Anda di halaman 1dari 42

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMKN TELKOM


Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Menerapkan Prosedur Sampling Air
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial : Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajianyang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektifdan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.11 Menerapkan prosedur sampling Air 4.11 Melaksanakan Sampling air dan
persiapan sampel air

IPK dari KD 3.6 IPK dari KD 4.6


3.11.1 Menjelaskan pengertian populasi 4.11.1 Melaksanakan Pengambilan Sampel
dan sampel 4.11.2 Melaksanakan Praktikum
3.11.2 Mengemukakan tehnik
Pengambilan Sampel
3.11.3 Menjelaskan cara menentukan
Jumlah Sampel
C. Melalui model pembelajaran
Melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing siswa diharapkan dapat mendapat
informasi dari berbagai sumber dan mengolah informasi yang didapatkan, kemudian
peserta didik juga dapat terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki
sikap ingin tau, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat
menerapkan rosedur samping air dan melaksanakan sampling air dengan metode
eksperimen.

C. Materi Pembelajaran
1. Penerapan prosedur air
2. Praktikum Sampling air

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Model : Inkuiry Terbimbing
Pendekatan : Scientifik
Metode : Ceramah, Diskusi,Tanya Jawab dan Praktikum

F. Media Pembelajaran
Media :PPT, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Laptop, Infokus
Alat : Alat- alat umum yang digunakan di laboratorium ( Gelas Ukur, Pipet Tetes,
Pipet Volum, Lmapu Spiritus, Tabung Reaksi, Batang Pengaduk, dan
Termometer)
Bahan : Bahan-bahan yang digunakan di laboratorium ( Aquades, Kertas
Lakmus, Air kran dan Air Sawah)

G. SumberBelajar

1. Internet, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), PPT


2. Buku, jurnal, internet dan sumber lain yang relevan
a. Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan. 2014. Kimia Analitik Terapan.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
H. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PENDAHULUAN 10
Mnt
1) Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (Berdoa adalah Penguatan
pendidikan karakter)
2) Mengecek Kehadiran Peserta didik (Jika ada pesrta didik yang tidak hadir ditanyakan
mengapa sakit lalu meminta peserta didik untuk menengok temannya dan mendoakan
kesembuhan peserta didik yang sakit adalah PPK)
3) Mengkondisikan suasana belajar menyenangkan dengan memberi motivasi kepada
peserta didik
4) Guru memberikan apersepsi kepada siswa, Apa manfaat air bagi kehidupan?
5) Guru memberi motivasi Pernahkah kalian mium es dawet? Bagaimana rasanya? dan
siswa secara kreatif dan komunikatif menjawab pertanyaan guru.
6) Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan prosedur
sampling air
7) Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat
membahas materi prosedur sampling air
Sintak Model PPK, 4C, HOTS 105
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran Mnt
1. Peserta didik duduk dalam kelompok seperti
pada pertemuan sebelumnya dan setiap
kelompok terdiri dari 5-6 orang.
2. Guru menyampaikan materi Prosedur
Rasa ingin
sampling air.
tau dan
3. Peserta didik memperhatikan penyampaian
membaca
guru tentang materi dan cara menulis laporan
percobaan.
Merumuskan 1. Guru membimbing siswa merumuskan
masalah masalah berdasarkan fenomena. Critical Thinking
2. Guru bersama siswa menentukan rumusan dan Literasi
masalah yang tepat sesuai.
Mengajukan 1. Guru meminta siswa menemukan jawaban Rasa ingin tau dan
hipotesis sementara (hipotesis) berdasarkan rumusan membaca
masalah yang telah disebutkan sebelumnya.
2. Guru membimbing siswa untuk menemukan
hipotesis berdasarkan rumusan masalah yang
telah dibuat.
3. Guru bersama siswa menentukan hipotesis Collaboration
yang tepat sesuai dengan yang diajukan siswa.
Pemecahan 1. Guru membimbing siswa untuk melakukan
Masalah percobaan tentang prosedur sampling air
2. Peserta didik mencari dari berbagai sumber
(Melakukan belajar tentang Prosedur sampling air
Eksperimen) 3. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk Collaboration,
menyelesaikan hasil praktikum. critical
4. Peserta didik terlihat aktif dalam diskusi dan
thinking,
mengkaji literatur, peserta didik termotivasi
creativity, dan
untuk berdiskusi dalam menggali informasi
dari berbagai sumber.
Literasi
5. Peserta didik termotivasi untuk berdiskusi
tentang data-data yang telah di peroleh dalam
percobaan sampling air.

Melakukan Mengasosiasikan
Pengamatan 1) Guru memantau jalannya diskusi peserta Rasa ingin tau dan
dan didik membaca
pengumpulan 2) Peserta didik membuat hasil diskusi pada
data power poin

Mengkomunikasikan
Critical thinking,
1) Peserta didik menampilkan hasil diskusi
HOTS dan Literasi
yang telah dibuat.
(Identifikasi dan
2) Perwakilan kelompok memperhatikan
merevisi)
sajian. Paparan serta menilai hasil karya
dari kelompok lain yang telah disajikan
kemudian mendiskusikan kembali pada
kelompok masing-masing.
3) Perwakilan kelompok untuk memberikan Critical
tanggapan dengan mengajukan pertanyaan, Thinking and
meminta konfirmasi ataupun memberikan Communication
masukan terhadap kelompok lainnya.
4) Guru mencatat hal-hal yang menyimpang
atau tumpang tindih
5) Guru menilai keaktifan peserta didik dalam
kelas saat berdiskusi,
merancang/melakukan penyelidikan
sederhana maupun presentasi berlangsung.
Penarikan 1) Peserta didik mengkaji ulang dan
Critical Thinking
Kesimpulan menyimpulkan hasil diskusi dalam
and comunication)
kelompok
2) Guru memberikan penguatan dengan
memberikan penjelasan pada materi baru dan
berbeda pada tiap kelompok.
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)

KEGIATAN PENUTUP 10
menit
1. Memfasilitasi dalam menemukan
kesimpulan tentang hasil prosedur
sampling air
2. Memberikan tugas kepada peserta didik
dan mengingatkan peserta didik untuk
mengumpulkan laporan dengan jangka
waktu dalam satu minggu.
3. Melakukan penilaian untuk mengetahui
tingkat ketercapaian indikator.
4. Melakukan refleksi atau umpan balik
untuk memberikan penguatan kepada
peserta didik.
5. Menyampaikan pesan moral.
6. Memberi salam.

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik dan Laporan

2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
d. Laporan : Penilaian laporan

3. Instrumen Penilaian (terlampir)


4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes
tertulis kembali.

5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n( ketuntasan) n n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siswa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Banda Aceh, November 2017


Mengetahui
Kepala SMKN TELKOM, Guru Mata Pelajaran,

Drs. Baharudin, M.M. Maria Ulfa


NIP. 196612311998033033 NIP.
Lampiran I
Uraian Materi

1. Perbedaan populasi dengan sampel

Populasi adalah totulitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik
tertentu, jelas dan lengkap yang akan di teliti. Dengan kata lain, populasi adalah kumpulan dari
keseluruhan pengukuran, objek atau individu yang sedang di kaji. Sampel merupakan bagian
dari populasi yang diambil melalui suatu cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu,
jelas dan lengkap yang di anggap bisa mewakili populasi. Dengan kata lain pengertian sampel
adalah sebagian atau subst dari suatu populasi. Populasi dapat berisi data yang besar jumlahnya,
yang mengakibatkan tidak mungkin atau sulit untuk dilakukan pengkajian terhadap seluruh
data tersebut, sehingga pengakjian dilakukan tehadap sampelnya saja.
Sampel berasal dari bahasa Inggris sample yang artinya sampel atau contoh, yaitu
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Ronald (1995)
mendefinisikan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi. Sampel adalah sebagian
dari lot atau populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Populasi adalah
keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Kesimpulan dari populasi yang mendekati
kebenaran diawali dengan pengambilan sampel yang benar. Sampel juga merupakan bagian
dari suatu lot (populasi) yang dapat mewakili sifat dan karakter populasi tersebut. Kesimpulan
dari populasi yang mendekati kebenaran diawali dengan pengambilan sampel yang benar.
Idealnya semua bahan dijadikan sampel yang harus diuji. Namun cara demikian tidak mungkin
dilakukan karena membutuhkan banyak waktu, biaya, peralatan, tenaga dan tidak ada bahan
atau produk pangan yang tersisa untuk dijual. Pengambilan sampel yang mewakili adalah
kemampuan untuk mendapatkan sejumlah sampel yang mewakili populasi (lot atau 12 batch)
dengan kondisi sampel tersebut dalam keadaan sesuai untuk pengujian atau pengolahan lebih
lanjut. Sampel adalah bagian populasi yang diambil untuk menggambarkan populasi.
Sedangkan populasi adalah sejumlah barang yang menjadi perhatian.
2. Mengemukakan tehnik pengambilan sampel
a. Persiapan Pengambilan sampel
Sebelum melakukan pengambilan sampel petugas pengambil contoh membuat
rancangan pengambilan sampel yang terkait dengan memilih metode, peralatan dan
waktu. Tentunya pilihan harus sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengambilan
sampel. Setelah rancangan pengambilan sampel dibuat maka selanjutnya
melaksanakan pengambilan sampel sesuai dengan rancangan tersebut.
Mengaplikasikan rancangan pengambilan sampel di lapangan petugas pengambil
contoh harus mandiri (tidak mudah dipengaruhi), kreatif dan sadar adanya resiko.
Dengan demikian, pengambilan sampel harus dilakukan melalui prosedur
pengambilan sampel baku yang telah ditetapkan. Bahan diperiksa dan dipastikan
cocok untuk diambil sampelnya, sampel dikumpulkan dan dipastikan bahwa jenis,
lokasi, pengambilan sampel, dan waktu pengambilan sampel sesuai dengan
rencana pengambilan sampel (sampling plan). Persiapan yang dilakukan untuk
pengambilan sampel dapat memperlancar pengambilan dan penanganan sampel.

b. Metode Pengambilan Sampel


Banyak metode pengambilan sampel yang dapat digunakan untuk menentukan
mutu, beberapa diantaranya yang banyak digunakan adalah :

Pemeriksaan 100 persen


Pelaksanaan pengambilan sampel dengan menggunakan metode pemeriksaan 100
persen membutuhkan waktu, tenaga dan biaya besar, namun tidak selalu diimbangi
dengan 100 persen keberhasilan.

Pengambilan sampel berdasarkan teori statistik


Pelaksanaan pengambilan sampel berdasarkan teori statistik membutuhkan biaya lebih
rendah dibandingkan metode pemeriksaan 100 persen. Metode pengambilan sampel
ini menggunakan teori statistik dalam pelaksanaannya, sehingga dapat memperkecill
terjadinya resiko. Metode pengambilan sampel berdasarkan teori statistik
memposisikan produser sebagai penanggung jawab produk. Dengan demikian,
produser harus mempertahankan mutu produk agar selalu baik. Bila tidak, akan timbul
permasalahan dan kerugian yang diakibatkan penolakan produk oleh konsumen.

Pengambilan sampel tidak berdasarkan teori statistik


Metode pengambilan sampel yang tidak berdasarkan teori statistik umumnya tidak
direkomendasi karena tidak memiliki dasar yang logis dalam pengambilan keputusan
untuk menerima atau menolak suatu produk. Hal ini dikarenakan tidak terdeteksinya
resiko dari pengambilan sampel, menghasilkan fluktuasi mutu yang tinggi, dan keluar
dari batas mutu yang dipersyaratkan.
c. Tehnik Sampling
Teknik sampling dapat diketahui bahwa secara umum terdapat dua kelompok teknik
pengambilan sampel yaitu:
(A) probability sampling , dan
(B) non-probability sampling.

(A) Probability Sampling (Pengambilan sampel dengan Peluang/ Kesempatan)

Probability sampling merupakan teknik penarikan sampel yang memberi


peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk terpilih menjadi
sampel. Teknik pengambilan sampel ini meliputi:

(1). Random Sampling (Pengambilan sampel acak/random)


Untuk menghilangkan kemungkinan bias, kita perlu mengambil sampel random
sederhana atau sampel acak. Pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota poipulasi. Hal ini dapat
dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen.

(2). Proportinate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan apabila populasi mempunyai anggota/ karakteristik yang tidak
homogen dan berstrata secara proportional. Sebagai sampel suatu organisasi mempunyai
personil yang terdiri dari latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu: SLTP, SLTA, S1, dan
S2 dengan jumlah setiap kelas pendidikan juga berbeda. Jumlah anggota populasi untuk setiap
strata pendidikan tidak sama atau bervariasi. Jumlah sampel yang harus diambil harus meliputi
strata pendidikan yang ada yang diambil secara proporsional.
(3). Disproportionate Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi
kurang proporsional. Sebagai contoh sebuah perusahaan mempunyai personil sebagai berikut:
3 orang S3, 5 orang S2, 100 orang S1, 800 orang SLTA, dan 700 orang SLTP. Dalam penarikan
sampel maka personil yang berijazah S2 dan S3 semuanya diambil sebagai sampel, karena
kedua kelompok tersebut jumlahnya terlalu kecil jika dibandingkah dengan kelompok lainnya.

(4). Cluster Sampling (pengambilan sampel daerah)

Teknik pengambilan sampel daerah (cluster sampling) digunakan untuk menentukan


sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk suatu
negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan
sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah dari populasi yang telah
ditetapkan. Sebagai contoh Indonesia terdiri dari 30 propinsi, sampel yang akan diambil
sebanyak 5 propinsi, maka pengambilan 5 propisnsi dari 30 propinsi dilakukan secara random.
Suatu hal yang perlu diingat adalah bahwa karena propinsi yang ada di Indonesia juga berstrata,
maka pengambilan sampel untuk 5 propinsi juga dilakukan dengan menggunakan teknik
stratified random sampling. Teknik cluster sampling dilakukan dalam dua tahap yaitu:
a. Menentukan sampel daerah
b. Menentukan orang-orang yang ada pada daerah dengan cara pengambilan sampel
juga.

(b) Non-probability
Sampling Non-probability sampling merupakan teknik penarikan sampel yang
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk terpilih
menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel ini meliputi:
1) Pengambilan Sampel Sistematis

Teknik pengambilan sampel ini merupakan teknik penarikan sampel dengan cara
penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Sebagai sampel jumlah anggota populasi sebanyak 200 orang. Anggota populasi diberi nomor
urut dari no 1 sampai nomor 200. Selanjutnya pengambilan sampel dilakukan dengan memilih
nomor urut ganjil, atau genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, seperti bilangan 5 dan
lainnya.

2) Pengambilan Sampel Kuota

Pengambilan sampel kuota adalah teknik penarikan pengambilan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai 27 pada jumlah (quota) yang diinginkan. Sebagai
sampel akan melakukan penelitian terhadap pegawai golongan II pada suatu instansi, dan
penelitian dilakukan secara kelompok. Jumlah sampel ditetapkan 100 orang sementara
penelitian sebanyak 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel secara
bebas dengan karakteristik yang telah ditentukan (golongan II) sebanyak 20 orang.

3) Pengambilan Sampel Aksidental


Pengambilan sampel aksidental adalah teknik penentuan sampel, berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila orang yang ditemukan pada waktu menentukan sampel cocok dengan
yang diperlukan sebagai sumber data.

4) Pengambilan Sampel Tertentu (Purposive Sampling)


Pengambilan Sampel Tertentu, adalah teknik penarikan sampel yang dilakukan untuk
tujuan tertentu saja. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka
sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.

5) Pengambilan Sampel Jenuh


Pengambilan sampel jenuh adalah teknik penarikan sampel apabila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah npopuloasi relatif
kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain dari pengambilan sampel jenuh ini adalah sensus,
dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

6) Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik penarikan sampel yang mula-mula dilakukan dalam
jumlah kecil (informan kunci) kemudian sampai yang terpilih pertama disuruh memilih
sampel berikutnya, yang akhirnya jumlah sampel akan bertambah banyak seperti bola salju
yang bergelinding makin lama makin besar.
7) Pengambilan Sampel Seadanya

Merupakan pengambilan sampel sebagian dari populasi berdasarkan seadanya data atau
kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan apapun mengenai derajat
kerepresesntatipannya. Dalam pembuatan kesimpulan masih sangat kasar dan bersifat
sementara.

8) Pengambilan Sampel Purposif (pengambilan sampel pertimbangan)


Pengambilan sampel purposif dikenal juga dengan pengambilan sampel
pertimbangan, terjadi apabila pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan
perorangan atau pertimbangan peneliti. Pengambilan sampel purposif akan baik hasilnya di
tangan seorang akhli yang mengenal populasi. Cara penarikan sampel ini sangat cocok
digunakan untuk studi kasus.

Menentukan Jumlah Sampel

Besarnya jumlah sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
mewakili 100% populasi adalah sama dengan jumlah populasi. Makin besar jumlah sampel
mendekati jumlah populasi maka peluang kesalahan dalam melakukan generalisasi akan
semakin kecil, dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel penelitian maka diduga akan semakin
besar kemungkinan kesalahan dalam melakukan generalisasi. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menentukan jumlah atau besarnya sampel adalah sebagai berikut:
a) Unit analisis,
b) Pendekatan atau model penelitian,
c) Banyaknya karakteristik khusus yang ada pada populasi,
d) Keterbatasan Penelitian.

Air
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di
muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupaka kebutuhan utama bagi
proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air.
Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang
benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh
manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan
sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya. Air menjadi masalah
yang perlu mendapat perhatian yang serius. Untuk mendapat air yang baik sesuai dengan
standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh
bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas,
sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak
mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
Sumber Air
Secara keseluruhan, air yang terdapat dipermukaan bumi membentuk sebuah lingkaran
(siklus) air. Air di lautan, sungai, sumur, danau dan waduk akan menguap menjadi uap air.
Titik uap akan bergerombol membentuk awan. Kandungan uap di awan akan terkondensasi
menjadi butiran-butirn air hujan. Selanjutnya hujan membasahi permukaan bumi dan meresap
menjadi air tanah sehingga membentuk mata air, sumur, danau ataupun mengalir melewati
sungai menuju lautan. Siklus air tersebut akan berputar terus menerus
Sumber air secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Air Laut
Air laut memiliki rasa asin karena mengandung senyawa garam murni (NaCl) yang
cukup tinggi, kadar garam murni sekitar 3% dari jumlah total keseluruhan air laut. Saat ini
teknologi yang dapat merubah air laut menjadi air tawar yang layak dikonsumsi masih
teknologi tinggi yaitu dengan filterisasi dan destilasi dimana proses ini memerlukan energi
yang besar sehingga hanya negeri kaya dan maju yang baru bisa mengaplikasikan teknologi
penjernihan air laut.
2) Air Hujan
Air hujan merupakan hasil proses penguapan (evaporasi) air di permukaan bumi akibat
pemanasan oleh sinar matahari. Dalam keadaan ideal (tanpa pencemaran air) air hujan
merupakan air bersih dan dapat langsung dikonsumsi manusia. Namun pada saat evaporasi
berlangsung air yang menguap sudah tercemar, dan air hujan yang turun juga tercemar oleh
polusi udara (industry, otomotif dll) akhirnya air hujan tidak lagi mempunyai pH normal lagi
melainkan bersifat asam.
3) Air Permukaan
Air permukaan adalah semua air yang terdapat di permukaan tanah, antara lain sumur,
sungai, rawa dan danau. Air permukaan berasal dari air hujan yang meresap dan membentuk
mata air di gunung atau hutan, kemudian mengalir di permukaan bumi dan membentuk sungai
atau mengumpul di tempat cekung yang membentuk danau ataupun rawa.
4) Air tanah
Menurut definisi undang-undang sumber daya air, air tanah merupakan air yang
terdapat didalam tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Air tanah memiliki kandungan
mineral yang cukup tinggi, sifat dan kandungan mineral air tanah dipengaruhi oleh lapisan
tanah yang dilaluinya. Kandungan mineral air tanah antara lain Na, Mg, Ca, Fe, dan O2.
Air tanah digolongkan menjadi tiga, yaitu air tanah dangkal (kurang lebih 15 meter di
bawah permukaan tanah, air tanah dalam (100-300 meter di bawah permukaan tanah) dan mata
air ( mata air merupakan air tanah yang keluar langsung dari permukaan tanah, mata air
memiliki kualitas hampir sama dengan kualitas air tanah dalam/dangkal).
1. Mengambil Sampel Air
Sebuah kunci untuk praktek di laboratorium secara sukses ialah pengambilan
sampel secara tepat, serta penanganan dan penyimpanan sampel yang diambil.
Umumnya, prosedur sampling (khususnya sampel air) haruslah memastikan:
Sampel yang diambil mewakili sumber daya air yang bersangkutan
Terhindar dari kontaminasi sekunder
Sifat fisik dan kimia air dipertahankan sampai proses analisa.

Parameter Kualitas Air


A. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan secara fisik (Parameter Fisika)
Untuk pemeriksaan secara fisik dilakukan ditempat ataulokasi tersebut. Pemeriksaan
secara fisik dapat dilihat denganbeberapa indikator, antara lain :
a.Warna
Warna perairan tidak dapat dipakai sebagai parameter apakah suatu perairan tersebut
tercemar atau belum. Warna perairan dapat pula dipengaruhi oleh biota yang ada didalamnya.
Contohnya algae, plankton, dan tumbuhan air. Air danau umumnya berwarna bening sampai
kecoklatan. Hal itu dapat terjadi karena dipengaruhi oleh adanya pencucian badan air sungai itu
sendiri dan kandungan suspensi di dalamnya. Metode pengamatan secara fisik dapat dilakukan
secara organoleptik.
B. Bau
Bau suatu perairan dapat disebabkan oleh adanyadekomposisi zat-zat organik pada suatu
perairan yangdapat menimbulkan gas-gas. Gas yg keluar menimbulkan bau yg tidak sedap dan
dapat mematikan biota yg ada didalamnya. Metode pengamatan dengan organoleptik.
c. Rasa
Dalam suatu perairan dapat dikatakan baik jikaberasa hambar. Bila perairan sudah
berwarna kurangbaik atau bau kurang sedap secara otomatis akan mempunyai rasa yang kurang
enak. pengamatan yang digunakan organoleptic.
d. Temperatur
Alat yang digunakan untuk mengetahui temperatur menggunakan termometer.Cara kerja :
Dicatat suhu udara sekitar
Untuk air permukaan : termometer dicelupkan kedalam perairan, ditunggu beberapa menit.
Diangkatdan dicatat suhunya.
Untuk air di bawah : sampel diambil denganmenggunakan botol, kemudian termometer
dicelupkan ke dalam air tersebut, ditunggu beberapa menit. Diangkat dan dicatat suhunya.
e. Kecerahan
Kecerahan adalah parameter fisika yang erat kaitannya dengan proses fotosintesis pada
suatu ekosistem perairan. Kecerahan yang tinggi menunjukkan daya tembus cahaya matahari
yang jauh kedalam Perairan.. Begitu pula sebaliknya (Erikarianto,2008). Menurut Kordi dan
Andi (2009), kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan kedalam air dan dinyetakan
dalam (%). Kemampuan cahaya matahari untuk tembus sampai kedasar perairan dipengaruhi
oleh kekeruhan (turbidity) air. Dengan mengetahui kecerahan suatu perairan, kita dapat
mengetahui sampai dimana masih ada kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam air, lapisan-
lapisan manakah yang tidak keruh, yang agak keruh, dan yang paling keruh.

f. Suhu Normal
Air yang baik mempunyai temperatur normal, kurang lebih 30 dari suhu kamar (270C).
Suhu air yang melebihi batas normal menunjukan indikasi terdapat bahan kimia yang terlarut
dalam jumlah yang cukup besar atau sedang terjadi proses dekomposisi bahan organik oleh
mikroorganisme.

Parameter Kimia
a) pH
Menurut Andayani(2005), pH adalah cerminan derajat keasaman yang diukur dari
jumlah ion hidrogen menggunakan rumus pH = -log (H+). Air murni terdiri dari ion H+dan
OH- dalam jumlah berimbang hingga pH air murni biasa 7. Makin banyak banyak ion
OH+ dalam cairan makin rendah ion H+ dan makin tinggi pH. Cairan demikian disebut cairan
alkalis. Sebaliknya, makin banyak H+ makin rendah pH dan cairan tersebut bersifat masam.Ph
antara 7 9 sangat memadai kehidupan bagi air tambak. Namun, pada keadaan tertantu, dimana
air dasar tambak memiliki potensi keasaman, pH air dapat turun hingga mencapai 4.

b) Oksigan Terlarut / DO
Mnurut Wibisono (2005), konsentrasi gas oksigen sangat dipengaruhi oleh suhu, makin
tinggi suhu, makin berkurang tingkat kelarutan oksigen. Dilaut, oksigen terlarut (Dissolved
Oxygen / DO) berasal dari dua sumber, yakni dari atmosfer dan dari hasil proses fotosintesis
fitoplankton dan berjenis tanaman laut. Keberadaan oksigen terlarut ini sangat memungkinkan
untuk langsung dimanfaatkan bagi kebanyakan organisme untuk kehidupan, antara lain pada
proses respirasi dimana oksigen diperlukan untuk pembakaran (metabolisme) bahan organik
sehingga terbentuk energi yang diikuti dengan pembentukan CO2 dan H2O.

C) CO2
Karbon dioksida (Co2), merupakan gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan air
renik maupun tinhkat tinggi untuk melakukan proses fotosintesis. Meskipun peranan
karbondioksida sangat besar bagi kehidupan organisme air, namun kandungannya yang
berlebihan sangat menganggu, bahkan menjadi racu secara langsung bagi biota budidaya,
terutama dikolam dan ditambak(Kordi dan Andi,2009). Meskipun presentase karbondioksida
di atmosfer relatif kecil, akan tetapi keberadaan karbondioksida di perairan relatif
banyak,kerana karbondioksida memiliki kelarutan yang relatif banyak.

d) Amonia
Makin tinggi pH, air tambak/kolam, daya racun amnia semakin meningkat, sebab
sebagian besar berada dalam bentuk NH3, sedangkan amonia dalam molekul (NH3) lebih
beracun daripada yang berbentuk ion (NH4+). Amonia dalam bentuk molekul dapat bagian
membran sel lebih cepat daripada ion NH4+ (Kordi dan Andi,2009).
2. Lokasi Pengambilan sampel
Sampling poin atau tempat pengambilan sample harus dipilih sedemikian rupa sehingga
sampel yang diambil mewakili sumber yang berbeda dari mana air diperoleh, bukan dari
sumber air yang digunakan oleh masyarakat. Sampling ini harus termasuk tempat yang
menghasilkan sampel serta mewakili kondisi di sumber yang paling kurang baik atau tempat-
tempat dalam sistem pasokan, khususnya titik kemungkinan kontaminasi seperti sumber
terlindungi.
Lampiran 2

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMK TELKOM


Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia

A. Petunjuk Pengisian
Berilah skor sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu/Saudara pada kolom skor jika:
Skor 4 = Sangat Baik
Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup
Skor 1 = Tidak Baik
Sikap

Rasa InginTahu
Kedisiplinan

Jumlah skor
Kerja Sama
Jujur

Nilai
No

Nama Peserta didik

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

(Sumber: Permendikbud No. 59 Tahun 2014)


Banda Aceh, November 2017
Guru Mata Pelajaran,

Maria Ulfa
Lampiran 3

RUBRIK PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK

SKOR DAN DESKRIPTOR


SIKAP
YANG
DIAMATI SANGAT BAIK CUKUP KURANG
BAIK (4) (3) (2) (1)

Jujur Mengerjakan Berupaya Berupaya melihat Melihat catatan dan


ulangan/ujian memohon catatan ketika memohon bantuan
mandiri dan bantuan teman mengerjakan teman ketika
percaya diri ketika ulangan/ujian mengerjakan
mengerjakan ulangan/ujian
ulangan/ujian
Kedisiplinan Hadir tepat Hadir tepat Hadir tidak tepat Hadir tidak tepat
waktu, waktu, berpakaian waktu, berpakaian waktu, berpakaian
berpakaian sesuai aturan sesuai aturan tidak sesuai aturan
sesuai aturan seragam sekolah seragam sekolah seragam sekolah
seragam sekolah tetapi symbol tetapi symbol tidak tetapi symbol tidak
dengan symbol tidak lengkap lengkap lengkap
lengkap
Rasa Ingin Memusatkan Tidak Memusatkan Tidak memusatkan
Tahu perhatian pada memusatkan perhatian pada saat perhatian pada saat
saat teman perhatian pada teman kelompok teman kelompok
kelompok saat teman berbicara, namun berbicara dan tidak
berbicara dan kelompok tidak mencari fakta mencari fakta dari
mencari fakta berbicara namun dari berbagai berbagai sumber
dari berbagai mencari fakta dari sumber
sumber berbagai sumber
Kerja Sama Aktif dalam Aktif dalam Kurang aktif dalam Tidak aktif dalam
kegiatan kegiatan kegiatan kelompok kegiatan kelompok
kelompok dan kelompok tetapi tetapi dan tidak
berkomunikasi kurang berkomunikasi berkomunikasi
dengan sesama berkomunikasi dengan sesama dengan sesama
anggota dengan sesama anggota kelompok anggota kelompok
kelompok anggota
kelompok
(Sumber: Kemendikbud, 2014)
Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : XI/ I
Hari/ Tanggal :
Pertemuan Ke :
A. Petunjuk
Berilah tanda check list () pada kolom yang sesuai menurut pilihan. 1= tidak baik, 2 =
cukup, 3 = Baik, dan 4 = Sangat Baik.
B. Pengamatan

Tahap Aspek yang dinilai Nilai


1 2 3 4
Kegiatan Pendahuluan a. Peserta didik memperhatikan
guru menyampaikan motivasi
b. Peserta didik memperhatikan
guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti a. Meminta peserta didik untuk
mengemukakan ide kelompok
sendiri tentang cara
menyelesaikan masalah yang
telah diberikan oleh guru.
b. Peserta didik dibimbing untuk
mengumpulkan informasi yang
sesuai, menemukan penjelasan
dan pemecahan masalah.
c. Membimbing peserta didik dalam
menyimpulkan hasil pemecahan
masalah yang diberikan.
d. Membantu peserta didik
menyajikan hasil bila menemukan
kesulitan.
e. Membantu peserta didik untuk
melakukan refleksi atau evalusi
terhadap proses pemecahan
masalah.
f. Menanyakan kepada peserta didik
apa yang belum mereka mengerti
dan menanyakan apakah proses
pemecahan masalah sudah
dipahami.
Kegiatan Penutup a. Memberi komentar terhadap hasil
belajar peserta didik dan
memberikan penghargaan.
b. Peserta didik dibimbing untuk
menarik kesimpulan dari materi
yang telah diajarkan.
(Sumber: Kudadiri, 2013)

Catatan Observer:

..
..
..
..
..
..........................................................................
Banda Aceh, November 2017
Guru Mata Pelajaran

Maria Ulfa
Lampiran 5
RUBRIK AKTIVITAS PESERTA DIDIK

(kelompok)

Rubrik/criteria
No Kegiatan
1 2 3 4
Memperhatikan guru Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik
ketika membuka didik memperhatikan memperhatikan guru memperhatikan memperhatikan guru
pelajaran guru ketika membuka ketika membuka guru ketika ketika membuka
pelajaran pelajaran membuka pelajaran pelajaran
Menjawab pertanyaan Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik
1. Pendahuluan pada kegiatan apersepsi didik menjawab menjawab menjawab menjawab pertanyaan
dan motivasi pertanyaan pada pertanyaan pada pertanyaan pada pada kegiatan
kegiatan apersepsi kegiatan apersepsi kegiatan apersepsi apersepsi
Memperhatikan guru Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik
menjelaskan tujuan didik memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
pembelajaran penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru
2 Kegiatan Inti Memperhatikan Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik
penjelasan guru tentang didik memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
model inkuiri penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru
terbimbing
Memperhatikan guru Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik
menjelaskan materi didik memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
pelajaran penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru
Mengerjakan tugas yang Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik
diberikan guru didik yang yang mengerjakan mengerjakan tugas mengerjakan tugas
mengerjakan tugas tugas
Mempresentasikan Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik
tugasnya didepan kelas didik mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan
mempresentasikan tugasnya tugasnya tugasnya
tugasnya
Mengulang dan Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik yang
menghubungkan materi didik yang mengulang yang mengulang dan yang mengulang mengulang dan
dengan cara Inkuiri dan menghubungkan menghubungkan dan menghubungkan
terbimbing materi dengan cara materi dengan cara menghubungkan materi dengan cara
Inkuiri terbimbing Inkuiri terbimbing materi dengan cara Inkuiri terbimbing
Inkuiri terbimbing
Mendengarkan guru Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik yang
memberikan penguatan didik yang yang mendengarkan yang mendengarkan
mendengarkan penguatan guru mendengarkan penguatan guru
penguatan guru penguatan guru
3. Kegiatan Menyimpulkan hasil Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik yang
Penutup pembelajaran didik yang yang meyimpulkan yang meyimpulkan meyimpulkan
meyimpulkan
Megerjakan soal dan Tidak ada peserta 1-2 peserta didik 3-4 peserta didik 5 peserta didik yang
menjawab sendiri didik yang menjawab yang menjawab soal yang menjawab menjawab soal sendiri
soal sendiri sendiri soal sendiri
Lampiran 6
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : XI/ I
Hari/ Tanggal :
Nama :
Kelompok :

I. Petunjuk
Berilah tanda check list () pada kolom yang sesuai menurut pilihan. 1= tidak baik, 2 =
cukup, 3 = Baik, dan 4 = Sangat Baik.

No Penilaian Jumlah
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 skor
1 Kemampuan Menerapkan prosedur
sampling air
2 Kemampuan melaksanakan praktikum
sampling air
3 Kemampuan menulis laporan
4 Kemampuan mengkomunikasikan data
percobaan
5 Kemampuan mengajukan pertanyaan
6 Kemampuan menanggapi pertanyaan
7 Kemampuan menghargai pendapat teman

Banda Aceh, November 2017


Guru Mata Pelajaran

Maria Ulfa
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN SISWA DALAM KEGIATAN KELOMPOK

Aspek Yang Dinilai SKOR INDIKATOR

4 Mampu menjelaskan populasi dengan sampel

3 Cukup mampu menjelaskan populasi dengan sampel

Kemampuan
2 Kurang mampu menjelaskan populasi dengan sampel
menerapkan
prosedur sampling
1 Tidak mampu menjelaskan populasi dengan sampel
air

Kemampuan 4
Mampu melaksanakan praktikum
melaksanakan
praktikum Mampu mengikuti langkah praktikum namun kurang
3 benar

2 Kurang mampu melaksanakan langkah praktikum

1
Tidak mampu melaksanakan langkah praktikum
Mampu menulis laporan dengan lengkap dan benar
4
menggunakan EYD yang baik
Kemampuan Mampu menulis laporan dengan lengkap namun kurang
3
menulis laporan baik menggunakan EYD
2
Kurang mampu menulis laporan dengan benar
1
Tidak mampu menulis laporan dengan benar
4
Mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas
Kemampuan 3
mengkomunikasikan Mampu berkomunikasi dengan benar tetapi kurang jelas
data percobaan 2
Kurang mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas
1
Tidak mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas
4
Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas
3 Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar tetapi
Kemampuan
kurang jelas
mengajukan
2 Kurang mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar
pertanyaan
dan jelas
1 Tidak mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar
dan jelas
4
Mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas
Kemampuan
3 Mampu menjawab pertanyaan dengan benar tetapi kurang
menjawab
jelas
pertanyaan
2 urang mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan
jelas
Tidak mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan
1 jelas

4 Mampu menghargai dan mendengarkan pendapat orang


lain.
Mampu menerima masukan orang lain tetapi kurang
Kemampuan 3 mampu menunjukkan sikap menghargai saat siswa lain
menghargai menyampaikan pendapat
pendapat teman Kurang mampu menghargai dan mendengarkan pendapat
2
orang lain.
1 Tidak Mampu menghargai dan mendengarkan pendapat
orang lain.
Lampiran 7
KISI-KISI SOAL
Satuan pendidikan : SMK TELKOM Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : Kimia Jumlah Soal : 10
Kurikulum Acuan : K13 Revisi Penyusun : Maria Ulfa

Kompetensi Inti 3 Menerapkan prosedur sampling air


Kompetensi Dasar 3.11 Menerapkan prosedur sampling air
Bentuk Nomor Intrumen
No Materi Indikator Soal
Soal Soal Penilaian

Diberikan pertanyaan tentang populasi,


1 Terlampir
peserta didik dapat menentukan
Prosedur bagaimana yang dikatakan populasi
sampling Diberikan pertanyaan tentang sampel, Essay
1 air peserta didik dapat menentukan 2 Terlampir
bagaimana yang dikatakan sampel
Diberikan pernyataan tentang salah satu
3 Terlampir
tehnik pengambilan sampel
Diberikan pertanyaan tentang prosedur
4 Terlampir
sampling air
INSTRUMEN PENUGASAN

Satuan pendidikan : SMK TELKOM


Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X/Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
Kompetensi Dasar : 3.4 Menerapkan prosedur sampling air
Pertemuan :I
Materi : Kestabilan Atom dan Ikatan Ion
No Butir Soal HOTS
1. Apabila kita ingin mengetahui manis tidaknya Critical Thinking, Creativity,
secangkir kopi, cukup dengan mencoba setetes cairan Communication,
kopi tersebut. Setetes cairan kopi sudah bisa mewakili Collaboration (membuat
kadar gula dari secangkir kopi tersebut. Berdasarkan
informasi,membuat
keadaan (kompleksitasnya) dan ukurannya populasi
apakah yang sesuai dengan kasus di atas, Jelaskan? keterkaitan, membuat
2. Dalam statistik inferensial, kita ingin mengetahui ringkasan, konfirmasi, dan
gambaran karakteristik tertentu dari suatu populasi, mengkombinasikan untuk
namun terkadang hal tersebut terkadang tidak mungkin mengkomunikasi konsep
dan tidak praktis untuk mengamati seluruh tertentu)
obyek/individu yang menyusun suatu populasi.
Pedagang eceran beras hanya meneliti segenggam
beras untuk menentukan kualitas sekarang beras.
Pedagang emas hanya meneliti bekas gosokan dari
perhiasan tersebut untuk menentukan kualitas emas
perhiasan tersebut. Peneliti lingkungan hanya meneliti
beberapa milliliter air untuk menentukan kualitas air
pada suatu sungai atau danau. Pertanyaannya, mengapa
tidak meneliti secara keseluruhan, bukankah hasilnya
akan lebih baik dan lebih tepat?

3. Penelitian mengenai kondisi air danau yang tercemar.


Dengan anggapan bahwa air di danau telah tercemar
secara menyeluruh, maka semua lokasi di danau akan
memiliki informasi yang sama. Oleh karena itu,
dimanapun sampel air diambil akan mewakili kondisi
danau yang tercemar. Tehnik apa yang tepat untuk
meneliti danau tercemar? Jelaskan.
4. Seorang praktikan ingin meneliti kualitas air, tentunya
ia harus memilih sampel air yang sesuai, hal apajakah
yang perlu diperhatikan dalam memilih sampel air?
Pedoman pensekoran :

Alternatif Penyelesaian skor


1. Populasi homongen, populasi dikatakan homogen apabila unsur-unsur 25
dari populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif seragam satu
sama lainnya. Karakteristik seperti ini banyak ditemukan di bidang
eksakta, misalnya air, larutan, dsb.

2. Mengingat seorang peneliti dalam melakukan penelitian penuh dengan 25


keterbatasan baik dari segi biaya, waktu, dan lain sebagainya maka penelitian
yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi atau data yang diinginkan sesuai
dengan permasalah yang diteliti ditempuh dengan mengambil sebagian dari
populasi, dengan mempertimbangkan ketebatasan yang ada dari peneliti. Bagian
dari populasi tersebut sebagai tempat untuk mengumpulkan informasi
dinamakan contoh (sampel).
25
3. Accidental Sampling
Pengambilan sampel dengan cara ini tidak mewakili secara normal target
populasi. Hal ini karena unit sampel hanya dipilih
berdasarkan tersedianya target populasi pada saat penelitian.

25
4. Sampel yang diambil mewakili sumber daya air yang bersangkutan,
Terhindar dari kontaminasi sekunder dan Sifat fisik dan kimia air
dipertahankan sampai proses analisa.

Totalskor

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = 100
skor maksimal

Banda Aceh, November 2017


Mengetahui
Kepala SMK TELKOM Guru Mata Pelajaran,

Drs. Baharudin, M.M. Maria Ulfa


NIP. 196612311998033033 NIP.
RUBRIK PENILAIAN PENUGASAN
Nama peserta didik/kelompok :
Kelas :
Waktu Pengumpulan :
No Kategori Ya Tidak
1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan sesuai dengan
waktu pengumpulan yang telah disepakati?
2. 3.Apakah terdapat daftar pustaka sumber infomasi dalam
penyelesaian tugas yang dikerjakan?
3. Apakah terdapat gambar/tabel dibuat yang menarik sesuai
dengan konsep?
4. Apakah bahasa yang digunakan untuk
menginterpretasikan lugas, sederhana, runtut dan sesuai
dengan kaidah EYD?
5. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai dengan konsep
yang telah dipelajari?
6. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah
Skor Perolehan: Ya =1
Skor Perolehan
Tidak = 0 Nilai Perolehan = skor maksimal 100
Lampiran 8

PRAKTIKUM SAMPLING AIR

NAMA-NAMA KELOMPOK :

1.
2.
3.
4.
5.

Standar Kompetensi :

Analisi Kimia Anorganik

Kompetensi Dasar :
Penerapan prosedur sampling air
Indikator : Melaksanakan Praktikum Sampling air

Tujuannya : Siswa mampu melakukan prosedur praktikum sampling air secara uji

kualitatif

Petunjuk :

1. Baca dan pelajari konsep dibawah ini dengan teliti dan cermat, jika informasi
yang disampaika kurang jelas, tanyakan pada guru yang bersangkutan.
2. Sebelum mengerjaka LKPD, terlebih dahulu dengarkan prosedur kerja dengan
teliti dan cermat.

Konsep
,
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dan tidak bisa diganti
perannya bagi makhluk hidup. Kualitas air merupakan penentu kelangsungan
kehidupan makhluk hidup kedepannya, khususnya manusia. Pencemaran air
memiliki pengertian bahwa adanya penyimpangan sifat sifat air dari keadaan
normal, bukan dari kemurnian air tersebut. Air yang tersebar di bumi ini tidak
pernah terdapat dalam bentuk murni. Namun bukan berarti bahwa semua sudah
tercemar. Sebagai contoh, walaupun di daerah pegunungan atau hutan yang
terpencil dengan udara yang bebas dan bersih dari pencemaran, air hujan yang turun
di atasnya selalu mengandung bahanbahan terlarut, seperti CO2, O2, dan N2, serta
bahan bahan tersuspensi seperti debu dan partikelpartikel lainnya yang terbawa
air hujan dari atmosfer.
Biasanya air tersebut mengandung zat-zat kimia dalam kadar tertentu, baik
zat-zat kimia anorganik maupun zat-zat kimia organik. Apabila kandungan zat-zat
kimia tersebut terlalu banyak jumlahnya didalam air, air tersebut dapat menjadi
sumber bencana yang dapat merugikan kelangsungan hidup semua makhluk
sekitarnya. Kini dengan adanya pencemaran-pencemaran air oleh pabrik maupun
rumah tangga, kandungan zat-zat kimia di dalam air semakin meningkat dan pada
akhirnya kualitas air tersebut menurun. Oleh karena itu, diperlukan analisa air untuk
menentukan dan menghitung zat-zat kimia yang terkandung di dalam air sehingga
dapat diketahui air tersebut membahayakan kesehatan, layak tidaknya dikonsumsi
maupun sudah tercemar atau belum. Analsia air termasuk ke dalam kimia analisa
kuantitatif karena menentukan kadar suatu zat dalam campuran zat-zat lain.
Alat yang digunakan :

Gelas Ukur 50 Ml Penjepit Tabung Reaksi

Gelas Ukur 100 mL Erlenmeyer

Pipet Tetes Termometer

Pipet Volume 5 mL

Pipet Volume 10 mL

Lampu Spiritus

Tabung Reaksi+rak

Batang Pengaduk
Bahan-bahan
Corongyang
Kacadigunakan :
Aquades

Kertas Lakmus Merah

Air Keran

Air Sungai

Prosedur Kerja
Suhu/Temperatur

1. 1. Menyiapakan sampel.
2. 2. Menyelupkan alat pengukur suhu (termometer) ke dalam sampel.
3. 3. Membaca angka yang tertera pada alat tersebut.
4. 4. Mencatat hasil yang ada.
5.
Zat Padat terlarut dan Zat padat tersuspensi
1. Ambil sampel sebanyak 100 mL dengan gelas ukur
2. Tuangkan kedalam gelas piala
3. Memanaskannya dalam air panas
4. Perhatikan apakah sampel menjadi keruh, mengendap atau tidak sama sekali
5. Jika sampel menjadi keruh berarti ada zat padat terlarut,sedangkan jika terjadi
endapan berarti sampel mengandung zat padat tersuspensi
6. Catat hasilnya.
Lanjutan

3. Warna
Ambil sampel ke dalam tabung reaksi sebanyak 34 dari volume tabung reaksi
Bandingkan warnanya dengan larutan standar (aquades) yang telah disediakan.
Catat hasilnya.

4. Amoniak (NH3)
Masukkan 10-15 mL sampel ke dalam tabung reaksi
Panaska diatas lampu Spiritus
Maukkan kertas lakmus merah di mulut tabung reaksi
Amati sampel ,apakah tercium bau tengik atau tidak
Sampel mengandung amoniak jika tercium bau tengik atau lakmus merah berubah menjadi
warna biru

Tahap Merumuskan Masalah

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini !


APakah ada terdapat endapan pada kedua sampel saat di
panaskan? Jelaskan.
Tahap Hipotesis (Jawaban Sementara)

Buatlah jawaban dari pertayaan-pertanyaan di atas !


Tahap Mengumpulkan Data

1. Jelaskan peranan penting dalam penentuan kualitas air!

2. Buatlah hasil praktikum di bawah ini !

No. Parameter Hasil Pengamatan


Air Keran Air Sawah
1 Suhu
2 Zat Padat Terlarut
3 Zat Padat Tersuspensi
4 Warna
5 Amoniak
Tahap Menguji Hipotesis

Apa yang terjadi jika salah satu sampel mengandung amoniak?

Tahap Mengambil Kesimpulan

Buatlah hasil kesimpulan dari praktikum yang telah kalian kerjakan !


Lampiran 9
Laporan

Judul Percobaan
Hari/Tanggal

I. Tujuan Percobaan (5 point)

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

II. Landasan Teoritis (10 point)

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

III. Alat dan Bahan (10 point)

A. Alat

...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................
B. Bahan

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

IV. Prosedur Kerja (10 point)

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

V. Hasil Pengamatan (20 point)

No Perlakuan Hasil
VI. Pembahasan (25 point)

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

VII. Kesimpulan (10 point)

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

VIII. Daftar Pustaka (5 point)

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Maria Ulfa
Rubrik Penilaian Laporan
Nama peserta didik/kelompok :
Kelas : .
Tanggal Pengumpulan : ..............................................................................

No Kategori Skor Alasan


1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan
sesuai dengan tanggal pengumpulan yang
telah disepakati?
2. 3. Apakah terdapat daftar pustaka sumber
infomasi dalam penyelesaian tugas yang
dikerjakan?
3. Apakah terdapat gambar / tabel dibuat
yang menarik sesuai dengan konsep?
4. Apakah bahasa yang digunakan untuk
menginterpretasikan lugas, sederhana,
runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?
5. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai
dengan konsep yang telah dipelajari?
6. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang

Skor Perolehan
Nilai Perolehan = 100
skor maksimal

Banda Aceh, November 2017


Mengetahui
Kepala SMK TELKOM, Guru Mata Pelajaran,

Drs. Baharudin, M.M. Maria Ulfa


NIP. 196612311998033033 NIP.
Lampiran 10
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

Nama Satuan pendidikan : SMK TELKOM


Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
Kelompok :
Kelengkapan Penulisan Kemampuan
Total Nilai
No Nama Peserta didik Materi Materi Presentasi
Skor Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1

10

11

12

Skor Perolehan
Nilai Perolehan = 100
Skor maksimal
RUBRIK PENILAIAN

ASPEK SKOR
NO KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan
Daftar Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
4
Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang
sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Materi dibuat dalam bentuk charta / Power
Point
Tulisan terbaca dengan jelas
4
Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi Bahasa yang digunakan sesuai dengan
materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
4
Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12

Banda Aceh, November 2017


Mengetahui
Kepala SMK TELKOM Guru Mata Pelajaran,

Drs. Baharudin, M.M. Maria Ulfa


NIP. 196612311998033033 NIP.

Anda mungkin juga menyukai