RIZQA FADLILAH
175070209111060
A. Definisi
Karsinoma kolorektal (CRC) adanya terdapatnya lesi keganasan pada mukosa
kolon atau rectum. (Grace & Borley, 2006)
B. Etiologi
Faktor-faktor predisposisi dalam urutan kepentingan yang semakin menurun:
1. Riwayat karsinoma kolorektal sebelumnya atau polip adenomatosa
2. Sindrom polyposis herediter
3. Riwayat keluarga menderita karsinoma kolorektal, atau colitis ulseratif kronis
4. Diet (rendah serat yang dapat dicerna, tinggi lemak hewan)
5. Meningkatnya garam empedu dalam feses , difisiensi selenium
(Grace & Borley, 2006)
C. Epidemiologi
Insidensi kanker kolorektal meningkat sejalan dengan meningkatnya usia dan
secara keseluruhan telah meningkat dalam 50 tahun terakhir. Kanker kolorektal ini
menyebabkan 20.000 kematian per tahun di Inggris, ditambah dengan 6000
reseksi yang berhasil. (Davey, 2006)
Perbandingan isisdensi pria/ wanita 1,3: 1, isnisdensi puncak di atas usia 50 tahun.
Insidensi meningkat di Negara-negara barat selama lebih dari 50 tahun terkhir.
(Grace & Borley, 2006)
D. Klasifikasi
Klasifikasi pentahapan kanker digunakan untuk menentukan luas atau ekstensi
kanker dan nilai prognostik pasien. Sistem yang paling banyak digunakan adalah
sistem TNM. Sistem ini dibuat oleh American Joint Committee on Cancer (AJCC)
dan International Union for Cancer Control (UICC). TNM mengklasifikasi ekstensi
tumor primer (T), kelenjar getah bening regional (N) dan metastasis jauh (M),
sehingga staging akan dinilai berdasarkan T, N dan M. Klasifikasi TNM yang
terbaru adalah TNM edisi ke 7 dan mulai digunakan pada 1 Januari 2010
Tabel Metastase
M0 No distant metastasis.
M1 Distant metastasis.
M1a Metastasis confined to 1organ or site (e.g., liver, lung, ovary,
nonregional node).
M1b Metastases in >1 organ/site or the peritoneum.
G. Tatalaksana
1. Pembedahan: pemebedahan perlu dilakukan pada sebagian besar kasus
kanker kolorektal. Luasnya reaksi usus tergantung pada lokasi tumor. Upaya
reseksi harus dibuat setidaknya 5 cm dari usus normal di tiap sisi tumor, dan
kelenjar getah bening regional juga harus direseksi. Prognosis setelah
pembedahan tergantung pada stadium histologis tumor dan stadium Duke.
Stadium Angka harapan hidup 5-
Duke tahun (%)
A Terbatas pada dinding usus 95-100
B Menembus dinding usus tanpa 65-75
metastasis
C Metastasis ke KGB 30-40
Metastasis jauh <1
Menurut Grace & Borley: 2005 pentalaksanaan penting kanker kolorektal sebagai
berikut:
H. Pemeriksaan Diagnostik
1. Barium enema: seringkali merupakan cara pemeriksaan saat pertama kali
tumor ditemukan. Jika tampak tidak ekuivokal dan terdapat tanda-tanda
obstruksi usus yang akan terjadi, tidak perlu menegakkan diagnosis jaringan
sebelum laparatomi.
2. Kolonoskopi: jika ditemukan tumor pada kolonoskopi, pemeriksaan fisik harus
dilakukan selengkap mungkin untuk menyingkirkan adanya tumor atau polip
lain yang sinkron. Jika pemeriksaan ini tidak dilakukan sebelum reseksi, maka
haru dilakukan kemudian.
3. Hitung darah lengkap: anemia defisiensi Fe
4. Cari metastasis: tes fungsi hati, ultrasonografi, foto thorax. Walaupun
diperlukan pembedahan disebagian besar kasus, penting untuk mnenetukan
apakah penyakit sudah bermetastasis sebelum dilakukan laparatomi.
5. Antigen karsinoembrionik (Carsinoembrionic antigen [CEA]): penanda tumor ini
tidak bermanfaat dalam menegakkan diagnosis, namun bermanfaat dalam
memantau respon pasien terhadap terapi dan identifikasi relaps. (Davey, 2006)
Menurut Grace & Borley: 2006 pemeriksaan penunjang kanker kolorektal antara
lain: