PENDAHULUAN
Secara luas, etika dipahami sebagai pedoman bagaimana manusia harus hidup
dan bertindak sebagai orang baik. Etika memberi petunjuk, orientasi dan arah
bagaimana harus hidup secara baik sebagai manusia. Sementara itu, lingkungan
hidup adalah ruang atau habitat di mana kehidupan berlangsung. Mengacu pada
pemahaman tersebut, maka etika lingkungan hidup pada hakekatnya membicarakan
mengenai norma dan kaidah moral yang mengatur perilaku manusia dalam
berhubungan dengan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang
mempunyai dampak pada alam, dan antara manusia dengan makhluk hidup yang
lain atau dengan alam secara keseluruhan, termasuk di dalamnya kebijakan politik
dan ekonomi yang mempunyai dampak langsung atau tidak langsung terhadap alam.
Etika perlindungan konsumen dan etika periklanandan materi yang akan
dibahas antara lain:
1. Dimensi polusi dan penyusutan sumber daya
2. Etika pengendalian polusi
3. Etika konservasi sumber daya yang bisa habis
4. Meningkatnya perhatian bisnis terhadap etika lingkungan
BAB II
1
PEMBAHASAN
b. Polusi Air
Polusi air adalah polusi yang telah lama ada saat manusia telah
menggunakan air untuk membuang sampah dan kotoran, sehingga
dalam kadar tertentu, kontaminasi ini dapat membahayakan species
2
yang hidup pada air tersebut atau pun makhluk yang mengkonsumsi air
tersebut. Pencemaran air sangatlah beragam tidak hanya dari sampah
organic tetapi dari garam, logam, bahan-bahan radioaktif, serta bakteri,
virus dan endapan.
Kontaminasi sumber air adalah masalah klasik yang telah dihadapi
semenjak peradaban manusia mulai menggunakan air untuk membuang
sampah dan kotoran. Polusi air disebabkan oleh :
1. Limbah Pemukiman
2. Limbah Pertanian
3. Limbah Industri
4. Limbah Pertambangan
c. Polusi Tanah
Polusi tanah sering terjadi karena adanya pembuangan zat-zat kimia
beracun hasil dari limbah industri ke dalam tanah, atau melakukan
penguburan bahan-bahan yang berbahaya ke dalam tanah. Polusi tanah
juga dapat disebabkan pembuangan limbah padat yang tidak dapat
diuraikan di dalam tanah sehingga merusak tingkat kesuburan tanah.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe
polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan polusi yang
terkena. Kromonium berbagai macam pestisida dan lain-lain merupakan
bahan karsiogenik untuk semua populasi. Timbale sangat berbahaya
pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
3
species yang tidak mampu bertahan dan dalam rentang jangka yang
panjang akan menyebabkan kepunahan. Eksploitasi kayu oleh industri
kayu ataupun non kayu seiring dengan meningkatkan kebutuhan
menyebakan kerusakan hutan sehingga hampir ratusan ribu jenis species
akan mengalami kepunahan akibat tidak mampunya menyesuaikan
dengan lingkungan hutan yang telah rusak oleh ulah manusia.
c. Penyusutan Mineral
Sama halnya dengan pneyusutan bahan bakar fosil, penyusutan
mineral adalah suatu hal yang tidak dapat dihindarkan karena eksploitasi
besar-besaran tanpa melihat sisi negative terhadap lingkungan dan
ekonomi dalam jangka panjang. Mengapa demikian? Kelangkahan suatu
benda akan menyebabkan benda tersebut memiliki nilai yang mahal
sehingga mampu memberikan pengaruh ekonomi yang cukup
signifikan.
4
memiliki nilai tersendiri dan bahwa, karena adanya nilai intrinsik ini, kita
manusia memiliki tugas untuk menghargai dan mempertahankannya. Etika
ekologi didasarkan pada gagasan bahwa bagian-bagian lingkungan yang
bukan manusia perlu dijaga demi bagian-bagian itu sendiri, tidak masalah
apakah itu menguntungkan manusia atau tidak. Namun hingga kini untuk
memperluas hak-hak moral terhadap hal-hal non-manusia masih sangat
kontroversial. Untuk hal tersebut dibutuhkan pendekatan lagi dalam
menghadapi masalah lingkungan yang berdasarkan hak-hak asasi manusia
maupun pertimbangan utilitarian.
5
Penyelesaian: Tugas-Tugas Perusahaan
Penyelesaian untuk masalah biaya eksternal, jika menurut
utilitarian yang dapat dilakukan dengan memasukkan biaya polusi atau
pencemaran ke dalam perhitungan,sehingga biaya-biaya ini ditanggung
oleh produsen dan diperhitungkan untuk menentukan harga komoditas
mereka. Ada beberapa cara untuk menginternalisasi biaya eksternal
polusi, yaitu meminta pihak yang menyebabkan polusi untuk membayar
ganti rugi secara suka rela atau secara hukum kepada pihak-pihak yang
dirugikan, serta mewajibkan perusahaan yang menjadi sumber polusi
untuk menghentikan polusi dengan memasang alat indicator pengendali
polusi.
Keadilan
Cara utilitarian menangani polusi (dengan menginternalisasikan
biaya) tampak konsisten dengan persyaratan keadilan distributif sejauh
keadilan distributif tersebut mendukung kesamaan hak. Internalisasi
biaya eksternal juga terlihat konsiten dengan persyaratan keadilan
retributif dan kompensatif. Dengan adanya pandangan keadilan retributif
dan keadilan kompensatif, maka muncul biaya pengendalian polusi harus
ditanggung oleh pihak yang menyebabkan polusi dan yang memperoleh
keuntungan darinya, serta keuntungan pengendalian polusi wajib
diberikan kepada pihak-pihak yang menanggung biaya eksternal polusi.
6
tidak bisa dihentikan sampai masyarakat kita menjadi tidak terlalu
hierarkis, tidak terlalu mendominasi dan tidak terlalu menindas.
Ekofeminisme digambarkan dengan adanya beberapa hubungan
penting (historis, eksperensial, simbolis, teoritis)antara dominasi atas
kaum perempuan dan dominasi atas alam, sebuah pemahaman yang
sangat penting baik bagi etika feminism ataupun etika lingkungan.Kaum
ekofeminis meyakini bahwa meskipun konsep utilitarianisme, hak, dan
keadilan memiliki peran terbatas dalam etika lingkungan, namun etika
lingkungan yang baik harus memperhitungkan perspektif-perspektif etika
memberi perhatian.
3. Pertumbuhan Ekonomi
Sejumlah penulis menyatakan bahwa jika kita menghemat sumber
daya alam yang langka agar generasi mendatang bisa memperoleh kualitas
7
kehidupan yang memuaskan, maka kita perlu mengubah sistem
perekonomian secara substansial, khususnya dengan menekan usaha-usaha
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
8
barangkali tersedia dalam kuantitas besar. Sumber daya alam pun ditandai
dengan kelangkaan. Jika para peminat berjumlah besar maka air, udara, dan
komponen komponen yang ada didalamnya akan menjadi barang langka dan
karena itu tidak dapat dipergunakan lagi secara gratis. Akibatnya faktor
lingkungan hidup pun merupakan urusan ekonomi karena ekonomi adalah usaha
untuk memanfaatkan barang dan jasa yang langka dengan efisien sehingga
dinikmati oleh semua peminat.
9
Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan perbuatan
melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang
menimbulkan kerugian pada orang lain atau lingkungan hidup wajib membayar
ganti rugi dan/atau melakukan tindakan tertentu.
BAB III
KESIMPULAN
10
2. Tidak adanya upaya pengeendalian polusi dikarenakan para pelaku bisnis
menganggap udara dan air itu barang gratis, dan melihat lingkungan sebagai
barang tak terbatas.
3. Konservasi sebagian besar mengacu pada masa depan: kebutuhan untuk
membatasi konsumsi saat ini agar cukup untuk besok. Konservasi lebih tepat
diterapkan pada masalah-masalah penyusutan sumber daya dibandingkan
polusi.
4. Meningkatnya perhatian bisnis terhadap etika lingkungan dikarenakan persepsi
bahwa
a. Lingkungan hidup sebagai the commons
b. Lingkungan Hidup tidak lagi Eksternalitas
DAFTAR REFRENSI
Dewi, Sutrisna. 2011. Etika Bisnis Konsep Dasar Implementasi dan Kasus. Bali:
Universitas Udayana Press.
Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya. Edisi Baru. Jakarta:
Penerbit Kanisius.
11