Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kol bunga hijau atau brokoli merupakan tanaman sayur famili


Brassicaceae (jenis kol dengan bunga hijau) berupa tumbuhan berbatang lunak
yang diduga berasal dari Eropa. Brokoli pertama kali ditemukan di Cyprus, Italia
Selatan dan Mediterania 2000 tahun silam. Beberapa tahun terakhir brokoli
banyak mengalami perbaikan warna maupun ukuran bunga terutama di Denmark.
Bagian yang dikonsumsi dari tanaman ini adalah bunganya.

Terdapat tiga tipe brokoli yang ditanam, yaitu tipe umur genjah, tipe umur
sedang, dan tipe umur dalam. Bagian tanaman yang dapat dimakan adalah
pembungaan yang terdiri atas bunga muda yang telah terdiferensiasi sempurna
dan bagian atas batang yang lembut.

Peningkatan permintaan akan brokoli seiring dengan perubahan pola hidup


masyarakat yang semakin sadar akan arti penting pola hidup sehat. Namun
menurut BPS Kabupaten Karo (2013) produksi brokoli di Kabupaten Karo
mengalami penurunan hasil sebesar 5,28 % dari tahun 2008 hingga tahun 2012
dengan lahan yang konstan.

1.2 Botani

Menurut Herbarium Medanense (2012), klasifikasi brokoli adalah sebagai


berikut ini:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermathophyta

Class : Dicotyledone

Ordo : Capparales

Famili : Brassicaceae

Genus : Brassisca

1|Page
Spesies : Brassisca oleroceae L.

1.3 Khasiat

Brokoli (Brassica olaraceaL.) merupakan salah satu famili dari


Brassicaceae yang mengandung fitokimia yang baik seperti glukosinolat,
senyawa fenolik, serat, dan senyawa antioksidan vitamin seperti C, dan E serta
mineral (Ca, Mg, Se, dan K). Dibandingkan dengan sayuran yang lain (wortel,
kubis, dan bayam) kandungan vitamin C dan serat pada brokoli lebih tinggi yaitu
sebesar 89,2 mg dan 2,6 mg.

Brokoli merupakan salah satu tanaman dengan antioksidan tinggi karena


memiliki kandungan karotenoid, flavonoid, vitamin A, C, E, tiamin, riboflavin,
betakaroten, lutien, dan glutation. Zat antioksidan dari brokoli dapat digunakan
sebagai obat pencegah kanker maupun untuk diet. Brokoli banyak dikonsumsi
dalam bentuk olahan atau dimasak menjadi anneka sayur dan dikonsumsi dalam
bentuk mentah atau segar.

2|Page
BAB II

TEKNOLOGI BUDIDAYA

2.1 Pemilihan Benih

Benihbrokoli yang harusditanamtentuharusmemilikikualitas yang baik,


agar nantinyahasilbudidaya yang dilakukantidaksia-sia. Agar bias dikatakan baik,
ada beberapa syarat atau standar bibit brokoli yang harus dipenuhi yaitu:

1. Benih utuh, tidak luka atau tidak cacat.

2. Benih terbebas dari hama dan penyakit.

3. Benih murni, tidak tercampur dengan benih lain dan juga terbebas dari
kotoran.

4. Benih diambil dari jenis benih yang diunggulkan.

5. Benih memiliki daya kecambah sebesar 80%.

6. Bila benih tenggelam dalam air saat direndam, berarti benih adalah baik.

2.2 Pengolahan Lahan

Lahan dibersihkan dari tanaman liar dan sisa-sisa akar, serta tanah
digemburkan dengan dicangkul sedalam 40 -50 cm dan diberi pupuk dasar.
Setelah itu, dibiarkan terkena sinar matahari selam 1 -2 minggu untuk member
kesempatan oksigen gas-gas beracun dan membunuh sumber-sumber patogen.

Bedengan dibuat dengan arah Timur Barat, lebar 80 -100 cm, tinggi 35
cm, dan panjang tergantung keadaan lahan. Lebar parit antar bedengan 40 cm
dengan kedalaman 30 cm. Padalahan miring perlu dibuat parit di antara bedengan
tetapi jika lahan datar, parit ini tidak perlu dibuat.

Jika pada tanah yang akan digunakan memiliki pH yang rendah, maka
perlu dilakukan pengapuran. Fungsi untuk menaikkan pH tanah dan mencegah
kekurangan unsur hara makro maupun mikro. Dosis pengapuran bergantung
kisaran angka pH-nya, umumnya antara 1 -2 ton kapur per hektar. Jenis kapur
yang digunakan antara lain: Captan (Calcit) dan Dolomit.

3|Page
2.3 Jarak Tanam

Penentuan pola tanam tanaman sangat bergantung kesuburan tanah dan


varietas tanaman dengan jarak tanam yang dipakai adalah 50 x 50 cm untuk
kultivar betajuk lebar dan 45 x 46 cm untuk kultivar tegak. Polapenanaman ada
dua yaitu larikan dan teratur seperti pola bujur sangkar, pola segitiga sama sisi,
pola segi empat, dan pola barisan (barisan tunggal dan barisan ganda). Pola
segitiga sama sisi dan bujur sangkar tergolong baik karena didapatkan jumlah
tanamanlebihbanyak.Lubangtanamdibuatsesuaijaraktanamsedalamcangkul (10
15 cm) dengan garis tengah 20 -25 cm.

2.4 Pengairan

Waktu pemberian air sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari. Pada
musim kemarau, pengairan perlu dilakukan 1-2 hari sekali, terutama pada fase
awal pertumbuhan dan pembentukan bunga.

2.5 Pemupukan

Menurut Dalmadi, (2009) pemupukan sangat diperlukan bagi tanaman


brokoli yang ditumbuhkan pada dataran rendah. Brokol imemerlukan pupuk dasar
dimana pupuk dasar ini diperlukan sejak penanaman. Dan pupuk lanjutan yang
dipergunakan untuk memacu pertumbuhan dan pembuahan. Penggunaan pupuk
organik yang terdiri dari pupuk kandang berupa kotoran ayam, kuda domba atau
kompos sebaiknya menggunakan pupuk yang telah matang (siappakai), adapun
dosis pupuk organik yang ditaburkan sebanyak 10 sampai 20 ton/ha. Pemberian
pupuk tambahan biasanya menggunakan pupuk NPK, urea, SP 36 dan ZA.
Pemberian pupuk tambahan atau susulan ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dan menjamin pertumbuhan tanaman secara optimal sehingga
menghasilkan tanaman yang bermutu baik. Pemupukan susulan I dilakukan saat
tanaman berumur 7-10 hari dengan campuran 250 Kg ZA ditambah 75 Kg Urea
ditambah 150 Kg TSP ditambah 75 Kg KCl (2:1:2:1) per hektar sebanyak 1
sendokmakan per tanaman di sekeliling tanaman sejauh 10-15 cm daribatang,
susulan II saat tanaman berumur 20 haridengandosis 150 Kg ZA ditambah 75 Kg
Urea ditambah 75 TSP ditambah 150 KCl (2:1:1:2) per hektarsebanyak 1

4|Page
sendokmakanper tanaman dalam larikan sejauh 20 cm, dan susulan III dilakukan
pada umur 30-35 haridenganpupuk 150 Kg ZA ditambah 100 Kg Urea ditambah
150 Kg KCl (2:1,5:2) per hektarsebanyak 1 sendokmakan per tanaman dalam
larikan sejauh 25 cm daribatang. Untukvarietas yang berumur lebih panjang dapat
dilakukan satu atau dua kali lagi sesuai dengan usia panennya. Untuk memacu dan
meningkatkan hasil bunga, pada akhir masa penanaman dapat disemprotkan
dengan pupuk daun yang mengandung Nitrogen dan Kalium tinggi atau
diutamakan yang mengandung unsur hara mikro.

2.6 Pengendalian HPT

OPT penting tanaman brokoli antara lain ulat daun kubis, ulat krop kubis,
bengkak akar, busuk hitam, busuk lunak, bercak daun, penyakit embun tepung,
dsb. Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang.
Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain adalah:

- Bila terdapat serangan bengkak akar pada tanaman muda : tanaman dicabut dan
dimusnahkan.

- Penggunaan musuh alami (parasitoid, misalnya Diadegma semiclausum).

Penanamantumpangsaribrokoli-tomat.
Pengendaliandenganpestisidadilakukandenganbenardalampemilihanjenis, dosis,
volume semprot, caraaplikasi, interval maupunwaktuaplikasinya

Ulat Plutella (Plutella xylostella L.)

Pengendalian:

secara tradisional dilakukan secara mekanis, yaitu mengumpulkan ulat-ulat


dan telurnya, kemudian dihancurkan.

kultur teknik: pergiliran tanaman (rotasi) dengan tanaman yang bukan


famili Cruciferae, pola tumpang sari brocolli dengan tomat, bawang daun,
dan jagung, dengan tanaman perangkap (trap crop) seperti Rape/Brassica
campestris ssp. Oleifera Metg.;

5|Page
hayati/biologi: menggunakan musuh alami, yaitu parasitoid (Cotesia
plutella Kurdj, Diadegma semiclausum, Diadegma eucerophaga) ataupun
predatornya;

Ulat croci (Crocidolomia binotalis Zeller)

Pengendalian:

cara mekanis: mencabut ulat-ulat tanah dan membunuhnya;

cara kultur teknis: pembersihan kebun dari rerumputan atau sisa-sisa


tanaman yang dijadikan tempat bertelur hama tanah;

cara kimiawi: dengan umpan beracun dan semprotan insektisida.Campuran


dari 125-250 gram Dipertex 95 SL, 10 Kg dedak, 0,5-1,0 Kg gula merah
dan 10 liter air untuk tanaman seluas 0,25-0,5 hektar. Umpan tersebut
disebarkan disekeliling tanaman pada senja dan malam hari. dapat juga
disemprotkan insektisida Dursban 20 Ec 1 (satu) cc/literair. Waktu
penyemprotan sehabis tanam dan dapat diulang 1-2 kali seminggu.

Kutu daun (Aphis brassicae)

Pengendalian: Menyemprotkan insektisida ORTHENE 75 SP atau


Hostathion 40 EC 1-2 cc/liter air.

2.7Panen
2.7.1CiridanUmurPanen
Penentuan saat panen brokoli dapat dilakukan dengan cara mengamati
penampakan fisik bunga brokoli dan umur tanaman ( 45 - 65 HST), bunga
brokoli sudah benar-benar siap panen atau dapat dilakukan berdasarkan
besar/tinggi bunga brokli dan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan
untuk memperoleh hasil sesuai dengan permintaan pasar. Kegiatan memanen
bunga brokoli yang telah siap dipanen saat kuntum bunga belum membuka dan
kepala bunga masih kompak atau dicirikan berdiameter bunga brokoli 20 cm,
dan bentuk bunga mengembang dibawah dekat daun yang paling atas, dapat juga
dilihat dari varietas yang diusahakan. Apabila panen terlambat, maka warna

6|Page
kuntum bunga akan menjadi kuning dan kepala bunga menjadi longgar sehingga
mutu dan harganya akan merosot.

2.7.2Cara Panen
Alat yang digunakan untuk memanen antara lain pisau tajam untuk
memanen dan Keranjang untuk wadah bunga brokoli. Waktu panen sebaiknya
dilakukan pada sore hari yang bertujuan untuk menghindari cahaya terik matahari
terlalu panas. Cara memanen broccoli adalah sebagaiberikut:
a) Memotong tangkai bunga bersama sebagian batangnya dan daun-daunnya
sepanjang 25 cm.
b) Untuk pemasaran jarak jauh, dianjurkan untuk menyertakan 6 helaidaun,
kemudian ujung daun dipatahkan untuk menutupi bunga.
c) Sedangkan untuk tujuan pemasaran jarak dekat, hanya disertakan 3-4 helai
daun, dan ujungnya dipotong.
d) Hindari kerusakan atau pelukaan broccoli.

7|Page
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Kol bunga hijau atau brokoli merupakan tanaman sayur famili


Brassicaceae (jenis kol dengan bunga hijau) berupa tumbuhan berbatang lunak
yang diduga berasal dari Eropa.

Brokoli mengandung fitokimia yang baik seperti glukosinolat, senyawa


fenolik, serat, dan senyawa antioksidan vitamin seperti C, dan E serta mineral (Ca,
Mg, Se, dan K). Selain itu brokoli juga mengandung antioksidan tinggi karena
memiliki kandungan karotenoid, flavonoid, vitamin A, C, E, tiamin, riboflavin,
betakaroten, lutien, dan glutation.

Dalam budidaya brokoli langkah yang dilakukan yaitu pemilihan benih


yang berkualitas baik, pengolahan lahan dengan membersihkan lahan dari
tumbuhan-tumbuhan liar, jarak tanam yang di buat tergantung kesuburan tanah
dan varitas tanaman, pemberian air sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari,
pemupukan diperlukan sejak penanaman, Pengendalian OPT dilakukan tergantung
pada OPT yang menyerang.

Pemanenan dilakukan apabila brokoli telah memenuhi syarat panen


dengan cara panen memotongtangkaibungabersamasebagianbatangnyadandaun-
daunnyasepanjang 25 cm.

8|Page
DAFTAR PUSTAKA

Sari, K. N. 2014. Kandungan Serat, Vitamin C, Aktivitas Antioksidan dan


Organoleptik Kripik Ampas Brokoli (Brassica oleraceae var. Italica) Panggang.
Universitas Diponegoro. Semarang.

Pinem, dkk. Tanpa tahun. Respon Pertumbuhan dan Produksi Brokoli Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Jamur Pelarut Fosfat. Universitas Sumatera
Utara. Medan.

Safaryani, dkk. 2007. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap


Penurunan Kadar Vitamin C Brokoli (Brassica oleracea L).

Susila, A. D. 2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Bagian Poduksi


Tanaman. Departemen Agronomi dan Hortikultura. Institut Pertanian Bogor.

9|Page

Anda mungkin juga menyukai