A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial : Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
C. Materi Pembelajaran
1. Penerapan prosedur air
2. Praktikum Sampling air
F. Media Pembelajaran
Media :PPT, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Laptop, Infokus
Alat : Alat- alat umum yang digunakan di laboratorium ( Gelas Ukur, Pipet Tetes,
Pipet Volum, Lmapu Spiritus, Tabung Reaksi, Batang Pengaduk, dan
Termometer)
Bahan : Bahan-bahan yang digunakan di laboratorium ( Aquades, Kertas
Lakmus, Air kran dan Air Sawah)
G. SumberBelajar
Melakukan Mengasosiasikan
Pengamatan 1) Guru memantau jalannya diskusi peserta Rasa ingin tau dan
dan didik membaca
pengumpulan 2) Peserta didik membuat hasil diskusi pada
data power poin
Mengkomunikasikan
Critical thinking,
1) Peserta didik menampilkan hasil diskusi
HOTS dan Literasi
yang telah dibuat.
(Identifikasi dan
2) Perwakilan kelompok memperhatikan
merevisi)
sajian. Paparan serta menilai hasil karya
dari kelompok lain yang telah disajikan
kemudian mendiskusikan kembali pada
kelompok masing-masing.
3) Perwakilan kelompok untuk memberikan Critical
tanggapan dengan mengajukan pertanyaan, Thinking and
meminta konfirmasi ataupun memberikan Communication
masukan terhadap kelompok lainnya.
4) Guru mencatat hal-hal yang menyimpang
atau tumpang tindih
5) Guru menilai keaktifan peserta didik dalam
kelas saat berdiskusi,
merancang/melakukan penyelidikan
sederhana maupun presentasi berlangsung.
Penarikan 1) Peserta didik mengkaji ulang dan
Critical Thinking
Kesimpulan menyimpulkan hasil diskusi dalam
and comunication)
kelompok
2) Guru memberikan penguatan dengan
memberikan penjelasan pada materi baru dan
berbeda pada tiap kelompok.
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
KEGIATAN PENUTUP 10
menit
1. Memfasilitasi dalam menemukan
kesimpulan tentang hasil prosedur
sampling air
2. Memberikan tugas kepada peserta didik
dan mengingatkan peserta didik untuk
mengumpulkan laporan dengan jangka
waktu dalam satu minggu.
3. Melakukan penilaian untuk mengetahui
tingkat ketercapaian indikator.
4. Melakukan refleksi atau umpan balik
untuk memberikan penguatan kepada
peserta didik.
5. Menyampaikan pesan moral.
6. Memberi salam.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik dan Laporan
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
d. Laporan : Penilaian laporan
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n( ketuntasan) n n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siswa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Populasi adalah totulitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik
tertentu, jelas dan lengkap yang akan di teliti. Dengan kata lain, populasi adalah kumpulan dari
keseluruhan pengukuran, objek atau individu yang sedang di kaji. Sampel merupakan bagian
dari populasi yang diambil melalui suatu cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu,
jelas dan lengkap yang di anggap bisa mewakili populasi. Dengan kata lain pengertian sampel
adalah sebagian atau subst dari suatu populasi. Populasi dapat berisi data yang besar jumlahnya,
yang mengakibatkan tidak mungkin atau sulit untuk dilakukan pengkajian terhadap seluruh
data tersebut, sehingga pengakjian dilakukan tehadap sampelnya saja.
Sampel berasal dari bahasa Inggris sample yang artinya sampel atau contoh, yaitu
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Ronald (1995)
mendefinisikan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi. Sampel adalah sebagian
dari lot atau populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Populasi adalah
keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Kesimpulan dari populasi yang mendekati
kebenaran diawali dengan pengambilan sampel yang benar. Sampel juga merupakan bagian
dari suatu lot (populasi) yang dapat mewakili sifat dan karakter populasi tersebut. Kesimpulan
dari populasi yang mendekati kebenaran diawali dengan pengambilan sampel yang benar.
Idealnya semua bahan dijadikan sampel yang harus diuji. Namun cara demikian tidak mungkin
dilakukan karena membutuhkan banyak waktu, biaya, peralatan, tenaga dan tidak ada bahan
atau produk pangan yang tersisa untuk dijual. Pengambilan sampel yang mewakili adalah
kemampuan untuk mendapatkan sejumlah sampel yang mewakili populasi (lot atau 12 batch)
dengan kondisi sampel tersebut dalam keadaan sesuai untuk pengujian atau pengolahan lebih
lanjut. Sampel adalah bagian populasi yang diambil untuk menggambarkan populasi.
Sedangkan populasi adalah sejumlah barang yang menjadi perhatian.
2. Mengemukakan tehnik pengambilan sampel
a. Persiapan Pengambilan sampel
Sebelum melakukan pengambilan sampel petugas pengambil contoh membuat
rancangan pengambilan sampel yang terkait dengan memilih metode, peralatan dan
waktu. Tentunya pilihan harus sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengambilan
sampel. Setelah rancangan pengambilan sampel dibuat maka selanjutnya
melaksanakan pengambilan sampel sesuai dengan rancangan tersebut.
Mengaplikasikan rancangan pengambilan sampel di lapangan petugas pengambil
contoh harus mandiri (tidak mudah dipengaruhi), kreatif dan sadar adanya resiko.
Dengan demikian, pengambilan sampel harus dilakukan melalui prosedur
pengambilan sampel baku yang telah ditetapkan. Bahan diperiksa dan dipastikan
cocok untuk diambil sampelnya, sampel dikumpulkan dan dipastikan bahwa jenis,
lokasi, pengambilan sampel, dan waktu pengambilan sampel sesuai dengan
rencana pengambilan sampel (sampling plan). Persiapan yang dilakukan untuk
pengambilan sampel dapat memperlancar pengambilan dan penanganan sampel.
Teknik ini digunakan apabila populasi mempunyai anggota/ karakteristik yang tidak
homogen dan berstrata secara proportional. Sebagai sampel suatu organisasi mempunyai
personil yang terdiri dari latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu: SLTP, SLTA, S1, dan
S2 dengan jumlah setiap kelas pendidikan juga berbeda. Jumlah anggota populasi untuk setiap
strata pendidikan tidak sama atau bervariasi. Jumlah sampel yang harus diambil harus meliputi
strata pendidikan yang ada yang diambil secara proporsional.
(3). Disproportionate Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi
kurang proporsional. Sebagai contoh sebuah perusahaan mempunyai personil sebagai berikut:
3 orang S3, 5 orang S2, 100 orang S1, 800 orang SLTA, dan 700 orang SLTP. Dalam penarikan
sampel maka personil yang berijazah S2 dan S3 semuanya diambil sebagai sampel, karena
kedua kelompok tersebut jumlahnya terlalu kecil jika dibandingkah dengan kelompok lainnya.
(b) Non-probability
Sampling Non-probability sampling merupakan teknik penarikan sampel yang
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk terpilih
menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel ini meliputi:
1) Pengambilan Sampel Sistematis
Teknik pengambilan sampel ini merupakan teknik penarikan sampel dengan cara
penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Sebagai sampel jumlah anggota populasi sebanyak 200 orang. Anggota populasi diberi nomor
urut dari no 1 sampai nomor 200. Selanjutnya pengambilan sampel dilakukan dengan memilih
nomor urut ganjil, atau genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, seperti bilangan 5 dan
lainnya.
Pengambilan sampel kuota adalah teknik penarikan pengambilan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai 27 pada jumlah (quota) yang diinginkan. Sebagai
sampel akan melakukan penelitian terhadap pegawai golongan II pada suatu instansi, dan
penelitian dilakukan secara kelompok. Jumlah sampel ditetapkan 100 orang sementara
penelitian sebanyak 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel secara
bebas dengan karakteristik yang telah ditentukan (golongan II) sebanyak 20 orang.
6) Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik penarikan sampel yang mula-mula dilakukan dalam
jumlah kecil (informan kunci) kemudian sampai yang terpilih pertama disuruh memilih
sampel berikutnya, yang akhirnya jumlah sampel akan bertambah banyak seperti bola salju
yang bergelinding makin lama makin besar.
7) Pengambilan Sampel Seadanya
Merupakan pengambilan sampel sebagian dari populasi berdasarkan seadanya data atau
kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan apapun mengenai derajat
kerepresesntatipannya. Dalam pembuatan kesimpulan masih sangat kasar dan bersifat
sementara.
Besarnya jumlah sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
mewakili 100% populasi adalah sama dengan jumlah populasi. Makin besar jumlah sampel
mendekati jumlah populasi maka peluang kesalahan dalam melakukan generalisasi akan
semakin kecil, dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel penelitian maka diduga akan semakin
besar kemungkinan kesalahan dalam melakukan generalisasi. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menentukan jumlah atau besarnya sampel adalah sebagai berikut:
a) Unit analisis,
b) Pendekatan atau model penelitian,
c) Banyaknya karakteristik khusus yang ada pada populasi,
d) Keterbatasan Penelitian.
Air
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di
muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupaka kebutuhan utama bagi
proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air.
Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang
benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh
manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan
sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya. Air menjadi masalah
yang perlu mendapat perhatian yang serius. Untuk mendapat air yang baik sesuai dengan
standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh
bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas,
sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak
mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
Sumber Air
Secara keseluruhan, air yang terdapat dipermukaan bumi membentuk sebuah lingkaran
(siklus) air. Air di lautan, sungai, sumur, danau dan waduk akan menguap menjadi uap air.
Titik uap akan bergerombol membentuk awan. Kandungan uap di awan akan terkondensasi
menjadi butiran-butirn air hujan. Selanjutnya hujan membasahi permukaan bumi dan meresap
menjadi air tanah sehingga membentuk mata air, sumur, danau ataupun mengalir melewati
sungai menuju lautan. Siklus air tersebut akan berputar terus menerus
Sumber air secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Air Laut
Air laut memiliki rasa asin karena mengandung senyawa garam murni (NaCl) yang
cukup tinggi, kadar garam murni sekitar 3% dari jumlah total keseluruhan air laut. Saat ini
teknologi yang dapat merubah air laut menjadi air tawar yang layak dikonsumsi masih
teknologi tinggi yaitu dengan filterisasi dan destilasi dimana proses ini memerlukan energi
yang besar sehingga hanya negeri kaya dan maju yang baru bisa mengaplikasikan teknologi
penjernihan air laut.
2) Air Hujan
Air hujan merupakan hasil proses penguapan (evaporasi) air di permukaan bumi akibat
pemanasan oleh sinar matahari. Dalam keadaan ideal (tanpa pencemaran air) air hujan
merupakan air bersih dan dapat langsung dikonsumsi manusia. Namun pada saat evaporasi
berlangsung air yang menguap sudah tercemar, dan air hujan yang turun juga tercemar oleh
polusi udara (industry, otomotif dll) akhirnya air hujan tidak lagi mempunyai pH normal lagi
melainkan bersifat asam.
3) Air Permukaan
Air permukaan adalah semua air yang terdapat di permukaan tanah, antara lain sumur,
sungai, rawa dan danau. Air permukaan berasal dari air hujan yang meresap dan membentuk
mata air di gunung atau hutan, kemudian mengalir di permukaan bumi dan membentuk sungai
atau mengumpul di tempat cekung yang membentuk danau ataupun rawa.
4) Air tanah
Menurut definisi undang-undang sumber daya air, air tanah merupakan air yang
terdapat didalam tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Air tanah memiliki kandungan
mineral yang cukup tinggi, sifat dan kandungan mineral air tanah dipengaruhi oleh lapisan
tanah yang dilaluinya. Kandungan mineral air tanah antara lain Na, Mg, Ca, Fe, dan O2.
Air tanah digolongkan menjadi tiga, yaitu air tanah dangkal (kurang lebih 15 meter di
bawah permukaan tanah, air tanah dalam (100-300 meter di bawah permukaan tanah) dan mata
air ( mata air merupakan air tanah yang keluar langsung dari permukaan tanah, mata air
memiliki kualitas hampir sama dengan kualitas air tanah dalam/dangkal).
1. Mengambil Sampel Air
Sebuah kunci untuk praktek di laboratorium secara sukses ialah pengambilan
sampel secara tepat, serta penanganan dan penyimpanan sampel yang diambil.
Umumnya, prosedur sampling (khususnya sampel air) haruslah memastikan:
Sampel yang diambil mewakili sumber daya air yang bersangkutan
Terhindar dari kontaminasi sekunder
Sifat fisik dan kimia air dipertahankan sampai proses analisa.
f. Suhu Normal
Air yang baik mempunyai temperatur normal, kurang lebih 30 dari suhu kamar (270C).
Suhu air yang melebihi batas normal menunjukan indikasi terdapat bahan kimia yang terlarut
dalam jumlah yang cukup besar atau sedang terjadi proses dekomposisi bahan organik oleh
mikroorganisme.
Parameter Kimia
a) pH
Menurut Andayani(2005), pH adalah cerminan derajat keasaman yang diukur dari
jumlah ion hidrogen menggunakan rumus pH = -log (H+). Air murni terdiri dari ion H+dan
OH- dalam jumlah berimbang hingga pH air murni biasa 7. Makin banyak banyak ion
OH+ dalam cairan makin rendah ion H+ dan makin tinggi pH. Cairan demikian disebut cairan
alkalis. Sebaliknya, makin banyak H+ makin rendah pH dan cairan tersebut bersifat masam.Ph
antara 7 9 sangat memadai kehidupan bagi air tambak. Namun, pada keadaan tertantu, dimana
air dasar tambak memiliki potensi keasaman, pH air dapat turun hingga mencapai 4.
b) Oksigan Terlarut / DO
Mnurut Wibisono (2005), konsentrasi gas oksigen sangat dipengaruhi oleh suhu, makin
tinggi suhu, makin berkurang tingkat kelarutan oksigen. Dilaut, oksigen terlarut (Dissolved
Oxygen / DO) berasal dari dua sumber, yakni dari atmosfer dan dari hasil proses fotosintesis
fitoplankton dan berjenis tanaman laut. Keberadaan oksigen terlarut ini sangat memungkinkan
untuk langsung dimanfaatkan bagi kebanyakan organisme untuk kehidupan, antara lain pada
proses respirasi dimana oksigen diperlukan untuk pembakaran (metabolisme) bahan organik
sehingga terbentuk energi yang diikuti dengan pembentukan CO2 dan H2O.
C) CO2
Karbon dioksida (Co2), merupakan gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan air
renik maupun tinhkat tinggi untuk melakukan proses fotosintesis. Meskipun peranan
karbondioksida sangat besar bagi kehidupan organisme air, namun kandungannya yang
berlebihan sangat menganggu, bahkan menjadi racu secara langsung bagi biota budidaya,
terutama dikolam dan ditambak(Kordi dan Andi,2009). Meskipun presentase karbondioksida
di atmosfer relatif kecil, akan tetapi keberadaan karbondioksida di perairan relatif
banyak,kerana karbondioksida memiliki kelarutan yang relatif banyak.
d) Amonia
Makin tinggi pH, air tambak/kolam, daya racun amnia semakin meningkat, sebab
sebagian besar berada dalam bentuk NH3, sedangkan amonia dalam molekul (NH3) lebih
beracun daripada yang berbentuk ion (NH4+). Amonia dalam bentuk molekul dapat bagian
membran sel lebih cepat daripada ion NH4+ (Kordi dan Andi,2009).
2. Lokasi Pengambilan sampel
Sampling poin atau tempat pengambilan sample harus dipilih sedemikian rupa sehingga
sampel yang diambil mewakili sumber yang berbeda dari mana air diperoleh, bukan dari
sumber air yang digunakan oleh masyarakat. Sampling ini harus termasuk tempat yang
menghasilkan sampel serta mewakili kondisi di sumber yang paling kurang baik atau tempat-
tempat dalam sistem pasokan, khususnya titik kemungkinan kontaminasi seperti sumber
terlindungi.
Lampiran 2
A. Petunjuk Pengisian
Berilah skor sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu/Saudara pada kolom skor jika:
Skor 4 = Sangat Baik
Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup
Skor 1 = Tidak Baik
Sikap
Rasa InginTahu
Kedisiplinan
Jumlah skor
Kerja Sama
Jujur
Nilai
No
Maria Ulfa
Lampiran 3
Catatan Observer:
..
..
..
..
..
..........................................................................
Banda Aceh, November 2017
Guru Mata Pelajaran
Maria Ulfa
Lampiran 5
RUBRIK AKTIVITAS PESERTA DIDIK
(kelompok)
Rubrik/criteria
No Kegiatan
1 2 3 4
Memperhatikan guru Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik
ketika membuka didik memperhatikan memperhatikan guru memperhatikan memperhatikan guru
pelajaran guru ketika membuka ketika membuka guru ketika ketika membuka
pelajaran pelajaran membuka pelajaran pelajaran
Menjawab pertanyaan Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik
1. Pendahuluan pada kegiatan apersepsi didik menjawab menjawab menjawab menjawab pertanyaan
dan motivasi pertanyaan pada pertanyaan pada pertanyaan pada pada kegiatan
kegiatan apersepsi kegiatan apersepsi kegiatan apersepsi apersepsi
Memperhatikan guru Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik
menjelaskan tujuan didik memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
pembelajaran penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru
2 Kegiatan Inti Memperhatikan Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik
penjelasan guru tentang didik memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
model inkuiri penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru
terbimbing
Memperhatikan guru Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik
menjelaskan materi didik memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
pelajaran penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru
Mengerjakan tugas yang Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik
diberikan guru didik yang yang mengerjakan mengerjakan tugas mengerjakan tugas
mengerjakan tugas tugas
Mempresentasikan Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik
tugasnya didepan kelas didik mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan
mempresentasikan tugasnya tugasnya tugasnya
tugasnya
Mengulang dan Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik yang
menghubungkan materi didik yang mengulang yang mengulang dan yang mengulang mengulang dan
dengan cara Inkuiri dan menghubungkan menghubungkan dan menghubungkan
terbimbing materi dengan cara materi dengan cara menghubungkan materi dengan cara
Inkuiri terbimbing Inkuiri terbimbing materi dengan cara Inkuiri terbimbing
Inkuiri terbimbing
Mendengarkan guru Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik yang
memberikan penguatan didik yang yang mendengarkan yang mendengarkan
mendengarkan penguatan guru mendengarkan penguatan guru
penguatan guru penguatan guru
3. Kegiatan Menyimpulkan hasil Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik yang
Penutup pembelajaran didik yang yang meyimpulkan yang meyimpulkan meyimpulkan
meyimpulkan
Megerjakan soal dan Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik yang
menjawab sendiri didik yang menjawab yang menjawab soal yang menjawab menjawab soal sendiri
soal sendiri sendiri soal sendiri
Lampiran 6
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
I. Petunjuk
Berilah tanda check list () pada kolom yang sesuai menurut pilihan. 1= tidak baik, 2 =
cukup, 3 = Baik, dan 4 = Sangat Baik.
No Penilaian Jumlah
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 skor
1 Kemampuan Menerapkan prosedur
sampling air
2 Kemampuan melaksanakan praktikum
sampling air
3 Kemampuan menulis laporan
4 Kemampuan mengkomunikasikan data
percobaan
5 Kemampuan mengajukan pertanyaan
6 Kemampuan menanggapi pertanyaan
7 Kemampuan menghargai pendapat teman
Maria Ulfa
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN SISWA DALAM KEGIATAN KELOMPOK
Kemampuan
2 Kurang mampu menjelaskan populasi dengan sampel
menerapkan
prosedur sampling
1 Tidak mampu menjelaskan populasi dengan sampel
air
Kemampuan 4
Mampu melaksanakan praktikum
melaksanakan
praktikum Mampu mengikuti langkah praktikum namun kurang
3 benar
1
Tidak mampu melaksanakan langkah praktikum
Mampu menulis laporan dengan lengkap dan benar
4
menggunakan EYD yang baik
Kemampuan Mampu menulis laporan dengan lengkap namun kurang
3
menulis laporan baik menggunakan EYD
2
Kurang mampu menulis laporan dengan benar
1
Tidak mampu menulis laporan dengan benar
4
Mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas
Kemampuan 3
mengkomunikasikan Mampu berkomunikasi dengan benar tetapi kurang jelas
data percobaan 2
Kurang mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas
1
Tidak mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas
4
Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas
3 Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar tetapi
Kemampuan
kurang jelas
mengajukan
2 Kurang mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar
pertanyaan
dan jelas
1 Tidak mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar
dan jelas
4
Mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas
Kemampuan
3 Mampu menjawab pertanyaan dengan benar tetapi kurang
menjawab
jelas
pertanyaan
2 urang mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan
jelas
Tidak mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan
1 jelas
25
4. Sampel yang diambil mewakili sumber daya air yang bersangkutan,
Terhindar dari kontaminasi sekunder dan Sifat fisik dan kimia air
dipertahankan sampai proses analisa.
Totalskor
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = 100
skor maksimal
NAMA-NAMA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Penerapan prosedur sampling air
Indikator : Melaksanakan Praktikum Sampling air
Tujuannya : Siswa mampu melakukan prosedur praktikum sampling air secara uji
kualitatif
Petunjuk :
1. Baca dan pelajari konsep dibawah ini dengan teliti dan cermat, jika informasi
yang disampaika kurang jelas, tanyakan pada guru yang bersangkutan.
2. Sebelum mengerjaka LKPD, terlebih dahulu dengarkan prosedur kerja dengan
teliti dan cermat.
Konsep
,
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dan tidak bisa diganti
perannya bagi makhluk hidup. Kualitas air merupakan penentu kelangsungan
kehidupan makhluk hidup kedepannya, khususnya manusia. Pencemaran air
memiliki pengertian bahwa adanya penyimpangan sifat sifat air dari keadaan
normal, bukan dari kemurnian air tersebut. Air yang tersebar di bumi ini tidak
pernah terdapat dalam bentuk murni. Namun bukan berarti bahwa semua sudah
tercemar. Sebagai contoh, walaupun di daerah pegunungan atau hutan yang
terpencil dengan udara yang bebas dan bersih dari pencemaran, air hujan yang turun
di atasnya selalu mengandung bahanbahan terlarut, seperti CO2, O2, dan N2, serta
bahan bahan tersuspensi seperti debu dan partikelpartikel lainnya yang terbawa
air hujan dari atmosfer.
Biasanya air tersebut mengandung zat-zat kimia dalam kadar tertentu, baik
zat-zat kimia anorganik maupun zat-zat kimia organik. Apabila kandungan zat-zat
kimia tersebut terlalu banyak jumlahnya didalam air, air tersebut dapat menjadi
sumber bencana yang dapat merugikan kelangsungan hidup semua makhluk
sekitarnya. Kini dengan adanya pencemaran-pencemaran air oleh pabrik maupun
rumah tangga, kandungan zat-zat kimia di dalam air semakin meningkat dan pada
akhirnya kualitas air tersebut menurun. Oleh karena itu, diperlukan analisa air untuk
menentukan dan menghitung zat-zat kimia yang terkandung di dalam air sehingga
dapat diketahui air tersebut membahayakan kesehatan, layak tidaknya dikonsumsi
maupun sudah tercemar atau belum. Analsia air termasuk ke dalam kimia analisa
kuantitatif karena menentukan kadar suatu zat dalam campuran zat-zat lain.
Alat yang digunakan :
Pipet Volume 5 mL
Pipet Volume 10 mL
Lampu Spiritus
Tabung Reaksi+rak
Batang Pengaduk
Bahan-bahan
Corongyang
Kacadigunakan :
Aquades
Air Keran
Air Sungai
Prosedur Kerja
Suhu/Temperatur
1. 1. Menyiapakan sampel.
2. 2. Menyelupkan alat pengukur suhu (termometer) ke dalam sampel.
3. 3. Membaca angka yang tertera pada alat tersebut.
4. 4. Mencatat hasil yang ada.
5.
Zat Padat terlarut dan Zat padat tersuspensi
1. Ambil sampel sebanyak 100 mL dengan gelas ukur
2. Tuangkan kedalam gelas piala
3. Memanaskannya dalam air panas
4. Perhatikan apakah sampel menjadi keruh, mengendap atau tidak sama sekali
5. Jika sampel menjadi keruh berarti ada zat padat terlarut,sedangkan jika terjadi
endapan berarti sampel mengandung zat padat tersuspensi
6. Catat hasilnya.
Lanjutan
3. Warna
Ambil sampel ke dalam tabung reaksi sebanyak 34 dari volume tabung reaksi
Bandingkan warnanya dengan larutan standar (aquades) yang telah disediakan.
Catat hasilnya.
4. Amoniak (NH3)
Masukkan 10-15 mL sampel ke dalam tabung reaksi
Panaska diatas lampu Spiritus
Maukkan kertas lakmus merah di mulut tabung reaksi
Amati sampel ,apakah tercium bau tengik atau tidak
Sampel mengandung amoniak jika tercium bau tengik atau lakmus merah berubah menjadi
warna biru
Judul Percobaan
Hari/Tanggal
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
A. Alat
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
B. Bahan
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
No Perlakuan Hasil
VI. Pembahasan (25 point)
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
Mengetahui,
Maria Ulfa
Rubrik Penilaian Laporan
Nama peserta didik/kelompok :
Kelas : .
Tanggal Pengumpulan : ..............................................................................
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang
Skor Perolehan
Nilai Perolehan = 100
skor maksimal
10
11
12
Skor Perolehan
Nilai Perolehan = 100
Skor maksimal
RUBRIK PENILAIAN
ASPEK SKOR
NO KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan
Daftar Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
4
Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang
sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Materi dibuat dalam bentuk charta / Power
Point
Tulisan terbaca dengan jelas
4
Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi Bahasa yang digunakan sesuai dengan
materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
4
Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12