Daftar isi
[sembunyikan]
1Perhitungan
2Versi Kristen
o 2.1Kisah legendanya
3Versi Al-Quran
o 3.1"Kami ceritakan kepadamu (Wahai Muhammad) perihal mereka dengan benar;
sesungguhnya mereka itu orang-orang muda yang beriman kepada tuhan mereka, dan Kami
tambahi mereka dengan hidayah dan petunjuk".[18:13]
4Pengembangan legenda
o 4.1Asal usul Suriah
o 4.2Penyebaran
o 4.3Literatur modern awal
5Pranala luar
Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu,
mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?
(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka
berdo'a: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah
bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). (Versi Dep. Agama RI)
Pada abad berikutnya, Paulus sang Diakon menceritakan kisah ini dalam bukunya Sejarah Orang-
orang Lombard (i.7) namun memberikan konteks yang berbeda:
Di perbatasan Jerman yang paling jauh di sebelah barat-barat laut, di pantai samudra sendiri,
sebuah gua tampak di sebuah batu karang yang menjorok; di sana selama masa yang tidak
diketahui, tujuh orang pemuda tertidur lama sekali.
Pakaiaan mereka menunjukkan bahwa mereka orang Romawi, demikian Paulus, dan tak ada
seorang barbar setempatpun yang berani menyentuh mereka.
Selama masa Perang Salib, tulang-tulang dari kuburan dekat Efesus, yang diidentifikasikan
sebagai relikui dari Ketujuh Pemuda ini, dipindahkan ke Marseille, Prancis, dalam sebuah peti
mati dari batu yang besar, yang hingga kini merupakan pusaka yang sangat dihargai di Gereja
Saint Victoire, Marseille.
Ketujuh Pemuda ini dimasukkan dalam kumpulan cerita Legenda Emas, buku yang paling
populer pada Abad Pertengahan Akhir, yang menetapkan tanggal kebangkitan mereka, tahun 478
M, pada masa pemerintahan Teodosius.(1).
"(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka
berdoa: "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".[18:10]
"Lalu Kami tidurkan mereka dengan nyenyaknya dalam gua itu, bertahun-tahun, yang banyak
bilangannya".[18:11]
"Kemudian Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya), untuk Kami menguji; siapakah dari dua
golongan di antara mereka yang lebih tepat kiraannya, tentang lamanya mereka hidup (dalam
gua itu)".[18:12]
"Kami ceritakan kepadamu (Wahai Muhammad) perihal mereka dengan benar;
sesungguhnya mereka itu orang-orang muda yang beriman kepada tuhan mereka, dan
Kami tambahi mereka dengan hidayah dan petunjuk".[18:13][sunting | sunting sumber]
"Dan Kami kuatkan hati mereka (dengan kesabaran dan keberanian), semasa mereka bangun
(menegaskan tauhid) lalu berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-
kali tidak menyeru tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan
perkataan yang amat jauh dari kebenaran".[18:14]
"(Mereka berkata pula sesama sendiri): "Kaum kita itu, menyembah beberapa tuhan yang lain
dari Allah; sepatutnya mereka mengemukakan keterangan yang nyata yang membuktikan
ketuhanan makhluk-makhluk yang mereka sembah itu?(Tetapi mereka tidak dapat berbuat
demikian); Maka tidak ada yang lebih zalim dari orang-orang yang berdusta terhadap
Allah.[18:15]
"Dan oleh kerana kamu telah mengasingkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka
sembah yang lain dari Allah, maka pergilah kamu berlindung di gua itu, supaya Tuhan kamu
melimpahkan dari RahmatNya kepada kamu, dan menyediakan kemudahan-kemudahan
untuk (menjayakan) urusan kamu dengan memberikan bantuan yang berguna".[18:16]
"Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, cenderung ke kanan dari gua mereka; dan
apabila ia terbenam, meninggalkan mereka ke arah kiri, sedang mereka berada dalam satu
lapangan gua itu. Yang demikian ialah dari tanda-tanda (yang membuktikan kekuasaan)
Allah. Sesiapa yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah, maka dialah yang berjaya mencapai
kebahagiaan; dan sesiapa yang disesatkanNya maka engkau tidak sekali-kali akan beroleh
sebarang penolong yang dapat menunjukkan (jalan yang benar) kepadanya".[18:17]
"Dan engkau sangka mereka sedar, padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka
dalam tidurnya ke sebelah kanan dan ke sebelah kiri (supaya badan mereka tidak dimakan
tanah); sedang anjing mereka menghulurkan dua kaki depannya dekat pintu gua; jika engkau
melihat mereka, tentulah engkau akan berpaling melarikan diri dari mereka, dan tentulah
engkau akan merasa sepenuh-penuh gerun takut kepada mereka".[18:18]
"Dan demikian pula Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya) supaya mereka bertanya-
tanyaan sesama sendiri. Salah seorang di antaranya bertanya: "Berapa lama kamu tidur?"
(Sebahagian dari) mereka menjawab: "Kita telah tidur selama sehari atau sebahagian dari
sehari". (Sebahagian lagi dari) mereka berkata: "Tuhan kamu lebih mengetahui tentang
lamanya kamu tidur; sekarang utuslah salah seorang dari kamu, membawa wang perak kamu
ini ke bandar; kemudian biarlah dia memilih mana-mana jenis makanan yang lebih baik lagi
halal (yang dijual di situ); kemudian hendaklah ia membawa untuk kamu sedikit habuan
daripadanya; dan hendaklah ia berlemah-lembut dengan bersungguh-sungguh (semasa di
bandar); dan janganlah dia melakukan sesuatu yang menyebabkan sesiapapun menyedari
akan hal kamu.[18:19]
"Sesungguhnya, kalaulah mereka mengetahui hal kamu, tentulah mereka akan merejam dan
membunuh kamu, atau mereka akan mengembalikan kamu kepada agama mereka (secara
paksa); dan jika berlaku demikian, kamu tidak sesekali akan berjaya selama-
lamanya".[18:20]
Dan demikian Kami dedahkan hal mereka kepada orang ramai supaya oang-orang itu
mengetahui bahawa janji Allah menghidupkan semula orang mati adalah benar, dan bahawa
hari kiamat itu tidak ada sebarang syak padanya;pendedahan itu berlaku semasa orang-orang
itu berbantah sesama sendiri mengenai perkara hidupnya semula orang mati. Setelah itu maka
(sebahagian dari) mereka berkata: Dirikanlah sebuah bangunan di sisi gua mereka, Allah
jualah yang mengetahui akan hal ehwal mereka. Orang-orang yang berkuasa atas urusan
mereka (pihak raja) pula berkata: Sebenarnya kami hendak membina sebuah masjid (tempat
ibadah) di sisi gua mereka.[18:21]
(Sebahagian dari) mereka akan berkata: Bilangan Ashabul Kahfi itu tiga orang, yang
keempatnya ialah anjing mereka; dan setengahnya pula berkata bilangan mereka lima orang,
yang keenamnya ialah anjing mereka, secara meraba-raba dalam gelap akan sesuatu yang
tidak diketahui; dan setengahnya yang lain berkata: Bilangan mereka tujuh orang dan
kelapannya ialah anjing mereka. Katakanlah (wahai Muhammad): Tuhanku lebih
mengetahui akan bilangan mereka, tiada yang mengetahui bilangannya melainkan sedikit.
Oleh itu janganlah engkau berbahas dengan sesiapapun mengenai mereka melainkan dengan
bahasan (secara sederhana) yang nyata (keterangannya di dalam al-Quran), dan janganlah
engkau meminta penjelasan mengenai hal mereka kepada seseorang pun dari golongan (yang
membincangkannya).[18:22]
Dan janganlah engkau berkata mengenai sesuatu (yang hendak dikerjakan): Bahawa aku
akan lakukan yang demikian itu, kemudian nanti.[18:23]
Melainkan (hendaklah disertakan dengan berkata): InsyaAllah. Dan ingatlah serta
sebutlah akan Tuhanmu jika engkau lupa; dan katakanlah: Mudah-mudahan Tuhanku
memimpinku ke jalan petunjuk yang lebih dekat dan lebih terang dari ini.[18:24]
Dan mereka telah tinggal tidur dalam gua mereka :tiga ratus tahun (dengan kiraan ahli kitab)
dan sembilan lagi (dengan kiraan kamu).[18:25]
Katakanlah (wahai Muhammad): Allah jua yang mengetahui tentang masa mereka tidur;
bagiNya-lah tertentu ilmu pengetahuan segala rahsia langit dan bumi; terang sungguh
penglihatanNya dan jelas sungguh pendengaranNya (terhadap segala-galanya)! Tidak ada
bagi penduduk langit dan bumi pengurus selain daripadaNya) dan ia tidak menjadikan
sesiapapun masuk campur dalam hukumNya.[18:26]
ASHABUL KAHFI adalah anak-anak dari penguasa-penguasa dan tokoh di masa lalu. Telah
disebutkan para ulama tafsir baik dari generasi salaf maupun kalaf kalau di suatu hari ketika
kaumnya sedang merayakan hari besar agama mereka, mereka pergi meningalkan kaumnya yang
berkumpul di pusat kota setahun sekali itu.
Kalangan pemuda ini lebih memilik menyingkir ketimbang mengikuti ajaran kaumnya.
Kaumnya itu menyembah berhala dan menyembelih bintang ternak sebagai persembahan untuk
berhala. Tersebutlah Dikyanus, seorang raja yang kejam dan keji yang memerintahkan perilaku
tersebut. Ketika rakyatnya berkumpul untuk merayakan perilaku tersebut, keluarlah para pemuda
itu bersama keluarga dan kaumnya. Satu persatu dari mereka meninggalkan tempat tersebut
karena menolak bersujud kepada berhala. Orang yang pertama di antara mereka duduk di bawah
pohon rindang. Satu lagi ikut duduk di sana dan selanjutnya beberapa orang mulai berdatangan
dan menempati tempat tersebit. Mereka belum saling mengenal namun hati mereka yang beriman
membuat mereka dipertemukan.
Menurut hadis muallaq yang diriwayatkan oleh Iman Bukhari dari Yahya bin Said dari
Amrah dari Aisyah r.a. ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, Ruh-ruh itu berbaris bagaikan
tentara. Siapa yang memercayainya, ia selamat dan siapa yang mengingkarinya ia
celaka. (Fathul Bari, 6:469)
Tidak lama kaumnya melihat dan mengadukan peristiwa ini kepada raja mereka. Kaum
mukmin itu pun dipanggil dan diintogerasi raja Dykianus. Dan mereka menjawab semua
pertanyaan itu dengan kebenaran dan menyeru rajanya untuk beriman kepada Allah. Namun raja
menolak serta murka. Ia malah memerintahkan kaum yang berseberangan dengannya itu untuk
membuka pakaian sebagai tanda tidak diakuinya pemuda-pemuda itu diantara kaumnya. Allah
lantas memberi kesempatan mereka untuk berlari menyelamatkan diri dan agama mereka dari
fitnah.
Salah seorang dari mereka lantas meninggalkan kaumnya dengan bersembunyi di sebuah
gua. Lantas Allah menutup pendengaran mereka sampai beberapa tahun untuk menyelamatkan
mereka dari situasi dan kondisi yang mendesak. Allah telah menyediakan mereka tempat yang
layak, dengan sirkulasi udara yang baik, cahaya matahari yang bagus, dan terhindar dari
kegelapan. Masa-masa berlalu sementara mereka masih tertidur di dalam gua. Ketika kehidupan
di luar sana telah berganti, Allah menghendaki mereka untuk tetap hidup.
Ketika Islam telah berjaya dan situasi dan kondisi telah berubah ke arah yang lebih baik,
mereka pun dibangunkan oleh Allah dari tidur yang sangat panjang selama 300 tahun lebih.
Ketika mereka merasa lapar, salah seorang dari mereka keluar mencari makanan dengan
simpanan uang. Kaumnya juga berkata untuk tetap berperilaku lemah lembut di dunia luar dan
tetap merahasiakan persembunyian mereka. Sebab dalam bayangan mereka saat itu, masa belum
berganti dan kehidupan belum menuju ke arah yang lebih baik.
Betapa Allah telah menyelamatkan mereka dengan kembali meniupkan mereka ruh
setelah beratus-ratus tahun lamanya mereka berada dalam tidur panjang. Dari riwayat tersebut
hendaklah manusia menyadari hikmah paling besar dimana Allah telah menentukan kehidupan
setelah kematian.
Kisah ashabul kahfi selalu menjadi contoh teladan dalam kehidupan manusia serta
menjadi saksi akan kebenaran akidah dalam masyarakat manapun. Dalam kondisi kuat, dukungan
manusia akan akidah itu sangat besar. Kisah ini menjadi contoh yang sangat jelas dimana bentuk
kesederhanannya dapat tercermin dari para pemuda yang beriman itu.