Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIKUM PENGECATAN BODI KENDARAAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


Praktik Pengecatan Bodi Kendaraan
yang dibina oleh bapak Agus Sholah

oleh :
Andreas Hendrayana 150513604536

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
NOVEMBER 2017
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul Laporan Praktikum Pengecatan
Bodi Kendaraan

Dengan laporan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam upaya


meningkatkan pembelajaran dan pengembangan mahasiswa dalam mata kuliah
praktik pengecatan bodi kendaraan.

Saya menyadari bahwa isi laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu sangat saya mengharapkan kritik, saran, masukan dan dukungan dari
semua pihak terkait, sehingga laporan ini dapat menjadi lebih sempurna.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah mencurahkan pikiran dan


tenaganya kepada saya selama pelaksanaan pembuatan berlangsung, kami
mengucapkan banyak terima kasih.

Laporan ini dapat diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak


pembimbing materi maupun teknis, oleh karena itu kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada bapak Agus Sholah selaku dosen pembimbing dan pengampu
dan kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini
sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

Malang, 7 November 2017

Penulis
A. Alat dan Bahan
1. Cat
Cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan
memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan
melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada
hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya
seni (oleh pelukisuntuk membuat lukisan), salutan industri (industrial
coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau pengawet (untuk
mencegah korosiatau kerusakan oleh air).
Secara umum, bahan baku cat terdiri dari 4 bagian, yaitu:
- Binder: komponen pokok dalam cat yang berfungsi sebagai
bahan perekat yang akan merekatkan lapisan cat pada media,
bahan binder juga berperan membangun karakteristik lapisan
cat atau coating.
- Solvent: atau biasa disebut bahan pelarut yang berfungsi untuk
melarutkan bahan bahan utama seperti binder, filler/ pigment,
dan additive. bahan solvent juga digunakan sebagai
bahan mengencerkan cat sebelum di aplikasikan ke barang.
- Pigment/filler: yaitu bahan pengisi yang berfungsi sebagai
komponen utama pembentuk lapisan cat serta sebagai bahan
pewarna untuk menciptakan tapilan warna lapisan film cat.
kombinasi jenis dan komposisi bahan filler yang baik akan
menciptakan sifat daya tutup cat yang baik.
- Additive: bahan tambahan untuk menjadikan cat mudah di
aplikasikan dan hasilnya sesuai dengan keinginan.
2. Thinner
Thinner atau solvent berwarna bening dan berbau khas menyengat
hidung. Zat cair ini mengencerkan campuran zat pewarna dan zat
perekat hingga menjadi agak encer dan dapat dikerjakan selama
pembuatan cat.Thinner juga menurunkan kekentalan cat agar
mendapatkan viscositas yang tepat untuk pengecatan.

3. Dempul dan Hardener


Dempul/putty adalah lapisan dasar (under coat) yang digunakan
untuk mengisi bagian yang penyok dalam dan besar atau cacat-cacat
pada permukaan benda kerja. Dempul juga dipergunakan dengan
maksud untuk memberikan bentuk dari benda kerja apabila bentuk
benda kerja sulit dilakukan. Setelah mengering dempul dapat diamplas
untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan.
Hardener adalah suatu bahan yang membantu mengikat molekul di
dalam resin sehingga membentuk lapisan yang kuat dan padat untuk
melarutkan hardener agar memperoleh viscositas yang baik . Hardener
ditambahkan pada komponen utama dari cat dua komponen yaitu
acrylic atau polyester resin.

4. Clear / Varnish
Clear/varnish digunakn sebagai cat pernis akhir pada pengecatan
sistem dua lapis untuk memberikan daya kilap dan daya tahan gores
terhadap cat warna dasar metalik.

5. Epoxy
Epoxy adalah suatu kopolimer, terbentuk dari dua bahan kimia
yang berbeda. Ini disebut sebagai "resin" dan "pengeras"
6. Kertas Amplas
Sejenis kertas yang digunakan untuk membuat permukaan benda-
benda menjadi lebih halus dengan cara menggosokkan salah satu
permukaan amplas yang telah ditambahkan bahan yang kasar kepada
permukaan benda tersebut.

7. Kompresor
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi unuk meningkatkan
tekanan fluida.

8. Kapi
Alat yang berfungsi untuk mengerok cat atau untuk merekatkan
dempul pada benda kerja.
9. Spray Gun
Salah satu alat yang bisa digunakan untuk aplikasi finishing kayu
melalui metode penyemprotan. Metode penyemprotan
menggunakan spray gun jauh lebih cepat dari pada aplikasi dengan
metode penguasan menggunakan kuas.

B. Pembahasan Proses Pengecatan


1. Material (Alat dan bahan )
a. Epoxy primer digunakan untuk dasaran plat berfungsi untuk
melindungilogamdari proses oksidasidanbersefattahan air. Harus di
gunakan paling tidaksebanyak 1 atau 2 lapis saja.
b. Putty/dempul Auto Glow bahan finishing yang digunakan untuk
melapisi atau mengisicelah permukaan mobil yang berlubang.
c. Thinner Auto Glow digunakan untuk pencampuran cat dan clear
supaya menjadi encer dan mudah di semprotkan ke permukaan
mobil.
d. Hardener (sesuai dengan kebutuhan) digunakan untuk
pencampuran cat, clear, dan putty mempercepat proses
pengeringan.
e. Clear Spies Hecker digunakan untuk memperkilap permukan mobil
yang sudah dicat.
f. Kertas gosok/ampelas digunakan untuk memperhalus dan
meratakan permukaan mobil.
g. Poles 3 M digunakan untuk memperhalus dan meratakan hasil
pengecatan.
h. Spryer gun alat untuk menyemprotkan cat pada permukaan mobil.
i. Kompresor alat untuk menghasilkan udara bertekanan tinggi.

2. Langkah-Langkah Pengecatan
a. Mobil yang telah ditentukan bagian mana yang akan dicat di
dempul terlebih dahulu dengan dempul Lflagos (warna hijau)
b. Ampelas dengan rata bagian yang akan dicat dengan ampelas
(kertas gosok) ukuran 120. kemudian dihaluskan dengan kertas
ampelas ukuran 320.
c. Setelah itu cuci bagian yang akan dicat dengan air bersih dan
dikeringkan dengan sinar matahari
d. Kemudian setelah kering di dempul
e. Lalu di ampelas lagi menggunakan ampelas nomer 400. Selesai
diampelas, cuci dengan air bersih tunggu beberapa saat hingga
benar-benar kering, selanjutnya bersihkan menggunakan kain yang
lembut seperti kain kaos katun.
f. Lakukan pencampuran cat dengan tiner sesuai jenis cat yang di
pergunakan, jangan terlalu kental dan jangan terlalu encer
g. Mulailah melakukan pengecatan sesuai warna yang diinginkan,
dalam proses pengecatan cukup satu kali menarik spoit cat jangan
terlalu tebal, jangan melompat dan jangan diulang bolak-balik agar
cat bisa rata, untuk berpindah dari atas kebawah lakukan
perpindahan penyemprotan setengah dari lebarnya keluaran cat.
h. Kemudian lakukan pengecatan dasar sesuai yang diinginkan dicat
ditempat yang terbuka agar terkena matahari serta hindari media
debu, setelah dicat diamkan hingga benar-benar kering.
i. Setelah kering barulah kita memasuki proses varnis/clear atau
finishing agar hasil bagus dan lebih awet usia dan warna cat.
3. Tips pengerjaan
a. Dempul
Cara mendempul yang baik yaitu disamping teknik
mendempul dengan benar, pencampuran dempul dengan hardener
juga harus sesuai dengan aturan standar pabrik si pembuat dempul
tersebut, modifikasikan campuran dempul dan hardener sesuai
kebutuhan kita, pada lekukan-lekukan yang rumit kita bisa
mencampurkan sedikit hardener karena pada pendempulan di
bagian ini butuh ketelitian yang tinggi sehingga diperlukan
pendempulan yang waktu pengerasannya agak lama dari pada
bagian-bagian bodi lainnya.
b. Mengamplas
Gunakanlah selalu amplas khusus cat otomotif yang
berkualitas bagus. Biasanya 3M adalah merk yang biasa
digunakan. Anda dapat memilih merk amplas yang bagus di toko
cat mobil. Mungkin anda berpikir mahal, akan tetapi biasanya awet
dan tidak mudah habis dibanding merk yang jelek dan
murah.Gunakanlah sesering mungkin tatakan/ pegangan dari karet
yang dilipatkan pada amplas, yang mana akan memberikan tekanan
dan reaksi pemblokiran area saat pengamplasan.Gunakanlah jari
anda untuk masuk kedalam sudut-sudut, akan tetapi janganlah
menggunakan jari anda pada area terbuka yang akan menghasilkan
guratan tidak menyatu.
c. Pengecatan
Sebelum proses pengecatan dimulai tutupi bagian-bagian
yang tidak dicat dengan koran atau kertas lainnya. Pahami jenis cat
karena setiap jenis cat karakteristik bahannya berbeda, pengecatan
dengan cat PU, Ketika mengecat usahakan dengan gerakan stabil
dan merata, jangan terlalu cepat dan juga lamban. Apabila terlalu
cepat akan menghasilkan permukaan yang tidak rata. Dan jika
menggecatnya dengan lambat biasanya akan membuat permukaan
mobil menjadi berkeriput. Gerakan mengecat sebaiknya kekanan
dan kekiri atau keatas dan kebawah dan pastikan tidak berhenti
sebelum selesai. Tunggu hingga kering dan lakukan pengecatan
kembali. Pada tahap terakhir gunakan clear atau varnis supaya
hasilnya mengkilap. Cat baru biasanya mempunyai permukaan
kasar. Sebagai sentuhan akhir, gunakanlah compound untuk lebih
menghaluskan cat
d. Vernish
Semprot clear ber ulang-ulang sebanyak 4x, semprotkan
secara tipis dan merata di setiap semprotannya, setiap semprotan
harus di beri jarak waktu selama 10 menit untuk menunggu
semprotan sebelumnya agak kering. Dan biarkan selama 5 jam
untuk proses pengeringan clear.

4. Penggunaan alat
a. Kompresor: Untuk mensuplai udara bertekanan tingi untuk
menyemprotkan cat.
b. Spray Gun Tabung Atas: membuat hasil pengecatan lebih rata.
Hal ini tentunya akan mempermudah cara kerja pengecatan.
Selain itu, pengecatan dengan menggunakan spray gun juga
akan lebih cepat selesai.
c. Dynairon: Untuk membersihkan permukaan mobil yang sudah
digosok dengan kertas gosok sebelum di lakukan proses
varnish.
d. Kertas gosok : untuk meratakan dan memperhalus permukaan
mobil.
e. Alat poles/polesher : untuk melakukan proses pemolesan
supaya lebih rata dan mengkilap dengan smepurna.
Proses Pendempulan, Pengamplasan, Mengepoxy, dan Pengecatan

Anda mungkin juga menyukai