Ejector adalah salah satu jenis mesin fluida yang banyak digunakan untuk
mendukung salah satu proses pada industri, antara lain: proses vacuum destilation,
pompa untuk fluida berbahaya (Tesar, 2011), desalination (Yuan, dkk, 2011;
Khumar, dkk, 2005; El-Nashar A.M,dkk, 1984, micro bubbles generator (Evans,
dkk, 1996), refrigeration (Ruangtrakoon, 2011; Huang dkk, 2010; Butterworth
dan Sheer, 2007; Chunnanond, dkk, 2004), pengolahan dan pengawetan produk
pangan (McDonald, dkk, 2000), pemotongan material (Osman, dkk, 2004), mixer
(Balamurugan, dkk, 2007; Evans, dkk, 2001), passive core injection system
(Narabayashi, 2000). Berdasarkan aplikasi ini, secara fungsi ejector dapat bekerja
sebagai compressor, vacuum pump, mixer, bubble generator, booster pump.
Ejector juga mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan mesin fluida
lain, yaitu: mampu beroperasi dengan fluida multi fase, konstruksinya relatif
sederhana, perawatan relatif mudah, dan pengadaan relatif murah.
Berdasarkan fase fluida yang digunakan pada ejector dikenal beberapa
jenis ejector, yaitu: liquid-liquid ejector, gas-gas ejector, gas-liquid ejector, dan
liquid-gas ejector. Pada proses-proses tekanan rendah atau vacuum banyak
digunakan liquid-gas ejector sebagai vacuum pump, sebagaimana pada proses
flash desalination dan proses vacuum frying. Flash desalination adalah metode
pemurnian air laut menjadi fresh water dengan cara menguapkan air laut pada
tekanan di bawah tekanan atmosfir (Khumar, dkk, 2005). Proses vacuum frying
adalah metode pengolahan produk perkebunan di bawah tekanan atmosfir untuk
menghasilkan hasil olahan berkualitas tinggi. Pemilihan liquid-gas ejector pada
proses ini dengan pertimbangan antara lain: ejector mampu bekerja dengan baik
pada fluida multi fase, fluida yang bersifat korosif, dan tidak memerlukan
pelumasan.
1
2
Gas
(Suction fluid)
hambatan aliran pada diffuser yang disebabkan oleh sirkulasi yaitu: metode injeksi
aliran pada lokasi sirkulasi (Duggin, 1977; Nishi, 1998), mengarahkan aliran
dengan swirl generator (Gulich, 2010; Sheen H.J, dkk, 1994; Shimizu, dkk,
1982), membentuk luas penampang diffuser bertambah berdasar pada gradien
tekanan konstan (Long dan Yang, 2012; Gurulingam dkk., 2012). Pada penelitian
ini, metode mengarahkan aliran dengan swirl generator dipilih sebagai metode
yang diharapkan mampu memberi dampak perbaikan pada pada kinerja liquid-gas
ejector. Pertimbangan pemilihan metode ini berdasarkan pada proses dan
kontruksi swirl generator sesuai untuk diaplikasikan pada liquid-gas ejector.
Rincian hal-hal yang diusulkan pada perlakuan aliran pada diffuser
diperlihatkan pada Tabel 1.1.
Pada Table 1.1 diperlihatkan beberapa metode perlakuan aliran pada diffuser
inlet. Metode perlakuan aliran dengan injeksi aliran dan pengarah aliran arah
radial tidak memungkinkan untuk diterapkan pada liquid-gas ejector, sehingga
diperlukan metode lain yang mampu menghasilkan efek serupa. Metode diusulkan
untuk memperlakukan aliran adalah pembangkitan swirl dengan kumpulan sirip
bersudut terhadap arah aliran. Keterbaharuan dari pembangkitan swirl adalah pada
penelitian ini menggunakan swirl dengan kontruksi yang terdiri dari susunan sirip
tipis tersusun annular pada dinding pipa dengan arah membentuk sudut terhadap
arah aliran.
5