Bab II Dan Dapus
Bab II Dan Dapus
Bab II Dan Dapus
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan mas (Cyprinus carpio, L.) sudah banyak dikenal masyarakat karena
dagingnya enak, rasanya gurih dan memiliki kandungan gizi yang tinggi.
(1998), ikan mas mengandung protein 4,5 gram, karbohidrat 23,1 gram dan lemak
0,2 gram. Selain itu, mengandung kalori sejumlah 95 kalori, fosfor (P) 134 mg,
kalsium (Ca) 42 mg, besi (Fe) 1 mg, vitamin B1 0,22 mg dan air sebanyak 71 mg.
Dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lain, ikan mas memiliki keunggulan yaitu
pembersaran ikan mas sekitar 25 30C. Selain itu, ikan mas juga mampu
yang ditempatinya dan tahan terhadap perubahan fisik lingkungan, seperti adanya
Lentera, 2002).
pada semua proses kimia dalam makhluk hidup, sehingga disebut life is enzyme.
Enzim mampu meningkatkan reaksi kimia tetapi tidak diubah oleh reaksi yang
Enzim mempunyai daya katalisis spesifik yang lebih besar dari katalisator lainnya
(Toha,2005).
Protease ialah enzim yang sangat kompleks, mempunyai sifat fisika kimia
dan sifat katalitik yang sangat bervariasi. Protease dapat dihasilkan secara
Protease mikroba sangat penting dalam industri enzim di dunia yang terhitung
sebanyak 60% total enzim dijual di dunia. Protease merupakan kelompok besar
enzim yang mengkatalisis hidrolisis ikatan peptida pada protein lain, contohnya
adalah protease aspartik, sistein, glutamat, serin, dan treonin yang bergantung pada
serupa dapat dipisahkan menurut sifat dan tingkat muatan ionik mereka. Prinsip
pemisahan adalah dengan pertukaran reversibel ion antara ion ada dalam larutan
dan mereka yang ada dalam resin pertukaran ion. Kolom yang akan digunakan
dipilih sesuai dengan jenis dan kekuatan muatan. Resin penukar anion memiliki
bermuatan negatif, sedangkan resin tukar kation memiliki muatan negatif dan
ini terlibat dua reaksi. Awalnya kompleks Cu(II)-protein akan terbentuk sebagai
mana metode biuret, yang dalam suasana alkalis, Cu(II) akan tereduksi menjadi
reaksi oksidasi gugus aromatik (rantai samping asam amino) berkatalis Cu, yang
memberikan warna biru intensif yang dapat dideteksi secara kalorimetri. Kekuatan
Keuntungan metode Lowry adalah lebih sensitif 100 kali daripada meode biuret
sehingga memerlukan sampel protein yang lebih sedikit. Batas deteksinya berkisar
pada konsentrasi 0,01 mg/mL. Namun metode ini lebih banyak interferensinya
Bachtiar, Y. dan Tim Lentera. 2002. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Pekarangan.
3 No.3.
Page 265-275.