PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN
Mahasiswa dapat menghitung angka kuman dalam medium.
3. TEMPAT
1) Hari/ tanggal : Senin, 21 Oktober 2013
2) Pukul : 08.00-10.30
3) Tempat : Laboratorium Mikrobiologi-Virologi lantai 2 kampus
Universitas Muhammadiyah PROF.DR.HAMKA
LANDASAN TEORI
A. Perhitungan angka kuman
a). Cawan yang dipilih adalah yang mengandung jumlah koloni 30-300 koloni
b). Hasil yang dilaporkan terdiri dari 2 angka yaitu angka pertama di depan koma dan
angka kedua di belakang koma. Jika angka ketiga lebih besar dari 5 maka harus dibulatkan
satu angka lebih tinggi pada angka kedua.
c). Jika semua pengenceran menghasilkan angka kurang dari 30 koloni, maka hanya
koloni pada pengenceran terendah yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai kurang dari 30
koloni dikalikan dengan faktor pengenceran tetapi jumlah sebenarnya harus dicantumkan
dengan tanda kurung.
d). Jika semua pengenceran menghasilkan angka lebih dari 300 koloni maka hanya koloni
pada pengenceran tertinggi yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai lebih dari 300 koloni
dikalikan dengan faktor pengenceran tetapi jumah sebenarnya harus dicantumkan dengan
tanda kurung.
e). Jika semua pengenceran menghasilkan angka 30-300 koloni maka harus dibuat
perbandingan. Jika perbandingannya < 2 maka yang dilaporkan adalah rata-rata pengenceran
tetapi jika perbandingannya > 2 maka yang dilaporkan adalah pengenceran terendah.
f). Jika digunakan dua cawan petri (duplo) per pengenceran, maka data yang diambil
harus dari kedua cawan tersebut meskipun salah satu dari cawan duplo tidak memenuhi
syarat 30-300 koloni.
B. Bakteri
C.
Bakteri adalah kelompok terbanyak dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil dan
kebanyakan adalah uniseluler dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus,
cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Ciri-ciri bakteri:
a. Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan. Peptidoglikan terdiri
atas polimer besar yang terbuat dari N-asetil glukosamin dan N-asetil muramat, yang saling
berikatan silang dengan ikatan kovalen. Berdasarkan pewarnaan gram, bakteri dapat
dibedakan menjadi bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif.
b. Sel bakteri dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding selnya. Lendir yang
terakumulasi di permukaan terluar dinding sel akan membentuk kapsul. Kapsul ini berfungsi
untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang buruk. Bakteri yang berkapsul lebih
sering menimbulkan penyakit dibandingkan dengan bakteri yang tidak berkapsul.
c. Membran sitoplasma meliputi 8-10% dari bobot kering sel dan tersusun atas
fosfolipida dan protein. Fungsi utama membran sitoplasma adalah sebagai alat transpor
d. Sitoplasma dikelilingi oleh membran sitoplasma, dan tersusun atas 80% air, asam
nukleat protein, karbohidrat, lemak, dan ion anorganik serta kromatofora. Di dalam
sitoplasma terdapat ribosom-ribosom kecil. Selain itu terdapat RNA dan DNA. Terdapat pula
DNA tertentu yang diselubungi protein sehingga membentuk genofor sirkuler.
e, Pada kondisi yang tidak menguntungkan bakteri dapat membentuk endospora yang
berfungsi melindungi bakteri dari panas dan gangguan alam.
f. Bakteri ada yang bergerak dengan flagela dan ada yang bergerak tanpa flagela. Bakteri
tanpa flagela bergerak dengan cara berguling. Setiap sel bakteri memiliki jumlah flagela yang
berbeda. Berdasarkan jumlah dan letak flagela, bakteri dibedakan menjadi 4, yaitu:
1. Bakteri monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu flagela pada salah satu
ujung selnya.
2. Bakteri amfitrik, yaitu bakteri yang pada kedua ujung selnya mempunyai satu
flagela.
3. Bakteri lofotrik, yaitu bakteri yang pada salah satu ujung selnya memiliki seberkas
flagela.
4. Bakteri peritrik, yaitu bakteri yang pada seluruh tubuhnya terdapat flagela.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum perhitungan angka kuman
A. Alat dan bahan
- Cawan petri steril
- Tabung reaksi
- Pipet volume
- Vortex
- Lampu bunsen
- Tanah
- Aquadest steril
- Medium petri
- Catton bud steril
B. Cara kerja
1. Timbang tanah seberat 1 gram
2. Tanah seberat 1 gram dimasukkan ke dalam aquadest steril 9 ml (tabung pengenceran
10-1) secara aseptis dan divortex, lalu ambil 1 ml larutan masukkan dalam aqudest steril
(pengenceran 10-2) dan selanjutnya dilakukan pengenceran bertingkat sampai 10-7
3. Dari masing-masing tiga pengenceran terakhir (10-5, 10-6, 10-7) diambil 0,1 ml untuk
ditanam secara spread plate pada medium cawan petri
4. Inkubasi pada suhu 370C selama 24-48 jam
5. Koloni akan tumbuh pada ketiga cawan tersebut kemudian dipilih koloni yang relatif
terpisah dari koloni lain dan koloni yang mudah dikenali.
6. Koloni yang terpilih kemudian tumbuhkan atau murnikan ke NA & PDA baru dengan
teknik streak metodhe
7. Inkubasi selama 24-48 jam
8. Hitung jumlah mikroba pada masing-masing petri tersebut.
Dari Praktikum pada tanggal 20 Oktober 2013, kita telah melakukan isolasi bakteri dari
sampel Tanah dengan teknik pengenceran bertingkat yang dilihat dalam 1x24jam dan
tepatnya tanggan 21 Oktober 2013 , Didapa data sebagai berikut
Intensitas Jenis
Sumber isolat Pertumbuhan Mikroorganisme Keterangan
Perhitungan :
JK/
SPC < 30 x 1/10-5 (22 x 1/10-5)
Jumlah kuman yang terdapat pada pengenceran 10-5 adalah <3.0 x 106 (2.2 x 106
CFUs). Pengenceran 10-5 yang dipilih karena hasil pengenceran yang kami dapat
menghasilkan angka kurang dari 30 koloni. Hal ini disebabkan karena pada saat melakukan
isolasi tindakan yang dilakukan kurang aseptis dan alat-alat yang digunakan kurang steril dan
jumlah bakteri terdapat pada sampel tanah yang kami ambil juga sedikit sehingga jumlah
yang kami hitung dalam perhitungan kuman juga kecil jumlahnya.
Prinsip dari pemeriksaan ini menghitung jumlah koloni yang tumbuh. Perhitungan
itung angka kuman dilakukan pengenceran bertingkat bertujuan agar koloni tiap plate dapat
dihitung. Tahap akhir, jumlah koloni dari tiap plate dikali dengan pengenceran dan dicari
rata-rata dari semua plate. Nilai yang didapat adalah Jumlah Angka Kuman dari Sampel yang
di Periksa.
KESIMPULAN
Perhitungan angka kuman bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh bahan tercemar oleh
mikroba.
Cara perhitungan jumlah kuman diatas menggunakan cara perhitungan langsung
Perhitungannya menggunakan pengenceran kurang dari 30 koloni pada cawan petri maka
hanya koloni pada pengenceran terendah yang dihitung.
Hasil perhitungan jumlah kuman pada praktikum ini < 3.0 x 106 ( 2.2 x 106) CFUS