FARMAKOLOGI
OABAT GAGAL JANTUNG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Farmakologi
Arsani 16.IK.
Karimah 16.IK.
Masliani 16.IK.
Yunita 16.IK
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan
salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad saw, yang menjadi
panutan seluruh alam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik isi
maupun penyampaiannya. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami selaku penyusun dalam makalah ini. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah kami lebih baik lagi
pada kesempatan yang lain.
Akhirnya kami berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kami selaku penyusun, umumnya bagi semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang berfungsi untuk memompa
dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Hal tersebut dapat berlangsung
dengan baik apabila kemampuan otot jantung cukup baik, sistem katup, dan
irama pemompaan yang baik (Muttaqin, 2014).
Apabila ditemukan ketidak normalan pada salah satu fungsi jantung, maka
kemungkinan dapat menyebabkan kegagalan pada pemompaan darah.
(Muttaqin, 2014).
Gagal jantung merupakan keadaan jantung tidak dapat lagi memberikan
peredaran darah yang cukup bagi kebutungan tubuh, walaupun tekanan pada
pengisian vena normal. (Papadaksi, dkk, 2014)
B. TUJUAN
1. Memahami pengertian dari gagal jantung
2. Memahami gejala pada gagal jantung
3. Memahami penyebab gagal jantung
4. Memahami diagnosis dari gagal jantung
5. Memahami pengobatan pada gagal jantung
6. Memahami cara pencegahan dari gagal jantung
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengetian
Gagal jantung adalah keadaan patifisiologik di mana jantung sebagai
pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan.
Ciri-ciri yang penting dari definisi ini adalah pertama, definisi gagal adalah
relatif terhadap kebutuhan metabolisme tubuh, dan kedua, penekanan arti gagal
ditujukan pada fungsi pompa jantung secara keseluruhan. Istilah
gagal miokardium ditujukan spesifik pada fungsi miokardium; gagal
miokardium umumnya mengakibatkan gagal jantung, tetapi mekanisme
kompensatorik sirkulasi dapat menunda atau bahkan mencegah perkembangan
menjadi gagal jantung dalam fungsi pompanya.
Kelainan primer pada gagal jantung adalah berkurang atau hilangnya
sebagian fungsi miokardium yang menyebabkan penurunan curah jantung.
Ada beberapa definisi gagal jantung, namun tidak ada satupun yang
benar-benar memuaskan semua pakar atau klinisi yang menangani masalah
gagal jantung. Gagal jantung adalah suatu keadaan ketik jantung tidak mampu
mempertahankan sirkulasi yang cukup bagi kebtuhan tubuh, meskipun tekanan
pengisian vena normal. Namun, definisi-definisi lain menyatakan bahwa gagal
jantung bukanlah suatu penyakit yang terbatas pada satu system organ,
malainkan suatu sindrom klinis akibat kelainan jantung yang di tandai dengan
respon hemodinamik, renal, neural dan hormonal, serta suatu keadaan
patologis dimana kelainan fungsi jantung menyebabkan kegagalan jantung
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan, atau hanya data
memenuhinya dengan meningkatkan tekanan pengisian.
Gagal jantung di kenal dengan beberapa istilah, yaitu:
1. Gagal jantung kiri: terdapat bendungan paru, hipotensi, dan vasokontriksi
perifer dengan penurunan perfusi jaringan.
2. Gagal jantung kanan: di tandai dengan adanya edema perifer, asites, dan
peningkatan vena jagularis.
3. Gagal jantung kongestif: adalah gabungan kedua gambaran tersebut
B. Gejala
Gagal jantung dapat menyebabkan denyut jantung penderita menjadi
lebih cepat atau bahkan tidak beraturan. Penyakit ini juga dapat membuat
pasokan darah ke ginjal menjadi lebih sedikit sehingga terjadi penumpukan
cairan di tubuh penderitanya. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan gejala-
gejala seperti:
1. Pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, serta perut.
2. Meningkatnya frekuensi buang air kecil di malam hari.
3. Kenaikan berat badan.
4. Mual.
5. Kehilangan nafsu makan.
6. Sesak napas dan batuk kering.
Selain ke ginjal, gagal jantung juga membuat pasokan darah ke otot
serta organ-organ penting lainnya menjadi berkurang. Hal ini dapat membuat
penderita mengalami:
1. Lemah.
2. Letih.
3. Pusing.
C. Penyebab
Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah
sehingga tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh pada tekanan yang
tepat. Terjadinya gagal jantung biasanya dipicu oleh masalah kesehatan,
seperti:
1. Kardiomiopati atau gangguan otot jantung. Ini juga merupakan bentuk
dari kerusakan otot jantung, tapi bukan disebabkan oleh penyumbatan
arteri. Meski penyebab kardiomiopati sering kali tidak jelas, namun diduga
faktor risikonya adalah keturunan, efek samping obat-obatan kanker,
penyalahgunaan alkohol, atau infeksi virus.
2. Penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Penyakit jantung
koroner membuat pasokan darah dan oksigen ke jantung menurun akibat
tersumbatnya arteri oleh tumpukan lemak. Saat jantung benar-benar
tersumbat dan aliran oksigen ke seluruh bagian jantung menjadi terputus,
terjadilah serangan jantung. Serangan jantung dapat membuat daya pompa
jantung melemah atau bahkan menyebabkan kerusakan permanen pada
dinding otot jantung.
3. Hipertensi. Tekanan tinggi pada darah menyebabkan jantung bekerja
lebih keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh dan otomatis otot
jantung akan menebal untuk mengimbangi kinerja yang meningkat
tersebut. Jika ini terus berlangsung, maka pada akhirnya jantung terlalu
terbebani dan tidak lagi kuat untuk memompa darah secara efektif. Otot-
ototnya menjadi lemah atau bisa juga menjadi terlampau kaku.
4. Hipertioridisme. Orang yang menderita penyakit ini, kelenjar tiroid di
dalam tubuhnya akan memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Saat
kadar hormon tersebut tinggi, maka denyut jantung, tekanan darah, serta
suhu tubuh akan meningkat pula. Jika ini kondisi ini dibiarkan atau tidak
ditangani, maka dapat mengarah pada gagal jantung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penyakit gagal jantung merupakan penyakit yang tergolong sangat
berbahaya, karena menyerang organ vital dari tubuh manusia. Oleh karena
itu, harus segera ditangani, apabila tidak segera ditangani maka akan dapat
menyebabkan kematian bagi si penderita.
2. Dengan adanya beberapa terapi gagal jantung, pasien dapat memilih salah
satu terapi tersebut sesuai dengan gagal jantung yang diderita dan harus
dengan resep serta petunjuk dokter khususnya untuk terapi farmakologi.
Sedangkan, terapi non farmakologi harus sebagian dapat dilakukan
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif. 2014 . Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sisten
Kardiovaskuler. Salemba Medika : Jakarta