Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Di alam terdapat banyak mikroorganisme yang hidup. Mikroorganisme yang terdapat


di alam tersebut terdapat dalam bentuk kumpulan massa sel/ koloni. Untuk mempelajari suatu
jenis koloni dan sifat mikroorganisme tersebut, kita memerlukan teknik pembiakan
mikroorganisme terlebih dahulu. Setelah di biakan, kita perlu menghitung atau menentukan
banyaknya mikroba untuk mengetahui seberapa jauh sampel itu tercemar oleh mikroba.
Selain menghitung angka kuman, kita perlu mengetahui perbedaan antara bakteri gram
negatif dengan bakteri gram positif. Karena bakteri adalah mikroba uniseluler yang bersifat
transparan dan tidak berwarna yang sulit dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya,
kira perlu melakukan teknik pewarnaan bakteri terlebih dahulu untuk mengetahui struktur
dan morfologi bakteri tersebut.

2. TUJUAN
Mahasiswa dapat menghitung angka kuman dalam medium.

3. TEMPAT
1) Hari/ tanggal : Senin, 21 Oktober 2013
2) Pukul : 08.00-10.30
3) Tempat : Laboratorium Mikrobiologi-Virologi lantai 2 kampus
Universitas Muhammadiyah PROF.DR.HAMKA

Mikrobiologi-virologi Perhitungan Angka Kuman A2 |1


BAB II

LANDASAN TEORI
A. Perhitungan angka kuman

Menentukan banyaknya mikroba dalam suatu bahan dilakukan untuk mengetahui


sampai seberapa jauh bahan itu tercemar oleh mikroba. Dengan mengetahui jumlah mikroba,
maka dapat diketahui kualitas mikribiologi dari bahan tersebut.
Jumlah mikroba dapat dihitung dengan beberapa cara, namun secara garis besar
dibedakan menjadi:
1. Cara langsung
Hasil perhitungan secara langsung menunjukkan seluruh jumlah mikroba yang masih hidup
maupun yang sudah mati. Caranya:
a. Pembuatan preparat sederhana yang diwarnai
b. Menggunakan ruang hitung
2. Cara tidak langsung
Hasil perhitungan akan menunjukkan jumlah mikroba yang masih hidup saja.
Caranya:
a. Menghitung total jumlah mikroba
b. Cara pengenceran
c. Memperkirakan jumlah terkecil mikroba yang ada
d. Cara kekeruhan
Cara ini dapat digunakan untuk bahan padat maupun cair. Khusus untuk bahan padat maka
sebelum dilakukan perhitungan bahan itu perlu dilakukan pelarutan atau dibuat suspensi,
dengan memperhitungkan faktor pengencerannya.

Syarat koloni yang ditentukan untuk dihitung adalah:


a. Satu koloni dihitung 1 koloni
b. Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni
c. Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni
d. Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 koloni
e. Koloni yang lebih besar dari setengah cawan tidak dihitung
f. Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1 koloni.

Mikrobiologi-virologi Perhitungan Angka Kuman A2 |2


Standar perhitungan
Jumlah koloni = jumlah koloni X 1/faktor pengenceran.

a). Cawan yang dipilih adalah yang mengandung jumlah koloni 30-300 koloni
b). Hasil yang dilaporkan terdiri dari 2 angka yaitu angka pertama di depan koma dan
angka kedua di belakang koma. Jika angka ketiga lebih besar dari 5 maka harus dibulatkan
satu angka lebih tinggi pada angka kedua.
c). Jika semua pengenceran menghasilkan angka kurang dari 30 koloni, maka hanya
koloni pada pengenceran terendah yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai kurang dari 30
koloni dikalikan dengan faktor pengenceran tetapi jumlah sebenarnya harus dicantumkan
dengan tanda kurung.
d). Jika semua pengenceran menghasilkan angka lebih dari 300 koloni maka hanya koloni
pada pengenceran tertinggi yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai lebih dari 300 koloni
dikalikan dengan faktor pengenceran tetapi jumah sebenarnya harus dicantumkan dengan
tanda kurung.
e). Jika semua pengenceran menghasilkan angka 30-300 koloni maka harus dibuat
perbandingan. Jika perbandingannya < 2 maka yang dilaporkan adalah rata-rata pengenceran
tetapi jika perbandingannya > 2 maka yang dilaporkan adalah pengenceran terendah.
f). Jika digunakan dua cawan petri (duplo) per pengenceran, maka data yang diambil
harus dari kedua cawan tersebut meskipun salah satu dari cawan duplo tidak memenuhi
syarat 30-300 koloni.

B. Bakteri
C.
Bakteri adalah kelompok terbanyak dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil dan
kebanyakan adalah uniseluler dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus,
cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Ciri-ciri bakteri:
a. Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan. Peptidoglikan terdiri
atas polimer besar yang terbuat dari N-asetil glukosamin dan N-asetil muramat, yang saling
berikatan silang dengan ikatan kovalen. Berdasarkan pewarnaan gram, bakteri dapat
dibedakan menjadi bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif.

Mikrobiologi-virologi Perhitungan Angka Kuman A2 |3


Perbedaan bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif

karakteristik Gram positif Gram negatif


Dinding sel Homogen dan tebal (20-80 nm) Peptidoglikan (2-7 nm) diantara
serta sebagian besar tersusun dari membran dalam dan luar serta
peptidoglikan. Polisakarida lain adanya membran luar (7-8 nm
dan asam teikoat dapat ikut tebalnya) yang terdiri dari lipid,
menyusun dinding sel. protein, dan lipopolisakarida.
Bentuk sel Bulat, batang atau filamen. Bulat, oval, batang lurus atau
melingkar seperti tanda koma,
heliks atau filamen. Beberapa
mempunyai selubung atau
kapsul.
Reproduksi Pembelahan biner. Pembelahan biner, kadang-
kadang pertunasan.
Metabolisme Kemoorganoheteretrof. Fototrof, kemolitoautotrof, atau
kemoorganoheterotrof.
Motilitas Kebanyakan non motil, bila motil Motil atau non motil, bentuk
tipe flagelnya adalah petritrikus. flagela dapat bervariasi-polar,
lopotrikus, petritrikus.
Anggota tubuh Biasanya tidak memiliki Dapat memiliki phili, fimbriae,
(apendase) apendase. tangkai.
Endospora Beberapa grup dapat membentuk Tidak dapat membentuk
endospora. endospora.

b. Sel bakteri dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding selnya. Lendir yang
terakumulasi di permukaan terluar dinding sel akan membentuk kapsul. Kapsul ini berfungsi
untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang buruk. Bakteri yang berkapsul lebih
sering menimbulkan penyakit dibandingkan dengan bakteri yang tidak berkapsul.

c. Membran sitoplasma meliputi 8-10% dari bobot kering sel dan tersusun atas
fosfolipida dan protein. Fungsi utama membran sitoplasma adalah sebagai alat transpor

Mikrobiologi-virologi Perhitungan Angka Kuman A2 |4


elektron dan proton yang dibebaskan pada waktu oksidasi bahan makanan dan sebagai alat
pengatur pengangkutan senyawa yang memasuki dan meninggalkan sel.

d. Sitoplasma dikelilingi oleh membran sitoplasma, dan tersusun atas 80% air, asam
nukleat protein, karbohidrat, lemak, dan ion anorganik serta kromatofora. Di dalam
sitoplasma terdapat ribosom-ribosom kecil. Selain itu terdapat RNA dan DNA. Terdapat pula
DNA tertentu yang diselubungi protein sehingga membentuk genofor sirkuler.

e, Pada kondisi yang tidak menguntungkan bakteri dapat membentuk endospora yang
berfungsi melindungi bakteri dari panas dan gangguan alam.

f. Bakteri ada yang bergerak dengan flagela dan ada yang bergerak tanpa flagela. Bakteri
tanpa flagela bergerak dengan cara berguling. Setiap sel bakteri memiliki jumlah flagela yang
berbeda. Berdasarkan jumlah dan letak flagela, bakteri dibedakan menjadi 4, yaitu:
1. Bakteri monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu flagela pada salah satu
ujung selnya.
2. Bakteri amfitrik, yaitu bakteri yang pada kedua ujung selnya mempunyai satu
flagela.
3. Bakteri lofotrik, yaitu bakteri yang pada salah satu ujung selnya memiliki seberkas
flagela.
4. Bakteri peritrik, yaitu bakteri yang pada seluruh tubuhnya terdapat flagela.

Bentuk dan ukuran bakteri


Dengan menggunakan mikroskop yang dilengkapi lensa okuler mikrometer dan
objektif mikrometer, ukuran bakteri dapat diketahui. Ukuran bakteri dinyatakan dalam satuan
mikron. Panjang bakteri umumnya berkisar 0,1 0,2 mikron.
Bentuk bakteri sangat barvariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu:
1. Bentuk batang/silindris (basil)
2. Bentuk bulat (kokus)
3. Bentuk spiral (spirilium)
Variasi bentuk bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah pembelahan, umur,
dan syarat pertumbuhan tertentu, misalnya makanan, suhu, dan keadaan yang tidak
menguntungkan bagi bakteri.

Mikrobiologi-virologi Perhitungan Angka Kuman A2 |5


A. Bentuk batang (silindris)
Bakteri bentuk batang dibedakan atas bentuk-bentuk sebagai berikut.
1. Basil tunggal, berupa batang tunggal
2. Diplobasil, berbentuk batang bergandengan dua-dua
3. Streptobasil, berupa batang bergandengan seperti rantai.
B. Bentuk bulat
Bakteri berbentuk bulat (kokus = sferis/tidak bulat betul) dibagi menjadi bentul-
bentuk sebagai berikut:
1. Monokokus; berbentuk bulat satu-satu
2. Diplokokus; bentuknya bulat bergandengan dua-dua
3. Streptokokus; memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai hasil
pembelahan sel ke satu atau dua arah dalam satu garis
4. Tetrakokus; berbentuk bulat terdiri dari 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur
sangkar sebagai hasil pembelahan sel ke dua arah.
5. Sarkina; bentuknya bulat, terdiri dari 8 sel yang sersusun dalam bentuk kubus
sebagai hasil pembelahan sel ke tiga arah.
6. Stafilokokus; berbentuk bulat tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai
hasil pembelahan sel ke segala arah.
C. Bentuk spiral
Bakteri berbentuk spiral dibagi menjadi:
1. Koma (vibrio); berbentuk lengkung kurang dari setengah lingkaran.
2. Spiral; berupa lengkung lebih dari setengah lingkaran.
3. Spiroseta; berupa spiral yang halus dan lentur.

Mikrobiologi-virologi Perhitungan Angka Kuman A2 |6


BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum perhitungan angka kuman
A. Alat dan bahan
- Cawan petri steril
- Tabung reaksi
- Pipet volume
- Vortex
- Lampu bunsen
- Tanah
- Aquadest steril
- Medium petri
- Catton bud steril
B. Cara kerja
1. Timbang tanah seberat 1 gram
2. Tanah seberat 1 gram dimasukkan ke dalam aquadest steril 9 ml (tabung pengenceran
10-1) secara aseptis dan divortex, lalu ambil 1 ml larutan masukkan dalam aqudest steril
(pengenceran 10-2) dan selanjutnya dilakukan pengenceran bertingkat sampai 10-7
3. Dari masing-masing tiga pengenceran terakhir (10-5, 10-6, 10-7) diambil 0,1 ml untuk
ditanam secara spread plate pada medium cawan petri
4. Inkubasi pada suhu 370C selama 24-48 jam
5. Koloni akan tumbuh pada ketiga cawan tersebut kemudian dipilih koloni yang relatif
terpisah dari koloni lain dan koloni yang mudah dikenali.
6. Koloni yang terpilih kemudian tumbuhkan atau murnikan ke NA & PDA baru dengan
teknik streak metodhe
7. Inkubasi selama 24-48 jam
8. Hitung jumlah mikroba pada masing-masing petri tersebut.

Mikrobiologi-virologi Perhitungan Angka Kuman A2 |7


BAB IV

HASIL & PEMBAHASAN

Dari Praktikum pada tanggal 20 Oktober 2013, kita telah melakukan isolasi bakteri dari
sampel Tanah dengan teknik pengenceran bertingkat yang dilihat dalam 1x24jam dan
tepatnya tanggan 21 Oktober 2013 , Didapa data sebagai berikut

Intensitas Jenis
Sumber isolat Pertumbuhan Mikroorganisme Keterangan

Cawan 10-5 1X24JAM Bakteri 22 Koloni

Cawan 10-6 1X24JAM Bakteri 8 Koloni

Cawan 10-7 1X24JAM Bakteri 9 Koloni

Dan Hasil Perhitungannya :

10-5 10-6 10-7 SPC (Standar Plate Count)

22 8 9 < 3.0 x 106 ( 2.2 x 106) CFUS

Perhitungan :

JK/
SPC < 30 x 1/10-5 (22 x 1/10-5)

< 30 x 101 x 105 (2.2 x 101 x 105)

< 3.0 x 106 (2.2 x 106) CFUS

Mikrobiologi-virologi Perhitungan Angka Kuman A2 |8


Pembahasan :

Jumlah kuman yang terdapat pada pengenceran 10-5 adalah <3.0 x 106 (2.2 x 106
CFUs). Pengenceran 10-5 yang dipilih karena hasil pengenceran yang kami dapat
menghasilkan angka kurang dari 30 koloni. Hal ini disebabkan karena pada saat melakukan
isolasi tindakan yang dilakukan kurang aseptis dan alat-alat yang digunakan kurang steril dan
jumlah bakteri terdapat pada sampel tanah yang kami ambil juga sedikit sehingga jumlah
yang kami hitung dalam perhitungan kuman juga kecil jumlahnya.
Prinsip dari pemeriksaan ini menghitung jumlah koloni yang tumbuh. Perhitungan
itung angka kuman dilakukan pengenceran bertingkat bertujuan agar koloni tiap plate dapat
dihitung. Tahap akhir, jumlah koloni dari tiap plate dikali dengan pengenceran dan dicari
rata-rata dari semua plate. Nilai yang didapat adalah Jumlah Angka Kuman dari Sampel yang
di Periksa.

Mikrobiologi-virologi Perhitungan Angka Kuman A2 |9


BAB V

KESIMPULAN

Perhitungan angka kuman bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh bahan tercemar oleh
mikroba.
Cara perhitungan jumlah kuman diatas menggunakan cara perhitungan langsung
Perhitungannya menggunakan pengenceran kurang dari 30 koloni pada cawan petri maka
hanya koloni pada pengenceran terendah yang dihitung.
Hasil perhitungan jumlah kuman pada praktikum ini < 3.0 x 106 ( 2.2 x 106) CFUS

Mikrobiologi-virologi Perhitungan Angka Kuman A2 |10


DAFTAR PUSTAKA
http://wie-wiinie.blogspot.com/2011/04/laporan-mikrobiologi-perhitungan-angka.html (Diakses
pada tanggal 3/11/2013 jam 19.23)
http://id.scribd.com/doc/118283486/Laporan-Angka-Kuman (Diakses pada tanggal 3/11/2013 jam
19.23)

Mikrobiologi-virologi Perhitungan Angka Kuman A2 |11

Anda mungkin juga menyukai