Laporan Praktikum Promanu Finish 1
Laporan Praktikum Promanu Finish 1
PROSES MANUFAKTUR I
Oleh
GRUP 4
Elim Perdana Saalino 2113100121
Diaz Vidya Kelana 2114100023
Clarissa Edwina Kawi 2114100025
Baskoro Ardy Kusuma 2114100036
1.3. Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui proses permesinan dalam proses bubut dan freis
2. Mengetahui cara menentukan RPM spindle/Chuck dalam proses bubut
dan freis.
3. Mengetahui cara menghitung waktu pemotongan pada proses bubut dan
freis.
4. Mengetahui cara menghitung MRR pada proses freis.
BAB II
DASAR TEORI
2. Pencekam
Pencekam berfungsi untuk memegang benda kerja yang akan dibubut.
Pencekam akan mencekam benda kerja yang berbentuk silindris/tidak
berbentuk silindris, tidak bergantung pada bentuk bulat. Pencekam
terdiri dari 2 macam, yaitu :
Three Jaws Chuck yaitu pencekam tiga rahang yang bisa salah satu
chucknya dikencangkan maka chuck lainnya ikut kencang
Four Jaws Chuck yaitu pencekam empat rahang, ini tidaklah
berbeda dengan three jaws chuck. Bedanya cuma pada pengunci
baja, di mana chucknya tidaklah otomatis.
3. Center
Berfungsi untuk memegang ujung ujung dari benda kerja yang akan
dibubut khususnya untuk benda kerja yang panjang agar tidak goyang.
(Drs.Daryanto, 1987, hal. 30)
2.1.1 Turning
Turning adalah proses permesinan dimana benda kerja berbentuk silinder
diputar, kemudian pisau pemotong ditempelkan pada benda, pisau ini akan
memotong benda secara melingkar.
2.1.2. Facing
Facing adalah proses meratakan bagian permukaan benda kerja. Pengerjaan
ini dilakukan dengan menggerakkan pahat tegak lurus sumbu putar atau
sumbu benda kerja. Pada pengerjaan ini pahat harus tepat melewati sumbu
benda kerja. Facing bias dilakukan dari luar ke dalam (mendekati sumbu
benda kerja) atau dari dalam keluar (menjauhi sumbu benda kerja).
= . (2 )
sepanjang knee.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.2. LangkahPercobaan
Adapun langkah kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
3.2.1.Pada benda kerja pertama (proses turning).
1. Benda kerja dijepit bagian ujungnya dengan chuck (spindle) pada mesin
bubut.
2. Kecepatan putaran diatur (n = 250 put/min).
3. Sudut pahat (Kr) diatur sebesar 900.
4. Pahat facing dipasang pada tempat yang sudah ada, kemudian benda kerja
terlebih dahulu di facing bagian permukaan depan untuk membuat
permukaan tersebut menjadi rata, kedalaman potong f = 0,05 mm/put.
5. Setelah benda selesai di facing,proses selanjutnya adalah proses turning
yang bertujuan untuk mengurangi diameter benda kerja,dengan memasang
pahat terlebih dahulu, kemudian dengan mengatur putaran dan kedalaman
potong yang diinginkan benda kerja dibubut dari diameter awal 38mm
menjadi 36 mm sejauh 27 mm.
6. Pada benda kerja dilakukan turning kembali,yakni dari diameter 36mm
menjadi 30mm sejauh 10 mm.
7. Benda kerja di taper turning dengan sudut 230,dapat dilakukan dengan cara
mengatur arah pahat sesuai dengan besar sudut yang diinginkan.
8. Benda kerja di champering dengan sudut 450.
9. Setelah benda kerja selesai diturning, kemudian untuk membuat lubang
pada benda kerja, terlebih dahulu dilakukan centering yang bertujuan
unutuk menentukan titik tengah sehingga mempermudah untuk memberi
lubang sesuai dengan diameter pahat 5 mm.
10. Benda kerja dilubangi bagian tengah dengan drill yang berdiameter 10 mm
sejauh 5 mm dengan kecepatan putaran sesuai keinginan.
4.2 Perhitungan
4.2.1 Proses Bubut
1. Facing
(20 )(3)
Machining Time : = (0,5 /)(190 /)= 0,63157 menit
2. Turning
(27 )(2)
Machining Time : = = 0,56842
(0,5 /)(190 /)
menit
3. Turning
(10 mm)(2)
Machining Time : = = 0,21053
(0,5 /)(190 /)
menit
4. Tappering
(7,6 mm)(1)
Machining Time : = (0,5 /)(190 /) = 0,08 menit
5. Champering
2 mm
Machining Time : = = 0,02105
(0,5 /)(190 /)
menit
6. Centering
4
Machining Time : = (0,5 /)(900 /)(2) = 0,00444
menit
7. Drilling
5
Machining Time : = (0,5 /)(540 /)(2) = 0,00926
menit
Total time: 1,525274 menit = 91,516 detik
8. Proses Milling
1. Facing
( + ) (50+30)
Machining Time : = = = 0,93023 menit
86 /
.. (86 )(2 )(50 )
Metal Removal Rate: = = 8,6
1000 1000
cm3/menit
2. End mill
15
Machining Time : . = . 6 = 1,04651 menit
86
.. (86 )(0,5)(10 )
Metal Removal Rate: . = . 6 = 2,58
1000 1000
cm3/menit
3. Drilling
(10)
Machining Time : = (0,5)(540)(2) = 0,01852 menit
Keterangan
4.3. Pembahasan
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum proses manufaktur ini adalah :
1. Proses pembubutan yang dilakukan dalam pengerjaan benda 1 meliputi:
1. Facing
2. Turning 1
3. Turning 2
4. Tappering
5. Champering
6. Centering
7. Drilling.
2. Proses miling yang dilakukan dalam pengerjaan benda 2 meliputi:
1. Face Milling
2. End Milling
3. Drilling
3. Perhitungan machining time secara teori menunjukkan waktu yang relatif
lebih cepat dari keadaan saat percobaan hal tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain: mesin digerakkan dengan cara manual,
operatornya bergantian, pada proses freis muka pemotongan tidak dilakukan
dari tepi benda kerja terlebih dahulu, dan kurang terlatihnya praktikan dalam
pengoperasian mesin.
4. Elemen dasar dari proses bubut meliputi:
a. Kecepatan potong: = 1000 (m/min)
Gambar1. Hasil benda kerja yang mengalami proses milling dan drilling
(A) (B)
Gambar 3.Hasil benda kerja yang mengalami proses bubut, (A) Tampak samping, (B)
Tampak atas.
LAMPIRAN II
1. Apa yang terjadi bila setting Chuck terlalu rendah atau tinggi dari hasil
perhitungan ?
Jawab : Bila setting chuck terlalu tinggi dari hasil perhitungan akan
mengakibatkan pahat cepat panas dan selanjutnya pahat bisa mengalami
deformasi bah rusak dan aus. Kemudian pada benda kerja akan berdampak pada
ketidak halusan permukaan benda kerja, dan ketidak presisian benda kerja.
Sebaliknya ,bila settingan chuck terlalu rendah akan mengakibatkan pahat patah
karena tidak kuat memotong benda kerja, Lalu akibat yang ditimbulkan pada
benda kerja yaitu tidak terbentuk secara maksimal, bahkan tidak terproses.
2. Dalam proses centering, proses drilling, dan proses boring,chuck
seharusnya diputar ke arah mana CW atau CCW dan Bagaimana kalau
arah putaran chuck salah Berikan penjelasan Dalam proses centering,
prose drilling, dan proses boring?
3. 1.Proses Facing
tm = (d.i)/( n.f)
tm =3.84 menit
= 35455,36 mm3/menit
2. Proses Turning I
Panjang pemotongan l = 52 mm
Kecepatan makan f =0,5 mm/put
Kedalaman potong a = 1 mm
Jumlah langkah pemotongan i = 6
Kecepatan potong v = 25 mm/min
Putaran mesin n=209 rpm (pembulatan pada mesin 250 rpm)
Waktu teoritis
T = (l.i)/(n.f)
T = (52 mm.6)/(250 rpm. 0,5 mm/put)= 2.496 menit
3.Proses Turning II
Waktu teoritis
t = (l.i)/(1n.f)
Panjang pemotongan l =7 mm
Waktu teoritis
T = 0.23 menit
5. Proses Champering
Waktu teoritis
T = 0.007 menit
= 6.813 menit
Waktu Potong
No Proses
Sebenarnya Teoritis
1 Facing 2.50 menit 3.84 menit
2 Turning I 2.32 menit 2.496 menit
3 Turning II 2.38 menit 0.24 menit
4 Taper Turning 6.35 menit 0.23 menit
5 Champering 0.14 menit 0.007 menit
Total 13.69 menit 6.813 menit
LAMPIRAN III
(PERTANYAAN PROSES FREIS)
a. Waktu pemotongan proses facing:
( + ) (50+30)
Machining Time = = = = 0,93023 menit
86 /