiseluler. Sel tumbuhan terdiri
atas dinding sel, inti sel dan organel-organel yang ada di dalamnya. Selain
itu pada sel tumbuhan terdapat sitoplasma yang dibungkus oleh membran
plasma yang merupakan membran dwilapis yang mampu mengatur secara
selektif aliran cairan dari lingkungan suatu sel ke dalam sel (Syahruni, 2015)
Dalam suatu tumbuhan terbagi atas organ, jaringan, dan terakhir
adalah sel. Organ pokok pada tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun.
Modifikasi organ pokok, misalnya bunga, buah, dan biji. Jaringan adalah
sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan terikat
oleh bahan antar sel membentuk suatu kesatua. Seiring tahap
perkembangannya, jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa (Rizki,
2009)
Pada sel tumbuhan tersusun atas dinding sel, dan protolas. Dinding sel
merupakan struktur penting yang ditemukan dalam tumbuhan, bakteri, alga
dam jamur, tetapi hilang pada hewan. Dinding sel juga dapat ditemukan
dalam beberapa archaca. Dinding sel juga terjadi menjadi fitur khusus yang
membantu kita membedakan sel tumbuhan dari sel hewan. Meski
ukurannya kecil, dinding sel melakukan sejumlah fungsi yang membentuk
dasar proses kehidupan tanaman (Sri Dianti, 2014)
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Dinding sel pada tumbuhan
seperti epidermis dan modifiksinya tersebut maka pada praktikum kali ini
dilakukan percobaan pengamatan Dinding sel serta epidermis dan
modifikasinya dengan menggunakan mikroskop.
1.2 Maksud dan tujuan percobaan
1.2.1 Maksud percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui struktur
dinding sel serta memahami bentuk epidermis dan modifikasinya.
1.2.2 Tujuan percobaam
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengamati struktur
dinding sel serta memahami bentuk epidermis dan modifikasinya dari
smpel kelapa (Cocos mucifera), asam jawa (Tamarindus indica), sukun
(Arthocarpus communis) menggunakan mikroskop.
1.3.1 prinsip percobaan
adapun prinsip percobaan pada praktikum ini adalah pengamatan
terhadap dinding sel serta epidermis dan modifikasinya yang terdapat dalam
tanaman dengan menggunakan mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai