Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan kekayaan alam. Hal ini
tentunya didukung oleh iklim tropis yang dimiliki Indonesia sehingga
memungkinkan beraneka ragam tumbuhan hidup dan berkembang. Sebagian dari
tumbuh-tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk
mengobati berbagai penyakit, tumbuhan tersebut biasa disebut sebagai tanaman
obat. Faktor biotik maupun abiotik akan menunjang keberlangsungan hidup dari
tanaman tersebut.
Tanaman obat merupakan salah satu tanaman yang sensitif terhadap
lingkungan tumbuh. Lingkungan tumbuh yang tidak sesuai akan mengurangi
kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan tanaman obat baik ripang, daun, maupun
batangnya. Kandungan senyawa aktif yang ada pada tanaman obat sensitif terhadap
lingkungan tumbuhnya. Lingkungan tumbuh yang dimaksud meliputi tanah, iklim
maupun curah hujan.
Tanaman yang bermanfaat sebagai obat sangat beragam, antara lain
temulawak, sambiloto, lempuyang, kunyit, kumis kucing, kapulaga, jahe, brotowali,
iler, lavender, kemuning dan masih banyak tanaman lain. Setiap tanaman obat
memiliki kebutuhan lingkungan tumbuh yang berbeda-beda.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan mampu
mengenal tanaman obat dan pemanfaatannya.
2. Tujuan Khusus
Mengetahui Nama Jenis Tanaman (Latin, Nasional, Daerah)
Mengetahui Morfologi Tanaman
Mengetahui Kandungan Bahan Aktif
Mengetahui Bagian Yang Digunakan
Mengetahui Khasiatnya
Mengetahui Foto/Gambar : keseluruhan tanaman, bagian yang digunakan
untuk obat dan ciri khusus.
Mengetahui ramuan untuk meningkatkan kesehatan dan 10 jenis penyakit
terbanyak di wilayah kerjanya.

C. Sasaran
Peserta Pelatihan Selfcare Ramuan dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga
BAB II
METODOLOGI

PKL dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BALITTRO)


Provinsi Jawa Barat Manoko, Lembang, Kab. Bandung Barat pada hari Selasa, 31 Mei
2016. Metode yang dilakukan pada PKL Pelatihan Selfcare Ramuan dan Pemanfaatan
Tanaman Obat Keluarga secara Observasi dan Wawancara, meliputi :
1. Melakukan pengamatan langsung
2. Melakukan dialog dengan petugas di lapangan
3. Mencari data yang ada hubungannya dengan program TOGA
4. Mencatat hasil penemuan
5. Membuat laporan hasil
6. Presentasi hasil laporan
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

1. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness

Gambar 1. Sambiloto ( Andrographis paniculata (Burm.F.) Ness


Tumbuhan sambiloto dapat tumbuh liar di tempat terbuka, seperti kebun kopi, tepi
sungai, tanah kosong yang agak lembab, atau di pekarangan. Merupakan daun yang
berasa pahit dan dingin. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 meter di
atas permukaan laut. Tumbuhan sambiloto merupakan tumbuhan semusim, dengan
tinggi 50-90 cm, batang yang disertai dengan banyak cabang berbentuk segi empat.
Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset,
pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas daun berwarna hijau
tua, bagian bawah daun berwarna hijau muda, panjang 2-8 cm, lebar 1-3 cm. Bunga
tumbuh dari ujung batang atau ketiak daun, berbentuk tabung, kecil-kecil,
warnanya putih bernoda ungu. Memiliki buah kapsul berbentuk jorong, panjang
sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah
membujur menjadi 4 keping. Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda.
Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan dengan biji atau stek batang.
Dalam sistematika (taksonomi), tumbuhan sambiloto dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Spesies : Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness
Daun tumbuhan sambiloto bermanfaat untuk menurunkan demam tinggi dan
malaria. selain itu, daun tumbuhan sambiloto berkhasiat untuk mengatasi:
- Hepatitis, infeksi saluran empedu
- Disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis),
- Abses paru, radang paru (pneumonia), radang saluran napas
- (Bronkitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang telinga
- Kencing nanah (gonore), kencing manis (diabetes melitus)
- Tumor trofoblas (trofoblas ganas), serta tumor paru
- Kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa)
- Batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma)
- Darah tinggi (hipertensi) (Yuniarti, 2008).
Tumbuhan sambiloto berkhasiat sebagai obat amandel, obat asam urat, obat batuk
rejan, obat diabetes melitus, obat hipertensi, hepatitis, stroke, TBC, menguatkan
daya tahan tubuh terhadap serangan flu babi dan flu burung (Nazaruddin, 2009).
Daun tumbuhan sambiloto yang memiliki sifat kimiawi berasa pahit, dingin,
memiliki kandungan kimia sebagai berikut: daun dan percabangannya mengandung
laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit),
neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid dan homoandrografolid.
Terdapat juga flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, akarnya
mengandung flavotioid, dimana hasil isolasi terbanyaknya adalah
polimetoksiflavon, andrografin, pan ikulin, mono-0-metilwithin dan apigenin-7,4-
dimetileter (Yuniarti, 2008). Daun dan batang tumbuhan ini rasanya sangat pahit
karena mengandung senyawa yang disebut andrographolid yang merupakan
senyawa keton diterpena. Kadarnya dalam daun antara 2,5 4,8 % dari berat
kering. Senyawa ini diduga merupakan salah satu zat aktif dari daun sambiloto
yang juga banyak mengandung unsur-unsur mineral seperti kalium, natrium dan
asam kersik (Wijayakusuma, et al., 1994).
2. Cakar ayam (Selaginella tamariscina)

Gambar 2. Selaginella tamariscina

Morfologi tumbuhan
Batang tegak, tinggi 15-35 cm, akar keluar pada percabangan. Daunnya kecil-
kecil, panjang 4-5 mm lebar 2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata,
warna daun bagian atas hijau tua, bagian bawah hijau muda. Daun tersusun di kiri
kanan batang induk sampai ke percabangannya yang menyerupai cakar ayam
dengan sisik-sisiknya (Dalimartha, 1999). Cakar Ayam mempunyai habitus terna,
merayap, sedikit tegak. Batang bulat, liat, bercabang-cabang menggarpu, tanpa
pertumbuhan sekunder dan putih kecoklatan. Daun tunggal, tersusun dalam garis
sepanjang batang, berhadapan, panjang 1-2 mm, halus dan hijau. Spora 28 berupa
sporangium tereduksi diketiak daun dan berwarna putih. Akar serabut, muncul
dari batang yang berdaun dan berwarna coklat kehitaman (Hutapea, 1999). S.
doederleinii Hieron. tumbuh liar di tepi-tepi sungai, batu-batuan basah dan di
dinding tebing yang basah, dari ketinggian 400-750 meter diatas permukaan laut
(Hutapea, 1999).
Klasifikasi Tumbuhan
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Lycopodiinae
Bangsa : Selaginellales
Suku : Selaginellaceae
Marga : Selaginella
Jenis : Selaginella doederleinii Hieron (Hutapea, 1999).
Tanaman S. doederleinii Hieron. dilaporkan mengandung alkaloid, saponin dan
phytosterol (Dalimarta, 1999). Ekstrak etanolik Selaginella doederleinii Hieron.
dilaporkan mengandung lima komponen lignans yaitu (-)-lirioresinol A, (-)-
lirioresinol B, (+)-wikstromol, (-)-nortracheloside, (+)- matairesinol. Selain itu
juga mengandung dua komponen fenilpropanon yaitu 3-hidroksi-1-(3-metoksi-4-
hidroksifenil)-propan-1-on, 3-hydroksi-1-(3,5-dimetoksi-4hidroksifenil)-propan-
1-on dan empat biflavonoid.
Tanaman ini berkhasiat untuk menghilangkan panas dan lembab, melancarkan
aliran darah, antitoksik, antineoplasma, penghenti pendarahan (hemostatis) dan
menghilangkan bengkak. Selain itu Selaginella doederleinii Hieron juga
berkhasiat untuk mengatasi batuk, infeksi saluran nafas, radang paru, hepatitis,
diare, keputihan, tulang patah, pendarahan dan kanker (Dalimarta, 1999).
Kanker : ~ Ambillah Tanaman Cakar Ayam sejumlah 60 gr S. doederleinii kering
di rebus selama 3 - 4 jam dengan api kecil, minum sesudah dingin. Batuk, radang
paru, radang amandel (Tonsilitis) : ~ Ambillah Tanaman Cakar Ayam sejumlah
30 gr Selaginella doederleinii di rebus, minum. Jari tangan bengkak : Dilumatkan,
tempel ke tempat yang sakit. Tulang patah : ~ Ambillah Tanaman Cakar Ayam
Selaginella sejumlah 15 - 30 gr... Selaginella. doederleinii segar di rebus, minum.
Untuk Pemakaian Luar, dilumatkan serta ditempelkan ke tempat yang patah,
apabila patahnya tertutup serta posisi tulangnya baik.

3. Sembung (Blumea balsamifera L)

Gambar 3. Sembung ( Blumea balsamifera L)


Morfologi
Perdu tumbuh tegak, tingginya sampai 4 m. Bagian-bagian dari tanaman ini bila
diremasberbau kamfer. Daun-daun yang letaknya dibawah bertangkai, sedangkan
daun yang letaknyapaling atas berupa daun duduk. Bentuk daun bundar telur sampe
lonjong, pada bagian pangkaldan ujungnya lancip. Tepinya bergigi atau bergerigi,
pannjang 8-40 cm, lebar 2-20 cm
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : spermatophyta ( menghasilkan biji )
Sub divisi : angiospermae
Kelas : dicotyledonae
Ordo : asterales
Famili : compositae
Genus : Blumeae
Spesies : Blumeae balsamifera
Sumatera : sembung. Capa (Melayu). Jawa : sembung. Sembung utan (sunda)
sembung gantung,sembung gula, sembung kuwak. Sembung legi . sembung
iningsah (jawa) kamandhi (Madura).Indonesia : sembung
Khasiat
Daun Blumeae balsamifera berkhasiat sebagai obat demam, obat batuk,
melancarkan keluarnyakeringat dan sebagai anti nyamuk.
Kandungan kimia
Daun dan kulit batang Blumeae balsamifera mengandung alkaloida, disamping itu
daunnya juga mengandung tannin dan minyak atsiri. Kulit batang dan akarnya
mengandung polifenol.
Menghilangkan Bengkak Di Kaki Dan Tangan Akibat Peredaran Darah Tidak
Lancar (Karena Denyut Jantung Lambat) Secara Alami:
3-5 helai daun sembung atau segenggam penuh pucuk daun sembung dicuci,
direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring, minum 1 atau 2x
sehari selama seminggu atau lebih.
Menyembuhkan Flu Secara Alami:
Cara I: 3 helai daun sembung dan segenggam daun ketepeng dicuci, direbus dengan
2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Cukup untuk diminum 2x sehari selama
beberapa hari.
Cara II: 3 helai daun sembung, segenggam daun sembukan dicuci, direbus dengan 2
gelas air sampai airnya tinggal setengah. Cukup untuk diminum 2x sehari selama
beberapa hari. Ramuan ini juga bisa dipakai mengobati perut mulas.
Menyembuhkan Rematik, Pegal, Linu Secara Alami:
5 helai daun sembung dicuci, dilumatkan bersama 1/4 sendok teh kapur sirih.
Ditempelkan sebagai tapal ke sendi-sendi yang bengkak atau bagian tubuh yang
pegal/linu.
Mengobati Perut Kembung Karena Gangguan Empedu Secara Alami:
3 helai daun sembung atau segenggam pucuknya dicuci. Dilumatkan lalu diseduh
dengan segelas air. Setelah suam-suam kuku disaring. Airnya diminum.
Menyembuhkan Kolik Karena Gangguan Batu Empedu Secara Alami:
3 helai daun sembung dicuci bersih, direbus dengan segelas air sampai airnya
tinggal setengah. Diminum saat menderita kolik.
Melegakan Tenggorokan Secara Alami:
2 helai daun sembung dicuci, dilumatkan dengan asam kawak seruas kelingking
dan sedikit garam. Beri 1/2 gelas air, aduk dan peras dengan kain. Diminum
sebelum sarapan.

4. Pegagan ( Centella asiatica )

Gambar 4. Pegagan (Centella asiatica)


Pegagan merupakan tanaman terna atau herba menahun tanpa batang, tetapi
dengan rimpang pendek dan stolon-stolon lunak dan beruas yang merayap dengan
panjang 10-80 cm. Pada tiap ruas/bonggol akan tumbuh akar berwarna putih dan
daun dengan tangkai daun panjang, banyak bercabang yang membentuk tanaman
baru. Dengan berkembang biak secara vegetatif alami seperti itu, ia cepat beranak-
pinak. Jika keadaan tanahnya bagus, tiap ruas yang menyentuh tanah akan tumbuh
menjadi tanaman baru. Selain itu pegagan juga dapat diperbanyak dengan
pemisahan stolon dan biji. Daun pegagan berhelai tunggal, bertangkai panjang
sekitar 5-15 cm, berbentuk bulat ginjal, tepinya bergerigi atau beringgit, diameter 1-
7 cm tersusun dalam roset yang terdiri atas 2-10 helai daun dan kadang-kadang
agak berambut. Bunga pegagan berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam
karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bunga bersama-sama keluar dari ketiak
daun, dan tangkai bunga sekitar 5-50 mm. Buah pegagan kecil bergantung,
berbentuknya lonjong/pipih panjang 2-2,5 mm, lebar lebih kurang 7 mm dan tinggi
lebih kurang 3 mm, berlekuk 2 berwarna kuning kecoklatan dan berdinding agak
tebal, baunya wangi dan rasanya pahit.
Klasifikasi Ilmiah
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Umbillales
Famili : Umbillferae (Apiaceae)
Genus : Centella
Species : Centella asiatica
Komposisi Kandungan Zat Pegagan zat yang terkandung dalam tanaman
pegagan antara lain memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside,
Isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside,
madasiatic acid, meso Inositol, centelloside, carotenolds, hydrocotylin, vellarine,
tanin serta garam mineral seperti kalium, natrium magnesium, kalsium dan besi. Zat
vellarine yang ada memberikan rasa pahit. DIduga glikosida triterpenolda yang
disebut asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar
biasa.
Tanaman pegagan berkhasiat sebagai antirematik, antitoksik, pembersih darah,
menghentikan perdarahan (hemostatis, mengurangi tekanan darah tinggi, infeksi
batu saluran kencing, kencing keruh, susah kencing, pembengkakan hati, campak,
bisul, mata merah, batuk darah, muntah darah, batuk kering, mimisan, demam,
radang amandel, sakit tenggorokan ,bronchitis, dll. Kebanyakan pegagan
dikonsumsi segar untuk lalapan, tetapi ada yang dikeringkan untuk dijadikan teh,
diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat
jerawat, maupun body lotion. Sejak zaman dahulu, pegagan telah digunakan untuk
obat kulit, gangguan saraf dan memperbaiki peredaran darah. Masyarakat Jawa
Barat mengenal tanaman ini sebagai salah satu tanaman untuk lalapan.
1. Sakit kepala
Sakit kepala dapat dihilangkan dengan cara ambillah segenggam daun pegagan dan
rebus 1/4 esndok jinten serta segelas air hingga menjadi 1/2 gelas saja. Kemudian
saring ramuan tersebut kemudian minum secara teratur. Maka sakit kepala anda
akan hilang (jika pemakaian teratur).
2. Batuk asma
Batuk asma dapat disembuhkan oleh daun pegagan dengan cara tumbuk 1 genggam
daun pegagan ditambah 7 daun randu lalu air 1 cangkir + gula batu. Setelah itu
saringlah ramuan tersebut kemudian diminum setiap pagi atau tumbuklah daun
pegagan, patikan kebo, kencur dan secangkir air lalu disaring dan ditambahkn gula
batuk kemudian diaduk hingga merata dan minumlah setiap pagi hari.
3. Typhus
Penyakit ini dapat disembuhkan dengan cara siapkan segenggam daun pegagan, 1/2
daun jintan dan 5 batang tapak liman. Semua bahan tersebut dikukus lalu ambil
airnya saja. Setelah itu minumlah bersama 1 sendok madu. Untuk menghilangkan
typhus dengan cepat, silahkan minum ramuan ini secara teratur.
4. Wasir
Siapkanlah 4-5 pohon pegagan kemudian siapkan 2 gelas air. Setelah itu rebuslah
daun pegagan tersebut dengan 2 gelas air selama 5 menit kemudian minum ramuan
tersebut secara rutin pagi dan sore.
5. Darah tinggi
Darah tinggi dapat dilenyapkan dengan cara mengambil 20 lembar daun pegagan
kemudian direbus dengan 3 gelas air sehingga menjadi 1/4 air. Setelah itu
minumlah rebusan daun pegagan tersebut secara rutin 3 kali sehari 1/4 gelas.
Lakukan cara ini sampai darah anda menjadi normal kembali.
6. Panas
Panas dapat dihilangkan dengan cara merebus segenggam daun pegagan bersama 3
butir adas, sepotong kulit batang pulosari dan sesiung biji bawang merah serta tiga
cangkir air sampai menjadi satu cangkir saja. Setelah itu saringlah kemudian
diminum secara teratur.
7. Susah buang air kecil
Bagi anda yang susah buang air kecil, anda dapat meremas 30 gram daun pegagan
segar kemudian tempelkan remasan daun pegagan tersebut pada pusar anda. Cara
itu adalah cara ampuh bagi anda penderita susah buang air kecil
8. Pembengkakan hati
Pembengkakan hati dapat disembuhkan dengan cara merebus 240-600 gram daun
pegagan segar dan meminum air rebusan tersebut secara rutin agar pembengkakan
hati akan hilang. Agar proses penyembuhan lebih cepat, anda dapat meminum air
daun pegagan ini 3 kali sehari.
9. Batuk darah
Batuk darah dapat dihilangkan dengan cara merebus 60-90 gram daun pegagan
segar kemudian diminum secara rutin sampai batuk darah hilang.
10. Radang dan amandel
Ambillah segenggam penuh pegagan segar kemudian ditumbuk hingga hancur lalu
tambahkan sedikit air dan garam. Setelah itu saringlah ramuan tersebut kemudian
diminum secara rutin setiap pagi sebelum sarapan. Lakukan cara ini agar radang
dan amandel cepat hilang.
5. Kemuning ( Murraya paniculatta)

Gambar 5. ( Murraya paniculatta )


Kemuning biasa tumbuh liar disemak belukar di tepi hutan atau ditanam orang
sebagai tanaman hias, tanaman ini hidup pada ketinggian 0-400 meter diatas
permukaan laut. Variasi morphologi kemuning sangat banyak, ada yang
dipergunakan untuk pagar pekarangan yaitu kemuning yang berdaun kecil dan
lebat. Kemuning termasuk suku jeruk-jerukan, merupakan tanaman perdu yaitu
pohon kecil yang bercabang banyak dengan tinggi 3-8 meter. Batang, keras, beralur
dan tidak berduri. Daun, termasuk daun majemuk menyirip ganjil, dengan anak
daun 3-9 yang tumbuh berseling. Bentuk daun jorong atau bundar telur, dengan
ujung dan pangkal daun meruncing, tepi daun rata atau agak beringgit dengan
panjang 2-7 cm lebar 1-3 cm dengan permukaan licin dan mengkilat. Panjang
tangkai daun 3-4 mm. Bunga, majemuk sebanyak 1-8, warna putih, berbau wangi,
keluar dari ujung batang atau ketiak daun. Buah, kemuning berdaging, berbentuk
bulat telur atau bulat memanjang, warna hijau kalau masak warna merah mengkilat
dengan panjang 8-12 mm. Biji, kemuning termasuk tanaman berbiji dua.
Daun kemuning mengandung cadinene methyl-anthranilate, bisabolene, B-
caryophyllene, geraniol, carene 3. eugenol, citronellol, methyl salicylate s
guaiazulene, osthole, paniculatin, tannin, dan coumurrayin. Kulit batang
mengandung mexotioin 5-7-dimethoxy 8 (2,3-dihydroxyisopentyl) coumarin.
Sedangkan bunga kemuning mengandung scopoletin, dan buahnya mengandung
semi-a-carotenone. Kemuning bersifat rasa pedas, pahit, hangat, memiliki khasiat
pemati rasa, penenang, penghilang radang, rematik, tiroid, bengkak, pelancar
peredaran darah, dan penghalus kulit.
Daun dan ranting berguna untuk mengatasi radang buah zakar (orchitis), radang
saluran napas (bronkitis), infeksi saluran kencing, kencing nanah, keputihan, datang
haid tidak teratur, lemak tubuh berlebihan, pelangsing tubuh, nyeri pada tukak
(ulkus), sakit gigi dan menghaluskan kulit. Akarnya berguna untuk mengobati
memar akibat benturan atau terpukul. nyeri rematik, keseleo, digigit serangga dan
ular berbisa, bisu ekzema dan koreng. Sementara kulit batang berguna untuk
mengatasi sakit gigi, nyeri akibat luka terbuka di kulit atau selaput lendir (ulkus).
Masyarakat Minangkabau secara tradisional menggunakan akar kemuning untuk
tangkai pisau atau ladiang (golok) Urat kemuning ini warnanya bagus dan liat,
sehingga tidak mudah pecah jika digunakan. Kayu kemuning juga bisa digunakan
untuk sempoa, tangkai kuas dan juga untuk tongkat Secara umum di Indonesia
menggunakan daun kemuning sebagai obat diare dan disentri, berikut dibawah ini
adalah beberapa resep ramuan obat menggunakan kemuning:
1. Kemuning untuk Melangsingkan. Daun kemuning segar dan daun mengkudu
(Morinda citrifolia) masing masing segenggam penuh dan temu giring
sebanyak 1/2 jari kelingking ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air masak
sambil diaduk merata. Peras dengan sepotong kain Air yang terkumpul
diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.
2. Kemunging untuk menyembuhkan rematik sendi Akar kemuning dan akar
tembelekan (Lantana camara) dicuci, tambahkan 3 pasang kaki ayam. Semua
bahan dipotong-potong seperlunya Lalu tambahkan air secukupnya sampai
terendam. Semua bahan tersebut Lalu ditim. Hangat-hangat lalu airnya
diminum sekaligus.
3. Daun Kemuning untuk mengobati batu ginjal
caranya dengan meminum jus daun kemuning yang sebelumnya sudah disaring.
4. Kemuning untuk mengobati penyakit eksim
caranya dengan merebus daun serat batang kemuning, kemudian cuci bagian
tubuh yang terkena eksim dengan air rebusannya.
5. Kemuning untuk mengobati keseleo
caranya dengan menempelkan daun yang sebelumnya sudah direbus, usahakan.

6. Daun Sendok ( Plantago mayor)

Gambar 6. Plantago mayor

Daun sendok dikenal dengan nama Plantago mayor., tetapi juga disebut Plantago
asiatika L. atau Plantagodepressa Willd. Termasuk kedalam famili tumbuhan
Plantaginaceae. Nama daerahnya Ki urat, kuping menjangan, otot-ototan,
ceuliuncal, meloh kiloh, sangkabuah, sangkubah, suri pandak dan torongoat.
Habitus tanaman daun sendok berupa herba, semusim, tinggi 6-50 cm. Batangnya
pendek, bulat, berwarna coklat. Daunnya tunggal, bulat telur sampai lancet,
ujungnya tumpul, pangkal meruncing, tepi bergerigi, roset, akar panjang 3-22 cm,
lebar 1-20 cm, permukaan licin, panjang tangkai 1-25 cm, pertulangan daun
melengkung, hijau muda, hijau. Bunga majemuk berbentuk bulir dengan panjang
40 cm, tangkai berbulir dengan panjang 4-27 cm, panjang tajuk 1,5 mm berwarna
putih. Buahnya terdiri dari kotak-kotak, tiap kotak berisi 2- 4 biji, berwarna hijau.
Bijinya bulat kecil, jika masih muda berwarna coklat,
setelah tua berwarna hitam. Jenis akar serabut, warna putih kotor.

Sifat kimiawi yang terdapat pada duan sendok ialah : Seluruh herba; Kandungan
kimia a.l: Seluruh herba : plantagin,aucubin, ursolic acid,bethasitosterol,hentria-
contane dan plantaglucide yang terdiri dari methyl d-galacturonate, D-3galactose,
L-arabinose dan L-rhammose. Vitamin B1, C, A dan kalium. Rhinantin,turunan
dari naphazolin sebagaiandrenergik agent, menghilangkan nyeri urat. Biji :
planterolic acid, plantasan (dengan komposisi xylose, arabinose, galacturonic acid
dan rhammose), protein adenine, choline, catalpol, dan asamlemak; palmitic acid,
succinic acid, stearic acid, arachidic acid, linolenicacid dan lenoleic acid.
Manfaat daun sendok dalam mengobatan sangat banyak karena tumbuhan ini
bersifat : anti inflamasi (anti radang), peluruh airseni (diuretic), karena unsur K,
peluruh dahak (mucolytic), menghentikan batuk (antitusiv), antiseptik karena
glikosid aukubin, aphrodisiak memperbaiki penglihatan pada penderita kencing
manis, hepatoprotektor, menormalkan aktivitas hati. Mempunyai Rasa manis dan
sifat dingin.
Melancarkan Kencing
Cuci bersih herba daun sendok segar 50 lembar, tambahkan gula batu secukupnya
rebus bahan tersebut dengan 3 liter air sampai sampai air rebusannya tersisa
separuh, minum seperti air teh, habiskan dalam sehari.
Kencing Berdarah
Cuci herba daun sendok segar, lalu tumbuk sampai lumat. peras dan saring sampai
airnya terkumpul 1 gelas. minum sebelum makan.
Disentri Panas
Cuci herba daun sendok, lalu tumbuk halus. Peras dan saring sampai terkumpul 1
gelas. Tambahkan madu 2 sendok sambil aduk rata, tim air perasan tersebut
sebentar, minum sekaligus selagi hangat.
Mimisan
Cuci daun sendok segar (12 Lembar) lalu giling. seduh dengan secangkir air panas.
Setelah dingin peras dan saring, lalu minum sekaligus.
Kencing Manis
Cuci bersih herba daun sendok segar, rebus 1 tanaman seutuhnya dan daun salam 7
lembar dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring
airnya, lalu minum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

7. Pacar Kuku

Gambar 7. Pacar kuku

Daun Lawsonia inermis Linnaeus atau dikenal sebagai daun inai atau henna, oleh
masyarakat pedesaan tertentu di Indonesia sering digunakan sebagai obat
penyembuh luka di kulit badan. Penggunaan daun ini biasanya dengan cara
dilumatkan langsung ditempelkan di daerah luka dan dibalut dengan kain atau kasa.
Dugaan sementara jika daun Lawsonia inermis L dapat menyembuhkan luka di
kulit badan, maka daun Lawsonia inermis L juga dapat digunakan untuk
penyembuhan luka di dalam rongga mulut. Disamping itu kemungkinan di dalam
daun Lawsonia inermis L terkandung senyawa-senyawa yang mempuyai sifat
antibakteri yang membantu proses penyembuhan

Pacar kuku banyak ditanam sebagai tanaman hias, karena bunganya foto
sepanjang tahun, dan karena bunganya harum sering digunakan dalam wangi nan
wangian, Pacar Kuku berasal dari Afrika Timur Laut dan Asia Barat Daya lega
Daun Pacar Kuku biasanya digunakan dalam upacara adat di Nusantara untuk ciri
acara seremonial melukis tangan atau bagian tubuh remaja putri calon pengantin
kalau GABU sekarang sih populer dengan nama tato temporer. Daun pacar Kuku
biasa juga FACE disebut da NAI" mempunyai nama ilmiah Lawsonia inermis dan
nama dagang internasionalnya adalah Henna" Daun pacar kuku mengandung zat
warna lawson yang dapat diekstrak sebagai kristal In Su berwarna kungin jingga,
digunakan untuk mewarnai wol dan sutera. Daun mengandung tanin a 4,5
digunakan untuk obat penghenti diare. serbuk daun digunakan untuk obat luka.
Bunga mengandung minyak atsiri yang berbau seperti trimetil amina, digunakan
dalam kosmetika. Biji mengandung minyak (0,5%). Kayu kelabu, keras, digunakan
untuk membuat barang-barang kecil dan tusuk gigi.
Bagi masyarakat pedesaan di Indonesia daun Pacar Kuku (inai sering digunakan
sebagai obat penyembuh luka di kulit badan. Penggunaan daun ini biasanya dengan
ra dilumatkan langsung ditempelkan di daerah luka dan dibalut dengan kain atau
infeksi kuku dan herpes Daun pacar kuku berkhasiat untuk mengobati penyakit
kulit, infeksi kuku dan herpes, bila diseduh dengan teh bisa mencegah kegemukan,
bunganya bisa dipakai sebagai obat antirematik. Berikut ini adalah pemanfaatan
tanaman pacar kuku sebagai obat Pacar Kuku untuk mengobati bengkak Caranya:
Daun inai atau pacar kuku ditumpuk sampai halus, campur dengan sedikit tawas
maka bengkak akan segera Lalu tempelkan ramuan tadi pada bagian yang sakit,
hilang. Pacar Kuku untuk mengobati kudis dan bisul caranya ambil daun pacar
Kuku Dapat Uang secukupnya, cuci bersih kemudian tumbuk, tempelkan pada
bagian tubuh yang sakit.

8.Tumpangan Air ( Pepperomia pellucida )

Gambar 8. Tumpangan Air ( Pepperomia pellucida)


Tanaman suruhan merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk dalam
keluarga tanaman Piperaceae (sirih-sirihan). Tanaman suruhan merupakan tanaman
semusim tumbuh tegak dengan ukuran tinggi tanaman 30-50 cm. Batang tanaman
suruhan berbentuk bulat silindris, beralur, bercabang berwarna hijau muda
keputihan mengkilap dan berair. Daun tanaman suruhan berbentuk seperti hati
dengan tulang daun berjumlah tiga berwarna hijau muda. Tanaman suruhan ini
bunganya berbentuk bulir yang tersusun dalam rangkaian berwarna hijau. Bunga
tanaman suruhan muncul pada bagian ujung tangkai dan ketiak daun. Buah tanaman
suruhan berbentukbulat lonjong ujung runcing berwarna kecoklatan dan tersusun
dalam tongkol seperti tanaman lada. Tanaman suruhan hidup pada daerah yang
lembang dengan intensitas sinar matahari yang sedikit. Habitat tanaman suruhan
berada pada daerah dataran rendah dan tinggi. Tanaman suruhan berkembang biak
menggunakan biji.
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae (suku sirih-sirihan)
Genus : Peperomia
Spesies : Peperomia pellucida (L.) H.B.K

9. Angsana (Pterocarpus indicus Willd.)

Gambar 9. Angsana (Pterocarpus indicus Willd.)

Pohon, tinggi 10-40 m. Ujung ranting berambut. Daun penumpu bentuk lanset,
panjang 1-2 cm. Daun berseling. Anak daun 5-13, bulat telur memanjang,
meruncing, tumpul, mengkilat sekali, 4-10 kali 2,5-5 cm; anak tangkai lk 0,5-1,5
cm. Tandan bunga di ujung dan duduk di ketiak, sedikit atau tidak bercabang,
berambut coklat, berbunga banyak, panjang 7-11 cm; anak tangkai 0,5-1,5 cm;
bunga sangat harum.
Kelopak bentuk lonceng sampai bentuk tabung, bergigi 5, tinggi lk 7 mm. Mahkota
kuning oranye. Daun mahkota berkuku; bidang bendera bentuk Iingkaran atau bulat
telur terbalik, berlipat kuat, melengkung kembali, garis tengah lebih kurang 1 cm;
lunas lebih pendek daripada sayap, pucat. Bakal buah berambut lebat, bertangkai
pendek, bakal biji sebanyak 2-6.
Polongan bertangkai di atas sisa kelopak, hampir bulat lingkaran, dengan paruh di
samping, pipih sekali, sekitarnya bersayap, tidak membuka, garis tengah lk 5 cm,
pada sisi yang lebar dengan ibu tulang daun yang tebal. Biji kebanyakan 1.
Kerapkali ditanam; 1-800 m. Catatan: Kayunya mempunyai warna dan kwalitas
yang baik sekali; dipergunakan sebagai bahan bangunan dan kayu meubel. Di
Maluku pohon ini menghasilkan kayu akar (wortelhout) yang bagus. Kulitnya
dipakai sebagai obat; dalam keadaan hidup pohon tersebut rnengandung cairan
yang merah darah. Bagian yang digunakan Kulit kayu, getah (resin) dan daun
muda.
Resin dikenal dengan nama kino (asam kinotanat dan zat warna merah.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Papilionaceae
Genus : Pterocarpus
Spesies : Pterocarpus indicus Willd.
KHASIAT : Astringen dan diuretik.
Getah yang keluar dari pepagan akan mengental dan berwarna merah gelap/merah
darah, yang disebut kino atau sangre de drago (darah naga), dan memiliki daya obat
(astringensia). Kino terdiri atas asam kinotanat dan zat warna merah. Simplisia
yang digunakan untuk obat seperti kayu, resin merah (kino), dan daun muda.
Angsana bersifat diuretik. Secara tradisional, pepagan pohon ini biasa direbus dan
airnya digunakan untuk menghentikan murus (diare) atau sebagai obat kumur untuk
menyembuhkan , dan juga untuk mengobati sariawan, dan migren.
Air rendaman daun-daunnya digunakan untuk keramas agar rambut tumbuh lebih
baik; sementara daun mudanya yang dilayukan digunakan untuk mempercepat
masaknya bisul.

Kino dan ekstrak daun angsana juga dilaporkan memiliki khasiat untuk
mengendalikan tumor dan kanker.
Ekstrak getah batang angsana dapat pula dijadikan penyembuhan untuk keracunan.
Efek tumbuhan ini mirip dengan tumbuhan gambir, tapi jarang diketahui. Oleh
Etnis Gayo, air remasan daun angsana yang dicampur dengan gula aren dapat
menyembuhkan demam (diminum 2-3 kali sehari).
Angsana juga sering ditanam sebagai pagar hidup dan pohon pelindung di
sepanjang tepi kebun wanatani.
Perakarannya yang baik dan dapat mengikat nitrogen, mampu membantu
memperbaiki kesuburan tanah. Karena tajuknya yang rindang, angsana kemudian
juga populer sebagai tanaman peneduh dan penghias tepi jalan di perkotaan,
khususnya di Asia Tenggara.Akan tetapi pohon-pohon angsana yang ditanam di
tepi jalan, kebanyakan berasal dari stek batang yang berakar dangkal, sehingga
mudah tumbang. Lagipula, pohon-pohon peneduh yang sering mengalami
pemangkasan akan menumbuhkan cabang-cabang baru (trubusan) yang rapuh dan
mudah patah; dengan demikian perlu berhati-hati bila menanamnya di daerah yang
banyak berangin.
Bagian tanaman yang digunakan :
Kulit kayu, untuk :
- Batu ginjal.
- Sariawan mulut (obat kumur).
Daun muda, untuk :
- Kencing manis
- Bisul
Getah (Kino), untuk :
- Luka (obat luar).
- Sariawan mulut (obat luar).

10. Gaharu Aquilaria malaccensis Lamk

Gambar 10. Gaharu


A. malaccensis memiliki morfologi atau ciri-ciri fisiologi yang sangat unik,
dimana tinggi pohon ini mencapai 40 meter dengan diameter 60 cm. Pohon ini
memiliki permukaan batang licin, warna keputihan, kadang beralur dan kayunya
agak keras. Tanaman ini memiliki bentuk daun lonjong agak memanjang, panjang
6-8 cm, lebar 3-4 cm, bagian ujung meruncing.Daun yang kering berwarna abu-abu
kehijaun, agak bergelombang, melengkung, permukaan daun atas-bawah licin dan
mengkilap, tulang daun sekunder 12-16 pasang.Tanaman ini memiliki bunga yang
terdapat diujung ranting, ketiak daun, kadang-kadang di bawah ketiak
daun.Berbentuk lancip, panjang sampai 5 mm. Dan buahnya berbentuk bulat telor,
tertutup rapat oleh rambut-rambut yang berwarna merah. Biasanya memiliki
panjang hingga 4 cm lebar 2,5 cm.
Taksonomi tanaman gaharu (A. malaccensis Lamk.) adalah :
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan biji)
Sub Divisi: Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)
Kelas : Dikotil (berbiji belah dua)
Sub Kelas : Dialypetale (bebas daun bermahkota)
Ordo : Myrtales (daun tunggal duduknya bersilang)
Famili : Thymeleaceae (akar berserabut jala)
Genus : Aquilaria
Species : A. malaccensis Lamk. (Tarigan, 2004).
Khasiat kayu gaharu yang paling utama adalah meningkatkan fungsi seksual
dengan masalah yang berkaitan.
Melegakan ataupun merawat sistem pernafasan bagi penderita yang lelah, letih
dan batuk.
Mengobati kanker tumor dan kanker paru-paru.
Melegakan insomnia atau susah tidur dan tidur yang kurang pulas.
Mengontrol kandungan gula yang ada di dalam darah bagi penderita diabetes.
Merawat sistem limfa atau sistem pertahanan badan.
Merawat dan menstabilkan tekanan darah tinggi.
Mengurangi masalah sembelit, mencret, maupun masuk angin.
Merawat masalah Ginjal.
daun gaharu mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, terpenoid, saponin, dan fenol.
Penelitian pada daun gaharu (Aquilaria sinensis)menunjukkan daun memiliki khasiat
antara lain sebagai sebagai antidiabetes, laksatif, antitumor, dan antimikroba (Ratree P
et al 2011; Jin-long C et al 2011). Ekstrak etil asetat dari jaringan kayu pada pohon
Aquilaria agallocha diketahui memiliki khasiat sebagai analgesik dan antiinflamasi
(Trupti C et al 2007). Pada daun gaharuAquilaria malaccensis aktivitas scavenging
radikal yang sangat kuat pada ekstrak metanol dengan nilai IC50 yaitu sebesar 30,00
g/mL.

11. Kina

Kina merupakan tanaman obat berupa pohon yang berasal dari Amerika Selatan
di sepanjang pegunungan Andes yang meliputi wilayah Venezuela, Colombia,
Equador, Peru sampai Bolivia. Daerah tersebut meliputi hutanhutan pada
ketinggian 900-3.000 m dpl. Bibit tanaman kina yang masuk ke Indonesia tahun
1852 berasal dari Bolivia, tetapi tanaman kina yang tumbuh dari biji tersebut
akhirnya mati. Pada tahun 1854 sebanyak 500 bibit kina dari Bolivia ditanam di
Cibodas dan tumbuh 75 pohon yang terdiri atas 10 klon.
Klasifikasi Tanaman Kina
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Keluarga : Rubiaceae
Genus : Chinchona
Spesies : Chinchona spp.
Tanaman berupa pohon dengan tinggi hingga 17m, cabang berbentuk galah yang
bersegi 4 pada ujungnya, mula-mula berbulu padat dan pendek kemudian agak
gundul dan berwarna merah. Daun letaknya berhadapan dan berbentuk elips,
lama kelamaan menjadi lancip atau bundar, warna hijau sampai kuning kehijauan,
daun gugur berwarna merah. Tulang daun terdiri dari 11 12 pasang, agak
menjangat, berbentuk galah, daun penumpu sebagian berwarna merah, sangat
lebar. Ukuran daun panjang 24 25cm, lebar 17 19cm. Kelopak bunga
berbentuk tabung, bundar, bentuk gasing, bergigi lebar bentuk segitiga, lancip.
Bunga wangi, bentuk bulat telur sampai gelendong.
khasiat dan manfaat kina bagi kesehatan/ Kulit: Berasa pahit. Daun letak daunnya
berhadapan, bentuknya bundar telur sungsang lonjong, panjangnya 8-15 cm dan
lebar 3-6 cm Permukaan bagian bawah berambut halus layaknya beludru terutama
pada daun yang muda, panjangnya tangkal 1-1,5 cm Daun penumpu lebih panjang
daripada tangkai, jika sudah terbuka maka daun penumpu akan gugur Bunga
Perbungaan malal, berambut halus layaknya beludu, kelompok bunga bunga
mengumpul pada disetiap ulung perbungaan Kelompok bunganya berbentuk
tabung dan bergig pada bagian atasnya Bunganya berbentuk bintang, baunya
wang, panjang tabungnya 9 inm Helai mahkota pada bagian dalam warna merah
menyala, dengan rambut rapat dan pendek Panjang benang sari setengah dari
bagian tabung bunga Buah wama kemerahan pka sudah masak, bentuknya seperti
telur Biji bentuk lanset ellips, panjangnya 4 mm dan bersayap. Kandungan zat
bermanfaat pada tanaman herbal Kina Tanaman herbal kina mengandung beragam
macam zat yang bisa dipakai sebagai obat herbal. Kandungannya ialah sebagai
berikut Alkaloida. Kinina, sinkonina, kinidina, Asam kinat, sinkoriidina, Asam
kinatanat, Zat kina Pemakaian tanaman herbal kina, dan sebagai bahan obat herbal
alami untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya ialah 1 Untuk mengobati
sakit malaria. 2 sebagai obat penyakit jantung. 3 obat untuk kejang otot. 4 Untuk
tamiflu pada flu burung. 5 untuk katalis yang bagus pada proses beberapa idustri
minuman. 6 Untuk pestisida nabati atau Biopestisida 7 Untuk bahan kosmetika.

12. Sirih
Helaian daun berbentuk bundar telur lonjong, pada bagian pangkal berbentuk
jantung atau agak bundar, tulang daun bagian bawah gundul atau berambut sangat
pendek, daging daun tebal , berwarna putih, panjang 5 cm sampai 18 cm, lebar 2,5
cm sampai 10,5 cm, (Ditjen POM, 1995)
Sistematika sirih ( Heyne, 1987) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnolyophyta
Kelas : Dycotyledoneae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
Kandungan Minyak Asiri Manfaat Daun Sirih
Berbagai riset dan penelitian telah dilakukan untuk mengetahui manfaat daun sirih
dan kandungan minyak atsiri di dalamnya. Dari selembar daun sirih ditemukan
segudang minyak atsiri yang menawarkan jutaan manfaat. Beberapa minyak atsiri
yang dikandung adalah karvakol (bersifat disinfektan dan antijamur sehingga baik
untuk obat kumur dan obat keputihan), flavanoid dan polifenol (merupakan
antioksidan, antiinflamasi, dan antidiabetik), tannin (sebagai penyembuh diare dan
antiseptik luka), dan masih banyak lagi manfaat daun sirih atsiri lainnya, seperti
estragol, eugenol, dan betlephenol. Selain manfaat daun sirih di atas, minyak atsiri
dalam daun sirih bermanfaat mematikan kuman, menghilangkan bau badan,
mengurangi keputihan, membersihkan daerah kewanitaaan, dan membantu
mengatasi masalah pencernaan. Daun sirih muda biasanya memiliki kandungan
minyak asiri yang lebih banyak dibandingkan manfaat daun sirih yang sudah tua.
Racikan Obat Keputihaan
Bahan:
8-10 lembar daun sirih segar.
2,5 liter air bersih.
Cara Membuat:
Cuci sampai bersih daun sirih kemudian rebus bersama air 2,5 iter.
Tunggu sampai mendidih dan tunggu sampai dingin kemudian gunakan untuk
membasuh area kewanitaan.

Racikan Obat Sakit Gigi


Bahan:
1 lembar daun sirih.
2 gelas air.
Cara Membuat:
Cuci bersih daun sirih.
Rebus hingga mendidih.
Tunggu sampai dingin lalu gunakan untuk berkumur.
Keberadaan daun sirih sekarang cukup sulit ditemukan, khususnya di daerah
perkotaan. Sunggu sayang sekali tanaman yang begitu besar khasiatnya sudah tidak
lagi tumbuh di sekitar kita. Mari kita menanam herbal yang satu ini mengingat
manfaat daun sirih yang sangat berguna bagi kesehatan.

13. Kayu Putih (Melaleuca cajuputi)

Tumbuhan dari famili Myrtaceae merupakan salah satu sumber minyak atsiri yang
memiliki nilai komersial yang cukup tinggi. Beberapa jenis dari famili ini yang
terkenal sebagai penghasil minyak atsiri adalah tumbuhan dari marga Eucalyptus
dan Melaleuca. Tumbuhan kayu putih (Melaleuca leucadendra (L). L) merupakan
tumbuhan perdu yang mempunyai batang pohon kecil dengan banyak anak cabang
yang menggantung ke bawah. Daunnya berbentuk lancip dengan tulang daun yang
sejajar. Bunga kayu putih berwarna merah, sedangkan kulit batang kayunya
berlapis-lapis dengan permukaan terkelupas. Keistimewaan tanaman ini adalah
mampu bertahan hidup di tempat yang kering, di tanah yang berair, atau di daerah
yang banyak memperoleh guncangan angin atau sentuhan air laut. Tanaman ini
tumbuh liar di daerah berhawa panas. Tanaman kayu putih tidak memerlukan syarat
tumbuh yang spesifik. Pohon kayu putih dapat mencapai ketinggian 45 kaki. Dari
ketinggian antara 5 - 450 m di atas permukaan laut, terbukti bahwa tanaman yang
satu ini memiliki toleransi yang cukup baik untuk berkembang Bagian yang paling
berharga dari tanaman kayu putih untuk keperluan produksi minyak atsiri adalah
daunnya. Daun kayu putih yang akan disuling minyaknya mulai bisa dipangkas
atau dipungut setelah berumur lima tahun. Seterusnya dapat dilakukan setiap enam
bulan sekali sampai tanaman berusia 30 tahun. Di beberapa daerah yang subur,
tanaman kayu putih telah bisa dipungut daunnya pada usia dua tahun. Setiap pohon
kayu putih yang telah berumur lima tahun atau lebih dapat menghasilkan sekitar 50-
100 kg daun berikut ranting. Sistematika tumbuhan ini adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dicotiledonae
Ordo :
Nama Komponen Kimia Kadar % Myrtales
Family :
- pinena 1,21 Myrtaceae
Genus :
Melaleuca
Spesies :
Melaleuca
Leucadendra,
(L.) L
Kandungan
kimia dari
minyak kayu
putih yang dihasilkan dari tumbuhan Melaleuca leucadendra (L). L. dapat dilihat
pada tabel berikut:
- sineol 60,03

- terpinolena 0,47

- 4, 11, 11, -tetrametil 8 metilen 1,44

- linalool 1,59

- terpineol 14,96

- kariofilena 1,26

- kariofilena 0,52

- isokariofilena 0,87

- dehidro 1,1,4,7, - tetrametil elemol 5,32

Khasiat kayu putih untuk insomnia Rebus 9 gram kulit kayu putih dengan 2 gelas
air, hingga airnya berkurang menjadi satu gelas kemudian saring dan minum
setengah gelas dua kali sehari. Khasiat kayu putih untuk mengobati demam 13
gram daun kayu putih yang masih segar, direbus dengan 2 gelas hingga menjadi
satu gelas air. kemudian disaring dan minum airnya setengah gelas dua kali sehari.
Khasiat kayu putih untuk radang kulit cuci satu genggam daun kayu putih yang
masih segar, kemudian rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih, angkat dan
biarkan bingga hangat-hangat kuku. basuh bagian tubuh yg terkena radang kulit
dengan air rebusan tersebut. Khasiat kayu putih untuk sakit rematik dan nyeri
tulang Rebus 9 daun kayu putih yang sudah kering dengan dua gelas air hingga
airnya tersisa menjadi satu gelas, Dinginkan, saring dan ambil airnya untuk
diminum dua kali sehari masing-masing setengah gelas, Khasiat kayu putih untuk
luka yang bernanah Ambil kulit kayu putih yang masih muda, kemudian kunyah,
tambahkan jahe dan asam jawa, setelah lumat tempelkan pada luka yang bernanah,
lakukan secara rutin supaya sembuh.
14. Daun Salam
Tanaman salam termasuk dalam family Myrtaseae, dengan nama spesies Syzygium
polyanthum (Wight) Walp., merupakan pohon bertajuk rimbun, tinggi sampai 25
m. Daunnya bila diremas berbau harum, berbentuk lonjong sampai elips, atau bulat
telur sungsang, pangkal lancip sedangkan ujung lancip sampai tumpul, panjang 5-
15 cm, lebar 35-36 mm, terdapat 6-10 urat daun lateral, pangkal daun 5-12 mm.
Perbungaan berupa malai, keluar dari ranting, berbau harum. Bila musim berbunga,
pohon akan dipenuhi bunga. Kelopak bunga berbentuk cangkir yang lebar,
ukurannya lebih kurang 1 mm. Mahkota bunga berwarna putih, panjang 2,5-3,5
mm, benang sari terbagi dalam 4 kelompok, panjang 3 mm, berwarna kuning
lembayung. Buah buni berwarna merah gelap, berbentuk bulat dengan garis tengah
8-9 mm, pada bagian tepi berakar lembaga yang sangat pendek (Sudarsono dkk,
2002).
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium polyanthum Wigh Walp
Pengujian fitokimia dilakukan untuk memberikan informasi mengenai kandungan
metabolit sekunder dari setiap tanaman dan aktivitas fisiologis terhadap respon
tubuh. Dari hasil pengujian fitokimia yang dilakukan Wijaya et al, (2011) daun
salam mengandung alkaloid, karbohidrat, tannin, steroid, triterpenoid, dan
flavonoid.
Hampir seluruh bagian tanaman ini bermanfaat, mulai dari buahnya yang dapat
dikonsumsi, akar digunakan sebagai obat gatal, kulit batang untuk obat nyeri dan
bahan pewarna, daun dan kulit kayu untuk obat diare, gatal, kencing manis dan
untuk nyeri perut.
Daun salam sebagai obat sakit Diare. Sediakan 15 lembar daun salam lalu cuci
hingga bersih. Rebus dengan 2 gelas air hingga mendidih, lalu tambahkan sedikit
garam dan biarkan hingga dingin. Saring airnya dan minum.
- Daun salam untuk mengobati Kencing Manis / Diabetes Mellitus. Siapkan sekitar
7-15 lembar daun salam yang masih segar. Rebus dengan 3 gelas air hingga
mendidih dan tunggu hingga air yang tersisa tinggal 1 gelas. Peras dan saring
airnya, lalu minum 2x sehari tiap sebelum makan.
- Daun salam untuk obat sakit Asam Urat. Manfaat daun salam ini dapat Anda
peroleh dengan menyediakan sekitar 10 lembar daun salam yang masih segar, lalu
cuci hingga bersih, kemudian rebus menggunakan 4 gelas air dan tunggu hingga
mendidih dan air yang tersisa tinggal 2 gelas. Saring airnya dan minum.
- Daun salam sebagai obat Sakit maag (gastritis). Siapkan sekitar 15-20 lembar
daun salam yang masih segar, kemudian cuci hingga bersih dan rebus
menggunakan 0,5 liter air hingga mendidih selama 15 menit. Setelah mendidih, beri
gula enau secukupnya. Tunggu hingga agak dingin dan minum airnya. Anda dapat
meminum ramuan ini setiap hari hingga maag Anda sembuh.
- Kudis, gatal. Daun atau kulit batang atau akar, dicuci bersih lalu digiling halus
sampai menjadi adonan seperti bubur. Balurkan ketempat yang sakit.

15. Katuk
Tanaman katuk memiliki karakteristik antara lain : bentuk tanaman seperti semak
kecil dan bisa mencapai tinggi 3 m, batang muda berwarna hijau dan yang tua
berwarna coklat, daun tersusun selang-seling pada satu tangkai, seolah-olah terdiri
dari daun majemuk. Bentuk helaian daun lonjong sampai bundar, kadang-kadang
permukaan atasnya berwarna hijau gelap. Bunganya tunggal atau terdapat diantara
satu daun dengan daun lainnya. Bunga sempurna mempunyai helaian kelopak
berbentuk bulat telur sungsang atau bundar, berwarna merah gelap atau merah
dengan bintik-bintik kuning. Cabang dari tangkai putik berwarna merah, tepi
kelopak bunga berombak atau berkuncup enam, berbunga sepanjang tahun. Buah
bertangkai (Ditjen POM, 1989).
Sistematika Tumbuhan
Dalam taksonomi tumbuhan, katuk diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Sauropus
Spesies : Sauropus androgynus Merr.
Daun katuk mengandung vitamin K, vitamin A, vitami B dan vitamin C. Mineral
yang dikandungnya adalah kalsium (hingga 2,8%), besi, kalium, fosfor dan
magnesium. Warna daunnya hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi (Anonim
2, 2010). Daun katuk juga mengandung protein, lemak, tanin, saponin flavonoid,
dan alkaloid (Anonim 3,2007).
Untuk penyakit sambelit
Sambelit merupakan gejala dari suatu penyakit.Penyebabnya banyak,seperti terlalu
banyak duduk,kurang minum air,menahan-nahan buang air besar,serta ketidak
lancaran kerja hati dan kandung empedu.
Cara pengobatannya:
1.Siapkan 200 gram daun katuk yang segar lalu bersihkan
2.Rebus dengan segelas air selama 10 menit,lalu saring
3.Minum air hasil saringan tersebut secara teratur.
Untuk penyakit borok
Pada penelitian menunjukan,pada ekstrak daun katuk ditemukan zat penghambat
pertumbuhan bakteriescheria coli,staphylococcusaureus,dan salmonella typhosa.Itu
berarti,ekstrak daun katuk bisa menyembuhkan borok.
Cara pengobatannya:
1.Siapkan segenggam daun katuk,lalu cuci dan lumatkan
2.Tempelokan lumatan daun katuk pada bagian badan yang terserang borok.

16. Jati Belanda


Tumbuhan berupa semak atau pohon. Tinggi 10 m sampai 20 m, percabangan
ramping. Batang tanaman jati belanda keras, berkayu, bercabang, dan berwarna
hijau keputih-putihan. Daunnya tunggal, bulat telur, permukaan kasar, tepi
bergerigi, ujung runcing, pangkal berlekuk, pertuakangan menyirip, dan letaknya
berseling. Panjang daun sekitar 4-22,5 cm dan lebar 2-10 cm. Pada bagian bawah
daun berbulu. Panjang tangkai daun sekitar 5-25 mm. Jati belanda mempunyai daun
penumpu yang berbentuk lanset atau berbentuk paku dengan panjang antara 3-6
mm. Bunga tanaman jati belanda tunggal, bulat, dan muncul dari ketiak daun.
Bunganya berwarna hijau muda. Bentuk bunga agak ramping,berjumlah banyak,
dan beraroma harum. Panjang kelopak bunga sekitar 3-4 mm dengan tajuk terbagi
menjadi dua bagian. Tajuknya berwarna ungu tua dan kadang-kadang menjadi
kuning tua. Panjang tajuk sekitar 3-4 mm. Bagian bawah tajuk berbentuk garis
dengan panjang 2-2,5 mm. Buah jati belanda berbentuk kotak atau agak bulat,
keras, permukaan berduri, dan berwrna hitam. Bijinya kecil, keras, dan berwarna
coklat muda, dan berdiameter 2 mm. Akarnya tunggang dan berwarna putih
kecoklatan.
Tanaman Jati Belanda mengandung senyawa aktif seperti tanin dan musilago.
Kandungan zat aktif yang juga diketahui pada hampir semua bagian tanaman
adalah Beta-sitosterol, resin, glukosa. Daun Jati Belanda mengandung alkaloid,
flavonoid, saponin, tanin, sterol, dan karetonoid.
Khasiat Tumbuhan
Secara tradisional tumbuhan Jati Belanda bijinya digunakan sebagai obat mencret
atau diare, daunya sebagai pelangsing tubuh, antidiabetes, dan kulit kayu sebagi
wasir, radang paru-paru, batuk dan bronchitis (Jaka 2005).
Manfaat Jati Belanda untuk:
KEGEMUKAN:
Daun jati belanda 7 helai; Daun tempuyung 7 helai; Serbuk majakan sedikit; Air
115 ml, Direbus atau diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml; diulang selama 30
hari.
PERUT KEMBUNG:
Buah jati belanda ( serbuk) 2 sendok teh; Air mendidih 100 ml; Minyak adas ( bila
perlu) 1 tetes, Diseduh, Diminum 2 kali sehari; pagi; sore; tiap kali diminum 100
ml; diulang selama 7 hari
PELURUH KOLESTEROL
Peluruh Kolesterol, ambil beberapa lembar daun jati belanda kering kemudian
seduh dengan air panas secukupnya seperti membuat teh. Saring sebelum diminum
Agar tidak hambar tambahkan 1 sendok madu atau gula batu
PEREDA DIARE
Pereda Diare, Daun jati belanda kering di giling dan di jadikan serbuk ambil 20gr
serbuk ini dan seduh dengan air panas. kemudian saring dan minum 2x sehari. Jika
suka, bisa di campur kencur dan madu secukupnya, tetapi untuk di perhatikan :
Orang yang bermasalah
dengan Ginjal sebaiknya menghindarai ramuan ini
PELANGSING
Pelangsing, ambil 7 lembar daun jati belanda segar lalu cuci bersih tambahkan
sepotong rimpang bangle, temulawak atau kunyit putih. Rebus dengan1, 5 gelas air
bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring dan minum, saat meramunya
harus bersamaan dengan temulawak atau kunyit putih guna mengurangi efek iritasi
lambung. Selama mengkonsumsi ramuan ini teteplah minum banyak air putih.

17. Keji Beling


Tumbuhan keji beling atau Strobilanthes crispus mudah berkembang biak pada
tanah subur, agak terlindung dan di tempat terbuka. Tumbuhan ini dapat hidup di
daerah dengan
kondisi ekologis dengan syarat sebagai berikut. Hidupnya di ketinggian tempat 1 m
- 1.000 m di atas permukaan laut dengan curah hujan tahunan 2.500 mm - 4.000
mm/tahun, iklimnya bulan basah (di atas 100 mm/bulan) 8 bulan - 9 bulan, bulan
kering (di bawah 60 mm/bulan) 3 bulan - 4 bulan, hidup di suhu udara 200 C -250
C dengan kelembapan sedang, penyinaran sedang, tekstur tanah pasir sampai liat,
drainase sedang baik, kedalaman air tanah 25 cm dari permukaan tanah,
kedalaman perakaran 5 cm dari permukaan tanah, kemasaman (pH) 5,5 7 dan
kesuburan sedang.
Tanaman keji beling (Strobilanthes crispus) adalah tanaman terna yang biasa
ditanam masyarakat sebagai tanaman pagar, bisa tumbuh hampir diseluruh wilayah
Indonesia. Tanaman ini juga sebagai tanaman herba liar hidup menahun yang
banyak manfaatnya bagi kesehatan dalam penyembuhan beberapa penyakit. Dalam
bahasa lokal keji beling dikenal dengan sebutan : ngokilo, enyah kilo, keci beling
(Jawa), picah beling (Sunda).
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisi : Dicotyledonae
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Scrophulariales
Bangsa : Solanales
Famili : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
Kandungan mineral kalium, kalsium, natrium, ferum, fosforus, asam silikat, tannin,
alkaloida, saponin, flavonoida, polifenol,glikosida dan terdapat juga vitamin C, B1
dan B2.
Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya
1. Kencing
kurang lancar : ambil daun keji beling segar sebanyak 25 gram, dicuci bersih lalu
direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring kemudian
diminum sekaligus. Lakukan pada pagi atau siang hari.
2. Batu
kandung kencing : ambil segenggam daun keji beling dan 1 tongkol jagung muda,
cuci sampai bersih. Setelah itu direbus dengan 2 liter air sampai tersisa 1 liter.
Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan pada pagi dan sore hari, masing -
masing 1/2 gelas.
3. Batu
ginjal : ambil daun keji beling sebanyak 50 gram, meniran segar 7 batang, dan daun
ungu 7 lembar. Dicuci sampai bersih kemudian direbus dengan 4 gelas air sampai
menjadi 2 gelas. Setelah itu dinginkan dan saring. Diminum 3 kali 2/3 gelas per
hari.
4. Sembelit : ambil 1/2 genggam daun keji beling segar, cuci bersih lalu direbus
dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.
5. Tumor
Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar.
Cara pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara
teratur.

18. Daun Ungu


Tanaman Wungu asalnya dari Irian dan Polynesia, dapat ditemukan dari dataran
rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.250m dpl. Perdu atau pohon kecil,
dengan tinggi 1,5-3 m, batang berkayu. Kulit dan daun berlendir dan baunya kurang
enak. Cabang bersudut tumpul, berbentuk galah dan beruas rapat. Daun tunggal,
bertangkai pendek, letaknya berhadapan bersilang, bulat telur sampai lanset, ujung
dan pangkal runcing, tapi bergelombang, pertulangan menyirip, panjang 8-20 cm,
lebar 3-13 cm, permukaan atas warnanya ungu mengilap. Perbungaan majemuk,
keluar diujung batang, tersusun dalam rangkaian berupa tandan yang panjangnya 3-
12 cm, warnanya merah keunguan. Buahnya buah kotak, bentuknya lonjong,
warnanya ungu kecoklatan. Biji kadang-kadang 2, bentuknya bulat, warnanya
putih. Tumbuhan wungu sering ditemukan tumbuh liar di pedesaan atau ditanam
sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Tumbuh baik pada tempat-tempat terbuka
yang terkena sinar matahari, dengan iklim kering atau lembap.
Ada tiga varietas, yaitu berdaun ungu, berdaun hijau dan belang-belang putih. Yang
digunakan sebagai obat adalah varietas berdaun ungu yang dinamakan
Graptophyllum pictum(L.)Griff.var luridosanguineum Sims. Tumbuhan ini
berbunga sepanjang tahun, namun di Jawa jarang sekali menghasilkan buah.
Perbanyakan dengan stek batang. Batang daun tumbuhan wungu mengandung
kalsium oksalat, asam formic, dan lemak. Daun berkhasiat sebagai peluruh kencing
(diuretik), mempercepat pemasakan bisul, pencahar ringan (laksatif), dan pelembut
kulit (emoliens). Sedangkan bunganya berkhasiat sebagai pelancar haid.
Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan wungu diklasifikasikan sebagai berikut;
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Acanthaceae
Genus : Graptophyllum
Spesies : Graptophyllum pictum
Tumbuhan wungu (daun) berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik),
mempercepat pemasakan bisul, pencahar ringan (laksatif), dan pelembut kulit
(emoliens). Sedangkan bunganya berkhasiat sebagai pelancar haid
(Dalimartha,1999).
Dari studi literatur yang dilakukan, telah diteliti bahwa di dalam rebusan daun
tumbuhan wungu tersebut dapat menghilangkan gejala hemoroid eksternum derajat
II (Sardjono O, dkk, 1995). Umi Kalsum, dkk juga telah meneliti peran senyawa
alkaloida yang terdapat dalam ekstrak etanol daun tumbuhan wungu yang memiliki
efek analgesik/anti inflamasi dan penghambat pembentukan prostaglandin. Namun
demikian penelitian mengenai daun tumbuhan wungu sampai saat ini hanya uji efek
farmakologisnya saja
Kandungan Kimia Tumbuhan Wungu (Graptophyllum pictum L.)
Daun tumbuhan ini mengandung alkaloida yang tidak beracun, glikosida, steroida,
saponin, klorofil dan lendir. Batang daun tumbuhan wungu mengandung kalsium
oksalat, asam formik, dan lemak.
1. Untuk mengatasi ambeien
Bahan yang diperlukan : 3-7 lembar daun ungu dan adas pulawaras Cara membuat :
Cuci bersih seluruh bahan, kemudian rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih,
kemudian saring. Minum 1 kali sehari setiap pagi hari secara teratur
2. Melancarkan buang air seni
Bahan yang diperlukan : 1-2 lembar daun ungu yang lebar dan besar dan adas
pulowaras
Cara membuat :
Seluruh bahan tersebut dicuci sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus, kemudian
balurkan pada bagian perut atas seperti dikompres atau dapat dibungkus dengan
kain sampai beberapa waktu agar meresap dalam perut, baik digunakan pada malam
hari dibawa tidur keesokan hari dapat dibuka kembali.
3. Memperlancar menstruasi
Bahan yang diperlukan : 3 sendok makan bunga daun ungu yang sudah
dikeringkan. Jika tidak ada anda dapat membeli bubuk daun ungu di pasar
tradisional.
Cara membuat :
Masukkan 3 sendok bubuk daun ungu kedalam gelas, tambahkan air panas,
kemudian saring. Minum 3 hari sebelum datangnya menstruasi.

19. Binahong
Tanaman binahong berdaun tunggal, bertangkai sangat pendek (subsessile),
pertulangan menyirip, tersusun berseling, berwarna hijau muda, berbentuk jantung
(cordata), memiliki panjang sekitar 5-10 cm dan lebar sekitar 3-7 cm, helaian daun
tipis lemas, ujung runcing, pangkal berbelah, tepi rata atau bergelombang, dan
permukaan halus dan licin.
Klasifikasi dari tanaman binahong adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Subkelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Basellaceae
Genus : Anredera
Species : Anredera cordifolia (Tenore) Steenis
Metode skrining fitokimia digunakan untuk mengetahui kandungan metabolit
sekunder, makromolekul serta penggunaan data yang diperoleh untuk
menggolongkan tumbuhan. Metode ini juga penting untuk menentukan ciri atau
sifat kimia dari fitotoksin dan fitoaleksin. Pendekatan skrining fitokimia meliputi
analisis kualitatif kandungan kimia dalam tumbuhan atau bagian tumbuhan
(akar,batang, bunga, buah, dan biji), terutama kandungan metabolit sekunder, yaitu
alkaloid, antrakinon, flavonoid, kumarin, saponin (steroid dan triterpenoid), tannin
(polifenolat), minyak atsiri (terpenoid), dan sebagainya.
Aktivitas farmakologi dari flavonoid adalah sebagai anti-inflamasi, analgesi, anti-
oksidan (De Padua et al., 1999). Mekanisme anti-inflamasi terjadi melalui efek
penghambatan pada jalur metabolisme asam arakhidona, pembentukan
prostaglandin, pelepasan histamin pada radang (Loggia dkk, 1986).
1. Obat Luka.
Bahan:
Daun binahong beberapa lembar.
Cara membuat:
Daun binahong dicuci, diremas-remas hingga menjadi lembut dan berlendir.
Cara menggunakan:
Tempelkan pada bagian luka, setelah itu tunggu sebentar, maka lukanya akan
menjadi kering.
2. Obat Ambeien.
Bahan:
Daun Binahong sebanyak 16 lembar, air 3 gelas.
Cara membuat:
Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.

Cara menggunakan:
Diminum 1 kali sehari.
3. Obat Batuk.
Bahan:
Daun binahong 10 lembar.
Cara membuat:
Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tersisa 1 gelas.
Cara menggunakan:
Diminum 1 kali sehari.
4. Obat borok aku yang menahun.
Bahan:
Daun binahong 12 lembar, 3 gelas air.
Cara membuat:
Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.
Cara menggunakan:
Diminum 1 kali sehari.
5. Obat darah rendah.
Bahan:
Daun binahong 8 lembar, 2 gelas air.
Cara membuat:
Daun binahong dicuci lalu direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan:
Diminum 1 kali sehari.

20. Kayu Manis


Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Sub divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Ranales
Familia : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Spesies : Cinnamomum burmannii (Ness.) Bl
Kulit kayu manis merupakan hasil utama dari kayu manis, produk ini berupa
potongan kulit yang dikeringkan. Menghasilkan produk kayu manis sangat
sederhana, yaitu cukup dengan penjemuran. Sebelum dijemur, kulit dikikis atau
dibersihkan dari kulit luar, kemudian dibelahbelah menjadi berukuran lebar 34
cm. Selanjutnya kulit yang sudah
bersih ini dijemur dibawah terik matahari selama 23 hari, kulit dinyatakan kering
kalau bobotnya sudah susut sekitar 50%. Kulit bermutu rendah karena kadar airnya
masih tinggi, kadar air tinggi diakibatkan oleh kurangnya waktu penjemuran selain
kadar air masih tinggi, mutu kulit dipengaruhi oleh kebersihan tempat penjemuran.
Agar dapat menghasilkan mutu kulit yang baik, penjemuran sebaiknya dilakukan di
bawah sinar
matahari penuh (Rimunandar dan Paimin, 2001).
Tinggi tanaman kayu manis berkisar antara 5 15 m, kulit pohon berwarna abu-abu
tua erbau khas, kayunya berwarna merah coklat muda. Daun tunggal, kaku seperti
kulit, letak berseling, panjang tangkai daun 0,5 1,5 cm, dengan 3 buah tulang
daun yang tumbuh melengkung. Bentuk daun elips memanjang, panjang 4 14 cm,
lebar 1,5 6 cm, ujung runcing, tepi rata, permukaan atas licin warnanya hijau,
permukaan bawah bertepung warnyanya keabu-abuan. Daun muda berwarna merah
pucat. Bunganya berkelamin dua atau bunga sempurna dengan warna kuning.
Ukurannya kecil. Kelopak bunga berjumlah 6 helai dalam dua rangkaian. Bunga ini
tidak bertajuk bunga. Benang sarinya besrjumlah 12 helai yang terangkai dalam
empat kelompok, kotak sarinya beruang empat. Persariann berlangsung dengan
bantuan serangga. Buahnya buah buni berbiji satu dan berdaging. Bentuknya bulat
memanjang. Warna buah muda hijau tua dan buah tua ungu tua. Panjang buah
sekitar 1,3 1,6 cm, dan diameter 0,35 0,75 cm. Panjang biji 0,84 1,32 cm dan
diameter 0,59 ,68 cm.
Kandungan Kimia
Kayu manis mengandung minyak atsiri, eugenol, safrole, cinnamaldehyde, tannin,
kaqlsium oksalat, damar, zat penyamak.
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Kayu manis memiliki efek farmakologis sebagai berikut peluruh kentut
(karminatif), peluruh keringat (diaforetik), antirematik, meningkatkan nafsu makan
(stomakik), menghilangkan sakit (analgetik). Sifat kimiawinya pedas, sedikit
manis, hangat dan wangi.
Khasiat dan Cara Pemakaian
1. Batuk
Bahan :
Kulit kayu manis 2 jari, daun sirih 3 lembar, cengkeh 3 buah, gula batu secukupnya.
Pemakaian :
Semua bahan digodok dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin
disaring lalu diminum (Wijayakusuma, dkk, 1994).
2. Tekanan darah tinggi
Bahan :
Kulit kayu manis 1 jari, asam trengguli 2 jari, cekur 1 jari, daun sena genggam,
daun saga manis genggam, daun kaki kuda genggam, gula enau 3 jari.
Pemakaian :
Semua bahan dicuci kemudian dipotong-potong seperlunya, digodok dengan 3
gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 3 kali
sehari gelas
3. Asam urat
Bahan :
Kayu manis 1 jari, biji pala 5 g, kapulaga 5 butir, cengkeh 5 butir, ubi jalar merah
200 g, merica 10 butir, jahe merah 15 g, susu cair 200 cc.
Pemakaian :
Semua bahan kecuali susu direbus dengan 1.500 cc air sampai tersisa 500 cc.
Kemudian disaring dan ditambahkan susu untuk diminum.
4. Diare
Bahan :
Kayu manis 5 g, daun jambu biji 5 lembar.
Pemakaian :
Kayu manis dan daun jambu biji direbus dengan 600 cc air dan biarkan hingga
tersisa 300 cc. Air yang telah disaring ditambah gula secukupnya, kemudian
diminum dua kali sehari 150 cc.
BAB IV
PEMBAHASAN

Dari hasil Praktek Kerja Lapangan yang bertempat di Balai Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat (BALITTRO) Provinsi Jawa Barat Manoko, Lembang, Kab.
Bandung Barat pada hari Selasa, 31 Mei 2016, kita bisa mendapatkan hasil pelaksanaan
PKL yang dapat dimanfaatkan khasiatnya sebagai tanaman obat keluarga. Bagian yang
digunakan yaitu dari daun dan batang.
Kayu manis merupakan suatu tanaman yang kulit batang, cabang dan dahannya
digunakan sebagai bahan rempah-rempah, sedangkan tumbuhan lainnya bagian yang
digunakan daunnya. Di Balitro tanaman yang saat ini sedang dikembangkan adalah serai
wang. Serai wangi diambil minyak astsirinya dengan proses destilasi. Minyak atsiri dari
serai wangi inilah yang dijadikan sebagai komoditi. Selain itu juga residu dari minyak
atsiri serai wangi digunakan sebagai pakan untuk makanan sapi-sapi yang diternakan
menggunakan pakan dari limbah sereh, tanpa tumbuhan bahan lainnya termasuk rumput
dan setelah diteliti ternyata sapi menghasilkan kualitas susu sapi yang lebih bagus
dibandingkan dari susu sapi lainnya.
Semua tanaman obat yang di tanam di Balitro dapat digunakan oleh semua lapisan
masyarakat. Selain itu juga digunakan untuk penelitian berkelanjutan.
BAB V
KESIMPULAN

A. Simpulan
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan ke Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat (BALITTRO) Provinsi Jawa Barat Manoko, Lembang, Kab. Bandung Barat pada
hari Selasa, 31 Mei 2016 dapat disimpulkan bahwa banyak tanaman yang ada di
Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat keluarga.

B. Saran
Agar dapat dilakukan Prakter Kerja Lapangan yag terstruktur dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai