Anda di halaman 1dari 2

SUGESTI DIRI SENDIRI

Siapa dan kapan


Setiap orang setiap hari mensugesti dirinya sendiri dan orang lain yang berinteraksi dengannya baik
disadari atau tidak, kebanyakan gak sadar.

Contoh:

a. Seorang cowok berpikir, "Aku selalu sial dalam asmara." Kemungkinan besar orang ini selalu
gagal dalam asmara, suka cewek tapi ceweknya gak suka, disukai cewek tapi dianya yg gak suka.
Dua-duanya suka tapi gak direstui, direstui tapi ceweknya harus pindah kota. Semuanya oke tapi
beda agama, dll. Intinya sial mulu.

b. "Aku kan gak bakat dagang." Kemungkinan besar orang ini cenderung selalu merugi jika
berniaga.

c. "Bahasa Inggris kan susah." Siswa ini akan sangat sulit mempelajari Bahasa Inggris.

d. "Dasar anak bodoh, kurang ajar! Beraninya sama orang tua aja, ngejawab aja kalau dibilangin."
Anak yang sering diteriakin begitu oleh ortunya cenderung kurang sukses dalam hidupnya,
cenderung bermasalah di lingkungan dan sekolah, pembangkang, dsb.

e. "Diet? Gak tahanlah. Ya udahlah memang aku keturunan gendut." Orang yang berpikiran begini
sangat sulit untuk menurunkan berat badannya.

Sugesti diperkuat atau dinetralkan


Setiap sugesti dapat berpengaruh bila tidak ada sugesti lain yang arahnya berlawanan.

Dalam contoh b, seseorang memulai usahanya dan mendapati kerugian yang besar. Karena telah
rugi maka ia semakin percaya dan berarti memperkuat sugesti sebelumnya bahwa ia tidak becus
berdagang.

Dalam contoh c di atas, ada seorang guru yang berSDM mumpuni dan baik memotivasi si anak,
"Ini kerjakan yg ini..... tuh bisa. Bahsa Inggris mudah kan?" Si murid dengan senang melihat
dirinya berhasil mengerjakan soal Bahsa Inggris dengan benar, timbullah sugesti tandingan dan
menetralisir sugesti negatif sebelumnya bahkan mengunggulinya.

Sugesti mempengaruhi perhatian kita


Jika kamu mempercayai orang tertentu bersifat tertentu maka kamu akan cenderung mendapati ia
berperilaku sesuai dengan label yang kamu berikan ke dia di pikiranmu.

Contoh:

a. Si A itu jahat. Perhatianmu akan selalu tertuju pada semua kelakuan si A yang tidak baik. Jika si
A melakukan kebaikan, pikiranmu akan mengalihkan perhatianmu sehingga kamu tidak akan
memperhatikan kebaikannya dan jika melihat kebaikannya, pikiranmu akan menyusus segala
skenario bahwa ia bermaksud lain dsari perbuatan baiknya.

b. Kamu percaya bahwa kamu pecundang. Hal ini akan membuatmu selalu mengingat kegagalanmu
dengan terperinci tanpa memperhatikan keberhasilanmu.

c. Kamu menyukai orang tertentu. Setiap kelakuan baiknya akan langsung kamu ketahui dan bila ia
melakukan sesuatu keburukan maka itu cenderung tak terperhatikan olehmu.

Dengan menyadari bagaimana kita mensugesti diri kita dan orang lain yang berinteraksi dengan
kita membuat kita lebih memahami betapa pentingnya untuk dapat berperasaan positif dan menjaga
pikiran kita supaya tidak cenderung berpikir negatif.

Dengan mengetahui bahwa sugesti mempengaruhi perhatian kita membuat kita memahami
mengapa ada begitu banyak orang yg tidak berpikiran terbuka dan selalu berkilah jika kita
menyodorkan fakta kepada mereka.

Teddy Amry

Anda mungkin juga menyukai