Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstraksi
Tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana pelaksanaan otonomi daerah dalam kaitannya
dengan implementasi good governance di Indonesia. Pelaksanaan pemerintahan daerah yang
melibatkan partisipasi masyarakat luas memungkinkan terciptanya pemerintahan daerah yang
demokratis dalam rangka menuju pada pemerintahan yang baik (good governance). Dalam
teori dan praktek pemerintahan modern diajarkan bahwa untuk menciptakan the good
governance perlu dilakukan desentralisasi pemerintahan. Berdasarkan hasil pengamatan maka
dapat dilihat bahwa terdapat beberapa elemen penting dari otonomi daerah yang perlu
diperhatikan dalam kaitannya dengan upaya pencapaian kepemerintahan yang baik (good
governance), diantaranya adalah: 1. Otonomi berhubungan erat dengan demokratisasi
(khususnya grass roots democracy), 2. Dalam otonomi terkandung makna self-initiative untuk
mengambil keputusan dan memperbaiki nasib sendiri, 3. Karena dalam konsep otonomi
terkandung kebebasan dan kemandirian masyarakat daerah untuk mengambil keputusan dan
berprakarsa, berarti pengawasan atau kontrol dari pemerintah pusat tidak boleh dilakukan
secara langsung yang dapat mengurangi kebebasan masyarakat daerah, atau menjadikan
beban bagi daerah, 4. Daerah otonom harus memiliki power (termasuk dalam sumber-sumber
keuangan) untuk menjalankan fungsi-fungsinya, memberikan pelayanan publik serta sebagai
institusi yang mempunyai pengaruh agar ditaati warganya, 5. Dalam pelaksanaannya, otonomi
daerah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor intern, akan tetapi juga faktor ekstern.
rangka menuju pada pemerintahan yang atau kontrol dari pemerintah pusat
baik (good governance). Dalam teori dan tidak boleh dilakukan secara
praktek pemerintahan modern diajarkan langsung yang dapat mengurangi
bahwa untuk menciptakan the good kebebasan masyarakat daerah, atau
governance perlu dilakukan desentra- menjadikan beban bagi daerah.
lisasi pemerintahan. Good governance 4. Daerah otonom harus memiliki power
menunjuk pada proses pengelolaan (termasuk dalam sumber-sumber
pemerintahan melalui keterlibatan keuangan) untuk menjalankan
stakeholders yang luas dalam bidang- fungsi-fungsinya, memberikan
bidang ekonomi, sosial, dan politik serta pelayanan publik serta sebagai
pendayagunaan sumber daya alam, institusi yang mempunyai pengaruh
keuangan dan manusia untuk kepenti- agar ditaati warganya.
ngan semua pihak, yakni pemerintah, 5. Dalam pelaksanaannya, otonomi
pihak swasta dan rakyat dalam cara daerah tidak hanya dipengaruhi oleh
yang sesuai dengan prinsip-prinsip faktor intern, akan tetapi juga faktor
keadilan, kejujuran, persamaan, ekstern.
efisiensi, transparansi, dan akunta- Dapat dikatakan bahwa good governance
bilitas. Good governance merupakan menunjuk pada proses pengelolaan
kecenderungan global dan tuntutan pemerintahan melalui keterlibatan
dalam sistem politik yang demokratis. stakeholders yang luas dalam bidang
Terdapat beberapa elemen penting dari ekonomi, sosial dan politik suatu negara
otonomi daerah yang perlu diperhatikan dan pendayagunaan sumber daya alam,
dalam kaitannya dengan upaya keuangan dan manusia menurut
pencapaian kepemerintahan yang baik kepentingan semua pihak dengan cara
(good governance), diantaranya adalah: yang sesuai dengan prinsip-prinsip
1. Otonomi berhubungan erat dengan keadilan, kejujuran, persamaan,
demokratisasi (khususnya grass roots efisiensi, transparansi dan akuntabilitas.
democracy). Good governance merupakan prinsip
2. Dalam otonomi terkandung makna penyelenggaraan pemerintahan yang
self-initiative untuk mengambil universal, karena itu harusnya
keputusan dan memperbaiki nasib diterapkan dalam penyelenggaraan
sendiri. pemerintahan di Indonesia, baik di
3. Karena dalam konsep otonomi tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
terkandung kebebasan dan Upaya menjalankan prinsip-prinsip good
kemandirian masyarakat daerah governance perlu dilakukan dalam
untuk mengambil keputusan dan penyelenggaraan pemerintahan di
berprakarsa, berarti pengawasan Indonesia. Apalagi dengan telah
A. Lukman Irwan, Pelaksanaan Otonomi Daerah Dalam Mendukung Pelaksanaan Goodvernance di Indonesia 91
manfaat praktisnya adalah dapat perhatian dalam hal ini lebih terfokus
digunakannya hasil-hasil penelitian oleh pada bagaimana upaya untuk
berbagai kalangan yang terkait dengan melaksanakan pemerintahan daerah
pemerintahan daerah, khususnya dalam atas dasar peraturan perundang-
menjawab tantangan-tantangan praktis undangan yang berlaku, baik dalam
yang dihadapi di lapangan. konteks peningkatan peran pemda,
Kelima, beberapa institusi secara implementasi peraturan, pembinaan,
konsisten menjadikan permasalahan- pengelolaan, peningkatan pendapatan
permasalahan yang dihadapi oleh pemda asli daerah, dan sebagainya.
sebagai bidang kajian dalam penelitian. Pelaksanaan desentralisasi dalam hal ini
Institusi-institusi yang secara konsisten masih dipahami dari persepsi
memberikan perhatian terhadap pemerintah pusat, yang menganggap
masalah-masalah pelaksanaan otonomi bahwa desentralisasi merupakan
daerah diantaranya adalah Balitbang instrumen dalam pelaksanaan tugas-
Depdagri, Unisma, IIP dan UI. Kondisi ini tugasnya di daerah agar lebih efisien.
memperlihat-kan bahwa terdapat Lebih dari itu, desentralisasi juga
institusi-institusi tertentu, terutama digunakan sebagai instrumen untuk
lembaga penelitian dan perguruan melakukan kontrol kepada pemerintah
tinggi, yang terus menerus memberikan daerah melalui berbagai cara. Oleh
perhatian mengenai masalah-masalah karena itu, posisi daerah masih
pemerintahan daerah. Perhatian yang ditempatkan sebagai bawahan
terus menerus mengenai permasalahan- pemerintah pusat dan me-rupakan
permasa-lahan pemda dari kalangan perpanjangan tangan peme-rintah
perguruan tinggi tertentu akan sangat pusat. Kecenderungan pelaksanaan
berguna dalam upaya menelusuri jejak desentralisasi dengan penyera-han
perjalanan atau perkembang-an sebagian tugas pemerintah pusat kepada
pemerintahan daerah dari dahulu hingga pemerintah daerah tanpa dibarengi
sekarang. dengan penyerahan kewenangan untuk
Keenam, perkembangan penelitian yang mengambil keputusan mengenai tugas
dilakukan mengenai pemerintahan tersebut merupakan bukti bahwa
daerah di Indonesia sebagaimana kepentingan pemerintah pusat masih
dikemukakan sebelumnya mengindikasi- terlalu kental mewarnai penyelengga-
kan gambaran arah perhatian terhadap raan pemerintahan di daerah. Karena
masalah-masalah pemerintahan daerah itu pelaksanaan desentralisasi atau
di Indonesia lebih terfokus. Penelitian- otonomi daerah di samping menjadi hak
penelitian yang dilakukan terhadap isu- namun juga masih dipandang sebagai
isu tertentu mengenai pemerintahan kewajiban bagi daerah, yakni kewajiban
daerah memperlihatkan bahwa pusat untuk turut bertanggung jawab men-
94 Government: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, Vol. 1 No.1, Juli 2008