Anda di halaman 1dari 16

CASE BASED DISCUSSION

NON PSIKOTIK

Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa
Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soerojo Magelang

Disusun oleh:
Qorry Amanda 01.209.5986
Tasia Deastuti 01.209.6031
Teguh Pambudi 01.209.6034
Dewi Intisari 01.210.6123
Wahyu Adirama S 01.210.6295

Supervisor Akademik:
dr. Nur Dwi Esthi, Sp.Kj

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2014
STATUS PASIEN PSIKIATRIK
KEPANITERAAN KLINIK PSIKIATRI FK UNISSULA
RSJ PROF. DR. SOEROJO MAGELANG

I. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Pekerjaan : Swasta (Jual Beli Truk)
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Alamat : Papowan RT 3/2 Madureso Temanggung
Masuk Rumah Sakit : Rabu, 3 Desember 2014

II. Riwayat Psikiatri


Alloanamnesis diperoleh dari:
Nama : Ny. D
Usia : 47 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Swasta (Penjual Es Buah)
Alamat : Papowan RT 3/2 Madureso Temanggung
Hubungan : Istri

II.1. Keluhan Utama


Tengkuk, mata kiri, hidung terasa kencang dan terasa ada lendir yang melewati
tenggorokan

II.2. Riwayat Penyakit Sekarang


A. Alloanamnesis
Alloanamesis dilakukan pada istri pasien,
Sejak 16 tahun yang lalu (tahun 1998), pasien mulai merasakan dirinya
cemas, tegang, gelisah , takut dan khawatir. Pasien merasa berdebar debar
dan keluar keringat dingin. Pasien juga mengalami kesulitan tidur, biasanya
baru bisa tidur sekitar jam 12 2 malam. Keluhan ini terjadi terutama bila
pasien memikirkan beban masalahnya. Nafsu makan pasien tidak berkurang.
Pasien masih tetap bekerja dan masih bisa berkonsentrasi saat kerja.
Pada tahun 2004 pasien merasa keluhannya semakin berat. Pasien
merasakan nyeri yang berpindah pindah, mulai dari kepala sampai tangan.
Pasien mulai malas keluar rumah dan mengurung diri sampai tidak bekerja
selama 2 tahun Pasien merasa pesimis dan masa depannya suram. Pasien
sempat mencoba gantung diri 1x namun digagalkan oleh istrinya. Pasien sudah
berobat dari satu dokter ke dokter lain sampai paranormal, tetapi keluhan tidak
berkurang

B. Autoanamnesis
Pasien datang ke Poli Jiwa RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang dengan
keluhan leher, mata kiri, dan hidung terasa kencang. pasien juga merasakan ada
lendir yang mengalir di tenggorokan. Selain itu, pasien sering merasa cemas,
takut, khawatir, dan gelisah. Keluhan bertambah berat bila pasien sedang
memikirkan suatu masalah. Terkadang pasien mengalami keringat dingin dan
dada berdebar-debar. Pasien masih mau makan seperti biasa dan dapat bekerja.

II.3. Riwayat Gangguan Dahulu


A. Riwayat Psikiatri
Pasien pernah mengalami keluhan serupa. Pasien memeriksakan diri ke
satu dokter ke dokter yang lain, sampai pasien periksa ke dokter spesialis THT,
dilakukan foto rontgen tetapi tidak ada kelainan. Pasien pernah dirawat 1
minggu di RS Parakan, namun keluhan tidak berkurang. Pasien lalu
memeriksakan diri ke RSJS Magelang, dan rawat inap selama 1 minggu.
Setelah pasien pulang, pasien masih rutin kontrol ke poli RJT.

B. Riwayat Medis Umum


Hipertensi (-)
Keganasan (-)
Alergi (-)
Demam tinggi (-)
Kejang (-)
Trauma kepala (-)
Tumor (-)
C. Riwayat Merokok dan NAPZA
Penderita merokok 1 box per hari, tidak mengonsumsi alkohol dan
tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang.

II.4. Riwayat Kehidupan Pribadi


A. Masa Prenatal dan Perinatal
Pasien adalah anak kedua dari dua belas bersaudara. Tidak didapatkan
data tentang tempat kelahiran, penolong persalinan, kondisi ibu saat hamil,
cukup bulan atau tidak, maupun data mendapat ASI Eksklusif dan BBL bayi.

B. Masa Kanak-kanak Awal (0-3 Tahun)


1. Psikomotor
Tidak ada data yang valid mengenai pertumbuhan dan
perkembangan penderita seperti, pertama kalinya mengangkat kepala,
berguling, duduk, merangkak, berdiri, berjalan berlari, memegang
benda benda di tangannya, meletakan segala sesuaatu di mulutnya.
2. Psikososial
Tidak ada data yang valid mengenai usia berapa mulai
tersenyum, saat melihat wajah lain dikejutkan oleh suara,ketika tertawa
pertama kali, atau menggeliat ketika diminta untuk bermain,bertepuk
tangan dengan orang lain.
3. Komunikasi
Tidak ada data yang valid mengenai pertama penderita mulai
mengucapkkan kata-kata seperti ibu atau ayah, atau berbicara.

4. Emosi
Tidak ada data yang valid mengenai reaksi penderita ketika
bermain, takut dengan orang asing, mulai menunjukan kecemburuan
atau daya saing lainnya dan pelatihan menggunakan toilet.
5. Kognitif
Tidak ada data yang valid tentang usia pertama penderita dapat
mengikuti objek, mengikuti ibunya, mengenali anggota keluarganya,
tidak ada data yang valid pada saat penderita pertama kali meniru suara
yang terdengar, atau memahami perintah sederhana.

C. Masa Kanak-kanak Pertengahan (3-11 Tahun)


1. Psikomotor
Tidak ada data valid pada saat penderita pertama kali
mengendarai sepeda roda tiga atau sepeda, mampu berlari, dan
permainan apa yang dapat dilakukan waktu kecil. Pasien gemar
bermain bola saat masih usia sekolah dasar.
2. Psikososial
Penderita sejak kecil sadar bahwa jenis kelaminnya adalah laki-
laki, dan bertingkah laku sesuai dengan jenis kelaminnya. Penderita
sejak kecil diasuh oleh pamannya yang bekerja sebagai tentara.
Penderita sempat berpindah tempat tnggal dari kota Surabaya ke
Jayapura tetapi tidak mengalami masalah penyesuaian social dan
lingkungannya. Tidak ada data yang valid tentang seberapa baik
penderita mengenai pemisahan dari orang tua, seberapa baik penderita
bermain dengan teman-teman baru di hari pertama sekolah.
3. Komunikasi
Penderita memiliki teman yang cukup banyak saat sekolah
danmudah bergaul dengan teman-teman sebayanya.
4. Emosi
Penderita termasuk pribadi yang sangat disiplin dan tegas dalam
bertindak. Penderita merasa lebih cocok bergaul dengan teman-teman
yang memiliki prinsip kedisiplinan hampir sama dengannya.

5. Kognitif
Selama bersekolah penderita tidak pernah tinggal kelas, dapat
menyesuaikan diri dengan baik dengan lingkungan, sosial, dan mata
pelajaran. Penderita bahkan tergolong murid yang rajin di kelasnya dan
selalu masuk ranking 10 besar.

D. Masa Kanak Akhir dan Remaja (11-18 Tahun)


Pasien mengalami mimpi basah saat pasien SMP kelas 1. Pasien
menyukai olahraga sepakbola. Hubungan dengan teman sebaya laki-laki
maupun perempuan baik. Pasien mulai tertarik dengan lawan jenis saat duduk
di bangku SMA.

E. Masa Dewasa
1. Riwayat Pendidikan
Pasien masuk SD usia 7 tahun, masuk SMP usia 13 tahun, dan
masuk SMA usia 16 tahun. Pasien tidak pernah tinggal kelas dan dapat
mengikuti pelajaran dengan baik.
2. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai penjual mobil truk sejak tahun 1972
sampai sekarang. Pasien pernah bekerja sebagai politikus di sebuah
partai sejak tahun 1998-2011.
3. Riwayat Pernikahan
Pasien menikah saat usia 24 tahun dengan pilihan sendiri.
Pacaran sejak lulus SMA sampai kemudian menikah. Hubungan rumah
tangga pasien selama menikah baik, pasien dan istrinya saling
mendukung bila terdapat masalah dalam rumah tangganya.
4. Riwayat Keagamaan
Pasien beragama Islam. Pasien rajin menunaikan ibadah sholat
5 waktu sampai sekarang.
5. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan penegak hukum.
6. Riwayat Militer
Pasien sejak kecil sudah diasuh oleh pamannya yang bekerja
sebagai tentara yang berwatak keras dan selalu mengajarkan disiplin
dan tanggung jawab.
7. Riwayat Psikoseksual
Pasien mudah berkomunikasi dengan warga di lingkungan
sekitar rumah pasien. Hubungan pasien dengan lingkungannya baik dan
pasien sering mengikuti kegiatan sosial dilingkungannya.

II.5. Riwayat Keluarga


Tidak ada keluarga penderita yang menderita gangguan jiwa seperti ini.

Genogram

Keterangan

: Laki-laki
: Perempuan
Tinggalbersama
Penderita

II.6. Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang


Pasien bekerja sebagai penjual mobil truk yang terkadang tidak mendapatkan
keuntungan
Istri pasien sehari-hari bekerja sebagai penjual es buah di pinggir jalan.

II.7. Taraf Kepercayaan


Alloanamnesis : Dapat dipercaya
Autoanamnesis : Dapat dipercaya

II.8. Grafik Perjalanan Penyakit


III. Pemeriksaan Fisik
III.1. Status Interna
1. Keadaan Umum : Tampak baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda Vital :
Tekanan Darah :120/70 mmHg
Frekuensi Nadi : 84x/menit
Frekuensi Nafas : 20x/menit
Temperatur : 36,5o C
4. Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-,sclera ikterik -/-
Telinga : normotia kiri dan kanan, sekret -/-
Mulut : bentuk normal, mukosa bibir tidak kering
dan tidak pucat, pembengkakan gusi (-)
Tenggorokan : faring tidak hiperemis
Leher : kelenjar getah bening dan tiroid tidak
membesar
Hidung : kavum nasi lapang/lapang, sekret -/-
5. Toraks
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V 2 cm
medial linea midclavicula sinistra
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : suara jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru
Inspeksi : pergerakan dinding dada simteris kanan dan
kiri
Palpasi : Getaran vocal fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : sonor kanan dan kiri
Auskultasi : Bunyi nafas dasar vesikuler +/+, ronki -/-,
wheezing -/-
Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar
Auskultasi : bising usus (+). 4x /menit
Palpasi : supel, nyeri tekan (-),
Perkusi : timpani
Ekstremitas :

Superior Inferior
Edema -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Akral Dingin -/- -/-
CRT < 2 < 2
Deformitas -/- -/-

III.2. Status Neurologis


Kaku Kuduk : dalam batas normal
Saraf Kranialis : dalam batas normal
Motorik : dalam batas normal
Sensorik : dalam batas normal
Refleks Fisiologis : +/+
Refleks Patologis : -/-

IV. Status Mental ( 3 Desember 2014 )


IV.1. Deskripsi Umum
A. Penampilan
Tampak seorang laki-laki, wajah sesuai usia, rawat diri baik, berpakaian,
kebersihan diri baik.
B. Kesadaran
- Biologi : Composmentis
- Psikiatri : jernih
C. Pembicaraan
- Kuantitas : Normal
- Kualitas : Koheren
D. Tingkah Laku
- Normoaktif :+
- Hipoaktif :-
- Hiperaktif :-
- Echopraxia :-
- Katatonia :-
- Negativistik aktif :-
- Katapleksi :-
- Stereotipi :-
- Abulia :-
- Mannerisme :-
- Somnabulisme :-
- Otomatisme :-
- Akathisia :-
- Otomatisme perintah : -
- Kompulsif :-
- Mutisme :-
- Ataksia :-
- Agitas psikomotor :-
- Mimikri :-
- Agresif :-
- Tik :-
- Impulsif :-
E. Sikap
- Kooperatif :+
- Aktif :+
- Rigid :-
- Non-Kooperatif :-
- Pasif :-
- Negativistik pasif :-
- Indifferent :-
- Infantil :-
- Stereotipik :-
- Apatis :-
- Curiga :-
- Katalepsi :-
- Tegang :+
- Bermusuhan :-
- Fleksibilitas cerea :-
- Dependen :-
- Labil :-
F. Kontak Psikis
1. Mudah ditarik, mudah dicantum
2. Mudah ditarik, susah dicantum
3. Sulit ditarik, sulit dicantum
IV.2. Alam Perasaan
A. Mood
- Disforik :+
- Eutimik :-
- Hypothymic :-
- Euphoria :-
- Elevated :-
- Expansive :-
- Irritable :-
B. Afek
- Appropriate :+
- Inappropriate :-
- Restrictive :-
- Blundted :-
- Flat :-
- Labil :-
IV.3. Gangguan Persepsi
A. Halusinasi
- Halusinasi auditorik :-
- Halusinasi visual :-
- Halusinasi olfaktorik : -
- Halusinasi gustatorik : -
- Halusinasi taktil :-
- Halusinasi somatic :-
B. Ilusi
- Ilusi auditorik :-
- Ilusi visual :-
- Ilusi olfaktorik :-
- Ilusi gustatorik :-
- Ilusi taktil :-
C. Depersonalisasi :-
D. Derealisasi :-
IV.4. Proses Pikir
A. Arus Pikir
1. Kuantitas
- Normal :-
- Logorrhea :-
- Remming :-
- Bloking :-
- Mutisme :-
- Talk active :-

2. Kualitas
1. Inkoheren :-
2. Koheren :+
3. Flight of ideas :-
4. Sirkumstansial :-
5. Provety of speech :-
6. Asosiasi longgar :-
7. Tangensial :-
8. Asoasiasi bunyi :-
9. Verbigresi :-
10. Perseverasi :-
11. Jawaban irrelevant :-
12. Ekolalia :-
13. Neologisme :-
3. Isi Pikir
- Idea of reference :-
- Preokupasi :-
- Obsesi :-
- Idea of Somatictation :+
- Fobia :-
- Waham berdosa :-
- Delusion of reference :-
- Waham kejar :-
- Waham cemburu :-
- Waham curiga :-
- Waham somatic :-
- Waham magic/mistik :-
- Thought echo :-
- Thought broadcasting :-
- Thought insertion :-
- Delusion of control :-
4. Bentuk Pikir
- Realistik :+
- Dereistik :-
- Non-Realistik :-
- Autistik :-
5. Sensrium dan Kognisi
- Tingkat kesadaran : Jernih
- Kensentrasi : Baik
- Orientasi waktu/tempat/orang/situasi : Baik/Baik/Baik/Baik
- Daya ingat segera/pendek/panjang : Baik/Baik/Baik
- Kemampuan visuospasial : Baik
- Perhatian : Baik
- Kemampuan baca tulis : Cukup
- Pikiran abstrak : Baik
- Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
6. Pengendalian Impuls
- Pengendalian diri selama pemeriksaan : Baik
- Respon pasien terhadap pertanyaan pemeriksaan : Baik
7. Tilikan
- Impaired insight
- Intellectual insight
- True insight

V. Resume
V.1. Onset : 16 tahun
V.2. Stressor : Masalah Pekerjaan
Pasien sudah menjualkan beberapa unit truk tetapi
bosnya tidak memberi komisi kepada pasien
Beberapa pembeli tidak membayar tepat waktu dan
pasien terpaksa mengambil kembali kendaraan tersebut
Pasien mulai masuk dunia politik tahun 1998
V.3. Gejala : Tengkuk, mata kiri, hidung terasa kencang dan terasa ada
lendir yang melewati tenggorokan. Sering mengalami
cemas, gelisah, takut, dan khawatir.

V.4. Status Mental


A. Penampilan :
Tampak seorang laki-laki, wajah sesuai usia, rawat diri baik, berpakaian,
kebersihan diri baik.
B. Kesadaran Psikiatrik : Jernih
C. Perilaku dan aktivitas psikomotor : Normoaktif
D. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
E. Pemibicaraan
1. Kuantitas : Normal
2. Kualitas : Koheren
F. Kontak psikis
1. Mudah ditarik
2. Mudah dicantum
G. Mood : Disforik
H. Afek : Appropriate
I. Arus pikir :
1. Kuantitas : Normal
2. Kualitas : Koheren
J. Isi pikir : Idea of Somatictation
K. Bentuk pikir : Realistik
L. Tilikan : True Insight

V.5. Hendaya
Pasien masih dapat berkerja, perawatan diri dan makan baik, fungsi sosial baik

VI. Sindrom yang didapat


A. Sindrom Depresi
1. Onset lebih dari 2 minggu.
2. Afek depresif.
3. Kehilangan minat dan kegembiraan.
Gejala lainnya :
1. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik
2. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
3. Tidur terganggu.
4. Gagasan tentang rasa bersalah

B. Sindrom Cemas
1. Peningkatan aktifitas otomom
2. Peningkatan tonus motoric
3. Kekhawatiran berlebih

VII. Diagnosis Banding Berdasarkan PPDGJ III

F32.1 Episode Depresif Sedang Kondisi Pada Pasien

- Sekurang kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi Terpenuhi


seperti pada episode depresi ringan
Terpenuhi
- Ditambah sekurang-kurangnya 3 ( dan sebaiknya 4 ) dari
gejala lainnya Terpenuhi
- Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2
Terpenuhi
minggu
- Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan
social, pekerjaan dan urusan rumah tangga

F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh Kondisi pada pasien

- Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer Terpenuhi


yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu
sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya
Terpenuhi
menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja.
- Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur
Terpenuhi
berikut :
a. kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa Terpenuhi
seperti diujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb)
b. ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala,
gemetaran, tidak dapat santai)
c. overaktifitas otonomik (kepala terasa ringan,
berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak napas,
keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb)

F41.2 Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi Kondisi pada pasien

- Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana Terpenuhi


masing masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang
cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk
anxietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan
Tidak terpenuhi
walaupun tidak terus menerus ,disamping rasa cemas atau
Tidak terpenuhi
kekhawatiran berlebihan.
- Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih
ringan, maka harus dipertimbangkan kategori gangguan
anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik
- Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup
berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis, maka
kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan dan diagnosis
gangguan campuran tidak dapat digunakan

VIII. Evaluasi Multiaksial


Axis I : F41.2 Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi
Axis II : Z03.2 None
Axis III : Tidak ada diagnosis
Axis IV : Masalah pekerjaan : Pasien sering tidak mendapat komisi seperti yang
dijanjikan sehingga menjadi beban,pembeli tidak dapat melunasi,
masalah politik.
Axis V :
- GAF admisi : 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik).
- GAF terkini: 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik).
- GAF tertinggi dalam 1 tahun terakhir : 90 81 (gejala minimal, berfungsi baik,
cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa)

IX. Daftar Masalah


Pasien sering tidak mendapat komisi seperti yang dijanjikan sehingga menjadi
beban
Pembeli truk kadang tidak dapat melunasi pembayaran
Masalah politk di suatu partai

X. Penatalaksanaan
X.1. Farmakologi
A. Terapi oral
Alprazolam 0,5mg 1x1
Fluoxetine 20mg 1x1

X.2. Non-Farmakologi
A. Terapi Suportif
Terapi suportif diberikan oleh terapis dengan tujuan agar penderita
mempunyai kepercayaan diri dan mau meningkatkan kemampuan untuk
menjalani kehidupannya, mendapat dukungan untuk sembuh dan bersemangat
dalam menghadapi tantangan kehidupan di waktu-waktu yang akan datang.
Penderita juga disarankan untuk melakukan kegiatan yang menenangkan atau
yang membuat santai misalnya mengembangkan hobi. Diperlukan adanya
motivasi dari penderita untuk sembuh, minimal sembuh sosial dan adanya
kemampuan penderita untuk bekerja sama secara aktif dengan dokter sehingga
tercapai tujuan terapeutik. Terapi berorientasi terhadap masalah sekarang dan
pemecahannya. Ditekankan pengertian pada penderita bahwa terapi ini juga
digunakan bersama-sama dengan obat.

B. Edukasi Keluarga
1. Memberikan penjelasan kepada keluarga penderita tentang keadaan
penderita dan rencana terapi yang akan diberikan kepada penderita.
2. Meminta keluarga untuk memberikan dukungan dan perhatian kepada
penderita dalam menghadapi masalah.
3. Menerangkan tentang gejala penyakit penderita yang timbul akibat cara
berpikir yang salah, mengatasi perasaan dan sikapnya terhadap masalah
yang dihadapi.
4. Memberikan penjelasan mengenai obat yang akan diminum, waktu
pemberian dan efek samping, agar pemberian obat dapat secara teratur
oleh keluarga serta memotivasi penderita agar minum obat dengan teratur
dan mau kontrol secara teratur sesuai dengan anjuran dokter.
5. Meminta keluarga untuk tidak mengucilkan penderita, melainkan harus
terus mendukungnya, dan memberikan pekerjaan-pekerjaan yang ringan
agar dapat dikerjakannya.
XI. Prognosis
Faktor- Faktor Baik Buruk
Riwayat Gangguan jiwa pada keluarga : tidak ada
Status pernikahan : belum menikah

Dukungan keluarga : baik

Status ekonomi : Baik


Stressor : Ada
Onset usia : < 25
Jenis Penyakit : DepresidanCemas
Perjalanan Penyakit : Kronis
Penyakit organik : Tidak Ada
Regresi : Tidak ada kemunduran
Respon terhadap obat-obat: Baik

XII. Resume dari Prognosis


- Ad Vitam : Ad bonam
- Ad Fungsionam : Ad bonam
- Ad Sanationam : Dubia Ad bonam

DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan dan Sadoks. Sinopsis Psikiatri Jilid II, Ilmu Pengetahuan Perilaku
dan Psikiatri Klinis. Edisi ke tujuh. Jakarta : Binarupa Aksara. 2010.
2. Maslim R. Panduan Praktis, Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, cetakan III.
PT. Nuh Jaya. Jakarta 2007.
3. Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa, rujukan Ringkas PPDGJ III. Bagian
Ilmu Kedokteran Jiwa FK UNIKA Atmajaya. Jakarta 2003

Anda mungkin juga menyukai