Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPEERAWATAN GOITER

1. Pengertian
Goiter adalah pembesaran pada kelenjar tiroid, pembesaran ini dapat memiliki
fungsi kelenjar yang normal (eutirodisme), pasien tyroid (hipotirotdisme) atau
kelebihan produksi hormon (hipetroidisme).
2. Anatomi Fisiologi
Kelenjar tyroid terdiri dari 2 (dua) buah lobus yang terletak disebelah kanan
dari trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea disebelah
depan. Kelenjar tyroid merupakan kelenjar yang terdapat didalam leher bagian
bawah melekat pada dinding laring.
Adapun struktur tyroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikelyang
dibatasi oleh epitelium silinder disatukan oleh jaringan ikat sel-selnya
mengeluarkan sera. Adapun fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari :
 Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
 Mengatur pengguanaan oksidasi
 Mengatur pengeluaran karbondioksida
 Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan
 Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.

Hiper fungsi merupakan penyebab penyakit ekso talmik goiter.

3. Klasifikasi Goiter
 Goiter congenital
Hampir selalu ada pada bayi hipertiroid kongenital, biasanya tidak besar dan
sering terjadi pada ibu yang memiliki riwayat penyakit graves.
 Goiter endemik dan kretinisme
Biasa terjadi pada daerah geografis dimana detistensi yodium berat,
dekompensasi dan kipotiroidisme dapat timbul karenanya, goiter endemik
ini jarang terjadi pada populasi yang tinggal disepanjang laut.
 Goiter sporadic
Goiter yang terjadi oleh berbagai sebab diantaranya tiroiditisxx fositik yang
terjadi lazim pada saudara kandung, di mulai pada awal kehidupan dan
kemungkinan bersama dengan hiperrvoidisme yang merupakan petunjuk
penting untuk diagnosa. Digolongkan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :
 Goiter yodium adalah goiter akibat pemberian yodium biasanya keras
dan membesar secara difus, dan pada beberapa keadaan,
hipotirodisme dapat berkembang.
 Goiter sederhana (Goiter kollotd) adalah goiter yang tidak diketahui
asal-muasalnya. Pada pasien bistokgis tiroid tampak normal atau
menunjukan berbagai ukuran folikel, koloid dan epitel pipih.
 Goiter multinodular adalah goiter keras dengan permukaan
berlobulasi dan tunggal atau banyak nodulus yang dapat diraba,
mungkin terjadi perdarahan, perubahan kistik dan fibrosis.
 Goiter intra trakea
Tiroid intralumen terletak dibawah mokusa trakhes dan sering berlanjut
dengan tiroid extratrakea yang terletak secara normal.
4. Etiologi
 Defisensi Yodium
 Peningkatan sekresi hormon tirotropik kelenjar pituitari dalam responnya
terhadap penurunan kadar hormon tiroid dalam sirkulasi.
 Proses infiltratif yang dapat berupa radang atau neoplastik.
 Goiter kongensial : pemberian obat-obat anti tiroid atau yodium selama
kehamilan untuk pengobatan tirotoksikosik.
 Tiroiditis rumfositik
 Pemberian lithium karbonal dan gotor darum
 Rangsangan Goitrogenik ringan berlangsung lama.
5. Tanda dan Gejala
 Kelainan fisik ( asinetris leher)
 Saat Goiter tumbuh  menyebabkan dispalgia sesak napas, serak atau nyeri
pada saat di palpasi
 Batuk
 Dapat disertai hipotirirodisme.
6. Pemeriksaan Diagnostik
 Pengukuran T3 dan T4 sorum.
 ST Scan yodium radio aktif dengan teknetium porkeknera, untuk melihat
medulanya.
 Sidik ultra saaoud untuk mendeteksi perubahan-perubahan kistik pada
modula tiroid.
 Foto pulas leher dan dada atau berguna untuk menunjukan pergeseran
trakea dan eso fagus.
 Eso fagogran untuk menunjukan goiter sebagai penyebab dispalgia.
7. Pencegahan
 Penggunaan yodium yang cukup
 Pada ibu hamil dilanjutkan agar tidak menggunakan obat-obatan yang
beresiko untuk ketergantungan goiter kongenital.
8. Pengobatan
Penekanan TSH oleh oleh hormon tiroid ( 100-2009 levothyrorino ) ( L-thyroxine ).

Anda mungkin juga menyukai