Anda di halaman 1dari 5

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ejector adalah salah satu jenis mesin fluida yang banyak digunakan untuk
mendukung salah satu proses pada industri, antara lain: proses vacuum destilation,
pompa untuk fluida berbahaya (Tesar, 2011), desalination (Yuan, dkk, 2011;
Khumar, dkk, 2005; El-Nashar A.M,dkk, 1984, micro bubbles generator (Evans,
dkk, 1996), refrigeration (Ruangtrakoon, 2011; Huang dkk, 2010; Butterworth
dan Sheer, 2007; Chunnanond, dkk, 2004), pengolahan dan pengawetan produk
pangan (McDonald, dkk, 2000), pemotongan material (Osman, dkk, 2004), mixer
(Balamurugan, dkk, 2007; Evans, dkk, 2001), passive core injection system
(Narabayashi, 2000). Berdasarkan aplikasi ini, secara fungsi ejector dapat bekerja
sebagai compressor, vacuum pump, mixer, bubble generator, booster pump.
Ejector juga mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan mesin fluida
lain, yaitu: mampu beroperasi dengan fluida multi fase, konstruksinya relatif
sederhana, perawatan relatif mudah, dan pengadaan relatif murah.
Berdasarkan fase fluida yang digunakan pada ejector dikenal beberapa
jenis ejector, yaitu: liquid-liquid ejector, gas-gas ejector, gas-liquid ejector, dan
liquid-gas ejector. Pada proses-proses tekanan rendah atau vacuum banyak
digunakan liquid-gas ejector sebagai vacuum pump, sebagaimana pada proses
flash desalination dan proses vacuum frying. Flash desalination adalah metode
pemurnian air laut menjadi fresh water dengan cara menguapkan air laut pada
tekanan di bawah tekanan atmosfir (Khumar, dkk, 2005). Proses vacuum frying
adalah metode pengolahan produk perkebunan di bawah tekanan atmosfir untuk
menghasilkan hasil olahan berkualitas tinggi. Pemilihan liquid-gas ejector pada
proses ini dengan pertimbangan antara lain: ejector mampu bekerja dengan baik
pada fluida multi fase, fluida yang bersifat korosif, dan tidak memerlukan
pelumasan.

1
2

Ditinjau dari kontruksinya, ejector merupakan vacuum pump yang paling


sederhana dibandingkan dengan vacuum pump jenis: sentrifugal, aksial, two-
impeller straight lobe, helical lobe, reciprocating, sliding-vane rotary, rotary oil-
sealed, rotary piston type. Kesederhanaan tersebut tercermin dari kontruksi
ejector yang terdiri dari: nozzle, vacuum chamber, throat, dan diffuser.
Konfigurasi bagian-bagian tersebut diperlihatkan pada Gambar 1.1.
Prinsip kerja ejector adalah berdasarkan pada transfer momentum antara
aliran motive fluid dengan suction fluid yang terjadi di dalam suction chamber dan
throat. Transfer momentum di dalam throat menyebabkan terjadinya perubahan
tekanan dan mixing. Mixing antara liquid dan gas yang terjadi pada throat
mengakibatkan perubahan pola aliran jet flow menjadi froth flow. Perubahan pola
aliran ini melalui mekanisme plunging jet (Cunningham, dkk, 1974; Biswas, dkk,
1981; Brahim, dkk, 1984; Cramer, 1992; Balamurugan, 2007; Dvorak, 2007;
Rahman, dkk, 2010; Daru dkk, 2012).

Gas
(Suction fluid)

Gambar 1.1 Skema konstruksi liquid-gas ejector.


3

Permasalahan umum yang terjadi pada mesin-mesin fluida yang


berhubungan dengan kinerja adalah efisiensi yang cenderung rendah. Penyebab
hal ini diduga sebagai akibat dari proses konversi energi yang tidak maksimum
dan rugi-rugi aliran yang cenderung besar. Permasalahan yang serupa juga terjadi
pada ejector. Kinerja ejector dipengaruhi oleh faktor transfer momentum
(Rahman dkk, 2010; Elger, D.F., dkk, 1994; Brahim, dkk, 1984) dan rugi-rugi
aliran yang terjadi akibat skin friction dan drag (Neve, 1991; Ando, dkk, 2007;
McDonald, 1966).
Berbagai penelitian mengenai liquid-gas ejector telah dilakukan, antara lain:
mengenai rugi-rugi aliran yang terjadi pada beberapa bagian, yaitu: nozzle, suction
chamber, throat, dan diffuser. Berdasarkan literatur ilmiah yang telah ditemukan,
penelitian mengenai nozzle, suction chamber, throat telah banyak dilakukan,
namun penelitian mengenai perlakuan diffuser pada liquid-gas ejector masih
sedikit ditemukan.
Pemetaan permasalahan yang berhubungan dengan komponen utama liquid-
gas ejector menggambarkan bahwa beberapa penelitian mengenai diffuser
dilakukan secara terpisah dan terbatas pada fluida berfase tunggal (Lampiran 1).
Penelitian mengenai pengaruh rugi-rugi aliran pada diffuser yang digunakan pada
liquid-gas ejector sebagai vacuum pump, peneliti hingga saat ini belum
menemukan. Berdasarkan hal ini, maka penelitian pada diffuser menjadi perlu
dilakukan untuk mengungkapkan dan memahami akibat dari rugi-rugi aliran pada
diffuser terhadap kinerja liquid-gas ejector sebagai vacuum pump untuk berbagai
kondisi operasional.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dapat dipahami bahwa
untuk meningkatkan kinerja liquid-gas ejector dapat dilakukan dengan cara
menurunkan rugi-rugi aliran pada diffuser. Hambatan aliran pada diffuser salah
satu penyebabnya adalah adverse pressure gradient yang memicu terjadinya
sirkulasi aliran. Ada beberapa metode yang dapat diterapkan untuk menurunkan
4

hambatan aliran pada diffuser yang disebabkan oleh sirkulasi yaitu: metode injeksi
aliran pada lokasi sirkulasi (Duggin, 1977; Nishi, 1998), mengarahkan aliran
dengan swirl generator (Gulich, 2010; Sheen H.J, dkk, 1994; Shimizu, dkk,
1982), membentuk luas penampang diffuser bertambah berdasar pada gradien
tekanan konstan (Long dan Yang, 2012; Gurulingam dkk., 2012). Pada penelitian
ini, metode mengarahkan aliran dengan swirl generator dipilih sebagai metode
yang diharapkan mampu memberi dampak perbaikan pada pada kinerja liquid-gas
ejector. Pertimbangan pemilihan metode ini berdasarkan pada proses dan
kontruksi swirl generator sesuai untuk diaplikasikan pada liquid-gas ejector.
Rincian hal-hal yang diusulkan pada perlakuan aliran pada diffuser
diperlihatkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Metode perlakuan aliran pada diffuser inlet.

Metode perlakuan aliran


No Deskripsi Metode yang diusulkan
pada diffuser inlet

1 Pembangkitan Sirip pengarah aliran Injeksi fluida arah aksial dan


swirl flow tangensial. (Bosoic, 2010;
Duggin,1977).
2 Geometri Sudut sirip terhadap Jumlah dan ukuran nosel
arah aliran (Duggin, 1977).
3 Arah sirip Sirip aksial Sirip radial (Okhio, 1983)

Pada Table 1.1 diperlihatkan beberapa metode perlakuan aliran pada diffuser
inlet. Metode perlakuan aliran dengan injeksi aliran dan pengarah aliran arah
radial tidak memungkinkan untuk diterapkan pada liquid-gas ejector, sehingga
diperlukan metode lain yang mampu menghasilkan efek serupa. Metode diusulkan
untuk memperlakukan aliran adalah pembangkitan swirl dengan kumpulan sirip
bersudut terhadap arah aliran. Keterbaharuan dari pembangkitan swirl adalah pada
penelitian ini menggunakan swirl dengan kontruksi yang terdiri dari susunan sirip
tipis tersusun annular pada dinding pipa dengan arah membentuk sudut terhadap
arah aliran.
5

1.3 Asumsi dan Batasan Masalah


Batasan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Fluida yang digunakan adalah air sebagai liquid dan udara sebagai gas.
2. Selama proses berlangsung tidak terjadi perpindahan massa.
3. Selama proses di dalam ejector tidak terjadi perubahan fase.
4. Posisi ejector adalah vertikal dengan arah aliran ke bawah.
5. Fluida dan air bersifat immiscibles

1.4 Tujuan penelitian


Tujuan utama penelitian ini adalah memahami pengaruh penggunaan swirl
generator sebagai perlakuan aliran pada diffuser pada sistem liguid-gas ejector
yang difungsikan sebagai vacuum pump. Untuk mencapai tujuan utama tersebut
diperlukan tujuan yang bersifat spesifik yaitu:
1. Mengetahui pengaruh parameter operasional (Debit motive flow dan debit
suction flow) terhadap karakteristik liquid-gas ejector ditinjau dari profil
distribusi tekanan, pola aliran, dan kinerja (efisiensi dan tekanan
vacuum).
2. Mengetahui pengaruh penggunaan swirl generator sebagai pengarah
aliran menuju diffuser terhadap karakteristik liquid-gas ejector.

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini bermanfaat antara lain:
1. Memperkaya informasi berupa data dalam perencanaaan liquid-gas
ejector yang digunakan sebagai vacuum pump.
2. Sebagai salah satu metode untuk memonitor kinerja liquid-gas ejector
berdasarkan posisi mixing yang teridentifikasi melalui didtribusi
tekanan pada throat.
3. Memberikan informasi pengaruh adanya perlakuan aliran jenis swirl
generator pada diffuser inlet terhadap kinerja vacuum pump jenis
liquid-gas ejector.

Anda mungkin juga menyukai