PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan kekayaan alam. Hal ini
tentunya didukung oleh iklim tropis yang dimiliki Indonesia sehingga
memungkinkan beraneka ragam tumbuhan hidup dan berkembang. Sebagian dari
tumbuh-tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk
mengobati berbagai penyakit, tumbuhan tersebut biasa disebut sebagai tanaman
obat. Faktor biotik maupun abiotik akan menunjang keberlangsungan hidup dari
tanaman tersebut.
Tanaman obat merupakan salah satu tanaman yang sensitif terhadap
lingkungan tumbuh. Lingkungan tumbuh yang tidak sesuai akan mengurangi
kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan tanaman obat baik ripang, daun, maupun
batangnya. Kandungan senyawa aktif yang ada pada tanaman obat sensitif terhadap
lingkungan tumbuhnya. Lingkungan tumbuh yang dimaksud meliputi tanah, iklim
maupun curah hujan.
Tanaman yang bermanfaat sebagai obat sangat beragam, antara lain
temulawak, sambiloto, lempuyang, kunyit, kumis kucing, kapulaga, jahe, brotowali,
iler, lavender, kemuning dan masih banyak tanaman lain. Setiap tanaman obat
memiliki kebutuhan lingkungan tumbuh yang berbeda-beda.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan mampu
mengenal tanaman obat dan pemanfaatannya.
2. Tujuan Khusus
Mengetahui Nama Jenis Tanaman (Latin, Nasional, Daerah)
Mengetahui Morfologi Tanaman
Mengetahui Kandungan Bahan Aktif
Mengetahui Bagian Yang Digunakan
Mengetahui Khasiatnya
Mengetahui Foto/Gambar : keseluruhan tanaman, bagian yang digunakan
untuk obat dan ciri khusus.
Mengetahui ramuan untuk meningkatkan kesehatan dan 10 jenis penyakit
terbanyak di wilayah kerjanya.
C. Sasaran
Peserta Pelatihan Selfcare Ramuan dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga
BAB II
METODOLOGI
Morfologi tumbuhan
Batang tegak, tinggi 15-35 cm, akar keluar pada percabangan. Daunnya kecil-
kecil, panjang 4-5 mm lebar 2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata,
warna daun bagian atas hijau tua, bagian bawah hijau muda. Daun tersusun di kiri
kanan batang induk sampai ke percabangannya yang menyerupai cakar ayam
dengan sisik-sisiknya (Dalimartha, 1999). Cakar Ayam mempunyai habitus terna,
merayap, sedikit tegak. Batang bulat, liat, bercabang-cabang menggarpu, tanpa
pertumbuhan sekunder dan putih kecoklatan. Daun tunggal, tersusun dalam garis
sepanjang batang, berhadapan, panjang 1-2 mm, halus dan hijau. Spora 28 berupa
sporangium tereduksi diketiak daun dan berwarna putih. Akar serabut, muncul
dari batang yang berdaun dan berwarna coklat kehitaman (Hutapea, 1999). S.
doederleinii Hieron. tumbuh liar di tepi-tepi sungai, batu-batuan basah dan di
dinding tebing yang basah, dari ketinggian 400-750 meter diatas permukaan laut
(Hutapea, 1999).
Klasifikasi Tumbuhan
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Lycopodiinae
Bangsa : Selaginellales
Suku : Selaginellaceae
Marga : Selaginella
Jenis : Selaginella doederleinii Hieron (Hutapea, 1999).
Tanaman S. doederleinii Hieron. dilaporkan mengandung alkaloid, saponin dan
phytosterol (Dalimarta, 1999). Ekstrak etanolik Selaginella doederleinii Hieron.
dilaporkan mengandung lima komponen lignans yaitu (-)-lirioresinol A, (-)-
lirioresinol B, (+)-wikstromol, (-)-nortracheloside, (+)- matairesinol. Selain itu
juga mengandung dua komponen fenilpropanon yaitu 3-hidroksi-1-(3-metoksi-4-
hidroksifenil)-propan-1-on, 3-hydroksi-1-(3,5-dimetoksi-4hidroksifenil)-propan-
1-on dan empat biflavonoid.
Tanaman ini berkhasiat untuk menghilangkan panas dan lembab, melancarkan
aliran darah, antitoksik, antineoplasma, penghenti pendarahan (hemostatis) dan
menghilangkan bengkak. Selain itu Selaginella doederleinii Hieron juga
berkhasiat untuk mengatasi batuk, infeksi saluran nafas, radang paru, hepatitis,
diare, keputihan, tulang patah, pendarahan dan kanker (Dalimarta, 1999).
Kanker : ~ Ambillah Tanaman Cakar Ayam sejumlah 60 gr S. doederleinii kering
di rebus selama 3 - 4 jam dengan api kecil, minum sesudah dingin. Batuk, radang
paru, radang amandel (Tonsilitis) : ~ Ambillah Tanaman Cakar Ayam sejumlah
30 gr Selaginella doederleinii di rebus, minum. Jari tangan bengkak : Dilumatkan,
tempel ke tempat yang sakit. Tulang patah : ~ Ambillah Tanaman Cakar Ayam
Selaginella sejumlah 15 - 30 gr... Selaginella. doederleinii segar di rebus, minum.
Untuk Pemakaian Luar, dilumatkan serta ditempelkan ke tempat yang patah,
apabila patahnya tertutup serta posisi tulangnya baik.
Daun sendok dikenal dengan nama Plantago mayor., tetapi juga disebut Plantago
asiatika L. atau Plantagodepressa Willd. Termasuk kedalam famili tumbuhan
Plantaginaceae. Nama daerahnya Ki urat, kuping menjangan, otot-ototan,
ceuliuncal, meloh kiloh, sangkabuah, sangkubah, suri pandak dan torongoat.
Habitus tanaman daun sendok berupa herba, semusim, tinggi 6-50 cm. Batangnya
pendek, bulat, berwarna coklat. Daunnya tunggal, bulat telur sampai lancet,
ujungnya tumpul, pangkal meruncing, tepi bergerigi, roset, akar panjang 3-22 cm,
lebar 1-20 cm, permukaan licin, panjang tangkai 1-25 cm, pertulangan daun
melengkung, hijau muda, hijau. Bunga majemuk berbentuk bulir dengan panjang
40 cm, tangkai berbulir dengan panjang 4-27 cm, panjang tajuk 1,5 mm berwarna
putih. Buahnya terdiri dari kotak-kotak, tiap kotak berisi 2- 4 biji, berwarna hijau.
Bijinya bulat kecil, jika masih muda berwarna coklat,
setelah tua berwarna hitam. Jenis akar serabut, warna putih kotor.
Sifat kimiawi yang terdapat pada duan sendok ialah : Seluruh herba; Kandungan
kimia a.l: Seluruh herba : plantagin,aucubin, ursolic acid,bethasitosterol,hentria-
contane dan plantaglucide yang terdiri dari methyl d-galacturonate, D-3galactose,
L-arabinose dan L-rhammose. Vitamin B1, C, A dan kalium. Rhinantin,turunan
dari naphazolin sebagaiandrenergik agent, menghilangkan nyeri urat. Biji :
planterolic acid, plantasan (dengan komposisi xylose, arabinose, galacturonic acid
dan rhammose), protein adenine, choline, catalpol, dan asamlemak; palmitic acid,
succinic acid, stearic acid, arachidic acid, linolenicacid dan lenoleic acid.
Manfaat daun sendok dalam mengobatan sangat banyak karena tumbuhan ini
bersifat : anti inflamasi (anti radang), peluruh airseni (diuretic), karena unsur K,
peluruh dahak (mucolytic), menghentikan batuk (antitusiv), antiseptik karena
glikosid aukubin, aphrodisiak memperbaiki penglihatan pada penderita kencing
manis, hepatoprotektor, menormalkan aktivitas hati. Mempunyai Rasa manis dan
sifat dingin.
Melancarkan Kencing
Cuci bersih herba daun sendok segar 50 lembar, tambahkan gula batu secukupnya
rebus bahan tersebut dengan 3 liter air sampai sampai air rebusannya tersisa
separuh, minum seperti air teh, habiskan dalam sehari.
Kencing Berdarah
Cuci herba daun sendok segar, lalu tumbuk sampai lumat. peras dan saring sampai
airnya terkumpul 1 gelas. minum sebelum makan.
Disentri Panas
Cuci herba daun sendok, lalu tumbuk halus. Peras dan saring sampai terkumpul 1
gelas. Tambahkan madu 2 sendok sambil aduk rata, tim air perasan tersebut
sebentar, minum sekaligus selagi hangat.
Mimisan
Cuci daun sendok segar (12 Lembar) lalu giling. seduh dengan secangkir air panas.
Setelah dingin peras dan saring, lalu minum sekaligus.
Kencing Manis
Cuci bersih herba daun sendok segar, rebus 1 tanaman seutuhnya dan daun salam 7
lembar dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring
airnya, lalu minum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
7. Pacar Kuku
Daun Lawsonia inermis Linnaeus atau dikenal sebagai daun inai atau henna, oleh
masyarakat pedesaan tertentu di Indonesia sering digunakan sebagai obat
penyembuh luka di kulit badan. Penggunaan daun ini biasanya dengan cara
dilumatkan langsung ditempelkan di daerah luka dan dibalut dengan kain atau kasa.
Dugaan sementara jika daun Lawsonia inermis L dapat menyembuhkan luka di
kulit badan, maka daun Lawsonia inermis L juga dapat digunakan untuk
penyembuhan luka di dalam rongga mulut. Disamping itu kemungkinan di dalam
daun Lawsonia inermis L terkandung senyawa-senyawa yang mempuyai sifat
antibakteri yang membantu proses penyembuhan
Pacar kuku banyak ditanam sebagai tanaman hias, karena bunganya foto
sepanjang tahun, dan karena bunganya harum sering digunakan dalam wangi nan
wangian, Pacar Kuku berasal dari Afrika Timur Laut dan Asia Barat Daya lega
Daun Pacar Kuku biasanya digunakan dalam upacara adat di Nusantara untuk ciri
acara seremonial melukis tangan atau bagian tubuh remaja putri calon pengantin
kalau GABU sekarang sih populer dengan nama tato temporer. Daun pacar Kuku
biasa juga FACE disebut da NAI" mempunyai nama ilmiah Lawsonia inermis dan
nama dagang internasionalnya adalah Henna" Daun pacar kuku mengandung zat
warna lawson yang dapat diekstrak sebagai kristal In Su berwarna kungin jingga,
digunakan untuk mewarnai wol dan sutera. Daun mengandung tanin a 4,5
digunakan untuk obat penghenti diare. serbuk daun digunakan untuk obat luka.
Bunga mengandung minyak atsiri yang berbau seperti trimetil amina, digunakan
dalam kosmetika. Biji mengandung minyak (0,5%). Kayu kelabu, keras, digunakan
untuk membuat barang-barang kecil dan tusuk gigi.
Bagi masyarakat pedesaan di Indonesia daun Pacar Kuku (inai sering digunakan
sebagai obat penyembuh luka di kulit badan. Penggunaan daun ini biasanya dengan
ra dilumatkan langsung ditempelkan di daerah luka dan dibalut dengan kain atau
infeksi kuku dan herpes Daun pacar kuku berkhasiat untuk mengobati penyakit
kulit, infeksi kuku dan herpes, bila diseduh dengan teh bisa mencegah kegemukan,
bunganya bisa dipakai sebagai obat antirematik. Berikut ini adalah pemanfaatan
tanaman pacar kuku sebagai obat Pacar Kuku untuk mengobati bengkak Caranya:
Daun inai atau pacar kuku ditumpuk sampai halus, campur dengan sedikit tawas
maka bengkak akan segera Lalu tempelkan ramuan tadi pada bagian yang sakit,
hilang. Pacar Kuku untuk mengobati kudis dan bisul caranya ambil daun pacar
Kuku Dapat Uang secukupnya, cuci bersih kemudian tumbuk, tempelkan pada
bagian tubuh yang sakit.
Pohon, tinggi 10-40 m. Ujung ranting berambut. Daun penumpu bentuk lanset,
panjang 1-2 cm. Daun berseling. Anak daun 5-13, bulat telur memanjang,
meruncing, tumpul, mengkilat sekali, 4-10 kali 2,5-5 cm; anak tangkai lk 0,5-1,5
cm. Tandan bunga di ujung dan duduk di ketiak, sedikit atau tidak bercabang,
berambut coklat, berbunga banyak, panjang 7-11 cm; anak tangkai 0,5-1,5 cm;
bunga sangat harum.
Kelopak bentuk lonceng sampai bentuk tabung, bergigi 5, tinggi lk 7 mm. Mahkota
kuning oranye. Daun mahkota berkuku; bidang bendera bentuk Iingkaran atau bulat
telur terbalik, berlipat kuat, melengkung kembali, garis tengah lebih kurang 1 cm;
lunas lebih pendek daripada sayap, pucat. Bakal buah berambut lebat, bertangkai
pendek, bakal biji sebanyak 2-6.
Polongan bertangkai di atas sisa kelopak, hampir bulat lingkaran, dengan paruh di
samping, pipih sekali, sekitarnya bersayap, tidak membuka, garis tengah lk 5 cm,
pada sisi yang lebar dengan ibu tulang daun yang tebal. Biji kebanyakan 1.
Kerapkali ditanam; 1-800 m. Catatan: Kayunya mempunyai warna dan kwalitas
yang baik sekali; dipergunakan sebagai bahan bangunan dan kayu meubel. Di
Maluku pohon ini menghasilkan kayu akar (wortelhout) yang bagus. Kulitnya
dipakai sebagai obat; dalam keadaan hidup pohon tersebut rnengandung cairan
yang merah darah. Bagian yang digunakan Kulit kayu, getah (resin) dan daun
muda.
Resin dikenal dengan nama kino (asam kinotanat dan zat warna merah.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Papilionaceae
Genus : Pterocarpus
Spesies : Pterocarpus indicus Willd.
KHASIAT : Astringen dan diuretik.
Getah yang keluar dari pepagan akan mengental dan berwarna merah gelap/merah
darah, yang disebut kino atau sangre de drago (darah naga), dan memiliki daya obat
(astringensia). Kino terdiri atas asam kinotanat dan zat warna merah. Simplisia
yang digunakan untuk obat seperti kayu, resin merah (kino), dan daun muda.
Angsana bersifat diuretik. Secara tradisional, pepagan pohon ini biasa direbus dan
airnya digunakan untuk menghentikan murus (diare) atau sebagai obat kumur untuk
menyembuhkan , dan juga untuk mengobati sariawan, dan migren.
Air rendaman daun-daunnya digunakan untuk keramas agar rambut tumbuh lebih
baik; sementara daun mudanya yang dilayukan digunakan untuk mempercepat
masaknya bisul.
Kino dan ekstrak daun angsana juga dilaporkan memiliki khasiat untuk
mengendalikan tumor dan kanker.
Ekstrak getah batang angsana dapat pula dijadikan penyembuhan untuk keracunan.
Efek tumbuhan ini mirip dengan tumbuhan gambir, tapi jarang diketahui. Oleh
Etnis Gayo, air remasan daun angsana yang dicampur dengan gula aren dapat
menyembuhkan demam (diminum 2-3 kali sehari).
Angsana juga sering ditanam sebagai pagar hidup dan pohon pelindung di
sepanjang tepi kebun wanatani.
Perakarannya yang baik dan dapat mengikat nitrogen, mampu membantu
memperbaiki kesuburan tanah. Karena tajuknya yang rindang, angsana kemudian
juga populer sebagai tanaman peneduh dan penghias tepi jalan di perkotaan,
khususnya di Asia Tenggara.Akan tetapi pohon-pohon angsana yang ditanam di
tepi jalan, kebanyakan berasal dari stek batang yang berakar dangkal, sehingga
mudah tumbang. Lagipula, pohon-pohon peneduh yang sering mengalami
pemangkasan akan menumbuhkan cabang-cabang baru (trubusan) yang rapuh dan
mudah patah; dengan demikian perlu berhati-hati bila menanamnya di daerah yang
banyak berangin.
Bagian tanaman yang digunakan :
Kulit kayu, untuk :
- Batu ginjal.
- Sariawan mulut (obat kumur).
Daun muda, untuk :
- Kencing manis
- Bisul
Getah (Kino), untuk :
- Luka (obat luar).
- Sariawan mulut (obat luar).
11. Kina
Kina merupakan tanaman obat berupa pohon yang berasal dari Amerika Selatan
di sepanjang pegunungan Andes yang meliputi wilayah Venezuela, Colombia,
Equador, Peru sampai Bolivia. Daerah tersebut meliputi hutanhutan pada
ketinggian 900-3.000 m dpl. Bibit tanaman kina yang masuk ke Indonesia tahun
1852 berasal dari Bolivia, tetapi tanaman kina yang tumbuh dari biji tersebut
akhirnya mati. Pada tahun 1854 sebanyak 500 bibit kina dari Bolivia ditanam di
Cibodas dan tumbuh 75 pohon yang terdiri atas 10 klon.
Klasifikasi Tanaman Kina
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Keluarga : Rubiaceae
Genus : Chinchona
Spesies : Chinchona spp.
Tanaman berupa pohon dengan tinggi hingga 17m, cabang berbentuk galah yang
bersegi 4 pada ujungnya, mula-mula berbulu padat dan pendek kemudian agak
gundul dan berwarna merah. Daun letaknya berhadapan dan berbentuk elips,
lama kelamaan menjadi lancip atau bundar, warna hijau sampai kuning kehijauan,
daun gugur berwarna merah. Tulang daun terdiri dari 11 12 pasang, agak
menjangat, berbentuk galah, daun penumpu sebagian berwarna merah, sangat
lebar. Ukuran daun panjang 24 25cm, lebar 17 19cm. Kelopak bunga
berbentuk tabung, bundar, bentuk gasing, bergigi lebar bentuk segitiga, lancip.
Bunga wangi, bentuk bulat telur sampai gelendong.
khasiat dan manfaat kina bagi kesehatan/ Kulit: Berasa pahit. Daun letak daunnya
berhadapan, bentuknya bundar telur sungsang lonjong, panjangnya 8-15 cm dan
lebar 3-6 cm Permukaan bagian bawah berambut halus layaknya beludru terutama
pada daun yang muda, panjangnya tangkal 1-1,5 cm Daun penumpu lebih panjang
daripada tangkai, jika sudah terbuka maka daun penumpu akan gugur Bunga
Perbungaan malal, berambut halus layaknya beludu, kelompok bunga bunga
mengumpul pada disetiap ulung perbungaan Kelompok bunganya berbentuk
tabung dan bergig pada bagian atasnya Bunganya berbentuk bintang, baunya
wang, panjang tabungnya 9 inm Helai mahkota pada bagian dalam warna merah
menyala, dengan rambut rapat dan pendek Panjang benang sari setengah dari
bagian tabung bunga Buah wama kemerahan pka sudah masak, bentuknya seperti
telur Biji bentuk lanset ellips, panjangnya 4 mm dan bersayap. Kandungan zat
bermanfaat pada tanaman herbal Kina Tanaman herbal kina mengandung beragam
macam zat yang bisa dipakai sebagai obat herbal. Kandungannya ialah sebagai
berikut Alkaloida. Kinina, sinkonina, kinidina, Asam kinat, sinkoriidina, Asam
kinatanat, Zat kina Pemakaian tanaman herbal kina, dan sebagai bahan obat herbal
alami untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya ialah 1 Untuk mengobati
sakit malaria. 2 sebagai obat penyakit jantung. 3 obat untuk kejang otot. 4 Untuk
tamiflu pada flu burung. 5 untuk katalis yang bagus pada proses beberapa idustri
minuman. 6 Untuk pestisida nabati atau Biopestisida 7 Untuk bahan kosmetika.
12. Sirih
Helaian daun berbentuk bundar telur lonjong, pada bagian pangkal berbentuk
jantung atau agak bundar, tulang daun bagian bawah gundul atau berambut sangat
pendek, daging daun tebal , berwarna putih, panjang 5 cm sampai 18 cm, lebar 2,5
cm sampai 10,5 cm, (Ditjen POM, 1995)
Sistematika sirih ( Heyne, 1987) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnolyophyta
Kelas : Dycotyledoneae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
Kandungan Minyak Asiri Manfaat Daun Sirih
Berbagai riset dan penelitian telah dilakukan untuk mengetahui manfaat daun sirih
dan kandungan minyak atsiri di dalamnya. Dari selembar daun sirih ditemukan
segudang minyak atsiri yang menawarkan jutaan manfaat. Beberapa minyak atsiri
yang dikandung adalah karvakol (bersifat disinfektan dan antijamur sehingga baik
untuk obat kumur dan obat keputihan), flavanoid dan polifenol (merupakan
antioksidan, antiinflamasi, dan antidiabetik), tannin (sebagai penyembuh diare dan
antiseptik luka), dan masih banyak lagi manfaat daun sirih atsiri lainnya, seperti
estragol, eugenol, dan betlephenol. Selain manfaat daun sirih di atas, minyak atsiri
dalam daun sirih bermanfaat mematikan kuman, menghilangkan bau badan,
mengurangi keputihan, membersihkan daerah kewanitaaan, dan membantu
mengatasi masalah pencernaan. Daun sirih muda biasanya memiliki kandungan
minyak asiri yang lebih banyak dibandingkan manfaat daun sirih yang sudah tua.
Racikan Obat Keputihaan
Bahan:
8-10 lembar daun sirih segar.
2,5 liter air bersih.
Cara Membuat:
Cuci sampai bersih daun sirih kemudian rebus bersama air 2,5 iter.
Tunggu sampai mendidih dan tunggu sampai dingin kemudian gunakan untuk
membasuh area kewanitaan.
Tumbuhan dari famili Myrtaceae merupakan salah satu sumber minyak atsiri yang
memiliki nilai komersial yang cukup tinggi. Beberapa jenis dari famili ini yang
terkenal sebagai penghasil minyak atsiri adalah tumbuhan dari marga Eucalyptus
dan Melaleuca. Tumbuhan kayu putih (Melaleuca leucadendra (L). L) merupakan
tumbuhan perdu yang mempunyai batang pohon kecil dengan banyak anak cabang
yang menggantung ke bawah. Daunnya berbentuk lancip dengan tulang daun yang
sejajar. Bunga kayu putih berwarna merah, sedangkan kulit batang kayunya
berlapis-lapis dengan permukaan terkelupas. Keistimewaan tanaman ini adalah
mampu bertahan hidup di tempat yang kering, di tanah yang berair, atau di daerah
yang banyak memperoleh guncangan angin atau sentuhan air laut. Tanaman ini
tumbuh liar di daerah berhawa panas. Tanaman kayu putih tidak memerlukan syarat
tumbuh yang spesifik. Pohon kayu putih dapat mencapai ketinggian 45 kaki. Dari
ketinggian antara 5 - 450 m di atas permukaan laut, terbukti bahwa tanaman yang
satu ini memiliki toleransi yang cukup baik untuk berkembang Bagian yang paling
berharga dari tanaman kayu putih untuk keperluan produksi minyak atsiri adalah
daunnya. Daun kayu putih yang akan disuling minyaknya mulai bisa dipangkas
atau dipungut setelah berumur lima tahun. Seterusnya dapat dilakukan setiap enam
bulan sekali sampai tanaman berusia 30 tahun. Di beberapa daerah yang subur,
tanaman kayu putih telah bisa dipungut daunnya pada usia dua tahun. Setiap pohon
kayu putih yang telah berumur lima tahun atau lebih dapat menghasilkan sekitar 50-
100 kg daun berikut ranting. Sistematika tumbuhan ini adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dicotiledonae
Ordo :
Nama Komponen Kimia Kadar % Myrtales
Family :
- pinena 1,21 Myrtaceae
Genus :
Melaleuca
Spesies :
Melaleuca
Leucadendra,
(L.) L
Kandungan
kimia dari
minyak kayu
putih yang dihasilkan dari tumbuhan Melaleuca leucadendra (L). L. dapat dilihat
pada tabel berikut:
- sineol 60,03
- terpinolena 0,47
- linalool 1,59
- terpineol 14,96
- kariofilena 1,26
- kariofilena 0,52
- isokariofilena 0,87
Khasiat kayu putih untuk insomnia Rebus 9 gram kulit kayu putih dengan 2 gelas
air, hingga airnya berkurang menjadi satu gelas kemudian saring dan minum
setengah gelas dua kali sehari. Khasiat kayu putih untuk mengobati demam 13
gram daun kayu putih yang masih segar, direbus dengan 2 gelas hingga menjadi
satu gelas air. kemudian disaring dan minum airnya setengah gelas dua kali sehari.
Khasiat kayu putih untuk radang kulit cuci satu genggam daun kayu putih yang
masih segar, kemudian rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih, angkat dan
biarkan bingga hangat-hangat kuku. basuh bagian tubuh yg terkena radang kulit
dengan air rebusan tersebut. Khasiat kayu putih untuk sakit rematik dan nyeri
tulang Rebus 9 daun kayu putih yang sudah kering dengan dua gelas air hingga
airnya tersisa menjadi satu gelas, Dinginkan, saring dan ambil airnya untuk
diminum dua kali sehari masing-masing setengah gelas, Khasiat kayu putih untuk
luka yang bernanah Ambil kulit kayu putih yang masih muda, kemudian kunyah,
tambahkan jahe dan asam jawa, setelah lumat tempelkan pada luka yang bernanah,
lakukan secara rutin supaya sembuh.
14. Daun Salam
Tanaman salam termasuk dalam family Myrtaseae, dengan nama spesies Syzygium
polyanthum (Wight) Walp., merupakan pohon bertajuk rimbun, tinggi sampai 25
m. Daunnya bila diremas berbau harum, berbentuk lonjong sampai elips, atau bulat
telur sungsang, pangkal lancip sedangkan ujung lancip sampai tumpul, panjang 5-
15 cm, lebar 35-36 mm, terdapat 6-10 urat daun lateral, pangkal daun 5-12 mm.
Perbungaan berupa malai, keluar dari ranting, berbau harum. Bila musim berbunga,
pohon akan dipenuhi bunga. Kelopak bunga berbentuk cangkir yang lebar,
ukurannya lebih kurang 1 mm. Mahkota bunga berwarna putih, panjang 2,5-3,5
mm, benang sari terbagi dalam 4 kelompok, panjang 3 mm, berwarna kuning
lembayung. Buah buni berwarna merah gelap, berbentuk bulat dengan garis tengah
8-9 mm, pada bagian tepi berakar lembaga yang sangat pendek (Sudarsono dkk,
2002).
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium polyanthum Wigh Walp
Pengujian fitokimia dilakukan untuk memberikan informasi mengenai kandungan
metabolit sekunder dari setiap tanaman dan aktivitas fisiologis terhadap respon
tubuh. Dari hasil pengujian fitokimia yang dilakukan Wijaya et al, (2011) daun
salam mengandung alkaloid, karbohidrat, tannin, steroid, triterpenoid, dan
flavonoid.
Hampir seluruh bagian tanaman ini bermanfaat, mulai dari buahnya yang dapat
dikonsumsi, akar digunakan sebagai obat gatal, kulit batang untuk obat nyeri dan
bahan pewarna, daun dan kulit kayu untuk obat diare, gatal, kencing manis dan
untuk nyeri perut.
Daun salam sebagai obat sakit Diare. Sediakan 15 lembar daun salam lalu cuci
hingga bersih. Rebus dengan 2 gelas air hingga mendidih, lalu tambahkan sedikit
garam dan biarkan hingga dingin. Saring airnya dan minum.
- Daun salam untuk mengobati Kencing Manis / Diabetes Mellitus. Siapkan sekitar
7-15 lembar daun salam yang masih segar. Rebus dengan 3 gelas air hingga
mendidih dan tunggu hingga air yang tersisa tinggal 1 gelas. Peras dan saring
airnya, lalu minum 2x sehari tiap sebelum makan.
- Daun salam untuk obat sakit Asam Urat. Manfaat daun salam ini dapat Anda
peroleh dengan menyediakan sekitar 10 lembar daun salam yang masih segar, lalu
cuci hingga bersih, kemudian rebus menggunakan 4 gelas air dan tunggu hingga
mendidih dan air yang tersisa tinggal 2 gelas. Saring airnya dan minum.
- Daun salam sebagai obat Sakit maag (gastritis). Siapkan sekitar 15-20 lembar
daun salam yang masih segar, kemudian cuci hingga bersih dan rebus
menggunakan 0,5 liter air hingga mendidih selama 15 menit. Setelah mendidih, beri
gula enau secukupnya. Tunggu hingga agak dingin dan minum airnya. Anda dapat
meminum ramuan ini setiap hari hingga maag Anda sembuh.
- Kudis, gatal. Daun atau kulit batang atau akar, dicuci bersih lalu digiling halus
sampai menjadi adonan seperti bubur. Balurkan ketempat yang sakit.
15. Katuk
Tanaman katuk memiliki karakteristik antara lain : bentuk tanaman seperti semak
kecil dan bisa mencapai tinggi 3 m, batang muda berwarna hijau dan yang tua
berwarna coklat, daun tersusun selang-seling pada satu tangkai, seolah-olah terdiri
dari daun majemuk. Bentuk helaian daun lonjong sampai bundar, kadang-kadang
permukaan atasnya berwarna hijau gelap. Bunganya tunggal atau terdapat diantara
satu daun dengan daun lainnya. Bunga sempurna mempunyai helaian kelopak
berbentuk bulat telur sungsang atau bundar, berwarna merah gelap atau merah
dengan bintik-bintik kuning. Cabang dari tangkai putik berwarna merah, tepi
kelopak bunga berombak atau berkuncup enam, berbunga sepanjang tahun. Buah
bertangkai (Ditjen POM, 1989).
Sistematika Tumbuhan
Dalam taksonomi tumbuhan, katuk diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Sauropus
Spesies : Sauropus androgynus Merr.
Daun katuk mengandung vitamin K, vitamin A, vitami B dan vitamin C. Mineral
yang dikandungnya adalah kalsium (hingga 2,8%), besi, kalium, fosfor dan
magnesium. Warna daunnya hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi (Anonim
2, 2010). Daun katuk juga mengandung protein, lemak, tanin, saponin flavonoid,
dan alkaloid (Anonim 3,2007).
Untuk penyakit sambelit
Sambelit merupakan gejala dari suatu penyakit.Penyebabnya banyak,seperti terlalu
banyak duduk,kurang minum air,menahan-nahan buang air besar,serta ketidak
lancaran kerja hati dan kandung empedu.
Cara pengobatannya:
1.Siapkan 200 gram daun katuk yang segar lalu bersihkan
2.Rebus dengan segelas air selama 10 menit,lalu saring
3.Minum air hasil saringan tersebut secara teratur.
Untuk penyakit borok
Pada penelitian menunjukan,pada ekstrak daun katuk ditemukan zat penghambat
pertumbuhan bakteriescheria coli,staphylococcusaureus,dan salmonella typhosa.Itu
berarti,ekstrak daun katuk bisa menyembuhkan borok.
Cara pengobatannya:
1.Siapkan segenggam daun katuk,lalu cuci dan lumatkan
2.Tempelokan lumatan daun katuk pada bagian badan yang terserang borok.
19. Binahong
Tanaman binahong berdaun tunggal, bertangkai sangat pendek (subsessile),
pertulangan menyirip, tersusun berseling, berwarna hijau muda, berbentuk jantung
(cordata), memiliki panjang sekitar 5-10 cm dan lebar sekitar 3-7 cm, helaian daun
tipis lemas, ujung runcing, pangkal berbelah, tepi rata atau bergelombang, dan
permukaan halus dan licin.
Klasifikasi dari tanaman binahong adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Subkelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Basellaceae
Genus : Anredera
Species : Anredera cordifolia (Tenore) Steenis
Metode skrining fitokimia digunakan untuk mengetahui kandungan metabolit
sekunder, makromolekul serta penggunaan data yang diperoleh untuk
menggolongkan tumbuhan. Metode ini juga penting untuk menentukan ciri atau
sifat kimia dari fitotoksin dan fitoaleksin. Pendekatan skrining fitokimia meliputi
analisis kualitatif kandungan kimia dalam tumbuhan atau bagian tumbuhan
(akar,batang, bunga, buah, dan biji), terutama kandungan metabolit sekunder, yaitu
alkaloid, antrakinon, flavonoid, kumarin, saponin (steroid dan triterpenoid), tannin
(polifenolat), minyak atsiri (terpenoid), dan sebagainya.
Aktivitas farmakologi dari flavonoid adalah sebagai anti-inflamasi, analgesi, anti-
oksidan (De Padua et al., 1999). Mekanisme anti-inflamasi terjadi melalui efek
penghambatan pada jalur metabolisme asam arakhidona, pembentukan
prostaglandin, pelepasan histamin pada radang (Loggia dkk, 1986).
1. Obat Luka.
Bahan:
Daun binahong beberapa lembar.
Cara membuat:
Daun binahong dicuci, diremas-remas hingga menjadi lembut dan berlendir.
Cara menggunakan:
Tempelkan pada bagian luka, setelah itu tunggu sebentar, maka lukanya akan
menjadi kering.
2. Obat Ambeien.
Bahan:
Daun Binahong sebanyak 16 lembar, air 3 gelas.
Cara membuat:
Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.
Cara menggunakan:
Diminum 1 kali sehari.
3. Obat Batuk.
Bahan:
Daun binahong 10 lembar.
Cara membuat:
Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tersisa 1 gelas.
Cara menggunakan:
Diminum 1 kali sehari.
4. Obat borok aku yang menahun.
Bahan:
Daun binahong 12 lembar, 3 gelas air.
Cara membuat:
Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.
Cara menggunakan:
Diminum 1 kali sehari.
5. Obat darah rendah.
Bahan:
Daun binahong 8 lembar, 2 gelas air.
Cara membuat:
Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan:
Diminum 1 kali sehari.
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan yang bertempat di Balai Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat (BALITTRO) Provinsi Jawa Barat Manoko, Lembang, Kab.
Bandung Barat pada hari Selasa, 31 Mei 2016, kita bisa mendapatkan hasil pelaksanaan
PKL yang dapat dimanfaatkan khasiatnya sebagai tanaman obat keluarga. Bagian yang
digunakan yaitu dari daun dan batang.
Kayu manis merupakan suatu tanaman yang kulit batang, cabang dan dahannya
digunakan sebagai bahan rempah-rempah, sedangkan tumbuhan lainnya bagian yang
digunakan daunnya. Di Balitro tanaman yang saat ini sedang dikembangkan adalah serai
wang. Serai wangi diambil minyak astsirinya dengan proses destilasi. Minyak atsiri dari
serai wangi inilah yang dijadikan sebagai komoditi. Selain itu juga residu dari minyak
atsiri serai wangi digunakan sebagai pakan untuk makanan sapi-sapi yang diternakan
menggunakan pakan dari limbah sereh, tanpa tumbuhan bahan lainnya termasuk rumput
dan setelah diteliti ternyata sapi menghasilkan kualitas susu sapi yang lebih bagus
dibandingkan dari susu sapi lainnya.
Semua tanaman obat yang di tanam di Balitro dapat digunakan oleh semua lapisan
masyarakat. Selain itu juga digunakan untuk penelitian berkelanjutan.
BAB V
KESIMPULAN
A. Simpulan
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan ke Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat (BALITTRO) Provinsi Jawa Barat Manoko, Lembang, Kab. Bandung Barat pada
hari Selasa, 31 Mei 2016 dapat disimpulkan bahwa banyak tanaman yang ada di
Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat keluarga.
B. Saran
Agar dapat dilakukan Prakter Kerja Lapangan yag terstruktur dengan baik.