BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kusta (Lepra) adalah infeksi kronis akibat Mycobacterium Lepra
yang bersifat intraselular obligat. Disebut juga Morbus Hansen.
Mycobacterium Lepra merupakan basil tahan asam, obligat intraseluler yang
dapat bereproduksi secara maksimal pada suhu 27-300C. Mikroba ini
berkembang biak dengan baik pada jaringan dengan suhu rendah, seperti kulit,
saraf perifer, salauran pernapasan atas dan testis (Tanto, 2014).
Jalur transmisinya masih belum jelas, diperkirakan transmisi melalui
droplet, vektor serangga atau kontak dengan tanah dengan mikroba yang
bersangkutan. Faktor risiko penyakit ini antara lain tinggal di area endemis,
kontak dengan pengidap Lepra dan kemiskinan (Tanto,2014).
Penyakit kusta (Lepra) banyak ditemukan dinegara berkembang seperti
India, China, Myanmar, Indonesia, Brazil dan Nigeria. Setiap tahunnya
terdapat 600.000 kasus baru dengan total sebanyak 1,5-8 juta kasus di seluruh
dunia. Penyakit ini berhubungan dengan tingkat kemiskinan,daerah pedesaan
dan penyakit HIV (Tanto, 2014).
Data penderita kusta di Kota Cirebon menunjukan, selalu muncul kasus
baru setiap tahunnya. Dalam wilayah kerja Puskesmas Cangkol terdapat
peningkatan kasus baru penderita kusta pada tahun 2015 dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya, yakni bertambah hingga 5 orang.
Berdasarkan paparan diatas yang menunjukan bahwa target pencapaian
masih belum terpenuhi. Oleh karena itu, kami mengangkat masalah ini dengan
judul Analisis Pengetahuan dan Sikap Masyarakat tentang Penyakit Kusta di
Wilayah Puskesmas Cangkol tahun 2016.
B. Tujuan Praktek Belajar Lapangan
1. Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap masyarakat tentang penyakit
kusta di Wilayah Puskesmas Cangkol.
2. Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit kusta di
Wilayah Puskesmas Cangkol.
3. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Wilayah Puskesmas
Cangkol.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Geografi
LUAS KEPADATAN
NO NAMA RW PENDUDUK
( km ) ( orang / km )
1 Lemahwungkuk 0,45 642 1426,6
2 Kaprabonan 1,505 963 639,86
3 Pengampon 0,599 1.084 1809,6
4 Cangkol Utara 1,349 2.615 1938,4
5 Cangkol Tengah 0,899 2.805 3120
6 Cangkol Selatan 0,593 2.356 3973
Jumlah 5,395 9464 1754
B. Keadaan Demografi
PENDUDUK
NO USIA
L P JML
16 .>75 88 134 22
BAB III
a) Penyakit Menular
1) Penyakit Malaria
2) Penyakit TB Paru
3) Penyakit HIV/AIDS
5) Penyakit Kusta
1) Tetanus Neonatorum
10
2) Campak
3) Difteri
4) Pertusis
5) Hepatitis B
2) Diare
3) Filariasis
3. STATUS GIZI
B. Perilaku masyarakat
Masyarakat yang masih kurang respect dalam mengenali tanda tanda awal
penyakit kusta.
C. Kesehatan Lingkungan
a. Kesehatan Lingkungan
Mencakup pemeriksaan kesehatan lingkungan obyek/sarana umum,
penyehatan perumahan dan sarana air bersih, tempat pengelolaan makanan,
tempat pembuangan sampah sementara/ akhir, tempat pengelolan pestisida
di wilayah kerja Puskesmas Cangkol
b. Klinik Sanitasi
D. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Antenatal
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian
besar terjadi pada masa persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan
(profesional).Menurut data dari desa yang dikompilasi dari UPTD
Puskesmas Cangkol pada tahun 2014, persentase persalinan oleh tenaga
kesehatan sudah melebihi target dibandingkan dengan target 90% yang
diharapkan (Indonesia Sehat 2015), yaitu sebesar 93%.
Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur
yang paling rentan atau memiliki resiko gangguan kesehatan paling
tinggi. Upaya Kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertongan persalinan oleh tenaga
kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari). Dalam
pelaksanaan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disampaing
melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
15
perawatan bayi kepada ibu.Menurut data dari desa pada tahun 2014,
persentase kunjungan neonatus sebesar 93.7 % (729 kunjungan).
d) Pelayanan Imunisasi
Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usia lanjut pada tahun
2014 di wilayah UPTD Puskesmas Cangkol sebesar 3.884 dari jumlah
usila ( > 60 th).
16
BAB IV
ANALISA MASALAH
a. Pelayanan kesehatan dan pemberian obat pada penderita Kusta baik yang
baru maupun yang lama dengan mengacu kepada Pedoman Pemberantasan
Penyakit Kusta.
b. Melakukan survei kontak dan School Survey.
c. Memberikan konseling perorangan kepada penderita Kusta.
B. Perumusan Masalah
19
b. Pemberian pengobatan:
Pengobatan yang cukup untuk menghentikan
proses penyakit.
Mencegah komplikasi.
Penyediaan fasilitas khusus untuk membatasi
ketidakmampuan dan mencegah kematian.
8. Penyempurnaan dan intensifikasi pengobatan lanjutan agar tidak
terjadi komplikasi.
9. Pencegahan terhadap komplikasi maupun cacat setelah sembuh.
10. Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk pengobatan
dan perawatan yang lebih intensif.
11. Mengusahakan pengurangan beban-beban non-medis (sosial) pada
penderita untuk memungkinkan meneruskan pengobatan dan
perawatanya.
12. Rehabilitasi
Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi tubuh
dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Pendidikan pada masyarakat dan industriawan agar
menggunakan mereka yang telah direhabilitasi.
Peningkatan terapi kerja untuk memungkinkan
pengembangan kehidupan sosial setelah ia sembuh.
Mengusahakan suatu perkampungan rehabilitasi sosial.
Penyadaran masyarakat untuk menerima mereka dalam fase
rehabilitasi.
Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi.
13. Eliminasi stigma terhadap orang yang pernah mengalami kusta dan
keluarganya.
14. Pemberdayaan orang yang pernah mengalami kusta dalam berbagai
aspek kehidupan dan penguatan partisipasi mereka dalam upaya
pengendalian kusta.
15. Peningkatan dukungan kepada program kusta melalui penguatan
advokasi kepada pengambil kebijakan dan penyedia layanan
lainnya untuk meningkatkan dukungan terhadap program kusta.
21
BAB V
BAIK 9 orang
SEDANG 9 orang
BURUK 2 orang
Sikap Jumlah
BAIK 8 orang
SEDANG 12 orang
BURUK 0
BAIK 12 orang
SEDANG 8 orang
BURUK 0
BAB V
A. Simpulan
1. Dari hasil analisis kuesioner yang kami dapatkan dari 3 variabel yaitu
pengetahuan, sikap dan proses penyembuhan disimpulkan bahwa
masyarakat di wilayah puskesmas Cangkol memiliki sikap yang belum
begitu baik mengenai penyakit kusta sedangkan untuk tingkat
pengetahuannya sudah cukup baik dan banyak yang mengetahui tentang
penyakit kusta, serta dukungan dari keluarga yang sudah sangat berpengaruh
dalam proses penyembuhan penderita.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2015. Kusta. Kemenkes RI:
Jakarta