Bab Ii
Bab Ii
PEMBAHASAN
1. Pengertian
1.1. Gempa Bumi
Gempa Bumi atau seisme banyak diartikan sebagai getaran atau guncangan yang timbul
di permukaan bumi yang terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi. Gempa bumi juga
diartikan sebagai suatu pergeseran lapisan secara tiba-tiba yang berasa dalam bumi. Karena
gempa bumi dikatakan bersumber dari dalam bumi atau lapisan bawah bumi berarti gempa
bumi adalah getaran pada kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi. Getaran
gempa biasa dinyatakan dalam skala richter. Ilmuwan yang mempelajari tentang gempa bumi
disebut seismologist dan alat yang digunakan sisemologist untuk mengukur setiap getaran yang
terjadi disebut siesmograf.
Gempa bumi juga didefinisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah, yang terjadi pada
lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Getaran pada bumi terjadi akibat dari adanya
proses pergeseran secara tiba-tiba (sudden slip) pada kerak bumi. Pergeseran secara tiba-tiba
terjadi karena adanya sumber gaya (force) sebagai penyebabnya, baik bersumber dari alam
maupun dari bantuan manusia (artificial earthquakes). Selain disebabkan oleh sudden slip,
getaran pada bumi juga bisa disebabkan oleh gejala lain yang sifatnya lebih halus atau berupa
getaran kecil-kecil yang sulit dirasakan manusia. Getaran tersebut misalnya yang disebabkan
oleh lalu-lintas, mobil, kereta api, tiupan angin pada pohon dan lain-lain. Getaran seperti ini
dikelompokan sebagai mikroseismisitas (getaran sangat kecil). Dimana tempat biasa terjadinya
gempa bumi alamiah yang cukup besar, berdasarkan hasil penelitian, para peneliti kebumian
menyimpulkan bahwa hampir 95 persen lebih gempa bumi terjadi di daerah batas pertemuan
antar lempeng yang menyusun kerak bumi dan di daerah sesar atau fault.
Gempa bumi bukan hanya disebabkan oleh pergerakan lempeng tetapi juga disebabkan
oleh cairan magma yang ada pada lapisan bawah kulit bumi. Magma dalam bumi juga
melakukan pergerakan. Pergerakan tersebut yang menimbulkan penumpukan massa cairan.
Cairan tersebut akan terus bergerak hingga akhirnya menimbulkan energi yang kuat yang
memaksa cairan tersebut untuk keluar dari dalam kulit bumi. Energi tersebut menimbulkan
kulit bumi mengalami pergerakan divergen sebagai saluran untuk cairan tersebut keluar.
Pergerakan tersebut yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh manusia sendiri. Seperti yang disebabkan oleh
peledakan bahan peledak yang dibuat oleh manusia. Selain itu juga pembangkit listrik tenaga
nuklir atau senjata nuklir yang dibuat oleh manusia juga dapat menimbulkan guncangan pada
permukaan bumi sehingga terjadi gempa.