Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di masyarakat, keluarga
adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat
untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas.
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan
Sekolah menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia
dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat
menentukan kualitas anak di kemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan
umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan
kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik
di sekolah. Kesempatan belajar tersebut membutuhkan kondisi fisik prima yaitu tubuh yang
sehat, oleh karena itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat
tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah, salah satunya
melalui UKS yang dibantu oleh Peran seorang Dokter Kecil dan Kader Kesehatan Remaja
yang dipilih oleh guru mereka di dalam lingkungan sekolah, orang yang dipilih merupakan
anak yang berprestasi dan dapat bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan UKS.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Pengrtian UKS?
2. Bagaimanakah Trias UKS Di Tingkat SD dan Tingkat Lanjutan (SLTP/SLTA)?
3. Apa Kebijakan SKB 4 Menteri Terkait UKS?
4. KMS Remaja?
5. Bagaimanakah Rujukan Kesehatan UKS?
6. Bagaimanakah Peran Dokter Kecil Pada UKS tingkat SD?
7. Bagaimanakah Peran Kader Kesehatan Remaja Pada UKS Tingkat Lanjut SLTP dan
SLTA?

1
1.3. Tujuan Penulisan
Untuk Mengetahui Pengertian UKS
Untuk Mengetahui Trias UKS Di Tingkat SD dan Tingkat Lanjut (SLTP/SLTA)
Untuk Mengetahui Kebijakan SKB 4 Menteri Terkait UKS
Untuk Mengetahui KMS Remaja
Untuk Mengetahui Rujukan Kesehatan UKS
Untuk Mengetahui Peran Dokter Kecil Pada UKS Tingkat SD
Untuk Mengetahui Peran Kader Kesehatan Remaja Pada UKS Tingkat Lanjut SLTP
dan SLTA

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian UKS


Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya membina dan mengembangkan
kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan
pelayanan kesehatan di sekolah. UKS adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi
beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-sekolah. (Mubarak, 2009)
UKS adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah
pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TK sampai SMA/SMK/MA (Tim
Pembina UKS, 2010) .
Menurut Departemen kesehatan UKS adalah suatu usaha kesehatan masyarakat di
sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai objek sasaran utama.
Usaha Kesehatan Sekolah juga merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat, yang pada giliranya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal.
Sedangkan menurut Departemen Pendidikan nasional UKS adalah upaya
mengembangkan dan membina kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui
program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha- usaha
yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah.
Dalam Undang-Undang No.23 pasal 45 tentang UKS ditegaskan bahwa Kesehatan
Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam
lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara
harmoni dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang
berkualitas.(Menkes, 2006).

2.2. Trias UKS di tingkat Sd dan tingkat lanjutan (SLTP/SLTA)


1. Pendidikan kesehatan di sekolah (health education in school) berupa personal hygiene,
lomba poster sehat, lomba kebersihan kelas, dan sebagainya. Beberapa bentuk pendidikan
yang dilaksanakan di sekolah dapat berupa :
a. Kegiatan intrakurikuler, maksudnya adalah pendidikan kesehatan merupakan
bagian dari kurikulum sekolah, dapat berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri seperti

3
mata pelajaran Ilmu Kesehatan atau disisipkan dalam ilmu-ilmu lain seperti Olah Raga
dan Kesehatan, Ilmu Pengetahuan Alam dan sebagainya.
b. Kegiatan ekstrakurikuler, maksudnya adalah pendidikan kesehatan dimasukkan
dalam kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler dalam rangka menanamkan perilaku sehat
peserta didik.

Tujuan pendidikan kesehatan:


a. Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup
sehat dan teratur.
b. Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
c. Peserta didik dapat memiliki ketrampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
d. Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan
syarat kesehatan.
e. Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup sehat dal
kehidupan sehari-hari.
f. Peserta didik mendapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan
dan berat badan yang seimbang.
g. Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan
penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-
hari.
h. Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
i. Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang
optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.

2. Pemeliharaan kesehatan sekolah (school health service)


Pemeliharaan kesehatan sekolah, dimaksudkan untuk memelihara, meningkatkan dan
menemukan secara dini gangguan kesehatan yang mungkin terjadi terhadap peserta didik
maupun gurunya.
Pemeliharaan kesehatan di sekolah dilakukan oleh petugas puskesmas yang merupakan
tim yang dibentuk di bawah seorang koordinator UKS yang terdiri dari dokter, perawat, juru

4
imunisasi, dan sebagainya. Dan untuk koordinasi pada tingkat kecamatan dibentuk tim
Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TPUKS). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah:
Pelaksanaan pelayanan kesehatannyameliputi kegiatan kegiatan antara lain:
1. Kegiatan Peningkatan (Promotif), Latihan Keterampilan teknis pemeliharaan
kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran kesehatan,
antara lain : Kader Kesehatan Sekolah,Olahraga, Kesenian, Berkebun dan Lomba.
2. Kegiatan Pencegahan (Preventif)
3. Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
4. Pengobatan pada penyakit
5. P 3 K dan P 3 P
6. Pemeriksaan kesehatan, yang meliputi gigi dan mulut, mata, telinga dan tenggorokan,
kulit dan rambut, dsb.
7. Pemeriksaan perkembangan kecerdasan.
8. Pemberian imunisasi.
9. Penemuan kasus-kasus dini yang mungkin terjadi.
10. Rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah.
11. Termasuk juga adalah pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan guru

Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat mencakup:


a. Lingkungan fisik, dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan termasuk:
1) Pengawasan terhadap sumber air bersih, sampah, air limbah, tempat pembuangan tinja,
dan kebersihan lingkungan sekolah.
2) Pengawasan kantin sekolah.
3) Pengawasan bangunan sekolah yang sehat.
4) Pengawasan binatang serangga dan pengerat yang ada dilingkungan sekolah.
5) Pengawasan terhadap pencemaran lingkungan tanah, air dan udara disekitar sekolah.

b. Lingkungan psikis, dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi:


1) Memberikan perhatian terhadap perkembangan peserta didik.
2) Memberikan perhatian khusus terhadap anak-anak didik yang bermasalah.
3) Membina hubungan kejiwaan antara guru denganpeserta didik.

5
c. Lingkungan sosial, dengan kegiatan yang meliputi:
1) Membina hubungan yang harmonis antara guru dengan guru.
2) Membina hubungan yang harmonis antara guru dengan peserta didik.
3) Membina hubungan yang harmonis antara peserta didik dengan peserta didik yang
lainnya.
4) Membina hubungan yang harmonis antara guru, murid dan karyawan sekolah, serta
masyarakat sekolah.

Tujuan Pemeliharaan kesehatan sekolah


a. Tujuan Umum
Meningkatnya kesehatan peserta didik dan seluruh warga masyarakat sekolah secara
optimal.

b. Tujuan khusus
1) Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam
rangka membentuk pola hidup sehat.
2) Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah
terjadinya penyakit, kelainan, dan cacat.
3) Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit atau
kelainan, pengembalian fungsi, dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cidera
atau cacat agar dapat berfungsi optimal.
4) Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial, maupun lingkungan.

3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat


Pembinaannya mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar.
a. Programpembinaan lingkungan sekolah
1) Lingkungan fisik sekolah
Meliputi penyediaan air bersih, pemeliharaan tempat penampungan air bersih,
pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah, pengadaan dan

6
pemeliharaan air limbah, pemeliharaan WC, pemeliharaan kamar mandi, ruang kelas,
laboratorium, kantin , kebun sekolah dan lain-lain.
2) Lingkungan mental dan sosial
Meliputi konseling kesehatan, bakti sosial, darmawisata, karnaval, dan lain-lain.

b. Pembinaan lingkungan keluarga


Meliputi kunjungan rumah oleh pelaksana UKS dan ceramah kesehatan.
c. Pembinaan masyarakat sekitar
Meliputi pembinaan dengan cara pendekatan kemasyarakatan oleh kepala sekolah,
guru atau pembina UKS dengan cara membina hubungan baik atau kerjasama dengan
masyarakat atau lembaga masyarakat dan penyuluhan massa baik secara tatap muka
maupun melalui media cetak dan audio visual.

2.3. Kebijakan SKB 4 menteri terkait UKS


Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh,
serta berdaya guna dan berhasil guna, yang melibatkan 4 (empat) Departemen yaitu
Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Departemen Kesehatan dan
Departemen Dalam Negeri. Dasar hukum keterpaduan dan penyelenggaraan upaya
pembinaan dan pengembangan UKS adalah Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia: Nomor 1408a/U/1984, Nomor 319/Menkes/SKB/VI/1984, Nomor 74/Th/1984,
Nomor 60 Tahun 1984 tentang Pokok Kebijaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah dan telah diperbaharui pada tahun 2003 dengan Nomor 1/U/SKB: Nomor
1067/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang
Pembinaan dan Pengembangan UKS. Pada tahun 1989 ada juga Surat Keputusan Nomor
0372a/P/1989, Nomor 390a/Menkes/SKB/VI/1989, Nomor 140A/Tahun 1989 dan Nomor
30A Tahun 1989 tentang Tim Pembina UKS yang juga telah diperbaharui pada tahun 2003
(Depdiknas, 2003).
Berdasarkan SKB 4 Menteri tersebut di atas, dibentuklah Tim Pembina UKS baik di
tingkat pusat maupun daerah, yang akan melaksanakan pembinaan dan pengembangan UKS
di seluruh Indonesia.Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan UKS/M sebagaimana

7
dimaksud dalam Pasal 9 dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama sesuai dengan tugas dan fungsinya.
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pembinaan dan pengembangan UKS/M
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 meliputi:
1. menetapkan kebijakan teknis dalam pembinaan dan pengembangan UKS/M melalui
kurikuler dan ekstrakurikuler
2. merumuskan dan menyusun standar, prosedur, dan pedoman pelaksanaan UKS/M
3. mendorong pemerintah daerah melaksanakan pelatihan bagi guru pembina UKS/M,
dankader kesehatan
4. menyusun pedoman pendidikan kesehatan yang dibutuhkan untuk proses kegiatan belajar
mengajar
5. mengembangkan metodologi pendidikan dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat
6. membantu pelaksanaan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala di semua sekolah
7. melaksanakan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang UKS/M
8. mendorong pemerintah daerah untuk pengadaan sarana dan prasarana UKS/M
9. mengembangkan modelsekolah sehat
10. melaksanakan pengendalian faktor resiko lingkungan di sekolah
b. Kementerian Kesehatan melakukan pembinaan dan pengembangan UKS/M sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 meliputi:
1. menetapkan kebijakan yang mendukung kegiatan UKS/M
2. memfasilitasi gerakan masyarakat sekolah maupun kampanye kesehatan yang mendukung
pelaksanaan UKS/M
3. melaksanakan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang UKS/M
4. menyediakan prototype media KIE, pedoman pembinaan UKS/M bagi tenaga kesehatan
dan memfasilitasi dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota untuk penggandaan media
KIE
5. meningkatkan akses terhadap media KIE, pedoman, dan buku-buku tentang materi
kesehatan
6. meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan sekolah

8
7. memonitor, mengendalikan, mengelola agar penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan
dapat terlaksana dengan baik
8. melakukan persiapan penyelenggaraan dan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Sekolah(BIAS)
9. melaksanakan pembinaan pengendalian faktor risiko lingkungan di sekolah/madrasah
10. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengendalian faktor resiko lingkungan
secara terpadu
11. menyelenggarakan pelayanan kesehatan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 6
12. mengembangkan metode promosi kesehatan di sekolah yang mendukung UKS/M

c. Kementerian Agama melakukan pembinaan dan pengembangan UKS/M sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 10 meliputi :
1. menetapkan kebijakan teknis dalam pembinaan dan pengembangan UKS/M melalui
kurikuler dan ekstrakurikuler
2. menetapkan standar, prosedur, dan pedoman pelaksanaan UKS/M
3. mengembangkan metodologi pendidikan dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat
melalui pendekatan agama
4. menyusun, menggandakan dan mendistribusikan pedoman, pendidikan kesehatan dan
buku-buku UKS/M lainnya untuk memenuhi kebutuhan madrasah dan pondok pesantren
umum di bawah binaan Kementeriaan Agama
5. menyediakan fasilitas UKS/M yang meliputi sarana prasarana berupa ruang UKS/M
beserta peralatan yang dibutuhkan
6. membantu pelaksanaan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala di semua madrasah
dan pondok pesantren
7. melaksanakan pengendalian faktor resiko lingkungan di madrasah dan pondok pesantren
8. melaksanakan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang lingkungan madrasah dan
pondok pesantren sehat
9. mengembangkan model Madrasah dan Pondok Pesantren sehat.
d. Kementerian Dalam Negeri melakukan pembinaan dan pengembangan UKS/M sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 meliputi :
1. memfasilitasi penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria program UKS/M

9
2. mendorong pemerintah daerah kabupaten/kota untuk membuat Peraturan Daerah tentang
penyelenggaraan UKS/M
3. mendorong pemerintah daerah untuk memasukkan UKS/M dalam perencanaan daerah di
tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi
4. mendorong daerah untuk mengalokasikan pembiayaan pelaksanaan UKS/M
5. mendorong daerah untuk membentuk dan mengoptimalkan fungsi dan peran TP UKS/M
dan sekretariat TP UKS/M provinsi, sekretariat TP UKS/M/kabupaten/kota, dan sekretariat
TP UKS/M kecamatan

2.4. KMS Remaja


KMS remaja memuat kolom untuk diisi dan penayangan informasi tentang :
1. Identifikasi siswa
2. Immunisasi
3. Tanda-tanda remaja sehat
4. Pemeliharaankebersihan diri
5. Anjuran makananbergizi,
6. Grafik berat badan (BB) terhadap tinggi badan (TB), atau grafik pertumbuhan.
Obyektif grafik pertumbuhan ini adalah untuk mempromosikan pertumbuhan yang sehat
denganmeningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa dau orangtua melalui presentasi hasil
pengukurananthropometri.Grafik ini juga berguna untuk dapat mengidentifikasi individu,
kelompok, alaumasyarakat, tentang keadaan gizi dan pola pertumbuhan badan .Pertumbuhan
yangkurang baik karena infeksi atau kekurangan gizi, atau karena lainnya, baik pada individu
maupunkelompok populasi, perlu dideteksi agar dapat dilakukan perbaikan. KMS remaja
merupakan suatuteknologi sederhana yang dapat dipergunakan untuk maksud tersebut di atas,
dan relevan denganupaya kesehatan anak sekolah dalam menuju Sehat untuk semua sebelum
tahun 2.000

2.5. Rujukan Kesehatan UKS


1. Pengertian
Rujukan kesehatan adalah sistem usaha yankes antara berbagai tingkat unit yanmed di
suatu daerah (Permenkes No. 038/1972)

10
Rujukan Kesehatan: sistem jaringan yankesyang memmungkinkan terjadinya
pelimpahan wewenang dan tanggung jawab masalah kesehatan secara timbal balik
baik secara vertical maupun horizontal (Kemenkes No.128/2004)
2. Strata Pelayanan
a. Menurut permenkes 038/1972, berdasarkan tingkat wilayah rujukan:
Wilayah pelaksanaan di Kab/Kota
Wilayah Pelaksana di Propinsi
Wilayah pelaksanaan secara nasional
b. Menurut SKN dibagi 3 strata:
UKP Strata pertama (tingkat Dasar): BPS, BP, Praktek Bersama
UKP Strata kedua (tingkat Lanjut):
Praktek Dokter Spesialis
BKMM
RS Tipe C dan B Non Pendidikan
UKP Strata tiga (tingkat Unggulan):
Praktek Dokter Spesialis Konsultan
RS tipe B pendidikan dan RS tipe A

Tujuan Rujukan
1. Memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat dengan didasarkan atas
tanggung jawab bersama anatar semua unit pelayanan kesehatan
2. Agar dapat melaksanakan yankes atas dasar rujukan kesehatan, maka unit yankes
harus memenuhi persyaratan:
a. Ketenagaan
b. Fasilitas kesehatan dan pelengkapan fisik lainnya

2.6. Peran Dokter kecil pada uks tingkat Sd


Menurut Buku Pelatihan Dokter Kecil (2013:1), Dokter kecil adalah anak didik yang
dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri
sendiri, keluarga, teman murid pada khususnya. Sedangkan menurut Tim Esensi (2012:12)
dokter kecil adalah peserta didik (siswa sekolah) yang memenuhi kriteria dan telah di latih

11
untuk ikut melaksanakan sebagai usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri
sendiri, teman, keluarga, dan lingkunganya.
Salah satu program dalam UKS ialah pembinaan dokter kecil. Pembinaan kesehatan
anak usia sekolah melalui program UKS adalah salah satu strategi yang ditempuh dalam
rangka pembangunan di bidang kesehatan. Menurut buku panduan UKS dan dokter kecil
(2008 : 30), peran dokter kecil di dalam usaha kesehatan sekolah meliputi :
a. Promosi Kesehatan
1) Meggerakkan dan membimbing teman dalam melaksanakan ; pengamatan kebersihan dan
kesehatan pribadi, pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan dan Penyuluhan kesehatan.
2) Pengamatan kebersihan Ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan sekolah, contoh:
kebersihan ruang kelas dan perlengkapannya, kebersihan halaman sekolah, tempat suci,
WC, kamar mandi, persediaan air bersih, tempat sampah, saluran pembuangan, termasuk
upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

b. Penyelenggaraan Kesehatan Sekolah


Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah, antara lain
distribusi obat cacing, vitamin, dll; Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K),
Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P). Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa dokter ecil memiliki peran untuk mempromosikan dan menjadi
motivasi gaya hidup sehat bagi orang orang yang ada di sekelilingnya. Dokter kecil juga
memiliki peran untuk membantu setiap kegiatan kesehatan yang dilakukan oleh UKS.
Namun seluruh warga sekolah berperan penting untuk memaksimalkan berjalanya
program UKS.

2.7. Peran Kader Kesehatan Remaja Pad UKS Tingkat Lanjut SLTP dan SLTA
Dokter Kecil dan Kader Kesehatan Remaja adalah peserta didik yang dipilih guru guna
ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri,kelurga, teman
peserta didik pada khususnya dan sekolah pada umumnya. Kader Kesehatan Remaja atau
Kader UKS (pada jenjang SLTP dan SLTA) adalahs iswa yang memenuhi kriteria dan telah
terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap diri sendiri, teman,keluarga dan lingkungannya. Kader kesehatan Remaja adalah

12
kader kesehatan sekolah yang biasanya berasaldari murid kelas 1 dan SLTP dan sederajat,
murid kelas 1 dan 2 SMU/SMK atau sederajat yang telah mendaptkan pelatihan Kader
Kesehatan Remaja. Kader Kesehatan Remaja juga diartikan kader yang memiliki pengetahuan
tentang kesehatan remaja yang mau membantu bersama-sama memecahkan permasalahan
kesehatan khususnya pada remaja.
Peran Dokter Kecil/ Kader Kesehatan Remaja dalam memelihara, membina,
meningkatkan dan melestarikan kesehatan lingkungan sekolah sangat menentukan. Untuk itu
pihak sekolah dalam menunjuk dan menetapkan siswa yang akan jadi Dokter Kecil/Kader
Kesehatan Remaja haruslah siswa yang berprestasi disekolah, memiliki watak pemimpin,
berperilaku sehat (PHBS) bertanggung jawab dan telah mendapat pelatihan dari petugas
kesehatan(puskesmas). Karena nantinya Dokter Kecil/Kader Kesehatan Remaja tersebut akan
bertindak, berbuat dan berperilaku sehat tanpa menunggu perintah dari guru atau pihak
sekolah dan juga akan menjadi contoh bagi peserta didik lainnya.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Usaha kesehatan sekolah (UKS)adalah salah satu upaya membina dan mngembangkan
kebiasaan hidup yang sehat yang di lakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan
pelayanan kesehatan di sekolah. Perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam
rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah.
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang
dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di
sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran
utama.Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik,
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal
dengan istilah tiga program pokok (trias) UKS. Peran perawat kesehatan sekolah yang paling
utama yaitu sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah. Salah satu fungsi peran
perawat sekolah yaitu memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan
memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah.

3.2. Saran
Diharapkan dengan adanya pengetahuan tentang UKS, pihak sekolah dapat
memaksimalkan fungsi UKS agar mampu menciptakan pribadi siswa yang sehat sehingga
siswa dapat mengoptimalkan proses belajar mereka.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, W. I. Chayatin, N., 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Adaptasi. Jakarta:
Salemba Medika
Puskesmas Depok II. (2013). Pelatihan Dokter Kecil. Yogyakarta : TP UKS Kecamatan Depok.
Tim Esensi. (2012). Mengenal UKS. Erlangga: PT Gelora Aksara Pratama.
Tim Kreatif SPEKTA. (2008). Panduan UKS & Dokter Kecil. Surabaya.
Tim Pembina UKS Pusat. 2010, Strata Pelaksanaan UKS di Sekolah dan Madrasah. Pusat
Pengembangan Kualitas Jasmani Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai