Anda di halaman 1dari 4

PEREDAMAN SUATU SALURAN TRANSMISI SEPANJANG 5 KM

I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengukur distribusi peredaman, sepanjang saluran simetris dua-kawat.
2. Mengukur tegangan maksimum dan keluaran dari suatu saluran, bila ujungnya
terbuka (off-load) dan bila ujungnya dihubung singkat.
3. Tentukan peredaman, sebagai suatu fungsi frekuensi dari nilai-nilai tegangan
maksimum dan keluaran yang terukur kemudian hasilnya gambarkan dalam sebuah
grafik.
4. Bandigkan dan periksa respon dari saluran yang digunakan untuk saluran telepon,
dengan memperhitungkan distorsi peredaman yang masih diijinkan

II. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 1

III. PENDAHULUAN

Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat
terjadi bila ada suatu sistem atau media penyampaian di antara keduanya. Jika jarak
antara sumber informasi dengan penerima informasi dekat, maka sistem transmisi yang
digunakan cukup melalui udara. Namun, bila jarak keduanya jauh atau sangat jauh,
maka dibutuhkan suatu sistem transmisi yang lebih kompleks. Sistem transmisi tersebut
dapat terdiri atas satu atau lebih media transmisi. Media yang digunakan dalam sistem
ini dapat berupa media fisik (kabel) maupun non fisik (nirkabel).
Media transmisi fisik merupakan media transmisi yang mempunyai bentuk fisik. Media
fisik ini umumnya menggunakan kabel, bumbung gelombang atau serat optik,
sedangkan media non fisik berupa udara atau ruang bebas (free space). Saluran
transmisi merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam sistem transmisi baik
sistem kabel maupun nirkabel.
Bila informasi harus dikirim melalui suatu saluran transmisi dengan suatu lebar pita
yang telah ditentukan sebelumnya, maka peredaman dalam rentang frekuensi untuk
transmisi harus berada dalam batas-batas yang telah ditentukan. Komponen-komponen
kapasitif dan induktif suatu saluran, menyebabkan peredaman tergantung frekuensi
(freq-dependent).
Rekomendasi dari CCITT, menentukan batasan tersebut dan ditunjukkan secara grafik
dalam Gambar 2. Peredaman tergantung dari konstruksi geometrik dan panjang saluran.
Seperti digambarkan dalam rangkaian ekivalen berikut ini, saluran dapat
dipresentasikan dengan sejumlah resistansi yang nilainya sangat kecil dan induktansi
yang terhubung seri, serta kapasistansi yang sangat kecil dan konduktansi yang
terhubung parallel.

Gambar 2

Resistansi R saluran tergantung pada diameter saluran dan bahan yang


digunakandalam pembentukan kawat. Nilai R dituliskan dalam /km. Induktansi L,
kapasitansi C, dan konduktansi G, seluruhnya tergantung dari jarak antar saluran,
diameter kawat dan bahan isolasi yang digunakan. Induktansi ditulis mH/km,
kapasitansi dalam nF/km dan konduktansi dituliskan dalam s/km.
Sebagai contoh, nilai tipikal suatu saluran berdiameter 0.4 mm, berisolasi plastik :
R = 262 /km
L = 0.7 mH/km
C = 40 nF/km
G = 1 s/km
Peredaman yang diperbolehkan untuk saluran telepon, sesuai dengan rekomendasi dari
CCITT :

Gambar 3

IV. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN


- 1 model saluran transmisi
- 2 buah resistor 300
- 1 buah resistor 600
- 1 panel lintasan universal
- 1 catu daya
- 1 buah generator fungsi 0.2 Hz to 200 kHz, 20 Vpp
- 1 buah osiloskop dual-trace dengan masukan differensial
- 1 buah multimeter
- 2 probe tes 10:1/1:1 yang dapat dipswitch
- 2 adaptor probe
- 1 set kabel penghubung dan plug
V. PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN
1. Membuat rangkaian seperti yang ditunjukkan dalam diagram rangkaian. Lalu,
mengatur tegangan generator pada Ug = 4 Vpp = 1.42 Vrms = 5.25 dBm,
sebagaimana terukur pada mV meter atau dB meter. Mengusahakan agar nilai-nilai
tersebut konstan untuk seluruh percobaan. Kemudian, mengukur tegangan keluaran
saluran pada osiloskop dan mengatur pada masukan diffensial. Meyakinkan bahwa
kedua kanal Y telah diatur pada defleksi yang sama. Memasang probe tes 10:1
dengan hati-hati. Selanjutnya, melengkapi tabel pengukuran pada lembar kerja 1
dengan menggunakan frekuensi seperti yang telah tercantum dalam lembar kerja
tersebut.
Dari nilai-nilai pengukuran, menghitung peredaman saluran a (dB), a = 20 log

(), dan memasukkan nilai-nilai tersebut pada grafik dalam lembar kerja 2.

2. Membandingkan nilai peredaman yang diperoleh bila ujungnya terbuka dan saluran
terteminasi, dengan daerah toleransi dalam gambar 2. Lalu, mengevaluasi hasil
perbandingan tersebut.
3. Rugi-rugi peredaman dapat dinormalisasi pada 0 dB, selama peredaaman dasar
dapat dihilangkan oleh penguat. Membandingkan redaman yang ternomalisasi
dengan daerah toleransi.
4. Apakah kabel yang panjangnya telah ditentukan tersebut sesuai untuk transmisi
pembicaraan telepon?
5. Apakah semua saluran transmisi berdiameter 0.4 mm sesuai dengan transmisi
pembicaraan telepon?

Anda mungkin juga menyukai