Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini, adalah:
Mengetahui unsur-unsur kimia terutama unsur halogen
Mengetahui pengertian dari unsur halogen
Mengetahui sifat-sifat unsur halogen
BAB II
ISI
Sifat-sifat fisik unsur halogen dilihat dari wujud zat, titik didih dan titik leleh, warna dan bau.
1. Wujud Zat
Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas,bromin berwujud cair dan mudah
menguap,dan iodin berwujud padat dan mudah menyublim.
2. Titik Didih dan Titik Leleh
Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar,karena ikatan antar
molekulnya juga makin besar. Kenaikan titik didih dan titik lebur halogen sebanding dengan
naiknya nomor atom.
Hal ini berhubungan dengan banyaknya energi yang harus dipakai untuk mengatasi gaya tarik-
menarik antara molekul-molekul zat, contohnya gaya van der waals yang menarik molekul-
molekul berdekatan satu sama lain. Dari fluorin sampai iodin ikatan bertambah kuat maka dari
fluorin sampai iodin bertambah besar pula titik didih dan titik lelehnya. Jari-jari atom halogen
dalam satu golongan makin ke atas makin kecil. Ini berarti makin ke atas ukuran molekul makin
kecil, maka gaya tarik-menarik antar-molekul (gaya Van der Waals) akan makin kecil. Perhatikan
juga titik didih dan titik lelehnya, makin ke atas makin kecil.
3. Warna dan Bau
Unsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya karena berbau menyengat dan uapnya
sangat berbahaya bagi mata dan tenggorokan. Warna gas fluorin adalah kuning muda,gas klorin
berwarna kuning hijau.Cairan bromin berwarna merah coklat,dan zat padat iodin berwarna
hitam,sedangkan uap iodin berwarna ungu.
4. Jari-jari atom dan keelektronegatifan
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin,demikian juga dengan jari-jari
ion negatifnya. Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak sehingga dalam sistem periodik
semakin ke bawah maka jari-jari atom tambah besar.
2.4 Sifat Kimia Unsur Golongan Halogen
Sifat-sifat kimia unsur halogen dilihat dari kelarutan, daya oksidasi, dan kereaktifan.
Fluor Klor Brom Iodium
UNSUR
9F 17Cl 35Br 53I
2 5 Catatan :
1. Konfigurasi elektron [G] ns , np
2. Massa Atom
3. Jari-jari Atom [G]=unsur-unsur
4. Energi Ionisasi dan Afinitas gas mulia (He,
Elektron Ne, Ar, Kr)
5. Keelektronegatifan n = nomor perioda
(2, 3, 4, 5)
6. Potensial Reduksi (Eored > 0)
= makin besar
7. Suhu Lebur (0o) -216.6 -101.0 -72 114.0 sesuai dengan arah
o
8. Suhu Didih (0 ) -188.2 -34 58 183 panah
9. Bilangan Oksidasi Senyawa + 1, +3 + 1 +1
-1
Halogen +5, +7 +5, +7 +5, +7
1. Kelarutan
Unsur-unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan halogen di alam
sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya. Semakin besar
kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik elektron. Selain dipengaruhi
keelektronegatifan, kereaktifan halogen juga dipengaruhi oleh energi ikatan halogen. Semakin
kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif
halogen. Dengan melihat data keelektronegatifan dan energi ikat halogen, dapat disimpulkan
kereaktifan halogen dari atas ke bawah semakin berkurang.
2. Daya Oksidasi
Halogen merupakan oksidator(pengoksidasi kuat).Unsur-unsur halogen mudah mengikat elektron
karena itu halogen mudah tereduksi.Dari fluorin sampai iodin sifat oksidatornya makin berkurang.
3. Kereaktifan
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin menyebabkan gaya tarik inti
dengan elektron valensi (pada kulit terluar) makin lemah sehingga keelektronegatifan
(kemampuan menarik elektron) semakin lemah dan kemampuan membentuk ion negatifnya juga
semakin berkurang. Dengan kata lain dari fluorin sampai iodin kereaktifan halogen melemah.
Halogen merupakan senyawa yang sangat elektronegatif karena mempunyai 7 elektron valensi (ns2
np5) dan mudah menarik satu elektron menjadi ion negatif agar susunan elektronnya stabil seperti
gas mulia (ns2 np6).
4. Reaksi-reaksi Kimia
a. Reaksi unsur Halogen dengan unsur Non Logam.
Unsur halogen dapat bereaksi dengan hampir semua unsur non logam. Reaksi antara unsur halogen
dengan unsur non logam akan menghasilkan senyawa kovalen. Contohnya hidrogen halida atau
dikenal dengan sebutan asam halida.
b. Reaksi unsur Halogen dengan unsur Logam
Unsur halogen juga dapat bereaksi dengan berbagai jenis unsur logam. Reaksi unsur logam dengan
unsur halogen akan menghasilakan garam. Contohnya garam Natrium Clorida (NaCL),
magnesium clorida (MgCL), dll
c. Reaksi unsur Halogen dengan air
Unsur halogen juga dapat bereaksi dengan air. Rumus molekul air adalah H2O. Dari hasil reaksi
unsur halogen dan senyawa air akan terbentuk Asam halida dan oksihalogen. Contoh asam halida
adalah Asam Fluoride. Jika fluorin dimasukan kedalam air, maka akan berlangsung suatu reksi
yang sangat hebat di mana air akan terbakar dalam fluorin sehingga membantuk asam fluorida atau
asam halida. Contoh Oksihalogen adalah oksifluorida yang juga merupakan hasil reaksi air dengan
unsur halogen fluorin.
d. Reaksi unsur halogen dengan basa
Jika unsur halogen bereaksi dengan basa maka akan terbentuk senyawa halida yang kemudian akan
mengalami reaksi disproporsionasi menjadi senyawa oksihalogen. Contohnya reaksi antara fluorin
dengan basa akan membentuk oksigen difluoride dan ion fluorida. Kemudian senyawa oksigen
difluorida akan terdisproporionasi menjadi menjadi oksifluorida dan beberapa ion fluorida.
e. Reaksi unsur halogen dengan hidrokarbon
Reaksi unsur halogen dengan hidrokarbon disebut halogenasi. Melalui reaksi halogenasi, unsur
halogen dapat menyusup pada suatu hidrokarbon dan mengantikan salah satu atom hidrogen yang
ada disana. Contohnya reaksi halogenasi alkana. Alkana dapat bereaksi dengan gas klor jika
terkena sinar atau suhu tinggi. Reaksinya merupakan reaksi eksoterm. Raksi halogenasi alkana
terjadi dalam beberapa tahap melalui mekanisme radikal bebas dimana pada salah satu tahapan
reaksi dihasilkan alkil klorida.
f. Reaksi antar sesama unsur halogen
Unsur halogen juga dapat bereaksi dengan unsur halogen lainnya. Seperti yang telah di sebutkan
sebelumnya di artikel Pengertian dan definisi unsur halogen, bahwa yang termasuk unsur halogen
adalah unsur-unsur yang pada sistem periodik menempati posisi golongan VIIA, yaitu: F, Cl, Br,
I, At. Semua unsur halogen asalnya adalah unsur diatomik, oleh karena itu membutuhkan
tambahan satu elektron untuk bisa membentuk konsfigurasi unsur stabil sepeti gas mulia. Reaksi
antar halogen merupakan reaksi substitusi dan membentuk senyawa antar halogen itu sendiri.
Contohnya: Reaksi antara Iodium dan Clorin akan menghasilkan iodium clorida, dan seterusnya.
2. Bentuk Asam
a. Asam Halida (HX)
Terbentuk dari halogen yang bereaksi dengan hydrogen membentuk hidrogen halida.
H2 + X2 2 HX
Contoh :
H2 + Cl2 2 HCl
H2 + I2 2 HI
Fluorin dan klorin bereaksi dengan cepat disertai ledakan, tetapi bromine dan iodine bereaksi
dengan lambat.
Asam halida dalam keadaan gas adalah senyawa kovalen, tetapi dalam air senyawa tersebut akan
terdisosiasi
Data sifat hidrogen halida
Asam Halida % Disosiasi
HF Sangat kecil
HCl 0,0014
HBr 0,5
HI 33
Dari data % disosiasi hidrogen halida dapat diketahui urutan keasaman hidrogen halida adalah
HF < HCl < HBr < HI.
b. Asam Oksihalida (HXO)
Terbentuk hanya pada halogen yang mempunyai bilangan oksidasi positif yang bereaksi
dengan air.
Contoh reaksi oksida halogen dengan air:
Cl2O + H2 2 HClO
Cl2O3 +H2 2 HClOO 2
Cl2O5 +H2 2 HClOO 3
Cl2O7 +H2 2 HClOO 4
Kekuatan asam oksi bertambah dengan bertambahnya oksigen pada asam tersebut.
HClO < HClO2 < HClO3 < HClO4
3. Senyawa Antarhalogen
Halogen dengan keelektronegatifan besar + Halogen dengan Keeloktronegatiafan kecil.
Contoh senyawa antar halogen :
Fluor lebih negative dibandingkan dengan Iodium
F- + I+ IF
3F- + I3+ IF3
Contoh lain :
IF5, BrCl, BrCl3, CIF3, CIF, IF7
4. Oksida halogen
Semua halogen dapat membentuk senyawa oksida. Fluorin dapat membentuk oksida OF2
dan O2F2 yang dikenal sebagai oksigen fluoride. Senyawa O2F2 dibuat dengan mengalirkan gas F2
secara cepat melalui larutan NaOH 2%. Senyawa O2F2 merupakan zat padat kuning jingga yang
digunakan sebagai bahan bakar roket.
Oksida klorin lebih banyak jenisnya, yaitu Cl2O, Cl2O3, ClO2, Cl2O4, Cl2O6, dan Cl2O7.
Oksida klorin tidak stabil dan cenderung meledak. ClO2 merupakan oksidator sangat kuat dan
digunakan untuk pemutih bubur kertas (pulp). ClO2 dibuat sesaat akan digunakan dengan reaksi :
2NaClO3 + SO2 + H2SO4 2ClO2 + 2NaHSO4
Iodin dapat membentuk I2O5 dengan memanaskan asam iodat pada suhu 2400 C menurut
reaksi :
2HIO3 I2O5 + H2O
2.6 Pembuatan Halogen
Halogen dibuat dari senyawa-senyawa yang ada di alam. Caranya ialah dengan
mengoksidasi ion-ion halida. Prosesnya sangat beragam jadi yang diungkapkan di sini merupakan
contoh dari berbagai proses yang dapat terjadi.
1. Fluorin (F2)
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam kalium
hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu
sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baja dengan katode baja dan anode karbon.
Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang terbentukakan oksidasinya.
2. Klorin
Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya :
3. Bromin
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2. Secara komersial, pembuatan gas Br2
sebagai berikut:
Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.
Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi reaksi redoks, gas Br2
yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang terpisah. Bromin cair berada di dasar
tangki, sedangkan air di atasnya.
Selanj utnya bromin dimurnikan melalui distilasi.
4. Iodin
Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida denganoksidator gas Cl2. Iodin juga
dapat diproduksi dari natrium iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3) melalui reduksi
ion iodat oleh NaHSO3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan.
a. Senyawa Fluorin
CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas.
Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon
dapat merusak lapisan ozon.
Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan
anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang
tahan panas dan anti lengket.
Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat tulisan,
lukisan, atau sketsa di atas kaca.
Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi.
2. Klorin
Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu
bahan adaptif pada bensin.
Untuk industri sebagai jenis pestisida.
Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
b. Senyawa Klorin
Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH,
mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin.
Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting,
menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastik, dan
zat warna.
Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau pemutih
pada kain
Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
KCl untuk pembuatan pupuk.
KClO3 untuk bahan pembuatan korek api
3. Bromin
Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
Untuk pembuatan AgBr.
Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida
c. Senyawa Bromin
Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk
mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk
PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan akan
mencemarkan udara.
AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.
4. Iodin
Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodium
tingtur)
Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
d. Senyawa Iodin
KI digunakan sebagai obat anti jamur.
Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik
AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi
NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan
iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 17 (VII atau VIIA pada
sistem lama) di tabel periodik.
Sifat-sifat unsur halogen ada dua yaitu sifat fisik terdiri dari wujud zat, warna bau, jari-jari atom
dan keelektronegatifan, sedangkan sifat kimianya taerdiri dari kelarutan, kereaktifan, daya
oksidasi, dan reaksi-reaksi kimia.
Senyawa halogen ada dalam bentuk garam dan asam.
Kegunaan dan bahaya unsur halogen dan senyawanya.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami banyak kekurangan dan kami membutuhkan saran
dari ibu atau bapak guru agar kami bisa memperbaikinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/09/halogen.html
http://ms.wikipedia.org/wiki/Halogen
http://www.kamusq.com/2012/11/unsur-halogen-adalah-pengertian
dan.html#sthash.HLgnbZks.dpuf