TINJAUAN PUSTAKA
klavikula
Costa Lymph
kedua Nodes
Otot
pectoralis
mayor
Kelenjar areola
mamma
Ampulla payudara
nipple
Gambar 2.1 Anatomi Payudara
ductus
lobulus
1. Peradangan
Peradangan biasanya menimbulkan nyeri spontan dan nyeri tekan di
bagian yang terkena. Contoh peradangan payudara adalah mastitis dan nekrosis
lemak traumatik. Peradangan tersebut dapat terjadi akibat proses infeksi maupun
bukan infeksi. Masitis merupakan kondisi radang akut yang nyeri, biasanya terjadi
pada minggu-minggu pertama setelah persalinan (menyusui) dengan
staphylococcus aureus sebagai penyebab terbanyak. Tempat masuk kuman
biasanya lewat luka pada papila, menyebabkan peradangan supuratif menyebar
Gambar 2.3. Sitologi ulkus disebabkan oleh mastitis kronik Kistik Payudara
2. Tumor Philloides
Tumor Philloides disebut tumor mirip dengan fibroadenoma dengan
stroma seluler yang bertumbuh dengan cepat. Diperkirakan berasal dari stroma
intralobulus, jarang dari fibroadenoma yang sudah ada (Grace, 2006). Tumor
ini mungkin kecil (diameter 3 hingga 4 cm), stroma tumor ini sangat selular
dan padat, serta memperlihatkan aktivitas mitotik yang tinggi, tetapi sebagian
besar tumbuh hingga berukuran besar/masif sehingga payudara membesar
(Kumar dkk, 2007). Gambaran sitologi sel epitelial yang sama dengan
fibroadenoma, tetapi mengandung sel-sel spindel atipik yang menyerupai
fibrosarkoma. Sel-sel stroma membentuk susunan sel yang terlepas atau
longgar dengan sitoplasma yang banyak. Inti sel stroma adalah besar dan
pleiomorfik dengan nukleoli nyata (Miller, 2010).
B. Invasif
1. karsinoma duktus invasif
2. karsinoma lobular invasif
3. karsinoma medularis
4. karsinoma koloid
5. karsinoma tubulus.
Dalam menilai keganasan karsinoma dibedakan dua macam kriteria yaitu
kriteria keganasan utama dan kriteria keganasan sekunder. Kriteria keganasan
utama adalah parameter morfologik yang menjadi dasar diagnosis keganasan
definitif sedangkan kriteria keganasan sekunder adalah parameter morfologik
yang apabila ditemukan dapat memberi bantuan yang penting dalam diagnosis dan
bukan dibutuhkan untuk membuktikan keganasan. Adapula tanda-tanda atau pola
gambaran sel yang lain disebut kriteria indirek, dimana ia dapat bermanfaat dalam
membedakan lesi jinak dari lesi ganas (lestadi, 1999).
Menurut Lestadi (1999) Gambaran sitologi karsinoma sebagai berikut :
A. Gambaran keganasan pada sel tunggal
Kriteria utama :
1. Gambaran inti
a. Tipe kromatin
Inti sebagian besar terdiri atas kromatin yang menggumpal kasar atau
granuler kasar atau granuler halus, tersebar didalam inti dengan
nukleoli kecil yang tidak nyata.
Kriteria sekunder
1. Ukuran inti
Sebagai Patokan inti sel karsinoma adalah lebih besar dari pada inti sel
Sumber: Lestadi,1999.
d. Batas sel
Batas sitoplasma yang tajam, tegas, tebal, dan reguler biasanya
ditemukan pada keduanya yaitu pada karsinoma dan sel duktus jinak